PENDAHULUAN
Rumah sakit yang merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan adalah
yang optimal. Rumah sakit berperan dalam upaya kuratif dan rehabilitatif, yang
Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka yang berstatus type C milik
Rumah sakit. Upaya ini akan sangat berarti dan efektif bilamana upaya peningkatan
Maka melalui Profil Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab.Kolaka tahun 2018
kami melaporan Hasil kegiatan pelayanan RSBG Kolaka, untuk menilai hasil yang
telah dicapai oleh RSBG Kab. Kolaka dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu
pelayanan. Dalam Profil RSBG Kab. Kolaka tahun 2018 ini kami sajikan seluruh
manusia serta sarana dan prasarana. Tapi dengan keterbatasan tersebut kami
a. Maksud
gambaran tentang hasil yang telah dicapai oleh Rumah Sakit Benyamin Guluh
bermutu bagi masyarakat kabupaten Kolaka, oleh karena itu kami membuat
Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka Tahun 2018 secara tertulis dan terinci.
Pada awalnya rumah sakit ini memiliki nama Rumah Sakit Umum Daerah
layanan Umum Daerah (BLUD) dan berganti nama menjadi Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Benyamin Guluh. BLUD Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab.
Kolaka di bangun pada tahun 1979, dengan luas tanah 13.562 km2 dengan luas
bangunan 2.737 m2. Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka mulai
dimanfaatkan pada bulan Juni 1980. Pada tahun 2016 telah memiliki 20 (dua
121°05´–121°99´ BT. Lokasi ini sangat strategis karena terletak di pusat kota Kolaka
Status Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka sebagai Badan layanan
Umum milik Pemerintah Daerah Kab. Kolaka. Rumah Sakit ini adalah Rumah Sakit
Type C yang merupakan pusat rujukan pasien yang berasal dari unit-unit
Desember 2016 menetapkan Rumah Sakit Benymin Guluh Kab. Kolaka lulus pada
tingkat perdana.
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kab. Kolaka, merupakan dasar
RSBG Kab. Kolaka dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan
Jabatan Struktural Eselon III a, membawahi 1 Kepala Bagian dan 3 Kepala Bidang
yaitu Bagian Tata Usaha, Bidang Keuangan dan Program, Bidang Pelayanan Medis
Bagian yaitu Kepala Bagian Tata Usaha membawahi Sub. Bagian Kepegawaian,
Sub. Bagian Umum dan Perlengkapan, dan Sub. Bagian Rekam Medis dan PKMRS.
Pengawasan & Pengendalian, dan Seksi Pelayanan & Penunjang Medis. Kepala
Bidang Keperawatan membawahi Seksi Diklat dan Seksi Etika & Asuhan
Keperawatan.
Kepegawaian
Bid. Keperawatan Bid. Pelayanan Bid. Keuangan &
Kesehatan Program
Rawat Jalan
Rawat Inap
Kamar Bedah
Staf Medis
Fungsional
Instalasi Radiologi
Instalasi Farmasi
Instalasi Gizi
Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit
secara serasi dan terpadu dengan upaya Promotif dan Preventif serta
pencapaian maksud dan tujuan sedang prasarana ialah sesuatu yang merupakan
Tabel 1
Sarana dan Prasarana RS Benyamin Guluh Kab.Kolaka Tahun 2018
NO SARANA DAN PRASARANA 2018
A. SARANA
1 GEDUNG ADMINISTRASI,MANAJEMEN & POLIKLINIK (RAWAT 2
JALAN)
ANGGREK (VIP) & MELATI (ANAK 1
3 NILAM & ICU 1
4 MAWAR (INTERNA) 1
5 DELIMA (OBGYN) & PERINATOLOGI & EDELWEIS 1
6 MATAHARI 1
7 GEDUNG BEDAH (KAMAR OPERASI) & SERUNI (BEDAH) 1
8 GEDUNG IGD 1
9 GEDUNG INSTALASI LABORATORIUM 1
10 GEDUNG INSTALASI RADIOLOGI 1
11 GEDUNG INSTALASI GIZI 1
12 GEDUNG INSTALASI FARMASI 1
13 GEDUNG APOTEK 1
14 GEDUNG IPSRS 1
15 GEDUNG UNIT TRANFUSI DARAH 1
16 GEDUNG PEMULASARAAN JENAZAH/ KAMAR MAYAT 1
17 MUSHALLAH 1
18 GEDUNG LAUNDRY 1
19 GEDUNG GENSET 1
TOTAL 20
B. PRASARANA
1 Ac 40
2 Adenoid curette curved 1
3 Alat sterilisasi ruang operasi 1
4 Alat ukur radiasi 1
5 Ambulans 1
6 Apexioctor 1
7 Asp.cann. 30° 15fr.19cm 1
8 Aspirating suction tube 26 cm 1
9 Aspirating tube 1
10 Atraumatic tissue 1
11 Ats 2
12 Autoclave 1
13 Automatic blood pressure monitor 1
Jika dilihat dari sarana dan prasarana yang ada saat ini masih belum
alat kesehatan lainnya serta fasilitas yang dibutuhkan di ruang perawatan ICU
1. Rawat inap
c. Matahari (Paru)
2. Rawat jalan
b. Poliklinik Bedah
c. Poliklinik Saraf
