FISIOLOGI TANAMAN
ACARA II
“METABOLIT SEKUNDER”
Disusun oleh:
Nama : Azri Muhammad Jihad
NPM : E1J019108
Shift : Kamis, 10.00-12.00 WIB
Dosen : Ir. Usman Kris Joko Suharjo,M.Sc.,Ph.D
4.2. Pembahasan
Metabolit sekunder adalah golongan senyawa yang terkandung dalam tubuh
organisme yang terbentuk melalui proses metabolisme sekunder yang disintesis dari banyak
senyawa metabolisme primer, seperti asam amino, asetil koenzim A, asam mevalonat dan
senyawa antara dari jalur shikimat. Beberapa hal penting yang membedakan antara senyawa
metabolit sekunder dengan senyawa metabolit primer adalah penyebaran metabolit sekunder
lebih terbatas serta memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda untuk tiap famili, spesies
bahkan organ tanaman tertentu. Senyawa ini dapat hanya diproduksi pada tahap
pertumbuhan dan perkembangan tertentu atau selama periode terjadinya cekaman serta
adanya serangan pathogen. Dalam praktikum ini membahas mengenai metabolit sekunder.
Praktikum yang dilakukan ialah mengenai metabolit sekunder yang terdapat dalam
berbagai komoditas pertanian, disini praktikan diminta untuk mengidentifikasi beberapa
bahan, dan diamati metabolit sekunder yang ada pada kandungan bahan – bahan. Bahan –
bahan yang diamati ada 16 buah, yakni, daun tomat, daun keningkir, daun sirsak, bawang
merah, bawang putih, cabai rawit, bunga melati, biji pala, bunga cengkeh, daun jeruk purut,
daun sereh, lengkuas, kunyit, jahe, dan kencur.
Setiap metabolit sekunder yang dihasilkan memiliki manfaat tersendiri bagi tanaman
maupun manusia yang memanfaatkannya. Pada bahan daun jeruk purut, daun bawang, daun
sereh, daun tomat, bahan – bahan tersebut memiliki manfaat yang sama pada tumbuhan itu
sendiri yakni sebagai alat fotosintesis. Namun, bahan – bahan tersebut memiliki manfaat yang
berbeda jika pada manusia, contohnya pada daun sereh, yang berguna untuk mengusir
nyamuk, namun pada daun tomat yang berguna sebagai pembasmi kutu daun.
Metabolit sekunder pada bahan jahe, lengkuas, kunyit, dan kencur, bahan – bahan
tersebut tumbuh dari dalam tanah, memiliki aroma yang khas yakni aroma tanah dengan
pedas, dan sedikit panas. Namun memiliki warna – warna yang berbeda, contohnya pada
kunyit berwarna oranye, dan jahe berwarna kuning. Namun kunyit ditemukan banyak
kesamaan dengan temulawak, yang membedakannya adalah ukurannya, pada temulawak
ukurannya cenderung besar, dan kunyit kecil. Untuk metabolit sekundernya pada jahe,
kunyit, kencur, temulawak memiliki metabolit sekunder yang sama yakni, kurkumin, hal ini
mungkin disebabkan keempat rempah tersebut dalam satu famili.
Pada bahan bawang merah memiliki metabolit sekunder volatil, bawang putih
memiliki metabolit sekunder organosulfur, biji pala memiliki metabolit sekunder fenolik,
cabai rawit merah memiliki metabolit sekunder flavonoid.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini yaitu identifikasi metabolit
sekunder yang ada pada komoditas pertanian yaitu bunga cengkeh, lengkuas, kencur, jahe,
kunyit,cabe rawit,biji pala, daun jeruk purut, bawang merah, bawang putih, daun sereh, daun
keningkir, daun sirsak, bunga melati, buah tomat, buah cabe telah dilakukan dan didapat
berbagai macam nama metabolit sekundernya seperti kurkmin, limonoid, flavonoik, folatil,
organosulfur,dan steroid.
