Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

OPERATING PACKAGING MACHINE SINGLE LINE SMS

4.1 Pengenalan Packaging machine single line sms


PT. FNP merupakan perusahaan yang memproduksi makanan dan
minuman dalam kemasan yang berbentuk serbuk. PT. FNP membutuhkan mesin –
mesin yang dapat digunakan untuk proses produksi, fungsinya berbeda – beda
tetapi saling berhubungan.
Dalam laporan ini penulis mengambil judul dari salah satu mesin yang
ada di PT. FNP yaitu packaging machine single line SMS. Yang sangat berperan
dalam proses pengemasan produk.
Mesin ini menggunakan sistem mikrokontroler dalam pengendalian cara
kerjanya. Secara teori sistem ini sangat menguntungkan untuk industri, karena
sangat memudahkan proses produksi dalam skala besar dengan waktu yang cepat.
packaging machine single line SMS ini merupakan mesin semi otomatis
dalam pengoperasiannya, mesin bekerja dengan membentuk lembaran kemasan
menjadi bentuk sachet,yang diisi secara terus menerus sesuai dengan takaran yang
digunakan, dan mesin ini mempunyai kecepatan yang bisa diatur, sesuai dengan
kebutuhan produksi.

49
Gambar 4.1 packaging machine single line SMS

50
4.2 Fungsi Packaging machine single line SMS
packaging machine single line SMS ini berfungsi untuk mengisi material
kedalam kemasan, dengan tujuan agar tidak terkontaminasi dari benda luar
(bakteri, debu, kotoran, dll) sehingga tahan lama, dimana proses jalannya kemasan
dari atas ke bawah.
4.3 Bagian – Bagian Packaging machine single line SMS
1. Motor drive units
Motor drive units terdiri dari motor 1 phasa, pulley motor, pulley
reducer, dan van belt. Motor berfungsi sebagai sumber penggerak utama
kemudian didistribusikan oleh pulley untuk menggerakan reducer yang
terhubung dengan center shaft untis. Kecepatan transmisi dapat diatur
dengan memutar pully.

Gambar 4.2 motor drive units


Tabel 4.1 Part motor drive units
No Nama part Qty
1 Miki pully AH 124-19 1
2 Baut Tanam 5/16 X 3/8 2
3 Motor 1 HP atau 3/4 HP 220 VAC 1 Phs 1
4 V belt 1422 V 270 1
5 Baut 3/8 X 1 4
6 Ring per 3/8 4
7 Ring plat 10 4

2. Center shaft units

51
Center shaft units adalah kumpulan dari komponen yang
menggerakan mesin setelah motor berputar, sehingga mesin dapat bergerak.
Berikut adalah gambar dari center shaft units,

Center shaft
units

Gambar 4.3 center shaft pada mesin

Gambar 4.4 Center shaft unit


Tabel 4.2 Part center shaft units

52
No Nama part Qty
1 Bearing 6204 1
2 Housing bearing 1
3 Gear 24 1
4 Upper sealing cam 1
5 Tirus gear 1
6 Center shaft 1
7 Lower sealing cam 1
8 Disc proximity 1
9 Baut L tanam 5/16 X 3/8 9
10 Reducer speed CHENTA type ESS size 60 ratio 20 1
11 Variable speed reducer PH 124-16 1
12 Baut 3/8 X 1” 4
13 Baut L tanam M6 X 5 2
14 Pasak/spy 5 X 5 X 25 2
Saat motor berputar maka motor akan mentrasmisikan putaran ke
reducer melalui van belt. Sehingga reducer dapat memutar center shaft yang
terpasang, untuk menggerakan disk proximity, cam seal horizontal , cam seal
vertical, roda gigi payung, dan roda gigi 24. Akibat putaran yang dihasilkan
oleh center shaft maka akan menggerakan seal horizontal dan seal vertical.
Sementara piringan akan ikut berputar dengan perbandingan putaran piringan
dan center shaft adalah 1:6 karena hubungan roda gigi 144 dan roda gigi 24.

3. Volumetric plate units


Volumetric plate units adalah komponen yang berfungsi untuk
mendistribusikan bahan kedalam corong sesuai takaran produk.

