ASI merupakan sarana transmisi HIV yang menimbulkan AIDS. Waktu penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi
HIV
Cara pencegahan HIV/AIDS dengan
selama hamil (5-10%), melahirkan (10-20%) dan saat
rumus ABCDE, yaitu :
menyusui (5-20%). (KEMENKES RI, 2015)
1. Abstinence (tdk melakukan hub. seks)
MK: RESIKO INFEKSI Plasenta ASI Transfusi darah jarum suntik 2. Being Faithful (Setia pada pasangan)
MK: POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF Hubungan Seksual
Tujuan: Diharapkan resiko infeksi pada 3. Condom
Tujuan: Diharapkan pola nafas tidak efektif 4. Drugs injection (jangan gunakan jarum
pasien dapat teratasi. MK: ANSIETAS
pada pasien dapat teratasi. yang tidak steril atau bergantian),
Intervensi: Tujuan: Diharapkan kecemasan pada 5. Education(penyuluhan kesehatan yang
Intervensi: Transmisi dari HIV masuk ke Ibu Hamil pasien dapat teratasi berkaitan dengan HIV/AIDS)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal ibu ke anak dalam tubuh
1. Monitor pola nafas (frekuensi,
dan sistemik Intervensi:
kedalaman dan usaha nafas)
2. Batasi jumlah pengunjung
2. Posisikan semi-fowler atau fowler Menyerang sistem Imun(sel darah putih/limfosit) 1. Identifikasi saat tingkat ansietas
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi MK: DEFISIT PENGETAHUAN
3. Anjurkan teknik batuk efektif berubah
4. Kolaborasi pemberian bronkodilator, 2. Ciptakan suasana terapeutik untuk Tujuan: Diharapkan defisit pengetahuan
ekspektoran, dan mukolitik, jika perlu Menginfeksi Limfosit menumbuhkan kepercayaan pada pasien dapat teratasi
3. Jelaskan perosedur, termasuk sensasi
yang mungkin dialami Intervensi:
DNA virus terintegrasi dalam sel DNA host 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
MK: HIPOVOLEMIA MK: GANGGUAN PROSES
KELUARGA menerima informasi
Tujuan : Diharapkan hypovolemia Perubahan pertumbuhan 2. Sediakan materi dan media
pada pasien dapat teratasi Tujuan: Diharapkan gangguan proses MK:Resiko infeksi Imun menurun dan perkembangan pendidikan kesehatan
keluarga pada pasien dapat teratasi. 3. Ajarkan faktor resiko yang dapat
Intervensi: mempengaruhi kesehatan
Intervensi: AIDS pada Ibu
1. Monitor intake dan output MK:Hipertermi Demam Perubahan status kesehatan
1. Identifikasi kesesuaian antara Hamil
cairan
2. Hitung kebutuhan cairan harapan pasien, keluarga dan
3. Anjurkan memperbanyak tenaga kesehatan MK: Ansietas MK: Defisit Pengetahuan
asupan cairan oral 2. Diskusikan rencana medis dan Diare kronik MK: INTOLERANSI AKTIVITAS
4. Kolaborasi pemberian perawatan MK: Defisit Nutrisi
Mual muntah
cairan IV isotonis (mis. 3. Informasikan kemajuan pasien Tujuan: Diharapkan intoleransi aktivitas pada pasien dapat
NaCl, RL) secara berkala Kehilangan Pneumonitis teratasi
4. Rujuk untuk terapi keluarga, jika interstitial BB menurun
volume cairan
perlu MK: Gangguan proses keluarga Intervensi:
aktif
Kelemahan Fisik 1. Identifikasi defisit tingkat aktivitas
Dipsnea
2. Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas
Sumber: MK: Hipovolemia 3. Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari
MK: Intoleransi aktivitas 4. Kolaborasi dengan terapis
Kementrian KesehatanRepublik Indonesia(2012)
MK: Pola nafas tidak efektif
Kementrian KesehatanRepublik Indonesia,(2015)
PPNI(2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
MK : DEFISIT NUTRISI MK: HIPERTERMIA
Tujuan: Diharapkan defisit nutrisi dapat teratasi. Tujuan: Diharapkan suhu tubuh pada pasien kembali normal Nama : Ayu Nurmandini
Intervensi: Intervensi: NIM: R.17.01.009
Keterangan:
1. Identifikasi status nutrisi 1. Identifikasi penyebab hipertermia dan monitor suhu tubuh. Kelas : Prodi Keperawatan 6B
:Umum :Core problem 2. Berikan
2. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
:Etiologi :Diagnosa Keperawatan 3. Anjurkan posisi duduk, jika mampu 3. Anjurkan minum air putih yang banyak. Tugas : Sistem Reproduksi
4. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. 4. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
:Patofisiologi :Tujuan dan Intervensi
Peered nyeri, antiemetic), jika perlu