Anda di halaman 1dari 3

Penanganan 

Diabetes Melitus
Penanganan diabetes tentu harus didasarkan pada rekomendasi dokter dengan hasil pemeriksaan terlebih
dahulu. Namun beberapa hal berikut ini perlu menjadi perhatian agar penanganan diabetes menjadi lebih
maksimal.

1. Membuat komitmen untuk dapat menjaga kadar glukosa dalam darah.


Mengkonsumsi obat seperti yang direkomendasikan oleh dokter. Mengkonsumsi
makanan sehat dan melakukan aktifitas fisik setiap hari untuk menjaga kondisi tubuh.
2. Berkonsultasi dengan dokter spesialis mata secara rutin setiap 6 bulan sekali untuk
melihat kemungkinan gejala kerusakan retina mata, katarak, dan glaukoma.
3. Menjaga sistem kekebalan tubuh.
Peningkatan kadar gula darah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut
dapat menyebabkan tubuh mudah terinfeksi bakteri dan virus.
4. Menjaga kondisi kaki
Mencuci kaki setiap hari dengan menggunakan air hangat lalu keringkan dengan handuk
yang lembut. Melembabkan kaki dengan lotion. Periksa kaki setiap hari untuk melihat
adanya lecet, luka, kemerahan atau bengkak.
5. Menjaga agar tekanan darah dan kadar kolesterol berada pada rentang normal dengan
cara mengkonsumsi makanan sehat dan melakukan olahraga fisik setiap hari.
6. Berhenti merokok
Merokok dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi diabetes, seperti jantung,
stroke, kerusakan saraf dan penyakit ginjal. Perokok yang menderita diabetes melitus
memiliki resiko tiga kali lebih tinggi dari pada penderita diabetes non- merokok.
7. Berhenti mengkonsumsi alkohol
Minuman yang mengandung alkohol dapat meningkatkan kadar gula dalam darah
terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan makan.
8. Mengurangi stress karena hormon tubuh yang keluar karena stress dapat mencegah
insulin bekerja dengan baik.

 
Komplikasi Diabetes melitus
Dalam beberapa kasus diabetes melitus ditemukan beberapa masalah serius terkait kesehatan yang terpengaruh
karena diabetes melitus. Berikut beberapa contohnya :

1. Mengalami masalah pada jantung dan pembuluh darah.


2. Mengalami kerusakan pada saraf (neuropathy). Neuropathy yang ditandai dengan sering
merasakan gatal tanpa sebab.
3. Kerusakan pada ginjal (nefropathy).
4. Kerusakan pada mata (retinopathy).
5. Kerusakan pada kaki.
Kerusakan saraf di kaki atau aliran darah yang buruk ke kaki sehingga meningkatkan
resiko berbagai komplikasi pada kaki. Luka dan lecet dapat menyebabkan infeksi serius
pada kaki dan dapat memburuk sehingga memerlukan tindakan amputasi.
6. Luka yang lambat untuk disembuhkan atau tertutup.
7. Sering terjadi infeksi .
8. Gangguan pada kehidupan sex.
Diabetes dapat menyebabkan masalah atau merusak pembuluh darah dan saraf pada alat
kelamin. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya perasaan dan membuat sulit untuk
mengalami orgasme. Pada perempuan dapat menyebabkan kekeringan vagina. Sedangkan
pada pria dapat menyebabkan impotensi.

 
Tindakan Pencegahan Diabetes Melitus
Setiap orang pasti tidak ingin menderita diabetes melitus, satu-satunya cara adalah mengubah pola hidup.
Berikut adalah pola hidup yang dapat mencegah menderita penyakit diabetes melitus :

1. Jangan merokok atau berhenti merokok.


2. Mengatur pola makan
Seimbangkan kadar gula darah dengan diet dan ikuti cara memasak yang sehat:
- Kurangi asupan kalori: kurangi porsi makan bukan frekuensi makan
- Batasi makanan yang kaya karbohidrat dalam makanan yaitu 55 – 60%
- Pilih karbohidrat kompleks bukan karbohidrat sederhana.
- Perbanyak makanan yang kaya serat
- Batasi konsumsi lemak < 30% dari komposisi makanan
- Pilih makanan yang rendah kadar lemak, misal: ikan, daging tak berlemak, ayam tanpa
kulit. Masak makanan dengan cara direbus atau dipanggang, bukan digoreng.
- Jika ingin membuat kue/cake, gunakan margarine sebagai pengganti mentega.
- Jika mengkonsumsi susu, pilih susu non-fat, low-fat atau skim (susu segar yang bagian
batasnya / kepala susu sudah dibuang).
- Batasi / hindari makanan yang kaya lemak, misal: daging berlemak (pada sate
kambing), sop buntut, soto sulung, cake, keju dan makanan yang rasanya gurih bukan
karena penyedap rasa (MSG).
3. Melakukan aktifitas fisik
Lakukan olahraga setiap hari selama 30 menit, misal: jalan kaki pagi hari. Olahraga
terbukti membantu menurunkan kadar gula darah. Agar tidak terjadi hipoglikemia (kadar
glukosa turun terlalu rendah) pada saat atau setelah berolahraga, maka penderita
dianjurkan untuk makan dulu 1 – 2 jam sebelum melakukan olahraga.
Tetapi perlu diingat bahwa olahraga tidak dianjurkan jika kondisi penderita sebagai
berikut:
- Kadar gula darah puasa > 250 mg/dL: ada bahaya dehidrasi atau denyut jantung terlalu
cepat
- Kadar gula darah sewaktu < 100 mg/dL: ada bahaya hipoglikemia
- Sakit: ada bahaya cedera atau hipoglikemia.
4. Menjaga berat badan ideal
Jika mengalami kegemukan atau obesitas maka diperlukan usaha untuk menurunkan
berat badan hingga mencapai berat badan ideal. Turunkan berat badan agar tercapai
rentang yang sehat. Berat badan yang berlebihan dengan timbunan lemak akan
menyebabkan insulin tidak mampu bekerja efektif.

Sumber :
1. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-1-diabetes/basics/symptoms/con-
20019573
2. http://patient.info/doctor/management-of-type-2-diabetes
3. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/symptoms-causes/dxc-
20169861
4. http://sehat.link/data-prevalensi-penderita-diabetes-di-indonesia.info
5. http://mediskus.com/dasar/pengertian-hba1c-pemeriksaan-dan-nilai-normal
6. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/in-depth/diabetes-
prevention/art-20047639?pg=1

Anda mungkin juga menyukai