TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN HASIL BELAJAR
PADA MADRASAH ALIYAH
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Juli 2018
IREKTUR JENDERAL,
-p 4eettO
, RAI 1.,Nc.iv
v Oloiv. PO* MARUDDIN AMIN
'aLIK ‘14
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 3751 TAHUN 2018
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MADRASAH ALIYAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
D. Sasaran Pengguna
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah.
4. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 117 Tahun 2014
tentang Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah.
A. Pengertian penilaian
Penilaian hasil belajar merupakan komponen penting dalam
penyelenggaraan pendidikan di madrasah. Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan data atau informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar dan perkembangan peserta didik dalam berbagai
aspek.
Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui
peningkatan kualitas sistem penilaian. Sistem penilaian yang baik akan
mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang balk,
memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih balk, serta membantu
siswa untuk mengetahui kemampuan dirinya dalam menentukan aktifitas
belajar berikutnya.
Yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah, bahwa penilaian yang
dilakukan oleh guru tidak hanya penilaian terhadap hasil belajar
(assessment of learning), melainkan juga penilaian untuk mendorong atau
mengoptimalkan proses pembelajaran (assessment for learning) dan
penilaian sebagai bagian dari proses pembelajaran (assessment as
learning) atau evaluasi terhadap proses pembelajaran.
B. Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian hasil belajar di madrasah antara lain:
1. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan yang sudah dan belum dikuasai
peserta didik.
2. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik
dalam kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semester, satu
semester, satu tahun, dan atau pada akhir masa studi pada satuan
pendidikan.
3. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi peserta didik sesuai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang ditetapkan.
4. Memperbaiki proses pembelajaran pada tahap berikutnya.
C. Fungsi Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Berdasarkan fungsinya penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi :
Juknis Penilaian Has!! Belajar MA 14
1. Formatif
Penilaian formatif merupakan penilaian yang menyediakan informasi
kepada peserta didik dan guru untuk digunakan dalam memperbaiki
kegiatan pembelajaran serta memperbaiki kekurangan hasil belajar
peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan. Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik
digunakan untuk memberikan pembelajaran remedial dan perbaikan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
2. Sumatif
Penilaian sumatif merupakan jenis penilaian yang orientasinya adalah
mengumpulkan informasi tentang pembelajaran yang dilakukan pada
rentang waktu tertentu atau pada akhir suatu unit pelajaran. Informasi
tersebut digunakan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik
pada akhir semester, satu tahun pembelajaran, atau akhir masa
pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari penentuan keberhasilan ini
digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan
keberhasilan belajar peserta didik dari satuan pendidikan.
3. Evaluatif
Penilaian berfungsi untuk mengevaluasi pengelolaan pembelajaran pada
unit kelas maupun satuan pendidikan.
D. Acuan Penilaian
Ada dua jenis acuan penilaian yang dipakai dalam mengelompokan peserta
didik yaitu:
1. Penilaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian Acuan Norma ialah penilaian yang membandingkan hasil
belajar setiap peserta didik terhadap hasil dalam kelompoknya. PAN
digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap
kemampuan peserta didik lainnya. Artinya, PAN digunakan apabila ingin
mengetahui kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di
kelas, madrasah, dan lain sebagainya. PAN menggunakan kriteria yang
bersifat "relative". Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan
kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut. Nilai hasil dari PAN
tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan peserta didik
tentang materi pembelajaran yang diujikan, tetapi hanya menunjukan
posisi peserta didik dalam kelompoknya. Misalnya kelompok cepat,
sedang atau lambat. Hasil PAN digunakan oleh guru dan madrasah
untuk memonitor perkembangan individu peserta didik dan tidak harus
dipublikasikan.
E. Pendekatan penilaian
F. Prinsip penilaian
Dalam melakukan penilaian hasil belajar agar hasilnya dapat diterima oleh
semua pihak, balk yang dinilai, yang menilai, maupun pihak lain yang akan
menggunakan hasil penilaian, maka kegiatan penilaian harus merujuk
kepada prinsip-prinsip penilaian, sebagai berikut.
1. Sahih
Agar penilaian sahih atau valid, yaitu mengukur apa yang ingin diukur,
maka harus dilakukan berdasar pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
Juknis Penilaian Hest! Belajar MA 6
2. Objektif
Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Karena itu, perlu
dirumuskan petunjuk teknis penilaian (rubrik) sehingga dapat
menyamakan persepsi penilai dan meminimalisir subjektivitas.
4. Adil
Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, gender, golongan dan hal-hal lain. Perbedaan hasil
penilaian semata-mata harus disebabkan oleh berbedanya capaian hasil
belajar peserta didik pada kompetensi yang dinilai.
5. Terpadu
Berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
6. Terbuka
Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas dan dapat
diketahui oleh siapapun yang berkepentingan. Dalam era keterbukaan
seperti sekarang, pihak yang dinilai yaitu peserta didik dan pengguna
hasil penilaian berhak mengetahui proses dan acuan yang digunakan
dalam penilaian, sehingga hasil penilaian dapat diterima oleh semua
pihak.
7. Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik.
8. Sistematis
Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
9. Beracuan Kriteria
Penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi menggunakan acuan
kriteria. Artinya untuk menyatakan seorang peserta didik telah kompeten
atau belum bukan dibandingkan terhadap capaian teman-teman atau
kelompoknya, melainkan dibandingkan terhadap kriteria minimal yang
ditetapkan. Peserta didik yang sudah mencapai kriteria minimal disebut
tuntas, dapat melanjutkan pembelajaran untuk mencapai kompetensi
berikutnya, sedangkan peserta didik yang belum mencapai kriteria
minimal wajib menempuh remedial.
10 Akuntabel
Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur
maupun hasilnya.
A. Penilaian Otentik
Penilaian otentik (authentic assessment) adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses dan keluaran
(output) pembelajaran yang meliputi ranah sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan dan keterampilan.
2. Pengetahuan
Salah satu dari sasaran penting pembelajaran adalah peningkatan
kemampuan berpikir. Anderson dan Krathwohl membagi enam katagori
dimensi proses kognitif yang merupakan revisi dari Taxonomy of
Educational Objectives dengan rincian sebagai berikut:
Dimensi
Pengetahuan Deskripsi
Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama
benda, angka, tahun dan hal-hal yang terkait secara
khusus dengan suatu mata pelajaran.
Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan
antara satu kategori dengan Iainnya, hukum kausalita,
definisi dan teori.
Prosedural Pengetahuan tentang prosedur dan proses khusus
clan suatu mata pelajaran seperti faraid, algoritma,
teknik, metoda dan kriteria untuk menentukan
ketepatan penggunaan suatu prosedur.
Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan,
menentukan pengetahuan yang penting dan tidak
penting (strategic knowledge), pengetahuan yang
sesuai dengan konteks tertentu dan pengetahuan diri
(self-knowledge).
3. Keterampilan
Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada keterampilan abstrak
berupa kemampuan belajar adalah sebagai berikut:
Kemampuan
Belajar Deskripsi
Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu
objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu
penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan
untuk mengamati.
Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan
peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual,
prosedural, dan hipotetik).
Mengumpulkan Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/ digunakan,
informasi/mencoba kelengkapan informasi, validitas informasi yang
dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data.
Menalar/ Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan
mengasosiasi kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua
fakta/konsep/dalil, interpretasi argumentasi dan
kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua
A. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi secara
teori dan praktek, dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu
belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD
yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada
tingkat penguasaan minimal atau di atasnya. Sedangkan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam
setiap semester, setiap tahun atau pada suatu tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam
satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun adalah keberhasilan
peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran.
Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta
didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan
pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk
predikat, yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang
(D) sebagaimana tertera pada tabel berikut.
C. Interval Predikat
rq Mal:zi.r.a31 }(Kiki
-inc. I Nil 3i IJK)
3
10(1 67
Misalnya KKM 67, maka interval nilainya = — 11
Karena panjang interval 11, maka interval nilai dan predikatnya sebagai
berikut;
Penilaian
Komponen
Pendidik Satuan Pendidikan Pemerintah
Bentuk • Penilaian harian • Penilaian akhir • Ujian
Penilaian semester Nasional
• Penilaian akhir tahun • UAMBN
• USBN
Aspek yang Sikap, Pengetahuan dan Pengetahuan
dinilai Pengetahuan dan Keterampilan
Keterampilan
d. Tahap pelaporan
1) Melaporkan hasil pencapaian kompetensi peserta didik kepada
orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
2) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kanwil
Kementerian Agama Provinsi serta instansi lain yang terkait.
A. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan oleh semua guru mata pelajaran dan wall kelas.
Teknik penilaian sikap dijelaskan pada skema berikut:
Dilaksanakan selama
Observasi oleh proses pembelajaran
Guru MP selama dan di luar
1 Semester pembelajaran
Dilaksanakan di luar
(Observasi oleh
jam pembelajaran
Wali kelas baik secara langsung
Penilaian selama 1 maupun berdasarkan
Sikap Semester informasi laporan
yang valid
a. Observasi
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang
dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.
Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku balk
sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat balk (positif)
atau kurang baik (negatif) yang muncul dari peserta didik. Catatan hal-
hal sangat balk (positif) digunakan untuk menguatkan perilaku positif,
sedangkan perilaku kurang balk (negatif) digunakan untuk pembinaan.
Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat selama satu semester
oleh guru mata pelajaran dan wall kelas. Jurnal memuat catatan sikap
atau perilaku peserta didik yang sangat balk atau kurang balk,
dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut, dan butir-butir
sikap. Berdasarkan jurnal dari semua guru dibahas dalam rapat dewan
guru, wall kelas membuat predikat dan deskripsi penilaian sikap peserta
didik selama satu semester. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan penilaian sikap dengan teknik observasi:
a. Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran dan wall kelas selama
periode satu semester.
b. Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik
yang mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh wall kelas digunakan
untuk satu kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Jurnal oleh guru
Butir Pos/
No. Waktu Nama Kejadian/Perilaku Tindak Lanjut
Sikap Neg
1 25/7/2017 Ridwan Selesai praktek ibadah Tanggung - Dipanggiluntuk
meninggalkan jawab meletakkan
peralatan shalat peralatan shalat
dan tidak pada rak yang telah
meletakkan pada disediakan dan
tempatnya. dilakukan
pembinaan.
2 12/8/2017 Fatimah Melapor kepada Jujur + Diberiapresiasi/
Pendidik bahwa dia Pujian atas
menemukan barang kejujurannya.
milik temannya yang
tertinggal di ruang
kelas.
3 12/8/2017 lhsan Membantu Gotong + Diberiapresiasi/
membersihkan Royong pujian.
peralatan praktek ibadah Ditingkatkan
bersama temannya
4 1/9/2017 Ramadhan Menyajikan hasil Percaya + Diberiapresiasi/
diskusi kelompok dan Diri pujian.
menjawab sanggahan Ditingkatkan
kelompok lain dengan
tegas menggunakan
argumentasi yang logis
dan relevan
5 12/10/2017 Munawaroh Tidak mengumpulkan Disiplin _ Ditanya apa
tugas akidah akhlak Alasannya tidak
mengumpulkan
tugas, agar
selanjutnya
selalu
mengumpulkan
tuaas
Jika seorang peserta didik menunjukkan perilaku yang kurang balk, guru
harus segera menindakianjuti dengan melakukan pendekatan dan
pembinaan, secara bertahap peserta didik tersebut dapat menyadari dan
memperbaiki sendiri perilakunya sehingga menjadi Iebih balk.
b. Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku.
Selain itu, penilaian diri juga dapat digunakan untuk membentuk sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran. Hasil penilaian diri peserta didik
dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaian diri dapat memberi
dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik,
antara lain:
a. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena diberi kepercayaan
untuk menilai did sendiri;
b. Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
ketika melakukan penilaian harus melakukan introspeksi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki;
c. Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur dan objektif dalam melakukan penilaian; dan
d. Membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan
Nama
Kelas/Semester
Petunjuk:
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda cek (01) pada
kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
A fL
Nama Teman : 1. 2.
Nama Penilai
Kelas/Semester
Contoh Penilaian Antar teman
C. Penilaian Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan dengan memilih salah satu atau
Iebih jenis tes yang cocok untuk KD tersebut melalui tes tulis, tes lisan,
dan/atau penugasan. Skema penilaian pengetahuan dapat di lihat pada
gambar berikut.
a. Pilihan Ganda:
Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban
(option). Untuk jenjang MA menggunakan 5 (empat) pilihan jawaban. Dari
pilihan jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key) yaitu jawaban yang
benar atau paling tepat, dan lainnya disebut pengecoh (distractor). Dalam
mengembangkan soal perlu memperhatikan kaidah penulisan butir soal
yang meliputi substansi/materi, konstruksi, dan bahasa. Kaidah
penulisan soal bentuk pilihan ganda sebagai berikut.
Juknis Penilaian Hasil Be'ajar MA I 31
1) Substansi/Materi:
a) Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk PG).
b) Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK:
Urgensi, Keberlanjutan, Relevansi, dan Keterpakaian).
c) Pilihan jawaban homogen dan logis.
d) Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat.
e) Tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar
Golongan) dan ujaran kebencian.
f) Menghindari unsur politis, pornografi, sadisme, ekstrimisme dan
khilafiyah.
2) Konstruksi:
a) Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
b) Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.
c) Pokok soal tidak menggunakan pernyataan negatif ganda.
d) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
e) Rumusan pokok soal menggunakan stimulus dalam bentuk
ilustrasi/kasus/peristiwa/gambar/tabel/diagram, dan sejenisnya.
f) Gambar/grafik/tabel/diagram dsb. jelas dan berfungsi.
g) Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
h) Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban
benar" atau "semua jawaban salah."
i) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun
berdasarkan besar kecilnya angka atau kronologis kejadian.
j) Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
3) Bahasa:
a) Menggunakan kaidah bahasa yang benar dan baku.
b) Menggunakan bahasa yang komunikatif.
c) Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
d) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Catatan:
Sesuai dengan karakter kurikulum 2013 yang menuntut peserta didik
memiliki keterampilan berpikir kritis-kreatif, inovatif, kolaboratif dan
komunikatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka
soal harus mengukur kemampuan dalam kategori higher older thinking
skills (HOTS).
Kompetensi Dasar:
3.1. Memahami akidah Islam dan metode peningkatan kualitasnya.
Indikator:
Menjelaskan pengertian akidah Islamiyah.
Contoh soal.
1. Adi, bukan nama sebenarnya, adalah remaja kampung yang
memiliki cita-cita tinggi. Suatu hari is membaca sebuah artikel di
sebuah majalah tentang orang-orang sukses di dunia. Delapan
puluh persen (80%) pemimpin dunia dalam berbagai bidang
kehidupan, menurut laporan majalah itu, adalah mereka yang
sebelumnya mengalami hidup yang sulit, terbatas dan serba
kekurangan. Namun masalah-masalah tersebut tidak membuat
mereka kecil hati tapi malah menjadi pemicu untuk mengubah
hidup menjadi Iebih baik.
Adi terinspirasi dengan kisah-kisah orang sukses tersebut. Namun
satu hal yang mengganjal dalam pikirannya. Para pemimpin dunia
itu kebanyak bukan orang yang beragam Islam, bahkan tidak
beragama sama sekali. "Jangan-jangan, orang-orang itu sukses
dengan melakukan segala cara tanpa memperhatikan halal-haram,
atau nilai-niai suci agama," pikirnya dalam hati. Adi pun agak ragu
kalau dia bisa sukses seperti orang-orang itu. Dia melihat agama
Juknis Penilaian Hash' Belajar MA 134
Islam yang dia anut banyak membatasi ruang gerak sehinga dia
akan menghadapi kesulitan untuk bergerak atau berkreatifitas.
Jika kamu adalah teman Adi dan ingin memberinya pandangan
yang menguatkan hatinya, apa dan bagaimana pandangan atau
nasehat yang kamu berikan? Tuliskan saran atau pandangan kamu
dengan mendasarinya dengan pengertian akidah menurut Mahmud
Syaltut.
D. Penilaian Keterampilan
1. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proy ek, dan
penilaian portofolio. Pendidik dapat memilih salah satu atau Iebih
penilaian kinerja sesuai dengan karakteristik KD. Instrumen yang
digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
dilengkapi rubrik. Skema Penilaian Keterampilan dapat diiihat pada
gambar sebagai berikut.
4.
Penilaian yang dilakukan dengan cara
Unjuk mengamati kegiatan peserta didik dalam
Kerja/Kinerja/Praktik melakukan sesuatu
1
Kegiatan penyelidikan yang mencakup
Proyek
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
hasil orovek dalam kurun waktu tertentu
Produk
Penilaian kemampuan peserta didik dalam
membuat oroduk-oroduk teknoloai dan seni
•
Teknik lain
Keterangan:
1. Skor 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
2. Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria
Ju E!;1:.0.7 pyrul u
3. Nilai Praktik = x100
]E0:
10
Nilai praktik Fauzan = — x 100 = 83„33 (dibulatkan 83)
Indikator:
Juknis Penilaian Hash! Belajar MA 139
Peserta didik dapat menyajikan laporan kegiatan obsevasi dan
wawancara terkait peningkatan kualitas iman dengan benar.
