Disusun Oleh :
17035
AKADEMI KEPERAWATAN
GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
YEROBEAM PIJAR RIASINGWANG
17035
Pada :
Hari : Selasa
Tanggal : Desember 2019
Mengetahui,
Pembingbing 1 Pembimbing II
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
YEROBEAM PIJAR RIASINGWANG
17035
Mengetahui,
Direktur Akper GSH Wonogiri
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah
Merupakan karya saya sendiri (ASLI). Dan isi dalam tugas akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan oleh orang lain atau kelompok lain untuk memperoleh
gelar akademis disuatu Institusi Pendidikan, dan sepanjang pengetahuan saya juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan/atau diterbitkan oleh
orang lain atau kelompok lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskan ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
iii
PERSEMBAHAN
iv
MOTTO
Jangan lah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginan kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur. (Filipi 4:6-7)
Bukan Kesulitan Yang Membuat Takut, Tetapi Ketakutan Itu Yang Membuat
Sulit
Mereka Yang Selalu Belutut Menghadap Tuhan, Akan Selalu Bisa Berdiri
Menghadapi Apapun
Setiap Usaha Dan Karyamu Hari Ini, Bawalah Dalam Doa, Agar Tuhan
Menyempurnakannya
Jangan Biarkan Apa Yang Kamu Rasakan Membuatmu Meragukan Apa Yang
Tuhan Katakan
Rasa Kecewa Ada, Karna Harapan Tidak Pada Tuhan, Melainkan Pada Dunia
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku
Pencegahan Penulaaran HIV Pada Remaja Di SMAN 3 Wonogiri”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir salah satu syarat kelulusan Prodi DIII Keperawatan Akper Giri Satria
Husada Wonogiri. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, pengarahan dan
semangat dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak terselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Kristiana Puji P, S.Kp., M.Kes, selaku Direktur Akper Giri Satria Husada
Wonogiri.
2. N.P Handono, S.Kep. Ns., M.Kes, CBWB selaku pembimbing I yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Seluruh dosen dan staff Akper Giri Satria Husada Wonogiri atas segala
bantuan yang telah di berikan.
Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan baik,
semoga proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna bagi semua pihak.
(penulis)
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
C. Manfaat Penelitian........................................................................................6
D. Ruang lingkup...............................................................................................7
E. Keaslian penelitian........................................................................................7
BAB II...................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................10
A. Tinjauan Teori.............................................................................................10
B. Kerangka Teori...........................................................................................40
C. Kerangka Konsep........................................................................................41
BAB III..................................................................................................................42
vii
A. Desain Studi Kasus.....................................................................................42
B. Batasan Istilah.............................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................49
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HIV adalah singkatan dari Human Immununodeficiency Virus
yaitu yang merusak system kekebalan tubuh manusia. Kerusakan progresif
pada sistem kekebalan tubuh menyebabkan orang yang terkena virus HIV
ini rentan terkena penyakit dan infeksi oportunistik atau penyakit penyerta
mulai dari kelainan ringan dalam respon imun tanpa tanda dan gejala yang
nyata hingga keadaan imunosupresi dan berkaitan dengan berbagai infeksi
yang dapat membawa kematian dan dengan kelainan malignitas yang
jarang terjadi (Salsabila, 2019). HIV dalam tubuh manusia hanya berada di
sel darah putih tertentu yaitu sel tempat yang terdapat pada cairan tubuh.
HIV juga dapat ditemukan dalam jumlah kecil pada air mata, air liur,
cairan otak, keringat, air susu ibu (Kemenkes, 2012).
HIV tidak hanya menyerang orang dewasa, anak - anak atau pada
gender tertentu, Remaja pun juga tak luput dalam ancaman penyakit ini.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak menjadi dewasa. Pada
masa remaja sering kali muncul dorongan untuk mengetahui dan mencoba
hal- hal baru dalam usahanya untuk mencari jati diri dan mencapai
kematangan pribadi sesuai tugas perkembangannya (Hidayah, Sari and
Susanti, 2018). Remaja adalah seseorang yang sudah mengalami masa
pubertas yang ditandai dengan datangnya menstruasi pertama kali bagi
perempuan dan awal keluarnya sperma atau saat awal mimpi basah bagi
pria. Di Indonesia, batasan remaja yang mendekati batasan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) tentang pemuda adalah kurun usia 15-24 tahun
(Musmiler, 2019).
1
2
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
2. Bagi Keperawatan
5. Bagi Peneliti
D. Ruang lingkup
Penelitian ini merupakan penelitian Keperawatan untuk
mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan tentang peningkatan
pengetahuan remaja mengenai penularan HIV. Lokasi Penelitian ini
dilakukan di SMAN 3 Wonogiri. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pre eksperimen one group pre test post tes desain
(perbedaan atau membandingkan sebelum dan sesudah). Penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling. Yang menjadi subjek pada
penelitian ini adalah remaja di SMAN 3 Wonogiri. Penelitian akan
dilakukan pada bulan Desember 2019. Data yang diambil langsung dari
sumbernya (responden) dan data yang diambil secara langsung melalui
tempat penelitian itu sendiri. Penelitian ini menggunakan alat ukur
kuesioner dan dengan cara pendidikan kesehatan.
E. Keaslian penelitian
Menurut oleh R.Topan Aditya Rahman, Esti Yuandari yang
berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pencegahan
HIV/AIDS Pada Remaja yaitu, dari 85 responden, sebagian responden
yang bersikap negatif sebanyak 41 orang (48,2%) dan 44 orang bersikap
positif (51,8%) hal ini menunjukkan perlu adanya perubahan sikap
8
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. HIV
a. Pengertian
HIV adalah merupakan singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus yaitu virus yang merusak system
kekebalan tubuh manusia. Virus adalah jasad renik hidup yang
amat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop electron dan
virus merupakan organisme yang bersifat parasitik dan hidup
dalam sel tubuh manusia (Kemenkes, 2012)(Wahyuni and Dewi,
2019)
b. Etiologi
10
11
4) TBC.
e. Penularan HIV
f. Patofisiologis
g. Pemeriksaan Penunjang
2) Western blot
4) Kultur HIV
1) Hematokrit
2) LED
4) Serum mikroglobulin B2
5) Hemoglobin
1) Oral Lesi
2) Neurologik
3) Gastrointestinal
4) Respirasi
5) Dermatologik
6) Sensorik
i. Penatalaksanaan
3) Protease inhibitor
2. Tinjauan Keperawatan
a. Pengkajian
1) status nutrisi
3) Status pernafasan
4) Status neurologi
6) tingkat pengetahuan
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi
Tujuan :
Kriteria hasil :
a) Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang
penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
b) Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur
yang dijelaskan secara benar
c) Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa
yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
Intervensi keperawatan :
a) Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang spesifik
b) Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
penyakit dengan cara yang tepat
c) Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat
26
b. Tujuan
a) Aspek promotif
Aspek promotif menjadikan kelompok orang sehat atau
sekitar 80-85% populasi menjadi sasaran Pendidikan
kesehatan.
b) Aspek pencegahan dan penyembuhan
Dalam aspek ini, upaya Pendidikan kesehatan mencakup
tiga upaya atau kegiatan, yaitu pencegahan tingkat pertama
(primer), pencegahan tingkat kedua (sekunder) dan
pencegahan tingkat ketiga (tersier)
2) Berdasarkan tatanan atau tempat pelaksanaan
Ruang lingkup berdasarkan tatanan atau tempat pelaksanaan
dibagi menjadi lima, yaitu tatanan keluarga, sekolah, tempat
kerja, tempat umum, dan fasilitas pelayanan kesehatan. Di
tatanan keluarga, sasaran utamanya adalah orang tua. Tatanan
sekolah menjadikan guru sebagai sasaran utama. Di tatanan
tempat kerja, pemilik, pemimpin, atau manajer menjadi sasaran
Pendidikan kesehatan. Di tatanan tempat umum, para pengelola
tempat umum menjadi sasaran utamanya. Terakhir, di fasilitas
pelayanan kesehatan, sasaran utamanya adalah pimpinan
fasilitas kesehatan.
3) Berdasarkan tingkat pelayanan
Ruang lingkup dan sasaran Pendidikan kesehatan
berdasarkan tingkat pelayanan sesuai dengan konsep five levels
of prevention (Leavell dan Clark dalam Maulana, 2009:151-
152). Kelima hal tersebut adalah health promotion (peningkatan
kesehatan), specific protection (perlindungan khusus), early
diagnosis and prompttreatment (diagnosis dini dan pengobatan
29
4. Remaja
a. Pengertian
b. Karakteristik
B. Kerangka Teori
Virus masuk ke
dalam sel Partikel
Berkembang biak menginfeksi
Melepas partikel limfosit lain dan
dan
virus baru menghancurkannya
menghancurkan sel
Respon imun
humoral
seluler
Sel B dihasilkan
antibody spesifik Aktifkan CD4+
Sistem kekebalan
Penurunan aktivitas
menurun
C. Kerangka Konsep
Remaja
Pendidikan Kesehatan
Pencegahan HIV
BAB III
B. Batasan Istilah
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017).
A. HASIL PENELITIAN
49
50
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi atau rencana keperawatan adalah bagaimana perawat
merencanakan suatu tindakan agar dalam melakukan perawatan terhadap
responden lebih efektif dan efisien. Rencana keperawatan yang dilakukan
dalam penelitian ini lebih ditujukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
responden dengan memberikan pre-test sebelum diberikan pendidikan
kesehatan, dan post-test setelah diberikan pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan dilakukan selama 1 x 90 menit untuk
menambah tingkat pengetahuan remaja mengenai prilaku pencegahan
penularan HIV pada remaja. Diharapkan setelah diberi pendidikan
kesehatan tingkat pengetahuan bertambah dengan kriteria hasil :
a. Responden memahami dan mengerti mengenai perilaku
pencegahan penularan HIV pada remaja dan dapat menerapakan di
dalam lingkungan masarakat untuk menekan penyebaran HIV pada
remaja.
b. Responden mampu menjelaskan kembali apa yang telah
disampaikan narasumber dan mampu memberikan sebuah contoh
53
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu responden dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik.
a. Responden 1
Sebelum dilakukan pendidikan kesehatan petugas dan
narasumber membagikan kuesioner kepada responden untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden sebelum dilakukan
pendidikan kesehatan. Saat dilakukan pre-test didapatkan hasil skor
pre-test 13 soal benar yang dikerjakan dari 25 soal. Setelah
dilakukan pendidikan selama 1 x 90 menit mengenai pengertian
HIV, bentuk HIV, proses masuknya HIV dalam tubuh manusia,
faktor faktor yang mempengruhi penularan HIV, tanda dan gejala
penderita yang terjangkit HIV, perilaku penyebab penularan HIV
pada remaja, serta pengobatan saat ini pada penderita HIV. Peneliti
membagikan kembali kuesioner kepada responden untuk
mengetahui perilaku setelah dilakukan pendidikan kesehatan, saat
dilakukan post-test responden mendapat skor 22 soal yang benar
dari 25 soal.
b. Responden 2
Sebelum dilakukan pendidikan kesehatan petugas dan
narasumber membagikan kuesioner kepada responden untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden sebelum dilakukan
pendidikan kesehatan. Saat dilakukan pre-test didapatkan hasil skor
pre-test 10 soal benar yang dikerjakan dari 25 soal. Setelah
dilakukan pendidikan selama 1 x 90 menit mengenai pengertian
HIV, bentuk HIV, proses masuknya HIV dalam tubuh manusia,
faktor faktor yang mempengruhi penularan HIV, tanda dan gejala
54
penderita yang terjangkit HIV, proses dan cara penularan HIV pada
remaja, serta pengobatan saat ini pada penderita HIV. Peneliti
membagikan kembali kuesioner kepada responden untuk
mengetahui prilaku setelah dilakukan pendidikan kesehatan, saat
dilakukan post-test responden mendapat skor 21 soal yang benar
dari 25 soal.
c. Responden 3
Sebelum dilakukan pendidikan kesehatan petugas dan
narasumber membagikan kuesioner kepada responden untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden sebelum dilakukan
pendidikan kesehatan. Saat dilakukan pre-test didapatkan hasil skor
pre-test 9 soal benar yang dikerjakan dari 25 soal. Setelah
dilakukan pendidikan selama 1 x 90 menit mengenai pengertian
HIV, bentuk HIV, proses masuknya HIV dalam tubuh manusia,
faktor faktor yang mempengruhi penularan HIV, tanda dan gejala
penderita yang terjangkit HIV, proses dan cara penularan HIV pada
remaja, serta pengobatan saat ini pada penderita HIV. Peneliti
membagikan kembali kuesioner kepada responden untuk
mengetahui prilaku setelah dilakukan pendidikan kesehatan, saat
dilakukan post-test responden mendapat skor 20 soal yang benar
dari 25 soal.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana
tentang kesehatan responden dengan tujuan yang telah ditetapkan,
dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan responden
dan tenaga kesehatan lainnya.
Evaluasi pada responden 1 yaitu Nn. HLA mengatakan setelah
diberikan pendidikan kesehatan prilaku pencegahan penularan HIV pada
remaja, responden mengatakan lebih memahami mengenai bahaya HIV
dan mengetahui bagaimana harus menyikapi penularan HIV pada
lingkungan remaja.
Evaluasi pada responden 2 yaitu Nn. RV mengatakan setelah
diberikan pendidikan kesehatan responden mengatakan mampu membantu
dalam pencegahan penularan HIV pada remaja yang di mulai dari diri
sendiri serta tanggap dalam menyikapi penularan HIV dalam lingkungan
remaja.
Evaluasi pada responden 3 yaitu Tn. WS mengatakan setelah
diberikan pendidikan kesehatan mengenai pencegahan penularan HIV,
responden mengatakan dapat memahami proses pencegahan HIV dan cara
berprilaku berdiih dan mandiri dalam menyikapi penularan HIV pada
lingkungan remaja.
Dari ketiga responden terdapat evaluasi sebagai berikut :
Subyektif (S) Ketiga responden mengatakan memahami bagaimana
cara berprilaku untuk pencegahan penularan HIV pada
remaja.
Objektif (O) Ketiga responden mengalami peningkatan prilaku
Assesment (A) Masalah teratasi dengan skor prilaku responden yang
meninkat, baik dalam wawancara dan data tertulis.
Planning (P) Hentikan rencana keperawatan yaitu memberikan
pendidikan kesehatan
57
B. PEMBAHASAN
1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah pengembangan strategi desain untuk
mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah-masalah yang telah
diidentifikasi dalam diagnosa keperawatan. Desain perencanaan
menggambarkan sejauh mana perawat mampu menetapkan cara
menyelesaikan adalah dengan efektif dan efisien (Budiono, 2016: 169).
Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan pada penelitian ini
yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan terhadap prilaku
pencegahan HIV pada remaja, dengan tindakan keperawatan yang
diambil dari Nursing Intervention Classification (NIC).
Kriteria hasil dari penelitian ini yaitu peningkatan pengetahuan
pada remaja, sesuai dengan Nursing Outcomes Classification (NOC)
yang telah sesuai dan sudah memenuhi kriteria SMART (Spesifik,
Measurable, Achievable, Reasonable, Time). Dimana tujuan telah
spesifik dengan pemberian pendidikan kesehatan terhadap prilaku
pencegahan HIV pada remaja.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perilaku pada remaja
mengenai pencegahan penularan HIV. Mayoritas dari responden telah
melaporkan bahwa ada peningkatan perilaku setelah dilakukannya
pendidikan kesehatan dalam upaya pencegahan penularan HIV pada
remaja , hal ini juga dapat dilihat dari hasil kuisioner pre-test dan post-
59
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah realisasi rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang telah perawat tetapkan. Kegiatan dalam
pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan,
mengobservasi respon klien selama dan sesudah pelaksanaan tindakan,
serta menilai data yang baru (Budiono, 2016).
Nilai skor rata rata yang didapatkan ke-3 responden saat menjalani
pre-test adalah berkisar 9-13 soal benar dari 25 pertanyaan, ini
merupakan skor yang rendah. Setelah dilakukan tindakan keperawatan
pendidikan kesehatan mengenai prilaku pencegahan HIV pada remaja
didapat nila post-test adalah berkisar 20-12 soal benar dari 25 soal, hal
ini terbukti bahwa terdapat peningkatan skor prilaku pada remaja
mengenai prilaku pencegahan HIV.
Dari ke-3 responden, didadapatkan respon yang sama yaitu
sebelum diberikan pendidikan kesehatan prilaku pencegahan HIV pada
remaja, responden mengatakan tidak atau kurang mengetahui tentang
prilaku yang tepat dalam pencegahan HIV dan setelah diberikan
pendidikan kesehatan mengenai prilaku pencegahan HIV pada remaja,
ke-3 responden mengatakan sudah paham atau mengerti mengenai
prilakuyang harus dilakukan dalam mencegah penularan HIV pada
remaja, , hal ini juga dapat dilihat dari hasil kuisioner pre-test dan
post-test yang mengalami perubahan jumlah skor yang membaik
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah penilaian dengan cara
membandingkan perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati)
dengan tujuan dan kriteria hasil yang perawat buat pada tahap
intervensi (Budiono, 2016: 201).
60
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa keterbatasan
yang dapat mempengaruhi kondisi penelitian. Adapun keterbatasan dalam
penelitian ini yaitu kurangnya pengetahuan responden terhadap kegiatan
penyuluhan, keterbatasan tenaga, dana, dan waktu yang diberikan kepada
peneliti, serta jumlah responden yang terbatas karena adanya kriteria
tertentu untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
BAB V
A. KESIMPULAN
62
63
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat peneliti
sampaikan untuk perbaikan dan peningkatan mutu asuhan keperawatan
adalah :
1. Bagi Responden
Diharapkan penelitian ini dapat memberi informasi kepada pasien
untuk dapat mencegah terjadinya peningkatan penularan HIV melalui
tingkah laku remaja saat ini.
2. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan khususnya bagi
tenaga kesehatan, rumah sakit serta puskesmas agar dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya perawat dan
kader dalam meningkatkan pemberian informasi pada masyarakat
sehingga masyarakat mendapat informasi penting mengnai dunia
kesehstan teraktual sehingga prilaku sehat dapat di capai.
3. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan serta diperlukan
adanya peningkatan pengetahuan, wawasan, dan metode penyuluhan
dalam memberikan penyuluhan kesehatan.
4. Bagi Instansi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam mengembangkan ilmu keperawatan, serta tentang
pemberian informasi seputar dunia kesehatan secara aktual dan
menarik bagi masyarakat sehingga kuetidak tauan dapat ditekan.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan
menambah pengetahuan dan wawasan terbaru tentang prilaku
pencegahan penularan HIV pada remaja dan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
64
65
(Zakiyatul, 2017).
Nurarif, Amin Huda and Kusuma, Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan :
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC. Yogyakarta: Mediaction
Jogja.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis :
Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam dan Ninuk. 2011. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi, Edisi
Pertama. Jakarta: Salemba Medika
Ratna, 2016. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika
65
66
66
67
67
Lampiran 1
x
xi
xii
Lampiran 2
JADWAL PELAKSANAAN STUDI KASUS
xiii
No Uraian November Desember Januari Februari Maret April
Kegiatan
1. Pembuatan
Proposal
2. Uji Proposal
3. Pengambilan
Data
4. Pengolahan
Data
5. Analisa Data
6. Pembuatan
Laporan
7. Uji Sidang
KTI
Lampiran 3
PERMOHONAN
xiv
Dengan Hormat,
NIM : 17035
Hormat Saya,
(..........................................)
Lampiran 4
xv
(Informed Consent)
Nama :
Umur :
Alamat :
saya bersedia /tidak bersedia* untuk berperan serta sebagai responden. Apabila
sesuatu hal yang merugikan diri saya akibat penelitian ini, maka saya akan
bertanggung jawab atas pilihan saya sendiri dan tidak akan menuntut dikemudian
hari.
Yang Menyatakan,
_________________
Keterangan:
xvi
(Informed Consent)
Nama :
Umur :
Alamat :
saya bersedia /tidak bersedia* untuk berperan serta sebagai responden. Apabila
sesuatu hal yang merugikan diri saya akibat penelitian ini, maka saya akan
bertanggung jawab atas pilihan saya sendiri dan tidak akan menuntut dikemudian
hari.
Yang Menyatakan,
_________________
Keterangan:
xvii
(Informed Consent)
Nama :
Umur :
Alamat :
saya bersedia /tidak bersedia* untuk berperan serta sebagai responden. Apabila
sesuatu hal yang merugikan diri saya akibat penelitian ini, maka saya akan
bertanggung jawab atas pilihan saya sendiri dan tidak akan menuntut dikemudian
hari.
Yang Menyatakan,
_________________
Keterangan:
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
xviii
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Prilaku Pencegahan Penularan
HIV Pada Remaja Di SMAN 3 Wonogiri
A. Identitas
Nama :
Tanggal Lahir :
Umur :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Fasilitas informasi tentang HIV :
Beri tanda (V) jika sesuai
( ) Media cetak/elektronik (TV, radio, majalah/Koran)
( ) Orang lain (guru, orang tua, saudara, teman)
( ) Pelajaran sekolah
( ) Lainnya, sebutkan……
B. Petunjuk pengisian
1. Bacalah dengan teliti pernyataan sebelum anda menjawab.
2. Berilah jawaban yang benar dan sejujurnya menurut pendapat anda agar
diperoleh data yang benar, akurat, dan obyektif.
3. Jawablah pernyataan berikut ini dengan cara menjawab BENAR atau
SALAH dengan member tanda (V) pada kolom yang telah disediakan.
NO PERTANYAAN ALTERNATIF
JAWABAN
xix
BENAR SALAH
1. HIV (Human Immunidficiency Virus) adalah
virus yang perlu di basmi agar tidak menularkan
pada penjaja seks.
2. Setelah terinveksi HIV seseorang tidak langsung
sakit, dan dapat melakukan seks dengan
siapapun.
3. Berhubungan seks sekali saja dengan penderita
HIV tidak akan beresiko tertular HIV.
4. Boleh bergonta ganti pasangan berhubungan
seksual asalkan menggunakan kondom.
5. Cium pipi dengan orang yang mengidap HIV
dapat menularkan HIV.
6. Wanita dan laki-laki yang berganti-ganti
pasangan dalam melakukan hubungan seksual
merupakan golongan yang tidak beresiko terkena
HIV.
7. Agar tidak tertular HIV sebaiknya melakukan
seks dengan kawan sejenis, karena dengan seks
kawan sejenis tidak akan tertular HIV.
8. Memakai pisau cukur yang sama dengan
penderita HIV beresiko tertular HIV.
9. Memakai NPZA sekali saja bersama teman tidak
akan tertular HIV.
10. Untuk mencegah penularan HIV apabila akan
melakukan pembuatan tato, tindik, memakai
jarum suntik, meminta untuk menggunakan
jarum baru dan steril.
11. Homoseksual beresiko terkena HIV.
12. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum
menikah bukan merupakan upaya pencegahan
tertular HIV
13. Untuk mencegah HIV sebaiknya melakukan
hubungan seks dengan satu pasangan.
14. Pencegahan HIV dapat dilakukan dengan cara
xx
setia pada pasangan dalam melakukan hubungan
seksual setelah menikah.
15. Untuk menghindari HIV sebaiknya melakukan
sek secara oral dan anal.
16. Berganti-ganti pasangan dalam berhubungan
seksual tidak akan meularkan HIV.
17. Jarum suntik dan alat-alat penusuk (tattoo dan
tindik) yang tercemar HIV tidak dapat
menularkan HIV.
18. Bila ada teman terkena HIV maka sebaiknya
tidak mendekat dan menjauhinya agar tidak
tertular.
19. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum
menikah dapat mencegah tertularnya HIV.
20. Orang yang menderita HIV sebaiknya tidak
uasah di obati karena itu adalah azab dari Tuhan.
21. Jika saya menderita HIV saya tidak akan
memberi tahu keluarga,dan pacar
22. Jika pasangan penguna NAPZA suntik maka saat
berhubungan seksual tidak perlu menggunakan
kondom, cukup pil kb
23. Menggunakan alat mandi yang sama dengan
penderita HIV seperti sikat gigi, handuk, dan
sabun, dapat menularkan HIV.
24. Pemakaian NAPZA dengan tujuan
menghilangkan stres tidak akan tertular HIV.
25. Melakukan cek kesehatan sebelum menikan
merupakan pencegahan penularan HIV.
xxi
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN
1 x 14 x
2 x 15 x
3 x 16 x
4 x 17 x
5 x 18 x
6 x 19 x
7 x 20 x
8 x 21 x
9 x 22 x
10 x 23 x
11 x 24 x
12 x 25 x
13 x
xxii
Lampiran 7
A. Topik
HIV
B. Sub Topik
a. Pengertian HIV
b. Penyebab HIV
c. Tanda dan gejala HIV
d. Penularan HIV
e. Pencegahan Penyakit HIV
f. Pengobatan HIV
C. SASARAN
Siswa-siswi Remaja di SMAN 3 Wonogiri
D. TEMPAT
Ruang kelas SMAN 3 Wonogiri.
E. WAKTU
a. Hari/ tanggal : Disesuaikan
b. Jam : Disesuaikan
F. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit diharapkan remaja di
SMAN 3 Wonogiri mampu memahami tentang penyakit HIV.
xxiii
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diadakan penyuluhan selama 20 menit remaja dapat :
a. Menjelaskan pengertian HIV.
b. Menjelaskan penyebab HIV.
c. Mampu menyebutkan gejala HIV.
d. Menjelaskan bagaimana penularan HIV.
e. Menjelaskan cara pencegahan HIV.
G. MATERI PENYULUHAN
Terlampir.
H. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
I. Media
a. Power point
b. Leaflet
c. LCD proyektor
d. Laptop
J. PROSES KEGIATAN
Tahap
Kegiatan
Kegiata Kegiatan Pemateri/Penyuluh Media
Peserta
n
Pendahul1. Memberi salam, Memperhatikan Power
uan memperkenalkan diri, dan point,
membuka penyuluhan LCD
2. Menjelaskan materi secara Memperhatikan Proyektor,
umum leaflet dan
3. Memberikan kuisoner sebelum Mengerjakan Laptop.
memasuki penyajian
xxiv
n a) Menanyakan kepada point,
mahasiswa apabila ada yang Memberikan LCD
kurang jelas. pertanyaan Proyektor,
b) Menerima dan menjawab leaflet dan
pertanyaan yang diajukan Memperhatikan Laptop
mahasiswa.
xxv
kurang jelas. Memperhatikan
xxvi
Lampiran 8
xxvii
Lampiran 9
RESUME RESPONDEN 1
A. IDENTITAS RESPONDEN :
Nama : Sdri. HLA
Usia : 16 Tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Pulung Pantuk Ngadirojo, Wonogiri.
Pekerjaan : Siswa
B. PENGKAJIAN
1. KELUHAN UTAMA : Responden mengatakan kurang memahami
mengenai prilaku pencegahan HIV
2. RIWAYAT PENYAKIT : Responden mengatakan pernah mengalami
gastritis, tidak memiliki penyakit keturunan DM dan HT, atau
penyakit menular
3. RIWAYAT KONSUMSI OBAT : mengkonsumsi mylanta saat
gastritis kambuh
4. RIWAYAT PENGOBATAN : Responden mmengatakan belum
pernah di rawat di rumasakit akibat penyakit.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan interpretasi terhadap
informasi yang salah.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu memberi
pendidikan kesehatan sekali tatap muka 1x90 menit, dengan kriteria hasil
1. Responden memahami dan mengerti mengenai perilaku pencegahan
penularan HIV pada remaja
xxviii
E. IMPLEMENTASI
F. EVALUASI
Nn. HLA mengatakan setelah diberikan pendidikan kesehatan
prilaku pencegahan penularan HIV pada remaja, responden mengatakan
lebih memahami mengenai bahaya HIV dan mengetahui bagaimana harus
menyikapi penularan HIV pada lingkungan remaja.
xxix
RESUME RESPONDEN 2
A. IDENTITAS RESPONDEN :
Nama : Sdri. RV
Usia : 17 Tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sukorejo, Giritirto, Wonogiri.
Pekerjaan : Siswa
B. PENGKAJIAN
1. KELUHAN UTAMA : Responden mengatakan kurang memahami
mengenai prilaku pencegahan HIV
2. RIWAYAT PENYAKIT : Responden mengatakan pernah mengalami
sesaknafas sejak kecil, tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM
dan HT, atau penyakit menular
3. RIWAYAT KONSUMSI OBAT : mengkonsumsi obat dari dokter
hanya saat sesaknafas kambuh
4. RIWAYAT PENGOBATAN : Responden mmengatakan pernah di
rawat di rumasakit akibat sesaknafas, dan sering ke dokter untuk
menecek kondisi kesehatannya.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan interpretasi terhadap
informasi yang salah.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu memberi
pendidikan kesehatan sekali tatap muka 1x90 menit, dengan kriteria hasil
1. Responden memahami dan mengerti mengenai perilaku pencegahan
penularan HIV pada remaja
xxx
E. IMPLEMENTASI
F. EVALUASI
xxxi
RESUME RESPONDEN 3
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. WS
Usia : 15 Tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Tegalrejo, Selogiri, Wonogiri.
Pekerjaan : Siswa
B. PENGKAJIAN
1. KELUHAN UTAMA : Responden mengatakan kurang memahami
mengenai prilaku pencegahan HIV
2. RIWAYAT PENYAKIT : Responden mengatakan tidak memiliki
penyakit keturunan seperti DM dan HT, atau penyakit menular
3. RIWAYAT KONSUMSI OBAT : Responden mengatakan tidak
mengkonsumsi obat rutin apapun
4. RIWAYAT PENGOBATAN : Responden mmengatakan tidak pernah
di rawat di rumasakit. Bila sakit haya di obati sendiri oleh keluarga
atau periksa di puskesmas terdekat.
C. DIAKNOSA
1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan interpretasi terhadap
informasi yang salah.
D. INTERVENSI
Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu memberi
pendidikan kesehatan sekali tatap muka 1x90 menit, dengan kriteria hasil
1. Responden memahami dan mengerti mengenai perilaku pencegahan
penularan HIV pada remaja
xxxii
E. IMPLEMENTASI
Sebelum dilakukan pendidikan kesehatan petugas dan narasumber
membagikan kuesioner kepada responden untuk mengetahui tingkat
pengetahuan responden sebelum dilakukan pendidikan kesehatan. Saat
dilakukan pre-test didapatkan hasil skor pre-test 9 soal benar yang
dikerjakan dari 25 soal. Setelah dilakukan pendidikan selama 1 x 90 menit
mengenai pengertian HIV, bentuk HIV, proses masuknya HIV dalam
tubuh manusia, faktor faktor yang mempengruhi penularan HIV, tanda dan
gejala penderita yang terjangkit HIV, proses dan cara penularan HIV pada
remaja, serta pengobatan saat ini pada penderita HIV. Peneliti
membagikan kembali kuesioner kepada responden untuk mengetahui
prilaku setelah dilakukan pendidikan kesehatan, saat dilakukan post-test
responden mendapat skor 20 soal yang benar dari 25 soal.
F. EVALUASI
Evaluasi pada responden 3 yaitu Tn. WS mengatakan setelah
diberikan pendidikan kesehatan mengenai pencegahan penularan HIV,
responden mengatakan dapat memahami proses pencegahan HIV dan cara
berprilaku berdiih dan mandiri dalam menyikapi penularan HIV pada
lingkungan remaja.
xxxiii