2 Persekutuan
2 Persekutuan
“PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN”
OLEH
SISKA WILLY, SE., M.Ak., Ak, CA
STIE EKUITAS
BANDUNG
2021
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
Persekutuan yaitu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan
menyelenggarakan suatu usaha dengan bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba.
Unsur unsur persekutuan
1. Gabungan atau asosiasi para sekutu
Sebagai suatu asosiasi tidak dapat di pisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian yaitu
perjanjian untuk mendirikan, memiliki dan mengelola persekutuan.
2. Pemilikan dan pengelolaan bersama
Di dalam persekutuan harus :
a) Persekutuan harus dimiliki bersama
b) Persekutuan di kelola bersama
c) Kalau ada resiko di tanggung bersama
d) Kalau memperoleh laba di bagi bersama
3. Tujuan untuk memperoleh laba
Laba / rugi yang telah di lakukan di dalam persekutuan harus di bagi bersama sesuai
dengan kesepakatan yang di sepakati bersama.
PERJANJIAN PERSEKUTUAN
Berdirinya persekutuan didahului dengan adanya perjanjian yang pada umumnya di buat secara
tertulis. Isi perjanjian persekutuan antara lain :
1. Ketentuan mengenai persekutuan
2. Ketentuan mengenai sekutu
3. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan
4. Ketentuan mengenai pembagian laba
5. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan
6. Ketentuan mengenai pertanggungan (asuransi)terhadap masing – masing sekutu
Isi perjanjian persekutuan yang di pakai sebagai :
1. Dasar pencatatan setoran modal
2. Dasar perhitungan modal
3. Dasar pembagian laba dan rugi
4. Dasar pencatatan transaksi persekutuan yang menyangkut modal
5. Dasar pembagian aktiva dalam hal likuidasi
Untuk hal tertentu apabila belum di atur di dalam perjanjian persekutuan akan berlaku hal
sebagai ketentuan umum sebagai berikut
1. Metode pembagian laba
2. Hak partisipasi
3. Tanggungjawab para sekutu
4. Hak pemindahan pemilikan
5. Gaji dan bonus
6. Bunga modal
PENGGOLONGAN PERSEKUTUAN
Berdasarkan luasnya tanggung jawab masing – masing sekutu, persekutuan di bagi menjadi 3 yaitu
1. Persekutuan firma (general partnership)
Firma adalah persekutuan yang di adakan atau didirikan untuk menjalankan perusahaan
dengan menggunakan nama bersama dimana semua sekutu bertanggung jawab penuh dan
biasanya ikut aktif mengelola perusahaan.
2. Persekutuan komanditer (limited partnership)
Persekutuan komanditer atau sering juga di sebut dengan Comanditair Vennotschap (CV)
adalah suau bentuk kerjasama untuk berusaha bersama dimana salah satu atau lebih dari
anggotanya bertanggungjawab terbatas.
a. Sekutu aktif
Disebut sekutu kerja atau sekutu komplementer yaitu sekutu yang aktif mengelola
perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta pribadinya.
b. Sekutu pasif
Disebut sekutu komanditair atau sekutu diam atau sekutu rahasia adalah sekutu yang
hanya menyetor uangnya saja tanpa ikut mengelola perusahaan.
3 . Joint stock company
Joint stock company adalah sekutu yang struktur modalnya terbagi atas saham-saham yang
dapat di pindahtangankan. Pemilik saham ini biasanya di buktikan dengan pemilikan
sertifikat saham yang memberikan hak dan kewajiban kepada pemiliknya.
KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN
1. Mutual agency
2. Limited life
3. Unlimited liability
4. Ownership of an interest in a partnership
5. Participation on partnership profit
6. Right to dispose of a partnership interest
7. Mutual liability
AKUNTANSI PERSEKUTUAN
Pada prinsipnya akuntansi untuk persekutuan tidak berbeda dengan akuntansi untuk
perusahaan perseorangan maupun akuntansi untuk Perseroan Terbatas (PT). perbedaannya
adalah hanya pada modal dan pembagian labanya. Pada persekutuan laba rugi selalu di bagi
antara sekutu dengan metode pembagian laba yang telah di sepakat. Yang di maksud dengan
pembagian laba di dalam akuntansi adalah pemindahan saldo laba (rugi) persekutuan ke
rekening modal masing – masing sekutu. Jadi pembagian laba tidak selalu di ikuti dengan
pembagian kas atau aktiva yang lain. Pada umumnya hubungan antar apersekutuan dengan
para sekutu di tamping di dalam 3 rekening, yaitu :
1. Rekening modal
2. Rekening prive
3. Rekening utang piutang, yang dapat berupa utang kepada sekutu atau piutang kepada
sekutu
Perlakuan terhadap kemampuan lebih yang di miliki sekutu tersebut ada 2 pendekatan atau
metode, yaitu:
1. Metode bonus
Contoh :
pada awal tahun 2013 Tuan Agus Bambang, dan Budi sepakat untuk mendirikan
persekutuan dengan nama “Persekutan ABADI", untuk modal mula – mula maka masing
masing sekutu menyetor modal berupa kas sebesar:
- Tuan Agus Rp. 30.000.000,00
- Tuan Bambang Rp. 30.000.000,00
-Tuan Budi Rp. 15.000.000,00
Rp. 75.000.000,00
2. Metode goodwill
Pada awal tahun 2013 Tuan Shandy, Tuan Ivan dan Tuan Yuda sepakat untuk mendirikan
perusahaan dengan nama “Persekutuan Sejahtera”. Untuk modal mula-mula masing
masing sekutu menyetorkan modal berupa kas sebesar :
Tuan Shandy Rp. 3.000.000,00
Tuan Ivan Rp. 3.000.000,00
Tuan Yuda Rp. 1.500.000,00
Rp. 7.500.000,00
Untuk mencatat setoran modal Shandy :
Kas Rp.3.000.000,00
Modal Shandy Rp.3.000.000,00
Untuk mencatat setoran modal Ivan:
Kas Rp.3.000.000,00
Modal Ivan Rp.3.000.000,00
Persekutuan ABADI
Neraca
Per 1 Januari 2013
AKTIVA
Kas 7,500,000.00
Goodwill 1,500,000.00
Total Aktiva 9,000,000.00
PASSIVA
Modal Shandy 3,000,000.00
Modal Ivan 3,000,000.00
Modal Yuda 3,000,000.00
Total Passiva 9,000,000.00
b. Setoran modal berupa aktiva non kas
Pada awal tahun 2013 Nona Zian dan Tuan Zaki mendirikan persekutuan dengan nama
persekutuan ZAKIZIAN. Sebagai setoran modal masing masing menyerahkan aktiva :
Nona Zian menyerahkan kas sebesar Rp. 100.000,00
Tuan Zaki menyerahkan tanah dan gedung dengan nilai buku dan nilai pasar tanah :
Tanah
Nilai buku Rp. 40.000,00
Nilai pasar Rp. 40.000,00
Gedung
Nilai buku : harga perolehan Rp. 50.000,00
Akumulasi penyusutan Rp. 20.000,00
Nilai buku Rp. 30.000,00
Nilai pasar Rp. 40.000,00
Modal masing-masing sekutu akan di akui sebesar setorannya.
Transaksi tersebut akan di catat perusahaan ZAKIZIAN
1. Untuk mencatat setoran Nona Zian
Kas RP. 100.000,00
Modal Zian Rp. 100.000,00
2. Untuk membayar setoran Tuan Zaki
Tanah Rp. 60.000,00
Gedung RP. 40.000,00
Modal Zaki RP. 100.000,00
Contoh 6
Dalam hubungannya dengan setoran Agus tersebut telah disepakati adanya penyesuaian sebagai
berikut:
1. Cadangan kerugian piutang diakui sebesar 10% dari saldo piutang dagang.
2. Persediaan dinilai berdasarkan nilai pasarnya, yaitu Rp. 40.000,00
3. Diakui adanya goodwill sebesar Rp. 10.000,00
4. Nilai tanah disepakati sebesar Rp. 40.000,00
5. Diakui adanya utang biaya sebesar Rp. 4.000,00
Apabila Persekutuan Abu akan menggunakan buku-buku lama maka pembentukan persekutuan
tersebut akan dicatat:
1. Untuk menyesuaikan saldo-saldo per pembukuan lama, yaitu:
Persediaan Rp. 5.000,00
Tanah Rp. 12.000,00
Goodwill Rp. 10.000,00
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 3.000,00
Utang Biaya Rp. 4.000,00
Modal, Agus Rp. 20.000,00
Tanah 40,000.00
Gedung 25,000.00
Akumulasi Penyusutan
15,000.00 10,000.00
Goodwill 10,000.00
PASSIVA
Utang:
Kas 175,000.00
Tanah 40,000.00
Gedung 25,000.00
Goodwill 10,000.00
PASSIVA
Utang: