Anda di halaman 1dari 4

Prevalensi Penyakit Jantung berdasarkan Diagnosa Dokter menurut Provinsi,

Riskesdas 2007, 2013, dan 2018


4.5 2007 2013 2018

4
3.88
3.71
3.6
3.5 3.45 3.51
3.26 3.25
3.1
3 2.92
2.72 2.79 2.76 2.77
2.71
2.4
2.5 2.46 2.5 2.5
2.59
2.5
2.41 2.4 2.4 2.4
2.3 2.1
2.06 2.3 2.3 2.3

2
2.21
2
2.2
2
1.91.94
1.89 2.19
2.1
2
2.09
1.89 1.9 1.9 1.9
1.6 1.6
1.5 1.8 1.7
1.8 1.8
1.7 1.53 1.8 1.74 1.59
1.51.6
1.6 1.6 1.6 1.58 1.6 1.6
1.5 1.3 1.28 1.5 1.5 1.5 1.5
1.4
1.5 1.5
1.4
1.5 1.5 1.52
1.3 1.32 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3
1.2 1.2 1.2 1.2
1.1 1.1 1.1
1
0.9 0.9 0.9
0.85
0.8
0.7
0.5

0
PEMBAHASAN :

Berdasarkan grafik di atas , dapat diketahui informasi sebagai berikut :

1. Prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosa dokter menurut Provinsi hasil

riskesdas tahun 2007 prevalensi tertinggi berada di Provinsi papua barat sebesar

3,6%, dan yang terendah berada pada Provinsi Lampung 0,8%.

2. Pada tahun 2013 prevalensi angka kejadian jantung coroner tertinggi yakni di Provinsi

Sulawesi Utara 3,88%, yang terendah didaerah Papua 0,85%.

3. Pada tahun 2018 tertinggi di DIY dan Gorontalo masing-masing 2%, terendah yakni

pada daerah NTT yakni 0,7%.

4. Provinsi Sulawesi utara mengalami peningkatan yang paling banyak pada tahun 2007 ke

tahun 2013 yaitu dari 1,2 % menjadi 3,88%. Namun pada tahun 2018 kembali menurun

menjadi 1,8 %.

5. Provinsi yang mengalami penurunan angka prevalensi penyakit jantung dari tahun ke tahun

yaitu provinsi Riau, Jambi, NTB, Banten, Kalimantan tengah, Sulawesi tenggara, Maluku,

dan Papua barat.

6. Provinsi Papua Barat mengalami penurunan prevalensi penyakit jantung terbanyak dari tahun

ke tahun, yaitu dari 3,6% (2007) menjadi 1,52% (2013), kemudian menjadi 1,52% (2018).

7. Prevalensi terjadinya penyakit jantung tertinggi berada di tahun 2013, berurutan dengan nilai

tertinggi yaitu Sulawesi Utara (3,88%), D.I Yogyakarta (3,71%), DKI Jakarta (3,51%),

Bangka Belitung (3,45%), Jawa Timur (3,26%), dan Kalimantan Selatan (3,25%).

8. Berdasarkan hasil rerata prevalensi penyakit jantung, provinsi Lampung memiliki

prevalensi yang paling rendah, yang artinya sedikit masyarakat yang memiliki

penyakit jantung, yaitu sebesar 1,1%

9. Secara keseluruhan, di tahun 2007 prevalensi penyakit jantung meningkat pada tahun

2013 di semua provinsi, dan kemudian mengalami penurunan pada tahun 2018
10. Berdasarkan hasil dari data riskesdas dari tahun 2007, 2013 dan 2018 menunjukkan

prevalensi penurunan kejadian penyakit jantung dari tahun ke tahun. Penurunan ini

terjadi dikarenakan semakin lama masyarakat semakin sadar akan kesehatan sehingga

prevalensi penyakit jantung di Indonesia semakin berkurang.


TUGAS SURVAILLANCE GIZI

“LAPORAN PENYAJIAN DATA RISKESDAS

TAHUN 2007, 2013 DAN 2018”

Disusun Oleh :

Reitha Anggraini Gandu P07131319006


Ayu Siti Hartina P07131319008
Nurul Laila Azizah P07131319012

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIK ALIH JENJANG
TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai