0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan2 halaman
Dokumen membandingkan aktivitas antibakteri dari minyak atsiri nilam dan daun sereh. Minyak nilam mengandung patchouli alcohol dan terpenoid yang memiliki aktivitas antibakteri, sedangkan minyak daun sereh mengandung sitronelal dan geraniol yang berfungsi sebagai antifungi, anti malaria, dan antimutagenik. Konsentrasi 30% minyak nilam dan 15% minyak daun sereh mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Ketersediaan
Deskripsi Asli:
Perbedaan aktivitas antibakteri
Judul Asli
Perbedaan Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Nilam Dan Minyak Atsiri Daun Sereh
Dokumen membandingkan aktivitas antibakteri dari minyak atsiri nilam dan daun sereh. Minyak nilam mengandung patchouli alcohol dan terpenoid yang memiliki aktivitas antibakteri, sedangkan minyak daun sereh mengandung sitronelal dan geraniol yang berfungsi sebagai antifungi, anti malaria, dan antimutagenik. Konsentrasi 30% minyak nilam dan 15% minyak daun sereh mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Ketersediaan
Dokumen membandingkan aktivitas antibakteri dari minyak atsiri nilam dan daun sereh. Minyak nilam mengandung patchouli alcohol dan terpenoid yang memiliki aktivitas antibakteri, sedangkan minyak daun sereh mengandung sitronelal dan geraniol yang berfungsi sebagai antifungi, anti malaria, dan antimutagenik. Konsentrasi 30% minyak nilam dan 15% minyak daun sereh mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Ketersediaan
PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI NILAM
(Pogostemon cablin, Benth) DAN MINYAK ATSIRI DAUN SEREH
(Cymbopogon citratus)
No. FAKTOR MINYAK ATSIRI MINYAK ATSIRI DAUN
PEMBEDA NILAM SEREH 1. Kandungan Kandungan yang terdapat di Kandungan kimia yang dalam tanaman nilam adalah terdapat di dalam tanaman alcohol seperti patchouli sereh antara lain, sitronelal, alcohol beserta turunannya, geraniol, sitronelol dan sisa fenol, dan golongan hasil destilasi mengandung terpenoid seperti seychellen sekitar 2 % nitrogen yang pada minyak nilam dapat digunakan sebagai memiliki aktivitas pupuk (Sastrohamidjojo, antibakteri (Yenshu dkk., 2004). 1982; Oyen dan Dung, 1999). 2. Kegunaan Antifungal (Sonwa,2001), bahan untuk pemberi aroma anti inflamasi (Tsai, 2005). pada sabun maupun parfum Akar dari tanaman ini dan deterjen. Sereh juga digunakan untuk pencahar, dapat digunakan sebagai anti bagian daun sebagai fungi, anti malaria karena deodoran, obat luka, ekstrak minyak dari bawasir, disentri, tumbuhan ini dapat menekan stomakikum, penyakit pertumbuhan Plasmodium empedu, sielagogum, berghei hingga 86.6%, dan stemutatori, ganguan haid antimutagenik. Memberi efek dan obat peluruh haid. kematian terhadap bakteri Semua bagian dari Bacillus subtilis, Eschericia tumbuhan ini juga dapat coli, Staphylococcus aureus, dimanfaatkan sebagai Salmonella paratyphi, karminatif, obat sakit Shigella flexneri (Bisset dkk., kepala, emetik, obat diare, 2013; Gagan dkk., 2011; dan insektisida (Kasahara Soares dkk., 2013; Karkala, dan Hemmi, 1995). 2014). 3. Konsentrasi Konsentrasi 30% (v/v) gel Konsentrasi 15% gel minyak minyak nilam mampu atsiri daun sereh memiliki menghambat bakteri dengan efektivitas antiseptik dengan diameter hambat 12,372 ± adanya penurunan rata-rata 0,395 mm (Widyastuti dan jumlah koloni paling baik Farizal, 2014) (Manus dkk, 2016). ALASAN PENGGANTIAN SAMPEL
Berdasarkan hasil survey di Dinas Pertanian Provinsi NTB, bahwa sereh
merupakan tanaman yang tidak dibudidayakan karena bukan merupakan tanaman unggulan khususnya di daerah Lombok. Sehingga ketersediaan tanaman sereh di Lombok masih terbatas. Dalam melakukan penelitian ini, dibutuhkan sampel yang banyak, dimana sampel akan diekstraksi dengan cara penyulingan (determinasi) dan menghasilkan minyak atsiri yang akan dibuat formula dan dilakukan pengujian antibakteri. Minyak atsiri yang dihasilkan diharapkan mencukupi kebutuhan dalam penelitian, namun karena keterssediaan tanaman sereh yang terbatas maka ditakutkan minyak atsiri yang dihasilkan tidak mencukupi. Selain itu, alat destilasi yang digunakan adalah alat destilasi dalam skala laboratorium, sehingga jika ingin mendapatkan minyak atsiri membutuhkan waktu yang lama karena sampel yang digunakan banyak. Sehingga untuk menanggulangi masalah tersebut, maka dibutuhkan minyak atsiri yang berasal dari tanaman hasil budidaya khususnya di daerah Lombok dan memiliki ketersediaan yang banyak. Selain itu, tanaman yang digunakan juga memiliki efek yang sama dengan sereh yaitu sebagai antibakteri. Salah satu tanaman yang digunakan untuk menggantikan tanaman sereh adalah tanaman nilam yang menghasilkan minyak atsiri nilam dengan kandungan alcohol seperti patchouli alcohol beserta turunannya, fenol, dan golongan terpenoid seperti seychellen pada minyak nilam memiliki aktivitas antibakteri (Yenshu dkk., 1982; Oyen dan Dung, 1999).