Abstrak
Syifa, Nur Laelatus., Kusnadi., Barlian, Akhmad Aniq., 2019. Pengaruh Perbandingan Konsentrasi
Surfaktan Tween 80 Terhadap Uji Sifat Fisik Sediaan Mouthwash Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.)
Daun sirih merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Daun sirih dipercaya memiliki banyak
khasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Pada umumnya senyawa yang memiliki keefektifan untuk dapat
menyembuhkan penyakit berasal dari senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder tersebut yaitu
alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin, dan tannin. Sedangkan ekstraknya mengandung minyak atsiri,
kavicol, karvakrol, eugenol dan estragol yang memiliki sifat antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi tween 80 terhadap uji sifat fisik pada sediaan mouthwash yang
dikombinasikan dengan ekstrak daun sirih.
Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode refluks dengan pelarut etanol 96%.
Uji kandungan senyawa dilakukan secara uji senyawa fitokimia. Hasil analisis data dilakukan dengan
identifikasi uji senyawa flavonoid yang ditandai dengan adanya perubahan warna pada ekstrak setelah
ditambahkan dengan HCL 2N dan HCL pekat.
Hasil dari penelitian ini adalah ada pengaruh dari penggunaan tween 80 terhadap sifat fisik sediaan
mouthwash ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dan formulasi III adalah sediaan dengan konsentrasi tween 80
15% yang memberikan pengaruh paling baik diantara formula lainya pada uji organoleptis, tinggi busa, dan
viskositas.
Kata kunci : Anti bakteri, Daun sirih (Piper betle L.), Tween 80, Mouthwash
Abstract
Syifa, Nur Laelatus., Kusnadi., Barlian, Akhmad Aniq., 2019. The Effect of Concentration Comparison of
Surfactant Tween 80 toward Physical Properties Test of Mouthwash from Betel Leaves (Piper betle L.)
Extract Preparation
Betel leaf is a plant that grows a lot in Indonesia. Betel leaf is believed to have many benefits to treat
various diseases. In general, compounds that have effectiveness to cure diseases are derived from secondary
metabolites. These secondary metabolites are alkaloids, flavonoids, steroids, terpenoids, saponins, and tannins.
While the extract contains essential oils, cavicol, carvacrol, eugenol and estragol which have antibacterial
properties. This study was conducted to determine the effect of differences in concentration of tween 80 on the
test of physical properties in mouthwash preparations combined with betel leaf extract.
The extraction method used in this study was the reflux method with 96% ethanol. The compound test
was carried out by phytochemical compound test. The results of data analysis were carried out by identifying
the flavonoid compound test which was indicated by the color change in the extract after being added with 2N
HCL and concentrated HCL.
The results of this study are the influence of the use of tween 80 on the physical properties of
mouthwash preparations of betel leaf (Piper betle L.) and formulation III were preparations with a
concentration of tween 80 15% which gave the best effect among other formulas on organoleptic test, foam
height, and viscosity.
Keywords: Anti bacterial, Betel leaf (Piper betle L.), Tween 80, Mouthwash
I. LATAR BELAKANG pembersihan sampai ke sela-sela gigi.
Surfaktan dapat berinteraksi
Bau mulut atau halitosis dapat
dengankotoran-kotoran pada gigi
disebabkan oleh beragam hal diantaranya
membentuk misel, sehingga proses ini
masalah pada kesehatan gigi dan mulut,
membantu pencegahan plak pada gigi
seperti gigi berlubang atau masalah gusi.
(Shanebrook, 2004). Surfaktan terdiri dari
Bau mulut tidak hanya disebabkan oleh
surfaktan ionik dan non-ionik, termasuk
masalah kesehatan gigi, gusi, dan makanan
surfaktan non-ionik adalah tween 80.
yang berbau menyengat. Beberapa kondisi
Penggunaan tween 80 karena memiliki sifat
kesehatan lain yang juga bisa menjadi
tidak toksik, netral, dan stabil dengan zat
penyebab bau mulut diantaranya seperti
ionik.
kebiasaan merokok, kurangnya kebersihan
II. TINJAUAN PUSTAKA
mulut, makanan atau minuman tertentu,
2.1.1 Uraian Tanaman
dan diet yang berlebihan sehingga
menyebabkan kekurangan karbohidrat Klasifikasi Daun Sirih menurut ( Seila,
(Risca, 2014). 2012 ) :
Selain penyebab yang telah disebutkan Kingdom : Plantae
diatas, bau mulut juga dapat disebabkan
oleh penumpukan bakteri pada gigi, gusi, Sub Kingdom : Viridiplantae
dan lidah sehingga dapat mempengaruhi
kesehatan mulut. Salah satu cara untuk Super Divisi : Embryophyta
mengurangi pertumbuhan mikroorganisme
yaitu dengan antiseptik. Antiseptik alami Divisi : Tracheophyta
dapat ditemukan pada daun sirih.
Kandungan fenol yang terdapat pada Kelas : Magnoliopsida
minyak atsiri merupakan antiseptik alami
yang dapat menanggulangi masalah bau Super Ordo : Magnolianae
mulut, sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai zat aktif produk herbal obat kumur. Ordo : Piperales
Berdasarkan penelitian fitokimia daun sirih
juga mengandung flavonoid yang Famili : Piperaceae
merupakan golongan fenol alam terbesar
yang juga dapat digunakan sebagai anti Genus : Piper L.
bakteri (Yuli, 2008)
Spesies : Piper betle L.
Obat kumur (Mouthwash) merupakan
larutan yang mengandung zat berkhasiat
antibakteri untuk mengurangi jumlah 2.1.2 Morfologi
mikroorganisme dalam mulut, digunakan Sirih adalah salah satu dari sejumlah
sebagai pembilas rongga mulut, mudah tanaman asli Indonesia yang memiliki
digunakan, dan dapat mencapai area banyak khasiat untuk kesehatan. Tanaman
permukaan didalam rongga mulut yang yang tumbuh merambat pada batang pohon
sulit dicapai oleh sikat gigi. Obat kumur disekelilingnya ini dapat tumbuh dengan
dapat mengandung zat berkhasiat sintetis subur diwilayah tropis terutama tanah
atau yang berasal dari bahan alam dengan kandungan bahan organic dan air
(Wardani, 2012). yang banyak. Morfologi tanaman sirih :
Selain zat aktif, salah satu bahan
pendukung dalam formulasi obat kumur 1. Batang
adalah surfaktan. Surfaktan dalam obat
kumur berfungsi sebagai agen pembusa, Umumnya berwarna cokelat kehijauan,
pembentuka busa pada obat kumur batang berbentuk bulat, memiliki ruas,
bertujuan menurunkan tegangan bagian ini merupakan bakal tumbuhnya
permukaan dan memungkinkan
akar. 2.1.4 Kandungan
Tanaman sirih, terutama pada bagian
2. Daun daunya mengandung sejumlah zatyang
dapat memberikan beberapa manfaat bagi
Daun sirih berbentuk jantung, tunggal, manusia.
bagian ujung daun runcing, tumbuh
Daun sirih memiliki rasa dan aroma
berselang seling, setiap daun memiliki
khas, yaitu rasa pedas dan bau yang tajam.
tangkai, bila daun diremas akan
Rasa dan aroma ini disebabkan dari kavikol
mengeluarkan aroma khas, panjang sekitar
dan bethelphenol dalam minyak atsiri yang
5-8 cm dengan lebar sekitar 2-5 cm.
terkandung didalam daun sirih. Selain itu,
rasa dan aroma ini juga dipengaruhi oleh
3. Bunga
oleh jenis sirih itu sendiri, umur tanaman,
jumlah intensitas sinar matahari yang
Bunga sirih majemuk berbentuk bulir,
sampai kebagian daun, serta kondisi dari
memiliki daun pelindung kurang lebih 1
daun (Ricsa, 2014 )
mm dengan bentuk bulat panjang. Bulir
betina memiliki Panjang antara 1,5-6 cm. Secara umum, daun sirih mengandung
Pada bagian bulir betina ini terdapat kepala minyak atsiri yang berisikan senyawa
putik berjumlah antara 3-5 buah dengan kimia seperti fenol serta senyawa
warna putih dan hijau kekuningan. Bulir turunannya antara lain kavikol, kavibetol,
jantan memiliki Panjang 1,5-3 cm. Pada eugenol, karvacol, dan allipyrocatechol.
bulir jantan terdapat dua benang sari yang Kandungan daun sirih lainya yaitu karoten,
pendek. asam nikotinat, riboflavin, tiamin, vitamin
c, gula tannin, patin dan asam amino ( Cut,
4. Buah F.,2008 )
sirih 2013
2. Pembuatan Simplisia
Pengambilan daun sirih dilakukan 2 Asam Pengawet 0,1% 0,1% 0,1% 0,01- Rowe,
dengan pemilihan daun yang masih segar
Benzoat 0,1% 2009
sebanyak 1kg. Daun sirih dicuci bersih
dengan air mengalir lalu ditiriskan. 3 Gliserin Humektan 15% 15% 15% ˂30% Rowe,
Selanjutnya daun sirih dikeringkan
2009
dengan cara diangin-anginkan hingga
kering. Setelah kering, daun sirih disortasi 4 Tween 80 Surfaktan 5% 10% 15% 1-15% Rowe,
kering (dipisahkan dari bahan pengotor)
2009
kemudian daun sirih kering diblender
hingga menjadi serbuk kasar dan diayak 6 Menthol Pemberi 0,1% 0,1% 0,1% 0,1-2% Rowe,
mmenggunakan ayakan nomor 60 mesh.
rasa 2009
Total 4,812 8
Rata-rata 1,6426 1,6991 3,2117