Anda di halaman 1dari 11

TARUB

PENGARUH PERBANDINGAN KONSENTRASI SURFAKTAN TWEEN 80


TERHADAP UJI SOFAT FISIK SEDIAAN MOUTHWASH EKSTRAK DAUN SIRIH
(Piper betle L.)

Nur Laelatus Syifa1 , Kusnadi2 , Akhmad Aniq Barlian3


DIII Farmasi Politeknik Harapan bersama Tegal
Jl. Mataram No.9 Tegal Telp. (0283) 352000
email : nlaelatussyifa@gmail.com

Abstrak
Syifa, Nur Laelatus., Kusnadi., Barlian, Akhmad Aniq., 2019. Pengaruh Perbandingan Konsentrasi
Surfaktan Tween 80 Terhadap Uji Sifat Fisik Sediaan Mouthwash Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.)

Daun sirih merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Daun sirih dipercaya memiliki banyak
khasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Pada umumnya senyawa yang memiliki keefektifan untuk dapat
menyembuhkan penyakit berasal dari senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder tersebut yaitu
alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin, dan tannin. Sedangkan ekstraknya mengandung minyak atsiri,
kavicol, karvakrol, eugenol dan estragol yang memiliki sifat antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi tween 80 terhadap uji sifat fisik pada sediaan mouthwash yang
dikombinasikan dengan ekstrak daun sirih.

Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode refluks dengan pelarut etanol 96%.
Uji kandungan senyawa dilakukan secara uji senyawa fitokimia. Hasil analisis data dilakukan dengan
identifikasi uji senyawa flavonoid yang ditandai dengan adanya perubahan warna pada ekstrak setelah
ditambahkan dengan HCL 2N dan HCL pekat.

Hasil dari penelitian ini adalah ada pengaruh dari penggunaan tween 80 terhadap sifat fisik sediaan
mouthwash ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dan formulasi III adalah sediaan dengan konsentrasi tween 80
15% yang memberikan pengaruh paling baik diantara formula lainya pada uji organoleptis, tinggi busa, dan
viskositas.

Kata kunci : Anti bakteri, Daun sirih (Piper betle L.), Tween 80, Mouthwash

Abstract
Syifa, Nur Laelatus., Kusnadi., Barlian, Akhmad Aniq., 2019. The Effect of Concentration Comparison of
Surfactant Tween 80 toward Physical Properties Test of Mouthwash from Betel Leaves (Piper betle L.)
Extract Preparation
Betel leaf is a plant that grows a lot in Indonesia. Betel leaf is believed to have many benefits to treat
various diseases. In general, compounds that have effectiveness to cure diseases are derived from secondary
metabolites. These secondary metabolites are alkaloids, flavonoids, steroids, terpenoids, saponins, and tannins.
While the extract contains essential oils, cavicol, carvacrol, eugenol and estragol which have antibacterial
properties. This study was conducted to determine the effect of differences in concentration of tween 80 on the
test of physical properties in mouthwash preparations combined with betel leaf extract.

The extraction method used in this study was the reflux method with 96% ethanol. The compound test
was carried out by phytochemical compound test. The results of data analysis were carried out by identifying
the flavonoid compound test which was indicated by the color change in the extract after being added with 2N
HCL and concentrated HCL.

The results of this study are the influence of the use of tween 80 on the physical properties of
mouthwash preparations of betel leaf (Piper betle L.) and formulation III were preparations with a
concentration of tween 80 15% which gave the best effect among other formulas on organoleptic test, foam
height, and viscosity.

