Anda di halaman 1dari 38

BISMA

JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN

Jurnal Bisnis dan Manajemen (BISMA) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun.
Jurnal ini diharapkan sebagai wahana komunikasi dan media bagi para akademisi dan praktisi dalam
menuangkan ide-ide dalam bentuk kajian, pengamatan, pengalaman praktis, dan hasil penelitian
empiris, di bidang bisnis dan manajemen

SUSUNAN REDAKSI
Penanggung Jawab : Ketua Jurusan

Ketua Penyunting : Dwiarko Nugrohoseno, S.Psi. MM

Penyunting Pelaksana : Widyastuti, S.Si., M.Si

Nindria Untarini. SE., M.Si

Yessy Artanti, SE, M.Si

Alamat Redaksi:
JURUSAN MANAJEMEN FE UNESA
Kampus Ketintang Surabaya, 60231
Telp. (031) 8299945, 8280009 PS.107 Fax. 8299946
Email : wied75@yahoo.com
BISMA
Jurnal Bisnis dan Manajemen
Volume 4 No. 2 Februari 2012

DAFTAR ISI

1. Analisis Strategi Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Sektor


Usaha Kecil Menengah di Kota Gorontalo (Studi Industri Meubel di Kota
Gorontalo)
Idris Yanto Niode 91-101

2. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan


Leverage terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Sektor Industri
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2008
Yuyun Isbanah 102-118

3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Dan


Motivasi Kerja Karyawan PT. Berau Karya Indah Surabaya
Hafid Kholidi Hadi 119-127

4. Pengaruh Orientasi Fashion, Money Attitude dan Self-Esteem terhadap


Perilaku Pembelian Kompulsif pada Remaja (Studi Pada Konsumen Produk
Telepon Selular di Surabaya)
Anik Lestari A. &Damar Kristiyanto 128-144

5. Mencegah Gejolak Keuangan dengan Manajemen Risiko Likuiditas


Perbankan
Ika Permatasari 145-153

6. Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Investment


Opportunity Set (IOS), dan Inflasi Terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
(Studi : Pada Perusahaan Property And Real Estate yang Listed di BEI Tahun
2006-2009)
Achmad Kautsar 154-166

7. Pengaruh Keramahan dan Ketrbukaan Pengalaman terhadap Kinerja


Karyawan Yang Dimediasi Oleh Knowledge Sharing Pada PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Dan Jasa Kediri
Sofia Suryariani 167-184

8. Pengaruh Elemen-elemen Brand Equity terhadap Keputusan Pembelian


Konsumen Produk Eiger
Mochammad Mahmudi Rosid & Widyastuti 185-201
PENGARUH KERAMAHAN DAN KETERBUKAAN PENGALAMAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN YANG DIMEDIASI OLEH
KNOWLEDGE SHARING PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA
TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN KEDIRI

SOFIA SURYARIANA1
Email:sofiasuryariana@gmail.com

Abstract
Economy development of globalization which is indicated by the rapid developments in information
technology have an impact on the importance of human resource development-based knowledge sharing to
support each activity within the organization. Every employee is required to be able to perform their jobs
and adapt to the environment and the partners who have different personality traits of agreeableness and
openness to experience. This study aims to examine and analyze whether this study aims to test and analyze
whether the influence of agreeableness and openness to experience on performance of employees which were
mediated by knowledge sharing at PT. PLN (Persero) Distribution of East Java Area Network and Services
Kediri.
The sampling technique of this study is using proportionate stratified random sampling with sample
size of 55 respondents. Statistical analysis method was used Partial Least Square (PLS) with the help of the
SMART PLS and SPSS 16.0 software. Based on the result of analysis showed that agreeableness and
openness to experience has positive effect and significant impact on the knowledge sharing with value t-
statistics of 2.934 and 7.739. Agreeableness and openness to experience has not positive effect and
significant impact on the performance of employees with a value t-statistics of 1.867 and 1.751. Variable
knowledge sharing has not positive effect and significant impact on the performance of employees with a
value t-statistics of 1.075.
The result showed that the value of agreeableness and openness to experience on knowledge sharing
were 61.11 %, while the remaining 38.88 % effected by other variables. The influence of agreeableness,
openness to experience and knowledge sharing on the performance of employees were 37.83 %, while the
remaining 62.16 % effected by other variables.

