i
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4769);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang
Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4863);
6. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);
7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Keagamaan Islam (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 822);
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1868);
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
897);
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1117).
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian Yang
Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1590);
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2020 tentang
Pendidikan Pesantren (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 1405).
ii
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Februari 2021
DIREKTUR JENDERAL,
TTD
iii
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR : 782 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS UJIAN SEKOLAH
PENDIDIKAN KESETARAAN PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH
PETUNJUK TEKNIS
UJIAN SEKOLAH PENDIDIKAN KESETARAAN
PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Ujian Yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan
dan Ujian Nasional mengamanatkan bahwa penyelenggaraan ujian yang
diselenggarakan satuan pendidikan merupakan penilaian hasil belajar
yang dilakukan oleh setiap satuan pendidikan dalam pencapaian standar
kompetensi lulusan.
Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah merupakan
satuan pendidikan non formal yang ikut berpartisipasi dalam Ujian
Nasional juga sebagai penyelenggara ujian sekolah untuk semua mata
pelajaran baik mata pelajaran agama maupun mata pelajaran umum.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut
satuan pendidikan diberikan keleluasaan dalam proses ujian melalui
Ujian Sekolah maka semua satuan Pendidikan Kesetaraan pada Pondok
Pesantren Salafiyah dapat menyelenggarakan proses Ujian Sekolah untuk
mengukur kompetensi lulusan setiap santri sebagai peserta didik.
Untuk mencapai standar kompetensi lulusan disetiap satuan pendidikan
harus dilakukan ujian akhir Pendidikan Kesetaraan pada Pondok
Pesantren Salafiyah pada semua jenjang (Ula, Wustha dan Ulya) melalui
Ujian Sekolah. Agar Ujian Sekolah dimaksud dapat terlaksana dengan
baik dan efektif maka Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam menerbitkan Petunjuk Teknis Ujian Sekolah Pendidikan
Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah tahun 2021 untuk dijadikan
pedoman dalam penyelenggaraan Ujian Sekolah di setiap satuan
pendidikan maupun pemangku kebijakan.
1
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud petunjuk teknis ini untuk mengatur mekanisme Ujian
Sekolah Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah
sebagai satuan pendidikan penyelenggra Wajib Belajar Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah Universal.
2. Tujuan penyelenggaraan Ujian Sekolah Pendidikan Kesetaraan pada
Pondok Pesantren Salafiyah adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui standar penilaian hasil
belajar.
b. Memberikan kemerdekaan belajar dalam menilai hasil belajar yang
dilakukan oleh satuan pendidikan secara optimal bagi pendidik
dalam bentuk penyelenggaraan ujian sekolah.
D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Ujian Sekolah
Pendidikan Kesetaraan Pada Pondok Pesantren Salafiyah ini meliputi:
Pendahuluan, Penyelenggaraan Ujian Sekolah, Mata Pelajaran Ujian,
Jumlah Butir Soal, Alokasi Waktu, Pengaturan Ruang Ujian, Pengawas
Ujian, Tata Tertib, Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil Ujian, Kriteria
Pencapaian Kompetensi Lulusan Berdasarkan Hasil Ujian, Pemantauan,
Evaluasi, dan Pelaporan, serta Biaya Pelaksanaan Ujian Sekolah.
E. Pengertian Umum
1. Satuan Pendidikan adalah satuan pendidikan dasar dan menengah
yang meliputi Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah
Dasar Teologi Kristen (SDTK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs),
Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK), Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas
(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Agama Kristen
(SMAK), Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK), Sekolah
Menengah Teologi Kristen (SMTK), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan lembaga
pendidikan yang menyelenggarakan Program Paket A/Ula, Paket
B/Wustha, dan Program Paket C/Ulya.
2. Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
2
3. Pendidikan Pesantren adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pesantren dan berada di lingkungan Pesantren dengan
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kekhasan Pesantren
dengan berbasis kitab kuning atau dirasah Islamiyah dengan pola
pendidikan muallimin.
4. Dirasah Islamiyah dengan pola pendidikan muallimin adalah
kumpulan kajian tentang ilmu agama Islam yang terstruktur,
sistematis dan terorganisasi.