Rumusan tugas:
Lakukan observasi dan wawancara dengan dua orang tokoh agama
(kyai, ustadz, imam masjid) yang ada di Iingkungan masjid di
kampung halamanmu, tentang metode peningkatan kualitas iman.
Tuliskan rencana observasi dan wawancara, lakukan sesuai dengan
jadwal yang dibuat, dan susunlah Iaporannya. Dalam membuat
laporan perhatikan latar belakang, perumusan masalah, pembahasan
masalah, kesimpulan dan foto-foto yang mendukung!
man Penskoran Proyek:
No Aspek Yang Di Nilai Skor
1 Persiapan Proyek 3
Perencanaan Proyek (balk = 3; cukup = 2, kurang=1)
2 Pelaksanaan Proyek 9
Observasi lapangan (balk = 3; cukup = 2, kurang=1)
Wawancara informan (balk = 3; cukup = 2, kurang =
1)
Kelengkapan Data (baik = 3; cukup = 2,kurang=1)
3 Laporan Proyek 12
Sistematika laporan (balk = 3; cukup = 2,kurang=1)
Penggunaan Bahasa (balk = 3; cukup = 2,kurang=1)
Isi laporan (balk = 3; cukup = 2,kurang=1)
Tampilan laporan (balk = 3; cukup = 2,kurang=1)
Skor perem!chan
Nilai Proyek = IOU
skor maksimai
en_ olahan Penilaian Proyek
Skor
Nama Jlh
No Nilai
Siswa Persiap Pelaksa skor
Laporan
an naan
1 Fauzan 2 7 10 19 79
2 Dst
19
Nilai Pray& Fauzan = x 100 = 79,17 (dibulatkon 79)
art
c. Penilaian portofolio
Penilaian yang dilakukan dengan cara nnenilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-
integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut
d. Penilaian Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
membuat hasil karya, produk-produk, teknologi, dan seni, seperti:
makanan halal (contoh: tempe halal, kue halal, asinan halal, bakso
halal, dip, pakaian, sarana kebersihan halal (contoh: sabun, pasta gigi,
cairan pembersih dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: paper/
makalah, power point peta konsep Islam, jam yang menunjuk waktu
shalat, alarm pengingat waktu shalat, alarm dengan nuansa Islami),
hasil karya seni (contoh: kaligrafi, lukisan dan gambar), dan barang-
barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam yang
berciri khas islami.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu
diadakan penilaian yaitu:
1. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
No Skor**
Aspek Yang Dinilai *
1 2 3 4
1 Perencanaan q
2 Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan q
b. Teknik Pengolahan AI
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan q
Kebersihan)
3 Hasil Produk
a. Bentuk Fisik q
b. Bahan
c. Warna 4
d. Pewangi q
e. Kebaruan 4
Total Skor 28
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
** Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban,
semakin tinggi perolehan skor yang dicapai.
1= Tidak baik, 2 = Kurang baik, 3 = Baik, 4 = Sangat baik
Predikat Deskripsi
Juknis Penilaian Hasil Belajar MA 145
Balk Mulai berkembang kebiasaan berdoa sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan, menjalankan ibadah,
memberi dan menjawab salam.
Predikat Deskripsi
Cukup Mulai terlihat berdoa sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan, menjalankan ibadah, memberi dan menjawab
salam, namun belum konsiten.
Predikat Deskripsi
Kurang Belum terlihat berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan, menjalankan ibadah, memberi
dan menjawab salam.
Catatan:
Satuan Pendidikan dapat mengembangkan indikator sikap spiritual
yang dibiasakan sebagai karakteristik/ciri khas madrasah.
Berikut contoh indikator sikap spiritual yang dapat digunakan untuk
semua mata pelajaran dalam penilaian sikap spiritual: (1) berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; (2) menjalankan ibadah
sesuai dengan agama yang dianut; (3) memberi salam pada saat
awal dan akhir kegiatan; (4) bersyukur atas nikmat dan karunia Allah
Swt.; (5) mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan did;
(6) bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu; (7) berserah diri
(tawakal) kepada Allah setelah berikhtiar atau melakukan usaha; (8)
menjaga lingkungan hidup di sekitar satuan pendidikan; (9)
memelihara hubungan balk dengan sesama umat ciptaan Allah; (10)
bersyukur kepada Allah sebagai bangsa Indonesia; (11) menghormati
orang lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang
dianut.