53
Volumetric
plate units

Gambar 4.5 volumetric plate units pada mesin

Gamba
r 4.6 volumetric plate units

54
Tabel 4.3 Part volumetric plate units
No Nama Part Qty
1 Adjustment plate 1
2 Disc stopper 1
3 Stopper material drop gate/blade 6
4 Baut tanam 5/16 X 3/8 2
5 As Drat Adjustment piringan 1
6 Baut 1/4 X 1/2” 3
7 Lower disc 1
8 Bushing blade 6
9 Baut 1/4 X 1” 6
10 Ring per 1/4 6
11 Baut tirus M5 X 6 6
12 Baut tanam 3/8 X 3/8 6
13 Teflon blade 6
14 Spring blade 6
15 Karet penahan blade 6
16 Ring 6 mm 6
17 Baut L M6 X 25 6
18 Housing bearing pembuka & penutup blade 1
19 Baut 1/4 X 1/2 4
20 Tuas pembuka & penutup blade 1
21 Bearing 606 2
22 Pengunci housing bearing 1
23 Bearing 6010 2RS SKF 1
24 Snapring S 50 1

55
Gambar 4.7 dudukan piringan

Tabel 4.4 Part dudukan piringan


No Nama part Qty
1 As piringan 1
2 Housing piringan Bearing 1
3 Snapring 24 4
4 Bearing 6005 2
5 Baut 5/16 X 1” 3
6 Ring plat 8 3
7 Lock nuts units 1

4. Hopper units
Hopper units adalah bagian mesn yang berfungsi untuk menampung
bahan yang akan dikemas.

56
Gambar 4.8 Hopper units
Tabel 4.5 Part hopper units
No Nama part Qty
1 Hopper 1
2 Baut hopper 1
3 Baut kupu kupu 1/4 X 1/2 1
4 Pintu hopper 1
5 As hopper 1
6 Pengunci 1
7 Baut 5/16 X 1” 7
8 Ring per 5/16 6
9 Dudukan as hopper 1

5. Roll shaft packaging units


Merupakan rangkaian komponen yang berfungsi untuk menurunkan
kemasan yang digulung sehingga kemasan dapat ditarik oleh roda penarik
etiket

57
Gambar 4.9 roll shaft packaging units

Tabel 4.6 Part roll shaft packaging units


No Nama part Qty
1 Stopper etiket 2
2 As etiket 1
3 Baut stopper etiket M8 X 30 2
4 Baut stopper pengarah etiket* (A,B) 5
5 As pengarah etiket 4
6 Adjustment sensor 3
7 As dudukan housing optik sensor 1
8 As ulir adjustment sensor 1
9 Mata optik sensor 1
10 Housing foto sensor 1
11 Dudukan adjustment sensor 2
12 Baut JP M4 X 10 2
13 Baut tanam 5/16 X 3/8 1
14 Baut L 1/4 X 1 2
15 Mur 5/8 3
16 Baut 5/16 X 3/4 2
17 Ring plat 5/16 3
18 Ring plat 16 mm 3

58
6. Lengan penarik etiket
Lengan penarik etiket adalah bagian yang berfungsi untuk menarik
kemasan yang digulung secara otomatis

Gambar 4.10 Lengan penarik etiket

Tabel 4.7 Part lengan penarik etiket


No Nama part Qty
1 Bronze arm 1
2 Bronze shaft arm 1
3 Cam switching arm 2
4 Foil switching arm 1
5 Inductive proximity 2
6 Baut tanam 3/8 X 3/8 1
7 Baut tanam 1/4 X 1/4 1
7. Filling funnel units
Filling funnel units merupakan bagian corong mesin yang berfungsi
untuk mengisi bahan kedalam kemasan, dilengkapi dengan vibrator untuk
mencegah bahan menempel pada corong.

59
Gambar 4.11 Filling funnel units

Tabel 4.8 Part filling funnel units


No Nama part Qty
1 Adjusting arm 1
2 Bracket Horizontal 1
3 Bracket former 1
4 Elektro magnetic base 1
5 Bracket vertical 1
6 Baut 5/16 X 1” (18G/13H) 10
7 Ring plat 8 mm 10
8 Plat spring (Thin) 1
9 Baut M 6 X 15 (1G/11H) 4
10 Ring plat 6 4
11 Baut 5/16 X 3/4 4
12 Ring plat 8 4

8. Sealing Vertical units


Sealing Vertical units merupakan bagian mesin yang berfungsi untuk
mengelem kemasan pada posisi vertikal. Dengan cara menjepit kemasan
menggunakan seal vertical yg dipanaskan heater pada suhu tertentu.

