GAMBARAN PELAYANAN
RSUD PASAMAN BARAT
Direktur
Tata Usaha
Kelompok Jabatan
Fungsional
Berikut dapat dilihat uraian tugas pejabat struktural eselon III dan IV di lingkungan
RSUD Pasaman Barat.
a. Direktur
b. Bagian Tata Usaha terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;
c. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Pelayanan Medis :
a. Seksi pelayanan medis;
b. Seksi Keperawatan.
d. Bidang Perencanaan dan Program:
a. Seksi Sarana dan Prasarana;
b. Seksi Monitoring dan Evaluasi.
e. Bidang Penunjang terdiri dari:
a. Seksi Penunjang Pelayanan Medis;
b. Seksi Penunjang Pelayanan Non Medis.
f. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari:
a. Komite Medik
b. Komite Keperawatan
c. Instalasi penunjang
A. Sruktur Organisasi setelah Penerapan PPK-BLUD
Dalam rangka implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD), maka organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Pasaman Barat
perlu disesuaikan.
Struktur organisasi RSUD Pasaman Barat (sebagai Rumah Sakit Umum Daerah
kelas C) setelah penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD), pemimpin BLUD akan mengusulkan pembentukan dewan
pengawas kepada Bupati
Dewan Pengawas merupakan organ yang bertugas melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pengelolaan BLUD yang dilakukan oleh pejabat pengelola
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Di samping struktur organisasi sebagaimana digambarkan di atas, sesuai dengan
ketentuan perundangan PPK-BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Pasaman Barat
A.Direktur
E.Bidang Penunjang
1) Bidang Penunjang mempunyai tugas Merencanakan, membagi tugas, memberi
petunjuk, mengatur bawahan dalam menyelenggarakan dan koordinasi layanan
penyelenggaraan kegiatan di ruang lingkup Bidang Penunjang, berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku agar tugas Bidang Penunjang terselenggara
dengan baik sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
2) Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Penunjang mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan pengembangan kebutuhan fasilitas medis dan non
medis;
b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemanfaatan fasilitas medis dan non
medis;
c. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
F.Dewan Pengawas
Fungsi, Tugas Pokok, kewajiban, Tanggung Jawab dan Wewenang adalah:
1) Dewan pengawas memegang fungsi pembinaan dan fungsi pengawasan terhadap
pengelolaan BLUD yang dilakukan oleh pejabat pengelolaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Tugas pokok Dewan Pengawas adalah :
a. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati mengenai RBA yang diusulkan
Direktur RSUD;
b. Mengikuti perkembangan kegiatan RSUD, memberikan pendapat dan saran
kepada Bupati mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan
RSUD.
c. Melaporkan kepada Bupati tentang kinerja RSUD;
d. Memberikan nasehat kepada Direktur RSUD dalam melaksanakan pengelolaan ;
e. Melakukan evaluasi dan penilaian kinerja, baik keuangan maupun non-
keuangan, serta memberikan saran dan catatan-catatan penting untuk
ditindaklanjuti;
f. Memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja;
g. Mengawal visi dan misi RSUD secara keseluruhan;
h. Memberikan pendapat dan saran mengenai RSB RSUD;
i. Mengawasi program-program RSUD;
7) Masa Jabatan
Pembentukan Komite
1) Pembentukan komite ditetapkan dengan keputusan Bupati atas usul Direktur;
2) Komite dibentuk dengan tugas pokok untuk membantu Direktur menyusun standar
pelayanan, memantau pelaksanaannya, melaksanaan pembinaan etika profesi,
mengatur kewenangan profesi anggota staf medis dan/atau paramedis fungsional,
mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan.
3) Komite dibentuk sesuai dengan kebutuhan RSUD dan tuntutan kualitas pelayanan,
sehingga tidak dibatasi dari jumlah yang telah ada, yaitu :
a. Komite medis
b. Komite keperawatan
Tabel 2.1
Daftar Susunan Kepegawaian RSUD Pasaman Barat
Berdasarkan Pendidikan dan status Ketenagaan Tahun 2015
Status
No Jenis Tenaga Jml
PNS Honda Kontrak
I TENAGA MEDIS 24 0 2 26
Dokter Umum 5 2 7
Dokter PPDS *) 2 2
Dokter Gigi 3 3
S2 Manajemen Keperawatan 1 1
S1 Keperawatan 9 3 12
Pembantu Keperawatan/SPK 5 1 6
D3 Kebidanan 20 32 52
D1 Kebidanan 1 1
III KEFARMASIAN 12 0 6 18
Apoteker 2 2 4
AKAFARMA *) 8 2 10
SMF 2 2 4
KESEHATAN
IV 6 2 3 11
MASYARAKAT
S2 - Kesehatan Masyarakat 3 3
S1 - Kesehatan Masyarakat 1 2 1 4
D3 Sanitarian 2 2 4
V GIZI 6 0 1 7
S1 - Gizi / Dietisien 3 1 4
VI KETERAPIAN FISIK 2 0 1 3
D3 Fisio Terapis 2 1 3
D3 Perawat Anestesi 2 1 3
D3 Teknik Radiologi &
4 1 5
Radioterapi
D3 Refraksionis Optisien 3 1 4
D3 Perekam Medis 6 7 13
D3 Teknik Elektromedik 2 2
D3 Analis Kesehatan 12 4 16
D3 Perawat Gigi 2 2
Sarjana Agama 1 1
D3 Akuntansi 3 3
D3 Arsiparis 1 1
D3 Listrik 1 1 2
D3 K3 1 1
SMA / SMU 6 30 36
IX PPSDMK 11 11
Menurut data di atas dapat dilihat bahwa kualitas dan kuantitas ketenagaan belum
merata, karena tenaga dokter spesialis, perawat yang masih kurang, begitu juga dengan
belum adanya tenaga fungsional lain dari berbagai jenjang dan multi disiplin ilmu yang akan
mempengaruhi pelayanan secara khususnya dokter spesialis.
1. Dokter Spesialis
A. Data Keadaan Bor, Los, GDR, NDR Dan Jumlah Pasien Rawat Inap , Rawat
Adalah tingkat hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke saat sampai
terisi berikutnya. Rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke
saat terisi berikutnya adalah 1 hari. Angka ini masih ideal karena idealnya tempat
tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari, artinya rata- rata tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya cukup. Interval pemakaian tempat
tidur (TOI), yaitu suatu rata-rata hari yang menggambarkan interval pemakaian
Ket :
GDR ( per seribu ) NDR ( per seribu )
BOR = Tingkat hunian LOS = Lama hari perawatan
GDR = Angka kematian Kasar NDR = Angka Kematian Bersih
Tabel 2.3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2011 s/d 2015
Dari tabel dapat dilihat adanya peningkatan jumlah pasien rawat jalan terutama pada tahun
Tabel 2.3. Jumlah Pasien Rawat Inap Tahun 2011 s/d 2015
Untuk pasien rawat inap secara umum terjadi peningkatan jumlah pasien dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2015, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8% per tahun,
walaupun pada tahun 2012 terjadi penurunan jumlah pasien sebesar -4,8%.