Anda di halaman 1dari 14

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

REPUBLIK INDONESIA
“Untuk Keadilan”

SURAT DAKWAAN
Nomor : 29/TUT.01.04/24/03/2018

A. IDENTITAS TERDAKWA :

eeNama Lengkap : MIRANDA SWARAY GOELTOM


Tempat Lahir : Jakarta
Umur/Tgl Lahir : 62 tahun / 19 Juni 1949
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat Tinggal : Jl. Jenggala No. 7 kelurahan Selong Kec. Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
Pekerjaan : PNS Departemen Pendidikan Nasional sebagai
Profesor (Dosen
Pendidikan : S-2

B. PENAHANAN :

1. Penyidik : Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Timur


Cabang Komisi Pemberantasan Korupsi sejak
tanggal 26 Oktober 2017 s/d tanggal 14 November
2017.
Perpanjangan : Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Timur
Penahanan oleh Cabang Komisi Pemberantasan Korupsi, sejak
Penuntut Umum tanggal 15 November 2017 s/d tanggal 24
Desember 2017.
Perpanjangan Ketua : Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Timur
Pengadilan Negeri Cabang Komisi Pemberantasan Korupsi, sejak
tanggal 25 Desember 2017 s/d tanggal 23 Januari
2018.
Perpanjangan Ketua : Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Timur
Pengadilan Negeri Cabang Komisi Pemberantasan Korupsi, sejak
tanggal 24 Januari 2018 s/d tanggal 18 Februari
2018.
2. Penuntut Umum : Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Sidoarjo, sejak
tanggal 19 Februari 2018 s/d tanggal 10 Maret
2018.

C. DAKWAAN :

1 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


PERTAMA
Bahwa Terdakwa TAUFIQURRAHMAN selaku Bupati Nganjuk yang
diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 131.35-2762 Tahun 2013 tanggal 12 April 2013 tentang Pengesahan
Pengangkatan Bupati Nganjuk Provinsi Jawa Timur, bersama-sama dengan IBNU
HAJAR dan SUWANDI, pada bulan Januari 2017 sampai dengan bulan Oktober
2017 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2017 bertempat di
Jalan D.I. Panjaitan I No. 18 Kelurahan Payaman Kecamatan Nganjuk Kabupaten
Nganjuk, SMP Negeri 2 Nganjuk Jalan Wilis Nomor 44, di sekitar RSUD
Kertosono, Desa Sukorejo Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, Jalan Semeru
Gang I RT 003 RW 001 Desa Tanjungrejo Kecamatan Loceret Kabupaten
Nganjuk, Hotel Luminor Jalan Raya Jemursari Tenggilis Mejoyo Surabaya, Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nganjuk, Desa Tanjungkalang
Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk, Jalan Dermojoyo No. 19 Payaman
Kabupaten Nganjuk, Jalan Wilis Kelurahan Kramat Kecamatan Nganjuk
Kabupaten Nganjuk, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk, Klinik
Kesehatan di Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk, rumah Dinas Bupati
Nganjuk Jalan Kartini No. 73 Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk dan Hotel
Borobudur Jalan Lapangan Banteng Selatan Pasar Baru Jakarta Pusat, atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat yang berdasarkan Pasal 84 ayat (2) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana,
maka Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Surabaya
berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara ini, yang
melakukan atau yang turut serta melakukan beberapa perbuatan yang
harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga
merupakan beberapa kejahatan, menerima hadiah yaitu menerima uang
seluruhnya sebesar Rp1.355.000.000,00 (satu miliar tiga ratus lima puluh lima
juta rupiah) melalui IBNU HAJAR, SUWANDI, JONI TRI WAHYUDI, NURROSYID
HUSSEIN HIDAYAT dan BUDIONO, padahal diketahui atau patut diduga
bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena
telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewajibannya, yaitu Terdakwa mengetahui atau patut
dapat menduga bahwa penerimaan uang tersebut sebagai kompensasi atas
promosi/mutasi beberapa pegawai Pemkab Nganjuk diantaranya HARJANTO,
MOKHAMMAD BISRI, TEGUH SUDJATMIKA, TIEN FARIDA YANI, SUROTO,
SUTRISNO dan SUGITO serta beberapa pegawai pada Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Nganjuk, yang bertentangan dengan kewajiban Terdakwa selaku
Bupati Nganjuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 4 dan angka 6
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan

2 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


Nepotisme Juncto Pasal 4 angka 8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut :

- Pada tahun 2008 Terdakwa menjabat Bupati Nganjuk untuk periode 2008-
2013 yang kemudian pada tahun 2013 terpilih lagi untuk periode 2013-2018
dan untuk melanjutkan kepemimpinan di Nganjuk, Terdakwa berencana
mencalonkan istrinya mengikuti pencalonan Bupati Nganjuk untuk periode
2018-2023. Dalam rangka sosialisasi atas rencana tersebut, Terdakwa
meminta bantuan beberapa pegawai Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Nganjuk yang dianggap memiliki loyalitas terhadap dirinya diantaranya IBNU
HAJAR dan SUWANDI.

- Untuk memenuhi kebutuhan dana operasional atas sosialisasi rencana


pencalonan istri Terdakwa sebagai calon Bupati Nganjuk sekaligus dana
operasional pribadi Terdakwa, pada awal tahun 2017 Terdakwa meminta
IBNU HAJAR dan SUWANDI mengumpulkan “uang syukuran” dari beberapa
pegawai di lingkungan Pemkab Nganjuk yang telah mendapat
promosi/mutasi diantaranya MOKHAMMAD BISRI yang diangkat menjadi
Kepala Bagian Umum RSUD Nganjuk, HARJANTO yang diangkat menjadi
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, TIEN FARIDA YANI yang diangkat sebagai
Direktur RSUD Kertosono, TEGUH SUDJATMIKA yang diangkat menjadi
Kepala Sekolah Menengah Pertama 1 Tanjunganom, SUROTO tidak dimutasi
dalam jabatannya sebagai Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan
Kabupaten Nganjuk SUTRISNO sebagai Kepala SMPN 5 Nganjuk yang akan
dipromosikan sebagai Pengawas Sekolah SMP dan SUGITO sebagai Kepala
Sekolah SMPN 2 Sawahan.

- Atas perintah Terdakwa tersebut, IBNU HAJAR dan SUWANDI, kemudian


mengumpulkan “uang syukuran” dari beberapa pegawai yakni diantaranya :
1. Penerimaan uang dari HARJANTO, dengan rincian sebagai
berikut :
1.1. Sebesar Rp80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah).
- Pada akhir tahun 2016 Terdakwa mengangkat HARJANTO menjadi
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk yang
sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli. Setelah pelantikan sekitar
bulan April 2017, Terdakwa memanggil HARJANTO melalui
SUDRAJAT Kepala Badan Kepegawaian Daerah Nganjuk untuk
datang ke rumah pribadi Terdakwa di Mojosongo Jombang. Atas
pemanggilan itu, HARJANTO datang bersama WISNU ANANG
PRABOWO Kepala Bidang Pengelolaan Sampah pada Dinas
Lingkungan Hidup. Dalam pertemuan itu, Terdakwa meminta