60
Gambar 4.12 Sealing Vertical Units

Tabel 4.9 Part sealing vertical Units


No Nama part Qty
1 Sealing heater left and right *(A,B,C,D) 1
2 Heater strip 125 W *(A,B) 2
3 Bracket right heater 1
4 Mounting heater 2
5 Mounting adjuster 1
6 Baut 1/4 X 3/4” (20G/11H) 4
7 Ring bronze 8 4
8 Baut L 3/16 X 3/4” (24G/L4) 4
9 Ring plat 6 mm 4
10 Baut 1/4 X 3/4” (20G/11H) 4
11 Mur 1/4 4
12 Bracket left heater 1
13 Terminal ceramic connector 2

Note :
Sealing heater :
a. Sealing Heater type A : sudut 90 ͦ
b. Sealing Heater type B : sudut 120 ͦ
Heater strip :
a. Heater strip type A : 125x25x6 110 V
b. Heater strip type B : 125x25x6 220 V

61
Gambar 4.13 Lengan Sealing Vertical units

Tabel 4.10 Part Lengan Sealing Vertical Units


No Nama part Qty
1 Housing bearing left and right 2
2 Bearing 6203 4
3 Shaft swing arm 1
4 Snapring 15 3
5 Spring / per Tarik 1,5 x 16 x 40 1
6 Swinging arm right 1
7 Bearing 6204 2
8 Baut 5/16nX 1” (18G/13H) 2
9 Bushing locking bearing 6204 2
10 Swing arm left 1
11 Adjustment swing arm 1
12 Baut 5/16 X 1/2” (18G/13H) 4
13 Mur 5/16 2

9. Sealing Horiontal Units


Merupakan Bagian mesin yang berfungsi untuk mengelem kemasan
pada posisi Horiontal. Dengan cara menjepit kemasan menggunakan seal
Horizontal yg dipanaskan heater pada suhu tertentu.

62
Gambar 4.14 Sealing Horiontal units tampak depan

Gambar 4.15 Bagian Sealing Horiontal Units

Tabel 4.11 Part sealing horizontal units


No Nama part Qty
1 Sealing heater left and right*(A,B) 1
2 Heater strip 125 W*(A,B) 2

63
3 Mounting heater right 1
4 Mounting adjuster lower sealing 1
5 Baut L 3/16 X 1/2 4
6 Baut L 1/4 X 3/4 2
7 Ring bronze 5/16 2
8 Mur 1/4” 8
9 Mounting heater left 1
11 Cutting spring / per tekan 2,5 X 20 X 25 2
12 Plat auto cutter 1
13 Auto cutter holder 1
14 Ring Teflon 10 2
15 Ring plat 10 2
16 Ring per 3/8 2
17 Mur 3/8 2
18 Pisau 1
19 Dudukan busa 2
20 Busa 2
21 Baut L 3/16 X 3/8 4
22 Thermocouple 2
23 Terminal ceramic connector 4027 2

Note :
Sealing heater :
a. Sealing heater type A : Sudut 90 ͦ
b. Sealing heater type B : Sudut 120 ͦ
Heater strip :
a. Heater strip Type A : 125x25x6 110 V
b. Heater strip Type B : 125x25x6 220 V

64
Gambar 4.16 penopang seal horizontal

Tabel 4.12 Part penopang seal horizontal


No Nama part Qty
1 Right arm 1
2 Left arm 1
3 Pressure arm right 1
4 Pressure arm left 1
5 Mounting adjustment knife 2
6 Dudukan pisau belakang 2
7 Shaft pressure arm 2
8 Bushing sealer 4
9 POS 12 A IKO/THK 2
10 POS 16 A IKO/THK 2
11 Suppor holder 2
12 Baut 5/8 X 2 2
13 Baut 1/2 X 2 2
14 Spring 2,5 X 20 X 35 2
15 Bushing holder 3/16 X 3/4 2
16 Baut L 3/16 X 3/8 (24G/L4) 4
17 Baut 5/16 X 1/2” 8
18 Ring plat 8 8
19 Snap ring 24 2

65
20 Ring per 16 mm 2
21 Ring per 3/8 2
22 Ring plat bronze 12 2
23 Ring plat 12 mm 4
24 Baut tanam 5/16 X 3/8 6

Gambar 4.17 lengan seal horizontal


Tabel 4.13 Part lengan seal horiontal
No Nama part Qty
1 Pressure arm right 1
2 Right arm 1
3 POS 16 A IKO/THK 2
4 Baut M12 X 10 1
5 Ring plat 16 mm 1
6 Ring per 16 mm 1
7 Baut 5/16 X 1 1
8 Mur 5/16 2
9 Baut 3/8 X 3 1
10 Ring plat 10 mm 2

66
11 Bushing bearing 6204 1
12 Bearing 6204 3
13 Baut 5/16 X 1 1
14 Baut 3/8 X 1 2
15 Shaft arm right 1
16 Snapring 15 mm 2
17 Spring / per Tarik 2 X 2 X 100 2

10. Control panel units


Merupakan Bagian mesin yang berfungsi untuk menjalankan mesin,
menghentikan mesin, mengatur suhu seal Horizontal, mengatur suhu seal
Vertikal, dan memasukan parameter yang akan dioperasikan sesuai
spesifikasi bahan. Misalnya getaran dan jumlah sachet dalam 1 renceng.

