Anda di halaman 1dari 1

 Definisi HIV/AIDS:  Manifestasi Klinis :  Penatalaksanaan HIV/AIDS: Anti

Retro Virus (ARV),


HIV(Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia dalam  Gejala Minor:  Pemeriksaan Penunjang :
 Gejala Mayor:
jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan AIDS. Acquired Immunodeficiency Syndrome 1. Batuk menetap lebih dari 1 1. Test antibody serum
1. BB menurun lebih dari 10%
WOC HIV/AIDS PADA IBU HAMIL bulan 2. Test blot western
adalah singkatan dari AIDS.AIDS adalah kumpulan gejala klinis akibat penurunan sistem kekebalan dalam 1 bulan
2. Candidas Orofaringeal 3. Pemeriksaan sitologis urin, darah
tubuhyang timbul akibat infeksi HIV. (Kementrian
\ss KesehatanRepublik Indonesia, 2012). 2. Diare kronis lebih dari 1 bulan
3. Adanya herpes zoster dan feces
3. Demam berkepanjangan lebih
multisegmental dan herpes 4. EEG
 Etiologi HIV/AIDS: dari 1 bulan.
 Komplikasi HIV/AIDS: zoster berulang 5. MRI
1. Candidas oral 4. Ruam 6. Ronntgen.
Retrovirus yang telah terisolasi cairan tubuh orang yang sudah terinfeksi yaitu
2. Sarcoma kaposi
darah, semen, sekresi vagina, ludah, air liur, air mata, air susu ibu (ASI), cairan otak 3. Neuropati
(cerebro spinal fluid), cairan amnion dan urin. Darah, semen, sekresi vagina dan  Waktu Penularan HIV/AIDS pada Ibu hamil :

ASI merupakan sarana transmisi HIV yang menimbulkan AIDS. Waktu penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi
HIV
 Cara pencegahan HIV/AIDS dengan
selama hamil (5-10%), melahirkan (10-20%) dan saat
rumus ABCDE, yaitu :
menyusui (5-20%). (KEMENKES RI, 2015)
1. Abstinence (tdk melakukan hub. seks)
MK: RESIKO INFEKSI Plasenta ASI Transfusi darah jarum suntik 2. Being Faithful (Setia pada pasangan)
MK: POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF Hubungan Seksual
Tujuan: Diharapkan resiko infeksi pada 3. Condom
Tujuan: Diharapkan pola nafas tidak efektif 4. Drugs injection (jangan gunakan jarum
pasien dapat teratasi. MK: ANSIETAS
pada pasien dapat teratasi. yang tidak steril atau bergantian),
Intervensi: Tujuan: Diharapkan kecemasan pada 5. Education(penyuluhan kesehatan yang
Intervensi: Transmisi dari HIV masuk ke Ibu Hamil pasien dapat teratasi berkaitan dengan HIV/AIDS)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal ibu ke anak dalam tubuh
1. Monitor pola nafas (frekuensi,
dan sistemik Intervensi:
kedalaman dan usaha nafas)
2. Batasi jumlah pengunjung
2. Posisikan semi-fowler atau fowler Menyerang sistem Imun(sel darah putih/limfosit) 1. Identifikasi saat tingkat ansietas
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi MK: DEFISIT PENGETAHUAN
3. Anjurkan teknik batuk efektif berubah
4. Kolaborasi pemberian bronkodilator, 2. Ciptakan suasana terapeutik untuk Tujuan: Diharapkan defisit pengetahuan
ekspektoran, dan mukolitik, jika perlu Menginfeksi Limfosit menumbuhkan kepercayaan pada pasien dapat teratasi
3. Jelaskan perosedur, termasuk sensasi
yang mungkin dialami Intervensi:
DNA virus terintegrasi dalam sel DNA host 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
MK: HIPOVOLEMIA MK: GANGGUAN PROSES
KELUARGA menerima informasi
Tujuan : Diharapkan hypovolemia Perubahan pertumbuhan 2. Sediakan materi dan media
pada pasien dapat teratasi Tujuan: Diharapkan gangguan proses MK:Resiko infeksi Imun menurun dan perkembangan pendidikan kesehatan
keluarga pada pasien dapat teratasi. 3. Ajarkan faktor resiko yang dapat
Intervensi: mempengaruhi kesehatan
Intervensi: AIDS pada Ibu
1. Monitor intake dan output MK:Hipertermi Demam Perubahan status kesehatan
1. Identifikasi kesesuaian antara Hamil
cairan
2. Hitung kebutuhan cairan harapan pasien, keluarga dan
3. Anjurkan memperbanyak tenaga kesehatan MK: Ansietas MK: Defisit Pengetahuan
asupan cairan oral 2. Diskusikan rencana medis dan Diare kronik MK: INTOLERANSI AKTIVITAS
4. Kolaborasi pemberian perawatan MK: Defisit Nutrisi
Mual muntah
cairan IV isotonis (mis. 3. Informasikan kemajuan pasien Tujuan: Diharapkan intoleransi aktivitas pada pasien dapat
NaCl, RL) secara berkala Kehilangan Pneumonitis teratasi
4. Rujuk untuk terapi keluarga, jika interstitial BB menurun
volume cairan
perlu MK: Gangguan proses keluarga Intervensi:
aktif
Kelemahan Fisik 1. Identifikasi defisit tingkat aktivitas
Dipsnea
2. Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas
 Sumber: MK: Hipovolemia 3. Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari
MK: Intoleransi aktivitas 4. Kolaborasi dengan terapis
 Kementrian KesehatanRepublik Indonesia(2012)
MK: Pola nafas tidak efektif
 Kementrian KesehatanRepublik Indonesia,(2015)
 PPNI(2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
MK : DEFISIT NUTRISI MK: HIPERTERMIA

Tujuan: Diharapkan defisit nutrisi dapat teratasi. Tujuan: Diharapkan suhu tubuh pada pasien kembali normal Nama : Ayu Nurmandini
Intervensi: Intervensi: NIM: R.17.01.009
Keterangan:
1. Identifikasi status nutrisi 1. Identifikasi penyebab hipertermia dan monitor suhu tubuh. Kelas : Prodi Keperawatan 6B
:Umum :Core problem 2. Berikan
2. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
:Etiologi :Diagnosa Keperawatan 3. Anjurkan posisi duduk, jika mampu 3. Anjurkan minum air putih yang banyak. Tugas : Sistem Reproduksi
4. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. 4. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
:Patofisiologi :Tujuan dan Intervensi
Peered nyeri, antiemetic), jika perlu

Anda mungkin juga menyukai