Keywords: agreeableness, openness to experience, knowledge sharing, and employees of performance

PENDAHULUAN sesorang berperilaku dengan individu yang lain


Perkembangan perekonomian globalisasi dalam sebuah organisasi. Organ dan Ling, (1995)
yang diindikasikan dengan perkembangan pesat dalam Matzler (2010) mengemukakan bahwa
dalam teknologi informasi dan komunikasi, keramahan memerlukan bergaul dengan orang
membawa dampak pada pentingnya lain dalam menyenangkan hubungannya. Karena
pengembangan sumber daya manusia yang berbagi pengetahuan adalah bentuk kegunaan
berbasis pengetahuan untuk menunjang setiap tempat kerja, kerjasama, kolaborasi, dan keakuran
aktivitas dalam organisasi. Sumber daya manusia antara rekan kerja.
ini yang dimaksud adalah para karyawan yang Peran individu merupakan salah satu
mempunyai peranan penting di dalam suatu faktor penting dalam berbagi pengetahuan, maka
organisasi. perlu memahami lebih luas lagi mengenai
Setiap karyawan dituntut untuk dapat karakteristik kepribadian untuk memperoleh
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jabatan gambaran lebih tentang cara untuk
yang dipegang dan beradaptasi dengan lingkungan mempromosikan berbagi pengetahuan guna
serta rekan kerja yang mempunyai keramahan dan meningkatkan kinerja. Berbagi pengetahuan dari
keterbukaan pengalaman berbeda-beda. para karyawan akan memberikan pengetahuan
keramahan dan keterbukaan pengalaman yang baru bagi para karyawan lain yang sebelumnya
berbeda-beda ini akan mempengaruhi bagaimana tidak diketahui dalam pekerjaannya. Berbagi
1
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya

167
pengetahuan dengan karyawan lain akan data dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
membangun dan membuat para karyawan menjadi Area Pelayanan dan Jaringan Kediri tahun 2010
lebih kreatif dan berkembang dalam bekerja. yang menjelaskan bahwa pegawai PT PLN
Judge dan Ilies (2002) dalam Karkoulian (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan
dan Osman (2007) menjelaskan “these five dan Jaringan Kediri yang berumur 51-56 tahun
personality dimensions affect the employees’ sebanyak 50 orang, hal ini menunjukkan bahwa
behavior and job performance to varying beberapa tahun lagi pegawai yang telah lama
degrees”. Manusia adalah sumber daya penting bekerja dan berkontribusi besar akan kemajuan
bagi semua organisasi. Keberhasilan suatu PLN akan pensiun. Hal ini tidak sebanding
perusahaan dalam menjalankan semua dengan generasi penerus PLN yang berusia 21-
aktivitasnya tidak lepas dari peranan manusia 30 tahun hanya berjumlah 25 orang pegawai.
sebagai pengelolanya. Oleh karena itu perlu bagi Hal ini perlu diperhatikan oleh PT PLN (Persero)
pimpinan perusahaan mengetahui keramahan dan Distribusi Jawa Timur APJ Kediri. Tanpa
keterbukaan pengalaman dalam usahanya penerapan sistem knowledge sharing yang
meningkatkan kinerja karyawan. konsisten maka dengan banyaknya karyawan yang
Thoresen, et al (2004) mengemukakan tidak bekerja lagi di PLN sama artinya dengan
bahwa keramahan dan keterbukaan pengalaman kehilangan knowledge atau asset yang ada di
berpengaruh signifkan positif terhadap kinerja potensi karyawan (insani). Berdasarkan latar
karyawan. Sedangkan Suliman, et al (2010) belakang di atas, maka permasalahan penelitian
menjelaskan bahwa keramahan dan keterbukaan ini adalah sebagai berikut :
pengalaman berpengaruh negatif terhadap kinerja 1. Bagaimana keramahan berpengaruh terhadap
karyawan. Jadi kedua jurnal di atas terdapat knowledge sharing pada karyawan PT. PLN
research gap terkait dengan keramahan, (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
keterbukaan pengalaman dan kinerja karyawan. Pelayanan Jaringan Kediri?
Matzler, et al (2010) menjelaskan bahwa 2. Bagaimanaketerbukaan pengalaman
keramahan dan keterbukaan pengalaman berpengaruh terhadap knowledge sharing pada
berpengaruh signifikan positif terhadap karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
knowledge sharing. Sedangkan Gupta (2008) Timur Area Pelayanan Jaringan Kediri?
menjelaskan bahwa keterbukaan pengalaman 3. Bagaimana keramahan berpengaruh terhadap
berpengaruh negatif terhadap knowledge sharing. kinerja karyawan pada karyawan PT. PLN
Fang (2008) menjelaskan bahwa keramahan (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
berpengaruh negatif pada knowledge sharing. Jadi Pelayanan dan Jaringan Kediri?
ketiga pendapat di atas terdapat research gap 4. Bagaimana keterbukaan terhadap pengalaman
antara keramahan, keterbukaan pengalaman dan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
knowledge sharing. Woerkom dan Sanders (2010) karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
menjelaskan bahwa knowledge sharing Timur Area Pelayanan Jaringan Kediri?
berpengaruh negatif pada kinerja individu dalam 5. Bagaimana knowledge sharing berpengaruh
tim. Sedangkan Marques, et al (2008) terhadap kinerja karyawan pada karyawan PT.
menjelaskan bahwa knowledge sharing PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Pelayanan Jaringan Kediri?
Penjelasan dari Woerkom dan Sanders (2002) dan
Marques, et al (2008) terdapat research gap. The Big Five Personality
Sehingga dari keenam pendapat di atas terdapat Penelitian ini menggunakan istilah
research gap mengenai keramahan, keterbukaan keramahan (agreeableness) dan keterbukaan
pengalaman, knowledge sharing, dan kinerja pengalaman (openness to experience). Joomla
karyawan. (2009) dalam Nurhayati (2010:34) menjelaskan
PT PLN (Persero) yang selanjutnya dalam The Big Five Personality adalah suatu pendekatan
penelitian ini difokuskan pada PT PLN (Persero) yang digunakan dalam psikologi untuk melihat
Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan kepribadian manusia melalui trait yang tersusun
Jaringan Kediri yang merupakan salah satu Badan dalam lima buah domain kepribadian yang telah
Usaha Milik Negara (BUMN) berskala besar yang dibentuk dengan menggunakan analisis faktor.
bergerak pada bidang kelistrikan dan telah Lima traits kepribadian tersebut adalah
menerapkan knowledge sharing sejak tahun 2010. extraversion, agreeableness, conscientiousness,
Hal ini dibuktikan dengan adanya wawancara neuoriticism, openness to experiences. McCrae
yang telah dilakukan peneliti tanggal 23 Maret dan Costa (1985) dalam Feist dan Feist (2009)
2011 pada salah satu karyawan bagian SDM dan menjelaskan bahwa the big personality terdiri dari
Keuangan. Berkaitan pemaparan di atas, diperoleh

168
neurotisme, extraversi, keramahan, keterbukaan dan Feist (2009:137) menjelaskan bahwa
pengalaman, dan kesadaran. keterbukaan pengalaman adalah membedakan
antara orang-orang yang memiliki keragaman
Keramahan dengan orang-orang yang mempunyai suatu
Penelitian ini menggunakan istilah kebutuhan atas akhir yang sempurna, serta yang
keramahan dan agreeableness. Costa & McCrae tetap merasa nyaman dengan asosiasi mereka
(1985) dalam Feist dan Feist (2009:137) terhadap hal-hal dan orang-orang yang tidak
menjelaskan : Keramahan adalah membedakan asing. Orang yang tinggi keterbukaannya,
antara orang-orang yang berhati lembut dengan biasanya kreatif, imajinatif, penuh rasa penasaran,
mereka yang kejam. Orang-orang yang memiliki terbuka, dan lebih memilih variasi. Sebaliknya
skor yang mengarah pada keramahan cenderung mereka yang rendah keterbukaannya terhadap
mudah percaya, murah hati, pengalah, mudah pengalaman biasanya konvensional, rendah hati,
menerima, dan memiliki perilaku yang baik. konservatif, dan tidak terlalu penasaran terhadap
Mereka yang memiliki skor sebaliknya, sesuatu.
cenderung penuh curiga, pelit, tidak, ramah, Openness to experience mengacu pada
mudah kesal, dan penuh kritik terhadap orang bagaimana seseorang bersedia melakukan
lain.obbins dan Judge (2007:98) menjelaskan penyesuaian pada suatu ide atau situasi yang baru.
bahwa “agreeableness is an individual’s Seseorang dengan tingkat openness yang tinggi
propensity to defer to others. Highly agreeable digambarkan sebagai seseorang yang memiliki
people are cooperative, warm, and trusting. nilai minat berpetualang, value, kemampuan
People who score low on agreeableness are cold, imajinasi, emosionalitas, intelektualitas, dan
disagreeable, and antagonistic”. kebebasan (Costa & McCrae (1997) dalam
Costa & McCrae (1997) dalam Karkoulian & Osman (2007)).
Karkoulian & Osman (2007) menjelaskan: Cara mengukur keterbukaan pengalaman
Agreebleness dapat disebut juga social menurut Costa & McCrae (Pervin & John, 2001)
adaptibility atau likability yang mengindikasikan dalam Mastuti (2005) adalah kemampuan
seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang imajinasi (imagination), minat terhadap seni
selalu percaya, terus terang, berperilaku (artistic interest), emosionalitas (emotionality),
menolong, kerendahan hati, dan simpatik. Namun, minat berpetualangan (adventurousness),
ditemukan pula sedikit konflik pada hubungan intelektualitas (intellect), kebebasan (liberalism).
interpersonal yang diindikasikan dengan McCrae dan Costa (1985) dalam Feist dan Feist
compliance. Orang yang memiliki tingkat (2009:136) menjelaskan:
agreeableness yang tinggi, dimana ketika 1. Skor tinggi: imajinatif, kreatif, inovatif,
berhadapan dengan konflik, self esteem mereka penasaran, dan bebas.
akan cenderung menurun. Selain itu, menghindar 2. Skor rendah: realistis, tidak kreatif,
dari usaha langsung dalam menyatakan kekuatan konvesional, tidak penasaran, dan
sebagai usaha untuk memutuskan konflik dengan konservatif.
orang lain merupakan salah satu ciri dari
seseorang yang memiliki tingkat aggreeableness Knowledge Sharing
yang tinggi. Penelitian ini menggunakan istilah
Costa & McCrae (Pervin & John, 2001) knowledge sharing dan berbagi pengetahuan.
dalam Mastuti (2005) menjelaskan bahwa ada Setiarso (2006:4) menjelaskan “knowledge
beberapa cara mengukur, yaitu kepercayaan sharing adalah setiap anggota mempunyai
(trust), moralitas (morality), berperilaku kesempatan yang luas dalam menyampaikan
menolong (altruism), kemampuan bekerjasama pendapat, ide, kritikan, dan komentarnya kepada
(cooperation), kerendahan hati (modesty), anggota lainnya”. Huysman dan Wit (2002:2)
simpatik (sympathy). Costa & McCrae (1985) “knowledge sharing as a learning process foe the
dalam Feist dan Feist (2009:136) menjelaskan: individual while disregarding its contribution to
1. Skor tinggi: berhati lembut, mudah percaya, the organizationas a whole”.
dermawan, ramah, toleran, dan bersahabat. Blacker (1995) dalam Matzler, et al
2. Skor rendah: keras hati, penuh kecurigaan, (2008:1) membagi knowledge sharing menjadi
pelit, bermusuhan, kritis, dan lekas marah. lima dimensi, yaitu: Embrained Knowldege,
Embodied Knowledge, Encultured Knowledge,
Keterbukaan Pengalaman Embedded Knowledge, dan Encoded Knowledge.
Penelitian ini menggunakan istilah
keterbukaan pengalaman dan openness to
experience. Costa & McCrae (1985) dalam Feist

169
Kinerja Karyawan Moeheriono (2009:99) menyebutkan ada tiga
Umam (2010:189) kinerja adalah “hasil faktor kinerja individu “knowledge, skill,
kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan motivasi, dan peran”.
peran atau tugasnya dalam periode tertentu yang Gomes, (2003:142) mengungkapkan
dihubungkan dengan ukuran nilai atau standar bahwa ada tujuh kriteria performansi kerja yang
tertentu dari organisasi tempat individu tersebut didasarkan atas perilaku yang spesifik, yaitu:
bekerja”. Mathis dan Jackson (2002:78) Quantity of work, Quality of work, Creativeness,
mendefinisikan kinerja adalah apa yang dilakukan Cooperation, Dependability, Initiative, dan
atau tidak dilakukan karyawan. Dari pendapat Personal qualities. meyangkut kepribadian,
tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah kepemimpinan, keramahantamahan, dan integritas
hasil kerja yang dicapai seseorang per satuan pribadi. Supriyanto dan Machfud (2010:141)
waktu dalam melaksanakan tugas kerja sesuai menjelaskan ada 10 indikator dalam mengukur
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya kinerja karyawan yaitu Kuantitas, Kualitas,
menurut ukuran atau standar yang untuk Ketepatan waktu, Kedisiplinan, Kepemimpinan,
pekerjaan yang bersangkutan. Kreativitas dan inovasi,Kehadiran/absensi,
Kerjasama tim, Tanggung Jawab, dan
Penilaian Kinerja Perencanaan pekerjaan.
Mathis dan Jackson (2002:80) “penilaiaan Moeheriono (2009:108-112)
kinerja adalah proses evaluasi seberapa baik menyebutkan beberapa metode dalam penilaian
karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika kinerja, yaitu Skala Peringkat (Rating Scale),
dibandingkan dengan satu set standar, dan Metode Kejadian Kritis (Critical Incidents),
kemudian mengkomunikasikannya dengan para Metode Essai (Essay), Standar Pekerjaan (Work
karyawan”. Gomes (2003:142) mengemukakan Standard), Metode Ranking (Ranking Method),
penilaian kinerja “merupakan tipe kriteria Distribusi Terbatas (Forces Distribution), Metode
performansi yang menilai dan/atau mengevaluasi Daftar Periksa (Checklist), Skala Pemeringkatan
performansi kerja pekerja berdasarkan deskripsi Berdasarkan Perilaku (Behaviorally Anchored
perilaku yang spesifik”. Berdasarkan pengertian Rating Scales / BARS), dan Manajemen
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian Berdasarkan Sasaran (Management By Objective).
kinerja (Performance Appraisal) adalah suatu
proses pengukuran kinerja karyawan secara Hubungan Keramahan dan Keterbukaan
periodik atau seberapa baik karyawan Pengalaman dengan Kinerja Karyawan
menghasilkan kinerja yang diharapkan oleh Kreitner dan Kinicki (2005:176)
perusahaan. menjelaskan bahwa “Secara ideal, dimensi
Mahmudi (2010:20) mengungkapkan bahwa kepribadian lima besar yang berpengaruh secara
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah: positif dan kuat dengan prestasi kerja akan
1. Faktor personal/individual, meliputi: membantu dalam seleksi, pelatihan dan penilaian
pengetahuan, keterampilan (skill), karyawan”. Black, et al (2000) dalam Sanders
kemampuan. Kepercayaan diri, motivasi,dan (2007) menjelaskan “the Big Five personality
komitmen yang dimiliki oleh setipa inventory has been found to be related to job
individu. performance in a variety of occupations,
2. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas including policing”. Natsir (2010:35) menjelaskan
dalam memberikan dorongan, semangat, bahwa “keterbukaan adalah faktor terpenting
arahan, dan dukungan yang diberikan untuk menjaga keutuhan sebuah organisasi”.
manajer dan team leader. Pasaribu (2009:103) menjelaskan bahwa dengan
3. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan trust dan kerjasama (cooperation) akan
semangat yang diberikan oleh rekan dalam membentuk hasil pekerjaan lebih baik, lebih
satu tim, kepercayaan terhadap sesame cepat, dan mengurangi biaya.
anggota tim, kekompakan dan keeratan Ananta dan Ellitan (2007:6) dimensi
anggota tim. personality yang mempengaruhi sikap kerja
4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, adalah keramahan, keterbukaan pengalaman,
fasilitas kerja atau infrastruktur yang extraversion, stabilan emosi, dan kesadaran.
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, Kesinambungan hubungan dalam dimensi-
dan kultur kinerja dalm organisasi. dimensi personality dan intelegensi seseorang
5. Faktor kontekstual (situasional), meliputi: sangat menentukan kinerja individu yang pada
tekanan dan perubahan lingkungan ekternal akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan
dan internal. secara keseluruhan. Judge & Ilies (2002) dalam
Karkoulian dan Osman (2007) mengungkapkan

