( Persekutuan Firma )
Pendahuluan
Persekutuan Firma sering juga disebut perseroan firma yaitu suatu bentuk badan usaha
yang dimilki oleh 2 ( dua ) orang atau lebih dengan memakai nama bersama dengan
tujuan untuk memperoleh laba ( profit oriented ).
1. Rekening modal
2. Rekening Prive
3. Rekening utang-piutang yang dapat meliputi :
- Utang kepada sektu
- Piutang kepada sekutu
Pembentukan Persekutuan
1
2. Untuk mecatat setoran modal Agus :
Aktiva:
Kas Rp 2.500.000
Pasiva :
Modal, Bambang Rp 1.500.000
Modal, Agus Rp 1.000.000
1. Metode bonus
Contoh 2 :
Pada awal tahun 2005 Tn Agus, Bambang dan Budi sepakat untuk mendirikan
persekutuan dengan nama Firma Abadi. Sebagai setoran modal awal masing-
masing sekutu menyetor kas sebesar :
- Tn Agus Rp 300.000.000
- Tn Bambang Rp 300.000.000
- Tn Budi Rp 150.000.000 +
Jumlah Rp 750.000.000
2
Dengan demikian besarnya bonus yang diterima dan diberikan oleh masing-masing
sekutu adalah :
4. Untuk mencatat bonus yang diberikan oleh Agus dan Bambang kepada Budi :
3
Neraca Pembukuan Firma Abadi
Firma Abadi
Neraca
Per 1 Januari 2005
Aktiva:
Kas Rp750000
Pasiva :
Modal Budi Rp250000
Modal, Bambang Rp250000
Modal, Agus Rp250000 .
2. Metode Goodwill
Contoh 3 :
Pada awal tahun 2005 Tn Agus, Bambang dan Budi sepakat untuk mendirikan
persekutuandengan nama Firma Abadi. Sebagai setoran modal awal masing-masing
sekutu menyetor kas sebesar :
- Tn Agus Rp 300.000.000
- Tn Bambang Rp 300.000.000
- Tn Budi Rp 150.000.000 +
Jumlah Rp 750.000.000
Dengan demikian besarnya goodwill yang diterima dan diberikan oleh masing-
masing sekutu adalah :
4
Transaksi ini akan dicatat persekutuan
1. Untuk mecatat setoran modal Agus :
Dr. Rp
Cr. Rp
Dr. Rp
Cr. Rp
4. Untuk mencatat goodwill yang diberikan oleh Agus dan Bambang kepada Budi :
Firma Abadi
Neraca
Per 1 Januari 2005
Aktiva:
Kas Rp 750.000
Goodwill Rp 150.000
Total aktiva Rp 900.000
Pasiva :
Modal, Agus Rp 300.000
Modal, Bambang Rp 300.000
Modal, Budi Rp 300.000.
Total pasiva Rp 900.000
5
Tanah :
- Nilai buku Rp 400.000.000
- Nilai pasar Rp 600.000.000
Gedung :
- Nilai buku : Harga perolehan Rp 500.000.000
Akumulusasi penyusutan Rp 200.000.000 ( - )
Nilai buku Rp 300.000.000
Nilai pasarnya Rp 400.000.000
Firma Yuyu
Neraca
Per 1 Januari 2005
Aktiva:
Kas Rp 1.000.000.000
Tanah Rp 600.000.000
Gedung Rp 400.000.000 (+ )
Total Aktiva Rp 2.000.000.000
Pasiva :
Modal Yudi Rp 1.000.000.000
Modal, Ayu Rp 1.000.000.000 ( + )
6
PERUBAHAN PEMILIKAN PERSEKUTUAN
Contoh
Persekutuan ABCD membagi laba atau rugi dengan rasio 20:30:30:20. Saldo
modal persekutuan tersebut pada akhir tahun 2004 adalah:
Modal, A Rp 80.000.000,00
Modal, B 120.000.000,00
Modal, C 120.000.000,00
Modal, D 80.000.000,00
+
Jumlah modal Rp 400.000.000,00
Diminta :
Jurnal untuk mencatat masuk sekutu E pada awal tahun 2005 jika :
1. E diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 50% hak B baik hak
atas modal maupun hak atas rugi – laba sebesar Rp 75.000.000,00.
2. E diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli seluruh hak B baik
hak atas modal maupun hak atas rugi –laba seharga Rp 125.000.000,00
3. E diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 25% hak A, B dan
C seluruhnya seharga Rp 100.000.000,00.
7
4. E diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli seluruh hak A dan
D baik hak atas modal maupun hak atas rugi-laba seluruhnya seharga Rp
200.000.000,00.
5.a. E diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 25% hak atas
modal dan hak atas laba dari seluruh sekutu, seharga nilai buku, yaitu
100.000.000,00
8
Dr. Modal B Rp 30.000
Dr. Modal C Rp 30.000
Dr. Modal D Rp 20.000
Cr. Modal E Rp 100.000
9
Modal, D 60.000.000,00
+
Jumlah modal Rp 300.000.000,00
Diminta :
Jurnal untuk mencatat masuk sekutu E pada awal tahun 2005 jika :
1. E diterima sebagai sekutu baru dengan menyetor kas sebesar Rp
100.000.00,00. Modal E diakui sebesar Rp 100.000.000,00 yang
merupakan 25% dari modal persekutuan.
Bonus untuk :
Modal E = Rp 100.000.000
Setoran modal = Rp 100.000.000
Bonus = 0
Bonus untuk :
Modal E = Rp80000
Setoran modal =rp80000
10
Dr.kas Rp80000
Cr.modal E rp 80000
Dr.
Cr.
Cr.
Cr.
Cr
3. E ditreima sebagai sekutu baru dengan menyetor kas sebesar Rp
100.000.000,00. Modal E diakui sebesar Rp 120.000.000,00. yang
merupakan 30% dari modal persekutuan.
Bonus untuk :
Modal E = Rp
Setoran modal =
Dr.
Cr.
Dr.
Cr.
Cr.
Cr.
Cr
11
4. E ditreima sebagai sekutu baru dengan menyetor kas sebesar Rp
100.000.000,00. Modal E diakui sebesar Rp 100.000.000,00. yang
merupakan 20% dari modal persekutuan.
Dr.
Cr.
Dr.
Cr.
Cr.
Cr.
Cr
12
- Modal Rp
- Setoran modal
Goodwill
Untuik sekutu lama
Dr.
Cr.
Dr.
Cr.
Dr.
Cr.
Dr
Cr.
Cr.
Cr.
Cr.
Cr.
13
C. PENGUNDURAN SEKUTU
Contoh
Persekutuan ABCD membagi laba atau rugi dengan rasio 2:3:3:2. Saldo modal
persekutuan tersebut pada akhir tahun 2004 adalah:
Modal, A Rp 60.000.000,00
Modal, B 90.000.000,00
Modal, C 90.000.000,00
Modal, D 60.000.000,00
+
Jumlah modal Rp 300.000.000,00
Diminta :
Jurnal untuk mencatat masuk sekutu D pada awal tahun 2005 jika :
1. D mundur dengan menerima pengembalian modal sebesar Rp
60.000.000,00
2. D mundur dengan menerima pengembalian modal sebesar Rp
52.000.000,00 karena memberi bonus.
3. D mundur dengan menerima pengembalian modal sebesar Rp
80.000.000,00 karena memberi bonus.
4. D mundur dengan menerima pengembalian modal sebesar Rp
80.000.000,00 karena mendapat goodwill. Persekutuan hanya mengakui
goodwill untuk sekutu yang mundur.
5. D mundur dengan menerima pengembalian modal sebesar Rp
80.000.000,00 karena mendapat goodwill. Persekutuan hanya mengakui
goodwill untuk sekutu yang mundur.
6. D mundur dengan menerima pengembalian modal sebesar Rp
50.000.000,00 karena mendapat goodwill. Persekutuan hanya mengakui
goodwill untuk sekutu yang mundur.
