DISUSUN OLEH :
Rian Mauludina P.N (2017007002)
Wildayanti A. Ma’ruf (2017007018)
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat-Nya laporan ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Kami juga
bersyukur atas rizki dan kesehatan yang telah diberikan oleh-Nya sehingga kami dapat
menyusun laporan ini.
Laporan ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu tugas mata Pendidikan
Konsumen. Kami mengakui bahwa dalam menyusun laporan ini tidak dapat diselesaikan
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Dr. Widjiningsih, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Konsumen di
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.
2. Bapak Adikarang selaku pemilik dari LPK Adana Yogyakarta.
3. Rekan-rekan serta Staff di LPK Adana.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan hasil
observasi ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua
pihak. Semoga laporan ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa Indonesia adalah pendidikan. Sebab
dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas
keberadaannya dan mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan. Dengan pesatnya
perkembangan dunia di era globalisasi ini,terutama di bidang teknologi dan ilmu
pengetahuan, maka pendidikan nasional juga harus terus-menerus dikembangkan
seirama dengan zaman.
Lembaga Kursus dan Lembaga Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan Nonformal
seperti yang tertera dalam pasal 26 ayat (4) UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Secara umum dalam pasal 26 ayat (5) dijelaskan bahwa Kursus
dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Selain itu kembali diperlengkapdalam pasal 103 ayat (1) PP
No. 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan bahwa kursus
dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat dalam rangka untuk mengembangkan
kepribadian profesional dan untuk meningkatkan kompetensi vokasional dari peserta
didik kursus.
Dalam kegiatan bisnis sehari-hari terdapat hubungan yang saling membutuhkan antara
pelaku usaha dengan konsumen (pemakai barang atau jasa). Kepentingan pelaku usaha
adalah untuk memperoleh laba dari transaksi dengan konsumen, sedangkan
kepentingan konsumen adalah untuk memproleh kepuasan melalui pemenuhan
kebutuhannya terhadap produk tertentu.
A. Kegiatan Observasi.
1. Sejarah berdirinya LPK Adana.
Pada tahun 2006, Bapak Adikarang pemilik dari LPK Adana dan salah satu lulusan
sekolah fashion mode yang bernama Esmode yang bertempat di Jakarta mencoba
membuka usaha yang bergerak di bidang fashion. Saat itu menurut beliau sekolah
fashion/designer khususnya di Yogyakarta, masih terbilang cukup terbatas. Maka
dari beliau termotivasi untuk membuka sekolah design yang bertempat di
Yogyakarta. Namun LPK yang dibangun oleh beliau berbeda dengan LPK yang
pada umumnya sebab yang diajarkan terprogram dengan fasilitas dan pelayanannya
mengutamakan konsumen merasa nyaman untuk mengikuti pelatihan kursus
ditempat beliau.
Ketika usaha tersebut berdiri, usaha beliau tidak langsung terkenal begitu saja.
Namun usaha tersebut tentunya memiliki berbagai kendala yaitu dalam hal mencari
konsumen. Namun beliau tidak menyerah begitu saja, dengan menggunakan dan
memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin. Khusunya menggunakan jejaring
sosial untuk mempromosikan usaha (LPK) miliknya. Bukan hanya dari jejaring
sosial saja, beliau juga memanfaatkan event-event maupun pameran untuk
memperkenalkan usaha yang ia dirikan kepada masyarakat. Dan cara tersebut
terbukti efektif, LPK Adana berhasil menemukan beberapa konsumen yang tertarik
untuk mendaftar dan mempelajari fashion di LPK Adana. Walaupun saat itu
konsumen yang mendaftar tidak begitu banyak, mungkin dikarenakan usaha yang
masih terbilang sangat baru dan memang usaha tersebut belum lama didirikan.
Namun seiring dengan berjalannya waktu LPK Adana mulai di kenal dan di minati
oleh para konsumen. Itu di karenakan LPK tersebut tidak hanya di dirikan untuk
proses pendidikan keterampilan khususnya di bisang fashion dan mode, melainkan
tempat itu juga berfungsi sebagai pelayanan jasa menjahit, merias, menyewakan
busana, hingga berperan sebagai wedding organizer.
Maka mulailah LPK Adana melakukan fashion show, contohnya seperti jogja
fashion week dan lain sebagainya. Dan dalam perbulan LPK Adana meraup
keuntungan bersih dalam usahanya sebesar kurang lebih Rp. 20.000.000/bulan.