Dari contoh indikator umum tersebut dapat dikembangkan secara
spesifik melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam disesuaikan
dengan KD pada KI-1.
Sementara itu, penilaian sikap sosial dilakukan untuk mengetahui
perkembangan sikap sosial peserta didik dalam menghargai,
menghayati, dan berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaanya.
Indikator untuk KD dari KI-2 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan PPKn dirumuskan dalam perilaku spesifik sebagaimana tersurat
di dalam rumusan KD mata pelajaran tersebut. Sementara indikator
Juknis Penilaian Hasil Belajar MA 146
sikap sosial mata pelajaran lainnya dirumuskan dalam perilaku sosial
secara umum dan dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran
KD dari KI-3 dan KI-4. Berikut contoh butir-butir sikap sosial.
1) Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan, antara lain:
a) tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan;
b) tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain
tanpa menyebutkan sumber);
c) menyerahkan kepada yang berwenang barang yang
ditemukan;
d) membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa
adanya; dan
e) mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
Catatan:
Kriteria penilaian sikap dibuat oleh madrasah disesuaikan dengan
peraturan dan karakteristik satuan pendidikan sebagai rujukan untuk
menentukan nilai akhir predikat dan deskripsi sikap peserta didik
pada rapor.
2. Nilai Pengetahuan
Contoh:
Pengolahan nilai pengetahuan mata pelajaran SKI kelas X semester I.
Hasil penilaian harian Penilaian
No Nama KD Rerata
Akhir
1 2 3 4 5 (dibulatkan)
Semester
1 Siti 3.1 75 65 75 72
3.2 60 70 75 68
3.3 85 75 90 80 83
3.4 80 90 85
3.5 95 95 95
Nilai rapor 81
3. Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/
praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik
KD mata pelajaran. Hasil penilaian setiap KD pada KI-4 berdasarkan
nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama pada KD
yang sama yang dilakukan beberapa kali penilaian. Jika penilaian KD
yang sama dilakukan dengan teknik yang berbeda, misalnya proyek dan
produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut
dirata-ratakan.
Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran
adalah dengan cara merata-ratakan dari semua nilai KD pada KI-4
dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada
rapor menggunakan angka bulat pada skala 0 — 100 dan predikat, serta
dilengkapi deskripsi singkat capaian kompetensi.
Contoh:
Nama Peserta Didik: Ariel Abdullah
Mata pelajaran : Seni Budaya
Kelas /Semester : X / Ganjil
Keterangan:
a. Praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali. KD
4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui satu proyek. Selain itu KD 4.4 juga
dinilai melalui satu kali produk.
b. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir KD diperoleh berdasarkan nilai
optimum, karena materi dan teknik penilaian yang digunakan sama
H. Prosedur Penilaian
1. Prosedur penilaian oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
a. Tahap persiapan;
1) Melakukan analisis silabus pembelajaran dan SKL.
2) Melakukan analisis rencana pelaksanaan pembelajaran.
3) Melakukan analisis pengembangan materi pembelajaran.
4) Menyusun rencana penilaian pembelajaran dan kisi-kisi soal.
b. Tahapan pelaksanaan;
Melaksanakan penilai pembelajaran secara berkesinambungan
sesuai dengan ketentuan dan standar opersional prosedur yang
berlaku.
c. Tahap pelaporan;
Hasil penilaian dilaporkan kepada pihak terkait Laporan hasil
penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
berbentuk nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi. Laporan
hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dalam bentuk
deskripsi sikap.
Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
Madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang
ditentukan.
Bimbingan
secara kelomook
Bimbingan
secara individu
,
I
Hasil Tes
< KKM
Analisis
Hasil Tes
Pembelajaran
Remedial Pembelajaran
ulana
) 1
Tes Ulang
Pemberian tugas
(
Pemanfaatan
tutor sebava
)
Gambar Alur Pembelajaran Remedial
Hasil penilaian dilakukan analisis kemudian diklasifikasi mana siswa yang
sudah tuntas dan mana yang belum tuntas. Hasil klasifikasi siswa yang
belum tuntas, selanjutnya diidentifikasi kesulitannya dalam menjawab
soal dan diberikan remedi sesuai dengan kesulitan tersebut.