e. Poliklinik THT
f. Poliklinik Paru
g. Poliklinik Anak
j. Poliklinik Mata
k. Poliklinik Umum
l. Poliklinik Gizi
n. Poliklinik Terpadu
b. Laundry
Tempat tidur adalah tempat tidur yang digunakan oleh seseorang yang
Tabel 2
Jumlah Tempat Tidur di Ruang Perawatan RS Benyamin Guluh Kab.Kolaka
Tahun 2019
JUMLAH TT PER KELAS PERAWATAN
RUANG JUMLAH
NO KELAS KELAS KELAS TANPA
RAWAT VVIV VIP TT
I II III KELAS
1 ANGGREK - 9 - - - - 9
2 MELATI - 1 2 6 12 2 23
3 MAWAR - - 12 8 35 3 58
4 SERUNI - - 1 8 10 - 19
5 DELIMA - - 2 5 11 - 18
6 NILAM 2 2 3 5 5 - 17
7 ICU - - - - - 8 8
8 PERINATOLOGI - - - - - 9 9
9 EDELWEIS 0 3 3 3 0 0 9
JUMLAH 2 15 23 35 73 22 170
Sumber : Data Sub Bag. Rekam Medis & PKMRS, 2018
masing ruang perawatan di RSBG Kab. Kolaka pada tahun 2018. Pada tabel
tersebut dapat dilihat distribusi tempat tidur terbanyak berada di ruangan mawar
tempat tidur terbanyak berada pada kelas III sebanyak 73 tempat tidur dan yang
paling sedikit berada pada kelas perawatan VVIP sebanyak 2 tempat tidur.
organisasi. Mereka yang menjadi penggerak roda organisasi dalam mencapai dan
di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka. Meski terjadi pengurangan jumlah
kinerja Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka menjadi lebih baik dari tahun
sebelumnya.
mencapai tujuan program. Suatu program tidak dapat berjalan dengan baik jika
pembangunan :
tahun 2017 sampai tahun 2018. Sumber dana RS Benyamin Guluh bersumber dari
dana BLUD. Dari table juga dapat dilihat bahwa pada tahun 2018 Rumah Sakit
Benyamin Guluh tidak memperoleh dana DAK. Namun jika dilihat dari total
anggaran dari tahun 2017 sampai tanggal 2018 terjad peningkatan anggaran, hal
ini menunjukan dukungan yang besar dari pemerintah daerah dan pemerintah
dan Profesional”.
sakit memberi pelayanan yang sesuai dengan standar profesi kesehatan dan dapat
diterima oleh pasiennya serta dapat memberikan layanan terbaik pada pasien.
keilmuannya, dan ketaatan terhadap etika dan nilai-nilai sosial di lingkungan serta
keluarga;
Yaitu memenuhi kebutuhan serta harapan pasien dan keluarga dalam hal
menghasilkan out put dan out come yang efektif sesuai dengan tujuan yang
profesional disertai pedoman yang jelas sesuai dengan azas-azas tata kelola
yang baik.
dan/ atau sikap yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan saat ini atau
yang akan datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak hanya pada aspek pendidikan
dan pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek karier dan pengembangan
d. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan harmonis guna
adalah suasana kerja atau lingkungan kerja yang aman dan bebas dari
Peningkatkan kuantitas dalam hal ini ketersedian sarana dan prasarana yang
sesuai dengan kebutuhan RS dan sesuai standar yang telah ditetapkan dan
kepada pasien.
Tujuan strategis yang ingin dicapai BLUD RS Benyamin Guluh Tahun 2014-
efisien
Pemulihan
dan sekitarnya.
Kolaka.
pelayanan.
penyembuhan.
program Rumah Sakit beserta hasil capaian yang diperoleh Rumah Sakit Benyamin
Diagram 1
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
RS Benyamin Guluh Kab. Kolaka Tahun 2015-2018
70000
60832
60000 55675
50000 43375
37576
40000
30000
20000
2O15
10000
2O16
2O17
0
2O15 2O16 2O17 2O18 2O18
Guluh Kab. Kolaka. Pada diagram tersebut terlihat bahwa terjadi peningkatan
jumlah kunjungan rawat jalan sejak tahun 2015 yang hanya 37576 kunjungan
meningkat hingga 60832 kunjungan pada tahun 2018. Dengan adanya peningkatan
berikut ini:
Diagram 2
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan per Poliklinik
RS Benyamin Guluh Kab. Kolaka Tahun 2015-2018
12671
14000
11830
10870
12000
9869
10000
8742
7853
8000
6345
6120
5335
4979
4936
6000
4645
4281
4151
4150
4129
4063
4036
3687
3527
3430
3370
3284
3212
3357
3025
2920
2871
4000
2751
2711
2562
2524
2346
2270
2259
2222
2180
2150
2062
2056
1959
1895
1814
1629
1442
1336
1234
1209
1086
1054
2000
929
920
663
384
123
0
0
0
0
0
sejak tahun 2015 sampai 2018 pada poliklinik Intrna, paru, Jantung dan mata.
peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2018 yaitu poliklinik interna.
