Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATERI (5) BAPUS

MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH


(PERSPEKTIF PHIWM)

Disusun oleh
Ayu fenita dewi
142012017008

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI)


FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDY S1 ILMU KEPERAWATAN
PRINGSEWU-LAMPUNG
2021
Pengertian Keluarga
● Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami, istri
dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Pengertian ini mengacu pada
keluarga kecil
● Dalam Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah, keluarga adalah “orang seisi rumah, terdiri dari
orang tua, dapat kedua orang tua atau salah satu orang tua (ayah atau ibu) beserta maupun
tanpa anak-anak, dapat juga bersama anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan dan
orang yang membantu dalam keluarga tersebut.”

Pengertian sakinah
● Sakinah merupakan kata serapan dari Bahasa Arab (sakana-yaskunu-suknan), berarti:
tenang, senang, diam, tidak bergerak, tenang setelah bergejolak, menempati rumah,
memakai tanda sukun.
● Terwujudnya sakinah merupakan hasil dari berkembangnya mawaddah wa rahmah.
Mawaddah berupa rasa saling mencintai dan menyayangi dengan penuh rasa tanggung
jawab antara suami-istri. Rahmah adalah rasa saling simpati, yang mewujud dalam laku
saling pengertian, penghormatan, dan tanggung jawab antara yang satu dengan lainnya.
● Keluarga merupakan tiang utama kehidupan umat dan bangsa sebagai tempat sosialisasi
nilai-nilai yang paling intensif dan menentukan, Karenanya menjadi kewajiban setiap
anggota Muhammadiyah untuk mewujudkan kehidupan keluarga yang sakinah,
mawaddah warahmah yang dikenal dengan Keluarga Sakinah.
● Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah dituntut untuk benar–benar dapat
mewujudkan Keluarga Sakinah yang terkait dengan pembentukan Gerakan Jama’ah dan
da’wah Jama’ah menuju terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Keluarga Muslim Adalah….


● “Masjid”, yang memberikan pengalaman keagamaan pada setiap anggota keluarga
● “Madrasah”, yang mengajarkan nilai-nilai Islam
● “Benteng”, yang melindungi dari setiap gangguan fisik maupun non fisik
● “Rumahsakit”, yang memelihara dan merawat kesehatan jasmani dan rohani anggota
keluarga
● “Kompi hizbullah”, yang turut serta dalam perjuangan menegakkan Islam. Dari
keluarga dilancarkan perjuangan dan terlahir kader-kader dakwah.

Kewajiban Bersama Suami Dan Istri


❑ Menjaga iman dan meningkatkan ketaqwaan
❑ Menjaga agar senantiasa taat kepada Allah, yang diwujudkan dalam sikap menjadikan
syariat Islam sebagai tolok ukur perbuatan (miqyasu al-’amal) dalam semua aspek
kehidupan, yakni:
▪ Giat beribadah, khususnya shalat
▪ Bermuamalah secara Islamy
▪ Giat dalam dakwah
▪ Menjaga makanan dan minuman agar halal selalu
▪ Menutup aurat
Mendidik anak agar menjadi anak yang shaleh
❑ Berakhlaq mulia, diantaranya:
❖ Bersyukur atas nikmat yang didapat
❖ Bersabar ketika menghadapi kesulitan
❖ Tawakal bila mempunyai rencana
❖ Musyawarah dalam menyelesaikan persoalan
❖ Tolong menolong dalam kebaikan
❖ Memenuhi janji bila berjanji
❖ Segera bertobat bila berdosa dan meminta maaf bila bersalah
❖ Saling berbaik sangka
❖ Mempererat tali silaturahim dengan keluarga suami istri
❖ Menghiasi rumah dengan bacaan al-Qur’an
❖ Membiasakan salam
❖ Menghormati tamu dan berbuat baik pada tetangga
❖ Menyediakan sebagian rizki untuk orang lain (infak)
❖ Berbuat baik kepada orang tua dan mertua
❖ Menjaga kebersihan dan kesehatan
❖ Dan sebagainya
❑ Menghindari maksiyat, diantaranya:
❖ Syirik
❖ Durhaka kepada orang tua dan mertua
❖ Zina
❖ Membunuh jiwa tanpa hak (aborsi)
❖ Memakan riba, judi, miras dan sejenisnya
❖ Meninggalkan ibadah
❖ Meninggalkan dakwah
❖ Membuka aurat
❖ Berakhlak buruk
❖ Dan sebagainya
❖ Saling nasehat menasehati dalam kebaikan dan kesabaran (dakwah)
KESIMPULAN
❑ Bila semua hak dan kewajiban suami dan istri serta kewajiban bersama ditunaikan
dengan sebaik-baiknya, Insya Allah keluarga sakinah akan terujud. Karena keluarga
sakinah adalah buah dari ketundukan suami istri kepada ajaran-ajaran Islam. Tanpa
Islam, tidak akan ada keluarga sakinah

Anda mungkin juga menyukai