3 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


“uang syukuran” sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) kepada HARJANTO sebagai kompensasi atas pelantikannya
sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk.
- Setelah pertemuan itu, Terdakwa meminta IBNU HAJAR mengambil
uang syukuran sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
dari HARJANTO. IBNU HAJAR kemudian menghubungi HARJANTO
menyampaikan permintaan Terdakwa tersebut, lalu HARJANTO
meminta WISNU ANANG PRABOWO menyiapkan uang syukuran,
tetapi hanya terkumpul sebesar Rp80.000.000,00 (delapan puluh
juta rupiah), uang mana kemudian oleh HARJANTO diserahkan
kepada IBNU HAJAR di rumah HARJANTO Jalan DI Panjaitan I No.
18 Kelurahan Payaman Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk,
selanjutnya uang tersebut oleh IBNU HAJAR diserahkan kepada
Terdakwa.
1.2. Sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
- Pada tanggal 23 Oktober 2017 Terdakwa melalui SUWANDI Kepala
SMP Negeri 3 Ngronggot sebagai orang kepercayaannya meminta
HARJANTO agar disiapkan “uang syukuran” sebesar
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) untuk kegiatan
Terdakwa di Jakarta, untuk memenuhi permintaan tersebut
HARJANTO menghubungi WISNU ANANG PRABOWO agar
menyiapkan uangnya.
- Pada tanggal 24 Oktober 2017 terkumpul uang sebesar
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) yang berasal dari
WISNU ANANG PRABOWO sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas
juta rupiah), SUMADI Kasi Pengelolaan Sampah sebesar
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), ARIF Rekanan Dinas
Lingkungan Hidup sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta
rupiah) dan OKTA Rekanan Dinas Lingkungan Hidup sebesar
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
- Setelah uang terkumpul, HARJANTO menyerahkan uang sebesar
sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kepada
SUWANDI melalui SUMADI didepan SMP Negeri 2 Nganjuk Jalan
Wilis Nomor 44, Kelurahan Kramat, Nganjuk.
1.3. Sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
- Selain menerima uang melalui SUWANDI dan IBNU HAJAR, pada
bulan Mei 2017 Terdakwa juga menerima “uang syukuran” melalui
NURROSYID HUSSEIN HIDAYAT sebesar Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah) dari HARJANTO melalui WISNU ANANG
PRABOWO di sekitar RSUD Kertosono.

4 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


- Masih dibulan yang sama, Terdakwa juga menerima “uang
syukuran” melalui BUDIONO (sopir Terdakwa) sebesar
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dari HARJANTO melalui
WISNU ANANG PRABOWO dirumah BUDIONO Desa Sukorejo,
Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk.
2. Penerimaan uang dari MOKHAMMAD BISRI, yaitu :
- Pada tanggal 24 Mei 2017, Terdakwa mengangkat MOKHAMMAD
BISRI dari jabatan Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pendidikan
Kabupaten Nganjuk/Eselon III B menjadi Kepala Bagian Umum
RSUD Nganjuk/Eselon III B, serta mengangkat para pegawai
sebagaimana formasi yang diajukan oleh MOKHAMMAD BISRI.
- Atas promosi/mutasi MOKHAMMAD BISRI dan beberapa pegawai
tersebut, Terdakwa telah meminta dan menerima “uang syukuran”
dari MOKHAMMAD BISRI yakni :
2.1. Antara bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2017 bertempat
di rumah MOKHAMMAD BISRI Jl. Semeru Gang I RT 003 RW 001
Desa Tanjungrejo Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk,
diterima oleh JONI TRI WAHYUDI sebesar Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah), uang mana oleh JONI TRI WAHYUDI
kemudian diserahkan kepada Terdakwa di Pendopo kantor Bupati
Nganjuk.
2.2. Pada tanggal 12 Oktober 2017 bertempat di Hotel Luminor
Surabaya Jl. Jemursari No. 206 Kota Surabaya, diterima oleh
SUWANDI sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2.3. Pada tanggal 15 Oktober 2017 bertempat di rumah MOKHAMMAD
BISRI Jl. Semeru Gang I RT 003 RW 001 Desa Tanjungrejo
Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk diterima SUWANDI
sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
2.4. Pada tanggal 17 Oktober 2017 bertempat di RSUD Nganjuk Jl. Dr.
Sutomo 62 Kabupaten Nganjuk, diterima SUWANDI sebesar
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
3. Penerimaan uang dari TEGUH SUDJATMIKA.
- Bahwa setelah TEGUH SUJATMIKA diangkat oleh Terdakwa
menjadi Kepala Sekolah Menengah Pertama 1 Tanjunganom ia
sering ditemui SUWANDI dan meminta “uang syukuran” untuk
keperluan Terdakwa, namun TEGUH SUDJATMIKA ragu untuk
memberikan uang kepada SUWANDI, karena sepengetahuan
TEGUH SUDJATMIKA yang merupakan orang dekat Terdakwa
adalah IBNU HAJAR yang sering diajak pergi bersama Terdakwa.
- Bahwa selanjutnya pada tanggal 21 Oktober 2017, TEGUH

5 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


SUDJATMIKA bertempat dirumah IBNU HAJAR di Desa
Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk
mengkonfirmasi kepada IBNU HAJAR sekaligus menyerahkan
uang kepada Terdakwa melalui IBNU HAJAR sebesar
Rp110.000.000,00 (seratus sepuluh juta rupiah), yang
selanjutnya uang tersebut oleh IBNU HAJAR diserahkan kepada
Terdakwa.
4. Penerima uang dari TIEN FARIDA YANI.
- Bahwa terkait pengangkatan TIEN FARIDA YANI menjadi Direktur
RSUD Kertosono, pada sekitar bulan Oktober 2017 TIEN FARIDA
YANI ditelepon oleh MOKHAMMAD BISRI yang saat itu bersama
SUWANDI menyampaikan bahwa Terdakwa meminta “uang
syukuran” sebesar Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta
rupiah) dengan menggunakan istilah “satu setengah meter”.
- Bahwa beberapa hari kemudian masih di bulan Oktober 2017,
SUWANDI menelpon TIEN FARIDA YANI menyampaikan akan
kerumah TIEN FARIDA YANI terkait permintaan “satu setengah
meter” dari Terdakwa, selanjutnya TIEN FARIDA YANI bertempat
di Klinik Kesehatan di Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk
hanya memberikan uang sebesar Rp30.000.000,00 (tiga puluh
juta rupiah) yang bersumber dari uang Jasa Pelayanan yang
diterima TIEN FARIDA YANI dari RSUD Kertosono, dan uang
tersebut diserahkan langsung kepada SUWANDI untuk diserahkan
kepada Terdakwa.
5. Penerimaan uang dari SUROTO.
Bahwa Terdakwa melalui IBNU HAJAR dan SUWANDI meminta dan
menerima “uang syukuran” yang seluruhnya sebesar Rp425.000.000,00
(empat ratus dua puluh lima juta rupiah) dari SUROTO Kepala Bidang
Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk.
Penerimaan uang tersebut dilakukan oleh Terdakwa secara bertahap,
yaitu sebagai berikut :
5.1. Pada awal tahun 2017 bertempat di rumah Dinas Bupati Nganjuk
diterima SUWANDI uang sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) terkait tidak dimutasikannya SUROTO pada periode
sebelumnya.
5.2. Pada sekitar akhir Maret 2017 bertempat di rumah IBNU HAJAR
Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk,
diterima IBNU HAJAR sebesar Rp305.000.000,00 (tiga ratus lima
juta rupiah) dari SUROTO, uang mana dikumpulkan oleh SUROTO
dari SONI SARWO PRABOWO, MURTAJI, SRI UTAMI, dan PANIDI

6 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


terkait promosi jabatan di lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Nganjuk.
5.3. Pada sekitar tanggal 24 Oktober 2017 bertempat di depan Kantor
Dinas Pendidikan Nganjuk, diterima oleh SUWANDI sebesar
Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) terkait promosi
SUTRISNO sebagai Kepala SMPN 5 Nganjuk yang akan
dipromosikan sebagai Pengawas Sekolah SMP.
5.4. Pada sekitar tanggal 24 Oktober 2017 bertempat di depan Kantor
Dinas Pendidikan Nganjuk, diterima oleh SUWANDI sebesar
Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) terkait tidak
dimutasikannya SUROTO pada periode sebelumnya.
6. Penerimaan Uang dari CAHYA SARWA EDI.
- Bahwa CAHYA SARWA EDI sebagai Kepala Bidang Ketenagaan
Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk diminta IBNU HAJAR untuk
membantu mengumpulkan “uang syukuran” untuk kepentingan
Terdakwa.
- Pada akhir Juni 2017 bertempat di kantor Dinas Pendidikan, IBNU
HAJAR menerima uang sebesar Rp60.000.000,00 (enam puluh
juta rupiah) dari CAHYA SARWA EDI, terkait promosi jabatan
SUGITO menjadi Kepala Sekolah SMPN 2 Sawahan.

 Dari uang “syukuran” yang terkumpul melalui SUWANDI dan IBNU HAJAR,
sebagian telah diserahkan kepada Terdakwa dan sebagian lagi masih
ditangan mereka, dimana pada tanggal 24 Oktober 2017 Terdakwa berada di
Jakarta dalam rangka melakukan pendekatan ke partai PDI-P atas rencana
pencalonan istrinya sebagai Bupati Nganjuk periode berikutnya, sehingga
Terdakwa kemudian melalui NURROSYID HUSSEIN HIDAYAT memerintahkan
SUWANDI dan IBNU HAJAR menyusul ke Jakarta guna menyerahkan “uang
syukuran” dimaksud. Atas perintah Terdakwa tersebut, SUWANDI dan IBNU
HAJAR masing-masing membawa uang sebesar Rp150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah) yang dimasukkan ke dalam tas rangsel hitam
berangkat ke Jakarta menemui Terdakwa di Hotel Borobudur Jl. Lapangan
Banteng Selatan Pasar Baru Jakarta Pusat untuk kemudian diserahkan
kepada Terdakwa. Sesaat setelah itu Terdakwa, IBNU HAJAR, dan SUWANDI
diamankan petugas KPK.

 Bahwa Terdakwa mengetahui atau setidaknya patut menduga penerimaan


uang seluruhnya sebesar Rp1.355.000.000,00 (satu miliar tiga ratus lima
puluh lima juta rupiah) melalui IBNU HAJAR, SUWANDI, JONI TRI WAHYUDI,
NURROSYID HUSSEIN HIDAYAT dan BUDIONO sebagai kompensasi atas
promosi/mutasi beberapa pegawai Pemkab Nganjuk diantara HARJANTO

7 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


yang diangkat menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, MOKHAMMAD BISRI
yang diangkat menjadi Kepala Bagian Umum RSUD Nganjuk, TEGUH
SUDJATMIKA yang diangkat menjadi Kepala Sekolah Menengah Pertama 1
Tanjunganom, TIEN FARIDA YANI yang diangkat sebagai Direktur RSUD
Kertosono, SUROTO tidak dimutasi dalam jabatannya sebagai Kepala Bidang
Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk, SUTRISNO sebagai
Kepala SMPN 5 Nganjuk yang akan dipromosikan sebagai Pengawas Sekolah
SMP dan SUGITO sebagai Kepala Sekolah SMPN 2 Sawahan.

 Bahwa penerimaan-penerimaan tersebut bertentangan dengan kewajiban


Terdakwa selaku Bupati Nganjuk sebagaimana dimaksud dalam :

1. Pasal 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme

angka 4 yang menyatakan :


“Setiap Penyelenggara Negara berkewajiban untuk tidak melakukan
perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme.”
angka 6 yang menyatakan :
“Setiap penyelenggara negara berkewajiban untuk melaksanakan
tugas dengan penuh tanggung jawab dan tidak melakukan perbuatan
tercela, tanpa pamrih baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, kroni,
maupun kelompok, dan tidak mengharapkan imbalan dalam bentuk
apa pun yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.”

2. Pasal 4 angka 8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun


2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang menyatakan :
“Setiap PNS dilarang : menerima hadiah atau suatu pemberian apa
saja dari siapa pun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau
pekerjaannya.”

---------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut


Pasal 12 huruf b Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Juncto Pasal 65 ayat (1)
KUHP.-------