Sedangkan untuk poliklinik anak, gigi spesialis, dan kulit kelamin terus mengalami
peningkatan kunjungan sejak tahun 2015 samapai tahun 2017, namun pada tahun
kulit kelamin disebabkan karena dokter spesialis kulit kelamin tidak lagi bertugas di
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017, namun pada tahun 2018 mengalami
spesialis obstetri dan genekologi pada tahun 2018. Sedangkan kunjungan pada
poliklinik Gigi umum cinderung mengalami penurunan sejak tahun 2015 hingga tahun
2018.
Pada diagram 2 juga terlihat adanya penambahan poliklinik baru yaitu spesialis
jantung pada tahun 2017 yang kemudian mengalami peningkatan kunjungan pada
tahun 2015-2018:
Diagram 3
Jumlah Kunjungan IGD RS Benyamin Guluh Tahun 2015-2018
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
BEDAH NON BEDAH JUMLAH
JENIS KEGIATAN 2015 2016 2017 2018
mengalami penurunan pada tahun 2015 hingga 2017, namun pada tahun 2018
kunjungan Non Bedah. Namun berbeda untuk jenis kegiatan bedah mengalami
penurunan pada tahun 2015 hingga 2017, namun kembali meningkat pada tahun
Jumlah kunjungan rawat inap dapat diuraikan pada diagram berikut ini :
Diagram 4
Kegiatan Pelayanan Rawat Inap
RS Benyamin Guluh Kab. Kolaka Tahun 2015-2018
8647
9000 7902
7528
8000 7140
7000
6000
5000
4000
3000
2000
2O15
1000 2O16
0 2O17
2O15 2O16 2O17 2O18 2O18
Sumber : Data masing-masing Ruang Rawat Inap RSBG Kab. Kolaka, 2015-2018.
Pada diagram 4 dapat dilihat kegiatan pelayanan rawat inap Rumah Sakit
Benyamin Guluh Kab. Kolaka. Dari gambar terlihat bahwa terjadi penurunan pada
tahun 2015 hingga 2016, namun pada tahun 2018 cenderung mengalami
peningkatan.
2500
2130
2050
2000
1411
1245
1216
1500
1174
1156
1107
1104
1096
1094
1091
1035
979
972
857
841
812
780
764
1000
732
698
669
631
630
629
625
601
598
503
487
408
292
277
274
500
249
0
Sumber : Data masing-masing Ruang Rawat Inap RSBG Kab. Kolaka, 2015-2018.
ruang perawatan di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka. Dari Diagram
peningkatan dari tahun 2015 hingga tahun 2018 terdapat pada ruang perawatan
Mawar.
edelweis, melati, ICU, yang mana cenderung pengalami penurunan, namun pada
tahun 2015 sampai 2017 namun pada tahun 2018 kembali mengalami peningkatan.
Hal yang sama terjdi pada pada ruang perawatan delima dan perinatologi, yang
mengalami penurunan dari tahun 2015 samapi 2016 namun cinderung mengalami
peningkatan sejak tahun 2016 hingga 2018. Sementara jumlah pasien pada ruang
tahun 2018.
Diagram 6
Kegiatan Pelayanan Kamar Bersalin RS Benyamin Guluh
Kab. Kolaka Tahun 2014 - 2017
677
700
600
476
500 419 431
370
400 334 342
286
300
201
200
85
100 56 61
0
DITOLONG DOKTER DITOLONG BIDAN JUMLAH PERSALINAN
Sumber : Data Ruang Rawat Inap Delima RSBG Kab. Kolaka, 2015-2018.
Pada diagram 6 terlihat bahwa jumlah pelayanan kamar bersalin pada tahun
2015 sampai 2016 cinderung mengalami penurunan. namun pada tahun 2018
yang ditolong oleh dokter dan yang ditolong oleh bidan. Penurunan tersebut
seiring dengan jumlah persalinan yang ditolong oleh bidan yang cinderung
mengalami penurunan pada tahun 2015 hingga 2016, namun terjadi peningkatan
Diagram 7
Kegiatan Pelayanan Kamar Bedah RS Benyamin Guluh
Tahun 2016 - 2018
2000
1500
1000
500
0
BEDAH BEDAH BEDAH THT BEDAH BEDAH JUMLAH
UMUM OBGYN ORTHOPEDI MATA
JENIS PEMBEDAHAN 2016 2017 2018
Sumber : Data Ruang Rawat Inap Seruni RSBG Kab. Kolaka, 2016-2018.
Guluh Kab. Kolaka mengalami peningkatan dari tahun 2016 yang hanya 1235
pelayanan menjadi 1959 pelayanan pada tahun 2018. Namun jika dilihat pada
pelayanan bedah THT cinderung mengalami penurunan. Dapat dilihat pula pada
tauhn 2018 terdapat jenis pembedahan baru yaitu orthopedi, hal ini dikarenakan
spesialis orthopedic baru bertugas di Rumah Sakit Benyamin Guluh pada tahun
2018.
Diagram 8
Hasil Kegiatan Pelayanan Unit Laboratorium RS Benyamin Guluh
Kab.Kolaka Tahun 2015-2018
80000
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
SEDERHANA CANGGIH KIMIA DARAH JUMLAH
Benyamin Guluh Kab. Kolaka cinderung mengalami penurunan sejak tahun 2015
pelayanan terjadi pada jenis pemeriksaan Canggih dan kimia darah. Meski jumlah
Diagram 9
Hasil Kegiatan Pelayanan Unit Radiologi RS Benyamin Guluh
Tahun 2015 - 2018
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
pelayanan dari tahun 2015 sampai 2016, namun sejak tahun 2016 sampai tahun
Rumah sakit yang merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan adalah
yang optimal. Rumah Sakit Benyamin Guluh merupakan pusat rujukan pasien yang
a. Rawat Jalan
Berikut ini merupakan gambaran sebaran daerah asal pasien rawat jalan
Diagram 10
Sebaran Daerah Asal Pasien Rawat Jalan
Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab.Kolaka Tahun 2017-2018
Dari diagram 10 dapat dilihat sebaran asal pasien rawat jalan. Terlihat
bahwa sebagian besar pasien rawat jalan yang berkunjung di Rumah Sakit
Benyamin Guluh Sebagian besar berasal dari lingkup wilayah kab. Kolaka,
namun jika diliat pada data tersebut terjadi penurunan jumlah kunjungan dari
Sementara yang berasal dari luar wilayah kab. Kolaka sebanyak 8,6 %
Sulawesi tenggara, maka ada sekitar 8,4% pada tahun 2017 meningkat menjadi
10, 06 % pada tahun 2018. pasien yang berasal dari luar wilayah Kab. Kolaka
Kolaka.
Sementara pasien yang berasal dari luar wilayah Kab. Kolaka tidak
Diagram 11
Sebaran Daerah Asal Pasien IGD
Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab.Kolaka Tahun 2017-2018
Terlihat bahwa sebagian besar pasien rawat darurat yang berkunjung di Rumah
Sakit Benyamin Guluh Sebagian besar berasal dari lingkup wilayah kab. Kolaka,
namun jika diliat pada data tersebut terjadi penurunan jumlah kunjungan dari
Sementara yang berasal dari luar wilayah kab. Kolaka sebanyak 9,36 %
pada tahun 2017 meningkat menjadi 9,99% pada tahun 2018, merupakan pasien
rujukan atau pasien yang berkunjung di Kab. Kolaka baik pasien dari Sulawesi
Dikarekan Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka sebagai salah satu
pusat rujukan regional di Sulawesi tenggara, maka pada tahun 2017 ada sekitar
8,99% pasien rujukan dari kabupaten lain sekitar kab. Kolaka dan 9,71% pada
Sementara pasien yang berasal dari luar wilayah Kab. Kolaka tidak
c. Rawat Inap
Berikut ini merupakan gambaran sebaran daerah asal pasien rawat inap
88.87 87.78
90.00
80.00 Di luar wilayah Sultra
Wilayah Sultra
70.00
Kolaka
60.00
50.00
40.00
30.00
0.28
20.00 0.19
0.00
2O17 2O18 2O17 2O18
WILAYAH KAB.KOLAKA DILUAR WILAYAH KAB. KOLAKA
Dari diagram 12 dapat dilihat sebaran asal pasien rawat inap. Terlihat
bahwa sebagian besar pasien rawat inap yang berkunjung di Rumah Sakit
Benyamin Guluh Sebagian besar berasal dari lingkup wilayah kab. Kolaka, namun
jika diliat pada data tersebut terjadi penurunan jumlah kunjungan dari tahun
Sementara yang berasal dari luar wilayah kab. Kolaka sebanyak 11,13%
pada tahun 2017 dan 12,22% pada tahun 2018 merupakan pasien rujukan atau
pasien yang berkunjung di Kab. Kolaka baik pasien dari Sulawesi Tenggara atau
Dikarekan Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka sebagai salah satu
pusat rujukan regional di Sulawesi tenggara, maka pada tahun 2017 ada sekitar
10,94% pasien rujukan dari kabupaten lain sekitar kab. Kolaka yang
Sementara pasien yang berasal dari luar wilayah Kab. Kolaka tidak
Diagram 13
Kegiatan Pelayanan Rujukan Kab.Kolaka RS Benyamin
Guluh Kab.Kolaka Tahun 2015-2018
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
RUJUKAN MASUK RUJUKAN KELUAR
terlihat bahwa rujukan masuk mengalami penurunan jumlah dari tahun 2015-2016,
namun cinderung mengalami peningkatan pada tahun 2016 hingga tahun 2018.
