Anda di halaman 1dari 9

TES UNIT 1

PENGANTAR KIMIA LINGKUNGAN (KI319)

Disusun Oleh:

Fannisa Hafidhia Suryana (2007769)

Kimia-C 2020

PROGRAM STUDI KIMIA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2022
TES UNIT 1

PENGANTAR KIMIA LINGKUNGAN

1. Gambar disamping merupakan profil temperature atmosfer. Berikan penjelasan profil


temperature atmosfer sebagai fungsi ketinggian.

Jawab:
a. Troposfer
Troposfer adalah lapisan atmosfer tempat kita tinggal dan kita pijaki. Tingkat selang
pada lapisan ini suhunya menurun dengan ketinggian di troposfer. Laju selang
normal pada penurunan suhu troposfer adalah ~6,5oC per kilometer atau penurunan
3,5oF per 1.000 kaki. Tingkat selang wakt sangat bervariasi dan bergantung pada
cuaca. Suhu benar-enar akan meningkat dengan ketinggian di troposfer, di mana kita
kemudian dapat memiliki inversi suhu. Hal ini biasanya sebagi respons terhadap
cuaca yang kuat. Panjang lapisan troposfer adalah 0-10 km
b. Stratosfer
Di atas lapisan troposfer, terdapat lapisan stratosfer. Stratosfer relating lebi tenang
dibandingkan dengan troposfer. Profil suhu yang cukup konstan berkisar antara 10-
20 km sebelum terjadi peningkatan suhu. Panjang total stratosfer sekitar 10-50 km
ke atas. Lapisa ozon berada di stratosfer, dan lapisan ini selanjutnya dipanaskan oleh
matahari.
c. Mesosfer
Mesosfer berada sekitar 50-80 km ke atas secara vertical. Suhu akan menurun dengan
ketinggian ini. Suhu rata-rata sekiar -130oF. Lokasi meosfer merupakan lapisan
terdingin di seluruh atmosfer. Mesosfer umumnya tidak dapat dijangkau dengan
peralatan atau instrumen tertentu
d. Termosfer
Termosfer adalah lapiran vertical terakhir dari atmosfer. Lapisan ini tidak memiliki
batas atas. Suhu pada lapisan ini sangat panas dan dapat naik pada ketinggian lebih
dari 1.800oF

2. Polusi udara secara umum disebabkan oleh emisi gas dan particulate matter. Paparan
senyawa NOx, dan SOx, di atmosfer menyebabkan berbagai fenomena yang tidak
menguntungkan seperti fotochemical smog dan acid rain.
a. Jelaskan proses pembentukan particulate matter
b. Jelaskan proses terjadinya fotochemical smog dan dampak yang ditimbulkan
c. Jelaskan mekanisme wet deposition dan dry deposition pada acid rain, beserta
dampak yang ditimbulkan
d. Jelaskan metode pengurangan/ pengendalian emisi NOx dan SOx di atmosphere
Jawab:

a. Polusi udara perkotaan merupakan salah satu tantangan lingkungan terbesar yang
dihadapi umat manusia semakin berkembangnya tahun ke tahun. Terlihat jelas
pertumbuhan mobilisasi penduduk yang semakin berkembang berdampak pada gaya
hidup dan aktivitas manusia itu sendiri yang mengakibatkan polutan di udara.
Polutan udara terdiri dri kombinasi gas yang kompleks dan pacticulate matter. Secara
khusus, particulate matter halus (patikel dengan diameter aerodinamis lebih kecil
dari 2,5 µm atau PM). Hal tersebut sangat berdampak bagi kesehatan manusia,
visibilitas, ekosistem, cuaca, dan iklim. Efek particulat matter ini sangat bergantung
pada sifat aerosol, termasuk juga jumla konsentrasi, ukuran, dan komposisi kimia.
Pencemaran partikel dihasilkan oleh sumber primer dan sekunder. Partikulat primer
dipancarkan langsung dari lokasi konstruksi, kebakaran hutan, pembakaran kayu,
lubang kerikil, aktivitas pertanian, dan jalan berdebu. Partikulat sekunder terbentuk
di atmosfer melalui reaksi kimia yang kompleks. PM 2.5 prekursor seperti nitrogen
oksida (NOx), senyawa organik volatil (VOC), sulfur dioksida (SO2), dan amonia
berkontribusi pada pembentukan partikel halus sekunder. Prekursor yang mengarah
pada pembentukan PM 2.5 dipancarkan oleh berbagai sumber, termasuk pembangkit
listrik, industri, kendaraan, usaha kecil, bangunan, dan rumah.
b. Smog fotokimia adalah campuran polutan yang terbentuk ketika senyawa nitrogen
oksida (NOx) dan senyawa organik yang mudah menguap (volatile organic
compounds atau VOCs) bereaksi dengna cahaya matahari sehingga menyebabkan
kabut kecoklatan di atas kawasan perkotaan. Polutan yang terdapat pada smog
fotokimia adalah ozon, lachrymator (substansi kimia yang dapat menyebabkan iritasi
mata), dan zat-zat kimia berbahaya lainnya. Terdapat 3 senyawa utama yang
diperlukan untuk membuat reaksi kimia pembentuk smog terjadi. Ketiga senyawa
tersebut adalah sinar ultraviolet (UV), hidrokarbon, dan nitrogen oksida (NOx).
Senyawa-senyawa kimia tersebut dapat berasal dari sumber alami ataupun dari
kegiatan manusia. Kebakaran hutan dan proses mikrobiologi yang terjadi di alam,
terutama di tanah, akan menghasilkan NOx. Sedangkan senyawa VOCs dapat
dihasilkan dari proses penguapan senyawa organik yang terjadi secara alamiah,
seperti terpena (C5H8)n, yang merupakan hidrokarbon yang dihasilkan oleh
tumbuhan dan terdapat dalam minyak sebagai pemicu terjadinya pembakaran. Selain
itu, senyawa NOx dapat terbentuk melalui proses terjadinya petir. Gas nitrogen
bereaksi dengan oksigen di sekitarnya membentuk nitrogen monoksida. Hidrokarbon
dan NOx sebagian besar dihasilkan dari kegiatan manusia seperti pembakaran pada
mesin kendaraan bermotor. Di sebagian besar wilayah perkotaan, lebih dari 50%
smog fotokimia terbentuk akibat adanya emisi kendaraan bermotor. Pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna pada kendaraan bermotor menyebabkan terjadinya
emisi berbagai hidrokarbon yang belum terbakar, karbon monoksida, nitrogen
oksida, dan sulfur oksida. Ini biasanya terjadi ketika kendaraan bermotor sedang
melaju cepat dan saat terjadinya kemacetan, yang menimbulkan kurangnya suplai
oksigen untuk proses pembakaran. Hal ini juga dapat diakibatkan oleh proses
pembakaran pada industri yang kurang suplai oksigen karena adanya kekurangan
pada mesin. Selain disebabkan oleh senyawa-senyawa yang berasal dari kedua jenis
sumber tersebut, smog fotokimia juga sering disebabkan oleh angin yang tenang.
Selama musim dingin, kecepatan angin menjadi rendah, sehingga asap dan kabut
menjadi stagnan pada tempat terbentuknya smog dan meningkatkan tingkat polusi
pada bagian permukaan tempat manusia dan makhluk hidup lainnya hidup. Smog
fotokimia dapat memberikan dampak pada lingkungan, kesehatan manusia, hingga
kerusakan material.
1. Reaksi pembakaran oksida nitrat
NO + O2  NO2 + UV  ∙O + NO
2. Pembentukan radikal oksigen tunggal
∙O + O2  O3
3. Reaksi pencucian (pada saat mulai sore hari)
O3 + NO  O2 + NO2
4. Reaksi hidrokarbon dengan O radikal
RC + ∙O  RCO + O2  RCO3
Dampak utama yang dapat dilihat secara langsung (visual) adalah kabut kecokelatan
yang berada di atas wilayah perkotaan. Warna kecokelatan disebabkan oleh partikel
cair dan padatan yang berukuran sangat kecil yang memendarkan cahaya. Senyawa
NOx, ozon, dan juga peroksiasetil nitrat (PAN) dapat mengurangi bahkan hingga
menghentikan pertumbuhan tumbuhan dengan mengurangi proses fotosintesis. Ozon
dalam jumlah kecil dapat menyebabkan hal ini, tetapi PAN bersifat lebih toksik lagi
terhadap tumbuhan. Smog dapat menyebabkan masalah pada jantung dan paru-paru,
iritasi mata, gangguan pernapasan, batuk, dan sesak pada manusia. Hal ini disebabkan
oleh polutan-polutan yang terkandung dalam smog itu sendiri (NOx, VOCs, ozon,
dan PAN). Ozon juga dapat merusak berbagai campuran material. Ozon dapat
menyebabkan keretakan pada karet, mengurangi kekuatan tekstil, memudarkan warna
pada kain, dan keretakan cat.