A. Likuidasi Sekaligus
Dalam likuidasi seperti ini pembagian kas hanya dilakukan sekali saja, oleh
karena itu kondisi modal bersih masing masing sekutu ada 5 ( lima )
kemungkinan
14
Contoh :
Persekutuan ABCD dengan para sekutu A, B, C dan D membagi laba atau rugi
dengan ratio 15 : 20 : 35 : 30. Pada awal tahun 2005 persekutuan tersebut
sepakat untuk dilikuidasi. Neraca persekutuan per 31 Desember 2004 adalah
sebagai berikut :
Persekutuan ABCD
Neraca
Per 31 Desember 2004
Aktiva
Kas …………………………………………… Rp 25.000.000
Aktiva Non Kas :
Piutang Dagang .......................................... 90.000.000
Persediaan .................................................. 100.000.000
Aktiva Tetap ................................................ 85.000.000
Pasiva
Utang Dagang ............................................. Rp 90.000.000
Utang A........................................................ 13.000.000
Modal A ........................................................ 20.000.000
Modal B ……………………………………….. 32.000.000
Modal C ………………………………………. 70.000.000
Modal D ………………………………………. 75.000.000
Diminta :
1. Laporan Likuidasi
2. Jurnal yang diperlukan sehubungan dengan proses likuidasi
Jika :
1. Semua aktiva non kas dapat direalisasi suluruhnya sebesar Rp 235.000.000
2. Semua aktiva non kas dapat direalisasi suluruhnya sebesar Rp 135.000.000
3. Semua aktiva non kas dapat direalisasi suluruhnya sebesar Rp 95.000.000
4. Semua aktiva non kas dapat direalisasi suluruhnya sebesar Rp 55.000.000
15
16
Persekutuan ABCD
Laporan Likuidasi
( dalam 000 rupiah )
UtangUtangModalKeterangan
Non Kas Dagang A A ( 15 % )
D ( 30% )KasAktiva
25,000 275,000 90,000 13,000 20,000 32,000 70,000 75,000
Realisasi 235,000 -275,000 - - -6,000 -8,000 -14,000 -12,000
So. Setelah realisasi 260,000 90,000 13,000 14,000 24,000 56,000 94,000
Pelunasan Utang -90,000 -90,000
So setelah pelunasan 170,000 13,000 14,000 24,000 56,000 94,000
-
Pembagian kas 170,000 -13,000 -14,000 -24,000 -56,000 -94,000
Setelah pembagian kas 0 0 0 0 0 0 0
Kas
Modal a
Modal b
Modal c
Modal d
Ak non kas
Utang
Kas
17
Modal a
Modal b
Modal c
Modal d
kas
Persekutuan ABCD
Laporan Likuidasi
( dalam 000 rupiah )
Kas Aktiva Utang Utang Modal
Keterangan
Non Kas Dagang A A ( 15 % ) B ( 20% ) C ( 35% ) D ( 30% )
Sebelum realisasi 25,000 275,000 90,000 13,000 20,000 32,000 70,000 75,000
Realisasi 135,000 -275,000 - - -21,000 -28,000 -49,000 -42,000
So. Setelah realisasi 160,000 90,000 13,000 -1,000 4,000 21,000 33,000
Pelunasan Utang -90,000 -90,000
So setelah pelunasan 70,000 13,000 -1,000 4,000 21,000 33,000
Menutup modal defisit -1,000 1,000
So. Setelah ditutup 70,000 12,000 0 4,000 21,000 33,000
Pembagian kas -70,000 -12,000 - -4,000 -21,000 -33,000
Setelah pembagian kas 0 0 0 0 0 0
18
Persekutuan ABCD
Laporan Likuidasi
( dalam 000 rupiah )
Kas Aktiva Utang Utang Modal
Keterangan
Non Kas Dagang A A ( 15 % ) B ( 20% ) C ( 35% ) D ( 30% )
Sebelum realisasi 25,000 275,000 90,000 13,000 20,000 32,000 70,000 75,000
Realisasi 95,000 -275,000 - - -27,000 -36,000 -63,000 -54,000
So. Setelah realisasi 120,000 90,000 13,000 -7,000 -4,000 7,000 21,000