Angka Kematian Netto adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk
pelayanan di rumah sakit dengan batas ideal <25‰. Gambaran Angka Kematian
Netto rumah sakit Benyamin Guluh tahun 2014-2018 dapat dilihat pada diagram
berikut.
Diagram 14
Angka Kematian Netto (Net Death Rate/NDR) RS Benyamin
Guluh Kab. Kolaka Tahun 2014-2018
18.00
16.00
16.51 16.07
14.00
12.00
12.18
10.00
10.12 10.41
8.00
6.00
NDR
4.00
2.00
0.00
2O14 2O15 2O16 2O17 2O18
Pada diagram 14 dapat dilihat angka Kematian Netto yang cinderung terus
menurun sejak tahun 2014 sampai tahun 2017 hingga 10,12‰, namun kembali
meningkat pada tahun 2018 (10,41‰). Meski angka Kematian Netto (Net Death
Rate/NDR) Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka berada pada nilai 10,41‰,
<25‰. Dengan menurunanya angka kematian netto sejak tahun 2013 hingga
2017, memberikan gambaran bahwa Rumah sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka
kepada masyarakat.
Angka Kematian Umum (Gross Death Rate) yaitu angka kematian umum
Diagram 15
Angka Kematian Umum (Gross Death Rate/GDR) RS
Benyamin Guluh Kab.Kolaka Tahun 2014-2018
44.00
42.00 43.16
GDR
40.00 41.45
38.00 39.48
38.38
36.00
36.43
34.00
32.00
2O14 2O15 2O16 2O17 2O18
Guluh Kab.Kolaka pada tahun 2014 sampai tahun 2016 nilai GDR Rumah Sakit
namun pada tahun 2017 kembali meningkat hingga 39,48‰ dan kembali turun
pada tahun 2018. Hal ini memberikan gambaran bahwa adanya upaya peningkatan
hingga 2018. Tingginya nilai GDR yang mencapi 36,43‰ Hal ini dapat disebabkan
BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.
tidur rumah sakit dengan Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes
RI, 2005). Nilai BOR untuk Rumah Sakit Benyamin Guluh dapat dilihat sebagai
berikut.
Diagram 16
Bed Occupancy Ratio (BOR) RS Benyamin Guluh Kab.Kolaka
Tahun 2014-2018
90.0
80.0
83.47
70.0
73.8 72.32
60.0 68.18
64.23
50.0
40.0
30.0 BOR
20.0
10.0
0.0
2O14 2O15 2O16 2O17 2O18
Sumber : Sub Bag. Rekam Medis & PKMRS, 2014-2018.
Guluh. Pada diagram tersebut dapat dilihat bahawa angka pemakaian tempat tidur
RS Benyamin mengalami peningkatan dari tahun 2014 sampai tahun 2015 namun
pada tahun 2016 hingga 2017 cinderung mengalami penurunan dan kembali
meningkat pada tahun 2018. Meskin angka pemakaian tempat tidur masih berada
sebelumnya yaitu berada pada 68,18% maka dapat dikatakan bahwa pemanfaatan
tempat tidur RS Benyamin Guluh Kab. Kolaka lebih optimal di banding tahun
sebelumnya.
5.2. Angka Rata-Rata Lama Perawatan Atau Average Length of Stay (AVLOS)
AVLOS adalah angka rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
gambaran mutu pelayanan, Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari
(Depkes, 2005). Gambaran nilai AVLOS Rumah Sakit Benyamin Guluh dapat dilihat
sebagai berikut.