Keywords: Anti bacterial, Betel leaf (Piper betle L.), Tween 80, Mouthwash
I. LATAR BELAKANG pembersihan sampai ke sela-sela gigi.
Surfaktan dapat berinteraksi
Bau mulut atau halitosis dapat
dengankotoran-kotoran pada gigi
disebabkan oleh beragam hal diantaranya
membentuk misel, sehingga proses ini
masalah pada kesehatan gigi dan mulut,
membantu pencegahan plak pada gigi
seperti gigi berlubang atau masalah gusi.
(Shanebrook, 2004). Surfaktan terdiri dari
Bau mulut tidak hanya disebabkan oleh
surfaktan ionik dan non-ionik, termasuk
masalah kesehatan gigi, gusi, dan makanan
surfaktan non-ionik adalah tween 80.
yang berbau menyengat. Beberapa kondisi
Penggunaan tween 80 karena memiliki sifat
kesehatan lain yang juga bisa menjadi
tidak toksik, netral, dan stabil dengan zat
penyebab bau mulut diantaranya seperti
ionik.
kebiasaan merokok, kurangnya kebersihan
II. TINJAUAN PUSTAKA
mulut, makanan atau minuman tertentu,
2.1.1 Uraian Tanaman
dan diet yang berlebihan sehingga
menyebabkan kekurangan karbohidrat Klasifikasi Daun Sirih menurut ( Seila,
(Risca, 2014). 2012 ) :
Selain penyebab yang telah disebutkan Kingdom : Plantae
diatas, bau mulut juga dapat disebabkan
oleh penumpukan bakteri pada gigi, gusi, Sub Kingdom : Viridiplantae
dan lidah sehingga dapat mempengaruhi
kesehatan mulut. Salah satu cara untuk Super Divisi : Embryophyta
mengurangi pertumbuhan mikroorganisme
yaitu dengan antiseptik. Antiseptik alami Divisi : Tracheophyta
dapat ditemukan pada daun sirih.
Kandungan fenol yang terdapat pada Kelas : Magnoliopsida
minyak atsiri merupakan antiseptik alami
yang dapat menanggulangi masalah bau Super Ordo : Magnolianae
mulut, sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai zat aktif produk herbal obat kumur. Ordo : Piperales
Berdasarkan penelitian fitokimia daun sirih
juga mengandung flavonoid yang Famili : Piperaceae
merupakan golongan fenol alam terbesar
yang juga dapat digunakan sebagai anti Genus : Piper L.
bakteri (Yuli, 2008)
Spesies : Piper betle L.
Obat kumur (Mouthwash) merupakan
larutan yang mengandung zat berkhasiat
antibakteri untuk mengurangi jumlah 2.1.2 Morfologi
mikroorganisme dalam mulut, digunakan Sirih adalah salah satu dari sejumlah
sebagai pembilas rongga mulut, mudah tanaman asli Indonesia yang memiliki
digunakan, dan dapat mencapai area banyak khasiat untuk kesehatan. Tanaman
permukaan didalam rongga mulut yang yang tumbuh merambat pada batang pohon
sulit dicapai oleh sikat gigi. Obat kumur disekelilingnya ini dapat tumbuh dengan
dapat mengandung zat berkhasiat sintetis subur diwilayah tropis terutama tanah
atau yang berasal dari bahan alam dengan kandungan bahan organic dan air
(Wardani, 2012). yang banyak. Morfologi tanaman sirih :
Selain zat aktif, salah satu bahan
pendukung dalam formulasi obat kumur 1. Batang
adalah surfaktan. Surfaktan dalam obat
kumur berfungsi sebagai agen pembusa, Umumnya berwarna cokelat kehijauan,
pembentuka busa pada obat kumur batang berbentuk bulat, memiliki ruas,
bertujuan menurunkan tegangan bagian ini merupakan bakal tumbuhnya
permukaan dan memungkinkan
akar. 2.1.4 Kandungan
Tanaman sirih, terutama pada bagian
2. Daun daunya mengandung sejumlah zatyang
dapat memberikan beberapa manfaat bagi
Daun sirih berbentuk jantung, tunggal, manusia.
bagian ujung daun runcing, tumbuh
Daun sirih memiliki rasa dan aroma
berselang seling, setiap daun memiliki
khas, yaitu rasa pedas dan bau yang tajam.
tangkai, bila daun diremas akan
Rasa dan aroma ini disebabkan dari kavikol
mengeluarkan aroma khas, panjang sekitar
dan bethelphenol dalam minyak atsiri yang
5-8 cm dengan lebar sekitar 2-5 cm.
terkandung didalam daun sirih. Selain itu,
rasa dan aroma ini juga dipengaruhi oleh
3. Bunga
oleh jenis sirih itu sendiri, umur tanaman,
jumlah intensitas sinar matahari yang
Bunga sirih majemuk berbentuk bulir,
sampai kebagian daun, serta kondisi dari
memiliki daun pelindung kurang lebih 1
daun (Ricsa, 2014 )
mm dengan bentuk bulat panjang. Bulir
betina memiliki Panjang antara 1,5-6 cm. Secara umum, daun sirih mengandung
Pada bagian bulir betina ini terdapat kepala minyak atsiri yang berisikan senyawa
putik berjumlah antara 3-5 buah dengan kimia seperti fenol serta senyawa
warna putih dan hijau kekuningan. Bulir turunannya antara lain kavikol, kavibetol,
jantan memiliki Panjang 1,5-3 cm. Pada eugenol, karvacol, dan allipyrocatechol.
bulir jantan terdapat dua benang sari yang Kandungan daun sirih lainya yaitu karoten,
pendek. asam nikotinat, riboflavin, tiamin, vitamin
c, gula tannin, patin dan asam amino ( Cut,
4. Buah F.,2008 )