Gambar 4.18 control panel units

Tabel 4.14 Part kontrol panel units

67
No Nama part Qty
1 Power lamp 220 V AC 1
2 1Baut JPM 6 X 10 4
3 Temperatu4re controller TZN 4S-14S 4
4 LCD 20 X 4 1
5 Push button (red) illumination XB 6-DW-3B1B 2
6 Push button (green) illumination XB 6-DW-4B2B 2
7 Switch on/off 2
8 Rumah fuse 2
9 Push button (green) 1
10 Push button (red) 1
11 Hour metter 1
12 Alarm 1
13 Cover panel 1
14 Lamp indicator fuse 1
15 Lamp indicator motor etiket 1
16 Tombol dc motor on 1
17 Toggle switch DC motor 1

68
Motor
kemasan

Trafo CNB
dan COP

CNB board

MC board
COP board

MCB 3A

Trafo utama
Solid state
relay

Terminal
kabel
Gambar 4.19 bagian dalam control panel

4.4 Pengoperasian mesin


Berikut adalah bagian kontrol mesin sms:

69
Pilot lamp Hour meter

Thermocontrol
seal vertical 1 dan Cover panel

Thermocontrol seal
Horizontal 1 dan 2

Display
Saklar Heater
Tombol Mode, up,
down, reset Fuse 5A

Saklar kontrol Saklar dan


tombol inching
Fuse 2A motor dc
Tombol start
Tombol stop /
inching

Gambar 4.20 control panel units


4.4.1 Bagian pengoperasian yang perlu diketahui
Kontrol mesin terdiri dari: saklar kontrol, tombol start, tombol
stop/inching, display, tombol reset, tombol up, tombol down, tombol mode, saklar
dc motor, tombol inching dc motor, photo sensor, vibrator, auto cutter.
Sedangkan kontrol heater terdiri dari: thermocontrol vertical 1 dan 2,
thermocontrol horizontal 1 dan 2, saklar heater.
4.4.2 Fungsi aktifitasi pada display
Pada display kita akan menemukan beberapa fungsi aktifasi dan
keterangan operasional mesin seperti berikut

70
EYEMARK=ON٠AUTO=OFF

VIB=ON٠3٠EIL=3٠CC=10

00020٠CO٠CLU٠SP=70

*MESIN SEDANG KERJA*

Gambar 4.21 fungsi aktifasi

Fungsi aktifasi meliputi :


a. EYEMARK = ON/OFF
ON pada EYEMARK adalah untuk mengaktifkan fungsi sensor optik
agar dapat membaca kode EYEMARK pada kemasan.
OFF pada EYEMARK untuk menonaktifkan fungsi sensor optik,
untuk aplikasi di lapangan pada umumnya adalah setting ON
Cara merubah Settingan EYEMARK dengan cara menekan tombol
Reset + mode.

EYEMARK

Gambar 4.22 eyemark kemasan

71
b. AUTO = ON/OFF
ON pada Auto adalah untuk mengaktifkan otomatis untuk mengatur
panjang kemasan, biasanya digunakan untuk kemasan yang polos
(tidak ada kode eyemark).
c. VIB = ON/OFF ٠ 1 ~ 4
ON pada fungsi vibrator adalah untuk mengaktifkan fungsi vibrator
pada corong yang berguna sebagai sumber getaran sehingga
mengurangi penempelan bahan/debu pada corong, lamanya getaran
diatur pada nilai yang dipilih, 1 untuk getaran singkat, 2 untuk getaran
lebih lama dan 3,4 untuk getaran lebih lama lagi.
OFF untuk menonaktifkan fungsinya, cara setting nilai vibrator adalah
dengan menekan mode kemudian setelah tulisan vibrator berkedip
tekan up/down.
d. EIL = 1~9
EIL (Eye mark Ignore Length) artinya eyemark diacuhkan pada
panjang tertentu.
Nilai 1 berarti 10% dari panjang antar eyemark
Nilai 2 berarti 20% dari panjang antar eyemark
Nilai 3 berarti 30% dari panjang antar eyemark
Nilai 4 berarti 40% dari panjang antar eyemark
Nilai 9 berarti 90% dari panjang antar eyemark