Diagram 17
Length of Stay (LOS) RS Benyamin Guluh Kab.Kolaka Tahun
2014-2018
6.0
4.8 4.7
5.0
4.2 4.04
3.85
4.0
3.0
2.0
LOS
1.0
0.0
2O14 2O15 2O16 2O17 2O18
di Rumah Sakit Benyamin Guluh. Diagram tersebut menunjukan nilai LOS yang
cinderung menurun sejak tahun 2014 hingga tahun 2017 dan kembali meningkat
2018 nilai AVLOS RS Benyamin Guluh tidak mencapai nilai ideal, yang mana nilai
ideal AVLOS berada pada kisaran 6-9 hari jika merujuk pada indikator DEPKES RI
Tahun 2005. Namun jika merujuk pada nilai ideal AVLOS Menurut Barber Jhonson
(3-12 Hari), maka nilai AVLOS Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab.Kolaka masih
dalam kategori ideal, sehingga memberikan gambaran bahwa tingkat efisiensi dan
5.3. Angka Frekuensi Pemakai Tempat Tidur atau Bed Turn Over (BTO)
pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu
tertentu, Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali
(Depkes, 2005). Gambaran nilai BTO Rumah Sakit Benyamin Guluh dari tahun 2014
52.0 53.3
51.5
50.0
50.6
48.0
48.5
46.0
46.1
BTO
44.0
42.0
2O14 2O15 2O16 2O17 2O18
tempat tidur pada tahun 2014 sebanyak 46 Kali naik menjadi 53.3 kali di tahun
2015, namun pada tahun 2017 turun menjadi 48 kali namun masih dalam batas
ideal. Peningkatan BTO kembali terjadi pada tahun 2018 yang mencapai 51 kali
sehingga melebihi nilai idea BTO yang di tetapkan depkes pada tahun 2005 yaitu
40-50 kali.
5.4. Angka Selang Waktu Penggunaan Tempat Tidur atau Turn Over Interval (TOI)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. idealnya tempat tidur
kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Gambaran nilai TOI Rumah Sakit
Benyamin Guluh dari tahun 2014 sampai tahun 2018 dapat dilihat sebagai berikut:
2.5 2.70
2.0
2.16
2.0 2.0
1.5
1.0
1.1
TOI
0.5
0.0
2O14 2O15 2O16 2O17 2O18
Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka yang mengalami penurunan pada tahun
2014 samapai 2015 mencapai 1 hari, namun pada tahun 2016 hingga tahun 2017
cinderung meningkat menjadi 2 hari. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada
kisaran 1-3 hari, sehingga dapat dikatakan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur
BOR, AVLOS, TOI, dan BTO merupakan Alat untuk menentukan tingkat
Tabel 5
BOR, ALOS, TOI, BTO per Ruang Perawatan
Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka Tahun 2018
RUANG INDIKATOR
PERAWATAN BOR LOS TOI BTO
1. ANGGREK 88.95 3.74 0.57 70.89
2. MELATI 52.20 3.96 4.45 39.17
3. MAWAR 47.11 4.94 5.66 36.44
4. SERUNI 67.90 2.54 1.62 72.24
5. DELIMA 86.01 3.58 0.72 70.72
6. PERINATOLOGI 85.88 3.24 0.69 74.55
7. ICU 46.85 2.86 2.92 66.50
8. NILAM 81.95 3.78 1.04 63.59
9. EDELWEIS 82.87 3.16 0.85 71.89
Sumber : Sub Bag. Rekam Medis & PKMRS, 2018.
seperti Seruni memiliki nilai BOR yang mencapai nilai ideal, hal ini berarti bahwa
Hal berbeda terjadi pada ruang perawatan Melati, Mawar dan ICU yang
memiliki BOR dibawah nilai ideal. Rendahnya BOR pada ruang perawatan tersebut
berarti bahwa pemanfaatan tempat tidur ruang perawatan tersebut belum efisien.
Meski jumlah kegiatan pelayanan rawat inap untuk ruang perawatan mawar
tidur pada ruang perawatan tersebut tidak sebanding dengan peningkatan jumlah
Pada tabel 5 juga tersebut terlihat angka BOR nilam, Anggrek, Delima,
Perinatologi dan Edelweis sangat tinggi. Tingginya nilai BOR pada ruang perawatan
tingginya jumlah pasien yang memilih ruang perawatan tersebut namun tidak
sebanding dengan jumlah tempat tidur yang tersedia, oleh karena itu sebaiknya
Dari table Tabel 5 dapat dilihat bahwa dari seluruh ruang perawatan
memiliki nilai AVLOS dibawah dari nilai ideal yang di tetapkan oleh Depkes RI Pada
tahun 2005 yaitu 6-9 hari, Namun jika merujuk pada nilai ideal yang dikeluarkan
oleh Barber Johnson 3-12 hari, nilai AVLOS pada ruang perawatan Anggrek, Melati,
Mawar, Delima, Perinatologi, Nilam dan Edelweis telah memenuhi nilai ideal.
Untuk nilai TOI pada tabel 5 dapat dilihat bahwa pada ruang perawatan
Anggrek, Delima, Perinatologi, Nilam, Edelweis memiliki nilai TOI yang sangat
rendah, dengan rendahnya nilai TOI pada ruang perawatan tersebut bisa sangat
produktif, apalagi jika TOI = 0 berarti tempat tidur tidak sempat kosong 1 haripun
dan segera digunakan lagi oleh pasien berikutnya. Hal ini bisa sangat
menguntungkan secara ekonomi bagi pihak manajemen rumah sakit tapi bisa
merugikan pasien karena tempat tidur tidak sempat disiapkan secara baik.
Akibatnya, kejadian infeksi nasokomial mungkin bias meningkat, beban kerja tim
ruangan yang sama dengan kelas perawatan yang berada pada ruang perawatan
Tabel 5 juga menunjukan nilai BTO untuk masing – masing ruang perawatan
di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka. Jika menggunakan ukuran Depkes RI
untuk nilai ideal BTO (40-50 Kali), maka tidak ada ruang perawatan dalam setahun
yang memenuhi standar ideal BTO. Sementara untuk ruang perawatan Anggrek
Anggrek, Seruni, Delima, Perinatologi, Nilam dan Edeweis melebihi nilai ideal yang di
tetapkan. Tingginya BTO memberikan hubungan yang cukup signifikan dengan mutu
pelayanan, Tempat tidur yang digunakan lebih dari 40- 50 kali maka memerlukan
perawatan yang lebih baik. Jumlah pasien yang banyak dirawat dalam setiap tempat
tidur berpotensi menimbulkan kuman penyakit. Namun jika merujuk pada nilai ideal
yang dikeluarkan oleh Barber Johnson minimal 30 Kali, maka seluruh ruang
BOR, AVLOS, TOI, dan BTO merupakan Alat untuk menentukan tingkat
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa Bor tertinggi berada pada kelas
perawatan VVIP (108,77%) dan VIP (91,11%) melebihi standar ideal yang ditetapkan
oleh depkes pada tahun 2005 yaitu 60-85%. Tingginya nilai BOR pada kelas
perawatan VVIP dan VIP dapat disimpulkan bahwa tingginya jumlah pasien yang
memilih perawatan tersebut tetapi tidak sebanding dengan jumlah tempat tidur
yang tersedia, oleh karena itu sebaiknya perlu dilakukan penambahan tempat tidur
atau penambahan ruangan untuk kelas perawatan VVIP dan VIP agar dapat
mencapai nilai ideal BOR. sementara untuk kelas II berada dibawah nilai ideal yaitu
41,39%, perlu diadakan pengurangan jumlah tempat tidur dengan cara merelokasi
tempat tidur ke kelas perawatan dengan nilai BOR yang Tinggi. Sedangkan nilai BOR
untuk kelas perawatan I (63,52%) dan Kelas III (72,94%) berada pada nilai ideal.
Pada tabel 6 juga dapat dilihat nilai AVLOS pada masing – masing kelas
perawatan di Rumah sakit Benyamin Guluh tidak ada yang memenuhi nilai ideal
yang di keluarkan oleh Depkes RI yaitu 6-9 hari. Namun jika merujuk pada nilai ideal
yang dikeluarkan oleh Barber Johnson 3-12 hari, nilai AVLOS pada masing – masing
(-0,39) memiliki nilai TOI yang sangat rendah, yang berarti bahwa tempat tidur di
kelas perawatan VIP tidak pernah kosong dalam sehari. Rendahnya nilai TOI
untuk kelas perawatan VIP. Namun untuk kelas perawatan VVIP yang memiliki nilai
BOR (108,77%) yang sangat tinggi dan nilai TOI yang sangat rendah (-0,39),
Sementara untuk kamar perawatan kelas II memiliki nilai TOI yang tinggi
diatas nilai ideal yaitu 6,69 berarti bahwa tempat tidur kelas II tidak pernah
ditempati sampai 6 hari. Untuk nilai TOI yang tinggi disebabkan oleh kurangnya
permintaan sehingga tempat tidur tersebut jarang terisi, Oleh karena perlu
diadakan pengurangan jumlah tempat tidur dengan cara merelokasi tempat tidur ke
kelas perawatan dengan nilai TOI yang tinggi. Sedangkan nilai TOI untuk kelas
Tabel 6 juga menunjukan nilai BTO untuk masing – masing kelas perawatan
di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kab. Kolaka. Jika menggunakan ukuran Depkes RI
untuk nilai ideal BTO (40-50 Kali), maka tidak ada kelas perawatan dalam setahun
yang memenuhi standar ideal BTO. Sementara untuk kelas perawatan VVIP, VIP, I
dan III melebihi nilai ideal yang di tetapkan. Tingginya BTO memberikan hubungan
yang cukup signifikan dengan mutu pelayanan, Tempat tidur yang digunakan lebih
penyakit. Namun jika merujuk pada nilai ideal yang dikeluarkan oleh Barber Johnson
minimal 30 Kali, maka seluruh kelas perawatan di Rumah Sakit Benyamin Guluh
memenuhi nilai ideal frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu tahun.
Gambaran 10 besar penyakit rawat Inap RSBG Kab.Kolaka pada tahun 2018
Tabel 7
10 Besar Penyakit Rawat Inap RS Benyamin Guluh Kab. Kolaka Tahun 2018
NO. JENIS PENYAKIT JML KASUS
1 Gea 533
2 Katarak 276
3 Dispepsia 257
4 TB paru 249
5 Dema thypoid 201
6 Non hemoragik stroke 194
7 Pteregium 170
8 Broncopneumonia 157
9 Trauma capitis ringan 153
10 Demam berdarah dengue 144
Sumber : Sub Bag. Rekam Medis & PKMRS, 2018.
