BAB IV
a. Sejarah Berdirinya
Sakit milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang terletak di Jl. Prof.
sebagai RS tipe C pada tahun 1983 sampai tahun 2012 beralih status
Pariaman.
yang terletak di Kampung Nieh dan dipimpin oleh dokter A. Ricci dari
Italia. Pada tahun 1955 Rumah Sakit pindah ke Kampung Baru, dipimpin
oleh Inspektur Kesehatan yaitu Dokter Ricci. Tahun 1960 dokter Ricci
55
diganti oleh Dokter Basyarudin dibantu oleh dokter H. Arifin. Pada saat
ini ruangan perawatan ada 2 bangsal yaitu bangsal pria dan bangsal wanita
untuk semua jenis penyakit. Tahun 1965 dokter Basyaruddin diganti oleh
Supran yang dibantu oleh dokter Khaidir Isya. Pada saat ini rumah sakit
dipimpin oleh dokter Khaidir Isya yang dibantu oleh dokter Asrida yang
kemudian digantikan oleh dokter H. Asnir. Tahun 1973 Rumah Sakit dan
Pada tahun 1984-1989 dipimpin oleh dokter Mushar, Rumah Sakit ini
Pada saat ini ditambah gedung untuk rawat inap dan penambahan alat-alat
dengan kelas tipe C. Pada 1996-2004 dipimpin oleh dr. Zachlul Adly
Tahun 2010 nama RSU pariaman berubah menjadi RSUD Pariaman sesuai
56
Tahun 2015 s/d Sekarang RSUD Pariaman dipimpin oleh dr. Indria
b. Letak Geografis
Bujur Timur.
a. Visi
international dengan nilai islami”
b. Misi
c. Moto
Cepat, Ramah dan Melayani
3. Struktur Organisasi
6 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
2011 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja RSUD
Fungsional.
Gambar.1-1
Bagan Struktur Organisasi RSUD Pariaman
Direktur
RSUD Pariaman merupakan salah satu Rumah Sakit Tipe B yang dimiliki
kesehatan.
yang dilakukan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan
Nomor 6 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
4 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit
a. Direktur
berikut.
a) Tugas Pokok
b) Uraian tugas
pelaksanaan tugas.
belum dilaksanakan.
keperawatan RSUD.
kebijakan
63
pelaksanaan tugas
b. Bagian/bidang
dan seksi. Berikut ini dijelaskan tugas pokok, uraian tugas, dan fungsi
Uraian tugas
belum dilaksanakan.
naskah dinas.
perlengkapan.
Uraian tugas
belum dilaksanakan
naskah dinas.
perencanaan.
perencanaan.
pengambilan kebijakan.
perencanaan.
fungsinya
c) Komite
tertentu
2) Komite dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggota dan
6. Informan Peneliti
sebagai berikut :
Tabel 5.
Data Informan Peneliti PKBM Primadona
B. Hasil Penelitian
1. Penyajian Data
analisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di
yang dibuat oleh pihak RSUD dan tentunya merujuk pada peraturan
a. Perencanaan
lingkungan yang sehat baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
tingginya. Salah satu lingkungan yang memiliki potensi cukup besar untuk
sesuai untuk diterapkan dalam fasilitas rumah sakit. Pengolahan air limbah
aerob.
Tujuan Pengelolaan
Prosedur
liter
4. Di pompa dengan pompa air ke bak pegendapan 1 di injeksi
cougulant(conditioner sebanyak 25 kg), flougulant (Settler
sebanyak 60 gr) dan disinfektan (kaporid sebanyak ¼ tablet)
selanjutnya di alirkan ke bak pengendapan 2, 3 dan 4
5. Larutan cougulant dan flougulant di sesuaikan dengan PH agar
proses pengendapan dapat berjalan/ bereaksi
6. Matikan pompa dosing pada panel listrik lalu masukkan
conditioner, settler dan kaporit yang telah dicampur dengan air
ke dalam drum
7. Bahan Kimia dalam drum dialirkan ke dalam bak pengendapan
8. Setting time blower 4 : 1 (4 jam berbanding 1 jam )
9. Catat flowmeter setiap hari
10. Hasil pengendapan di buang (drain) setiap hari melalui filter
2009 dan juga pedoman teknis Istalasi Pengolahan Air Limbah dengan
b. Pengorganisasian
yang harus dilakukan oleh rumah sakit. Beberapa hal yang patut jadi
pemikiran bagi pengelola rumah sakit, dan jadi penyebab tingginya tingkat
aktivitas yang lain. IPAL merupakan salah satu fasilitas utama yang harus
ada dan beroperasi dengan baik dengan efesiensi pengolahan yang harus
baik pula.
Saya bertugas di bagian IPAL ini sudah sepuluh tahun lebih dik,,
yaa latar belakang pendidikan saya kan kesehatan lingkungan
juga” (petugas 1)
“mengenai tugas di IPAL ini sudah ada SOP nya, kita kan tinggal
menjalankan aja,,, sesuai yang diberikan oleh kepala” (petugas 2)
“yaa, kerjanya tentu sesuai arahan saja,,, sudah ada aturan apa-
apa yang dilakukan,, dari atasan kami,,, ya aturannya dari
atasan” (petugas 5)
Pedoman Teknis
Saluran air limbah rumah sakit sudah memenuhi kriteria baik sebab
saluran air limbah dari setiap ruangan menggunakan saluran
tertutup dan kedap air yang di tanam di bawah permukaan tanah.
Berdasarkan teori saluran pembuangan limbah harus menggunakan
sistem saluran tertutup, kedap air, dan limbah harus mengalir
dengan lancar, serta terpisah dengan saluran air hujan (Agus, Boy,
2008). Air limbah RSUD Dr. Hadrianus Sinaga kemudian di
alirkan ke setiap bak penampung pertama di setiap ruangan yang
berukuran masing masing sisi 1 meter kemudian dari setiap bak
penampung pertama akan dialirkan ke bak penampung ke dua yang
terdiri dari satu buah penampung berdekatan dengan sistem IPAL.
Setiap saluran disediakan pompa air limbah untuk mendorong air
limbah
Air limbah yang di alirkan dari bak penampung pertama hal ini
sangat efektif dalam mengurangi jumlah BOD dan TSS yang
masing masing berukuran dengan sisi 1 m, maka volumenya adalah
sisi x sisi x sisi = 1 m3 atau S3 = 1 m3 , akan dialirkan ke bak
penampung ke dua berbentuk kubus dengan ukuran masingmasing
sisi 1,5 m. sehingga dapat diketahui volume bak penampung ke dua
adalah sisi x sisi x sisi = 3,375 m3 atau S3 = 3,375 m3 . Didalam
bak penampung kedua ini air limbah akan diendapkan sebelum
masuk ke sistem pengolahan limbah cair dan didalam bak
penanmpung kedua ini air limbah merupakan bahan baku yang
akan diolah.
Pengolahan air limbah dari ruangan ICU, VIP, VVIP, Kelas I, II,
III, UGD, Poli Klinik, Ruang Jenazah, Dapur Klinik Serta Ruang
Bersalin dilakukan seefektif mungkin dengan sistem biofilter
anaerob aerob, dengan menggunakan 2 tabung raksasa yang
didalamnya terdapat seluruh elemen sistem biofilter anaeroaerob.
berbagai pelatihan telah dilakukan dan wajib diikuti oleh petugas IPAL di
c. Pengarahan
setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan
karyawan adalah mahluk hidup yang punya pikiran, perasaan harga diri,
lingkungan. Untuk itu setiap pekerja dalam bertindak harus sesuai dengan
a. Bak Equalisasi
Bak ini dibangun dengan tujuan untuk mengatasi fluktuasi debit aliran
masuk (influen) sehingga tidak mengganggu proses pengolaha
selanjutnya. Selain itu bak tersebut juga digunakan sebagai bak
pengendap awal untuk menyisihkan sebagian dari material tersuspensi
yang ada dalam air buangan.
b. Bak Aerasi
Sistem pengolahan biologis yang dipergunakan dalam instalasi ini
adalah Lumpur Aktif (Activated Sludge). Sifat pengolahan atau
penyisihan materi dengan lumpur aktif berlangsung dalam suasana
aerobik sehingga perlu penambahan udara atau oksigen ke dalam air
buangan yang diolah. Penambahan udara ini menggunakan Blower
dan berlangsung di dalam unit Aerasi.
Lumpur Aktif dalam instalasi ini merupakan reaktor sistem aliran
kontinu dengan menggunakan bak aerasi yang panjang. Dalam unit
Lumpur Aktif juga dilakukan resirkulasi lumpur yang dihasilkan pada
unit Clarifier. Tujuan dari resirkulasi adalah untuk lebih
meningkatkan efisiensi pengolahan.
c. Bak Clarifier
Berfungsi untuk mengendapkan flok-flok biologi yang dihasilkan dari
unit pengolahan sebelumnya (Unit Aerasi).
d. Bak Klorinasi
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses desinfeksi air
buangan hasil pengolahan unit-unit sebelumnya, sehingga air buangan
yang keluar dari IPAL memenuhi syarat mikrobiologis dan relatif
aman dari segi mikrobiologisnya bila akan dibuang ke badan air
penerima.
e. Bars Screen
Bars screen berfungsi untuk menyaring material kasar dalam air
buangan yang akan dilah di IPAL. Bars Screen yang dibangun terdiri
dari pilar baja yang diatur dalam jarak 1 – 3 cm.
f. Comminutor (optional)
77
d. Pengawasan
“ada,, petugas yang mengawasi ada,, kan juga ada bagian yang
pekerjaannya sebagai pengawas” (petugas 3)
“ada,, pengawas dari rumah sakit ada,,, kadang sesekali ada juga
diawasi oleh petugas dari propinsi” (petugas 4)
pelaksanaan dari pengelolaan IPAL yang masih perlu diperbaiki. Dari hasil
2. Pembahasan
a. Perencanaan
tahun 2011. Selain itu dalam pelaksanaan di lapangan, rumah sakit juga
b. Pengorganisasian
berlaku dan implementasi dari uraian tugas yang dilakukan oleh petugas di
c. Pengarahan
setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan
d. Pengawasan
dilakukan selama ini pada umumnya sudah berjalan dengan baik, namun
ada beberapa bagian pelaksanaan dari pengelolaan IPAL yang masih perlu
BAB V
A. Kesimpulan
Air Limbah (IPAL) di Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman, dapat ditarik
tahun 2011. Selain itu dalam pelaksanaan di lapangan, rumah sakit juga
uraian tugas yang tetap berpedoman pada aturan-aturan yang berlaku dan
kepala bagian
pada umumnya sudah berjalan dengan baik, namun ada beberapa bagian
sebagai pengawas
B. Saran
tenaga yang ada dengan baik di bidang pengangan limbah rumah sakit,
Sumatera Barat sebagai instansi terkait pemeriksa limbah cair rumah sakit
pengolahan serta unsur lain yang ada di dalamnya, selain itu agar