Anda di halaman 1dari 2

Judul : Penyuluhan KB

LATAR BELAKANG

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang utama
bagi wanita. Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organization) adalah
tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mengatur jarak kelahiran, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Tujuan
program KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi.

Berdasarkan data survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012, tingkat
prevalensi pemakaian alat kontrasepsi menunjukan tingkat kesertaan KB di antara pasangan
usia subur mencapai 61,9%. Sebanyak 57,9% di antaranya menggunakan cara KB modern,
hanya meningkat sebesar 0,5% dari 57,4% dalam lima tahun terakhir. Sementara itu,
penggunaan kontrasepsi didominasi oleh alat kontrasepsi jangka pendek, terutama suntikan,
yang mencapai 31,9%. Tingkat pemakaian metode KB jangka panjang (MKJB), yaitu IUD,
implan, metode operasi pria (MOP/vasektomi) dan metode operasi wanita (MOW/
tubektomi) hanya sebesar 10, 6%.

Program keluarga berencana memberikan kesempatan untuk mengatur jarak kelahiran atau
mengurangi jumlah kelahiran dengan menggunakan metode kontrasepsi hormonal atau non
hormonal. Penggunaan kontrasepsi merupakan tanggung jawab bersama antara pria dan
wanita sebagai pasangan, sehingga metode kontrasepsi yang akan dipilih sesuai dengan
kebutuhan serta keinginan bersama.

PERMASALAHAN :

Penggunaan kontrasepsi tak sekedar membatasi angka kelahiran bayi. Lebih dari itu,
tujuannya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan kesejahteraan keluarga. Sayangnya, masih
banyak wanita yang malas ikut program Keluarga Berencana (KB) karena takut dengan efek
samping penggunaan kontrasepsi hormonal seperti haid yang tidak teratur, kegemukan,
hingga takut mengganggu hubungan suami istri. Kendala lainnya masih ada anggapan dari
para tokoh agama bahwa KB hanya untuk membatasi jumlah anak atau kelahiran saja dan
belum memahami manfaat KB untuk kesehatn.

Perencanaan :

Sesuai dengan permasalah yang ada pada masyarakat pada saat ini sehingga di lakukan
perencanaan dan intervensi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya :

1. Kegiatan : meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan wanita usia subur mengenai
pentingnya penggunaan KB untuk kesehatan.
2. Sasaran : ibu hamil dan wanita usia subur.
3. Menetapkan Metode dan Saluran Komunikasi KIE : Metode komunikasi yang
digunakan berupa penyuluhan komunikasi yang digunakan adalah power
point.menggunakan flipchart.

Pelaksanaan :

1. Kegiatan

a. Melakukan penyuluhan mengenai pentingnya KB untuk kesehatan yaitu

- Keluarga Berencana (KB)

- Metode KB

- Efek samping KB

- syarat penggunan KB

2. Sasaran : wanita subur dan ibu hamil

3. Pelaksanaan

- Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Agustus 2020

- Tempat : Aula SMPN 1 Tanjung Selor

- Kegiatan : penyuluhan dan Pemberian TTD (Tablet Tambah Darah)

- Waktu : 09.00 s/d selesai

Monitoring

Ibu hamil dan wanita usia subur paham dan mengerti mengenai KB dan ingin menggunakan
KB.

Anda mungkin juga menyukai