Buah sirih termasuk kedalam buah buni 2.2 Metode Refluks


9memiliki dinding dengan dua lapisan), Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi
bentuk buah bulat dengan warna hijau daun sirih yaitu dengan metode refluks.
keabu-abuan. Sedangkan reflukssendiri merupakan
metode ekstraksi yang dilakukan pada titik
5. Akar didih pelarut tersebut, selama waktu dan
sejumlah pelarut tertentu dengan adanya
Akar sirih termasuk akar tunggang pendingin balik (kondensor). Pada
dengan bentuk bulat serta warna cokelat umumnya dilakukan tiga sampai lima kali
kekuningan (Inggit, 2011). pengulangan proses pada rafinat pertama.
Kelebihan dari metode ini adalah padatan
2.1.3 Khasiat yang memiliki tekstur kasar dan tahan
Daun sirih dikenal sebagai bahan terhadap pemanasan langsung dapat
untuk menginang yang berguna untuk diekstrak dengan metode ini. Kelemahan
menguatkan gigi, menyembuhkan dari metode ini adalah membutuhkan
sariawan, menghilangkan bau mulut, dan jumlah pelarut yang banyak (Irawan, B.,
menghentikan pendarahan gusi. 2010)
Penggunaan sirih sebagai obat mempunyai
dasar kuat karena adanya kandungan
minyak atsiri yang merupakan komponen
2.3 Mouthwash
fenol alami yang dapat berfungsi sebagai Obat kumur (gargarisma; gargle;
antiseptic yang kuat. Salah satu kandungan mouthwash) adalah sediaan berupa larutan,
fenol daun sirih adalah katekin yang juga umumnya dalam bentuk pekat yang garus
terdapat pada teh hijau. Senyawa ini diencerkan dahulu sebelum digunakan,
bersifat bakterisidal dan menghambat dimaksudkan untuk digunakan sebagai
proses glikosasi oleh bakteri kariogenik pencegahan atau pengobatan infeksi
penghasil glucan yang dapat mengurangi tenggorokan (Depkes RI, 1979).
pembentukan plak gigi (Nugroho, 2003).
Pemakaian obat kumur bertujuan untuk ekstrak daun sirih dengan
menghambat pertumbuhan bakteri karena perbandingan konsentrasi tween 80.
berfungsi sebagai antiseptik yang Daun sirih diperoleh dari Dukuh
mempunyai sifat anti bakteri. Obat kumur Karanganyar Desa Rembul Kecamatan
berdasarkan manfaatnya dibagi menjadi 2 Bojong Kabupaten Tegal.
yaitu :
Teknik sampling adalah teknik
1. Obat kumur sebagai kosmetik,
yang dilakukan untuk menentukan
memberikan kesegaran pada mulut sampel. Teknik sampling yang
dan nafas, membersihkan, digunakan yaitu dengan quota
penghilang bau mulut. sampling karena teknik sampling ini
2. Obat kumur sebagai perawatan mengambil jumlah sampel sebanyak
penyakit, digunakan pada mukosa jumlah yang telah ditentukan oleh
atau ginggitiva, pencegahan karies peneliti.
gigi, perawatan gigi dan mulut dan
penyakit periodontal (Diny, F., 3.3 Variabel Penelitian
2013) Dalam penelitian ini didapat tiga
3. Obat kumur dapat juga digunakan variabel sebagai berikut :
sebagai agen anti inflamasi dan a. Variabel bebas
analgetik topikal (Farah dkk, 2009).
Variabel bebas adalah variable yang
sengaja direncanakan untuk diteliti
2.4 Tween 80 pengaruhnya dari variable terikat.
Tween 80 merupakan golongan Variabel bebas dalam penelitian ini
surfaktan ionik yang mempunyai fungsi adalah konsentrasi tween 80 yaitu
sebagai pengemulsi, pelarut,pembasah, 5%, 10%, dan 15%.
pembusa, dan peningkat kelarutan. Tween b. Variabel terikat
80 adalah ester asam lemak polioksietilen Variabel terikatadalah variabel
sorbitan, dengan nama kimia yang muncul diakibatkan karena
polioksietilen 20 sorbitan monoleat adanya variabel bebas. Variabel
(Rowe, 2009). terikat dalam penelitian ini adalah uji
Penggunaan tween 80 sebagai sifat fisik yang meliputi : uji
pembusa bertujuan menurunkan tegangan organoleptis, uji pH, uji kejernihan,
permukaan dan memungkinkan uji bobot jenis, uji viskositas.
pembersihan sampai kesela-sela gigi c. Variabel terkontrol
(Galih, 2015). Variabel terkontrol adalah
. variable yang dikendalikan atau
dibuat konstan, sehingga tidak akan
III. METODE PENELITIAN mempengaruhi variabel yang diteliti.
3.1 Objek Penelitian Variabel terkontroldalam penelitian
ini adalah jenis daun sirih yang
Obyek dalam penelitian ini adalah diperoleh dari Dukuh Karanganyar
pengaruh perbandingan konsentrasi Desa Rembul Kecamatan Bojong
surfaktan tween 80 terhadap uji sifat Kabupaten Tegal, metode ekstraksi
fisik sediaan mouthwash ekstrak daun yang digunakan yaitu metode infusa
sirih (Piper betle L.). dan sediaan yang dibuat adalah obat
kumur (Mouthwash).

