Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN

ACARA 8
METABOLIT SEKUNDER

Disusun Oleh :

Nama : Poltak Romario Siboro


NPM : E1J017134
Shift : Senin, (13.00-15.00 WIB)
Dosen : Dr.Ir. Prasetyo, M.S
Co-Ass : Liana Oktaviani (E1J017058)

LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metabolit sekunder adalah golongan senyawa yang terkandung dalam tubuh organisme
yang terbentuk melalui proses metabolisme sekunder yang disintesis dari banyak senyawa
metabolisme primer, seperti asam amino, asetil koenzim A, asam mevalonat dan senyawa
antara dari jalur shikimat. Beberapa hal penting yang membedakan antara senyawa metabolit
sekunder dengan senyawa metabolit primer adalah penyebaran metabolit sekunder lebih
terbatas serta memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda untuk tiap famili, spesies bahkan
organ tanaman tertentu. Senyawa ini dapat hanya diproduksi pada tahap pertumbuhan dan
perkembangan tertentu atau selama periode terjadinya cekaman serta adanya serangan
pathogen.
Fungsi senyawa metabolit sekunder antara lain sebagai pertahanan tubuh bagi tumbuhan
dari serangan hama dan patogen penyebab penyakit, sebagai atraktan hewan polinator dan
sebagai hormon pengatur pertumbuhan. Bagi manusia, senyawa metabolit sekunder
digunakan sebagai bahan obat-obatan, pewangi, fragran pada makanan dan minuman serta
senyawa yang digunakan dalam industri kosmetika.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi metabolit sekunder yang ada
pada komoditas pertanian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Metabolit sekunder merupakan senyawa yang dihasilkan atau disintesa pada sel dan
group taksonomi tertentu pada tingkat pertumbuhan atau stress tertentu. Senyawa ini diproduksi
hanya  dalam jumlah sedikit tidak terus-menerus untuk mempertahankan diri  dari habitatnya dan
tidak berperan penting dalam proses metabolisme utama ( primer ) ( Ir. Usman. 2018 ).
Pada tanaman, senyawa metabolit sekunder memiliki beberapa fungsi, diantaranya
sebagai atraktan (menarik serangga penyerbuk ), melindungi dari stress lingkungan, pelindung
dari serangan hama/penyakit ( phytoaleksin ), pelindung terhadap sinar ultra violet, sebagai zat
pengatur tumbuh dan untuk bersaing dengan tanaman lain ( alelopati ) ( Amaliah, 2012 ).
Metabolit sekunder merupakan senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan
organisme dan disintesis dalam jumlah sedikit untuk mempertahankan diri dari perubahan
lingkungan sekitar. Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama,
yaitu, Terpenoid mengandung karbon dan hidrogen serta disintesis melalui jalur metabolisme
asam mevalonat. Contoh dari terpenoid yaitu monoterpena, seskuiterepena, diterpena, triterpena,
dan polimer terpena. Fenolik, senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincin
benzena, hidrogen, dan oksigen dalam struktur kimianya. Contohnya asam fenolat, kumarina,
lignin, flavonoid, dan tanin.Kelompok metabolit sekunder yang lain yaitu senyawa yang
mengandung nitrogen. Contoh dari kelompok yang mengandung nitrogen adalah alkaloid dan
glukosinolat. Alkaloid dapat diketahui secara langsung dari tanaman karena memberikan rasa
pahit di lidah. Senyawa ini dapat beracun bagi mahluk hidup namun dalam kondisi tertentu
bermanfaat dalam pengobatan ( Yuhernita, 201 1).
Struktur penghasil metabolit sekunder terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