Dari Sepuluh Penyakit Terbesar Rawat Inap RSBG Kab. Kolaka Tahun 2018, Gea
(Gastroentritis akut) merupakan penyakit dengan jumlah terbesar yaitu 533 kasus.
Gastroenteritis adalah infeksi pada lambung dan usus yang disebabkan oleh
beberapa jenis virus dan bakteri. Gastroenteritis bisa menyebabkan mual, muntah,
diare, kram perut, atau terkadang demam pada penderitanya. Gastroenteritis bisa
menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi atau
melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri. Penyakit ini
makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri E.Coli, hal ini disebabkan
oleh hiegene perorangan dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Oleh karena itu
Tabel 8
10 Besar Penyakit Rawat Jalan RSBG Kab. Kolaka Tahun 2018
Pada table 10 dapat diketahui Sepuluh Penyakit Terbesar Rawat Jalan RSBG
Kab. Kolaka Tahun 2018, penyakit dengan jumlah penderita terbanyak yaitu Katarak
senil imatur.
Tabel 9
10 Besar Penyakit Penyebab Kematian RSBG Kab. Kolaka Tahun 2018
Kolaka Tahun 2017, penyakit penyebab kematian terbanyak yaitu Hemoragik Stroke
sebanyak 36 kasus. Stroke adalah terjadinya kerusakan pada jaringan otak yang
disebabkan berkurangnya aliran darah ke otak dengan berbagai sebab yang ditandai
dalam sel dan ion-ion kalsium serta kalium yang berlebihan di dalam sel otak.
Akibatnya, otak akan membengkak dan terjadilah udema otak. Udema otak ini
PENUTUP
7.1. KESIMPULAN
1. Kunjungan pasien rawat jalan dari tahun 2015 sampai tahun 2018 terus
mengalami peningkatan dari 37576 pada tahun 2015 meningkat hingga 60832
kunjungan pada tahun 2018. Sementara untuk pelayanan rawat inap mengalami
penurunan pada tahun 2015 sebanyak 7528 menjadi 7140 pada tahun 2016,
2. Angka Kematian Netto yang cinderung terus menurun sejak tahun 2014 sampai
tahun 2017 hingga 10,12‰, namun kembali meningkat pada tahun 2018
Guluh Kab.Kolaka pada tahun 2014 sampai tahun 2016 nilai GDR Rumah Sakit
namun pada tahun 2017 kembali meningkat hingga 39,48‰ dan kembali turun
3. Tingginya nilai BOR Nilam, Anggrek, Delima, Perinatologi dan Edelweis sangat
tinggi melampaui nilai ideal (60-80%) dan rendahnya nilai TOI pada ruang
tersedia. Sementara perawatan seperti Melati, Mawar dan ICU memiliki nilai BOR
yang belum mencapai nilai ideal, hal ini berarti bahwa pemanfaatan tempat tidur
4. Kelas perawatan Kelas II memiliki nilai BOR yang rendah dan nilai TOI yang tinggi,
hal ini berarti kurangnya permintaan pasien untuk kelas perawatan tersebut,
sehingga tempat tidur tersebut jarang terisi. Hal tersebut berbanding terbalik
dengan kelas perawatan VVIP dan VIP yang memiliki nilai BOR yang sangat tinggi
dan nilai TOI yang sangat rendah hal ini berarti bahwa tingginya jumlah pasien
yang memilih perawatan di kelas VIP dan VVIP tetapi tidak sebanding dengan
5. Sarana dan prasarana yang ada di RSBG Kab. Kolaka saat ini belum memadai
7.2. SARAN
Berdasarkan hasil kegiatan yang ada di RSBG Kab. Kolaka Tahun 2018, maka
perawatan
Delima, Perinatologi dan Edelweis untuk menurunkan nilai BOR yang melampaui
nilai ideal. Perlu pula dilakukan penambahan ruangan perawatan lain untuk
kelas perawatan VIP dan VVIP mengingat nilai BOR untuk kelas perawatan
tersebut sangat tingg, dan nilai TOI=0 yang berarti tempat tidur tersebut tidak
3. Perlu diadakan pengurangan jumlah tempat tidur pada kelas II dengan cara
tempat tidur seperti kelas perawatan VVIP dan VIP memiliki nilai BOR yang
4. Perlunya ada peningkatan kesiap siagaan dan kinerja yang disertai dengan
fasilitas yang lebih baik diharapkan mampu menurunkan angka kematian. Selain
itu kinerja yang disertai dengan fasilitas yang lebih baik diharapkan juga agar
jumlah kematian dapat terus di tekan sehingga nilai GDR Rumah Sakit Benyamin