Anda di halaman 1dari 11

BAB 6

AKUNTANSI HARGA POKOK PESANAN

TUJUAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, Anda dapat :
1. Memahami pencatatan biaya produksi pada metode harga pokok pesanan
2. Mengisi kartu biaya pesanan
3. Mencatat harga pokok pesanan yang selesai dan yang belum selesai saat tutup buku

PENDAHULUAN
Prinsip-prinsip dan prosedur yang terlibat dalam akuntansi untuk biaya bahan baku, tenaga kerja
dan biaya overhead pabrik telah dibahas secara mendalam dalam bab sebelumnya. Dalam bab
ini dibahas penerapan prosedur-prosedur tersebut dalam akuntansi harga pokok pesanan sampai
barang selesai diserahkan kepada pemesan dan bagaimana setiap pesanan tersebut dihitung
harga pokoknya menggunakan kartu biaya pesanan.

PENGERTIAN HARGA POKOK PESANAN


Harga pokok pesanan adalah harga pokok untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan yang
harus dihitung sebelum pesanan selesai.
Sistem harga pokok pesanan paling tepat digunakan untuk produk-produk yang dihasilkan
berbeda, setiap produk dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga dibebankan erat
hubungannya dengan estimasi biayanya.

SISTEM PEMBEBANAN BIAYA PADA HARGA POKOK PESANAN


Sistem pembebanan biaya dalam metode harga pokok pesanan dapat dilakukan berdasarkan:
1. Biaya Normal (Normal cost)
2. Biaya yang ditentukan dimuka (Predetermined cost)
Harga pokok pesanan menggunakan biaya ditentukan dimuka karena saat pesanan diterima
harus sudah ditentukan harga pokoknya, tetapi yang umum digunakan sistem biaya normal.

KARAKTERISTIK HARGA POKOK PESANAN


1. Proses produksi berdasarkan pesanan dan produk yang dihasilkan bersifat khusus
2. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan sehingga perhitungan:
a. Total biaya produksi dihitung pada saat pesanan selesai
b. Biaya per unit membagi total biaya produksi dengan total unit yang dipesan.
3. Pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan membuat Kartu Pesanan (Job order cost
sheet) yang berfungsi sebagai buku pembantu biaya yang memuat:
a. Informasi umum seperti nama pemesan, jumlah dipesan, tanggal pesan dan lainnya.
b. Informasi biaya seperti biaya bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
4. Setelah pesanan selesai dikerjakan, biasanya produk langsung diserahkan.

KARTU BIAYA PESANAN


Kartu biaya pesanan (job cost sheet) adalah dokumen dasar dalam harga pokok pesanan yang
mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap job (pekerjaan). Karena biaya diakumulasi untuk
setiap batch atau lot dalam sistem akuntansi pesanan, kartu biaya pesanan menunjukkan bahan
langsung dan tenaga kerja langsung yang digunakan pada suatu pekerjaan, dan juga jumlah
overhead yang dibebankan.
File kartu biaya pesanan yang belum selesai dapat berfungsi sebagai buku besar tambahan untuk
Persediaan Barang dalam Proses.

37
Terdapat berbagai bentuk kartu biaya pesanan. Sebagai contoh, suatu catatan medis pasien yang
berisi daftar biaya seluruh pelayanan medis yang diberikan kepada pasien bersangkutan
merupakan kartu biaya pesanan rumah sakit.

AKUNTANSI METODE HARGA POKOK PESANAN


Transaksi yang berhubungan dengan penentuan harga pokok pesanan dibuat pada bagan kasus
pesanan berikut ini :

Belum diiserahkan 5)

Selesai 3) Dilunasi 7)
Sudah diserahkan 6)
Pesanan Belum dilunasi 8)
diolah 2)

Belum Selesai 1) & 4)

Pesanan yang diterima : Pesanan diolah dapat :


a)   1 Jenis produk c)    Melalui 1 departemen produksi
b)   Lebih dari 1 Jenis produk d)   Lebih dari 1 departemen produksi
Sebelum pesanan diolah ada kegiatan yang harus dicatat yaitu pembelian bahan, pembayaran upah, dan
penyesuaian biaya yang berhubungan dengan biaya overhead pabrik, hal ini telah dibahas pada bab
sebelumnya.

Menjurnal langkah-langkah/Kejadian berdasarkan bagan tersebut


Transaksi Description Debit Credit Source Document
Jurnal Reversing Work in Process XXX   Bukti Memorial
  Work in Process Inventory   XXX  
Biaya produksi Work in Process XXX    
  Material Inventory   XXX Permintaan bahan
  Payroll   XXX Kartu waktu
  Applied Factory overhead   XXX Bukti Memorial
Terjadi biaya OHP Factory overhead Control XXX   Kartu overhead
  Various Credit   XXX  
Barang selesai Finished good Inventory XXX   Lap.barang
selesai
  Work in Process   XXX  
Barang yg belum selesai Work in Process Inventory XXX   Kartu pesanan
  Work in Process   XXX  
Penyerahan ke pemesan Cost of good sold XXX   Lap barang dijual
  Finished good Inventory   XXX  
  Cash XXX   Faktur penjualan
  Sales   XXX  
Jurnal diatas dibuat untuk proses produksi melalui satu departemen produksi, bila lebih dari satu
departemen produksi, setiap rekening biayanya ditambahkan nama departemen yang
bersangkutan, produk akan diserahkan ke departemen berikutnya bila telah selesai didepartemen
sebelumnya. Pesanan lebih dari 1 jenis tidak mempengaruhi jurnal, tetapi harus menyiapkan
beberapa kartu pesanan sesuai banyaknya jenis pesanan.

38
KASUS AKUNTANSI HARGA POKOK PESANAN
Berikut ini dibahas beberapa kasus sehubungan dengan transaksi berdasarkan pesanan

Contoh 1: 1 PESANAN, 1 DEPARTEMEN


Perusahaan meubeul RESTU berproduksi atas dasar pesanan. Tanggal 5 Agustus 2006
perusahaan menerima pesanan untuk membuat meja Pertemuan dari Hotel Santika. Harga
Kontrak Rp 20.000.000 Pesanan tersebut diberi kode Pesanan Nomor 99.
Untuk memenuhi pesanan tersebut kegiatan-kegiatan yang terjadi adalah sebagai berikut :
Pembelian bahan-bahan yang dilakukan :
Jenis bahan Satuan Harga satuan Jumlah Bahan yang dipakai untuk
kayu mahoni 20 meter Rp 600.000 Rp12.000.000 memproduksi job No.99 :
Bahan
pelitur baku 50 liter
10 meter Rp
Rp 600.000 Rp 6.000.000
10.000 Rp 500.000
Bahan
lem penolong10 Kaleng    
Rp 30.000 Rp 300.000
pelitur
paku 5 kg6 liter Rp
Rp 10.000 Rp 200.000
40.000 Rp 60.000
lem 2 Kaleng Rp 30.000 Rp13.000.000
Jumlah Rp 60.000
paku 2 kg Rp 40.000 Rp 80.000
Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan untuk mengerjakan job No.99
Tenaga Kerja Langsung Rp 4.000.000,00
Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 1.000.000,00
Biaya FOH actual selain yang terjadi di atas Rp 1.500.000,00. Biaya FOH yang dibebankan atas
dasar tarif 75% dari biaya Tenaga Kerja Langsung.
Pesanan tersebut selesai dikerjakan dan diserahkan kepada pemesan, sedangkan pembayaran
diterima 20 hari kemudian.
Berdasarkan data contoh 1 maka dapat dikerjakan sbb :
Perhitungan overhead pabrik dibebankan = 75% x Rp 4.000.000 = Rp 3.000.000
I. Jurnal yang diperlukan
Date Description Debit Credit
1 Material Inventory 13.000.000
Account Payable 13.000.000
Jurnal pembelian bahan
2a Work in Process 6.000.000
Material Inventory 6.000.000
Jurnal pemakaian bahan baku
2b Factory overhead Control 200.000
Material Inventory 200.000
Jurnal pemakaian bahan penolong
3a Work in Process 4.000.000
Payroll 4.000.000
Jurnal pembebanan upah langsung
3b Factory overhead Control 1.500.000
Payroll 1.500.000
Jurnal pembebanan upah tak langsung
4a Factory overhead Control 1.000.000
Various Credit 1.000.000
Jurnal terjadinya biaya overhead pabrik
4b Work in Process 3.000.000
Applied Factory Overhead 3.000.000
Jurnal pembebanan overhead pabrik

39
5 Finished good Inventory 13.000.000
Work in Process 13.000.000
Jurnal Barang selesai
6 Cost of good sold 13.000.000
Finished good Inventory 13.000.000
Jurnal penyerahan Barang ke pemesan
7 Account Receivable 20.000.000
Sales 20.000.000
Jurnal mencatat piutang usaha

