Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN

ACARA 2

METABOLIT SEKUNDER

Disusun oleh:

Nama : Ridoi Pangondian Manalu

Npm : E1J020119

Shift : C1

Dosen Pembimbing : Dr.Ir.Reny Herawati,M.P.

Co Ass : Edi Jaya Lase ( E1J018015 )

LABORATORIUM AGRONOMI

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

senyawa yang terkandung dalam tubuh organisme yang terbentukmelalui proses


metabolisme sekunder yang disintesis dari banyak senyawametabolisme primer, seperti asam
amino, asetil koenzim A, asam mevalonat dansenyawa antara dari jalur shikimat disebut
metabolit sekunder. Beberapa halpenting yang membedakan antara senyawa metabolit
sekunder dengan senyawametabolit primer adalah penyebaran metabolit sekunder lebih
terbatas sertamemiliki sifat dan karakteristik yang berbeda untuk tiap famili, spesies
bahkanorgan tanaman tertentu.Senyawa ini dapat hanya diproduksi pada
tahappertumbuhan dan perkembangan tertentu atau selama periode terjadinya cekamanserta
adanya serangan pathogen (Syamsuri, 2007).

Pada tumbuhan terdapat struktur sekresi khusus yang berupa sel atausekelompok sel
mensekresikan senyawa-senyawa tertentu yang tidak dikeluarkandari tubuh. Berdasarkan
tempat penyimpanan materi yang akan disekresikan, selpenghasil metabolit sekunder terdiri
dari 2 macam, yaitu :

a) Sekresi intraseluler. Sekresi yang menyekresikan materinya di dalam sel.Salah satu


contohnya yaitu Idioblas sel. Idioblas selmerupakan selyang terspesialisasi untuk
menyimpansenyawametabolit. Sel idioblas sedikitberbeda dibandingkan dengan sel-sel di
sekitarnya, tersusun tunggal ataudalam barisan yang panjang misalnya latisifer, litosis
padaficus. Idioblasdapat mengandung resin, tannin, lendir, kristal, minyak dan lain-lain.

b) Sekresi ekstraseluler.Sekresi ekstraseluler adalah materi disekresikan keluarsel.Struktur


sekresi ekstraseluler dapat terbentuk secara schizogenousatau lysigenous. Kantung sekresi
yang terbentuk secara lisigen tidak akanmemiliki sel epitel sebagai pembatasnya, karena
kantung/saluran terbentuksecara lisis. Sekresi extraseluler dibagi menjadi dua
yaituSekresiendogenapabila akumulasi materi untuk sekresi terjadi di
ruangantarseldanSekresi eksogenapabila materi disekresikan keluar daritumbuhan dan
terjadi dalam berbagai struktur sekretori epidermal (Islamidan utomo,2005).

1.2. Tujuan
Mengidentifikasi metabolit sekunder yang ada pada komoditas pertanian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kimia bahan alam merupakan hasil perkembangan ilmu kimia organik yang
mempelajari senyawa-senyawa kimia yang tergolong metabolit sekunder. Senyawasenyawa
tersebut banyak ditemukan pada sumber alam, baik berupa tumbuhan, hewan yang masih
hidup maupun yag sudah mati. Senyawa-senyawa bahan alam ini digolongkan berdasarkan
empat kriteria yang berbeda yaitu: struktur kimia, keaktifan faal/fisiologis, taksonomi dan
biogenesis (Harborne,2012).

Metabolit Sekunder Metabolit sekunder berupa molekul molekul kecil, bersifat


spesifik (tidak semua organisme mengandung senyawa sejenis), mempunyai struktur yang
bervariasi, setiap senyawa memiliki fungsi atau peranan yang berbedabeda. Senyawa
metabolit sekunder bekerja untuk mempertahankan diri atau mempertahankan eksistensinya di
lingkungan yang tidak berada tepat. Metabolit sekunder merupakan biomolekul yang dapat
digunakan sebagai senyawa timbal dalam penemuan dan pengembangan obat-obat
baru. Senyawa metabolit sekunder yang umum terdapat pada tanaman adalah alkaloid,
flavanoid, steroid, saponin, terpenoid dan tanin. Pemanfaatan dari zat metabolit sekunder
sangat banyak. Metabolit sekunder dapat dimanfaatkan dalam bidang farmakologi diantaranya
sebagai antioksidan, antibiotik, antikanker, antikoagulan darah, menghambat efek
karsinogenik, selain itu metabolit sekunder juga dapat dimanfaatkan sebagai pengendali
antiagen hama yang ramah lingkungan (Ergina, dkk., 2014). 

Fungsi senyawa metabolit sekunder antara lain sebagai pertahanan tubuh bagi
tumbuhan dari serangan hama dan patogen penyebab penyakit, sebagai atraktan hewan
polinator dan sebagai hormon pengatur pertumbuhan. Bagi manusia,senyawa metabolit
sekunder digunakan sebagai bahan obat-obatan, pewangi,fragran pada makanan dan minuman
serta senyawa yang digunakan dalam industrikosmetika. Tanaman memiliki kemampuan
memproduksi metabolit sekunder yangsangat banyak dan kompleks. Namun pada dasarnya,
senyawa metabolit sekunderterbagi ke dalam beberapa golongan besar yaitu alkaloid, fenolik
dan terpenoid.Setiap golongan senyawa memiliki karakteristik yang spesifik baik dalam
halpersenyawaan maupun reaksi kimia yang kemudian menentukan perannya
dalamtumbuhan. Alkaloid dapat diketahui secara langsung dari tanaman karenamemberikan
rasa pahit di lidah. Senyawa ini dapat beracun bagi mahluk hidupnamun dalam kondisi
tertentu bermanfaat dalam pengobatan (Dartius, 2017).
Menurut Eni tanaman memiliki kemampuan memproduksi metabolit sekunder
yang sangat banyak dan kompleks. Namun pada dasarnya, senyawametabolit sekunder terbagi
ke dalam beberapa golongan besar yaitu alkaloid,fenolik dan terpenoid. Setiap golongan
senyawa memiliki karakteristik yangspesifik baik dalam hal persenyawaan maupun reaksi
kimia yang kemudianmenentukan perannya dalam tumbuhan (Eni, 2013).

Senyawa yang dihasilkan atau disintesa pada sel dan group taksonomi tertentu pada
tingkat pertumbuhan atau stress tertentu disebut Metabolit sekunder. Senyawa ini diproduksi
hanya dalam jumlah sedikit tidak terus-menerus untuk mempertahankan diri dari habitatnya
dan tidak berperan penting dalam proses metabolisme utama (primer). Pada tanaman,
senyawa metabolit sekunder memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai atraktan (menarik
serangga penyerbuk), melindungi dari stress lingkungan, pelindung dari serangan
hama/penyakit (phytoaleksin), pelindung terhadap sinar ultra violet, sebagai zat pengatur
tumbuh dan untuk bersaing dengan tanaman lain (alelopati) (Syahroni,2010).

Faktor yang mempengaruhi produksi metabolit sekunder

1.Formulasi/komposisi media kultur.

2.Faktor fisik (suhu, cahaya, kelembaban).

