2.1 Tujuan
1. Mempelajari teknik kuantisasi untuk kompresi audio.
2. Memahami teknik pengkodean lossy.
2.2 Peralatan
1. Program MATLAB 6.1 keatas.
2. Speaker aktif.
xi xi 1
μ 2 X max
2 X max =∆ 2 ∨∆= ……………………….(2.5)
2δ
Untuk membahas efek kuantisasi, sampel-sampel terkuantisasi x^(n)
dinyatakan sebagai :
x̌ ( n )=x ( n ) +e (n)………………………………..(2.6)
Dimana x(n) adalah sampel-sampel yang belum dikuantisasi dan e(n)
adalah error kuantisasi atau noise. Dengan memperhatikan Gambar 2.1, jika
dan B terpilih seperti pada persamaan 2.5, maka :
−∆ ∆
≤ e ( n ) ≤ ……………………………………….(2.7)
2 2
σ 2
E [ x 2 (n) ]
∑ x2 ( n)
n
SNR= = = …..……………………(2.8)
σ 2 E [ e 2(n) ]
❑
∑ e 2 (n)
n
Untuk sinyal dengan distribusi seragam dalam rentang R, variannya adalah
R2
. Jika sebuah noise diasumsikan amplitudonya terdistribuasi seragam pada
12
−∆ ∆
( , ), maka :
2 2
2
2 ∆2 x max
σ = = 2 R ……………………………………(2.9)
e
12 3 2
Substitusikan persamaan 2.9 ke persamaan 2.8, maka akan diperoleh :
( 3 ) 22 R
SNR=
X max ………….…………………………(2.10)
[ ]σ2
σ2 X
SNR=10 log 10
[ ]
σ 2
σ2 [ ]
=6 B+ 4,77−20 log 10 max ……………..(2.11)
Gambar 2.2 menunjukan kurva-kurva y(n) versus x(n) untuk nilai yang
berbeda. Sangatlah jelas bahwa persamaan 2.13 dapat meningkatkan atau
mempertinggi amplitude input yang kecil. Gambar 2.3 menunjukan distribusi
level-level kuantisasi pada kasus = 40, dan N = 8. Jika = 0, persamaan 2.13
akan menurunkan y(n) = x(n), yaitu level-level kuantisasi dipisahkan secara
seragam. Akan tetapi untuk besar, dan |x(n)| besar,
Gambar 2.2 Karakteristik Hubungan Input-Output Kuantiser µ -Law
x (n)
| |
| y ( n)|=X max log
X max
……………………………………….(2.14)
y (n)
Xmax ………………………………………..(2.15)
|x (n)|=X max 10
Kecuali pada amplitudo yang sangat rendah, level-level kuantisasi
meningkat secara eksponensial. Kuantisasi ini disebut dengan µ-law kuantisasi.
Formulasi signal-to-quantizing noise ratio untuk kuantiser µ -law, dinyatakan
dengan :
2 2
[ [ ] [ ]]
X X
SNR=6 B+4,77−20 log 10 [ ln ( 1+ μ ) ] −10 log 10 1+ max + √ 2 max
μσ x μσ x
…............
...................................(2.16)
Gambar 2.3 Distribusi Level-Level Kuantisasi untuk µ-Law 3-Bit Quantizer dengan µ= 40
2.4 Langkah Percobaan
2.4.1 Kuantisasi Seragam
1. Buatlah fungsi fungsi dibawah ini :
function []=demo_quant(inname,outname, N);
%Membaca sinyal input
[x,fs,N0]=wavread(innam
e); xmin=min(x);
xmax=max(x); Q=(xmax-
xmin)/N;
disp('N0,xmin,xmax,N,Q'
);
disp([N0,xmin,xmax,N,Q]
);
%Bandingkan kualitas
suara
wavwrite(xq,fs,N0,outnam
e); sound(x,fs);
fprintf('\n Hit a key to continue');
pause;
sound(xq,fs);
%figure;
plot(t,x,'r:'); hold
on; plot(t,xq,'b-');
axis tight; grid on;
legend('original','quantized')
% Hitung
MSE D=x-xq;
MSE=mean(D.
^2);
fprintf('\n Error antara original dan quantized =
%g\n\n',MSE
%Membaca sinyal
input
[x,fs,N0]=wavread(in
name); xmin=min(x);
xmax=max(x);
magmax=max(abs(x));
xmin=-magmax;
xmax=magmax; Q=(xmax-
xmin)/N;
disp('N0,xmin,xmax,N,Q
,mu');
disp([N0,xmin,xmax,N,Q
,mu]);