Jarak antara Eye mark

Gambar 4.23 jarak antara eyemark

72
Jika setting EIL = 3 artinya 30% pada panjang antar eyemark terdapat
eyemark lagi maka control C&B akan mengacuhkan sehingga C&B
(Clutch & Break) tidak melakukan eksekusi, dan panjang kemasan
tidak berubah.
Contoh : jika panjang jarak eye mark 10 cm, setting EIL = 3 maka jika
terdapat eyemark lagi pada panjang 3 cm maka control C&B
mengacuhkan atau sachet tidak terseal dengan panjang 3 cm
(tinggi/panjang sachet tidak berubah).
Merubah settingan nilai EIL dengan :
Tekan tombol : Mode (tekan tombol mode sampai EIL berkedip lalu
tekan tombol Up untuk menaikan nilainya dan tombol down untuk
menurunkan nilainya)
e. CC = 0 ~50
CC (Counter Cutter) artinya sachet akan terpotong sampai putus
sempurna pada nilai setting yang dimasukan.
Jika CC = 10 maka sachet akan terpotong sampai putus sempurna
secara otomatis setiap 10 sachet.
Merubah setting Counter Cutter dengan :
Tekan tombol : Mode (tekan tombol mode sampai nilai CC berkedip
lalu tekan tombol Up untuk menaikan nilainya dan tombol down untuk
menurunkan nilainya)
f. NUM (Counter)
Fungsi dari menu ini adalah sebagai record proses yang telah
dilakukan oleh mesin setiap selesai melakukan seal satu sachet dengan
kata lain setiap sachet yang dihasilkan akan terekam oleh menu ini,
aplikasi dilapangan menu ini digunakan untuk perhitungan waste
kemasan dengan cara membandingkan nilai yang tertera pada display
yang disepakati sebagai sebagai sachet yang telah dihasilkan
dibandingkan dengan hasil nyata yang diperoleh mesin tersebut.
Menu ini dapat direset dengan cara :

73
Tekan tombol : Reset + UP & DOWN (tekan reset sehingga text pada
display berubah lalu tekan lama Up & Down sampai angka pada kiri
bawah display berubah menjadi nol).
g. CO (continue)
Menu ini bekerja secara otomatis dengan sinyal berkedip pada text C
O jika sensor mendapatkan eyemark pada kemasan yang informasinya
ditujukan pada control C&B (Clutch and Break) untuk melakukan
eksekusi penarikan/gerakan memutar pada roll/roda penarik etiket.
h. CLU/BRK (Clutch and Breake)
Menu ini bekerja secara otomatis dengan sinyal berkedip pada text
CLU yang berganti dengan BRK yang artinya contol Clute and Breake
sudah melakukan eksekusi dari sinyal yang diberikan oleh sensor optic
dari pemantauan eyemark.
i. SP (Speed)
Menu ini menampilkan kecepatan/speed mesin yang sedang berjalan,
informasi speed ini didapatkan dari control pulse board.
Merubah speed dengan cara :
Memutar pulley motor kearah kanan untuk mengurangi speed dan
kearah kiri untuk menaikan speed.
j. Informasi
Selain itu display juga menampilan informasi status mesin, informasi
itu ditampilkan pada bagian paling bawah display sperti contoh diatas
*MESIN SEDANG KERJA*, dan mesin akan menginformasikan jika
terjadi masalah seperti :
*TARIKAN ETIKET KEPANJANGAN*
*PULSA ERROR*
*ZERO INDEX GAGAL*
*EYEMARK GAGAL*
*PEMANASAN BELUM SIAP*

74
4.5.3 Setting thermocontrol
Pada bagian kontrol panel juga terdapat thermocontrol TZN4S-14S yang
berfungsi sebagai pengontrol panas pada heater Vertical 1, Vertical 2, Horizontal
1, Horizontal 2.

Gambar 4.24 temperature controller Autonic TZN4S-14S


Berikut ini adalah cara setting thermocontrol TZN4S-14S :
a. Setting thermocontrol tahap 1
Tekan tahan tombol MD dan up secara bersamaaan. Kemudian setting
temperature controller seperti berikut.
 Temperatur sensor mode = In-t = YCA.H/YCAL.L/JIC.H/JIC.L/r
Pr/ECr.H/Ecr.L/tCC.H/tCC.L/S Pr
 Event 1 = EU-1 = LbA/ SbA/AL-1/AL-2/AL-3/AL-4/ AL-5/ AL-
 Alarm mode = AL-t = AL-A/ AL-b/AL-C/ AL-d
 Autotunning = Att = tun1/tun2
 PID control mode = Pidt = PID.S/PID.F
 Heating and Colling mode = o-Ft = HEAT/COLL
 Unit mode = UnIt = ̊C/ ̊F
 Scale(Highlimit) = H-SC = 13000
 Scale(Lowlimit) = L-SC = -100
 Decimal point = dot = 0/0.0/0.00/0.000
 Ramp function = ramp = off/on
 Lock mode = LoC = on/off