5.2. Jawaban Pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan perbedaan jenis metabolit sekunder yang diproduksi
tanaman.
Jawaban: Perbedaan jenis dan spesies tanaman menyebabkan perbedaan jaringan yang
mengeluarkan metabolit ke dalam berbagai bentuk. Adapun jaringan tersebut terbagi
menjadi jaringan rekresi, eksresi, dan sekresi.Jaringan Rekresi adalah jaringan yang
mengeluarkan senyawa yang belum melewati proses metabolisme. Jaringan ini terdiri
dari hidatoda dan kelenjar garam. Hidatoda merupakan struktur yang mengeluarkan
air dari mesofil ke permukaan daun. Sedangkan kelenjar garam berfungsi untuk
mengeluarkan garam yang terserap.Jaringan Ekskresi merupakan jaringan yang
terdapat di permukaan tubuh. Jaringan ini, yaitu, Rambut kelenjar dan kelenjar.
Terdapat pada bagian trikoma. Fungsi rambut kelenjar adalah menyaring zat-zat
ekskresi misalnya minyak atsiri dan mengatur pengeluaran ekskresi lewat plasma
sedangkan kelenjar berfungsi untuk penghasil lendir.Kelenjar madu. Umunya terdapat
pada bagian bunga, merupakan kelenjar di bagian pangkal. Bentuknya berupa tonjolan
yang terdiri dari banyak sel diatasnya memiliki plasma yang kental. Osmofora adalah
kelenjar yang menghasilkan minyak menguap padabagian-bagian bunga. Jaringan
Sekresi (Kelenjar Internal) Pada tumbuhan terdapat struktur sekresi khusus yang
berupa selatau sekelompok selmen sekresikan senyawa-senyawa tertentu yang tidak
dikeluarkan dari tubuh
2. Apakah kandungan pati pada ubi kayu termasuk metabolit sekunder ? jelaskan
menggapa?
Jawaban: Bukan, karena metabolit sekunder ialah senyawa organic selain karbohidrat
dan pati yang dihasilkan oleh tanman.Sedangkan pati yang dihasilkan singkong ialah
produk metabolisme primer.
3. Bagaimana metabolit sekunder ini diproduksi oleh tanaman
Jawaban: Produksi senyawa metabolit sekunder terjadi melalui jalur di luar biosintesis
karbohidrat dan protein. Terdapat tiga jalur utama dalam proses pembentukan
metabolit sekunder, yaitu jalur asam malonat, asam mevalonat, dan asam shikimat.
Biosintesis terpenoid pada tumbuhan melalui jalur deoksiselulosa.
4. Apa manfaat metabolit sekunder bagi tanaman
Jawaban: Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi
lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan
penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal.
5. Apa manfaat tiap metabolit sekunder di atas bagi manusia
Jawaban: Bagi manusia, kandungan metabolit sekunder dari tumbuhan dapat
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Beberapa metabolit sekunder lainnya
digunakan juga dalam memproduksi sabun, parfum, minyak herbal, pewarna, permen
karet, dan plastik alami seperti resin, antosianin, tanin, saponin, dan minyak volatil.
Salah satu contoh metabolit sekunder yang dapat menimbulkan rasa, yaitu rasa pahit,
adalah kafein. Senyawa ini di antaranya terdapat pada tanaman kopi, teh, dan kakao.
DAFTAR PUSTAKA
Amaliah, Melya. 2012. Kimia Bahan Alam. Depdikbud : Jakarta
Bendi, K.R. 2012. Cara mengidentifikasi Flavonoid. Penerbit ITB : Bandung
Salisbury, F.B., and C. W. Ross. 1991. Plant Physiology,4th ed. Wadsworth Publishing
Company. Belmont.
Yola, Puspita. 2011. Fisiologi Tumbuhan Dasar Jilid 1. ITB Press : Bandung