Kalimat Suruh Dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer
Kalimat Suruh Dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer
Skripsi
Oleh
174114046
FAKULTAS SASTRA
2020
i
HALAMAN PENGESHAN PEMBIMBING
Skripsi
Oleh
NIM: 174114046
Pembimbing I
tanggal……….
Pembimbing II
Tanggal……..
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi
NIM: 174114046
Pada tanggal…..
Ketua
Sekretaris
Anggota
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
Yogyakarta,…………………
Penulis
iv
Pernyataan Persetujuan Publikasi
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan yang Mahaesa yang telah memberikan
Kesehatan dan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Walaupun jauh dari kata
sempurna, namun penulis bangga telah mencapai titik ini yang pada akhirnya bisa
1.Untuk papa dan mama saya, Johannes Rettob dan Susana Suzy Herawati
terima kasih atas doa dan dukungan papa dan mama sehingga penulis
Veronika, dan Robert Charles (alm) yang selalu ada dan menjadi
penyemangat.
Penulis
vi
ABSTRAK
Rettob, Maria Fransina K. 2021. “Kalimat Suruh Dalam Novel Gadis Pantai
Karya Pramoedya Ananta Toer. Skripsi strata satu (S-1). Program Studi
Skripsi ini membahas tentang kalimat suruh dalam novel Gadis Pantai
karya Pramoedya Ananta Toer. Kajian kalimat suruh ini dilakukan untuk
mengetahui jenis dan fungsi dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta
Toer.
metode simak atau metode obeservasi. Metode analisis data yang digunakan
adalah metode padan ortografis adalah metode padan yang alat penentunya berupa
bahasa tulis. Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam proposal
ini adalah metode informal atau verbal adalah penyajian kaidah penggunaan
Hasil penelitian adalah jenis-jenis kalimat suruh dalam novel Gadis Pantai
dua puluh lima (25), kalimat persilahan lima (5), kalimat ajakan delapan (8), dan
kalimat larangan tiga belas (13). Fungsi kalimat suruh dalan novel Gadis Pantai
yang ditemukan sebagai berikut : kalimat enam belas (16), kalimat undangan
empat belas (14), kalimat harapan tiga (3), dan kalimat peringatan empat belas
(14).
vii
Kata kunci : Kalimat Suruh, novel
ABSTRACT
Rettob, Maria Fransina K. 2021. "Sentence Tell In The Novel Beach Girl By
This thesis discusses the sentence in the novel Gadis Pantai by Pramoedya
Ananta Toer. The sentence study was conducted to find out the type and function
The data collection method used in this study is the simak method or
verbal method is the presentation of the rules of use of language with words or
sentences.
The results of the study are the types of sentences told in the novel Pantai
Girl found as follows: the actual suruh sentence was found as many as twenty-five
(), the sentence of divinity five (), the sentence of solicitation eight (), and the
sentence of prohibition thirteen (). The function of the order sentence in the novel
fourteen (), hopeful sentences three (), and fourteen warning sentences ().
viii
Keywords: Sentence Tell, novel
DAFTAR ISI
ix
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki beberapa arti atau pengertian. Arti pertama adalah perkataan yang
Perintah dari sang majikan tersebut sifatnya imperatif kategoris (sesuatu yang
harus dilakukan dan sifatnya wajib). Arti kedua merupakan aba-aba, dan
komando. Arti ketiga merupakan aturan dari pihak atas yg harus dilakukan.
sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur. Kalimat ini sering
kalimat ini sering kita gunakan atau temui dalam keluaraga, sekolah, atau
terduga”.
1
2
Sedangkan novel adalah sebuah karya sastra yang berbentuk prosa yang
(KBBI:1079). Menurut Drs. Jakob Sumardjo, novel ialah sebuah bentuk sastra
yang sangat populer di dunia, Bentuk sastra yang satu ini paling banyak
beredar serta juga dicetak sebab daya komunitasnya yang sangat luas di dalam
masyarakat. Yang menarik dari karya sastra karena disana ada paradigma
Karya sastra terbedakan dengan nasihat, anjuran, dan ajaran. Anjuran, ajaran,
dan nasihat adalah membuat orang sulit untuk mencernanya, sementara hal ini
berbeda dengan karya satra. Itulah mengapa teladan atau kesaksian hidup lebih
atas. Penulis mencoba membuat kajian atau penelitian kalimat suruh dalam
novel Gadis Pantai karya Promoedya Ananta Toer. Kalimat suruh berdasarkan
yang berupa tindakan dari orang yang diajak berbicara (Ramlan, 2005 : 39).
Berikut ini contoh kalimat suruh yang terdapat dalam novel Gadis Pantai karya
(3) Cepat!
3
Kata tidurlah, diamlah, dan keluarlah pada contoh (1), (2), dan (3)
dari orang yang diajak berbicara dan diikuti partikel lah pada P-nya.
Topik Analisis kalimat suruh dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya
dengan analisis kalimat suruh pada novel terutama dalam kajian sintaksis.
sintaksis tidak hanya membicarakan kata, frase, klausa, tetapi juga kalimat.
banyak ditemukan di dalam novel. Alasannya karena bahasa tulis dalam novel
Bentuk kalimat suruh yang terdapat dalam novel digunakan sebagai kata-
Sehubungan dengan hal itu, tulisan ini akan mencoba membahas tentang
kalimat suruh yang ada pada novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta
Toer. Penulis juga akan memaparkan jenis-jenis kalimat suruh yang terdapat
praktik hidup sehari-hari, tetapi tidak semua orang memiliki pengetahuan yang
pengetahuan akan kalimat perintah ini, maka penulis mencoba mengangkat dan
perintah.
1.2.1 Apa saja jenis-jenis kalimat suruh dalam novel Gadis Pantai karya
1.2.2 Apa fungsi kalimat suruh dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya
Ananta Toer
Tujuan yang hendak diperoleh dari penelitian ini adalah menjelaskan soal-
soal yang terdapat pada rumusan masalah. Yakni, apa saja jenis-jenis
kalimat suruh dan fungsi kalimat suruh dalam novel Gadis Pantai karya
1.3.2 Menjelaskan fungsi kalimat suruh yang terdapat dalam novel Gadis
(Kridalaksana, 1983). Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh
Karepouwan (2013).
dalam Film Spy Karya Paul Feig. Dalam penelitian ini, penulis
dan fungsinya dalam komunikasi yang terdapat dalam film Spy. Peneliti
memilih film Spy sebagai objek penelitian, dan membaca buku-buku yang
dialog film Spy di situs springfield.co.uk dan menonton film Spy lebih
dari sepuluh kali untuk lebih memahami isi dalam film, lebih khususnya
berikut :
dalam film Spy karena konteks film Spy adalah tentang agen
jalankan)
dalam komunikasi pada novel The Kill Order karya James Dashner.
b. Kalimat imperatif yang terdiri lebih dari satu kata, terbagi atas
tiga;
banyak dilakukan.
(1) Pergi !
23#
(2) Pergilah !
232#
2 3 // 2 1#
2 3 2 // 2 1#
suruh. Selain daripada itu, apabila P-nya terdiri dari kata verbal
tidak. Misalnya :
(5) Duduk !
(6) Beristirahatlah !
suruh yang sebenarnya itu, selain ditandai oleh pola intonasi suruh
juga oleh tidak adanya prefiks meN- pada kata verbal transitif itu.
kalimat. Misalnya:
ditandai juga oleh adanya kata-kata ajakan, ialah mari dan ayo
1.6.1.2 Perintah
tujukan kepada seseorang atau lebih, untuk melakukan Tindakan saat itu
juga. Misalnya :
1.6.1.3 Undangan
1.6.1.4 Harapan
1.6.1.5 Peringatan
Misalnya :
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang
data-data yang berupa kata dan kalimat yang ada dalam novel Gadis
Pantai karya Pramoedya Ananta Toer.Penelitian ini ada tiga tahap yaitu,
pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian data. Berikut
penjelasannya.
Objek dari penelitian ini adalah kalimat suruh dalam novel Gadis
adalah novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Data yang
untuk mengumpulkan data Bahasa lisan dan data Bahasa tulis (Sudaryanto
adalah metode yang alat penentunya di luar terlepas dan tidak menjadi
padan prgamatis adalah metode yang alat penentunya lawan atau mitra
menurut reaksi atau akibat yang terjadi atau timbul pada lawan atau mitra
2007 : 49).
sebagai berikut. (1) membaca novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta
Toer secara keseluruhan, (2) menandai data yang tergolong menurut jenis
dan fungsi kalimat suruh, (3) mendeskripsikan tindak tutur yang dituturkan
oleh tokoh dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, (4)
hasil data. Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam
penulisan ini adalah metode informal atau verbal adalah penyajian kaidah
17
penggunaan bahasa dengan kata-kata atau kalimat. Dalam penyajian ini berupa
kutipan percakapan novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer dengan
Tugas akhir ini terdiri atas empat bab. Pada bab I diuraikan latar belakang,
landasan teori, dan metode penelitian. Bab II ini diuraikan tentang jenis-jenis
kalimat suruh dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Pada bab
III ini diuraikan tentang fungsi kalimat suruh dalam novel Gadis Pantai karya
Pramoedya Ananta Toer. Bab IV berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
BAB II
2.1 Pengantar
suruh. Sebab, dalam Kalimat suruh terdapat beberapa jenis. Mereka dibagi
kalimat ajakan, dan kalimat larangan. Berikut analisis kalimat suruh dalam
Selain daripada itu, apabila P-nya terdiri dari kata verbal intransitif bentuk
verbal itu tetap hanya partikel lah dapat ditambahkan pada kata verbal untuk
18
9 Jadi pergilah dari sini. Yang aku butuhkan hanya pelayan
10 keluar!
11 Ambilah kalau suka.
12 Antarkan!
kalimat (3) adalah menyuruh sesorang untuk mengatakan apa yang ingin
Maksud kalimat (5) adalah menyuruh Bendoro Putri untuk melihat kuda
yang dimiliki.
Maksud kalimat (7) adalah menyuruh seseorang untuk mencari hakin yang
akan diadili. Maksud kalimat (8) adalah gadis pantai menyuruh Mas
19
2.1.2 Kalimat Persilahan
kalimat.
minum. Dalam data (14) adalah penutur mempersilhakan mitra tutur untuk
naik ke dokar. Dalam data (15) adalah penutur mempersilahkan mitra tutur
untuk berdiri. Data dalam kalimat (16) adalah penutur menpersilahkan mitra
tutur untuk pergi ke semak-semak bakau untuk bersembunyi. Dalam data (17)
20
perbedaanya tindakan itu di sini bukan hanya dilakukan oleh orang yang
diajak, melainkan juga orang yang bicara atau penuturnya. Dengan kata
kamar mandi. Maksud kalimat (19) adalah penutur mengajak mitra tutur
mitra tutur untuk menemui penutur. Maksud kalimat (21) adalah penutur
menyuruh mitra tutur untuk naik ke kusir. Maksud kalimat (22) adalah
bernyanyi. Maksud kalimat (24) adalah mengajak mitra tutur untuk ikut
perbedaanya tindakan itu disini bukan hanya dilakukan oleh orang yang
Kalimat suruh juga di tandai juga oleh adanya kata mari, ayoh, sinilah. dan
21
2.1.4 Kalimat larangan
ditandai juga oleh adanya kata jangan di awal kalimat. Partikel lah dapat
Husin yang mereka tending! Apa Agus mau jadi kafir juga?