2. Job Order Cost Sheet (Kartu Harga Pokok Pesanan)

Perusahaan RESTU Pesanan No. : 99


KARTU PESANAN

Nama Pemesan : Hotel Santika Tanggal Pesanan : 05-8-2005


Keterangan : Meja, warna coklat Tanggal Selesai : 30-8-2005

Bahan baku Upah Langsung Overhead Pabrik

Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah

6.000.000 4.000.000 3.000.000

Ikhtisar biaya Produk : Harga Jual Produk :


Bahan baku Rp 6.000.000 Rp 20.000.000
Upah Langsung Rp 4.000.000
Overhead pabrik Rp 3.000.000
Rp 13.000.000

Laba kotor atas pesanan tersebut : Rp 20.000.000 – Rp 13.000.000 = Rp 7.000.000

Contoh 2 : 2 PESANAN, 2 DEPARTEMEN


Perusahaan meubeul antik mempunyai 2 departemen produksi yaitu departemen A dan B.
Pada bulan Januari mendapat pesanan sebagai berikut :
-Dari UTAMA 200 buah kursi kuliah @ Rp 60.000,00 total Rp 12.000.000 Job No. K-1
-Dari PT. ABC 50 buah kursi kerja @ Rp 100.000,00 total Rp 5.000.000 Job No. M-3
Pesanan K-1 dan M-3 dapat diselesaikan, namun baru pesanan K-1 yang diserahkan
Transaksi yang terjadi untuk memenuhi pesanan tersebut :
1. Pemakaian bahan baku
Job No Departemen A Departemen B Jumlah
K-1 Rp 4.000.000 Rp 1.000.000 Rp 5.000.000
M-3 Rp 1.500.000 Rp 250.000 Rp 1.750.000
Jumlah Rp 5.500.000 Rp 1.250.000 Rp 6.750.000
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Job No Departemen A Departemen B Jumlah
K-1 Rp 1.600.000 Rp 800.000 Rp 2.400.000
M-3 Rp 500.000 Rp 200.000 Rp 700.000
Jumlah Rp 2.100.000 Rp 1.000.000 Rp 3.100.000

3. Biaya Overhead Pabrik


Departemen Tarip overhead pabrik FOH Actual
40
A 50% biaya Bahan baku Rp 2.700.000
B 80% biaya TK Langsung Rp 950.000
Dari data tersebut diminta :
1. Buatlah Jurnal yang diperlukan
2. Buatlah Job Order Cost Sheet masing-masing pesanan
3. Laba kotor pesanan K-1
4. Selisih biaya overhead untuk periode tersebut

I. Jurnal yang diperlukan


Date Description Debit Credit
1 Work in Process – Dept A 10.350.000
Material Inventory 5.500.000
Payroll 2.100.000
Applied Factory Overhead - Dept A 2.750.000
Jurnal Biaya produksi departemen A
2 Factory overhead Control- Dept A 2.700.000
Various Credit 2.700.000
Jurnal terjadi biaya overhead pabrik
3 Work in Process –Dept B 10.350.000
Work in Process - Dept A 10.350.000
J. Barang selesai yg ditranfer ke dept B
4 Work in Process - Dept B 3.050.000
Material Inventory 1.250.000
Payroll 1.000.000
Applied Factory Overhead - Dept B 800.000
Jurnal Biaya produksi departemen B
5 Factory overhead Control- Dept B 950.000
Various Credit 950.000
Jurnal terjadi biaya overhead pabrik
6 Finished good Inventory 13.400.000
Work in Process - Dept B 13.400.000
Jurnal Barang selesai
7a Cost of good sold 10.040.000
Finished good Inventory 10.040.000
7b Cash 12.000.000
Sales 12.000.000
Laba kotor pesanan K-1 = Rp 12.000.000 – Rp 10.040.000 = Rp 960.000
Selisih biaya overhead pabrik = Rp 3.650.000 – Rp 3350.000 = Rp 100.000

Job Order Cost Sheet (Kartu Harga Pokok Pesanan)


MEBEUL ANTIK Job Order No. : K-1
KARTU PESANAN

Customer : UTAMA Date Ordered : 05-8-2005


Item Description : Kursi Kuliah Date Started : 06-8-2005
Quantity : 200 buah Date Finished : 30-8-2005
Departemen A