ATAU

KEDUA

8 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


Bahwa Terdakwa TAUFIQURRAHMAN selaku Bupati Nganjuk yang
diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 131.35-2762 Tahun 2013 tanggal 12 April 2013 tentang Pengesahan
Pengangkatan Bupati Nganjuk Provinsi Jawa Timur, bersama-sama dengan IBNU
HAJAR dan SUWANDI, pada bulan Januari 2017 sampai dengan bulan Oktober
2017 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2017 bertempat di
Jalan D.I. Panjaitan I No. 18 Kelurahan Payaman Kecamatan Nganjuk Kabupaten
Nganjuk, SMP Negeri 2 Nganjuk Jalan Wilis Nomor 44, di sekitar RSUD
Kertosono, Desa Sukorejo Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, Jalan Semeru
Gang I RT 003 RW 001 Desa Tanjungrejo Kecamatan Loceret Kabupaten
Nganjuk, Hotel Luminor Jalan Raya Jemursari Tenggilis Mejoyo Surabaya, Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nganjuk, Desa Tanjungkalang
Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk, Jalan Dermojoyo No. 19 Payaman
Kabupaten Nganjuk, Jalan Wilis Kelurahan Kramat Kecamatan Nganjuk
Kabupaten Nganjuk, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk, Klinik
Kesehatan di Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk, rumah Dinas Bupati
Nganjuk Jalan Kartini No. 73 Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk dan Hotel
Borobudur Jalan Lapangan Banteng Selatan Pasar Baru Jakarta Pusat, atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat yang berdasarkan Pasal 84 ayat (2)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana, maka Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
Surabaya berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara ini,
yang melakukan atau yang turut serta melakukan beberapa perbuatan
yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga
merupakan beberapa kejahatan, menerima hadiah atau janji yaitu
menerima uang seluruhnya sebesar Rp1.355.000.000,00 (satu miliar tiga ratus
lima puluh lima juta rupiah) melalui IBNU HAJAR, SUWANDI, JONI TRI WAHYUDI,
NURROSYID HUSSEIN HIDAYAT dan BUDIONO, padahal diketahui atau patut
diduga hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau
kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya, atau yang menurut
orang pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada
hubungan dengan jabatannya, yaitu Terdakwa mengetahui atau patut dapat
menduga bahwa penerimaan uang seluruhnya sebesar Rp1.355.000.000,00
(satu miliar tiga ratus lima puluh lima juta rupiah) berhubungan dengan jabatan
Terdakwa selaku Bupati Nganjuk yang mempunyai kewenangan untuk
mempromosikan/memutasikan pegawai di Lingkungan Kabupaten Nganjuk, atau
menurut HARJANTO, MOKHAMMAD BISRI, TEGUH SUDJATMIKA, TIEN FARIDA
YANI, SUROTO, SUTRISNO dan SUGITO serta beberapa pegawai pada
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, berhubungan dengan jabatan

9 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


Terdakwa selaku Bupati Nganjuk, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut :

- Pada tahun 2008 Terdakwa menjabat Bupati Nganjuk untuk periode 2008-
2013 yang kemudian pada tahun 2013 terpilih lagi untuk periode 2013-2018.
Pada masa jabatan periode 2013-2018, Terdakwa menerima “uang
syukuran” melalui IBNU HAJAR, SUWANDI, JONI TRI WAHYUDI, NURROSYID
HUSSEIN HIDAYAT dan BUDIONO dari beberapa pegawai yang telah
mendapat promosi/mutasi di Lingkungan Kabupaten Nganjuk, yakni
diantaranya :
1. Penerimaan uang dari HARJANTO, dengan rincian sebagai
berikut:
1.1. Sebesar Rp80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah).
- Pada akhir tahun 2016 Terdakwa mengangkat HARJANTO menjadi
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk yang
sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli. Setelah pelantikan sekitar
bulan April 2017, bertempat di rumah HARJANTO Jalan DI
Panjaitan I No. 18 Kelurahan Payaman Kecamatan Nganjuk
Kabupaten Nganjuk, HARJANTO memberikan “uang syukuran”
kepada Terdakwa melalui IBNU HAJAR sebesar Rp80.000.000,00
(delapan puluh juta rupiah), selanjutnya uang tersebut oleh IBNU
HAJAR diserahkan kepada Terdakwa.
1.2. Sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
- Pada tanggal 24 Oktober 2017 Terdakwa menerima “uang
syukuran” melalui SUWANDI bertempat didepan SMP Negeri 2
Nganjuk Jalan Wilis Nomor 44 Kelurahan Kramat Nganjuk, yang
dikumpulkan oleh HARJANTO sebesar Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) yang berasal dari WISNU ANANG PRABOWO
sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), SUMADI Kasi
Pengelolaan Sampah sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah), ARIF Rekanan Dinas Lingkungan Hidup sebesar
Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dan OKTA Rekanan
Dinas Lingkungan Hidup sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah).
1.3. Sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
- Selain menerima uang melalui SUWANDI dan IBNU HAJAR, pada
bulan Mei 2017 Terdakwa juga menerima “uang syukuran” melalui
NURROSYID HUSSEIN HIDAYAT sebesar Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah) dari HARJANTO melalui WISNU ANANG
PRABOWO di sekitar RSUD Kertosono.
- Masih dibulan yang sama, Terdakwa juga menerima “uang