c. Wet deposition
Wet deposition ini berawal dengan pembentukan awan, kemudian turun sebagai
hujan atau kabut yang bersifat asam.
Reaksi yang terjadi
Transformasi sulfur
SO2  H2SO4  2H+ + SO42-
Transformasi Nirogen
NO2  NOX  HNO3  H+ + NO3-
NH3 + H+  NH4+
Dampak yang terjadi kerusakan hutan, terbunuhnya serangga, menyebabkan cat
terkelupas, korosi struktur baja, dan pelapukan bangunan batu dan patung.
Dry deposition
Dry deposition ditunjukkan dengan sifat gas dan aerosol yang mengandung asam,
terjadi pada saat kondisi cerah atau berawan.
Reaksi yang terjadi adalah
Transformasi nitrogen
Organic-N (ammonification)  NH3  NH4+  NO2- (nitrification)  NO3-
Transformasi sulfur
Organic-S (teroksidasi)  SO42-
Dampak yang terjadi dapat merusak ekosistem tumbuhan dan hewan, dapat membuat
tanaman menjadi tercemar sehingga jika dikonsumsi oleh tubuh dapat berbahaya
bagi kesehatan
Rain acid
Rain acid merupakan polusi udara yang disebabkan oleh adanya gas SOx dan NOx
yang turun ke permukaan bumi, sehingga dampak negatif polusi ini dirasakan baik
pada ekosistem daratan (terestrial) maupun ekosistem perairan (akuatik). belerang
dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOX) dipancarkan ke atmosfer dan diangkut oleh
angin dan arus udara. SO2 dan tidakX bereaksi dengan air, oksigen dan bahan kimia
lainnya untuk membentuk asam sulfat dan nitrat. Ini kemudian bercampur dengan air
dan bahan lain sebelum jatuh ke tanah. Dampak yang dapat ditimbulkan adalah
Tumbuhan terancam mati akibat pengikisan jaringan epidermis. Sulfur dioksida dan
nitrogen dioksida mempunyai kadar asam tinggi. Hewan terancam mati akibat karbon
dioksida yang berlebihan. Menyebabkan berbagai macam penyakit.
3. Ozon merupakan protective layer bagi kehidupan di bumi dari radiasi sinar UV.
a. Jelaskan mekanisme pembentukan stratospheric ozone dan tropospheric ozone
b. Jelaskan faktor yang menyebabkan terjadinya ozone depletion
c. Mengapa keberadaan senyawa organohalogen di atmosfer dapat mempercepat
terjadinya ozone depletion
Jawab:
a. Stratospheric ozone
Stratospheric ozone terbentuk secara alami melalui interaksi radiasi ultraviolet
matahari (UV) dengan molekul oksigen (O2). Lapisan ozon ini, kira-kira 6 sampai
30 mil di atas permukaan bumi, mengurangi jumlah radiasi UV berbahaya yang
mencapai permukaan bumi.
Reaksi yang terjadi
O2  ∙O + O2  O3
Tropospheric ozone
Tropospheric ozone terbentuk oleh interaksi sinar matahari, terutama sinar
ultraviolet, dengan hidrokarbon dan nitrogen oksida, yang dipancarkan oleh knalpot
mobil dan cerobong asap. Di daerah perkotaan, tingkat ozon yang tinggi biasanya
terjadi selama bulan-bulan musim panas yang hangat.Troposfer, atau ozon
permukaan tanah, tidak dipancarkan langsung ke udara, tetapi diciptakan oleh reaksi
kimia antara oksida nitrogen (NOx) dan volatile organic compounds (VOC).
