Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DELLA AFRIYANTI

BP : 1811121030
KELAS : B/ Teknologi Rempah dan Minyak Atsiri

Tugas

No. Jenis rempah Komponen kimia Fungsinya

1. Nilam (Pogostemon benzaldehid (2,3%), • Industri makanan : bahan penyedap dan


cablin Benth) kariofilen (17,29%), penambah cita rasa)
a-patchoulien
• Industri bahan pengawet : (sebagai
(28,28%), Buenesen
insektisida)
(11,76%) dan
patchouli alkohol • Industri kosmetik dan personal care
(40,04%). products : sabun, pasta gigi, lotion,
skincare, produk-produk kecantikan, dan
sebagainya
• Industri parfum (aroma woodsy)
digunakan untuk mengharumkan kamar
tidur untuk memberi efek menenangkan

• Industri farmasi : anti septik,anti jamur,


anti jerawat, obat eksim, dan kulit pecah-
pecah, serta ketombe, mengurangi
peradangan, membantu mengurangi
kegelisahan dan depresi, membantu
penderita insomnia (gangguan susah tidur)
dan meningkatkan gairah seksual, membuat
tidur lebih nyenyak (anti-insomnia) dan
sebagai penawar racun

2. Kayu putih α- pinene (1,23%), -Industri Jamu/farmasi : Obat luar


(Melaleuca sineol (32,15%), α- (minyak kayu putih, balsem) terapi uap.
leucadendra) terpineol (8,87%), Dan obat dalam (langsung diminum)
kariofilen (2,86%), α- -Industri kosmetik : Pasta gigi, sabun,
kariofilen (2,31%), parfum
Ledol (2,17%) dan -Industri makanan : Permen
Elemol (3,11%).
-Aplikasi lain : Lilin aromaterapi, blended
cream, in the bath

3. Sereh wangi sitronelal 30- 45%, • Menenangkan, menyegarkan dan


(Cymbopogon geraniol 65-90%, mempertajam pikiran,
Winterianus Jowitt) sitronelol 11-15%,
• Dapat digunakan sebagai penolak
geranil asetat 3-8%,
serangga dan kucing
sitronelil asetat 2- 4%,
sitral, kavikol, • Untuk perawatan kulit
eugenol, elemol,
• Sebagai obat urut
kadinol, kadinen,
vanilin, limonen,
kamfen

4. Ylang-ylang benzaldehid, linalool,  Antidepresi : menyebabkan rileks.


(Cananga odorata) α-kariofilen, α-
 Secara fisik dapat : menurunkan tekanan
humulen, benzil
darah, melemaskan otot tegang,
format, benzil asetat,
mengurangi gejala PMS dan menopause.
benzil alkohol, safrol,
iso-eugeno  Antibakteri : Eksim dan gigitan serangga.

 Menyeimbangkan produksi lemak.

 Stimulan pertumbuhan rambut: shampo &


pelembab

5. Pala (Myristica eugenol, iso-eugenol,  mengatasi masalah sirkulasi darah, otot,


fragrans) terpineol, borneol, persendian, asam urat (gout), sakit dan
linalol, geraniol, nyeri otot, rematik, kembung, salah
safrole, terpene, pencernaan, lemah pencernaan, mual.
aldehide
 membantu melawan infeksi bakteri.

6. Kayu manis sinamat aldehida (60- 1) Penambah aroma dalam preparat minyak
(Cinnamomum 75%), eugenol, aromaterapi
verum, sin. C. aldehid lain, benzil-
2) Memasak, karena sifatnya sebagai
zeylanicum) benzoat, felandren
pemberi aroma

3) Pengharum ruangan

4) Membunuh nyamuk, baik digunakan


sebagai repelen maupun larvasida

5) Agen antibakteri dan antifungal,


sehingga dapat digunakan pada penyakit
infeksi

6) Membantu sirkulasi darah dan sebagai


stimulan seksual

7. Akar wangi a- dan β-Vetivenon, • melemaskan dan menyegarkan pikiran dan


(Chrysopogon Vetivenol, Vetivenil tubuh
zizanioides) Vetivenat, Asam
• membantu menurunkan tekanan darah
palmitat, Asam
benzoat, dan Vetivena • meningkatkan sirkulasi darah

• menenangkan dan menstabilkan emosi

• membantu mengatasi stres dan


mengembalikan keadaan emosi.