Materials Direct Labor Applied Overhead


Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah
41
4.000.000 1.600.000 2.000.000

Departemen B

Materials Direct Labor Applied Overhead

Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah

1.000.000 800.000 640.000

Cost Summary : Harga Jual Produk :


Bahan baku Rp 5.000.000
Upah Langsung Rp 2.400.000
Overhead pabrik Rp 2.640.000
Rp 10.040.000

MEBEUL ANTIK Job Order No. : M-3


KARTU PESANAN

Customer : PT ABC Date Ordered : 05-8-2005


Item Description : Kursi Kerja Date Started : 06-8-2005
Quantity : 50 buah Date Finished : 30-8-2005
Departemen A

Materials Direct Labor Applied Overhead


Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah

1.500.000 500.000 750.000

Departemen B

Materials Direct Labor Applied Overhead

Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah

250.000 200.000 160.000

Cost Summary : Harga Jual Produk :


Bahan baku Rp 1.750.000
Upah Langsung Rp 700.000
Overhead pabrik Rp 910.000
Rp 3.360.000

PESANAN YANG BELUM SELESAI SAAT TUTUP BUKU


Bila dalam Proses produksi pada akhir bulan atau akhir tahun dilakukan penutupan
buku maka akan terjadi Pesanan yang belum selesai yang dinamakan Barang dalam
proses ( Persediaan BDP Akhir) dan akan menjadi BDP Awal pada periode berikutnya.

Contoh : 3 Ada barang dalam proses awal


PT OVAL berproduksi atas dasar pesanan. Pada bulan Mei menerima pesanan :
Job No. A-2 A-3 A-4
Harga Kontrak Rp8.000.000 Rp9.500.000 Rp8.000.000

42
Pesanan A-1 diterima bulan April dengan harga kontrak Rp 7.000.000, telah menyerap biaya
  Bahan baku Upah langsung Overhead pabrik Jumlah
Job A-1 Rp 1.200.000 Rp 1.000.000 Rp 500.000 Rp2.700.000

Biaya-biaya yang dikeluarkan bulan Mei untuk masing-masing pesanan sebagai berikut :
Job No. A-1 A-2 A-3 A-4 Total
Biaya Bahan baku Rp800.000 Rp2.000.000 Rp3.000.000 Rp400.000 Rp6.200.000
Biaya Upah langsung Rp400.000 Rp1.600.000 Rp2.000.000 Rp100.000 Rp4.100.000
Biaya Overhead pabrik sesungguhnya Rp 2.350.000,00
Biaya Overhead pabrik yang dibebankan 50% dari biaya Tenaga Kerja Langsung
Pesanan A-1, A-2, A-3 telah selesai dikerjakan sedangkan yang diserahkan pesanan A-1
dan A-2. Pesanan A-4 belum selesai dikerjakan.
Diminta : 1 Buatlah jurnal yang diperlukan
2 Buatlah kartu pesanan
1 Jurnal yang diperlukan
Date Description Debit Credit
1 Work in Process 2.700.000
Work in Process Inventory 2.700.000
Jurnal Reversing
2 Work in Process 12.350.000
Material Inventory 6.200.000
Payroll 4.100.000
Applied Factory Overhead 2.050.000
Jurnal Biaya produksi
3 Factory overhead Control 2.350.000
Various Credit 2.350.000
Jurnal terjadi biaya overhead pabrik
4 Finished good Inventory 14.500.000
Work in Process 14.500.000
Jurnal Barang selesai
5a Cost of good sold 8.500.000
Finished good Inventory 8.500.000
5b Cash 11.000.000
Sales 11.000.000
Jurnal penyerahan Barang ke pemesan
6 Work in Process Inventory 550.000
Work in Process 550.000
Jurnal Barang yang belum selesai
2.Kartu Pesanan

Perusahaan OVAL Pesanan No. : A-1


KARTU PESANAN
Nama Pemesan :   Tanggal Pesanan :
Keterangan :   Tanggal Selesai :
Bahan baku Upah langsung Overhead pabrik
Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No Jumlah
1.200.000 1.000.000 500.000
800.000 400.000 200.000

43
Ikhtisar biaya Produk : Harga Jual Produk :
Bahan baku Rp 2.000.000 Rp 7.000.000
Upah Langsung Rp 1.400.000
Overhead pabrik Rp 700.000
Rp 4.100.000

Perusahaan OVAL Pesanan No. : A-2


KARTU PESANAN
Nama Pemesan :   Tanggal Pesanan :
Keterangan :   Tanggal Selesai :
Bahan baku Upah langsung Overhead pabrik
Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No Jumlah
  2.000.000   1.600.000   800.000

Ikhtisar biaya Produk : Harga Jual Produk :


Bahan baku Rp 2.000.000 Rp 8.000.000
Upah Langsung Rp 1.600.000
Overhead pabrik Rp 800.000 .
Rp 4.400.000

Perusahaan OVAL Pesanan No. : A-3


KARTU PESANAN
Nama Pemesan :   Tanggal Pesanan :
Keterangan :   Tanggal Selesai :
Bahan baku Upah langsung Overhead pabrik
Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No Jumlah
  3.000.000   2.000.000   1.000.000

Ikhtisar biaya Produk : Harga Jual Produk :


Bahan baku Rp 3.000.000 Rp 9.500.000
Upah Langsung Rp 2.000.000
Overhead pabrik Rp 1.000.000 .
Rp 6.000.000

Perusahaan OVAL Pesanan No. : A-4


KARTU PESANAN

Nama Pemesan :   Tanggal Pesanan :


Keterangan :   Tanggal Selesai :
Bahan baku Upah langsung Overhead pabrik
Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No Jumlah
  400.000   100.000   50.000

44
Ikhtisar biaya Produk : Harga Jual Produk :
Bahan baku Rp Rp
Upah Langsung Rp
Overhead pabrik Rp .
Rp

Laba kotor masing-masing pesanan


Job No. A-1 A-2 A-3
Harga Kontrak Rp 7.000.000 Rp 8.000.000 Rp 9.500.000
Harga Pokok Rp 4.100.000 Rp 4.400.000 Rp 6.000.000
Laba kotor Rp 2.900.000 Rp 3.600.000 Rp 3.500.000

Selisih biaya overhead pabrik


Biaya overhead pabrik dibebankan Rp 2.550.000
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 2.350.000
Selisih BOP lebih dibebankan Rp 200.000

RANGKUMAN
Metode harga pokok pesanan, digunakan untuk perusahaan yang berproduksi atas
dasar pesanan, yaitu produk diolah tergantung keinginan pemesan. Dalam mengerjakan
pesanan dapat diolah melalui lebih dari satu departemen produksi, sedangkan biayanya
dikumpulkan dalam kartu pesanan yang isinya menginformasikan bahan baku yang
dipakai, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk setiap
jenis pesanan. Kartu pesanan ini dapat digunakan sebagai dasar informasi dalam
menentukan harga pokok setiap pesanan.
Biaya-biaya yang berhubungan dengan proses produksi pesanan dicatat berdasarkan
yang sesungguhnya kecuali biaya overhead pabrik juga harus dicatat biaya yang
ditentukan dimuka yang disebut overhead pabrik yang dibebankan.

LATIHAN SOAL :
Soal 1
Data pemesanan
Keterangan Meja Kursi
Nama Pemesan PT DAMAI PT MENTARI
Harga kontrak Rp 40.000.000 Rp 60.000.000
Jumlah pesanan 80 buah 100 buah
Tanggal pesan 1 Maret 2006 15 Maret 2006

Daftar pembelian bahan-bahan


Jenis bahan Banyak Harga satuan Jumlah
Kayu mahoni 150 Meter Rp 200.000 Rp 30.000.000
Cat kayu 80 Kaleng Rp 30.000 Rp 2.400.000
Paku 50 Kg Rp 60.000 Rp 3.000.000

Daftar pemakaian bahan-bahan dan upah langsung


Jenis biaya Meja Kursi
Kayu mahoni 50 Meter 80 Meter
Cat kayu 40 Kaleng 30 Kaleng
Paku 20 Kg 20 Kg
45
Upah langsung 400 jam 600 jam
Keterangan lainnya :
Tarif upah langsung per jam Rp 10.000
Beban penyusutan dan beban lainya adalah Rp 4.000.000
Biaya overhead pabrik yang dibebankan adalah 80% dari biaya tenaga kerja langsung
Semua pesanan selesai dan telah diserahkan
Diminta :
1. Hitunglah Overhead pabrik yang dibebankan untuk ke dua pesanan tersebut
2. Hitunglah Harga pokok Meja per buah
3. Hitunglah Laba kotor Kursi
4. Jurnal pemakaian bahan baku untuk ke dua pesanan tersebut
5. Jurnal Pembayaran tenaga kerja untuk ke dua pesanan tersebut

SOAL 2
Perusahaan meubeul RAMAH mempunyai 2 departemen produksi yaitu departemen X
dan departemen Y.
Pada bulan Januari mendapat pesanan sebagai berikut :
-Dari FE UTAMA 200 buah kursi kuliah @ Rp 200.000,00 (Job 23)
-Dari PT. ABC 400 buah kursi kerja @ Rp 120.000,00 (Job 35)
Pesanan No 23 dan 35 dapat diselesaikan, namun baru pesanan 23 yang diserahkan
Transaksi yang terjadi untuk memenuhi pesanan tersebut :
1. Pemakaian bahan baku
Job 23 Job 35 Jumlah
Departemen X Rp5.600.000 Rp8.200.000 Rp13.800.000
Departemen Y Rp4.800.000 Rp6.400.000 Rp11.200.000

2. Biaya tenaga kerja langsung


Job 23 Job 35 Jumlah
Departemen X Rp6.500.000 Rp7.400.000 Rp13.900.000
Departemen Y Rp5.500.000 Rp5.600.000 Rp11.100.000

3. Biaya overhead pabrik


Tarip FOH FOH sesungguhnya
Departemen X 50% x Biaya upah langsung Rp7.000.000
Departemen Y 60% x Biaya Bahan baku Rp6.000.000
Dari data tersebut diminta :
1. Buatlah Jurnal yang diperlukan
2. Buatlah Job Order Cost Sheet masing-masing pesanan
SOAL 3
Rincian biaya berikut menyangkut 3 pesanan yang diterima dan dikerjakan oleh PT LAI selama
Juni 2006
Biaya yang terjadi bulan sebelumnya adalah untuk mengerjakan pesanan sbb :
Jenis biaya Job 33 Job 34 Job 35
Direct material Rp 200.000 Rp 150.000 -
Jam tenaga kerja langsung (Rp 5000 per jam) Rp 1.100.000 Rp 850.000 -

Biaya yang terjadi bulan Juni 2006 adalah untuk mengerjakan pesanan sbb
Jenis biaya Job 33 Job 34 Job 35
Direct material Rp 400.000 Rp 600.000 Rp 1.100.000
Jam tenaga kerja langsung 100 Jam 130 Jam 250 Jam
46
Keterangan lainnya :
Tarif overhead pabrik = 60% dari biaya tenaga kerja
Job 33, 34 selesai, Job 33 diserahkan kepemesan, Job 35 masih dalam proses
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 987.500
Harga kontrak 175% dari harga pokoknya.
Berdasarkan data soal 3 Hitunglah untuk masing-masing pesanan :
a) Harga pokok
b) Laba kotor
c) Selisih biaya overhead pabrik

SOAL 4
Pada tanggal 1 Juli PT Sehati terdapat saldo rekening persediaan sbb :
Raw Material Rp 13.000
Work In Process Rp 11.300

Persediaan Work In Process adalah dua pesanan yang sedang dikerjakan yaitu :
Job 17 Job 18
Raw materials Rp 3.000 Rp 2.000
Direct Labor Rp 2.000 Rp 1.500
Applied overhead Rp 1.600 Rp 1.200

Selama bulan Juli telah terjadi transaksi sebagai berikut :


a. Material yang dibeli secara kredit Rp 40.000
b. Material yang digunakan job 17= Rp 13.000; Job 18= Rp 12.100; Job 19 = Rp 6.000
c. Jam kerja langsung telah digunakan Job 17 = 250 jam @ Rp 20 ; Job 18 =200 jam @
Rp 32,5 dan Job 19 = 200 Jam @ Rp 12,5
d. Overhead pabrik dibebankan berdasar tarif 80% Biaya tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik sesungguhnya Rp 13.500
e. Job 17 dan Job 18 telah selesai dan Job 17 yang telah diserahkan kepemesan, Job 19
masih dalam proses.
f. Job 17 diserahkan kepada pemesanan dengan harga jual 175% dari harga pokoknya.

Berdasarkan data soal 4, hitunglah :


1. Buatlah Jurnal yang diperlukan
2. Buatlah Job Order Cost Sheet masing-masing pesanan
3. Laba kotor pesanan No. 17
4. Selisih biaya overhead untuk periode tersebut

47

Anda mungkin juga menyukai