Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem proses adalah rangkaian


rangkaian operasi
operasi yang menangani
menangani konversi
konversi
material
material dan atau energi
energi sehingga material
material dan atau energi
energi itu berada dalam
keadaan yang diinginkan. Keadaan itu dapat berupa besaran fisika atau kimia,
seperti
seperti suhu, tekanan,
tekanan, laju alir, tinggi permukaan cairan, komposisi,
komposisi, pH dan
sebagainya. Disini pengertian sistem proses sudah mencakup bahan dan alur 
 proses beserta peralatannya. Sengaja tidak membedakan sistem proses dan
 pemroses, sebab kata “sistem” mengandung pengertian seluruh komponen
yang terlibat dalam suatu proses.

engen
engendal
dalian
ian proses
proses pada
pada dasarny
dasarnyaa adalah
adalah usaha
usaha untuk
untuk mencap
mencapai
ai
tujuan
tujuan proses
proses agar
agar berjala
berjalan
n sesuai
sesuai dengan
dengan apa yang
yang diingi
diinginka
nkan.
n. !amun
!amun
apakah
apakah memang
memang betul
betul " betul
betul diperl
diperluka
ukan
n pengen
pengendal
dalian
ian proses.
proses. #a$aba
#a$aban
n
terh
terhad
adap
ap pert
pertan
any
yaan
aan ini
ini bisa
bisa “tid
“tidak
ak”” atau
atau “ya”
“ya”.. ros
roses
es tida
tidak
k perl
perlu
u
dikendalika
dikendalikan
n jika memang tujuan
tujuan proses
proses tercapai
tercapai tanpa unsur pengendalian
pengendalian..
%ontoh
%ontoh sederh
sederhana
ana adalah
adalah memper
mempertah
tahank
ankan
an suhu pada &'''%. (anpa
suhu air pada (anpa
dikendalikan maka tujuan proses bisa tercapai. roses perlu dikendalikan jika
untuk mencapai tujuan perlu penga$asan terus menerus. %ontoh sederhana
adalah mempertahankan suhu air pada )' '% dalam udara yang bersuhu kamar 
dan tekanan normal.

ada *aman sekarang, industri kimia sudah berkembang pesat baik di


+ndonesia maupun di dunia. leh sebab itu maka diperlukan pengendalian
atau pengontro
pengontrolan.
lan. engendali
engendalian
an atau pengontrolan
pengontrolan sangat penting
penting dalam
suatu industri, tetapi ada saatnya pengendalian itu tidak diperlukan dalam
suatu pabrik.
pabrik. abrik
abrik kimia atau pabrik
pabrik lain yang sejenis
sejenis harus beroperasi
beroperasi
 pada kondisi operasi tertentu. leh sebab itu ada - proses yang perlu
dikendalikan yaitu 

1) Ke
Keam
aman
anan
an oper
operas
asii
/eberapa
/eberapa sistem proses dipabrik
dipabrik memiliki
memiliki kondisi operasi yang
 berbahaya. 0ntuk mencegah kecelakaan karena kondisi maksimum
terlampaui diperlukan pengendalian terhadap beberapa variabel yang
menjadi potensi bahaya

2) Kond
Kondis
isii oper
operas
asii
ada
ada operasi
operasi atau
atau reaksi
reaksi tertent
tertentu
u diperlu
diperlukan
kan kondis
kondisii tertent
tertentu
u
 pula. engendalian diperlukan agar beroperasi secara optimal.

) !akt
!aktor
or ekon
ekonom
omii
abrik
abrik didirik
didirikan
an adalah
adalah untuk
untuk mengha
menghasil
silkan
kan uang.
uang. Sehing
Sehingga
ga
 produk akhir harus sesuai dengan permintaan pasar. rinsipnya bukan
kualitas produk terbaik yang diharapkan, tetapi kualitas yang dapat
dite
diteri
rima
ma pasa
pasarr deng
dengan
an biay
biayaa opera
perasi
sion
onal
al ren
rendah
dah seh
sehing
ingga
menghasilkan untung sebesar " besarnya. Kualitas sangat bagus tetapi
memerlu
memerlukan
kan biaya
biaya operasi
operasiona
onall yang
yang tinggi
tinggi,, sehing
sehingga
ga harga
harga jual
jual
menj
menjad
adii mahal
mahal dan
dan tida
tidak
k laku
laku di pasar
pasar,, sehin
sehingg
ggaa hal
hal itu
itu tida
tidak 

diha
dihara
rapk
pkan
an.. 1tas
tas dasar
dasar itu
itu peran
peranan
an peng
pengen
enda
dalia
lian
n pros
proses
es adala
adalah
h
membu
membuat
at kondis
kondisii operasi
operasi agar
agar mengha
menghasil
silkan
kan produk
produk yang
yang sesuai
sesuai
 permintaan pasar.

1.2 "#$#an Per%o&aan

Dalam percobaan kontrol flo$ ini, memilki tujuan sebagai berikut 

&. 2enget
2engetahu
ahuii prins
prinsip
ip kerja
kerja dari
dari alat
alat control pressure
3. 2enget
2engetahu
ahuii pengar
pengaruh
uh mode roposio
roposional
nal 45, roposio
roposional
nal +ntegral
+ntegral 4+5,
dan roposional +ntegral Derivatif 4+D5 pada pengendalian tekanan.
BAB II

DASA' "E('I

2.1 Deinisi

engendalian proses adalah bagian dari pengendalian secara


automatik yang diterapkan di bidang teknologi proses untuk menjaga kondisi
 proses agar sesuai dengan yang diinginkan. Seluruh komponen yang terlibat
dalam pengendalian proses disebut sistem pengendalian atau sistem kontrol.

2.2 *enis +aria&el

#enis variabel yang mendapatkan perhatian penting dalam bidang


 pengendalian proses adalah variabel proses (process variable, PV)  atau
disebut juga variabel terkendali (controlled variable). 6ariabel proses adalah
 besaran fisik atau kimia yang menunjukkan keadaan proses. 6ariabel ini
 bersifat dinamik artinya nilai variabel dapat berubah spontan atau oleh sebab
lain baik yang diketahui maupun tidak. Diantara banyak macam variabel
 proses , terdapat empat macam variabel dasar, yaitu  suhu 4(5, tekanan 45,
laju alir 475 dan tinggi permukaan cairan 485.

Dalam teknik pengendalian proses , titik berat permasalahan adalah


menjaga agar nilai variabel proses tetap atau berubah mengikuti alur 
4trayektori5 tertentu. 6ariabel yang digunakan untuk melakukan koreksi atau
mengendalikan variabel proses disebut variabel termanipulasi (manipulated 
variable, MV)  atau variabel pengendali. Sedang nilai yang diinginkan dan
dijadikan acuan atau referensi variabel proses disebut nilai acuan 4 setpoint 
value, SV). Selain ketiga jenis variabel tersebut masih terdapat variabel lain
yaitu gangguan (disturbance) baik yang terukur (measured disturbance)
maupun tidak terukur (unmeasured disturbance)  dan variabel keluaran tak 
terkendali (uncontrolled output variable). 6ariabel gangguan adalah variabel
masukan yang mampu mempengaruhi nilai variabel proses, tetapi tidak 
digunakan untuk mengendalikan. 6ariabel keluaran tak terkendali adalah
variabel keluaran yang tidak dikendalikan secara langsung.

Ganguan Variabel terkendali


terukur
Variabel tak terukur
  Sistem
Proses
Variabel Variabel tak terkendali
 Termanipulasi
,am&ar 2.2.1 *enis -aria&el dalam sistem proses

Sebagai contoh proses destilasi fraksionasi dalam kolom piring


memiliki jenis variabel sebagai berikut 

9 :angguan terukur  laju alir umpan


9 :angguan tak terukur  komposisi umpan
9 6ariabel termanipulasi  9 laju refluks
9 laju kalor ke pendidih ulang

9 laju destilat

9 laju produk ba$ah

9 laju alir pendingin

9 6ariabel terkendali  9 komposisi destilat

9 komposisi produk ba$ah

9 tinggi permukaan akumulator refluks

9 tinggi permukaan kolom ba$ah

9 tekanan kolom
9 6ariabel tak terkendali  suhu tiap piring sepanjang kolom

2. *enis sistem pengendalian

2..1 Sistem Pengendalian Simpal ter&#ka dan "ert#t#p

/erdasarkan atas ada atau tidak adanya umpan balik, sistem


 pengendalian dibedakan atas sistem pengendalian simpal terbuka 4open – 
loop control system5 dan sistem pengendalian simpal tertutup 4closed loop
control system5.

Sistem pengendalian simpal terbuka bekerja tanpa membandingkan


variabel proses yang dihasilkan dengan nilai acuan yang diinginkan. Sistem
ini bekerja semata " mata bekerja atas dasar masukan yang telah dikalibrasi.
Sebagai contoh sederhana adalah keran air yang terkalibrasi. Dengan
memandang keran sebagai suatu sistem, maka bukaan keran 4sudut putaran
keran5 adalah sebagai masukan dan laju alir air sebagai keluaran sistem.
/erdasarkan hukum dinamika fluida, laju air tergantung pada beda tekanan
yang melintas keran. 2isal pada posisi keran ;& dengan beda tekanan 3
mengalir air pada laju <3 4gambar 3.35. #ika oleh sebab tertentu tiba " tiba
 beda tekanan berubah menjadi &, maka posisi keran tetap ;& dan
menghasilkan laju alir <&. Dengan demikian sistem pengendalian simpal
terbuka tidak dapat mengatasi perubahan beban atau gangguan yang terjadi.

2eskipun dari uraian di atas, sistem simpal terbuka merupakan sistem


yang buruk, karena tidak mampu mengatasi gangguan, tetapi memiliki
keuntungan sebagai berikut 

• 8ebih murah dan sederhana dibandingkan sistem simpal tertutup

• #ika sistem mampu mencapai kestabilan sendiri, maka akan tetap


stabil
0ntuk mengatasi kekurangan sistem simpal terbuka , operator pabrik 
akan mengatur kembali besarnya gangguan agar diperoleh sasaran yang
diinginkan. (etapi dengan tinadakan operator ini berarti telah membuat sistem
mati, maka keluaran pengendali terlalu cepat berubah dibanding tanggapan
sistem proses.

 Hal ini mengakibatkan overshoot dan osilasi berlebihan. Sifat " sifat
 pengendali proportional integral 4+5 adalah 

9 7ase sinyal kendali tertinggal terhadap fase sinyal galat


9 (idak terjadi offset
9 (anggapan sistem lebih lambat dan cenderung kurang stabil.

2.:. Pengendali Proportional Integral Deri-ati-e ;PID)

Kelambatan akibat aksi integral dihilangkan dengan menambahkan


aksi derivatif pada pengendalian + sehingga menghasilkan jenis
 pengendalian +D. 1ksi derivatif bertujuan untuk mempercepat tanggapan
sekaligus memperkecil overshoot variabel proses. !amun penambahan
derivatif menyebabkan sistem menjadi peka terhadap noise. Selain itu
 penambahan aksi derivatif tidak sesuai untuk proses yang memiliki $aktu
mati dominan 4lebih dari setengah konstanta $aktu5.

Sifat " sifat pengendali proportional integral derivatif 

9 (idak terjadi offset dan peka terhadap adanya noise


9 (anggapan cepat dan amplitudo osilasi kecil 4lebih stabil5

2.< Proportional Solenoid +al-e ;PS+)


roportional Solenoid 6alve 4S65 adalah valve yang digunakan untuk 
melindungi peralatan dari tekanan yang berlebih dengan cara membuang
tekanan berlebih sesuai tekanan yang telah diset pada S6. S6 pada dasarnya
memiliki B bagian utama, yaitu 1djusting Scre$, Spring, Spindle, Disc dan
 !o**le. rinsip kerja S6 sebenarnya cukup sederhana dimana Spring di9
setting untuk menahan disc yang duduk pada seating surface.
(ekanan yang datang dari system bertekanan akan ditahan oleh Disc.
Sedangkan Disc mempunyai kemampuan untuk menahan pressure dari system
 bertekanan tergantung dari setting9an sping dan kekuatan spring ini diatur oleh
adjuster scre$. #ika tekanan yang datang dari system melebihi kemampuan
spring maka disc akan membuka dan membuang tekanan berlebih tersebut.
#ika tekanan berlebih tersebut sudah terbuang maka disc akan menutup
kembali.