75
Pilih yang digaris bawahi, kemudian tekan dan tahan tombol MD untuk
konfirmasi.
b. Setting thermocontrol tahap 2
Tekan tahan tombol MD. Kemudian setting temperature controller seperti
berikut.
 SV -2 = setting pada angka 0
 AL1 = setting pada angka 5
 AHYS = setting pada angka 2
 P = setting pada angka 3.0
 I = setting pada angka 0
 D = setting pada angka 0
 T = setting pada angka 20
 In-b = setting pada angka 0
 rESt = setting pada angka 0.0
 LoC = setting pada posisi on
c. Setting temperature controller tahap 3
Setelah selesai lakukan auto tunning, dengan cara tekan Autotunning
selama 3 detik sehingga lampu auto tunning berkedip.
Setelah selesai berkedip autotunning telah selesai (nilai P, I, D secara
otomatis mengisi nilai.
d. Setting value
Setting value bertujuan agar temperature controller dapat memanaskan
pada suhu yang diinginkan.
 Tekan tombol <<
 Jika benar maka angka pada SV (setting value yang berwarna hijau
akan berkedip, setelah itu tekan panah keatas untuk menaikan suhu,
dan panah kebawah untuk menurunkan suhu, untuk menyetujui
perubahan tersebut lalu tekan tombol MD
Jika berhasil maka secara perlahan suhu pada PV (processing value yang
berwarna merah akan sama dengan suhu SV)

76
4.4 Troubleshoot
Dalam penerapan di lapangan mesin filling sms sering mengalami masalah
yang dapat menyebabkan mesin tidak dapat beroperasi.
Berikut adalah masalah yang sering terjadi pada mesin dan cara
penanganannya:
a. Potongan ngacak
Potongan ngacak adalah suatu kondisi dimana potongan antara sachet
tidak sama. Atau potongan berada diluar toleransi potongan.
Faktor penyebab :
1. Sensor optik mati
Cara penanganannya :
- Pastikan sensor optik tidak rusak
- Pastikan socket optik tidak kendor
2. CO tidak muncul
Cara menanganannya :
- Pastikan sensor menyala
- Pastikan settingan sensor benar, yaitu lampu indikator sensor
menyala dan akan mati jika sensor membaca eyemark
- Pastikan socket tidak kendor
- Pastikan tidak ada kabel penghubung yang lepas atau putus
3. Settingan kepala eksentrik tidak sesuai
Jika CO muncul dan sensor menyala namun potongan masih ngacak,
maka cek settingan kepala eksentrik.
Cara penanganannya :
- Ukur panjang tarikan roda tanpa eyemark, dan bandingkan dengan
panjang kemasan. Kemudian setting kepala eksentrik dengan
settingan panjang kemasan + maksimal 30%
b. Pemanasan belum siap
Pemanasan belum siap adalah suatu kondisi dimana suhu PV tidak sama
dengan ± 5‫ﹾ‬C suhu SV.
Faktor penyebab :

77
1. Heater tidak dapat panas
Cara penanganannya :
- Cek tegangan masuk pada heater, pastikan tegangan yang masuk
adalah 220 Volt AC
- Matikan mesin, cek kondisi heater dengan mengukur hambatan
heater. Jika muncul hambatan pada kedua ujung heater maka
heater masih berfungsi, maka ceklah sambungan kabel pada
terminal.
- Namun jika tidak muncul hambatan ketika dilakukan pengukuran
terhadap kedua ujung kabel heater maka dapat disimpulkan bahwa
heater putus. Gantilah heater jika putus.
2. Suhu tidak stabil
Cara penanganannya :
- Pastikan settingan temperature control benar.
- Pastikan kondisi thermocoupel masih baik. Dan pastikan
thermocoupel tidak patah.
- Kencangan thermocuple, namun jangan sampai patah.
- Lakukan auto tunning. Dengan menekan tombol AT pada
temperature controller selama 3 detik, maka lampu AT akan
menyala berkedip. Tunggulah sampai berhenti berkedip.
c. Seal horizontal tajam
Seal horizontal tajam adalah kondisi dimana hasil pengeleman seal
horizontal dapat rawan sobek, yaitu tersapat sisi yang rapuh bahkan sobek
pada area hasil pengeleman seal horizontal saat dilakukan validasi.
Faktor penyebab :
1. Seal horizontal kotor
Cara penanganannya :
- Bersihkan alur seal horizontal menggunakan sikat kawat.
2. Tekanan seal tidak rata
Cara penanganannya :
- Cek posisi tajam seal

