1. Gas dari proses penggalian Pada saat pekerjaan penggalian dengan kedalaman tertentu ada kemungkinan munculnya gas-gas beracun dari dalam tanah, salah satu contohnya adalah gas metan (CH4). Gas metan juga dapat terbakar apabila terkena sumber api. 2. Debu Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yang me;ayang di udara (Duspend Particulate Matter/SPM) dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron. Debu organik (debu kapas, debu daun-daunan, tembakau dan sebagainya) Debu mineral senyawa komplek: SiO2, SiO3, arang batu dll Debu metal debu yang mengandung unsur logam: Pb, Hg, Cd, Arsen, dll 3. Asap dari alat berat Ketika proses pengunaan alat berat maka mesim akan mengeluarkan asap yang mengandung Cox dan Sox. Asap tersebut jika terhisap dapat menyebabkan gangguan pernafasan, karena ketika terhisap gas COx dan SOx lebih mudah mengikat hemoglobin dalam darah, sehingga darah tidak mampu lagi mengikat oksigen dan menyebabkan kandungan darah bersih dalam tubuh minim. 4. Campuran beton Campuran beton terdiri dari pasir, semen dan air. Ketika proses pencampuran secara manual terdapat kemungkinan pekerja menghirup debu dari campuran tersebut. Selain itu jika dilihat kandungan zatnya, campuran beton ini tergolong iriatif, karena jika terlalu lama kontar dengan kulit akan menyebabkan kulit iritasi. 5. Curing Curing adalah proses pemberian obat pada beton untuk mempercepat pengeringan dan menghindari pengeroposan. Kandungan kimia dari obat curing adalah thermoset resin (expoxy, polyester, dll) yang bisa menyebabkan panas, radiasi UV. 6. Karata/Korosi Korosi banyak terjadi pada pekerjaan konstruksi baja. Umumnya terdapat pada besi dan baja. Hal ini disebabkan oleh paparan langsung dengan perubahan cuaca seperti terpapar panas dan hujan. Dampak yang dapat ditimbulkan korosi berupa kekuatan serta umur bangunan yang berkurang. 7. Asbes Asbes adalah serat-serat yang belum terkait dengan semen atau bahan lain. Debu yang dihasilkan dari asbes apabila terhidurp dapat menyebabkan penyakit absestosis. Penyakit ini dapat menyebabkan sesak nafas dan infeksi pada paru-paru. Dampak Toxic dari Bahan Kimia 1. Iritasi Adalah kondisi yang memburuk ketika zat kimia kontak dengan tubuh Kulit Mata Sistem pernafasan 2. Alergi Alergi dapat diperoleh melalui paparan bahan kimia Kulit Reaksi alergi kulit adalah suatu kondisi yang sering disebut sering terlihat seperti dermatitis, contoh sensitizer adalah resin epoksi, pengeras amina, pewarna, deriatif coaltal dan asam kromat. Saluran pernafasan Kepekaan saluran pernapasan menyebabkan asma kerja. Gejala yang sering adalah batuk dan sesak napas. Contoh bahan kimia: toluena diisocynate, formaldehida 3. Sesak nafas Sesak napas sederhana Kondisi dimana oksigen di udara digantikan oleh gas inert seperti nitrogen, co2, etana, hidrogen, helium ke tingkat di mana ia tidak bisa menopang kehidupan. Sesak napas kimi Dalam situasi ini tindakan kimia langsung mengganggu kemampuan tubuh untuk mengangkut dan menggunakan oksigen 4. Keracunan sistemik Keracunan sistemik mengacu pada reaksi yang merugikan yang disebabkan oleh bahan kimia ke satu atau lebih sistem tubuh, yang dapat menyebar keseluruh tubuh. Efeknya tidak terlokalisasi hanya pada satu titik atau area tubuh. 5. Kanker Lama paparan bahan kimia tertentu dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkebndali yang mengakibatkan tumor dan kanker 6. Tumor mungkin muncul bertahun-tahun setelah paparan zat. Periode ini adalah disebut periode laten dan banyak berkisar dari 4-40 tahun 7. Merusak janin Kelainan bawaan yang dihasilkan dari paparan bahan kimia dapat menganggu perkembangan janin yang normal. Contohnya gas anestesi, merkuri dari pelarut organik 8. Berdampak pada generasi dimasa depan Dapat menimbulkan penyakit berbahaya Dapat menimbulkan kemandulan makhluk hidup Dapat merusak organ dan jaringan tubuh makhluk hidup Dapat menimbulkan cacat sementara, maupun permanen Dapat menimbulkan wabah penyakit yang berkepanjangan Dapat menimbulkan kerusakan pada atmosfer dan ozon Dapat menurunkan kesubursan tanah dan merusak struktur tanah Dapat menimbulkan kematan jika terkena zat kimia berbahaya Dapat merusak keseimbangan alam Dapat merusak kesehatan dan sanitasi Dapat menimbulkan keracunan 9. Pneumoconiosis (dusty lung) Paru-paru (pneumon) berdebu (conio) Pneumoconosis secara khusus mengerasnya jaringan paru-paru akibat terjadinya fibrosis secara berlebih, disebabkan oleh iritasi debu Penyebab: semua debu, asap, uap logam dan gas
CONTOH MAKALAH BAHASA INGGRIS TENTANG BAHAYA PENCEMARAN LINGKUNGAN Polusi Lingkungan Polusi Lingkungan Adalah Perubahan Dalam Lingkungan Yang Tidak Diinginkan Karena Dapat Mempengaruhi Kegiatan