:ambar 3.C.& roportional Solenoid 6alve


BAB II

0E"(D(L(,I

&5 181( D1! /1H1!


a. 1lat
9 1rmfield %( )'
 b. /ahan
9 1ir  
35 S=D0 =%/11!
&. 2emastikan bah$a peralatan telah terhubung dengan benar,seperti kabel
0S/ dan selang pembuangan di ba$ah tangki.
3. 2enyalakan komuter dan alat.
-. 2engklik dua kai ikon %(9)'.
). ilih section 1 ! Pressure "ontrol lalu klik 8oad.
B. 2engklik “Sample”, pilih “Sample %onfiguration”. ada menu “Sample
%onfiguration” diisikan parameter
9 Sampling peration  1utomatic
9 1utomatic Sampling arameter 
9 Sample +nterval  ) sec
E. 2engklik K.
F. 2engklik “6ie$ :raph” klik “7ormat”.
G. ilih “:raph Data”.
C. Klik icon “6ie$ Diagram” mengklik ikon “+D” lalu setting 
9 roportional /and 45  '
9 +ntegral (ime 4+5  '
9 Derivative (ime 4D5  '
9 Set oint  GG,FB
9 ilih “2ode of peration”  1utomatic
9 Klik “1pply”, setelah itu K.
&'. ilih ikon “:” pada toolbar untuk memulai percobaan.
&&. 1mati respon yang terjadi saat setpoint tercapai.
&3. Setelah B menit pilih ikon “Stop” untuk menghentikan “record data”
 percobaan.
&-. /uka grafik table data, buat analisa dari kondisi operasi dan data yang di
“record” selama percobaan.
&). 8akukan langkah diatas dengan variasi , +, dan +D, masing9masing
a. &' ' '
 b. &' &' '
c. &' &' B
d. &' &' &'
e. &' 3' B
f. &' 3' &'
g. 3' ' '
BAB III

PE0BAHASAN

raktikum kontrol pressure ini bertujuan untuk mengamati prinsip kerja


sistem kontrol pressure dan mengamati respon dari mode pengendalian
 proportional, integral dan derivatif terhadap pressure suatu aliran.
ada praktikum ini digunakan instrument %(9)'. ada alat %(9)' dapat
mengukur besaran fisis salah satunya  pressure atau tekanan. Dalam mengukur 
tekanan terdapat S6 (Proportional Solenoid Valve),  pressure  transmitter,
 pressure sensor dan control valve. 7luida masuk lalu menyentuh pressure sensor 
kemudian hasil dari pembacaan  pressure sensor akan diubah oleh  pressure
transmitter menjadi sinyal standar, hasil pembacaan pressure transmitter menjadi
sinyal standar bernilai negatif. Hasil pembacaan sinyal standar dibandingkan
dengan nilai  setpoint   dan akan terjadi error .  #rror   yang terjadi akan dikoreksi
oleh % lalu akan diteruskan oleh  proportional solenoid valve 4S65 kemudian
S6 akan mengatur bukaan untuk mengendalikan tekanan yang terjadi. roses
terjadi pada gear  pump SS$ kemudian keluar 6 4tekanan5 yang kita inginkan.
6ariabel proses dalam percobaan ini adalah pressure fluida dengan acuan 4set
 point5 sebesar GG,FB mmHg. Dalam percobaan ini tidak ada yang menjadi
gangguan terukur maupun gangguan tak terukur. Jang berperan sebagai variabel
termanipulasi disini adalah laju alir fluida yang keluar dari S6.
ada percobaan yaitu dilakukan pengukuran  pressure dengan mode
 pengendalian propotional secara automatic. ada praktikum ini nilai yang
diinginkan atau dicapai 4Setpoint5 yaitu GG,FB mmHg. ada - metode
 pengendalian yang digunakan, yaitu pengendalian  Proportional %and,
 Proportional &ntegral, dan  Proportional &ntegral 'erivative yang paling baik 
digunakan ada & data pengendalian  Proportional %and (P) , Proportional 
 &ntegral (P&) *s, Proportional &ntegral 'erivative (P&') 1s dengan nilai
overshoot sebesar 4&E5, nilai offset 4',B5, dan undershoot 43)5. !ilai overshoot
didapat dari selisih antara set point dengan pembacaan pressure tertinggi pada
menit ke '''' dengan pressure sebesar &'B mmHg. Sedangkan nilai offset
diperoleh dari selisih antara set point dengan pembacaan pressure yang
mendekati set point pada menit ke '--E dengan pressure sebesar GC,3B mmHg
dan diperoleh juga nilai undershoot yang didapat dari selisih antara set point
dengan pembacaan flo$ rate terendah pada menit ke 'G'' dengan pressure
sebesar E) mmHg.

P40 PI20 PID10


11%
1%%
7% 5586
5% mm9
6%
4%
Pressure
Pressure (mmH! %
%
3%
2%
1%
%
%%%% %23 %4 %535

Elapsed Time

*.ers/oot , 14

*0set , %8

:nders/oot , 2

Anda mungkin juga menyukai