3.2 Sampel dan Teknik Sampling 3.4 Teknik Pengumpulan Data


Sampel adalah bagian dari 1. Alat
suatu populasi yang akan Pada penelitian ini alat yang
diteliti.Sampel yang digunakandalam digunakan yaitu alat refluks seperti labu
penelitian ini adalah mouthwash alas bulat, kondensor, selang, klem, statif,
batang pengaduk, beakerglass, gelas ukur, ciri organoleptik bagian-bagian dari
corong, kaki tiga, asbes, kompor spiritus, tanaman daun sirih.
timbangan analitik, penangas,
thermometer, mortir, stemper dan botol 6. Identifikasi Daun Sirih Secara
sirop. Mikroskopis
Identifikasi ini dilakukan bertujuan
2. Bahan untuk mengetahui fragmen pengenal yang
Bahan yang digunakan dalam terdapat didalam daun sirih. Identifikasi
penelitian ini meliputi ekstrak daun sirih, ini dilakukan dengan cara mengambil
tween 80, asam benzoate, gliserin, sampel serbuk daun sirih dan diletakkan
menthol, etanol, H2SO4 pekat, aquadest. pada objek glass, kemudian tambahkan
aquadest 1-2 tetes, kemudian ditutup
3.5 Cara Kerja dengan deg glass dan amati dibawah
mikroskop.
1. Pengambilan bahan
Daun sirih yang digunakan untuk 7. Formula
pembuatan obat kumur diperoleh dari No Nama Bahan Fungsi F1 F2 F3 Range Pustaka
Dukuh Karanganyar Desa Rembul
Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal. 1 Ekstrak daun Antibakteri 5% 5% 5% 3-5% Ririn dkk,

sirih 2013
2. Pembuatan Simplisia
Pengambilan daun sirih dilakukan 2 Asam Pengawet 0,1% 0,1% 0,1% 0,01- Rowe,
dengan pemilihan daun yang masih segar
Benzoat 0,1% 2009
sebanyak 1kg. Daun sirih dicuci bersih
dengan air mengalir lalu ditiriskan. 3 Gliserin Humektan 15% 15% 15% ˂30% Rowe,
Selanjutnya daun sirih dikeringkan
2009
dengan cara diangin-anginkan hingga
kering. Setelah kering, daun sirih disortasi 4 Tween 80 Surfaktan 5% 10% 15% 1-15% Rowe,
kering (dipisahkan dari bahan pengotor)
2009
kemudian daun sirih kering diblender
hingga menjadi serbuk kasar dan diayak 6 Menthol Pemberi 0,1% 0,1% 0,1% 0,1-2% Rowe,
mmenggunakan ayakan nomor 60 mesh.
rasa 2009

3. Pembuatan Ekstrak Daun Sirih


7 Oleum Pengaroma Qs qs qs
Pembuatan ekstrak daun sirih
dilakukan dengan metode refluks. Daun Menthae

sirih ditimbang dan dimasukan kedalam Piperitae


labu alas bulat dan ditambahkan pelarut 8 Aquadest Pelarut Ad. 100 ml
etanol 96% kemudian menutupnya
dengan kondensor dan menyalakan api,
menunggu hingga 2 jam setelah selesai
menyaring ekstrak dengan kain flannel
dan mengambil ekstraknya untuk
diuapkan. 8. Cara Pembuatan Mouthwash
4. Identifikasi Daun Sirih Secara Formulasi obat kumur ekstrak daun
Organoleptis sirih dibuat sebanyak tiga formuladengan
Pemeriksaan awal secara langsung tiga replikasi untuk mengetahui pengaruh
dengan mengamati bentuk, bau, warna perbedaan jenis surfaktan yang digunakan
dan rasa menurut literatur secara umum. terhadap sifat fisik obat kumur ekstrak
daun sirih. Dibuat dengan konsentrasi
5. Identifikasi Daun Sirih Secara tween 80 yang berbeda yaitu formula I
Makroskopis 5%, formula II 10%, dan formula III
Melakukan pengamatan makroskopik 15%. Tiap formula obat kumur dibuat
secara langsung berdasarkan bentuk dan sebanyak 100 ml.
Memasukan asam benzoat kedalam yang terjadi dari perubahan kertas pH
mortar sambil digerus kemudian yang terjadi (Depkes RI, 1995)
menambahkan gliserin, gerus sampai
homogen.Menambahkan tween 80dan e. Uji kejernihan
menthol kedalam mortar gerus sampai Memasukan sediaan obat kumur
homogen. Menambahkan zat aktif dalam tabung reaksi kemudian
(ekstrak daun sirih) sedikit demi sedikit mengamati objek pada tabung reaksi
dan aquadest sambal diaduk kemudian tersebut (jernih atau keruh, terdapat
saring menggunakan kertas saring. partikel atau tidak)
Melakukan evaluasi dan memasukan
sediaan obat kumur dalam wadah botol. f. Uji Tinggi Busa
Pengukuran dilakukan dengan cara
9. Evaluasi Sediaan metode sederhana, sebanyak 10 ml
obat kumur dimasukkan kedalam gelas
a. Uji Organoleptis
ukur, kocok dengan membolak-
Pemeriksaan yang dilakukan
balikan gelas ukur, lalu segera
dengan mengamati bentuk, warna,
mengamati tinggi busa yang
bau, dan rasa.
dihasilkan 5 menit kemudian.
b. Uji Berat Jenis
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian tentang pengaruh
Bobot jenis adalah konstanta atau
perbandingan konsentrasi surfaktan pada
tetapan bahan yang bergantung pada
ekstrak daun sirih (Piper betle L.) terhadap
suhu untuk padat, cair dan bentuk gas
sifat fisik sediaan mouthwash. Bertujuan
yang homogen.
untuk mengetahui adanya pengaruh
Digunakan piknometer bersih,
perbandingan konsentrasi surfaktan
kering, dan telah dikalibrasi dengan
terhadap sifat fisik sediaan mouthwash
menetapkan bobot air yang baru
ekstrak daun sirih (Piper betle L.). Dalam
dididihkan pada suhu 25oC. Suhu
penelitian ini, mouthwash dibuat sebanyak
diatur hingga sediaan lebih kurang
3 formula dengan masing-masing formula
20oC, lalu dimasukkan kedalam
dilakukan 3x replikasi dan setiap sediaan
piknometer yang telah diisi hingga
dibuat sebanyak 100 ml. Mouthwash dibuat
suhu 25oC. Kurangkan bobot
dengan menggunakan perbedaan
piknometer kosong dari bobot
konsentrasi surfaktan yaitu 5%, 10%, dan
piknometer yang telah diisi. Bobot
15% untuk mengetahui formula manakah
jenis sediaan adalah hasil yang
yang memberikan pengaruh paling baik
diperoleh dengan membagi bobot jenis
terhadap uji sifat fisik sediaan mouthwash
isi dengan bobot jenis air dalam
ekstrak daun sirih (Piper betle L.).
piknometer pada suhu 25oC (DepKes
RI, 1995).
4.1 Pembuatan Ekstrak Daun Sirih
c.. Uji Viskositas Pembuatan ekstrak daun sirih
Memasukan air pada viscometer dilakukan dengan metode refluks. Daun
Oswald sampai batas yang ditentukan. sirih ditimbang dan dimasukan kedalam
Mencatat waktu air mengalir (t air). labu alas bulat dan ditambahkan pelarut
Memasukan zat uji pada viscometer etanol 96% kemudian menutupnya dengan
Oswald sampai batas yang ditentukan. kondensor dan menyalakan api, menunggu
Mencatat waktu zat uji mengalir (t
hingga 2 jam setelah selesai menyaring
cairan).
ekstrak dengan kain flannel dan mengambil
d. Uji pH ekstraknya untuk diuapkan.
Pengujian pH dilakukan
menggunakan kertas pH dicelupkan 4.2 Uji Identifikasi Daun Sirih
kedalam sediaan obat kumur, 4.2.1 Uji Makroskopis Daun Sirih
kemudian melakukan pengamatan
Langkah pertama yang dilakukan rambut penutup, rambut kelenjar dan
adalah identifikasi secara makroskopis. berkas pembuluh.
Identifikasi secara makroskopis dilakukan Selanjutnya adalah pembuatan obat
dengan pengamatan kasat mata meliputi kumur ekstrak daun sirih sebanyak tiga
bentuk, warna, bau, rasa. Selanjutnya uji formulasi. Dalam satu formulasi terdiri dari
mikroskopis dengan menggunakan serbuk tiga replikasi. Semua komposisi dan
daun sirih. Pengujian ini dilakukan untuk konsentrasi untuk pembuatan obat kumur
mengamati fragmen yang terdapat dalam ekstrak daun sirih sama, yang membedakan
daun sirih dan mengamati kebenaran yaitu pada konsentrasi tween 80, yaitu
sampel yang digunakan. Hasil uji formula I 5%, formula II 10%, formula III
makroskopis dan mikroskopis daun sirih 15%.
dapat dilihat pada table dibawah ini : Langkah yang dilakukan dalam
pembuatan obat kumur adalah memasukan
Tabel 4.1 Hasil Uji Identifikasi asam benzoat kedalam mortar sambal
digerus kemudian menambahkan gliserin,
Makroskopis Daun Sirih
gerus sampai homogen. Menambahkan
tween 80 dan menthol kedalam mortir dan
gerus sampai homogen. Menambahkan
ekstrak daun sirih sedikit demi sedikit dan
aquadest sambal diaduk. Setelah semuanya
tercampur, saring dengan menggunakan
kertas saring sebelum dimasukan kedalam
botol. Kemudian dilakukan pengujian sifat
fisik meliputi uji organoleptis, uji pH, uji
kejernihan, uji berat jenis, uji viskositas,
4.2.2 Uji Mikroskopis Daun Sirih dan uji tinggi busa.

4. 3 Uji Sifat Fisik Mouthwash Ekstrak


Daun Sirih
4.3.1 Uji Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan dengan
cara melihat bentuk sediaan obat kumur
ekstrak daun sirih. Tujuan dilakukan uji
organoleptis adalah untuk mengetahui
bentuk, bau, warna, dan rasa dari sediaan
obat kumur ekstrak daun sirih.

Tabel 4.4 Uji organoleptis sediaan


mouthwash
Formula
Hasil
FI F II F III
Bentuk Cair Cair Cair
Khas Khas Khas
Bau
peppermint peppermint peppermint
Kuning Kuning Kuning
Warna
kehijauan Kehijauan Kehijauan
Berdasarkan table diatas hasil uji Pedas agak Pedas agak Pedas agak
Rasa
mikroskopis serbuk daun sirih terdapat manis manis manis
kecocokan antara sampel dan literatur yaitu
Keterangan :
Formula I : Konsentrasi tween 80 5% kumur yang stabil karena masuk dalam
Formula II : Konsentrasi tween 80 range pH mulut.
10%
Formula III : Konsentrasi tween 80
15% 4.3.5 Uji Berat Jenis
Pada uji organoleptis diperoleh bahwa Digunakan piknometer bersih, kering,
hasil formula I, II, dan III memiliki dan telah dikalibrasi dengan menetapkan
bobot air yang baru dididihkan pada suhu
Formula 25oC. Suhu diatur hingga sediaan lebih
kurang 20oC, lalu dimasukkan kedalam
FI F II F III piknometer yang telah diisi hingga suhu
1,0208 1,0116 25oC. Kurangkan bobot piknometer
1 1,0284 g/ml
g/ml g/ml kosong dari bobot piknometer yang telah
1,0244 1,0364 diisi. Bobot jenis sediaan adalah hasil
2 1,0268 g/ml yang diperoleh dengan membagi bobot
g/ml g/ml
jenis isi dengan bobot jenis air dalam
1,0228 1,0272 piknometer pada suhu 250C.
3 1,0352 g/ml
g/ml g/ml
1,0226 1,0250
Rata 1,0301 g/ml Tabel 4.5 Uji berat jenis sediaan
g/ml g/ml
mouthwash
bentuk cair, bau khas peppermint, warna
kuning kehijauan, dengan rasa pedas agak Dari perhitungan nilai rata-rata bobot
manis. jenis yang paling besar diantara ketiga
formula adalah formula III sebesar 1,0301
4.3.2 Uji Kejernihan gr/ml sedangkan yang paling kecil adalah
Tujuan pengujian kejernihan formula I sebesar 1,0226 gr/ml. Adanya
dimaksudkan untuk mengetahui apakah perbedaan bobot jenis dari ketiga formula
sediaan obat kumur ekstrak daun sirih tersebut disebabkan karena perbedaan
yang dibuat jernih dan juga untuk konsentrasi tween 80 yang ditambahkan
mengetahui kelarutan dari masing-masing pada masing-masing formula. Dari
pengujian massa jenis, semakin besar
Formula konsentrasi tween 80 maka akan semakin
Replikasi Standar
F I F II F III berat massa jenisnya. Penambahan tween
80 dapat meningkatkan nilai massa jenis
1 7 7 8 obat kumur ekstrak daun sirih. Hal ini
4,5-7
2 7 7 8 (Lukman, dapat dilihat dari tabel hasil uji bobot
dkk, 2012) jenis. Nilai massa jenis akan semakin
3 7 7 8 meningkat seiring dengan bertambahnya
bahan. konsentrasi tween 80. Berdasarkan
Dari uji kejernihan diperoleh hasil evaluasi nilai massa jenis formula yang
formula I, II, dan III sama jernih, tidak paling baik adalah formula III dengan
ada partikel yang menunjukan bahwa konsentrasi tween 80 sebanyak 15%.
semua bahan obat kumur ekstrak daun Namun, penambahan tween 80 dengan
sirih tercampur merata (homogen). konsentrasi tinggi pada sediaan
menyebabkan sediaan beraroma tidak
enak (tengik) khas tween 80, sehingga
4.3.3 Uji pH untuk menutupi aroma yang tidak enak
Uji pH dilakukan untuk mengamati ditambahkan minyak permen sebagai
adanya daya pH yang terjadi. pengaroma.
Pada uji pH diperoleh hasil formula I, Data yang diperoleh selanjutnya
formula II, dan formula III sama-sama dilakukan analisa data menggunakan
memiliki pH 6. Sediaan obat kumur harus SPSS yaitu dengan analisa One Way
sesuai dengan ph mulut yaitu 6-7, jadi Anova. Uji statistik ini dilakukan untuk
dapat disimpulkan bahwa pH pada menguji perbedaan tiga kelompok pada
formula I, II, dan III menunjukan obat satu variabel dan fokus pada satu arah
yaitu pengaruh perbandingan konsentrasi viskositas pada formula I sebesar 1,6426
Tween 80 sebagai surfaktan pada sediaan Cp, formula II sebesar 1,6991 Cp, dan
obat kumur ekstrak daun sirih. Berikut formula III sebesar 3,2117 Cp. Maka
tabel hasil uji statistik One Way Anova dapat disimpulkan bahwa pada uji
untuk data uji bobot jenis : viskositas yang memiliki nilai rata-rata
tertinggi yaitu pada formula III sebesar
Tabel 4.6 Data analisis one-way anova uji 3,2117 Cp dan nilai rata-rata terendah
berat jenis spray gel yaitu pada formula I sebesar 1,6426 Cp.