5. Ustadz adalah sebutan lain tenaga pendidik pada Pondok Pesantren
Salafiyah yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
6. Santri adalah peserta didik yang menempuh pendidikan dan
mendalami ilmu agama Islam di Pesantren.
7. Pendidikan Kesetaraan adalah satuan pendidikan pada jalur
pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan setara
dengan SD/MI/bentuk lain yang sederajat, SMP/MTs/ bentuk lain
yang sederajat, dan SMA/MA/SMK/MAK/bentuk lain yang sederajat.
8. Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disingkat BSNP
adalah badan mandiri dan profesional yang bertugas
mengembangkan, memantau, dan mengendalikan Standar Nasional
Pendidikan.
9. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar
dan/atau penyelesaian dari suatu Satuan Pendidikan.
10. Pendidikan Non Formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
11. Pendidikan kesetaraan jenjang ula adalah pendidikan kesetaraan
jenjang pendidikan dasar pada Pondok Pesantren Salafiyah yang
setara dengan SD/MI/bentuk lain yang sederajat.
12. Pendidikan kesetaraan jenjang wustha adalah pendidikan kesetaraan
jenjang pendidikan dasar pada Pondok Pesantren Salafiyah setara
dengan SMP/MTs/bentuk lain yang sederajat.
13. Pendidikan kesetaraan jenjang ulya adalah pendidikan kesetaraan
jenjang pendidikan menengah pada Pondok Pesantren Salafiyah yang
setara dengan SMA/MA/SMK/MAK/bentuk lain yang sederajat.
14. Wajib Belajar yang selanjutnya disebut Wajar adalah program
pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia
atas tanggungjawab pemerintah dan pemerintah daerah dengan
memberikan layanan, perluasan dan pemerataan kesempatan dalam
memperoleh pendidikan dasar dan menengah yang bermutu bagi
setiap warga negara pada masa usia sekolah.
3
15. Pendidikan Menengah Universal yang selanjutnya disebut PMU
adalah program pendidikan yang memberikan layanan seluas-luasnya
kepada seluruh warga negara Republik Indonesia untuk mengikuti
pendidikan menengah yang bermutu.
16. Pendidikan Dasar adalah merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah dalam bentuk
SD/MI/bentuk lain yang sederajat serta SMP/MTs/bentuk lain yang
sederajat.
17. Pendidikan Menengah adalah jenjang pendidikan pada jalur
pendidikan formal yang merupakan lanjutan pendidikan dasar,
berbentuk SMA/MA/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat.
18. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, bahan pelajaran dan cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
19. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan
penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan
pada pendidikan kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah sebagai
pertanggungjawaban pendidikan.
20. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang agama.
21. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang agama.
22. Direktorat Jenderal adalah unsur pelaksana pada kementerian yang
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pendidikan Islam.
23. Direktur Jenderal adalah pemimpin Direktorat Jenderal.
24. Direktorat adalah unsur pelaksana pada Direktorat Jenderal yang
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren.
25. Direktur adalah pemimpin Direktorat.
4
BAB II
PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH
A. Penyelenggara Ujian
Ujian Sekolah diselenggarakan oleh Pendidikan Kesetaraan pada Pondok
Pesantren Salafiyah sebagai satuan pendidikan yang telah memiliki
Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Ujian sekolah dimaksud merupakan penilaian hasil belajar
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dengan tujuan untuk menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.
Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan tentang Ujian Sekolah Pendidikan
Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah untuk disosialisasikan oleh
Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
B. Peserta Ujian
Ujian Sekolah yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan Kesetaraan
pada Pondok Pesantren Salafiyah diikuti oleh santri sebagai peserta didik
pada akhir jenjang dengan memenuhi persyaratan:
1. Telah berada pada tahun terakhir di masing-masing jenjang Ula,
Wustha dan Ulya.
2. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar seluruh program
pembelajaran yang telah ditempuh pada masing-masing jenjang
pendidikan tersebut.
3. Wajib mengikuti semua mata pelajaran yang diujikan.
4. Wajib mematuhi tata tertib peserta Ujian Sekolah.
D. Pelaksanaan Ujian
1. Ujian sekolah dilaksanakan secara mandiri oleh satuan pendidikan
sesuai kriteria yang ditetapkan oleh Pondok Pesantren.
