SMA PB SOEDIRMAN
FEBRUARI 2021 / JUMADIL AKHIR 1442
PENALARAN UMUM
15 Soal – 26 Menit
Gambaran umum kondisi ekonomi di Provinsi Jawa Timur dapat dilihat dari perkembangan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang diukur dari indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB yang
besar menunjukkan sumber daya ekonomi yang melimpah. Berdasarkan data fundamental makroekonomi,
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur didorong oleh tiga sektor utama, antara lain: pertanian, industri
manufaktur serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sejak resesi dunia melanda di hampir seluruh
wilayah di Indonesia pada tahun 2008, Jawa Timur mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang positif
4.63 persen pada tahun 2009.
Pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur memiliki pola yang hampir sama dengan pertumbuhan
ekonomi di tingkat nasional, dimana siklus bisnis yang ada di tingkat nasional juga memberikan efek terhadap
perekonomian Jawa Timur. Namun secara umum dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang ada
di wilayah Jawa Timur masih di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi nasional dengan rentang perbedaan
antara 0 hingga 1 persen. Penjelasan terkait pembangunan ekonomi yang direfleksikan dengan pertumbuhan
ekonomi juga harus dikaitkan dengan tingkat inflasi atau tingkat kenaikan harga secara umum. Hal ini
dilakukan agar pertumbuhan ekonomi yang diraih oleh suatu wilayah benar-benar merefleksikan tingkat
kesejahteraan masyarakat yang dilihat dari perbandingan antara tingkat pendapatan (PDRB) dengan tingkat
harga (inflasi). Ketika pertumbuhan ekonomi meningkat namun inflasi juga naik maka daya beli masyarakat
tidak meningkat. Jika pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan penjagaan tingkat inflasi, maka tingkat
pendapatan tidak mampu mengimbangi naiknya harga-harga yang direfleksikan dengan naiknya tingkat
inflasi tersebut. Saat masyarakat tidak mampu mengimbangi naiknya harga-harga itu menunjukkan
kesejahteraan masyarakat semakin menurun.
Industri manufaktur merupakan sektor strategis di dalam perekonomian nasional. Di Jawa timur
terdapat lebih dari 700 ribu industri manufaktur dengan berbagai produk. Sekitar 60 persen merupakan skala
kecil. Sedangkan 30 persen merupakan industri menengah dan 10 persen sisanya adalah industri besar.
Artinya, industri manufaktur di Jawa Timur mengalami pertumbuhan yang cukup bagus. Kontribusinya
terhadap pendapatan daerah cukup besar, pemasukan ke PDRB sekitar 28 persen.
(diadaptasi dari http://www.diassatria.com/)
Gambar 1. Ekspor Aneka Hasil Industri Manufaktur Provinsi Jawa Timur Tahun 1998 – 2009
(Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
2. Berdasarkan paragraf 2, apabila daya beli masyarakat meningkat, manakah simpulan di bawah ini yang
BENAR?
A. Pertumbuhan ekonomi turun namun inflasi naik
B. Pertumbuhan ekonomi turun dan inflasi juga turun
C. Pertumbuhan ekonomi meningkat namun inflasi turun
D. Pertumbuhan ekonomi meningkat dan inflasi juga naik
E. Pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat meningkat
5. Berdasarkan Gambar 1, kenaikan tahunan ekspor hasil industri manufaktur Jawa Timur tertinggi terjadi pada
tahun . . .
A. 1998
B. 2000
C. 2001
D. 2007
E. 2008
Gambar 2. Jumlah kejadian longsor dan dampak korban meninggal dan hilang (2005-2014).
7. Berdasarkan paragraf 2, jika banyak persoalan lingkungan diselesaikan, manakah simpulan yang BENAR?
A. lahan pertanian dibuat dalam konsep terasering
B. bencana longsor tidak banyak terjadi
C. bahaya longsor bisa ditanggulangi
D. area rawan longsor dapat dipakai sebagai hunian
E. banyak wilayah Indonesia yang tidak berpotensi longsor.
8. Berdasarkan paragraf 2, tahun 2014 bahaya longsor meningkat, manakah pernyataan di bawah ini yang
merupakan simpulan yang paling BENAR?
A. Banyak area rawan longsor dipakai sebagai hunian.
B. Lahan pertanian banyak yang tidak dibuat terasering.
C. Perlu dibangun sistem peringatan dini longsor di wilayah yang memang berpotensi tinggi.
D. Tidak ada langkah menghutankan kembali dengan pohon besar di area-area potensial longsor.
E. Wilayah berpotensi tinggi longsor tersebar di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan
Banten.
9. Berdasarkan paragraf 3, kenyataan menunjukkan dampak longsor tidak dapat diminimalisir atau hasil
peringatan dini tak memuaskan, maka manakah yang merupakan simpulan yang BENAR?
A. Masyarakat menghuni lokasi rawan longsor dan pelatihan adaptasi sistem peringatan dini tidak dengan
pendekatan budaya.
B. Masyarakat menghuni lokasi rawan longsor atau pelatihan adaptasi sistem peringatan dini tidak dengan
pendekatan budaya.
C. Masyarakat menghuni lokasi rawan longsor, namun pelatihan adaptasi sistem peringatan dini memakai
pendekatan budaya.
D. Pelatihan adaptasi sistem peringatan dini tidak dengan pendekatan budaya dan masyarakat tidak menghuni
lokasi rawan longsor.
E. Masyarakat tidak menghuni lokasi rawan longsor, tetapi pelatihan adaptasi sistem peringatan dini tidak
dengan pendekatan budaya.
6 2 12 9
2 ?
8 36
Nilai 2 dalam segitiga P adalah hasil operasi aritmetik semua bilangan di luar segitiga P. Dengan menggunakan
pola operasi aritmetik yang sama, nilai dalam segitiga Q yang paling tepat adalah . . . .
A. 3
B. 6
C. 8
D. 16
E. 27
3 2 6 6 ? 5
5 7
Nilai 2 dalam segiempat A adalah hasil operasi aritmetik semua bilangan di luar segiempat A. Dengan
menggunakan pola operasi aritmetik yang sama, nilai dalam segiempat B yang paling tepat adalah . . . .
A. 3
B. 4
C. 8
D. 24
E. 33