ACARA 2
“METABOLITE SEKUNDER”
LABORATORIUM AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Komponen utama dari bahan alam adalah metabolit sekunder, metabolit sekunder
sendiri dapat didefinisikan sebagai senyawa dengan berat molekul rendah yang ditemukan
dalam jumlah minor pada organisme yang memproduksinya karena tidak berfungsi sebagai
komponen esensial dalam metabolisme atau penopang pokok dari kelangsungan hidup dari
organisme tersebut,melainkan lebih berfungsi sebagai penunjang seperti agen pertahanan
diri,perlawanan terhadap penyakit,ataupun berperan sebagai hormone (Nugroho.2017).
Metabolit sekunder peranan bagi tumbuhan dalam jangka waktu yang panjang,
seringkali sebagai tujuan pertahanan, serta memberikan karakteristik yang khas dalam bentuk
senyawa warna. Metabolit sekunder juga digunakan sebagai penanda dan pengatur jalur
metabolisme primer. Hormon tumbuhan yang merupakan metabolit sekunder seringkali
digunakan untuk mengatur aktivitas metabolisme sel dan pertumbuhan suatu tumbuhan.
Metabolit sekunder membantu tumbuhan mengelola sebuah sistem keseimbangan yang rumit
dengan lingkungan, beradaptasi mengikuti kebutuhan lingkungan. Warna yang yang diberikan
oleh metabolit sekunder dalam tumbuhan merupakan contoh yang bagus untuk menjelaskan
bagaimana sistem keseimbangan diterapkan. Melalui warna, tumbuhan dapat menarik
serangga untuk membantu proses penyerbukan dan juga dapat berguna untuk bertahan dari
serangan hewan (Julianto.2019).
Metabolit sekunder adalah molekul organik yang tidak terlibat langsung dalam
pertumbuhan dan perkembangan normal dari suatu organisme.metabolit sekunder ditandai
oleh keragaman kimia yang sangat besar,dimana setiap organisme memiliki karakteristik
tersendiri dalam setiap kandungan metabolit sekundernya. Selama bertahun-tahun metabolit
sekunder telah di anggap sebagai produk limbah, tetapi sekarang secara umum diterima
bahwa metabolit sekunder terlibat dalam hubungan organisme dengan lingkungannya,
misalnya dalam perlawanan terhadap hama dan penyakit, sebagai pengontrol penyerbuk atau
sebagai senyawa sinyal (Ilyas. 2013).
Metabolit sekunder adalah senyawa organik yang dihasilkan tumbuhan yang tidak
memiliki fungsi langsung pada fotosintesis, pertumbuhan atau respirasi, transport solut,
translokasi, sintesis protein,asimilasi nutrien, diferensiasi, pembentukan karbohidrat, protein
dan lipid. Metabolit sekunder yangseringkali hanya dijumpai pada satu spesies atau
sekelompok spesies berbeda dari metabolit primer(asam amino, nukelotida, gula, lipid) yang
dijumpai hampir di semua kingdom tumbuhan.Metabolit sekunder yang merupakan hasil
samping atau intermediet metabolisme primer (Yola, 2011).
Fungsi senyawa metabolit sekunder antara lain sebagai pertahanan tubuh bagi
tumbuhan dari serangan hama dan patogen penyebab penyakit, sebagai atraktan hewan
polinator dan sebagai hormon pengatur pertumbuhan. Bagi manusia, senyawa metabolit
sekunder digunakan sebagai bahan obat-obatan, pewangi, fragran pada makanan dan
minuman serta senyawa yang digunakan dalam industri kosmetika (Amaliah, 2012).
Sebagian kecil karbon, nitrogen, dan energi juga digunakan untuk mensintesis molekul
organik yang tidak memiliki peran secara langsung dalam pertumbuhan dan perkembangan,
dinamakan metabolit sekunder. Metabolit sekunder (MS) pada tumbuhan umumnya bersifat
sangat spesifik dalam hal fungsi dan tidak terlalu penting karena jika tidak diproduksi, dalam
jangka pendek tidak menyebabkan kematian. Biosintesis MS dapat terjadi pada semua organ
tumbuhan, termasuk di akar, pucuk, daun bunga, buah, dan biji (Susanti, 2018).
METODOLOGI
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan atau pengamatan untuk mengidentifikasi
kandungan metabolit sekunder pada tanaman komoditi pertanian yang telah ditentukan.
Metabolit sekunder adalah golongan senyawa yang terkandung dalam tubuh organisme
yang terbentuk melalui proses metabolisme sekunder yang disintesis dari banyak senyawa
metabolisme primer, seperti asam amino, asetil koenzim A, asam mevalonat dan senyawa
antara dari jalur shikimat. Beberapa hal penting yang membedakan antara senyawa
metabolit sekunder dengan senyawa metabolit primer adalah penyebaran metabolit
sekunder lebih terbatas serta memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda untuk tiap
famili, spesies bahkan organ tanaman tertentu.Senyawa ini dapat hanya diproduksi pada
tahap pertumbuhan dan perkembangan tertentu atau selama periode terjadinya cekaman
serta adanya serangan patogen.
Oleh karena itu dilakukan praktikum mengenai metabolit sekunder yang terdapat
dalam berbagai komoditas pertanian, kami praktikan diminta untuk mengidentifikasi
beberapa bahan, dan diamati metabolit sekunder yang ada pada kandungan bahan -bahan
tersebut. Bahan-bahan yang diamati ada 16 macam tetapi kami boleh memilih 10 macam
bahan saja yang digunakan untuk praktikum kali ini. Bahan-bahan tersebut diantaranya:
Lengkuas, kencur, jahe, kunyit, cabe rawit, daun jeruk, bawang merah, bawang putih,daun
sereh, dan buah tomat muda. Disini setiap praktikan diminta untuk mencium aroma pada
setiap bahan yang telah ditentukan dan mendeskripsikan aromanya.Setiap metabolit
sekunder yang dihasilkan memiliki manfaat tersendiri bagi tanaman itu sendiri maupun
tanaman lain dan juga memberikan manfaat bagi manusia.pada tanaman yang diamati
memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang hampir sama.
Setelah dilakukan penciuman bau, metabolit sekunder yang dihasilkan pada bahan
jahe, lengkuas, kunyit, dan kencur, bahan-bahan tersebut tumbuh dari dalam tanah,
memiliki aroma yang khas yakni aroma tanah dengan pedas, dan sedikit panas. Namun
memiliki warna-warna yang berbeda, contohnya pada kunyit berwarna oranye, dan jahe
berwarna kuning. Untuk metabolit sekundernya pada lengkuas, jahe, kunyit, kencur,
memiliki metabolit sekunder yang sama yakni, saponin, flavonoid, fenol, minyak atsiri
kurkumin, hal ini mungkin disebabkan keempat rempah tersebut dalam satu famili.
Manfaat bagi tanaman ialah sebagai pestida nabati sehingga dapat membasmi hama,
sedangkan manfaat untuk manusia ialah sebagai obat herbal untuk berbagi penyakit
misalnya mencegah infeksi, mengurangi risiko tumor dan kanker, meredakan peradangan
dan nyeri, meringankan gejala asma, meredakan batuk, sakit tenggorokan, masuk angin
dan suara serak selain itu juga bisa digunakan untuk bahan kosmetik.
Kemudian pada cabe rawit mengandung senyawa metabolit sekunder berupa
capsaicin, capsaicin ini merupakan kelompok senyawa yang bertanggung jawab terhadap
rasa pedas dari cabai.manfaat untuk tanaman ialah sebagai pestisida nabati sedangkan
pada manusia bermanfaat untuk sebagai stimulan, karminatif, tonik, juga untuk mengobati
asma, impotensi, gejala demam, pilek, influenza, kolera, antelmintik, antiflatulen,
ekspektoran, antitusif, antijamur, dan obat kolesterol aroma khasnya adalah aroma pedas.
Selanjutnya pada daun jeruk purut terdapat kandungan metabolit sekunder yaitu tanin,
minyak atsiri, steroid dan flavonoid, manfaat untuk tanaman ialah antioksidan karena
adanya kandungan terpenoid dalam daun, sedangkan manfaatnya untuk manusia ialah
mengobati flu, sebagai relaksasi otot ,mengobati kulit mengelupas dan bersisik,
mengharumkan rambut, aroma khas yang menyegarkan, aroma sitrusi buah yang
menyegarkan namun juga kuat dengan aksen wangi seperti bunga sekaligus terpeni.
Pada daun sereh mengandung metabolit sekunder berupa saponin, tanin, kuinon,
steroid, kumarin dan minyak atsiri, manfaatnya untuk tanaman adalah sebagai bahan
pestisida nabati dan tanaman konservasi berperan dalam pengendalian hama adalah
pengusir serangga hama seperi kutu tanaman wangi dari sereh akan mengeluarkan aroma
seperti minyak tawon atau minyak telon, aromanya segar.
Pada bahan bawang merah memiliki metabolit sekunder volatil, sedangkan pada bahan
bawang putih memiliki metabolit sekunder organosulfur, kedua bahan ini memiliki
kesamaan dari manfaat bagi manusia, yaitu salah satunya bermanfaat sebagai bumbu
dapur dan sebagai penambah cita rasa pada makanan.
Terakhir buah tomat, vitamin C tinggi yang terdapat dalam buah tomat mampu
merangsang pertumbuhan jaringan ikat baru, serta membantu memperbaiki dan
mempercepat penyembuhan luka. Selain itu, tomat juga mempunyai beberapa kandungan
anti-peradangan seperti likopen, beta karoten, lutein, vitamin E dan C. Sebenarnya
tanaman tomat memang bersifat racun karena mengandung Lycopersicin. Akan tetapi,
kadar racunnya rendah dan akan hilang dengan sendirinya apabila buah telah tua atau
matang. Barangkali karena racun ini pulalah tomat yang masih muda terasa getir dan
berbau tidak enak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum diatas dapat diambil kesimpulan bahwa identifikasi metabolit
sekunder yang ada pada komoditas pertanian yaitu didapat nama metabolit sekundernya
seperti saponin, terpenoid,steroid, avonoid, tanin, alkaloid,flavonoid kandungan metabolit
yang dikandung tanaman pertanian diatas hampir sama dan setiap senyawa metabolit
yang terkandung di dalam tanaman tersebut memiliki manfaat bagi manusia.Sedangkan
pada tanaman itu sendiri senyawa metabolit sekunder yang dimilikinya berguna untuk :
pertahanan terhadap virus, bakteri, dan fungi; tumbuhan kompetitor;hama dan yang
terpenting adalah terhadap herbivore, sebagai atraktan (bau, warna, rasa) untuk polinator
dan hewan penyebar biji dan perlindungan dari sinar UV dan penyimpanan-N.
1.
2.
3.
4.
5.
5.1
5.2 Saran
Para praktikan harus lebih serius dan fokus lagi ketika praktikum sedang berlangsung
dan juga memperhatikan dan mendengarkan ketika dosen maupun co-ass yang sedang
menjelaskan materi.
DAFTAR PUSTAKA