Anda di halaman 1dari 4

Apa itu Terminologi Anggrek?

Terminologi anggrek merupakan suatu bentuk kajian atau studi mengenai


peristilahan anggrek  dalam hal cara hidup, daun, batang, akar, inflorecentia, dan
perbungaan anggrek.

Cara Hidup Anggrek antara lain ialah:


1.          Anggrek Terestrial
1. Anggrek yang tumbuh di darat (tanah), atau membutuhkan medium
tumbuh berupa tanah. Ciri anggrek terestrik antara lain: berdaun lebar, helaian daun
tipis, daun tidak succulent, serta memiliki rambut akar yang
panjang. Contoh:Spatgholotis plicata
2.          Anggrek Epifit
1. Anggrek yang tumbuh dengan menempel pada batang pohon. Istilah
untuk anggrek yang tumbuh  menempel pada bebatuan disebut anggrek litofit.  Ciri
anggrek epifit adalah berdaun succulent, mulut daun kryptofor, akar  tidak
berambut,serta akar bervelamen.Contoh: Rhyncostyllis retus
3.          Anggrek Saprofit
1. Anggrek yang hidup pada seresah – seresah, memanfaatkan zat  or
ganik dan hara dari seresah. Ciri anggrek  ini antara lain: daunnya mereduksi, dan
akar bersimbiosis dengan jamur. Umumnya warna batang pucat (tidak
hijau). Contoh: Epipogeum roseum
4.          Anggrek Amoebofit
1. Anggrek ini memiliki ciri berupa daun dan bunga yang muncul
bergantian, daun berwarna hijau, serta memiliki umbi. Contoh: Nervilia plicata
5.     Anggrek Rawa
1. Anggrek yang beradaptasi hidup di daerah rawa ( antara air dan
tanah), dan memiliki akar menyerupai anggrek terestrik.Batang dan daun berbentuk
silindris dan berposisi tegak.

 Terminology anggrek juga mengkaji mengenai daun. Bagian daun yang dikaji antara
lain: Pangkal daun, Tepi daun, Penampang melintang daun, Bagian- bagian daun,
yakni meliputi: Helai daun; Ibu tulang daun; Urat daun dan Tangkai daun. Struktur
terminologi daun lain ialah bentuk lipatan daun, yang mengkaji bentuk lipatan daun
saat masih muda dan belum membuka, yang terdiri dari:
 Daun Duplikatif : Merupakan bentuk lipatan daun yang separuh dari helaian
atas menempel di sisi lain. Contoh: daun Vanda, Cattleya
 Daun konvolutif: Bentuk lipatan daun yang saat muda daun melipat dengan sisi
daun yang satu menggulung dan menempel di sisi lain. Contoh: daun Spathoglotis
Terminologi daun juga mengkaji  bentuk daun. Bentuk daun anggrek  sangat
beragam diantaranya ialah:
Bentuk Daun Contoh
Daun sisik Taenophyllum
Daun Berlipat- lipat Spathoglotis
Daun bertunggangan Oberonia
Daun silindrik  Luisia
Daun talang Vanda tricolor
Daun senduk Bulbophyllum
Daun garis
Daun pita
Daun ginjal Nervilia
Daun kulit
Ujung daun, dilihat dari bagian ujung daun antara lain: Runcing
(acute), Meruncing (acuminate), Tumpul (Obtuse), Terbelah (Retuse), Membulat
(Rotundate)

Dalam terminologi anggrek, dipelajari pula mengenai arah pertumbuhan batang.


Secara umum diketahui, arah pertumbuhan batang pada tanaman anggrek terdiri 
dari 2 yakni: simpodial dan monopodial. Simpodial merupakan bentuk arah
partumbuhan yang berarah ke samping, dan biasanya memiliki rhizome.
Pertumbuhan pada tipe simpodial biasanya didominisir oleh kuncup samping.
Kuncup ujung pertumbuhannya lambat atau tereduksi sehingga cabang ke samping
tampak lebih dominan dan pertumbuhan tingginya terbatas. Contoh anggrek
simpodial adalah Dendrobium crumenatum, dan Coelogyne sp. sementara itu,
anggrek monopodial adalah anggrek yang  arah pertumbuhannya didominasi oleh
kuncup ujung sehingga batang pokok tampak cukup jelas. Contoh anggrek dengan
pertumbuhan monopodial adalah Grammatophylum speciosum, Arachnis
flosaeris, dan Vanda tricolor.

                Selain batang dan arah pertumbuhannya yang khas, anggrek juga
memiliki struktur khusus  yang disebut pseudodulb (batang semu). Pseudobulb
memiliki sifat pertumbuhan antara lain: agregat, berjarak lebar atau membentuk
rantai, atau pseudobulb tumbuh dari pseudobulb tua.
                Akar anggrek memiliki beberapa tipe khusus bergantung pada habitat
dimana anggrek  tersebut tumbuh. Tipe akar anggrek antara lain: akar anggrek
terestrik, akar dorsiventral pada anggrek apifit, akaar asimilasi pada anggrek
saprofit, umbi akar, akar  berdaging contohnya pada  Galeola javanica, serta akar
karang misalnya pada Coralliorhiza innata. Secara umum, struktur internal (anatomi)
akar epifit  pada anggrek tersusun atas: epidermis, velamen, eksodermis, korteks,
endodermis, floem, xylem, jari – jari empulur, dan stele.
                Hal yang paling menarik ketika mempelajari tentang anggrek adalah
bunganya. Pada anggek, bunga dapat memiliki bentuk tumbuh soliter maupun
majemuk (inflorescentia). Bunga anggrek soliter adalah bunga anggrek yang hidup
atau berdiri sendiri (tunggal dari suatu tangkai bunga. Sementara bunga
inflorescenetia adalah bunga anggrek yang lebih dari satu sampai banyak dalam
suatu tangkai bunga. Pada bunga inflorescentia terdapat  2 tipe penancapan yakni
tipe akrant dan tipe pleurant. Pada tipe akrant, tangkai bunga tumbuh dan keluar dari
ujung tangkai utama. Sementara itu, pada tipe pleurant, tangkai bunga keluar dari
ketiak daun atau tidak pada ujung tangkai utama. Beberapa bentuk penancapan
inflorescentia antara lain:
         Bunga menancap pada tangkai pseudobulb
         Bunga menancap pada sisi pseudobulb
         Bunga menancap pada ujung pseudobulb
         Bunga keluar dari rhizome
         Bunga keluar langsung dari umbi
         Bunga keluar dari pseudobulb yang rudimenter.
Bunga majemuk anggrek memiliki beberapa tipe perbuangaan (macam
inflorescentia) antara lain bunga tandan, bunga bulir, bunga payung, bunga kepala,
dan bunga malai. Contoh bunga tandan adalah Rhyncostyillis retusa, Malaxis
latifolia,dan  Eria obliterata. Contoh bunga bulir pada Bulbophyllum flavescens,
Dienia ophyrdis, dan Disperis. Contoh bunga payung terdapat
pada Bulbolphyllum sp.  Contoh bunga kepala terdapat pada Agrostophyllum sp.,
dan Glomera sp. Sementara itu, bunga malai terdapat pada Acriopsis
javanica dan  Renathera coccinea.

Bentuk bunga anggrek berdasarkan ciri tentetu yang dimiliki adalah bunga
ephemerum, bunga dimorphisme/ trimorphisme, bunga cleistogam, dan bunga
resupinat. Bunga ephemerum adalah bunga yang mekar hanya dalam waktu
singkat. Bunga dimorphisme adalah bunga dengan 2 warna atau bentuk dalam satu
tanaman. Trimorfisme juga memiliki 3 warna atau bentuk berbeda dalam satu bunga.
Sementara bunga clestogam adalah bentuk bunga yang tidak mekar sepenuhnya
(mekar tidak sempurna). Untuk tipe resipinat, sebagian besar anggrek memiliki tipe
ini. Resupinat maksudnya ialah mengalami resupinasi (perputaran 180 derajad)
kecuali pada Paphiopedillum sp. yang memiliki labelum tetap di bagian atas.

Bunga anggrek memiliki ciri spesifik yang membedakannya dengan bentuk


bunga dari familia yang lain. Bagian- bagian bunga anggrek terdiri  atas sepal, petal,
labellum, gynostemium, serta pollen. Pada bunga anggrek, struktur petala(daun
mahkota) dan sepala(daun kelopak) tidak dapat dibedakan. Sepalum terdiri dari 3
helai yang berupa 1 median sepal dan 2 lateral sepal. Sementara petal berjumlah 3
dengan satu bagian bawahnya termodifikasi menjadi labellum. Pada sebagian besar
anggrek, struktur labellum penting digunakan sebagai struktur identifikasi.
Gynostemium ( Gynaecium; putik, dan Stemona: stamen atau benang sari) adalah
alat kelamin jantan dan betina yang bersatu pada anggrek. Selain struktur tersebut,
terdapat beberapa struktur tambahan pada beberapa jenis anggrek yakni mentum
(dagu) dan spura.  Mentum (dagu) merupakan sepala lateria yang bersatu
membentuk kantung yang dapat berupa buluh panjang, bola, kerucut, atau bentuk
lain. Sementara spura adalah bagian dari labellum yang membentuk kantung dan
memiliki bermacam-macam bentuk. Selain mentum dan spura, terdapat pula struktur
sepalum dorsal atau petala yang membentuk tudung misalnya pada Habenaria
radiata, sepala lateral yang bersatu contohnya pada Paphiopedilum glaucophyllum,
sepala dan petala yang bersatu sebagian atau seluruhnya misalnya pada Gastrodia
sesamoidea, sepala lateralis yang melekat di kaki gynostemium pada Dendrobium
mutabile, sepala synsepalum pada Acanthephipium mantinianum, atau sepala
lateralia pada ujung kaki gynostemium misalnya pada  Chiloschista parishii. (FS)

Anda mungkin juga menyukai