ACARA 2
METABOLIT SEKUNDER
Disusun oleh:
Npm : E1J020119
Shift : C1
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada tumbuhan terdapat struktur sekresi khusus yang berupa sel atausekelompok sel
mensekresikan senyawa-senyawa tertentu yang tidak dikeluarkandari tubuh. Berdasarkan
tempat penyimpanan materi yang akan disekresikan, selpenghasil metabolit sekunder terdiri
dari 2 macam, yaitu :
1.2. Tujuan
Mengidentifikasi metabolit sekunder yang ada pada komoditas pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kimia bahan alam merupakan hasil perkembangan ilmu kimia organik yang
mempelajari senyawa-senyawa kimia yang tergolong metabolit sekunder. Senyawasenyawa
tersebut banyak ditemukan pada sumber alam, baik berupa tumbuhan, hewan yang masih
hidup maupun yag sudah mati. Senyawa-senyawa bahan alam ini digolongkan berdasarkan
empat kriteria yang berbeda yaitu: struktur kimia, keaktifan faal/fisiologis, taksonomi dan
biogenesis (Harborne,2012).
Fungsi senyawa metabolit sekunder antara lain sebagai pertahanan tubuh bagi
tumbuhan dari serangan hama dan patogen penyebab penyakit, sebagai atraktan hewan
polinator dan sebagai hormon pengatur pertumbuhan. Bagi manusia,senyawa metabolit
sekunder digunakan sebagai bahan obat-obatan, pewangi,fragran pada makanan dan minuman
serta senyawa yang digunakan dalam industrikosmetika. Tanaman memiliki kemampuan
memproduksi metabolit sekunder yangsangat banyak dan kompleks. Namun pada dasarnya,
senyawa metabolit sekunderterbagi ke dalam beberapa golongan besar yaitu alkaloid, fenolik
dan terpenoid.Setiap golongan senyawa memiliki karakteristik yang spesifik baik dalam
halpersenyawaan maupun reaksi kimia yang kemudian menentukan perannya
dalamtumbuhan. Alkaloid dapat diketahui secara langsung dari tanaman karenamemberikan
rasa pahit di lidah. Senyawa ini dapat beracun bagi mahluk hidupnamun dalam kondisi
tertentu bermanfaat dalam pengobatan (Dartius, 2017).
Menurut Eni tanaman memiliki kemampuan memproduksi metabolit sekunder
yang sangat banyak dan kompleks. Namun pada dasarnya, senyawametabolit sekunder terbagi
ke dalam beberapa golongan besar yaitu alkaloid,fenolik dan terpenoid. Setiap golongan
senyawa memiliki karakteristik yangspesifik baik dalam hal persenyawaan maupun reaksi
kimia yang kemudianmenentukan perannya dalam tumbuhan (Eni, 2013).
Senyawa yang dihasilkan atau disintesa pada sel dan group taksonomi tertentu pada
tingkat pertumbuhan atau stress tertentu disebut Metabolit sekunder. Senyawa ini diproduksi
hanya dalam jumlah sedikit tidak terus-menerus untuk mempertahankan diri dari habitatnya
dan tidak berperan penting dalam proses metabolisme utama (primer). Pada tanaman,
senyawa metabolit sekunder memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai atraktan (menarik
serangga penyerbuk), melindungi dari stress lingkungan, pelindung dari serangan
hama/penyakit (phytoaleksin), pelindung terhadap sinar ultra violet, sebagai zat pengatur
tumbuh dan untuk bersaing dengan tanaman lain (alelopati) (Syahroni,2010).
METODEOLOGI
Bunga cengkeh
Empon-empon ( jahe, kunyit, kencur, lengkuas )
Biji pala
Batang/daun nilam
Bawang merah
Daun jeruk purut
Daun sereh wangi
Suing bawang putih
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
Senyawa metabolit sekunder merupakan sumber bahan kimia yang tidak akan
pernah habis, sebagai sumber inovasi dalam penemuan dan pengembanganobat-obat
baru ataupun untuk menunjang berbagai kepentingan industri. Hal initerkait dengan
keberadaannya di alam yang tidak terbatas jumlahnya. Sejalandengan hal itu dan
diikuti oleh keberadaan organisme yang juga tidak terbatas jumlahnya, maka topik
penelitian bahan alam juga tidak akan pernah habis. Inididukung pula oleh fakta
bahwa di muka bumi ini terdapat kurang lebih 250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi,
akan tetapi tidak lebih dari 0,4% dari jumlahtumbuhan tersebut telah diselidiki oleh
peneliti untuk berbagai kepentingan.Sebagian besar dari penelitian itupun masih
sangat dangkal sifatnya atau belummenyeluruh, lagi pula terbatas pada tumbuhan yang
terdapat di daerah beriklimsedang. Dari 250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi seperti
dikemukan di atas54% diantaranya terdapat di hutan-hutan tropika dan Indonesia
dengan hutantropikanya yang mengandung lebih dari 30.000 jenis tumbuhan tingkat
tinggisangat berpotensial untuk diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti
Indonesia.
Penelitian bahan alam biasanya dimulai dari ekstraksi, isolasi denganmetode
kromatografi sehingga diperoleh senyawa murni, identifikasi unsur darisenyawa murni
yang diperoleh dengan metode spektroskopi, dilanjutkan denganuji aktivitas biologi
baik dari senyawa murni ataupun ekstrak kasar. Setelahdiketahui struktur molekulnya
biasanya dilanjutkan dengan modifikasi struktur untuk mendapatkan senyawa dengan
aktivitas dan kestabilan yang diinginkan.Disamping itu dengan kemajuan bidang
bioteknologi, dapat juga dilakukan peningkatan kualitas tumbuhan atau organisme
melalui kultur jaringan atau pembentukan menjadi tumbuhan transgenik yang tentunya
juga akanmenghasilkan berbagai jenis senyawa metabolit sekunder baru yang
beranekaragam dan mungkin juga dengan struktur molekul yang berbeda dengan
yangditemukan dari tumbuhan awalnya. Dengan demikian peluang penelitian dalam
bidang bahan alam adalah juga tidak terbatas.
Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang telah berhasil diisolasi,
olehmanusia selanjutnya didayagunakan sebagai bahan obat seperti morfin
sebagaiobat nyeri, kuinin sebagai obat malaria, reserpin sebagai obat penyakit
tekanandarah tinggi dan vinkristin serta vinblastin sebagai obat kanker. Selain sebagai
bahan obat, senyawa metabolit sekunder juga didayagunakan oleh manusia untuk
menunjang kepentingan industri seperti industri kosmetik dan industri pembuatan
pestisida dan insektisida. Untuk di Indonesia, pemanfaatan senyawa bahan alamyang
ditemukan para peneliti Indonesia sebagai bahan baku obat antara lainItebein sebagai
anti tumor, Artoindonesianin sebagai anti malaria, Diptoindonesin,Indonesiol serta
banyak lagi. Sedangkan potensi lain yang sedang dikembangkan peneliti Indonesia
untuk menunjang kepentingan industri adalah potensi bahanalam sebagai penghasil
minyak atsiri.
Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama,yaitu:
2. Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincin benzena,
hidrogen, dan oksigen dalam struktur kimianya). Contohnya asam fenolat,kumarina,
lignin, flavonoid, dan tanin.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa ciri khas yang didapatkan pada
bahan praktikum memiliki ciri khas tersendiri dan terdapat juga berbagai manfaat diantara
untuk obat, kecantikan, dan untuk penambah kelezatan masakan.
5.2. Saran
Saran dari praktikum ini untuk kedepannya agar dilaksanakan lebih baik lagi dan
dilaksanakan secara tatap muka (Offline)
DAFTAR PUSTAKA
Harborne, J.B., 2012, Metode Fitokimia (terjemahan oleh Dr. K. Padmawinata), ITB,
Bandung, 123-157.
Ergina, Nuryanti, S. dan Pursitasari, ID, 2014, Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder
pada Daun Palado (Agave angustifolia) yag Diekstraksi dengan Pelarut Air dan
Etanol, Jurnal Akad.
Grander, Pearce dan R.L. Mithell. 2012. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia.
LAMPIRAN
Bukti Pengamatan
Bunga melati
Bukti kegiatan praktikum