8. Jahe (Zingiber seskuiterpen- - mengurangi gejala flu, pilek, batuk, masuk


officinale Roxb ) zingiberen, a dan β angin, pegal-pegal, sebagai penyegar badan,
felandren, d-kamfen, serta berkhasiat sebagai obat kuat
asetil heptenon, n- Industri pengguna minyak jahe :
desil aldehid, n-nonil
• Industri minuman
aldehid, borneol,
sineol, linalol, sitral • Industri penyedap
dan sesquiterpen
• Farmasi
alkohol
• Industri wewangian

Cara atau metode pengambilan minyak atsiri yang umum dilakukan

Minyak atisiri merupakan suatu minyak yang mudah mengalami penguapan dan berbau
aromatik. Adapun cara pengambilan minyak dari berbagai tumbuhan penghasil minyak atsiri
diantaranya : Destilasi, Pengepresan, Meserasi, dan Enfleurasi

1. Destilasi

Destilasi adalah proses pemisahan zat-zat cair dari campurannya dengan berdasarkan
perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu campuran dapat dipidahkan bila zat-
zat penyusunya tersebut mempunyai perbedaan titik didih cukup tinggi.

Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih komponen cairan yang
dipisahkan pada tekanan tertentu. Penguapan diferensiasi dari suatu campuran cairan merupakan
bagian terpenting dalam proses pemisahan dengan destilasi, diikuti dengan cara penampungan
material uap dengan cara pendingindan pengembunan dalam kondensor pendingin air
(Kusumaningrum, Widya, dkk, 2014).

Prinsip dasar dalam proses destilasi yaitu dengan berdasarkan perbedaan titik didih,
senyawa dengan titik didih yang paling rendah akan terpisah terlebih dahulu. Air pendingin
dimasukkan dari ujung yang paling dekat dengan adaptor, dan air keluar melalui ujung pendingin
yang lain. Termometer dipasang sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan titik didih
senyawa yang sedang dipisahkan. Ujung termometer diletakkan tepat pada posisi ujung
pendingin.
Metode destilasi yang umum digunakan dalam produksi minyak atsiri adalah destilasi air
dan destilasi uap-air. Karena metode tersebut merupakan metode yang sederhanan dan
membutuhkan biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan destilasi uap.

Syarat utama pemisahan campuran dengan cara destilasi adalah semua komponen yang
terdapat didalam campuran haruslah bersifat volatil. Pada suhu yang sama, tingkat penguapan
pada masing-masing komponen akan berbeda-beda. Hal ini berarti bahwa pada suhu tertentu,
komponen yang lebih volatil dengan campuran cairan akan lebih banyak bengkit uap. Sifat
demikian ini akan terjadi sebaliknya, yakni pada suhu tertentu fasa cairan akan lebih banyak
mengandung komponen yang kurang volatil. Jadi cairan yang setimbang dengan uapnya pada
suhu tertentu memiliki komposisi yang berbeda. Perbedaan komposisi dalam ketimbangan uap-
cairan dapat dengan mudah dipelajari pada destilasi pemisahan campuran alkohol dan air.

2. Pengepresan

Pengepresan adalah proses pengambilan minyak atsiri dengan cara pengepresan yang
dillkukan terhadap bahan berupa biji, buah atau kulit luar yang dihasilkan dari tanaman yang
termasuk famili citrus. Hal ini disebabkan minyak dari famili tanaman tersebut akan mengalami
kerusakan jika diekstaksi dengan cara penyulingan. Dengan pengepresan maka sel-sel yang
mengansung minyak akan pecah dan minyak akan mengalir kepermukaan bahan.

Pada metode pengepresan, alat yang digunakan berupa mesin pengepres. Alat ini bekerja
dengan cara menekan bahan baku hingga sel penghasil minyak akan pecah dan minyak akan
keluar.

3. Maserasi

Maserasi adalah pembuatan minyak dengan lemak panas tidak berbeda jauh dengan
metode lemak dingin. Bahan dab peralatan yang digunakan pun tidak jauh berbeda.
Perbedaannya anya terletak pada bagian awal proses, yaitu menggunakan lemak panas.
Sedangkan alat yang digunakan yaitu evaporator vakum. Selain itu, dibutuhkan wadah beruoa
bak atau baskom untuk merendam bunga dalam lemak panas. Bahan yang diperlukan dalam
material yaitu lemak dan alkohol. Lemak digunkan sebagai adsorben, sedangkan alkohol
digunkan untuk melarutkan lemak.
Proses maserasi dilakukan dalam beberapa tahapan :

a) Pilih bunga yang bagus dengan tingkat ketuan optimum (belum mekar penuh).
b) Rendam bunga dalam lemak yang telah dipanasi sampai suhunya mencapai kondisi cair
dan biarkan satu malam.
c) Keesokan harinya tambahkan alkohol panas dalam lemak, lalu aduk dan saring untuk
memisahkan bunganya,
d) Simpan campuran lemak dan alkohol dalam pendingin agar membeku sehingga mudah
dipisahkan.
e) Pemisahan dilakukan dengan penyaringan sampai larutan benar-benar bebas dari lemak.
f) Larutan yang bebas lemak tersebut selanjutnya dievarporasi pada kondisi vakum sampai
memperoleh absolute.

4. Enfleurasi

Enfleurasi adalah proses ekstraksi yang digunakan khusus untuk mengektaksi minyak
bunga-bungaan, dalam rangka mendapatkan mutu dan rendemen minyak yang tinggi. Caranya
adalah lemak dingin yang telah disiapkan dilumurkan secara merata kedalam chasisis tempat
lemak, yang terbentuk persegi empat. Setelah itu kelopak bunga mawar yang telah disiapkan
ditaburkan diatas lemak untuk selanjutnya disimpan selama 24 jam. Setelah 24 jam, kelopak
bunga mawar yang telah jenuh tersebut diganti dengan kelopak bunga yang baru.

Untuk mendapatkan rendemen minyak yang lebih tinggi dan bermutu tinggi, proses
fisiologi dalam bunga selama proses ekstraksi berlangsung perlu dijaga agar tetap berlangsung
dalam waktu selama mungkin sehingga bunga tetap dapat memproduksi minyak atsiri. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menggunakan lemak heawani dan nabati.

Keberhasilan proses enfleuarasi tergantung pada kualitas kemak yang digunakan dan
ketelitian serta keterampilan dalam mempersiapkan lemak. Lemak yang digunakan tidak boleh
berbau, tidak berwarna, tidak mengandung asam lemak bebas, dan memiliki konsintensi tertentu.
Jika lemak terlalu keras, maka kontak antara bunga dan lemak relatif sulit sehingga mengurangi
daya absorpsi dan redemen minyak bunga yang dihasilkan. Sebaiknya jika lemak terlalu lunak,
maka bunga yang disebarkan pada permukaan lemak akan masuk kedalam lemak sehingga bunga
yang layu dan lemak yang melekat pada bunga sulit dipisahkan, dan hal ini dapat mengakibatkan
penyusutan berat lemak yang digunakan (Julianto Tatang, 2016).

Prinsip kerja enfleurasi cukup sederhana. Jenis bunga tertentu (sedap malam, misalnya
melati) setelah dipetik, masih meneruskan aktivitas fisiologisnya, sehingga memproduksi minyak
dan mengeluarkan bau wangi. Lemak mempunyai daya absorpsi tinggi dan jika dicampurkan
kemudian kontak dengan bunga yang berbau wangi, maka minyak akan mengabsorpsi minyak
yang dikeluarkan bunga tersebut. Pada proses ini bunga dijaga agar bunga tetap hidup dengan
cara memberikan oksingen secukupnya agar minyak atsiri yang dikandung dapat diabsorpsi pada
suhu ruang.

Perbedaan Oleoresin Dengan Minyak Atsiri

Oleoresin bersumber dari resin yang tercampur dengan minyak atsiri yang berasal dari
berbagai jenis rempah yang telah di ekstrak. Sedangkan minyak atsiri bersumber dari proses
penyulingan berbagai jenis tanaman dan bagian-bagiannya, seperti daun, bunga, buah, biji,
batang atau kulit dan akar.

DAFTAR PUSTAKA

Julianto, Tatang. 2016. Minyak Atsiri Bunga Indonesia. Deepublish. Jakarta

Kusumaningrum, Widya, dkk. 2014. Pembuatan Minyak Atsiri. UIN. Jakarta

Lisani, 2017. Teknologi Rempah dan Minyak Atsiri. Jambi : Teknologi Industri Pertanian,
Universitas Jambi.

Anda mungkin juga menyukai