Judul:
Pemodelan Putus Sekolah Siswa Berusia 7 – 18 Tahun di Papua pada Tahun 2011
Dengan Regresi Spasial
Latar belakang
1
Fenomena putus sekolah ini dapat dilihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK),
Angka Partisipasi Murni (APM) dan rata-rata lama sekolah. APK dan APM erat
kaitannya dengan remaja putus sekolah di setiap jenjang pendidikan, karena didalam
perhitungan APK dan APM dihitung dari jumlah siswa yang sekolah di setiap jenjang
pendidikan. Jika jumlah siswa yang bersekolah lebih rendah daripada jumlah usia
sekolah di setiap jenjang pendidikan, maka nilai APK dan APM menjadi rendah.
Semakin banyak siswa di jenjang pendidikan yang putus sekolah maka semakin sedikit
nilai persentase APK dan APM. Rata-rata lama sekolah pun cukup erat kaitannya
dengan remaja putus sekolah, dimana semakin banyak siswa di jenjang pendidikan yang
putus sekolah maka semakin rendah pula rata-rata lama sekolahnya.
Tabel 1. Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni Provinsi Papua Menurut
Pendidikan Tahun 2005 - 2011
Sumber : http://www.bps.go.id/
Dapat dilihat pada tabel 1 bahwa APK dan APM pada tahun 2005 – 2011 di
Provinsi Papua sebagian besar belum mencapai angka 95%, padahal menurut Rasiyo
(2008) salah satu parameter keberhasilan pendidikan adalah menuntaskan Angka
Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) mutu pendidikan untuk
mencapai 95%. Selain itu, rata-rata lama sekolah di Provinsi Papua pada tahun 2009 dan
tahun 2010 adalah 6,57 tahun dan 6,66 tahun, yang berarti penduduk usia sekolah hanya
sanggup menyelesaikan pendidikan hingga jenjang pendidikan SD saja. Nilai ini masih
berada di bawah rata-rata lama sekolah nasional pada tahun 2009 dan tahun 2010, yaitu
2
7,32 tahun dan 7,92 tahun. Selain itu, Provinsi Papua Barat sebagai tetangga dari
Provinsi Papua, rata-rata lama sekolahnya jauh lebih tinggi daripada Provinsi Papua,
yaitu 8,01 tahun pada tahun 2009 dan 8,21 tahun pada tahun 2010. Hal ini cukup
kontras mengingat kedua provinsi berada dalam satu lingkup geografis (pulau) yang
sama.
Identifikasi Masalah
Dari penjabaran sebelumnya dapat dilihat bahwa masalah putus sekolah adalah
masalah yang cukup krusial untuk ditangani, terutama fenomena putus sekolah yang
terjadi pada penduduk yang berusia 7 – 18 tahun (penduduk yang berpotensi
mengenyam pendidikan di jenjang pendidikan SD hingga SMA/SMK).
Berbagai kebijakan dan strategi yang tepat dibutuhkan oleh pemerintah daerah
Papua untuk mengatasi masalah putus sekolah ini. Agar kebijakan dan strategi yang
telah disusun tepat sasaran, maka perlu diidentifikasi faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi siswa berusia 7 – 18 tahun untuk putus sekolah dan persebaran siswa
putus sekolah tersebut berdasarkan letak dan kondisi geografis Provinsi Papua karena
menurut BPS (2011), angka putus sekolah memiliki keterbatasan dalam menyajikan
fenomena yang menyebabkan anak putus sekolah dan BPS sendiri hanya menyajikan
perhitungan angka putus sekolah secara nasional, belum sampai pada level penyajian
provinsi dan kabupaten.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk ingin mengetahui karakteristik siswa putus
sekolah 7 – 18 tahun di Provinsi Papua pada tahun 2011 dan persebarannya dengan
pemodelan regresi spasial beserta faktor-faktor yang dominan mempengaruhi siswa 7 –
18 tahun untuk putus sekolah.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pemerintah daerah Papua
sebagai bahan evaluasi kebijakan terkait pendidikan yang selama ini telah dilakukan,
terutama kebijakan terkait aksesibilitas dan fasilitas untuk bersekolah.
3
Landasan Teori
Metode Analisis
Penelitian ini memanfaatkan data sekunder, yaitu data Susenas KOR 2011 dan
data dari Kementerian Pendidikan Nasional.
Data ini nantinya akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif untuk
menggambarkan karakteristik dari siswa berusia 13 – 18 tahun di Indonesia dan
persebarannya pada tahun 2012, sedangkan untuk analisis inferensia menggunakan
Analisis Regresi Spasial dengan bentuk umum :
4
(1)
(2)
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2011. Indeks Pembangunan Manusia 2009 - 2010. Jakarta :
Badan Pusat Statistik.
http://tolikarakab.bps.go.id/ensiklopedia/pendidikan/31-angka-putus-sekolah
http://www.bps.go.id/tab_sub/excel.php?id_subyek=28%20¬ab=3
http://www.bps.go.id/tab_sub/excel.php?id_subyek=28%20¬ab=4
5
Mennis, Jeremy. 2006 Mapping the Results of Geographically Weighted
Regression.[Jurnal] Inggris : The British Cartographic Society
Septiana, Liska dan Sri Pingit Wulandari. Pemodelan Remaja Putus Sekolah Usia SMA
di Provinsi Jawa Timur Dengan Menggunakan Metode Regresi Spasial.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16199-Paper-pdf.pdf