Anda di halaman 1dari 6

Lembar Kerja Mahasiswa

Nama Ramuan
Ramuan Sakit Gigi
Asal Daerah : Taluk Kuantan
Indikasi
Untuk Pengobatan Sakit Gigi
Komposisi Jumlah

1. Daun Pandan 1. 3 Lembar


2. Bawang Merah 2. 4 Siung
3. Jahe 3. 50 gram
4. Cengkeh 4. 5-6 buah
5. Garam 5. 1 sendok teh
6. Air 6. 400 ml

Penyiapan
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Kupas bersih bawang merah dan jahe kemudian cuci jahe, bawang merah dan daun
pandan dengan bersih.
3. Semua bahan diiris kemudian direbus dengan 400 ml air hingga air tersisa 200 ml lalu
disaring.
Aturan Pakai
Tiga Kali Sehari Dikumur Selama 30 detik
(Pemakaian hanya untuk 12 jam)
Kandungan Kimia & Khasiat Simplisia
Flavonoid merupakan golongan terbesar dari fenol
yang memiliki sifat efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri dengan cara inaktivasi protein.
Fenol bersifat lipofilik yang akan merusak
membran mikroba, memiliki kemampuan untuk
mendenaturasi protein dan merusak membran sel
tanpa dapat diperbaiki.
Saponin berfungsi sebagai antibakteri dan
antimikroba. Hal ini didasarkan pada sifat sitotoksik
dari saponin dan kemampuannya dalam
mempengaruhi permeabilitas membran sitoplasma
sehingga sel mikroba menjadi lisis.
Minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan atau
mematikan bakteri dengan mengganggu proses
terbentuknya membran atau dinding sel sehingga
membran atau dinding sel tidak terbentuk atau
terbentuk tidak sempurna.

Kandungan senyawa metabolit sekunder pada jahe


seperti golongan fenol, flavonoid, terpenoid,
minyak atsiri, yang merupakan golongan senyawa
metabolit sekunder bioaktif yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

Flavonoid adalah salah satu jenis senyawa yang


bersifat racun. Selain itu, senyawa flavonoid dapat
menimbulkan kelayuan syaraf pada beberapa organ
vital serangga yang dapat menyebabkan kematian,
seperti pernapasan.
Senyawa eugenol sebagai hasil isolasi dari minyak
cengkeh sudah biasa digunakan untuk obat sakit
gigi dan bahan campuran untuk menambal gigi.
Kemasan Jadi
Kontra Indikasi
Jangan dikumur terlalu lama
Literatur
 Alwani, H. Wiwin, A, dan Dwi Hartanti. 2017. Potensi Infusa Jahe (Zingiber officinale
R) sebagai Bahan Pengawet Alami pada Tahu dan Daging Ayam Segar. Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan, Nomor 6, Hal. 177-183.
 Nurdjannah, Nanan. 2004. Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian. Bogor.
 Nurhasanah, F. Andrini, dan Yulis Hamidy. 2015. Aktivitas Antifungi Air Perasan
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Candida albicans Secara In Vitro.
Jurnal Ilmu Kesehatan, Jilid 9, Nomor 2, Hal. 71-77.
 Mardiyanigsih, Ana dan Resmi Aini. 2014. Pengembangan Potensi Ekstrak Daun
Pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb) Sebagai Agen Antibakteri. Nomor 2. Volume
4. Program Studi D3 Farmasi Poltekkes Bhakti Setya Indonesia. Yogyakarta.
Produk Sejenis Yang Beredar di pasaran

Nama Produk
HERSAGI
Jenis : Jamu/Obat Herbal Terstandar/Fitofarmaka
Produsen : Herbal Indo Utama
Indikasi
 Membantu mengatasi sakit gigi berlubang
 Membantu meredakan rasa nyeri
 Menyegarkan aroma mulut
 Melegakan napas

Komposisi Jumlah

Tiap 5 ML
 1 tetes
 Minyak Zaitun
 4 Siung
 Minyak Caryophyli
 50 gram
 Vip
 5-6 buah
 Ol Menthae

Bentuk Sediaan
Syrup
Aturan Pakai
 Bersihkan gigi atau mulut terlebih dahulu dengan berkumur dan menggosok gigi
 Teteskan herbal Hersagi pada bagian gigi yang berlubang atau gusi yang bengkak
 Bisa juga dengan membasahi kapas dengan herbal Hersagi lalu tempelkan pada gigi
yang sakit

Kandungan Kimia & Khasiat Simplisia


Flavonoid merupakan golongan terbesar dari fenol
yang memiliki sifat efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri dengan cara inaktivasi protein.
Fenol bersifat lipofilik yang akan merusak
membran mikroba, memiliki kemampuan untuk
mendenaturasi protein dan merusak membran sel
tanpa dapat diperbaiki.
Saponin berfungsi sebagai antibakteri dan
antimikroba. Hal ini didasarkan pada sifat sitotoksik
dari saponin dan kemampuannya dalam
mempengaruhi permeabilitas membran sitoplasma
sehingga sel mikroba menjadi lisis.

Minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan atau


mematikan bakteri dengan mengganggu proses
terbentuknya membran atau dinding sel sehingga
membran atau dinding sel tidak terbentuk atau
terbentuk tidak sempurna.

Kandungan senyawa metabolit sekunder pada jahe


seperti golongan fenol, flavonoid, terpenoid,
minyak atsiri, yang merupakan golongan senyawa
metabolit sekunder bioaktif yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

Flavonoid adalah salah satu jenis senyawa yang


bersifat racun. Selain itu, senyawa flavonoid dapat
menimbulkan kelayuan syaraf pada beberapa organ
vital serangga yang dapat menyebabkan kematian,
seperti pernapasan.
Senyawa eugenol sebagai hasil isolasi dari minyak
cengkeh sudah biasa digunakan untuk obat sakit
gigi dan bahan campuran untuk menambal gigi.
Kemasan Jadi
Kontra Indikasi
Jangan dikumur terlalu lama
Literatur
 Alwani, H. Wiwin, A, dan Dwi Hartanti. 2017. Potensi Infusa Jahe (Zingiber officinale
R) sebagai Bahan Pengawet Alami pada Tahu dan Daging Ayam Segar. Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan, Nomor 6, Hal. 177-183.
 Nurdjannah, Nanan. 2004. Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian. Bogor.
 Nurhasanah, F. Andrini, dan Yulis Hamidy. 2015. Aktivitas Antifungi Air Perasan
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Candida albicans Secara In Vitro.
Jurnal Ilmu Kesehatan, Jilid 9, Nomor 2, Hal. 71-77.
 Mardiyanigsih, Ana dan Resmi Aini. 2014. Pengembangan Potensi Ekstrak Daun
Pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb) Sebagai Agen Antibakteri. Nomor 2. Volume
4. Program Studi D3 Farmasi Poltekkes Bhakti Setya Indonesia. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai