Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK )

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (P2- ISPA)
PUSKESMAS GALANG TAHUN 2020

a. Pendahuluan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi
pada anak. Episode batuk pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun
(Rudan et al Bulletin WHO 2008). ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan
pasien di Puskesmas (40%-60%) dan Rumah Sakit (15%-30%).
Beberapa wilayah di Indonesia mempunyai potensi kebakaran hutan dan telah
mengalami beberapa kali kebakaran hutan terutama pada musim kemarau. Asap dari
kebakaran hutan dapat menimbulkan penyakit ISPA dan memperberat kondisi seseorang
yang sudah menderita pneumonia khususnya Balita. Indonesia juga merupakan negara
rawan bencana seperti banjir, gempa, gunung meletus, tsunami dll. Kondisi bencana
tersebut menyebabkan kondisi lingkungan menjadi buruk, sarana prasarana umum dan
kesehatan terbatas. Penularan kasus ISPA akan lebih cepat apabila terjadi pengumpulan
massa (penampungan pengungsi). Pada situasi bencana jumlah kasus ISPA sangat besar
dan menduduki peringkat teratas.
Penyakit Pneumonia adalah penyebab utama kematian Balita di dunia, namun tidak
banyak perhatian terhadap penyakit ini. Di dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta
Balita meninggal karena Pneumonia (1 Balita/20 detik) dari 9 juta total kematian Balita.
Dari 5 kematian Balita, 1 diantaranya disebabkan oleh Pneumonia. Oleh karena itu
penyakit ini sering disebut sebagai Pembunuh Balita yang Terlupakan “The Forgotten
Killer of Children” (Unicef/WHO 2006, WPD 2011). Di negara berkembang 60% kasus
Pneumonia disebabkan oleh bakteri, menurut hasil Riskesdas 2007 proporsi kematian
balita karena Pneumonia menempati urutan kedua (13,2%) setelah diare (17,2%).
Berdasarkan bukti bahwa faktor resiko Pnemumonia adalah kurangnya pemberian
ASI eksklusif, gizi buruk, polusi udara dalam ruangan, BBLR, kepadatan penduduk dan
kurangnya imunisasi campak. Untuk mengatasi masalah penyakit Pneumonia di Indonesia,
Kementrian Kesehatan RI bersama seluruh unsur terkait telah melakukan berbagai upaya
dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ini. Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang menyatakan bahwa kabupaten/kota
wajib menyelenggarkan pelayanan kesehatan sesuai SPM yang telah ditetapkan, salah
satuya adalah Pneumnia.
Sesuai perkembangan situasi dan ilmu pengetahuan, maka ruang lingkup
pengendalian ISPA lebih luas meliputi pengendalian Pneumonia Balita, pengendalian ISPA
umur ≥ 5 tahun, kesiapsiagaan dan respon terhadap pandemi influenza serta penyakit
saluran pernapasan lain yang berpotensi wabah serta faktor resiko ISPA.
b. LatarBelakang
Puskesmas Galang terletak di wilayah Kecamatan Galang yang terdiri dari 8 kelurahan
dengan jumlah penduduk 12.305 jiwa, dan sasaran balita 1200 data penduduk tahun 2019.
Dari hasil Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2020 Jumlah Cakupan Penderita
Pneumonia sebesar 10% dari target 100%.
Berdasarkan data tersebut di atas maka disusunlah Kerangka Acuan Program
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (P2- Ispa) Puskesmas
Galang tahun 2020.
Pelaksanaan kegiatan program Ispa sesuai dengan Visi Puskesmas Galang
yaitu:menjadi puskesmas dengan pelayanan prima menuju masyarakat kecamatan galang
yang sehat. Sedang Misi Puskesmas Galang adalah meningkatkan sarana dan prasarana
demi pelayanan kesehatan yang bermutu, mempromosikan pola hidup bersih dan sehat pada
seluruh lapisan masyarkat, serta memelihara dan meningkatkan kerja sama lintas
sektoral,lintas program, masyarakat dalam upaya melaksanakan program kesehatan.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi serta Tujuan Puskesmas perlu diterapkan Tata Nilai
karyawan Puskesmas Galang yaitu : “GALANG “
1. Gigih : gigih dalam melaksanakan pelayanan P2-Ispa hingga mencapai
target dan tujuan
2. Aman : memberikan rasa aman kepada masyarakat dan petugas selama
melaksanakan pelayanan
3. Loyal : melaksanakan kegiatan ini dengan hati yang ikhlas dan teguh demi
masyarakat yang sehat ,
4. Asri : meciptakan lingkungan yang asri dalam pelayanan,
5. Nyaman : menciptakan suasana yang nyaman pada saat pelayanan.
6. Gotong royong : berkerja sama dengan suasana kekeluargaan bersama
tenaga kesehatan lainnya dan masyarakat.
c. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena pneumonia dan ispa
2. TujuanKhusus:
a. Sebagai upaya Pengendalian Pneumonia Balita.
Tercapainya cakupan penemuan Pneumonia Balita (tahun 2020 : 100%).
b. Kesiapsiagaan dan respon terhadap pandemi Influenza serta penyakit saluran
pernafasan lain yang berpotensi wabah
c. Pengendalian ISPA umur ≥ 5 tahun
d. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