Juknis Penilaian Hasil Belajar MA 156
Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai
dengan analisa baik jenis maupun tingkat kesulitan sehingga peserta
didik lebih mudah memahami materi atau kompetensi yang harus dicapai.
Adapun cara yang dapat dilakukan, yaitu:
a. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada
beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda,
sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang
diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh
peserta didik. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya
bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik
tertentu mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa
pemberian bimbingan secara individual/perorangan. Pemberian
bimbingan perorangan merupakan implikasi peran guru sebagai tutor.
Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa
orang peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan
b. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila
dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang
mengalami kesulitan sama.
c. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan variasi cara
penyajian dan penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang
dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum
mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Guru
perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode
dan/atau media yang lebih tepat.
d. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka
pelaksanaan remedial, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar
peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes ulang.
Peserta didik perlu diberi pelatihan intensif untukmembantu menguasai
kompetensi yang ditetapkan.
e. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas atau
kakak kelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu
dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekan atau adik kelas
yang mengalami kesulitan belajar. Melalui tutor sebaya diharapkan
hubungan antar peserta didik akan lebih akrab dan terbuka, sehingga
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Pelaksanaan pembelajaran remedial dilakukan di luar jam pelajaran agar
hak peserta didik yang sudah tuntas untuk mengikuti pembelajaran tidak
terganggu. Oleh karena itu pembelajaran remedial dapat dilakukan
sebelum pembelajaran pertama dimulai, setelah pembelajaran selesai,
atau pada selang waktu tertentu yang tidak menggangu kegiatan
pembelajaran peserta didik yang lain disesuaikan dengan kondisi
sekolah. Selanjutnya setelah melakukan pembelajaran remedial diakhiri
Juknis Penilaian Hash! Be!ajar MA 57
dengan penilaian untuk melihat pencapaian peserta didik pada KDyang
diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD
yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai
KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir
semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik
mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat
dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai
tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.
Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran
remedial yaitu sesuai capaian yang diperoleh peserta didik setelah
mengikuti remedial pembelajaran.
Misalnya, mata pelajaran Fikih memiliki KKM 70. Seorang peserta didik
bernama Ahmad memperoleh nilai harian-1 (KD 3.1) sebesar 60, karena
ada beberapa butir soal yang tidak dapat dijawab dengan benar. Karena
Ahmad belum mencapai KKM, mengikuti remedial untuk KD 3.1. Setelah
mengikuti remedial dan diakhiri dengan penilaian, Ahmad memperoleh
hasil penilaian 80. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka nilai harian-1
(KD 3.1) yang diperoleh Ahmad adalah 80.
2. Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didikyang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Fokus
pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang
dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik
diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan satu kali, tidak
berulangkali. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan
penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat
tertentu diberi tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di
perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran
atau di luar jam pelajaran. Pemecahan masalah yang diberikan kepada
peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara
kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah
proyek atau penelitian ilmiah.
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.
Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian
ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika
kegiatan tersebut diminati secara individu.
Logo
Madrasah/Yayasan
NIS:
NISN :
Nama Madrasah •
NPSN
Alamat Madrasah •
Desa/Kelurahan •
Kecamatan
Kota/Kabupaten
Provinsi
Website
Email
IDENTITAS PESERTA DIDIK
1. Nama Lengkap
2. NIS
3. NISN
4. Tempat, Tanggal Lahir
5. Jenis Kelamin
6. Agama
7. Status dalam Keluarga
8. Anak ke
9. Alamat
10. Nomor Telepon Rumah
11. Sekolah Asal (SMP/MTs)
12. Diterima di madrasah ini
a. Di kelas
b. Pada Tanggal
e. Nama Ibu
f. Pekerjaan
g. Nomor Telepon/HP
h. Alamat
14. Wali:
a. Nama Wali
b. Pekerjaan
c. Nomor Telepon/HP
d. Alamat
Foto
Kepala Madrasah
Peserta
didik
3x4 Cm
Nama : Madrasah
NIS : Kelas/Semester :
NISN : Tahun Pelajaran:
A. SIKAP
1. Sikap Spiritual
Predikat Deskripsi
2. Sikap Sosial
Predikat Deskripsi
Nama : Madrasah
NIS • Kelas/Semester :
NISN : Tahun Pelajaran:
KKM Predikat
D C B A
(x) <X X s.... ...s100
Nama • Madrasah
NIS : Kelas/Semester :
NISN : Tahun Pelajaran:
Pengetahuan Keterampilan
No Mata Pelajaran
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama Islam:
a. N Quran-Hadis
b. Akidah-Akhlak
c. Fikih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
7 Bahasa Arab
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya
2 Pendidikan Jasmani, Olah
Raga, dan Kesehatan
3 Prakarya dan Kewirausahaan
4 Muatan Lokar)
c.
d.
Kelompok C (Peminatan)
1
2
3
4
Lintas Minat/Pendalaman Minat
1
2
* : Bila ada
Nama • Madrasah
NIS • Kelas/Semester :
NISN • Tahun Pelajaran:
C. Ekstrakurikuler
D. Prestasi
E. Ketidakhadiran
Sakit :• hari
Izin :• hari
Tanpa keterangan : hari
NIP.
Mengetahui
Kepala Madrasah
NIP.
KETERANGAN PINDAH MADRASAH
Nama
MS
NISN
Keluar
Kepala Madrasah
Orang tua/Wali
Kepala Madrasah
Orang tua/Wali
Kepala Madrasah
Orang tua/Wali
KETERANGAN PINDAH MADRASAH
Nama
NIS
NISN
No. Masuk
LOGO
MADRASAH/YAYASAN
NIS:
NISN :
Nama Madrasah •
NPSN
Alamat Madrasah •
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kota/Kabupaten
Provinsi
Website
Email
IDENTITAS PESERTA DIDIK
1. Nama Lengkap
2. NIS
3. NISN
4. Tempat, Tanggal Lahir
5. Jenis Kelamin
6. Agama
7. Status dalam Keluarga
8. Anak ke
9. Alamat
10. Nomor Telepon Rumah
11. Sekolah Asal (SMP/MTs)
12. Diterima di madrasah ini
a. Di kelas
b. Pada Tanggal
e. Nama Ibu
f. Pekerjaan
g. Nomor Telepon/HP
h. Alamat
14. Wali:
a. Nama Wali
b. Pekerjaan
c. Nomor Telepon/HP
d. Alamat
Foto
Kepala Madrasah
Peserta
didik
3x4 Cm
Nama : Madrasah
NIS : Kelas/Semester :
NISN : Tahun Pelajaran:
A. SIKAP
1. Sikap Spiritual
Predikat Deskripsi
2. Sikap Sosial
Predikat Deskripsi
Nama : Madrasah
NIS : Kelas/Semester :
NISN : Tahun Pelajaran:
Pengetahuan Keterampilan
No Mata Pelajaran
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama Islam:
a. Al Quran-Hadis
b. Akidah-Akhlak
c. Fikih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
7 Bahasa Arab
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya
2 Pendidikan Jasmani, Olah
Raga, dan Kesehatan
3 Prakarya dan Kewirausahaan
4 Muatan Lokal*)
c.
d.
Kelompok C (Peminatan)
1
2
3
4
Lintas Minat/Pendalaman Minat
1
2
: Bila ada
Nama • Madrasah
NIS • Kelas/Semester :
NISN • Tahun Pelajaran:
C. Ekstrakurikuler
D. Prestasi
E. Ketidakhadiran
Sakit :• hari
Izin :• hari
Tanpa keterangan : hari
NIP.
Mengetahui
Kepala Madrasah
NIP.
KETERANGAN PINDAH MADRASAH
Nama
NIS
NISN
Keluar
Kepala Madrasah
Orang tua/Wali
Kepala Madrasah
Orang tua/Wali
Kepala Madrasah
Orang tua/Wali
KETERANGAN PINDAH MADRASAH
Nama
NIS
NISN
No. Masuk
• IP : Indeks Prestasi
• Ni : Nilai rata-rata Pengetahuan dan Keterampilan
• Bi : Beban/jp
19. Penggunaan IP untuk mengambil beban belajar pada semester berikutnya mengacu
pada peraturan tentang SKS yang berlaku dengan menyesuaikan skala penilaian yang
dilakukan oleh satuan pendidikan.