2. Setiap PKPPS diberi kebebasan memilih model pelaksanaan ujian yang
akan dipilih dengan melihat kemampuan dan kesiapannya
3. Pelaksanaan ujian dapat dilaksanakan secara daring atau luring
sesuai perkembangan covid-19.
5
4. Pelaksanaan ujian sekolah secara daring sebagaimana nomor 3 dapat
dilaksanakan di Pondok Pesantren secara berkelompok atau di rumah
secara mandiri.
5. Ketentuan ujian sekolah daring berkelompok sebagaimana ketentuan
ujian sekolah luring, sedangkan ketentuan ujian sekolah mandiri
sebagaimana dijelaskan pada Bab IV Tentang Pengaturan Ruang,
Pengawas Dan Tata Tertib.
E. Bentuk Ujian
Bentuk Ujian Sekolah yang diselenggarakan oleh Pendidikan Kesetaraan
pada Pondok Pesantren Salafiyah dilaksanakan pada akhir jenjang
dengan mempertimbangkan capaian standar kompetensi lulusan. Bentuk
ujian dimaksud berupa:
1. Portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan
prestasi yang diperoleh sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan,
dan sebagainya);
2. Penugasan;
3. Tes secara luring atau daring; dan/atau
4. Bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan sesuai dengan kompetensi yang diukur berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan.
6
2. Melakukan sosialisasi terkait ujian sekolah kepada peserta ujian.
3. Menyusun dan merakit naskah soal ujian.
4. Mengatur ruang ujian,
5. Menetapkan pengawas ruang ujian.
6. Menentukan kriteria kelulusan.
7. Mengamankan master soal beserta kelengkapannya.
8. Mencetak kartu peserta ujian.
9. Menggandakan naskah soal ujian berikut kelengkapannya sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan.
10. Menyiapkan sarana pendukung.
11. Melaksanakan Ujian Sekolah sesuai dengan Petunjuk Teknis Ujian
Sekolah Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah
yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
12. Melakukan pemeriksaan lembar jawaban peserta ujian.
13. Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan hasil ujian
sekolah kepada peserta ujian.
14. Mengirimkan hasil Ujian Sekolah ke Kantor Wilayah Kementerian
Agama dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk
kepentingan evaluasi dan peningkatan mutu pendidikan.
7
BAB III
A. Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah meliputi seluruh mata pelajaran
baik mata pelajaran agama maupun mata pelajaran umum sesuai dengan
kurikulum yang diterapkan masing-masing satuan pendidikan. Setiap satuan
pendidikan dalam perakitan naskah soal agar berpedoman pada kisi-kisi yang
telah dirancang oleh masing-masing satuan Pendidikan atau mengacu pada kisi
kisi dan master soal yang dibuat Forum Komunikasi Pendidikan Kesetaraan
Pusat.
B. Jadwal pelaksanaan Ujian Sekolah mempertimbangkan beberapa hal berikut:
1. Ketuntasan kurikulum;
2. Kalender akademik di masing-masing satuan pendidikan;
3. Hari libur nasional/keagamaan;
4. Jadwal pengumuman kelulusan.
C. Pendidikan Kesetaraan pada PPS Ula
1. Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah meliputi Al Qur’an,
Hadist, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Sejarah Peradaban Islam, Bahasa Arab,
Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Daftar mata pelajaran, bentuk soal, jumlah butir soal, dan alokasi
waktu untuk masing-masing mata pelajaran yang diujikan diatur
sebagai berikut.
Bentuk dan
Jumlah Butir Alokasi
No. Mata Pelajaran Soal Waktu
(Menit)
PG Uraian
A. Mata Pelajaran Agama
1. Al Qur’an 40 5 120
2. Hadist 40 5 120
3. Aqidah 40 5 120
4. Akhlak 40 5 120
5. Fiqih 40 5 120
6. Sejarah Peradaban Islam 40 5 120
7. Bahasa Arab 40 5 120
B. Mata Pelajaran Umum
1. Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
2. Bahasa Indonesia 40 5 120
3. Matematika 30 5 120
4. Ilmu Pengetahuan Alam 40 5 120
5. Ilmu Pengetahuan Sosial 40 5 120
8
D. Pendidikan Kesetaraan pada PPS Wustha
1. Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah meliputi Al Qur’an,
Hadist, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Sejarah Peradaban Islam, Bahasa Arab,
Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Daftar mata pelajaran, bentuk soal, jumlah butir soal, dan alokasi
waktu untuk masing-masing mata pelajaran yang diujikan diatur
sebagai berikut.
9
5. Fiqih 40 5 120
6. Sejarah Peradaban Islam 40 5 120
7. Bahasa Arab 40 5 120
B. Mata Pelajaran Umum
1. Pendidikan Kewarganegaraan 40 5 120
2. Bahasa Indonesia 40 5 120
3. Bahasa Inggris 40 5 120
4. Matematika 30 5 120
5. Fisika 40 5 120
6. Kimia 40 5 120
7. Biologi 40 5 120
10
G. Pelaksanaan Ujian
Jadwal pelaksanaan Ujian Sekolah Pendidikan Kesetaraan pada Pondok
Pesantren Salafiyah Tahun Pelajaran 2020/2021 adalah sebagai berikut :
11
Pendidikan Kesetaraan pada PPS Wustha :
12
BAB IV
13
9. Denah Ruang Ujian
14
C. Tata Tertib Pengawas Ujian Sekolah
1. Ruang pengawas ujian.
a. Dua puluh lima (25) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang
telah hadir di ruang pengawas Ujian Sekolah.
b. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua
penyelenggara Ujian Sekolah.
c. Pengawas ruang menerima bahan Ujian Sekolah untuk ruang yang
akan diawasi, berupa naskah soal, lembar jawaban, daftar hadir,
dan berita acara pelaksanaan Ujian Sekolah, serta lem.
d. Pengawas ruang mendatangani Pakta Integritas.
2. Ruang ujian.
a. Pengawas ujian masuk ke dalam ruang ujian lima belas (15) menit
sebelum waktu pelaksanaan ujian untuk:
1) memeriksa kesiapan ruang ujian, meminta peserta untuk
memasuki ruang ujian dengan menunjukkan kartu peserta, dan
menempati tempat duduk sesuai nomor yang telah ditentukan;
2) memastikan setiap peserta tidak membawa tas, buku atau
catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan
sebagainya ke dalam ruang kecuali alat tulis yang akan
digunakan;
3) membacakan tata tertib;
4) meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir;
5) membagikan lembar jawaban ujian sekolah kepada peserta dan
memandu serta memeriksa pengisian identitas peserta (nomor
ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan);
6) Memastikan peserta ujian telah mengisi identitas dengan benar;
7) setelah seluruh peserta ujian selesai mengisi identitas,
pengawas ruang membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan
bahan ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam
keadaan baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan oleh
peserta ujian; dan
8) membagikan naskah soal dengan cara meletakkan di atas meja
peserta dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta ujian tidak
diperkenankan menyentuhnya sampai tanda waktu dimulai.
b. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang:
1) mempersilakan peserta untuk mengecek kelengkapan soal;
2) mempersilakan peserta untuk mulai mengerjakan soal; dan
3) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk
cara menjawab soal.
c. Kelebihan naskah soal selama ujian berlangsung tetap disimpan di
ruang ujian dan pengawas ruang tidak diperbolehkan
membacanya.
d. Selama Ujian Sekolah berlangsung, pengawas ruang wajib:
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang
ujian;
2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan; dan
15
3) melarang orang lain yang tidak berkepentingan memasuki ruang
ujian.
e. Pengawas ruang dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan
apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal yang
diujikan.
f. Lima menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang memberi
peringatan kepada peserta ujian bahwa waktu tinggal lima menit.
g. Setelah waktu ujian selesai, pengawas ruang:
1) mempersilakan peserta untuk berhenti mengerjakan soal;
2) mempersilakan peserta meletakkan naskah soal dan lembar
jawaban ujian di atas meja dengan rapi;
3) mengumpulkan lembar jawaban ujian dan naskah soal;
4) menghitung jumlah lembar jawaban ujian sama dengan jumlah
peserta;
5) mempersilakan peserta meninggalkan ruang ujian; dan
6) menyusun secara urut lembar jawaban ujian dari nomor peserta
terkecil dan memasukkannya ke dalam amplop lembar jawaban
ujian disertai dengan dua lembar daftar hadir peserta, dua
lembar berita acara pelaksanaan, kemudian ditutup dan dilem
serta ditandatangani oleh pengawas ruang ujian di dalam ruang
ujian.
h. Pengawas ruang ujian menyerahkan lembar jawaban ujian dan
naskah soal kepada Panitia Ujian Sekolah disertai dengan satu
lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara
pelaksanaan Ujian Sekolah; dan
i. Pengawas yang melanggar tata tertib diberi teguran, peringatan
oleh kepala PKPPS dan/atau sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
16
9. Peserta ujian yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas
pada lembar jawaban ujian dapat bertanya kepada pengawas ruang
ujian dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.
10. Peserta ujian mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai
ujian.
11. Selama ujian berlangsung, peserta ujian hanya dapat meninggalkan
ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang.
12. Peserta ujian yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak,
pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian
naskah soal.
13. Peserta ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan
tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah
selesai menempuh/mengikuti Ujian Sekolah mata pelajaran yang
terkait.
14. Peserta ujian yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu
ujian berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum
berakhirnya waktu ujian.
15. Peserta ujian berhenti mengerjakan soal setelah ada waktu ujian
berakhir dan meletakkan lembar jawaban serta naskah soal di atas
meja masing-masing.
16. Selama ujian berlangsung, peserta dilarang:
a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
b. bekerja sama dengan peserta lain;
c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat
pekerjaan peserta lain;
e. membawa naskah soal ujian dan lembar jawaban ujian keluar dari
ruang ujian; dan
f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
16. Meninggalkan ruang ujian dengan tertib dan tenang setelah pengawas
ruang ujian mengumpulkan dan menghitung lembar jawaban dan
naskah soal sesuai dengan jumlah peserta ujian.
17. Peserta ujian yang melanggar tata tertib ujian, diberi
peringatan/teguran oleh pengawas ruang ujian dan dicatat dalam
berita acara Ujian Sekolah sebagai salah satu bahan pertimbangan
kelulusan.
17
BAB V
18
BAB VI
A. Kriteria Kelulusan
Kriteria kelulusan dari satuan pendidikan minimal mempertimbangkan
hal-hal berikut.
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
3. Lulus Ujian Sekolah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan.
B. Penetapan Kelulusan
Kelulusan santri dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan
guru.
19
BAB VII
20
BAB VIII
21
BAB IX
PENUTUP
DIREKTUR JENDERAL,
TTD
22
Lampiran 1 : Kegiatan Dan Jadwal Penting
22
Lampiran 2 : Kartu Peserta Ujian Sekolah
UJIAN SEKOLAH
PENDIDIKAN KESETARAAN PONDOK PESANTREN SALAFIYAH
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
……………………………………
Ketentuan :
1. Ukuran Kartu 9 cm ( L ) x 6 cm ( T )
4. Kertas Karton
5. Tinda Merah
6. Logo Berwarna
7. Photo Berwarna
23
Lampiran 3 : Berita Acara Dan Daftar Hadir Peserta Ujian
BERITA ACARA
PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH
PENDIDIKAN KESETARAAN PONDOK PESANTREN SALAFIYAH
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
Pengawas I Pengawas II
……………… ………………..
24
DAFTAR HADIR PESERTA
UJIAN SEKOLAH PENDIDIKAN KESETARAAN
PONDOK PESANTREN SALAFIYAH
Tahun Pelajaran 2020/2021
Pengawas I Pengawas II
…………………….. ………………………
25
Lampiran 4 : Fakta Integritas
PAKTA INTEGRITAS
PENGAWAS RUANG UJIAN SEKOLAH PENDIDIKAN KESETARAAN
PONDOK PESANTREN SALAFIYAH
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Nama : .............................................................
Bertugas di : .............................................................
Provinsi : .............................................................
Kabupaten/kota : .............................................................
PKPPS : .............................................................
……………………………
26