b. Ozone depletion adalah penipisan lapisan ozon yang ada di atmosfer bagian atas. Ini
terjadi ketika atom klorin dan brom di atmosfer bersentuhan dengan ozon dan
menghancurkan molekul ozon. Satu atom klorin dapat menghancurkan lebih dari
100.000 molekul ozon sebelum dikeluarkan dari stratosfer. Oleh karena itu, lapisan
ozon dapat dihancurkan lebih cepat daripada yang dibuat secara alami.
c. Senyawa halogen mampu menghancurkan begitu banyak ozon karena berfungsi
sebagai katalis. Halogen memulai pemecahan ozon dan bergabung dengan oksigen
yang dibebaskan untuk membuat dua molekul oksigen. Setelah setiap reaksi, halogen
memulai lagi siklus destruktif dengan molekul ozon lainnya.
4. Global warming merupakan fenomena peningkatan suhu bumi akibat keberadaan gas
rumah kaca di atmosphere yang dapat mengabsorpsi dan mengemisikan radiasi
Inframerah (IR).
a. Mengapa gas CO2, CH4 dan N2O termasuk kategori greenhouse gases
b. Meskipun H2O memiliki kontribusi terbesar terhadap greenhouse effect, namun
global warming potensialnya rendah, Jelaskan.
Jawab:
a. Greenhouse effect yang disebebkan oleh karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida
dan gas lainnya yang terakumulasi di atmosfer dan menciptakan lapisan pemantul
panas yang menjaga Bumi pada suhu yang layak huni. Gas-gas ini membentuk isolasi
yang membuat planet ini cukup hangat untuk mendukung kehidupan.
CO2  Saat CO2 menyerap energi infra merah ini, CO2 bergetar dan memancarkan
kembali energi infra merah ke segala arah. Sekitar setengah dari energi itu keluar ke
luar angkasa, dan sekitar setengahnya kembali ke Bumi sebagai panas, berkontribusi
pada 'efek rumah kaca'.
CH4  Metana disebabkan oleh dekomposisi materi tanaman, dan dilepaskan dari
tempat pembuangan sampah, rawa, sawah. Hasil peternakan juga melepaskan
metana. Meskipun emisi metana lebih rendah dari emisi karbon dioksida, ini
dianggap sebagai gas rumah kaca utama karena setiap molekul metana memiliki 25
kali lebih banyak potensi pemanasan global dari molekul karbon dioksida. CO2 dapat
menyerap energi infra merah dengan panjang gelombang panjang dari Bumi dan
menjaga atmosfer tetap hangat.
NO2  Gas NO2 dilepaskan dari bakteri di dalam tanah. Praktik pertanian modern,
pengolahan tanah dan penanaman tanah, pengelolaan limbah ternak, dan penggunaan
pupuk kaya nitrogen berkontribusi secara signifikan terhadap emisi Oksida nitrat.
Molekul nitro oksida tunggal memiliki 298 kali potensi pemanasan global dari
molekul karbon dioksida.
b. Uap air menyerap radiasi gelombang panjang dan memancarkannya kembali ke
permukaan, sehingga berkontribusi terhadap pemanasan. Namun, jika dibandingkan
dengan gas rumah kaca lainnya, uap air tetap berada di atmosfer dalam waktu yang
jauh lebih singkat.

Anda mungkin juga menyukai