Berdasarkan tabel analisa diperoleh ANOVA


nilai F hitung sebesar 0,433 dan F tabel uji_bj
sebesar 5,143. Hal ini menunjukan nilai F Sum of Mean
hitung kurang dari nilai F tabel (F hitung Squares Df F Square
Sig.
< F tabel) yaitu 0,433<5,143 sehingga Between
,000 2 ,000 0,433 ,667
hipotesis ditolak, maka dapat disimpulkan Groups
bahwa tidak ada pengaruh perbandingan Within
,000 6 ,000
konsentrasi Tween 80 sebagai surfaktan Groups
terhadap uji bobot jenis sediaan obat Total ,000 8
kumur ekstrakn daun sirih. Hal ini Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata
disebabkan karena surfaktan yang viskositas pada tiap formula dipengaruhi
digunakan hanya dari jenis Tween 80, oleh waktu laju air sediaan, sifat
yang membedakan hanya konsentrasi dari surfaktan, dan konsentrasi surfaktan.
masing-masing formula sedangkan berat Data yang diperoleh selanjutnya
molekulnya tetap sama. dilakukan analisa data menggunakan
SPSS yaitu dengan analisa One Way
Anova. Uji statistik ini dilakukan untuk
4.3.6 Uji Viskositas menguji perbedaan tiga kelompok pada
Uji viskositas ini dilakukan untuk satu variabel dan fokus pada satu arah
melihat kemampuan sifat alir atau yaitu pengaruh perbandingan konsentrasi
kekentalan dari sediaan obat kumur Tween 80 sebagai surfaktan pada sediaan
ekstrak daun sirih yang telah dibuat. obat kumur ekstrak daun sirih. Berikut
Pengukuran viskositas menggunakan tabel hasil uji statistik One Way Anova
viskometer Ostwald. Waktu alir sediaan untuk data uji viskositas :
yang diuji dibandingkan dengan waktu
yang dibutuhkan suatu cairan lain yang
viskositasnya sudah diketahui. Hasil uji
viskositas seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 4.7 Uji viskositas sediaan mouthwash ANOVA


uji_viskositas

Uji Viskositas Jumlah

Replikasi Kuadrat Derajat Rata-rata F


FI F II F III
Total Bebas Kuadrat Hitung Signifikansi
1 1,6281 1,5765 3,0614 Antar
4,753 2 2,377 241,268 ,000
Kelompok
2 1,6811 1,7605 3,2728
Dalam
,059 6 ,010
3 1,6188 1,7603 3,3010 Kelompok

Total 4,812 8
Rata-rata 1,6426 1,6991 3,2117

Berdasarkan hasil analisa diatas


Berdasarkan hasil uji viskositas diatas
didapatkan nilai F hitung sebesar 241,268
dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
dan F tabel sebesar 5,143. Hal ini
menunjukan nilai F hitung lebih besar Berdasarkan hasil analisa diatas
dari F tabel (F hitung > F tabel) yaitu didapatkan nilai F hitung sebesar 41,084
241,268 > 5,143 sehingga hipotesis dan F tabel sebesar 5,143. Hal ini
diterima, maka dapat disimpulkan bahwa menunjukan nilai F hitung lebih besar
ada pengaruh perbandingan konsentrasi dari F tabel (F hitung > F tabel) yaitu
Tween 80 sebagai surfaktan terhadap uji 41,084 > 5,143 sehingga hipotesis
viskositas pada sediaan obat kumur diterima, maka dapat disimpulkan bahwa
ekstrak daun sirih. ada pengaruh perbandingan konsentrasi
Tween 80 sebagai surfaktan terhadap uji
4.3.7 Uji Tinggi Busa viskositas pada sediaan obat kumur
Uji tinggi busa bertujuan untuk ekstrak daun sirih.
ANOVA
uji_tinggi_busa SIMPULAN DAN SARAN
Sum of Mean 5.1 Simpulan
Squares Df Square F Sig. 1. Terdapat pengaruh perbedaan
Between konsentrasi tween 80 pada masing-
7.730 2 3.865 ,000 masing formula terhadap uji tinggi
Groups 41,084
Within busa dan viskositas sediaan obat
277.603 6 46.267 kumur ekstrak daun sirih.
Groups
Total 285.333 8 2. Konsentrasi tween 80 yang paling
menunjukan kemampuan surfaktan berpengaruh sebagai surfaktan pada
membentuk busa. obat kumur ekstrak daun sirih
terdapat pada formula III yaitu
Tabel 4.8 Uji Tinggi Busa sediaan dengan konsentrasi tween 80 15%
mouthwash dilihat dari uji tinggi busa dan
Uji Tinggi Busa viskositas.
Replikasi
F1 F II FIII