Pelunasan Utang -90,000 -90,000
So setelah pelunasan 30,000 13,000 -7,000 -4,000 7,000 21,000
Menutup modal defisit -7,000 7,000
So. Setelah ditutup 30,000 6,000 0 -4,000 7,000 21,000
Pembagian kas -30,000 -5,250 - - -5,250 -19,500
Setelah pembagian kas 0 750 0 -4,000 1,750 1,500
Setoran kas B 4,000 4,000
So. setelah setoran B 4,000 750 - 1,750 1,500
Pemgagian kas dr B -4,000 -750 -1,750 -1,500
Setelah pembagian kas 0 0 0 0 0 0
19
Persekutuan ABCD
Laporan Likuidasi
( dalam 000 rupiah )
Kas Aktiva Utang Utang Modal
Keterangan
Non Kas Dagang A A ( 15 % ) B ( 20% ) C ( 35% ) D ( 30% )
Sebelum realisasi 25,000 275,000 90,000 13,000 20,000 32,000 70,000 75,000
Realisasi 95,000 -275,000 - - -27,000 -36,000 -63,000 -54,000
So. Setelah realisasi 120,000 90,000 13,000 -7,000 -4,000 7,000 21,000
Pelunasan Utang -90,000 -90,000
So setelah pelunasan 30,000 13,000 -7,000 -4,000 7,000 21,000
Menutup modal defiasit -7,000 7,000
So. Setelah ditutup 30,000 6,000 0 -4,000 7,000 21,000
A,C,D Menanggung def B - -750 4,000 -1,750 -1,500
So 30,000 6,000 -750 0 5,250 19,500
Penutupan defisit A -750 750
So. setelah penutupan 30,000 5,250 - 5,250 19,500
-
Pemgagian kas dr B 30,000 -5,250 -5,250 -19,500
Setelah pembagian kas 0 0 0 0 0 0
20
Persekutuan ABCD
Laporan Likuidasi
( dalam 000 rupiah )
Keterangan Kas Aktiva Utang Utang Modal
Non Kas Dagang A A ( 15 % ) B ( 20% ) C ( 35% ) D ( 30% )
Sebelum realisasi 25,000 275,000 90,000 13,000 20,000 32,000 70,000 75,000
Realisasi 55,000 -275,000 - - -33,000 -44,000 -77,000 -66,000
So. Setelah realisasi 80,000 90,000 13,000 -13,000 -12,000 -7,000 9,000
Pembayaran Utang -80,000 -80,000
So setelah pelunasan 0 10,000 13,000 -13,000 -12,000 -7,000 9,000
Menutup modal defisit -13,000 13,000
So. Setelah transfer 0 10,000 0 0 -12,000 -7,000 9,000
A,C,D Menanggung def B - -2,250 12,000 -5,250 -4,500
So 0 10,000 0 -2,250 0 -12,250 4,500
Setoran Kas A dan C 14,500 2,250 12,250
So. setelah penutupan 14,500 10,000 0 - 0 4,500
-
Pelunasan utang 10,000 -10,000 0 0
Setelah pelunasan utang 4,500 0 0 0 0 4,500
Pembayaran kas 4,500 4,500
21
22
B. Likuidasi Berangsur
Sering kali proses realisasi tidak dapat dilakukan secara serentak, melainkan
pelaksanaannya dilakukan secara bertahap untuk menghindari kerugian yang lebih
besar walaupaun membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga pembagian kas
kepada para sekutu tidak menunggu proses realisasi selesai.
Untuk menentukan besarnya pembagian kas kepada masing-masing sekutu dapat
dihitung dengan dua cara yaitu :
1. Membuat perhitungan pembagian
2. Membuat program pembagian kas
Contoh :
Soal sama dengan yang di atas
Proses likuidasi tersebut berlangsung selama 3 ( tiga ) bulan :
Januari
Semua piutang berhasil direalisasi sebersar Rp 86.000.000. Setelah dilunasi utang
kepada pihak ke tiga maka sisa kas yang ada dibagikan kepada para sekutu dengan
disisakan Rp 2.000.000
Pebruari
Semua persediaan berhasil direalisasi sebersar Rp 90.000.000. kas yang ada lansung
dibagikan kepada para sekutu dengan disisakan Rp 1.000.000
Maret
Semua aktiva tetap berhasil direalisasi sebersar Rp 79.000.000. kas yang ada lansung
dibagikan.
Jawab :
23
Menggunakan Perhitungan Pembagian Kas :
ket a b c d
Modal 19450 31200 68600 73800
utang 13000
32400 31200 68600 73800
275000-
90000+
Rugi 15/100x1870
2=1870 potensial 00 =
00
Latihan Soal
Soal 1
Tn Waris memiliki sebuah Toko Mebel Baranyay di Jl. Gegerkalong Hilir Bandung sejak
1 Januari 1995. Pada tanggal 1 Januari 1996 Tn. Rangga ingin menanamkan modal ke
dalam perusahaan Tn Waris, dan disepakati oleh Tn Waris untuk membentuk sebuah
persekutuan dengan merubah perusahaan yang dimiliki sebelumnya. Adapun nama
perusaahaan yang baru dibentuk ini adalah Persekutuan Barokah. Tn Rangga
menanamkan modal berupa kendaraan seharga Rp 35.000.000,00 dan uang tunai sebesar
Rp 65.000.000,00. Neraca Toko Baranyay pada tanggal 1 Januari 1995 sebelum
perubahan menjadi persekutuaan adalah sebagai berikut :
24
Dalam perjanjian pembentukan persekutuan, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah
posisi keuangan Waris yang dilaporkan dalam neraca per 1 Januaari 1995, sebagaai
berikut :
Instruksi :
Buatlah jurnal yang diperlukan Persekutuan Barokah , apabila persekutuan membenntuk
buku baru.
Soal 2
Neraca yang disusun persekutuan “MELATI” per 31 Desember 1990 sebagai berikut :
Fa. ABC
Neraca
Per 31 Desember 1990
Rp Rp
Kas 48.750.000 Utang Usaha 65.000.000
Piutang Usaha 146.250.000 Kewajiban lainnya 97.500.000
Aktiva lainnya 455.000.000 Modal Meli 162.500.000
Modal Lela 243.750.000
Modal Titi 82.250.000
25
Diminta :
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat masuknya KJ ke dalam persekutuan untuk ketiga
kemungkinan di atas dengan menggunakan metode goodwill dan bonus
Soal 3
Lulu dan Sisi adalah sekutu-sekutu dari Fa. Lusi yang membagi laba 60 : 40. Neraca yang
disusun per 31 Desember 1992 menunjukkan sebagai berikut
Fa. LUSI
Neraca
Per 31 Desember 1992
Pada tanggal tersebut di atas Lulu dan Sisi setuju untuk menerima Ana menjadi sekutu,
dengan syarat terlebih dahlu ddiadakan revaluasi atas beberapa aktiva yang dimiliki FA
Lusi sebagai berikut :
1. Cadangan penghapusan piutang Rp 2.300.000 ditentukan untuk kemungkinan tak
tertagih
2. Persediaan dinyatakan dengan nilai gantinya Rp 86.250.000
3. Peralatan dinilai Rp 17.500.000
4. Utang biaya diakui sebesar Rp 1.950.000
Setelah Ana diterima, maka pembagian laba Lulu, Sisi dan Ana dibagi dengan ratio 5 : 3 :
2. Saldo modal masing-masing sekutu dibuat sesuai ratio ini dengan cara Lulu dan Sisi
menyetor kepada Firma untuk penyesuaian modal yang diperlukan dan Ana
menginvestasikan Kas pada Firma sebesar bagiannya.
26
Diminta :
1. Buatlah ayat jurnal atas pembukuan dalam buku persekutuan
2. Buat neraca Firma Lusiana yang baru dibentuk.
Soal 4
A, B dan C adalah sekutu-sekutu firma yang membagi laba/rugi dengan rasio 50 : 30 : 20.
Pada awal tahun 2008 firma telah habis sesuai dengan akte pendirian dan mereka sepakat
untuk membubarkan firma tersebut :
(dalam ribuan)
Neraca 31 Desember 2007
Kas 25.000 Utang Usaha 131.250
Aktiva lainnya 575.000 Pinjaman kepada A 31.250
Pinjaman kepada B 25.000
Modal A 162.500
Modal B 125.000
Modal C 125.000
Diminta :
1. Susunlah daftar Likuidasi
2. Ayat jurnal likuidasi
27
28