Anda di halaman 1dari 6

Jumat 22 Januari 2021 – FARMAKOLOGI – Konsep Dasar Farmakologi

DOSEN : Ns. Supadi, M.Kep., Sp.MB

PENDAHULUAN

 Farmakologi: ilmu yang mempelajari cara kerja obat di dalam tubuh


 Farmakologi: ilmu yang mempelajari pengaruh bahan kimia pada sel hidup dan reaksi sel hidup terhadap
bahan kimia.
 Farmakognosi : Ilmu yang mempelajari standarisasibahan bahan alam untuk dijadikan obat.
 Obat : setiap substansi yang dapat mempengaruhi fungsi normal tubuh pada tingkat sel.
 FARMAKOLOGI KLINIK : Studi tentang obat & pengaruhnya thd manusia (Lehne, 1998).
 FARMAKOLOGI TERAPEUTIK : penggunaan obat untuk mendiagnosa, mencegah, atau menangani
penyakit atau untuk mencegah kehamilan (Lehne, 1998).
 Farmakodinamik: ilmu yang mempelajari cara kerja obat, efek obat terhadap faal tubuh dan perubahan
biokimia tubuh.
 Farmakokinetik: ilmu yang mempelajari cara pemberian obat, biotransformasi atau perubahan yang dialami
obat di dalam tubuh dan cara obat dikeluarkan dari tubuh (ekskresi).
 Tosikologi: ilmu yang mempelajari efek merugikan dari suatu farmakom/obat, dan zat-zat yang digolongkan
sebagai racun.
 Dosis: takaran yang diberikan pada penderita (atau hewan).

OBAT IDEAL

 Efektif  Bebas dari interaksi obat


 Aman  Biaya murah
 Selektif  Stabil scr kimia
 Mudah dalam pemberian  Memiliki nama generik yang simple

Obat yang ada saat ini masih jauh dari ideal. Tidak ada obat yang memenuhi semua kriteria obat ideal: tidak ada
obat yang aman; semua obat menimbulkan efek samping; respons terhadap obat sulit diprediksi dan mungkin
berubah sesuai dengan hasil interaksi obat; dan banyak obat yang mahal, tidak stabil, dan sulit diberikan.
Karena banyak obat tidak ideal, semua anggota tim kesehatan harus berlatih ‘care’ untuk meningkatkan efek
terapeutik dan meminimalkan kemungkinan bahaya yang ditimbulkan obat.

TUJUAN PENGOBATAN : memberikan manfaat maksimal dengan bahaya minimal.

FASE FARMASETIK/ DISOLUSI

1. Fase pertama dari kerja obat

TABLET -> DISINTEGRASI -> DISOLUSI (Disolusi adl melarutnya partikel2 yg lbh kecil ke dalam cairan
gastrointestinal utk diabsorbsi)

2. FARMAKOKINETIK “studi tentang nasib obat di dalam tubuh”

a) Absorbsi c) Metabolisme/ biotransformasi


b) Distribusi d) Ekskresi

Absorbsi

“penyerapan/ masuknya obat dari tempat pemberian ke jaringan target, meliputi transformasinya dari bentuk
saat diberikan (a dosage form) menjadi bentuk yang dapat digunakan scr biologis (a biologically usable form)”.
Rute pemberian obat

 Enteral (oral, buccal, sublingual, atau rektal, atau lewat selang nasogastrik) : absorbsi terutama melalui usus
halus, ttp juga melalui mukosa mulut, mukosa lambung, usus besar, atau rectum.
 Parenteral (intravena [iv], subkutan [sc], intramuskular [im], intradermal, intra-artikular, intratekal,
epidural).
 Topikal (ointments/salep, krim, jelly untuk dipakai di kulit, obat mata, obat telinga, instilasi hidung,
transdermal).

Mekanisme absorbs

 Absorbsi pasif/Difusi pasif -> perpindahan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dg cara difusi mll
membran sel tanpa energy. Konsentrasi obat & kelarutannya dlm lemak.
 Absorbsi Aktif -> membutuhkan karier* utk bergerak melawan perbedaan konsentrasi. Enzim / protein.
 Pinositosis -> berarti membawa obat menembus membran dg proses menelan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi

 Luas permukaan
 Aliran darah
 Nyeri & stress
 Motilitas sal. Pencernaan
 Bentuk obat
- Rapid rate (dtk-mnt): sublingual, IV, inhalasi
- Intermediate rate (1-2 jam): oral, IM, SC
- Slow rate (jam-hari): rektal
 Interaksi obat (obat--obat; obat--makanan)
 Efek lintas pertama/ first-pass hepatik (bbrp obat mengalami metabolisme di hati atau vena portal
sebelum masuk ke sist.sirkulasi. Contoh obat : dopamin, isoproterenol, lidokain, morfin, nitrogliserin,
propanolol, reserpin, & warfarin. Efek lintas pertama > dosis oral > dosis IV.
 Kelarutan obat
 Bioavailability = persentase dosis obat yang mencapai sist. Sirkulasi
 Daur enterohepatik

Forms of Oral Drugs (fastest -> slowest)

 liquids: syrups, elixirs


 suspensions
 powders
 pills: capsules, tablets

Buccal/Sublingual

 absorbed though oral mucus membranes in mouth. buccal = cheek


Buccal/Sublingual

 sublingual (SL) = under tongue

Buccal/Sublingual

 Onset -> rapid -> absorbed directly into blood

Is there a first pass effect?

Parenteral

Route other than alimentary canal

 intradermal (ID)
 intramuscular (IM)
 subcutaneous (SC or SQ)
 intravenous (IV)

How quick is onset?

Intrathecal: within the spinal canal

Topical: on the skin

 not absorbed in appreciable amounts = have local effects


 absorbed = transdermal: usually slowly over a day

Inhalation

 local drugs: designed to act on lung tissue

Inhalation

 systemic drugs: intended to absorbed into blood


Rectal/Vaginal

 Suppositories = Vaginal: usually not absorbed


 Rectal: absorbed = some first pass effect

Distribusi

Proses sehingga obat berada di cairan tubuh dan jaringan tubuh

i. Aliran darah
ii. Afinitas thd jaringan
iii. Efek ikatan protein -> prinsip: tdk boleh memberikan 2 obat yg sama2 berikatan tinggi dg protein…
why??

Metabolisme/ Biotransformasi

Proses kimia yang mengubah bentuk aslinya menjadi bentuk yang larut-air (metabolit) sehingga dapat
diekskresikan

Jenis reaksi biotransformasi:

 reaksi sintesis atau konjugasi: kombinasi dg zat endogen


 reaksi nonsintesis: dg oksidasi, reduksi, atau hidrolisis

Biotransformasi

Peran enzim:

 meningkatkan kelarutan obat dlm air untuk diekskresikan mll sist.renal


 mengubah kelarutan obat dlm lemak untuk diekskresikan mll sist.biliaris

Ekskresi

Proses membuang metabolit obat dari tubuh

 mll sist. Renal -> urine


 mll sist. Biliaris -> feses

FARMAKODINAMIK

“studi tentang pengaruh obat terhadap jaringan tubuh”

Kerja obat:

 Onset (mula kerja), Peak (puncak), duration (lama kerja); waktu paruh
 Mekanisme kerja: reseptor, enzim, hormon
Faktor yang mempengaruhi respons klinis pengguna obat

 Status  Interaksi obat


 Penyakit & gangguan  Interaksi obat-makanan
 Faktor fisiologis

Reaksi yang tidak diharapkan (Adverse reaction)

 Efek samping
efek fisiologis yang tidak berkaitan dg efek yg diharapkan
 Adverse reaction: efek yang lebih berat dari efek samping
efek toksik/ toksisitas: biasanya tjd akibat overdosis akumulasi obat -> teridentifikasi dr kadar obat dlm
darah (kadar obat > rentang terapeutik
idiosinkrasi: respons yg tdk diharapkan & abnormal pada sbgn kecil populasi, seringnya berkaitan dg
kelainan genetik

Interaksi Obat

 Pengertian Interaksi Obat: Kerja atau efek obat yang berubah, atau mengalami modifikasi sebagai akibat
interaksi obat dengan obat yang lain.
 Interaksi farmakokinetik
o Absorbsi: waktu pengosongan lambung, kadar pH
o Distribusi: ikatan dg protein
o Biotransformasi: enzim stimulan & enzim penghambat
o Ekskresi: naik/turun ekskresi urin, mengubah pH urin

Absorbsi

 Jika 2 obat atau lebih dipakai secara bersamaan, maka laju absorbsi dari salah satu atau kedua obat itu dapat
berubah.
 Obat yang satu dapat menghambat, menurunkan atau meningkatkan laju absorbsi obat yang lain.
 Dengan 3 cara: 1) memperpendek atau memperpanjang waktu pengosongan lambung, 2)mengubah pH
lambung, 3) membentuk kompleks obat.
 Obat-obatan yang dapat meningkatkan kecepatan pengosongan lambung: laksatif, meningkatkan motilitas
lambung dan usus halus sehingga menurunkan absorpsi di usus halus;
 Obat-obatan untuk memperpendek waktu pengosongan lambung dan menurunkan motilitas gastrointestinal
(GI), sehingga menyebabkan peningkatkan laju absorbsi antara lain obat-obatan narkotik dan
antikolinergik(atropin)
 Jika ph lambung menurun, obat asam lemah seperti aspirin akan lebih cepat diabsorbsi.
 Susu dan antasid akan meningkatkan pH getah lambung dan mengurangi absorbsi obat antibiotik al:
tetrasiklin, paling tidak dihindari selama 1 jam sebelum atau 2 jam setelah minum tetrasiklin.

Distribusi

 Dua obat yang berikatan dengan protein dan albumin bersaing untuk mendapatkan tempat pada protein atau
albumin dalam plasma, akibatnya terjadi penurunan dalam distribusi.
Contoh :
 Interaksi farmakodinamik
o Indifference: efek kombinasi = komponen yg plg aktif
o Additive: efek kombinasi= jumlah efek setiap obat
o Synergistic: efek kombinasi> efek masing2
o Potentiation: satu obat (naik) kerja obat lain
o Antagonistic: satu obat (turun) kerja obat lain

Route of Drugs

 Tablet dan kapsul  Supositoria


 Cairan  Vaginal
 Transdermal  Aerosol
 Topikal  Parenteral : IC, SC, IM, IV,
 Instilasi

PERAN PERAWAT DALAM PENGOBATAN

 Mengkaji kondisi pasien


 Sebagai pemberi layanan askep, dalam pemberian obat.
 Mengobservasi kerja obat dan efek samping obat.
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang indikasi obat dan cara penggunaannya.
 Sebagai advokat atau melindungi klien dari pengobatan yang tidak tepat.

Administration of Medications

 “6 Rights” for Safety – (patient, drug, dose, route, time and documentation)
 Accuracy (dose calculation) & Technique (actual giving of med) and incorporates the nursing process:
o Pre-Assessment (medication history)
o Planning (patient individual needs)
o Implementation (Dosing, Monitoring, Teaching)
o Evaluation (Therapy success/ problems)

Hal Yang Harus Diperhatikan perawat dalam pemberian obat

 Cuci tangan sebelum tindakan


 Cek nama dan register pasien
 Cek instruksi pengobatannya dengan teliti
 Cek cara pemberian obatnya, dosis, waktu dll.
 Cek kondisi obat, warna, bentuk, tanggal kadaluwarsa dll.
 Jangan ambil obat tablet dalam botol dengan tangan.
 Jika obat sirup cara menuangkan jangan sampai merusak etiket.

Anda mungkin juga menyukai