78
- Setting adjustment seal horizontal sesuai letak tajam seal

Gambar 4.26 seal horizontal dan adjustment


d. Seal horizontal bocor
Seal horizontal bocor adalah kondisi dimana hasil pengeleman seal
horizontal tidak rapat, sehingga dapat menyebabkan kemasan bocor atau
jebol.
Faktor penyebab :
1. Seal horizontal kotor
Cara penanganannya :
- Bersihkan alur seal horizontal menggunakan sikat kawat.
2. Tekanan seal tidak rata
Cara penanganannya :
- Cek posisi kebocoran pada seal menggunakan vacum tester
- Setting adjustment seal horizontal sesuai letak bocor seal
e. Auto cutter error
Auto cutter error adalah kondisi dimana mesin tidak melakukan
pemotongan penuh sesuai dengan counter cutter yang telah di setting pada
fungsi aktifasi display.
Faktor penyebab :
1. Plat cutter kotor

79
Adalah kondisi dimana bahan masuk kedalam sela sela plat auto cutter
sehingga menyebabkan plat auto cutter macet.
Cara penanganannya :
- Bersihkan dengan memberikan air ke dalam sela-sela plat auto
cutter untuk melarutkan bahan yang masuk sambil menggerak
gerakkan plat auto cutter. Lakukan berulang.

Gambar 4.27 plat auto cutter

2. Solenoid tidak berfungsi


Adalah kondisi dimana solenoid tidak melakukan tarikan saat Counter
cutter telah tercapai.
Cara menanganinya :
- Cek socket solenoid. Pastikan terpasang kuat.
- Pastikan Solid state relay bekerja dengan melihat indikator.
- Pastikan solenoid masih berfungsi dan tidak rusak fisik luarnya,
juga tidak rusak kumparan dalamnya.
- Cek socket solenoid dan SSR dari micro controller. Pastikan
terpasang kuat.

80
4.5 Quality produk dan pembenahannya

1.Timbangan produk
Timbangan yang dimaksud adalah timbangan per sachet dari suatu produk sesuai
dengan standar produksi.
Berikut standar timbangan masing masing produk:

NETTO
JENIS PRODUK
MIN MAX
Minuman ekstrak Teh 7.7 8.2
Milkshake 24.3 25.8
Minuman rempah
rempah 26.8 28.8
Hidangan jelly
berperisa 9.8 10.8

Jika berat persachet tidak sesuai dengan standar yang sudah ditentukan
maka prosuk itu akan dibongkar kembali melalui rework.
Cara menyeting standar timbangan :
-Putar handle piringan searah jarum jam untuk menambah berat,sebaliknya putar
berlawanan arah jarum jam untuk menurunkan berat timbangan.
-Dari pintu hopper juga bisa,tapi sapuan bahan harus juga disesuaikan.
-Sapuan bahan,jika ingin menambah maka ditinggikan sebaliknya jika ingin
mengurangi maka akan turunkan.(ini tidak direkomendasikan karena jika terlalu
tinggi maka akan bisa menyebabkan bahan bareng).

2.Kemasan melebar
Kemasan melebar adalah bentuk kemasan tidak sesuai dengan ketentuan yakni
bagian dari dalam kemasan terlihat dari luar.
Berikut contoh gambarnya.

81
Untuk lebar dari seal kemasan terdapat syarat/ketentuan yaitu:
STANDAR LEBAR SEAL VDAN H
  V H
SMS 6-9MM 8-10MM
MULTILNE 4-6MM 4-6MM

Jika terjadi melebar toleransi yang diberikan adalah


STANDAR MELEBAR SEAL VDAN H
  DEPAN BELAKANG
SMS < 1mm < 3mm

Yang artinya jika terjadi pelebaran ditampak depan harus kurang dari 1mm atau
sebaiknya jika terjadi pelebaran ditampak depan dihilangkan karena itu ada bagian
pertama kali yang terlihat dari konsumen.Pelebaran yang terjadi ditampak
belakang kemasan harus kurang dari 3mm jika memungkinkan pelebaran tersebut
sebaiknya di perbaiki.berikut cara memperbaikinya:
-Untuk melebar tampak depan maka langkah yang harus dilakukan adalah
kendorkan mur dari corong lalu geser corong ke sebelah kanan,penggeseran
corong mengikuti seberapa besar pelebaran dari kemasan tersebut.(harus pelan
pelan jangan sampe geser,jika geser maka titik nol dari kita akan berubah.
-Untuk pelebaran pada bagian belakang juga sama.geser corong ke sebelah kiri
dengan mengacu pada seberapa besar pelebaran tersebut.

