Anda di halaman 1dari 2

Judul : Dislipidemia

Latar belakang masalah:


Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan dan
penurunan dari fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar
kolesterol total (kol-total), kolesterol LDL (kol-LDL), trigliserida (TG), serta penurunan kolesterol
HDL (kol-HDL).
Ketiganya tidak dapat dibicarakan sendiri-sendiri karena ketiganya memiliki peran yang penting dan
memiliki keterkaitan yang sangat erat satu dengan yang lainnya terhadap proses terjadinya
aterosklerosis, sehingga ketiganya sering dikenal sebagai triad lipid. Klasifikasi dislipidemia dibagi
menjadi dua klasifikasi, yakni :
1. Klasifikasi Europian Atherosclerosis Societ (EAS) EAS telah menetapkan klasifikasi sederhana yang
berguna untuk pemilihan terapi, yaitu hiperkolesterolemia, dislipidemia campuran, dan
hipertrigliseridemia.
2. Klasifikasi WHO
Klasifikasi WHO merupakan modifikasi klasifikasi Fredrickson yang didasarkan pada pengukuran kol-
total dan TG, serta penilaian secara elektroforesis subkelas lipoprotein.
Klasifikasi kedua yakni klasifikasi patogenik, membagi menjadi dislipidemia primer dan sekunder.
Dislipidemia primer dapat disebabkan oleh banyak kelainan genetik, dislipidemia ini menjadi
beberapa keadaan. Dislipidemia sekunder adalah dislipidemia yang terjadi akibat suatu penyakit lain,
misalnya hipotiroidisme, sindroma nefrotik, diabetes melitus, dan lain-lain.
Diagnosis dislipidemia didapatkan dengan pemeriksaan laboraturium profil lipid plasma.
Pemeriksaan ini dianjurkan pada setiap orang dewasa berusia lebih dari 20 tahun. Kadar lipid plasma
yang diperiksa meliputi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida. Apabila
ditemukan hasil yang normal, maka dianjurkan pemeriksaan ulangan setiap lima tahun NCEP ATP III
pada tahun 2011 membuat suatu batasan kadar lipid plasma yang sampai saat ini masih digunakan :
Kadar lipoprotein, terutama kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Dalam
keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada
wanita mulai meningkat. Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu (misalnya
VLDL dan LDL) adalah:
1. Riwayat keluarga dengan dislipidemia
2. Obesitas
3. Diet kaya lemak
4. Kurang melakukan olahraga
5. Penggunaan alkohol
6. Merokok
7. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
8. Kelenjar tiroid yang kurang aktif

Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifat sementara dan tidak
berat, dan terutama merupakan akibat dari makan lemak. Pembuangan lemak dari darah pada
setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani
dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dL, sedangkan yang lainnya
menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total dibawah
260 mg/dL. Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan secara luas berhubungan dengan
perbedaan kecepatan masuk dan keluarnya lipoprotein dari aliran darah.
Apabila dislipidemia tidak segera diatasi, maka dapat terjadi berbagai macam komplikasi, antara lain:
1. Atherosklerosis
2. Penyakit jantung koroner
3. Penyakit serebrovaskular seperti strok
4. Kelainan pembuluh darah tubuh lainnya
5. Pankreatitis akut
Dislipidemia sering disertai dengan keadaan lain yang tergabung dalam sindroma metabolik.
Keadaan-keadaan tersebut antara lain :
1. Obesitas sentral
2. Resistensi insulin atau intoleransi glukosa
3. Keadaan prothrombotic seperti peningkatan fibrinogen dan plasminogen activator inhibitor di
darah
4. Peningkatan tekanan darah (130/85 mmHg atau lebih)
5. Keadaan proinflamasi (seperti peningkatan high-sensitivity C-reactive protein di dalam darah)

Anda mungkin juga menyukai