Kondisi
No Jenis Prasarana Jumlah
Baik Rusak
A. Prasarana Kantor Penunjang
1. Ruang Pimpinan 1
2. Ruang Staf 1
3. Ruang tutor 1
4. Ruang pertemuan/ serbaguna 1
5. Ruang tamu 1
6. Ruang perpustakaan /TBM 1
7. Ruang keterampilan 1
8. Ruang ibadah - -
9. Bilik peturasan (WC) 1
B. Prasarana Pembelajaran
Ruang kelas 3
2. Sarana
3. Administrasi
4. Konsumen
Biaya pendidikan konsumen LPK Adana :
1. Fashion design+ : Rp. 5.950.000/7bulan (seminggu 3x/2jam)
2. Fashion design : Rp. 5.100.000/6bulan (seminggu 2x/ jam)
3. Pattern Making : Rp. 5.100.000/6bulan (seminggu 2x/2jam)
4. Model Anak : Rp. 900.000/6bulan (seminggu 1x/1jam)
5. Model Remaja : Rp. 900.000/6bulan (seminggu 1x/1jam)
6. Presenter : Rp. 1.800.000/6bulan (seminggu 1x/1jam)
7. Acting : Rp. 1.800.000/6bulan (seminggu 1x/1jam)
8. Privat mod/pres/ak: Rp. 150.000/pertemuan (seminggu 1x/1jam)
9. Privat desig/jahit : Rp. 1.250.000/1bulan (seminggu 3x/2jam)
N
PERNYATAAN ST S TS STS
O
1 Biaya pendidikan di LPK Adana masih terjangkau
2 Biaya pendidikan di LPK Adana setara dengan fasilitas dan
pelayanan pendidikan
3 Dengan mengikuti pendidikan di LPK Adana memberikan
manfaat untuk kehidupan di masa depan
4 Pendidikan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan
Kesimpulan dari data di atas, LPK Adana telah memenuhi persyaratan dari segi
sarana, prasarana, administrasi, biaya, pelayanan terhadap konsumen. Prasarana
pembelajaran yang dimiliki cukup baik dan memadai untuk melakukan kegiatan
belajar mengajar, prasarana kantor penujang pun hampir semuanya dimiliki oleh
LPK Adana. Sedangkan, sarana yang dimiliki juga sangat memadai untuk
digunakan dalam kegiatan belajar, semua yang disediakan oleh LPK ini sangat baik
untuk memberikan pengetahuan dari segi pelajaran teori maupun praktek. Selain
sarana dan prasarana yang lengkap, administrasi yang dimilikipun hampir semua
yang ada pada data diatas LPK ini memilikinya. Biaya LPK Adana juga masih dapat
dijangkau dengan segi sarana, prasarana, pelayanan yang ada dan diterima oleh
siswa LPK ini.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
LPK Adana merupakan sebuah lembaga pendidikan non formal yang telah ikut
memberikan partisipasi aktif dalam membentuk wirausahawan yang memiliki
kompetensi yang dilakukan melalui bidang busana.
Lembaga Pendidikan Kursus adalah suatu tempat kegiatan pembelajaran masyarakat
yang diarahkan pada pemberdayaan potensi masyarakat sehingga tercipta hubungan
antara pendidikan, ekonomi, sosial, dan keterampilan masyarakat.
Unsur-unsur proses pendidikan sangat berpengaruh terhadap jalannya proses belajar
mengajar, unsur-unsur tersebut yaitu subjek yang dibimbing (peserta didik/warga
belajar), orang yang membimbing (pendidik/tutor), interaksi antara peserta didik
dengan pendidik (interaksi edukatif), tujuan pendidikan bersifat abstrak, pengaruh yang
diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan), cara yang digunakan dalam
bimbingan (alat dan metode), tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan
pendidikan).
B. SARAN
Untuk Kepala LPK Adana sebaiknya menyediakan fasilitas tempat ibadah terutama
untuk yang muslim.
Untuk konsumen sebelum menggunakan jasa disebuah LPK atau sejenisnya sebaiknya
survei dengan beberapa tempat lainnya untuk membandingi sesuai atau tidak biaya
yang diberikan dengan yang didapatkan secara keseluruhan dalam fasilias pelayanan
sarana dan prasarana.
LAMPIRAN