3. Faktor genetik (genotipa sel).

4. Faktor Stress lingkungan (logam berat, elicitor, sinar UV).

Metabolit sekunder merupakan senyawa metabolit yang tidak esensial bagipertumbuhan


organisme dan disintesis dalam jumlah sedikit untukmempertahankan diri dari
perubahan lingkungan sekitar. Senyawa metabolitsekunder diklasifikasikan menjadi 3
kelompok utama, yaitu :

 Terpenoid mengandung karbon dan hidrogen serta disintesis melalui jalurmetabolisme


asam mevalonat. Contoh dari terpenoid yaitu monoterpena,seskuiterepena, diterpena,
triterpena, dan polimer terpena.
 Fenolik, senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincin
benzena,hidrogen, dan oksigen dalam struktur kimianya. Contohnya asam
fenolat,kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin.
 Kelompok metabolit sekunder yang lain yaitu senyawa yang mengandungnitrogen.
Contoh dari kelompok yang mengandung nitrogen adalah alkaloiddan glukosinolat.
Alkaloid dapat diketahui secara langsung dari tanamankarena memberikan rasa pahit
di lidah. Senyawa ini dapat beracun bagi mahlukhidup namun dalam kondisi tertentu
bermanfaat dalam pengobatan (Grander,2012).
BAB III

METODEOLOGI

3.1. Alat Dan Bahan

Adapun bahan yang digunakan sebagai berikut:

 Bunga cengkeh
 Empon-empon ( jahe, kunyit, kencur, lengkuas )
 Biji pala
 Batang/daun nilam
 Bawang merah
 Daun jeruk purut
 Daun sereh wangi
 Suing bawang putih

3.2. Cara Kerja

Adapun cara kerja sebagai berikut:

 Amati bahan praktikum yang tersedia


 Cium aroma metabolit sekunder pada bahan praktikum itu
 Catat aroma khasnya ( deskripsikan semampu saudara )
 Cari nama metabolit sekunder pada bahan-bahan itu dan manfaatnya bagi kehidupan
manusia.
 Lakukan studi Pustaka, cari informasi bagaiman sintesis ( pembentukan ) metabolit
sekunder itu terjadi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

No Nama Nama Manfaat Bagi Manfaat Bagi Aroma


Bahan Metabolit Tanaman Manusia Khas
Praktikum Sekunder
1 Bunga Flavonoid, Sumber bahan Bumbu masakan Wangi
Cengkeh Tanin, pestisida pedas dan
Saponin, sebagai bahan
dan Minyak utama rokok
Atsiri
2 Lengkuas Kamper, Pengusir hama Bumbu masak, Harum
Minyak Bahan obat
Atsiri, tradisional
Amilum
3 Kencur As.Anisat, Pengusir hama Penyedap rasa, Harum
Sineol, Penghilang bau
Alkaloid badan
4 Jahe Minyak Pengusir hama Sebagai rempah, Harum
Atsiri Sebagai obat
masuk angin
5 Kunyit Kurkumin Dijadikan pestisida Penyedap rasa, Harum
Obat masuk
angin, obat
pegal-pegal
6 Cabe Rawit Alkaloid, Tempat Menambahkan Tidak
flavonoid, menghasilkan biji cita rasa berbau
dan steroid untuk perkembang makanan,
atau biakan melindungi
terpenoid pencernaan dari
infeksi

7 Biji Pala Minyak Pengusir/penolak Bahan makanan, Harum


atsiri nyamuk parfum,
kosmetik, dan
farmasi
8 Daun Jeruk Tannin, Memberikan Memelihara Wangi
Purut minyak aroma yang tidak Kesehatan
atsiri, sedap bagi mulut,
steroid, dan tanaman mengurangi
flavonoid peradangan,
sebagai obat
batuk
9 Bawang Minyak Pengusir hama Sebagai bumbu Baunya
Merah Atsiri, bagi tanaman masak,, Obat kurang
Eteris untuk sedap
mengeluarkan
angin
10 Bawang Allicin Pengusir hama Sebagai bumbu Baunya
Putih bagi tanaman masak, Pelancar menyengat
peredaran darah,
Obat masuk
angin
11 Daun Sereh Luteolin, Pengusir hama Penyedap rasa, Wangi
Glikosida, Obat
Catecol, pernapasan,
Elimicin Pengusir
nyamuk
12 Daun Flavonoid, Membasmi hama Mencegah Baunya
Keningkir fenolik, penyakit kronis, menyengat
alkaloid, gangguan
terpenoid, pencernaan, dan
dan mencegah
belerang diabetes
13 Daun Sirsat Saponin, Sebagai insetisida, Obat penyakit Baunya
terpenoid, larvasida, kanker, obat menyengat
steroid, rellevent, dan asam urat,
flavonoid, antifeedant mengatasi
tannin, anemia,
alkaloid mengatasi
insomnia
14 Bunga Minyak Menjaga Harum
Melati atsiri Kesehatan
jantung dan
- pembuluh darah,
menjaga
Kesehatan kulit,
dan meredakan
stres
15 Buah Tomat Likopen Penghasil Menurunkan Baunya
Muda antioksidan untuk resiko penyakit sedap
melawan radikal jantung, kanker,
bebas dan penyakit di
usia tua
16 Buah Cabai Capsaicin Pengusir hama Sebagai bumbu Tidak
masakan dan berbau
pelancaran
peredaran darah

4.2. Pembahasan
Senyawa metabolit sekunder merupakan sumber bahan kimia yang tidak akan
pernah habis, sebagai sumber inovasi dalam penemuan dan pengembanganobat-obat
baru ataupun untuk menunjang berbagai kepentingan industri. Hal initerkait dengan
keberadaannya di alam yang tidak terbatas jumlahnya. Sejalandengan hal itu dan
diikuti oleh keberadaan organisme yang juga tidak terbatas jumlahnya, maka topik
penelitian bahan alam juga tidak akan pernah habis. Inididukung pula oleh fakta
bahwa di muka bumi ini terdapat kurang lebih 250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi,
akan tetapi tidak lebih dari 0,4% dari jumlahtumbuhan tersebut telah diselidiki oleh
peneliti untuk berbagai kepentingan.Sebagian besar dari penelitian itupun masih
sangat dangkal sifatnya atau belummenyeluruh, lagi pula terbatas pada tumbuhan yang
terdapat di daerah beriklimsedang. Dari 250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi seperti
dikemukan di atas54% diantaranya terdapat di hutan-hutan tropika dan Indonesia
dengan hutantropikanya yang mengandung lebih dari 30.000 jenis tumbuhan tingkat
tinggisangat berpotensial untuk diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti
Indonesia.
Penelitian bahan alam biasanya dimulai dari ekstraksi, isolasi denganmetode
kromatografi sehingga diperoleh senyawa murni, identifikasi unsur darisenyawa murni
yang diperoleh dengan metode spektroskopi, dilanjutkan denganuji aktivitas biologi
baik dari senyawa murni ataupun ekstrak kasar. Setelahdiketahui struktur molekulnya
biasanya dilanjutkan dengan modifikasi struktur untuk mendapatkan senyawa dengan
aktivitas dan kestabilan yang diinginkan.Disamping itu dengan kemajuan bidang
bioteknologi, dapat juga dilakukan peningkatan kualitas tumbuhan atau organisme
melalui kultur jaringan atau pembentukan menjadi tumbuhan transgenik yang tentunya
juga akanmenghasilkan berbagai jenis senyawa metabolit sekunder baru yang
beranekaragam dan mungkin juga dengan struktur molekul yang berbeda dengan
yangditemukan dari tumbuhan awalnya. Dengan demikian peluang penelitian dalam
bidang bahan alam adalah juga tidak terbatas.
Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang telah berhasil diisolasi,
olehmanusia selanjutnya didayagunakan sebagai bahan obat seperti morfin
sebagaiobat nyeri, kuinin sebagai obat malaria, reserpin sebagai obat penyakit
tekanandarah tinggi dan vinkristin serta vinblastin sebagai obat kanker. Selain sebagai
bahan obat, senyawa metabolit sekunder juga didayagunakan oleh manusia untuk
menunjang kepentingan industri seperti industri kosmetik dan industri pembuatan
pestisida dan insektisida. Untuk di Indonesia, pemanfaatan senyawa bahan alamyang
ditemukan para peneliti Indonesia sebagai bahan baku obat antara lainItebein sebagai
anti tumor, Artoindonesianin sebagai anti malaria, Diptoindonesin,Indonesiol serta
banyak lagi. Sedangkan potensi lain yang sedang dikembangkan peneliti Indonesia
untuk menunjang kepentingan industri adalah potensi bahanalam sebagai penghasil
minyak atsiri.
Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama,yaitu:

1. Terpenoid(Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung karbon danhidrogen


serta disintesis melalui jalur metabolismeasam mevalonat).Contohnya monoterpena,
seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena.

2. Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincin benzena,
hidrogen, dan oksigen dalam struktur kimianya). Contohnya asam fenolat,kumarina,
lignin, flavonoid, dan tanin.

3. Senyawa yang mengandung nitrogen. Contohnya alkaloid dan glukosinolat.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa ciri khas yang didapatkan pada
bahan praktikum memiliki ciri khas tersendiri dan terdapat juga berbagai manfaat diantara
untuk obat, kecantikan, dan untuk penambah kelezatan masakan.

Metabolit sekunder tumbuhan memiliki fungsi utama sebagai sistem pertahanan.


Meskipun tidak berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, namun
MS berperan dalam kelulushidupan suatu organisme, baik dari serangan hama dan penyakit,
maupun untuk keberhasilan reproduksi dan penyebarannya. Secara sederhana MS
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu terpen, fenolik, dan senyawa yang mengandung nitrogen.
Pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang, MS banyak dimanfaatkan untuk
kepentingan hidup manusia, misalnya di bidang pangan (pewarna, perisa, pengawet, dan
sebagainya), kesehatan (antioksidan, antikanker, antimalaria), lingkungan (antinyamuk,
antigulma, dan sebagainya), pertanian (alelopati, atraktan, dan sebagainya). Ada pergeseran
dari produksi metabolit sekunder, pada awalnya mengandalkan pada hasil panenan, kemudian
berkembang menjadi lebih maju dengan memanfaatkan strategi seleksi tanaman unggul,
rekayasa genetika, dan teknik kultur jaringan tumbuhan melalui kultur organ dan sel. Adanya
kemajuan di bidang bioteknologi, semakin memungkinkan pemanfaatan MS untuk
mendukung kehidupan manusia dalam bentuk barang dan jasa yang akan meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan manusia.

5.2. Saran

Saran dari praktikum ini untuk kedepannya agar dilaksanakan lebih baik lagi dan
dilaksanakan secara tatap muka (Offline)
DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, I. 2007. Biologi. Erlangga: Jakarta.

Islami dan utomo,2005. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.

Harborne, J.B., 2012, Metode Fitokimia (terjemahan oleh Dr. K. Padmawinata), ITB,
Bandung, 123-157.

Ergina, Nuryanti, S. dan Pursitasari, ID, 2014, Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder
pada Daun Palado (Agave angustifolia) yag Diekstraksi dengan Pelarut Air dan
Etanol, Jurnal Akad. 

Dartius. 2017. Kultur jaringan. Medan : FMIPA UNIMED.

Eni, S. 2013. Senyawa terpenoid dan steroida. Medan : FMIPA USU.

Syahroni, Edi. 2010. Bioteknologi. Medan : FMIPA USU.

Grander, Pearce dan R.L. Mithell. 2012. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia.
LAMPIRAN

Bukti Pengamatan

Daun sereh Tomat muda Lengkuas

Jahe Kencur Kunyit

Bawang merah Bawang putih Daun jeruk purut


Bunga cengkeh Biji pala Daun sirsat

Daun kenikir Cabai rawit Buah cabai

Bunga melati
Bukti kegiatan praktikum

Anda mungkin juga menyukai