26 Jangan aku ditinggal emak.
27 Jangan buru-buru pergi.
28 Jangan berlaku seperti orang kampung, kau istri priyayi.
29 Jangan buat bising ! Kembali kau ke kamarmu sendiri.
30 Janganlah siksa sahaya ini, Mas Nganten.
31 Jangan mempergunakan sahaya itu mBok.
32 Jangan panggil begitu, kau bukan bocah lagi.
33 Jangan biarkan sahaya seorang diri Mas Nganten.
34 Jangan pikirkan orang lelaki, mas nganten biarpun bapak sendiri.
bermain bola. Maksud kalimat (26) adalah penutur melarang mitra tutur
melarang mitra tutur untuk tidak buru-buru pergi. Maksud kalimat (28)
adalah penutur melarang mitra tutur untuk tidak berlaku seperti orang
22
kampung. Maksud kalimat (29) adalah penutur melarang mitra tutur untuk
berisik..
memukul mitra tutur. Maksud kalimat (31) adalah penutur melarang untuk
penutur melarang mitra tutur untuk memanggil kata emak karena mitra
tutur sudah besar. Maksud kalimat (33) adalah penutur melarang mitrs
tutur untuk ke dapur. Maksud kalimat (37) adalah penutur melarang mitra
terbasu. Maksud kalimat (40) adalah penutur melarang mitra tutur untuk
tidak kuatir. Maksud kalimat (41) adalah penutur melarang mitra tutur
untuk menyindir.
23
BAB III
3.1 Pengantar
Pada bab ini akan dibahas tentang fungsi kalimat suruh dalam novel
Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Menurut Aarts dan Aarts fungsi
harapan, dan peringatan berikut analisis fumgsi kalimat suruh dalam novel
3.2 Perintah
o
42 mBok suka? Ambilah.
43 Ambilah gelang itu ! atau kaluang.
44 Katakanlah, dari siapa?
45 keluar!
46 Pergi, cepat !
47 Pergilah pada mereka ! kalua sudah cukup ikan kau tangkap, nanti kau
24
bikin rumahmu sendiri
48 Pergi!
49 Tahan dia!
50 Masaklah.
tutur untuk menggambil gelang atau kalung. Fungsi kalimat (44) adalah
penutur memerintah untuk mengatakan dari siapa dia tau. Fungsi kalimat
(45) adalah penutur memerintah mitra tutur untuk keluar. Fungsi kalimat
pergi mencari ikan. Fungsi kalimat (48) adalah penutur memerintah untuk
pergi. Fungsi kalimat (49) adalah penutur memerintah mitra tutur menahan
untuk masak.
3.3 Undangan
Fungsi dari kalimat perintah yang memiliki fungsi sebagai undangan yaitu
berupa ajakan.
o
50 “Mengucaplah.”
51 “Berceritalah.”
52 “Naiklah ke ranjang, Mas Nganten.”
25
53 “Dekatlah, sini.”
54 “Naiklah. Aku lebih suka bicara dengan kusir.”
55 Mari ke kamar mandi.
56 Ayoh, kembalikan itu uang! tak ada yang menjawab.
57 Sinilah sebentar, gadis pantai memanggil.
58 Ayolah, naik ke atas Mas Nganten.
59 Ayolah, kau bisa angkut yang mana, man?
60 Ayoh nyanyi !” gadis pantai memberanikan
61 Ayoh, mari ikut semua. Ayoh, mak sama-sama ikut.
62 Mari kita berangkat.
Fungsi kalimat (50) adalah penutur mengajak mitra tutur untuk mengucap.
Fungsi kalimat (51) adalah penutur mengajak untuk bercerita. Fungsi kalimat (52)
adalah penutur mengajak mitra tutur untuk naik ke ranjang. Fungsi kalimat (53)
adalah penutur mengajak mitra tutur untuk mendekat. Fungsi kalimat (54) adalah
penutur mita tutur untuk naik kusir. Fungsi kalimat (55) Maadalah penutur
mengembalikan uang. Fungsi kalimat (57) adalah penutur mengajak mitra tutur
untuk menemui penutur. Fungsi kalimat (58) adalah penutur menyuruh mitra tutur
untuk naik ke kusir. Fungsi kalimat (59) adalah penutur megajak mitra tutur untuk
mengangkat barang bawaan. Fungsi kalimat (60) adalah penutur mengajak mitra
tutur untuk bernyanyi. Fungsi kalimat (61) adalah penutur mengajak mitra tutur
untuk ikut. Fungsi kalimat (62) adalah penutur mengajak mitra tutur untuk
berangkat.