A Sosialisasi. Sosialisasi Ispa


Penemuan penderita pneumonia
C Penemuan dan tatalaksana Pneumonia Balita
Tatalaksana Pneumonia Balita

Penyebarluasan informasi tentang Distribusi leaflet.


D
ISPA/Pneumonia Penyuluhan.
E Kunjungan rumah pasca opname Kunjungan rumah

e. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran


Kegiatan
No Rincian kegiatan Cara pelaksanaan kegiatan
Pokok

Mengkoordinir petugas puspol untuk


A Sosialisasi. Penyuluhan
memberikan penyuluhan.

Penemuan dan
- Menyiapkan Form
tatalaksana Menyusun jadwal kegiatan sosialisasi
B MTBS
Pneumonia
Balita

Penyebarluasan
informasi Bidan dan perawat : Mengkoordinir
- Menyiapkan
C tentang kader untuk ikut menginformasikan
materi/Leaflet
ISPA/Pneumoni masyarakat
a

Kunjungan - Menentukan tempat Bidan dan perawat desa: Mengkoordinir


D rumah pasca waktu Pelaksanaan kader untuk ikut menginformasikan
opname kegiatan masyarakat

f. Sasaran
1. Sosialisasi dalam tatalaksana standart ISPA/Pneumonia, capaian dan target program
Sasaran : Dokter dan paramedic
2. Penemuan Penderita Pneumonia
Jumlah balita = 10% jumlah penduduk
= 10% x 1404
= 140 balita
Estimasi jumlah Pneumonia Balita tahun 2020 adalah : 4,45% jumlah balita.
4,45% x 1404 = 62 balita/tahun
4,45% x 1404 = 5 balita/bulan
12
Target penemuan penderita Pneumonia Balita tahun 2020 adalah 100%
3. Penyebarluasan informasi tentang ISPA/Pneumonia
Sasaran : masyarakat dan pengunjung puskesmas.
4. Kunjungan rumah
Sasaran : penderita Pneumonia balita yang tidak melakukan kunjungan ulang 2 hari
setelah pengobatan.

g. Jadwal Kegiatan

PELAKSANAAN
N
KEGIATAN JA FE MA AP ME JU JU AG SE OK NO DE
O.
N B T R I N L S P T P S
Pencatatan
penderita ispa
1   
dan
pneumonia
Laporan
bulanan
2 program ispa            
dan
pneumonia
Validasi data
3 ispa dan    
pneumonia
Sosialisasi
program ispa
4  
dan
pneumonia
5 Penyuluhan    
Penemuan
dan
6 tatalaksana  
Pneumonia
Balita
Penyebarluas
an informasi
7 tentang   
ISPA/Pneum
onia
Kunjungan
8 rumah pasca   
opname
h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya
Evaluasi terhadap pelaksanan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

i. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah ditetapkan dan
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Batamsetiap tanggal 5 bulan berikutnya, evaluasi
kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal monitoring dan evaluasi
Puskesmas Galang.

Mengetahui Pelaksana Program


Penanggung jawab UKM

HERIANTO DANIEL.SKM EKA.HANDAYANI


NIP.19800415 201503 003 NO.REG. 22.04.0218

Anda mungkin juga menyukai