10 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


syukuran” melalui BUDIONO (sopir Terdakwa) sebesar
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dari HARJANTO melalui
WISNU ANANG PRABOWO dirumah BUDIONO Desa Sukorejo,
Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk.
2. Penerimaan uang dari MOKHAMMAD BISRI, yaitu :
- Pada tanggal 24 Mei 2017, Terdakwa mengangkat MOKHAMMAD
BISRI dari jabatan Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pendidikan
Kabupaten Nganjuk/Eselon III B menjadi Kepala Bagian Umum
RSUD Nganjuk/Eselon III B, serta mengangkat beberapa pegawai
sebagaimana formasi yang diajukan oleh MOKHAMMAD BISRI.
- Atas promosi/mutasi MOKHAMMAD BISRI dan beberapa pegawai
tersebut, Terdakwa telah menerima “uang syukuran” dari
MOKHAMMAD BISRI yakni :
2.1. Antara bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2017
bertempat di rumah MOKHAMMAD BISRI Jl. Semeru Gang I
RT 003 RW 001 Desa Tanjungrejo Kecamatan Loceret
Kabupaten Nganjuk, diterima oleh JONI TRI WAHYUDI
sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), uang
mana oleh JONI TRI WAHYUDI kemudian diserahkan
kepada Terdakwa di Pendopo kantor Bupati Nganjuk.
2.2. Pada tanggal 12 Oktober 2017 bertempat di Hotel Luminor
Surabaya Jl. Jemursari No. 206 Kota Surabaya, diterima
oleh SUWANDI sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
2.3. Pada tanggal 15 Oktober 2017 bertempat di rumah
MOKHAMMAD BISRI Jl. Semeru Gang I RT 003 RW 001
Desa Tanjungrejo Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
diterima SUWANDI sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah).
2.4. Pada tanggal 17 Oktober 2017 bertempat di RSUD Nganjuk
Jl. Dr. Sutomo 62 Kabupaten Nganjuk, diterima SUWANDI
sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
3. Penerimaan uang dari TEGUH SUDJATMIKA.
- Bahwa pada tanggal 21 Oktober 2017 bertempat di rumah IBNU
HAJAR di Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot Kabupaten
Nganjuk, Terdakwa melalui IBNU HAJAR menerima “uang
syukuran” sebesar Rp110.000.000,00 (seratus sepuluh juta
rupiah) dari TEGUH SUDJATMIKA karena telah dipromosikan
sebagai Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama 1
Tanjunganom.

11 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


4. Penerima uang dari TIEN FARIDA YANI.
- Bahwa pada bulan Oktober 2017 bertempat di Klinik Kesehatan di
Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk, Terdakwa melalui
SUWANDI menerima “uang syukuran” sebesar Rp30.000.000,00
(tiga puluh juta rupiah) dari TIEN FARIDAN YANI karena telah
dipromosikan menjadi Direktur RSUD Kertosono.
5. Penerimaan uang dari SUROTO.
Bahwa Terdakwa melalui IBNU HAJAR dan SUWANDI menerima “uang
syukuran” yang seluruhnya sebesar Rp425.000.000,00 (empat ratus dua
puluh lima juta rupiah) dari SUROTO Kepala Bidang Pendidikan Dasar
Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk.
Penerimaan uang tersebut dilakukan oleh Terdakwa secara bertahap,
yaitu sebagai berikut :
5.1. Pada awal tahun 2017 bertempat di rumah Dinas Bupati
Nganjuk diterima SUWANDI uang sebesar
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) terkait tidak
dimutasikannya SUROTO pada periode sebelumnya.
5.2. Pada sekitar akhir Maret 2017 bertempat di rumah IBNU
HAJAR Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot
Kabupaten Nganjuk, diterima IBNU HAJAR sebesar
Rp305.000.000,00 (tiga ratus lima juta rupiah) dari
SUROTO, uang mana dikumpulkan oleh SUROTO dari SONI
SARWO PRABOWO, MURTAJI, SRI UTAMI, dan PANIDI
terkait promosi jabatan di lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Nganjuk.
5.3. Pada sekitar tanggal 24 Oktober 2017 bertempat di depan
Kantor Dinas Pendidikan Nganjuk, diterima oleh SUWANDI
sebesar Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) terkait
promosi SUTRISNO sebagai Kepala SMPN 5 Nganjuk yang
akan dipromosikan sebagai Pengawas Sekolah SMP.
5.4. Pada sekitar tanggal 24 Oktober 2017 bertempat di depan
Kantor Dinas Pendidikan Nganjuk, diterima oleh SUWANDI
sebesar Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) terkait
tidak dimutasikannya SUROTO pada periode sebelumnya.
6. Penerimaan Uang dari CAHYA SARWA EDI.
- Pada akhir Juni 2017 bertempat di kantor Dinas Pendidikan,
Terdakwa melalui IBNU HAJAR menerima “uang syukuran”
sebesar Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) dari CAHYA
SARWA EDI, terkait promosi jabatan SUGITO menjadi Kepala
Sekolah SMPN 2 Sawahan.

12 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


 Dari uang “syukuran” yang terkumpul melalui SUWANDI dan IBNU HAJAR,
sebagian telah diserahkan kepada Terdakwa dan sebagian lagi masih
ditangan mereka, dimana pada tanggal 24 Oktober 2017 Terdakwa berada di
Jakarta dalam rangka melakukan pendekatan ke partai PDI-P atas rencana
pencalonan istrinya sebagai Bupati Nganjuk periode berikutnya, sehingga
Terdakwa kemudian melalui NURROSYID HUSSEIN HIDAYAT memerintahkan
SUWANDI dan IBNU HAJAR menyusul ke Jakarta guna menyerahkan “uang
syukuran” dimaksud. Atas perintah Terdakwa tersebut, SUWANDI dan IBNU
HAJAR masing-masing membawa uang sebesar Rp150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah) yang dimasukkan ke dalam tas rangsel hitam
berangkat ke Jakarta menemui Terdakwa di Hotel Borobudur Jl. Lapangan
Banteng Selatan Pasar Baru Jakarta Pusat untuk kemudian diserahkan
kepada Terdakwa. Sesaat setelah itu Terdakwa, IBNU HAJAR, dan SUWANDI
diamankan petugas KPK.

- Bahwa Terdakwa mengetahui atau patut menduga bahwa penerimaan uang


yang seluruhnya sebesar Rp1.355.000.000,00 (satu miliar tiga ratus lima
puluh lima juta rupiah) tersebut berhubungan dengan kekuasaan atau
kewenangan Terdakwa selaku Bupati Nganjuk atau menurut pikiran
HARJANTO, MOKHAMMAD BISRI, TEGUH SUDJATMIKA, TIEN FARIDA YANI,
SUROTO, SUTRISNO dan SUGITO serta beberapa pegawai pada Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Nganjuk, pemberian uang tersebut ada hubungannya
dengan jabatan Terdakwa selaku Bupati Nganjuk.

---------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut


Pasal 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Juncto Pasal 65 ayat (1)
KUHP.------

Jakarta, 01 Maret 2018


Penuntut Umum

FITROH ROHCAHYANTO AHMAD BURHANUDIN

13 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN


HERRY BS RATNA PUTRA ARIF SUHERMANTO

NI NENGAH GINA SARASWATI ANDHI KURNIAWAN

DAME MARIA SILABAN

14 Surat Dakwaan an. Terdakwa TAUFIQURRAHMAN

Anda mungkin juga menyukai