1 75 80 86,66 5.2 5.2 Saran


1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
2 93,75 93,33 88,88 lagi dengan kombinasi sampel yang
berbeda yang juga berkhasiat sebagai
3 88,23 87,5 88,23 anti bakteri
2. Perlu dilakukan penelitian tentang uji
Rata-rata 85,66 86,94 87,92 aktivitas antimikroba dari obat kumur
ekstrak daun sirih

Berdasarkan hasil uji tinggi busa


diatas dapat diketahui bahwa nilai rata- DAFTAR PUSTAKA
rata tinggi busa pada formula I sebesar
86,66, formula II sebesar 86,94, dan [1] Adhisty, Ade, & Mariani. (2017)
formula III sebesar 87,92. Maka dapat Formulasi Mouthwash Minyak Atsiri
disimpulkan bahwa pada uji tinggi busa Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.)
yang memiliki nilai rata-rata tertinggi
Dan Kayu Manis (Cinnamomum
yaitu pada formula III sebesar 87,92 dan
nilai rata-rata terendah yaitu pada formula zeylanicum) Dengan Menggunakan
I sebesar 85,66. Hal ini menunjukan Tween 80 Sebagai Surfaktan.
bahwa nilai rata-rata tinggi busa pada tiap Pontianak: Akademi Farmasi Yarsi.
formula dipengaruhi oleh konsentrasi [2] Anief, Moh. 2006. Ilmu Meracik Obat
surfaktan itu sendiri. Teori dan Praktek. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
[3] Ansel, Howard C. 2008. Pengantar Kelapa Sawit Dengan Sulfonasi
Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI- Langsung. Fakultas Teknik
Press. Universitas Sriwijaya.
[4] Cawson, R. A. and Spector R. G., [15] Rina, Auzal, & Rina, T., (2014) Uji
1987, Clinical Pharmacology In Pengaruh Surfaktan Tween 80 Dan
Dentistry, 4th ed 89, Churchill Span 80 Terhadap Solubilisasi
Livingstone, Edinburgh. Dekstrometorfan Hidrobromida.
[5] Diny, F., (2013) Efek Hambat Fakultas Farmasi Universitas
Berbagai Macam Obat Kumur Andalas Padang.
Terhadap Pertumbuhan Bakteri. [16] Ririn, Amran, & Sarif Wagola.
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu (2013) Formulasi Mouthwash Dari
Kesehatan Universitas Syarif Sari Buah Sirih (Piper betle L.)
Hidayatullah Jakarta. Variestas Siriboah. Fakultas Farmasi
[6] Dirjen POM. 1979. Farmakope Universitas Muslim Indonesia.
Indonesia III. Jakarta: Departemen [17] Risca, L., (2014) Efektivitas Sediaan
Kesehatan Republik Indonesia. Obat Kumur Mengandung Cengkeh
[7] Dirjen POM. 1995. Farmakope (Syzygium aromaticum) Dalam
Indonesia IV. Jakarta : Departemen Menurunkan Kadar Volatile Sulfur
Kesehatan Republik Indonesia. Compounda (VSC) Komponen
[8] Eflina. (2017). Perbandingan Cystein. Fakultas Kedokteran Gigi
Konsentrasi Tween 80 Terhadap Sifat Universitas Hasanuddin Makassar.
Fisik Obat Kumur Ekstrak Daun [18] Rowe, CR., Paul,J.S., dan Marian
Ciplukan. Politeknik Harapan E.Q. (2009). Handbook of
Bersama, Tegal. Pharmaceutical Excipients. Edisi
[9] Farah CS. 2009. Mouthwashes, Aust Ke-6. London : Pharmaceutical
Prescr. 32(6):162-164. Press.
[10] Galih, N., (2015) Pengaruh [19] Seila, I., (2012) Efek Ekstrak Daun
Konsentrasi Tween 80 Terhadap Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap
Stabilitas Fisik Obat Kumur Minyak Pertumbuhan Bakteri. Fakultas
Atsiri Herba Kemangi (Ocimum Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
amerianum L.) Universitas Islam Negeri Syarif
[11] Inggit, P., (2011) Karakteristik Hidayatullah Jakarta.
Morfologi Daun Sirih Koleksi [20] Yuli, R., (2008) Penentuan
Kebun Raya Bogor. Pusat Kandungan Flavonoid dari Ekstrak
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Metanol Daging Buah Mahkota
Bogor LIPI. Dewa. Kimia Analisis FMIPA UII
[12] Irawan, B., (2010) Peningakatn Mutu Yogyakarta.
Minyak Nilam dengan Ekstraksi dan
Destilasi pada Berbagai Komposisi
Pelarut. Universitas Diponegoro,
Semarang, Indonsia.
[13] Novi, P., (2017) Identifikasi
Senyawa Flavovoid Pada Tumbuhan
Daun Sirih (Piper betle L.). Aceh:
Universitas Syiah Kuala.
[14] Putri, Eva, & Yusuf, T., (2012)
Pembuatan Surfaktan Natrium
Lignosulfonat Dari Tandan Kosong

Anda mungkin juga menyukai