1. Jaringan Rekresi adalah jaringan yang mengeluarkan senyawa yang belum melewati
proses metabolisme. Jaringan ini terdiri dari hidatoda dan kelenjar garam. Hidatoda
merupakan struktur yang mengeluarkan air dari mesofil ke permukaan daun. Sedangkan
kelenjar garam berfungsi untuk mengeluarkan garam yang terserap.
2. Jaringan Ekskresi merupakan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh. Jaringan ini,
yaitu, Rambut kelenjar dan kelenjar. Terdapat pada bagian trikoma. Fungsi rambut
kelenjar adalah menyaring zat-zat ekskresi misalnya minyak atsiri dan mengatur
pengeluaran ekskresi lewat plasma sedangkan kelenjar berfungsi untuk penghasil
lendir.Kelenjar madu. Umunya terdapat pada bagian bunga, merupakan kelenjar di
bagian pangkal. Bentuknya berupa tonjolan yang terdiri dari banyak sel diatasnya
memiliki plasma yang kental.Osmofora adalah kelenjar yang menghasilkan minyak
menguap padabagian-bagian bunga.
3. Jaringan Sekresi ( Kelenjar Internal ) Pada tumbuhan terdapat struktur sekresi khusus
yang berupa sel atau sekelompok sel mensekresikan senyawa-senyawa tertentu yang
tidak dikeluarkan dari tubuh ( Kimeni, 2012 ).
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah jahe merah, kunyit, kencur,
lengkuas, biji pala, daun pandan, bawang merah, daun sereh, bawang putih, cabai merah,
cabai rawit, daun jeruk, daun tomat, daun serai, cengkeh, kapulaga, kunyit, lengkuas dan
kencur.

3.2 Cara Kerja


1. Bahan – bahan praktikum yang tersedia diamati
2. Aroma metabolit sekunder pada bahan dicium
3. Nama metabolit sekunder pada bahan – bahan tersebuut dicari
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Nama Bahan Nama Metabolit Manfaat bagi tanaman Manfaat bagi manusia
Jahe merah Kurkumin Sebagai cadangan makanan, Sebagai penyegar tubuh
sebagai rizhoma
Kunyit Kurkumin Sebagai cadangan makanan, Sebagai omat maagh
sebagai rizhoma
Kencur Kurkumin Sebagai cadangan makanan, Obat memar
sebagai rizhoma
Lengkuas Sebagai cadangan makanan, Sebagai rempah masak
sebagai rizhoma
Bawang merah Capcairin Plestisida alami Bahan masakan
Bawang putih Capcairin Plestisida alami Bahan masakan
Daun sereh Steroid Sebagai alat fotosintesis sebagai bumbu masak
Daun pandan Tatin steroid Sebagai pengusir hama Bahan pewangi masakan
manyak astiri
Kapulaga Amomun Plestisida alami Sebagai bahan bumbu
cerdamomin masakan
Daun jeruk Limonoid Sebagai alat fotosintesis Sebagai pada aroma
pada masakan
Cabe merah Flavonoid Sebagai cadangan makanan, Sebagai bumbu masak
tempat untuk dan
menyimpan/melindungi biji
Cabai rawit Flavonoid Sebagai cadangan makanan, Sebagai bumbu masak
tempat untuk dan
menyimpan/melindungi biji
Biji Pala Fenolik Untuk alat tumbuhnya Untuk bumbu masak
kecambah
Bunga Cengkeh Untuk alat perkembang Untuk bumbu masak,
biakan secara generatif untuk rokok

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dengan tema metabolit sekunder, disini praktikan dimintas untuk
mengidentifikasi beberapa bahan, dan diamati metabolit sekunder yang ada pada kandungan
bahan – bahan. Bahan – bahan yang diamati ada 14 buah, yakni, bawang merah, bawang
putih, cabai rawit, cabai merah, biji pala, bunga cengkeh, daun pandan, daun jeruk, daun
sereh, lengkuas, kunyit, kapulaga, jahe, dan kencur.
Pada bahan jahe, lengkuas, temulawak, kunyit, dan kencur, bahan – bahan tersebut
tumbuh dari dalam tanah, memiliki aroma yang khas yakni aroma tanah dengan pedas, dan
sedikit panas. Namun memiliki warna – warna yang berbeda, contohnya pada kunyit
berwarna oranye, dan jahe berwarna kuning. Namun, pada kencur dan kunyit ditemukan
banyak kesamaan, yang membedakannya adalah ukurannya, pada kencur ukurannya
cenderung besar, dan kunyit kecil. Untuk metabolit sekundernya pada jahe, kunyit, kencur,
memiliki metabolit sekunder yang sama yakni, kurkumin, hal ini mungkin disebabkan
keempat rempah tersebut dalam satu famili.
Pada bahan daun jeruk purut, daun pandan, daun sereh, bahan – bahan tersebut memiliki
manfaat yang sama pada tumbuhan itu sendiri yakni sebagai alat fotosintesis. Namun, bahan –
bahan tersebut memiliki manfaat yang berbeda jika pada manusia, contohnya pada daun sereh,
yang berguna untuk mengusir nyamuk, namun pada daun pandan yang berguna sebagai bahan
pewangi pada masakan.
Pada bahan bawang merah memiliki metabolit sekunder volatil, bawang putih memiliki
metabolit sekunder organosulfur, biji pala memiliki metabolit sekunder fenolik, cabai rawit
merah memiliki metabolit sekunder flavonoid.
Senyawa pada metabolit sekunder ini diproduksi hanya  dalam jumlah sedikit tidak terus-
menerus untuk mempertahankan diri  dari habitatnya dan tidak berperan penting dalam proses
metabolisme utama ( primer ).
Pada tanaman, senyawa metabolit sekunder memiliki beberapa fungsi, diantaranya
sebagai atraktan (menarik serangga penyerbuk ), melindungi dari stress lingkungan, pelindung
dari serangan hama/penyakit ( phytoaleksin ), pelindung terhadap sinar ultra violet, sebagai
zat pengatur tumbuh dan untuk bersaing dengan tanaman lain ( alelopati )

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada pratikum kali ini dapat disimpulkan bahwa, pada setiap tumbuhan memiliki
metabolit sekunder yang berbeda – beda, yang pada umumnya memiliki aroma – aroma
yang khas, aroma inilah yang membuktikan adanya metabolit sekunder

5.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan adalah sebainya kita melakukan pratikum bersungguh-
sungguh karena apabila kita semaunya sendiri jalannya pratikum tidak akan lancar.

JAWABAN PERTANYAAN
1. Apa yang menyebabkan perbedaan jenis metabolit sekunder yang diproduksi pada
tanaman ?
2. Apakah kandungan pati pada ubi kayu termasuk metabolit sekunder ? jelaskan mengapa ?

Jawab :

1. Perbedaan jenis dan spesies tanaman menyebabkan perbedaan jarinag yang


mengeluarkan metabolit kedalam berbagai bentuk. Adapun jaringan tersebut terbagi
menjadi jaringan rekresi, eksresi, dan sekresi.
2. Bukan, karena metabolit sekunder ialah senyawa organic selain karbohidrat dan pati yang
dihasilkan oleh tanaman. Sedangkan pati pada ubi kayu ialah produk metabolit primer.

DAFTAR PUSTAKA
Amaliah, Siti, dkk. 2012. Metabolit Sekunder dan Manfaatnya Bagi Manusia. ITB Press :
Bandung.
Ir. Usman Kris joko Suharjo. 2018. Penuntun Praktikum Fisiologi Tanaman. Bengkulu.
Universitas Begkulu
Kimeni, Ahmad. 2012.Kimia Bahan Alam. Padang. Universitas Andalas.
Yuhernita, Astuti. 2011. Biokimia Tanaman. Jakarta. Erlangga
Suharjo, Usman Kris Joko. 2016. Penuntun Praktikum Fisiologi Tanaman. Bengkulu.
Universitas Begkulu

Anda mungkin juga menyukai