26
3.4 Harapan
Fungsi dari kalimat perintah yang memiliki fungsi sebagai harapan yaitu
o
63 mBok, tolonglah aku.
64 Tolong aku panggilkan dia, bisik Gadis Pantai
65 Tolong panggilkan.
66 Biarlah aku jadi seperti yang lain-lain.
67 Biarlah sahaya kerjakan sendiri
Fungsi dari kalimat (63) adalah penutur ingin mitra tutur mau menolong.
Fungsi kalimat (64) adalah penutur ingin minta mitra tutur untuk memanggil
seseorang. Fungsi kalimat (65) adalah penutur ingin mitra tutur untuk
panggilkan seseorang. Fungsi kalimat (66) adalah penutur ingin fungsi kalimat
3.5 Peringatan
untuk tepenuhi suatu hal, dan mengandung larangan untuk melakukan sesuatu
27
68 Sst.Jangan keras-keras. Disini bukan kampung, bujang memperingatkan.
69 Jangan panggil begitu, kau bukan bocah lagi.
70 Jangan buat bising ! Kembali kau ke kamarmu sendiri.
71 Jangan berlaku seperti orang kampung, kau istri priyayi.
72 Jangan buru-buru pergi.
73 Jangan pikirkan orang lelaki, mas nganten biarpun bapak sendiri. Lelaki tahu
Fungsi kalimat (68) adalah penutur melarang mitra tutur untuk tidak
berbicara dengan keras. Fungsi kalimat (69) adalah penutur melarang mitra untuk
memanggil kata emak karena mitra tutur sudah besar. Fungsi kalimat (70) adalah
penutur melarang mitra tutur untuk berisik. Fungsi kalimat (71) adalah penutur
28
melarang mitra tutur untuk tidak berlaku seperti orang kampung. Fungsi kalimat
Fungsi kalimat (73) adalah penutur melarang mitra tutur untuk tidak
memikirkan laki-laki. Fungsi kalimat (74) adalah penutur melarang mitra tutur
untuk tidak mengulangi. Fungsi kalimat (75) adalah penutur melarang mitra tutur
untuk ke dapur. Fungsi kalimat (76) adalah penutur melarang mitra tutur untuk
marah. Fungsi kalimat (77) adalah penutur melarang mitra tutur untuk tidak
meneruskan bicaranya.
menggunakan sabun karena tidak mudah terbasuh. Fungsi kalimat (79) adalah
penutur melarang mitra tutur untuk tidak kuatir. Fungsi kalimat (80) adalah
penutur melarang mitra tutur untuk menyindir. Fungsi kalimat (81) adalah penutur
melarang mitra tutur untuk meninggalkan penutur. Fungsi kalimat (82) adalah
menyiksanya. Fungsi kalimat (84) adalah penutur melarang mitra tutur untuk
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
(12), kalimat persilahan lima (5), kalimat ajakan tujuh (7), dan kalimat
2. Fungsi kalimat suruh dalan novel Gadis Pantai yang ditemukan sebagai
30
4.2 Saran
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada jenis dan fungsi kalimat
suruh pada novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Berdasarkan
penelitian, peneliti menemukan bahwa konsep yang di kemukan arts dan arts dan
Ramlan sesuai dengan penggunaan dalam kalimat suruh sesuai dengan jenis dan
untuk meneliti kalimat suruh pada novel agar penelitian dapat dipakai pada
DAFTAR PUSTAKA
Hasan Alwi, S. D. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa dan
Balai Pustaka.
Karepouwan, V. (t.thn.). Kalimat Imperatif Dalam Novel The Kill Order Karya
Gramedia.
C.V."KARYONO".
31
Sukini. (2010). Sintaksis Sebuah Panduan Praktis. Surakarta: Yuma Pustaka.
Wenzen, N. (2016). Kalimat Imperatif Dalam Film Spy Karya Paul Feig .
Unsrat.ac.id.
Unsrat.ac.id.
Wulandari, S. (2021). Kalimat Imperatif Dalam Novel Selena Karya Tere Liye.
PENEROKA.
32