3.Kemasan melipat

82
Kemasan melipat adalah keaadan dimana posisi kemasan waktu di seal
tidak lurus atau miring maka terjadi penimpaan kemasan.Berikut gambar dari
kemasan melipat:

Cara pebaikanya yaitu:


-Jika terjadi pelipatan dibagian depan maka yang harus dilakukan adalah
kendorkan mur yang ada dilengan corong maka geser berlawanan arah jarum
jam.Penggeseran corong tersebut mengacu pada seberapa besar lipatan dari
kemasan.
-Jika terjadi pelipatan pada bagian belakang begitu pula sebaliknya.Kendorkan
mur pada lengan lalu geser corong searah jarum jam.
4.Seal Horizontal dan seal Vertical kotor
Adalah keadaan dimana waktu dilakukanya validasi muncul titik cahaya yang
terdapat pada seal V maupun H.Berikut gambarnya:

Cara perbaikannya :
-sikat dengan sikat baja secara perlahan dan sampai tidak ada bahan atau kotoran
apapun yang menempel di seal V mapupun H.
-jika masih terjadi seal v kotor gunakan lap basah untuk membalut sikat baja dan
sikat seal V ataupun seal H secara perlahan.(hal ini tidak dianjurkan karena jika
lap terlalu basah akan mengakibatkan heater besa konslet).

83
5.Seal V dan seal H tajam
Adalah keadaan dimana waktu terjadinya proses validasi muncul garis pada seal V
ataupun seal H .Berikut contoh gambarnya:

Cara perbaikannya:
-Bersihkan seal V ataupun H dengan sikat baja secara perlahan sampai besih.
-jika masih terdapat seal tajam maka sikat dengan lap basah tapi jangan terlalu
banyak airnya.(hati hati jangan sampe air mengenai termocouple dibaha seal H).
-jika masih terjadi seal tajam maka hal yang dilakukan operator adalah membuat
notif perbaikan ke maintenace.
6.Bahan bareng
Adalah suatu keaadan dimana ada bahan baku didalam seal H karena
waktu bahan turun dari piringan dengan seal h mengepress tidak seirama.
Berikut contoh gambar dari bahan bareng:

Cara perbaikannya:
-Lihat apakah sapuan bahan terlalu tinggi atau tidak.
-Lihat bahan pada piringan apakah meluap luap atau tidak
-Jika timbangan sudah memenuhi standar kita pastikan Vibrator corong berfungsi
atau tidak.

84
-Langkah terakhir setelah semua langkah diatas sudah dilakukan tetapi masih
terjadi bahan bareng adalah :
*Jalankan mesin,lihat timming antara blade terbuka dengan seal H
ngepress.Pastikan gerakan dari piringan terlalu cepat atau terlambat dari
pergerakan seal h ngepress.Jika sudah tau timmingnya maka lanjut ke langkah
berikutnya
*Buka kap mesin
*Putar piringan sampe pada bagian roda gigi yang tumpul
*Putar knob pengosong bahan.
*Angkat gear piringan lalu putar ke arah searah dengan jarum jam untuk
mempercepat timing dari piring,sebaliknya jika ingin memperlambat timing dari
piringan maka putar berlawanan dengan jarum jam.Lakukan langkah ini sampai
mendapatkan timing yang pas.
*Jika masih terjadi bahan bareng maka indikasinya roda gigi dari piringan sudah
aus,maka yang dilakukan operator adalah membuat notif penggantian roda gigi ke
maintenace.

7.Akurasi potongan pisau


Adalah ketepatan atau kesimetrisan potongan pisau pada kemasan apakah
lurus ataub miring.
Berikut contoh gambarnya:

Cara pebaikannya sebagai berikut :


-Perhatikan kesimetrisan potongannya apakah miring keatas atau kebawah.
-jika sudah maka setting melalui mur yang ada di lengan corong.

85
-jika ingin menaikan ke simetrisan nya maka gerakan corong kearah depan,begitu
juga sebaliknya jika ingin menurunkan kesimetrisannya maka gerakan corong
mundur kebelakang.
8.Ketajaman potongan
Adalah tajam atau tidaknya potongan pada kemasan agar mudah di sobeh
tanpa menggunakan gunting atau alat bantu lainnya.
Berikut contoh gambarnya:

Cara perbaikannya :
-Setting pisau melalui mur yang terdapat pada dudukan pisau belakang.
-Jika ingin menambah ketajaman maka majukan pisaunya sebaliknya jiki ingin
mengurangi maka mundurkan pisau.
-Jika masih sulit terjadi defect tersebut maka tukar pisau dengan yang baru ke
kantor ADM lalu setting pisau dengan langkah seperti diatas.

86
87

Anda mungkin juga menyukai