Anda di halaman 1dari 3

TUGAS I TEKS CERPEN KELAS IX

1. Bacalah teks cerpen berikut dengan cermat!

Aku Dan Harapanku


(Adhe Rizaldi)
Langit terlihat begitu sendu, matahari terlihat bersembunyi di balik awan tebal,
hujan seakan ingin menyapa tapi angin menolaknya.
Ketika harapan tidak sesuai dengan keinginan? Mungkin hati akan merasa
sakit, tapi aku mencoba menyakinkan hati kalau semua adalah garis hitam di dalam
hidupku.
Setahun yang lalu, ketika aku menduduki kelas 3 SMP aku dibuat bingung
dengan berbagai pilihan. Anak remaja yang tidak tahu dunia seluruhnya, harus
memilih antara aku harus sekolah dan berkerja ketika keinginanku untuk bersekolah
terhenti begitu saja aku terpaksa mengubur semua mimpi, cita-cita, harapan dan
semua yang ada di dalam imajinasi kecilku.
Aku memang bukan seorang anak yang terlahir dari keluarga yang kaya raya,
bukan anak yang bisa melanjutkan sekolah hingga ke perguruan tinggi. Tapi aku
hanya seorang anak yang terlahir dari keluarga sederhana, ayahku berkerja sebagai
pedagang sedangkan Ibuku hanya sebagai ibu rumah tangga. Sedih memang, tapi
aku coba untuk ihklas menjalani kehidupan di dunia yang fana ini. Aku masih
percaya akan sebuah keajaiban dan mukjizat yang datangnya dari Allah asal aku
berusahan sekuat tenaga dan terus berdoa sebaik baiknya kepada Allah SWT. Agar
aku bisa melanjutkan sekolah dan bisa membuat kehidupan ini berubah.
Hari pertama aku berkerja di sebuah warung makan, di dalam hati aku
bertekad untuk berkerja keras supaya bisa membantu perekonomian keluargaku,
setelah aku berkerja ternyata aku merasakan bahwa mencari uang yang halal itu
sangat sulit tidak semudah kita menghambur hamburkannya untuk sekedar barang
yang tidak penting.
Letih, mungkin orangtuaku lebih… Cape, mungkin orangtuaku lebih..
Mengeluh mungkin orangtuaku tidak pernah…Tapi beda dengan aku sekarang baru
sebentar berkerja sudah merasakan yang namanya cape tapi aku coba menepisnya
aku kembali semangat, demi untuk membuat orang orang yang aku sayangi di dunia
ini yaitu orangtuaku bisa tersenyum penuh bangga terhadapku bisa membuat mereka
bahagia dengan caraku yang sederhana.
Setelah beberapa bulan aku berkerja akhirnya aku sudah bisa mengumpulkan
sedikit demi sedikit uang untuk hari minggu nanti aku bawa untuk pulang ke
kampung halaman, rasa rinduku terhadap orangtuaku yang jauh di sana sudah mulai
terasa aku mencoba menguatkan diri sendiri.
“sabar masih hari minggu” Sambil ku duduk termenung di teras kosanku di dalam
setiap doaku aku masih berharap bahwa ini bukan akhir dari segalanya, aku selalu
percaya akan sebuah kejutan yang Allah berikan di hari yang akan datang.
Hari minggu yang aku tunggu pun telah tiba rasa rindu yang memuncak seakan
bisa kulepaskan di hari ini, cairan bening itu menetes tak henti aku terus memeluk
orang yang paling berjasa dalam hidupku ini seorang wanita yang sangat aku hargai
dan cintai wanita itu, adalah Ibuku. Aku memeluk ibuku begitu erat rasanya rindu ini
begitu besar.
Setelah melepas rasa rindu itu ibu ayahku dan aku sedang berkumpul di ruang
tengah kami sedang ngobrol santai dan menceritakan pengalaman aku pertama kali
berkerja. Tapi di tengah obrolan santai tersebut tiba tiba ayahku berkata..
“nak ayah boleh bertanya?”
“boleh, memangnya ayah ingin bertanya apa?”
“ayah ingin bertanya apakah di dalam hati kamu masih ada keinginan untuk
melanjutkan sekolah?” tiba tiba ku terdiam memikirkan pertanyaan itu rasannya aku
ingin menjawab segera semua pertanyaan itu, tapi hatiku mencoba untuk terlihat
tenang di hadapan ayah.
“sejak dulu sampai sekarang jawabanya masih sama ayah, aku masih bertekad untuk
bisa melanjutkan sekolah”
“memangnya untuk apa kamu sekolah?”
“agar aku bisa membuat ayah dan ibu bisa bahagia dan merubah kehidupan kita
menjadi lebih baik lagi”
sekarang giliran ayahku yang tiba tiba terdiam entah apa yang dia pikirkan tapi aku
melihat sorot matanya yang seperti ingin menangis tapi dia mencoba untuk
menahanya untuk keluar.
“tahun ini kamu lanjutkan sekolah lagi” tiba tiba ayahku berkata seperti itu dan
entah apa yang aku rasakan intinya aku merasakan kebahagian yang luar bisa
“tapi ayah…”
“nggak ada tapi tapian ayah yang akan berkerja keras agar kamu bisa sekolah dan
bisa melanjutkan pendidikan yang layak”
Pada saat itu aku benar benar bahagia sampai aku bersujud syukur kepada
allah dan inilah keajaiban yang Allah janjikan untuk aku dan aku merasa bersyukur
atas apa yang telah aku lalu karena itu sebagai pelajaran yang berharga yang bisa
aku ambil hikmahnya di suatu saat nanti.
Sekarang aku sudah bersekolah kembali di sebuah sekolah SMA, aku merasa
bahagia karena aku bisa melanjutkan impian dan cita citaku yang sempat terhenti
dan aku akan mewujudkanya dengan cara bersekolah. Sekarang aku akan berjuang
untuk orang yang memperjuangkanku. orangtuaku berjuang untuk bisa
menyekolahkanku dan aku berjuang untuk bisa membanggakan kedua orangtuaku
dengan semangat untuk sekolah dan belajar.

2. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur pembangun karya sastra dari teks cerita
pendek di atas!

No. Unsur Intrinsik Penjelasan


1 Tema
2 Latar
3 Tokoh
4 Penokohan
5 Alur
6 Sudut pandang
7 Amanat
8 Gaya bahasa

Aspek yang Dinilai Skor Bobot


No.
Nilai
1 - Dapat mengidentifikasi unsur cerpen dengan benar 3 20
- Dapat mengidentifikasi unsur yang sebagian besar 2
benar
- Dapat mengidentifikasi unsur yang sebagian kecil 1
benar
2 - Dapat memberikan penjelasan dengan benar 3 40
- Dapat memberikan penjelasan yang sebagian besar 2
benar 1
- Dapat memberikan penjelasan yang sebagian kecil
benar
3 - Dapat menunjukkan bukti unsur pembangun 3 40

dengan tepat 2
- Dapat menunjukkan bukti unsur pembangun yang
debagian besar benar 1

- Dapat meunjukkan bukti unsur pembangun yang


sebagian besar kecil benar
Jumlah skor maksimum 6 100

Anda mungkin juga menyukai