170
kelima dimensi kepribadian di atas mempengaruhi dan negatif dibandingkan dengan individu yang
perilaku karyawan dan kinerja pekerjaan untuk rendah keterbukaaan terhadap pengalaman.
berbagai tingkat. Penelitian yang dikemukakan oleh
Robbins (2003:61) menjelaskan bahwa Matzler, et al (2010) menjelaskan bahwa dimensi
pekerjaan menuntut hal-hal yang berbeda-beda keramahan dan keterbukaan terhadap pengalaman
dari setiap individu dan setiap individu memiliki berpengaruh signifikan positif terhadap
kemampuan yang berbeda-beda. Demikian kinerja knowledge sharing. Organ & Lingl, (1995) dalam
karyawan akan meningkat bila terdapat Matzler (2010) mengemukakan bahwa keramahan
kesesuaiaan kemampuan pekerjaan yang tinggi. memerlukan bergaul dengan orang lain dalam
Penelitian yang dikemukakan oleh Thoresen, et al menyenangkan hubungannya. Karena berbagi
(2004) menjelaskan bahwa bahwa dimensi pengetahuan adalah bentuk kegunaan tempat
keramahan dan keterbukaan pengalaman kerja, kerjasama, dan kolaborasi dan memerlukan
berpengaruh signifkan positif terhadap kinerja kerjasama dan keakuran antara rekan kerja. Dari
karyawan. Begitu pula penelitian dari Wulandari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan
(2008) mengungkapkan bahwa keramahan dan bahwa ada keterkaitan antara keramahan dan
keterbukaan pengalaman berpengaruh secara keterbukaan terhadap pengalaman dengan
bersama-sama positif terhadap kinerja karyawan. knowledge sharing.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
ada keterkaitan antara keramahan dan keterbukaan Hubungan Knowledge Sharing dengan Kinerja
pengalaman dengan kinerja karyawan. Karyawan
Anggraini (2010:44) menjelaskan bahawa
Hubungan Keramahan dan Keterbukaan setiap aspek knowledge mendukung tugas dan
Pengalaman dengan Knowledge Sharing operasi tertentu. Struktur knowledge tertentu
Tobing (2007:142) menjelaskan bahwa merupakan kerangka pembangun universal untuk
fondasi budaya untuk sharing adalah trust yaitu mencapai kinerja yang tinggi, apa pun fungsi
saling percaya antara karyawan dengan bisnisnya. Subagyo (2007:3) salah satu hal yang
perusahaan, atau antara karyawan dengan mempengaruhi kinerja karyawan adalah berbagi
karyawan lainnya. Trust disini merupakan salah pengetahuan karena dengan berbagi pengetahuan,
satu bentuk keramahan seseorang terhadap karyawan akan mengetahui apa yang sebelumnya
seseorang atau sesuatu”. tidak diketahui dalam pekerjaannya. Sehingga
Tobing (2007:143-145) menjelaskan: seringnya berbagi pengetahuan dengan karyawan
selain bentuk keramahan (trust) juga terdapat lain maka akan membangun dan membuat para
faktor lain yaitu keterbukaan. Orang yang terlalu karyawan menjadi lebih kreatif dan berkembang
terbuka mengemukakan ide di forum-forum tatap dalam bekerja.
muka kadang dianggap sebagai ancaman atau Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
dinilai menggurui, penilaiaan dan interpretasi Van Offenbeek (2001) Woerkom dan Sanders
yang keliru seperti ini sebaiknya dihindari. (2010) menjelaskan bahwa “found that the
Feist dan Feist (2009:140) “keyakinan, activities ‘information storage and retrieval’ and
sikap, dan perasaan yang dimiliki seseorang ‘acquiring information’ influenced the
terhadap dirinya adalah adaptasi karakteristik, performance of student teams positively”. Dari
karena mempengaruhi bagaimana seseorang pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ada
bertindak dalam suatu kondisi tertentu”. Pasaribu keterkaitan antara knowledge sharing dengan
(2009:57-58) menjelaskan bahwa “faktor-faktor kinerja karyawan
yang mempengaruhi sharing adalah karakteristik
knowledge, kolaborasi (trust dan kerjasama) dan Hipotesis Penelitian
adaptasi (replikasi dan rutinitas). Trust dan Diduga ada pengaruh yang signifikan
kerjasama merupakan bentuk keramahan antara keramahan dan keterbukaan pengalaman
seseorang pada sesuatu atau orang lain”. terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh
McCrae & Costa (1992) dalam Matzler knowledge sharing pada PT PLN (Persero)
(2010) mengemukakan bahwa: keterbukaan Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan
terhadap pengalaman merupakan imajinatif, Jaringan secara simultan maupun parsial.
estetika, perhatian terhadap perasaan batin, dan
keingintahuan terhadap intelektual Individu METODE PENELITIAN
dengan tinggi. Tingkat keterbukaan yang baik Jenis Penelitian
dalam dan dunia luar dan bersedia untuk Penelitian ini menggunakan pendekatan
menyalurkan ide-ide baru dan tidak konvensional kuantitatif, dimana penelitian ini menggunakan
nilai-nilai, dan mereka pengalaman baik positif analisis statistik yang menitikberatkan pengujian

171
55
 1  0,85
hipotesis. Data yang digunakan merupakan data 64
55
terukur yang akan menghasilkan simpulan yang 2. Kinerja :  4  3,44
dapat digeneralisasikan. 64
Sumber Data
55
1. Data primer 3. APP :  8  6,87
Data ini yang diperoleh secara langsung dari 64
responden, yaitu informasi/data yang didapatkan 55
dari jawaban responden yang telah ditentukan. 4. Distribusi :  10  8,59
64
Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara
langsung meminta kepada respoden untuk 55
memberikan penilaiannya terhadap daftar 5. Niaga :  11  9,54
pernyataan (angket). 64
2. Data sekunder 55
Data ini diperoleh secara tidak langsung 6. Perencanaan :  5  4,29
64
melalui dokumen-dokumen dan laporan
perusahaan yang sudah dibukukan oleh PT PLN 55
(Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Kediri. Data 7. SDM & Keu :  25  21,48
64
tersebut meliputi; sejarah perusahaan, struktur
organisasi, jumlah pegawai, hasil produksi. Penentuan para karyawan yang akan mengisi
angket adalah dengan cara mengundi nama-nama
Lokasi dan Waktu Penelitian karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Penelitian ini di lakukan di PT. PLN Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri yaitu
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan di bagian Manajer Area, Kinerja, APP (Alat
dan Jaringan Kediri yang beralamat di jalan Pesawat dan Pembahan), Distribusi, Niaga,
Jendral Basuki Rahmad No 1 Kediri, Kode Pos Perencanaan, SDM & Keuangan. Setelah itu di
64123 pada tanggal 1 Juni – 10 Juni 2011. ambil secara random/acak sesuai jumlah sampel
yang telah ada dari populasi tiap bidang. Sehingga
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel dapat ditentukan siapa saja nama karyawan yang
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh akan mengisi angket dari penelitian ini.
karyawan tetap pada PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri Teknik Pengumpulan Data
yang berjumah 64 orang. Hal ini sesuai dengan Data-data yang diperlukan dalam penelitian
syarat ukuran atau jumlah sampel dalam Partial ini dikumpulkan melalui cara sebagai berikut:
Least Square (PLS) adalah minimal 1. Mencari data-data yang diperlukan melalui
direkomendasikan antara 30-100 kasus. dokumen yang sudah dibukukan oleh
Jumlah sampel dalam penelitian ini perusahaan PT PLN (Persero) Distribusi
menggunakan taraf kesalahan 5%, maka ukuran Jawa Timur APJ Kediri seperti sejarah
sampel yang digunakan adalah 55 karyawan. perusahaan, struktur organisasi, dan jumlah
Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari pegawai.
populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai 2. Angket, teknik pengumpulan data yang
berikut: dilakukan dengan cara memberi seperangkat
2 .N .P.O pernyataan yang berbentuk instrument
S
d 2 N  1  2 .P.Q pengukuran tertulis yang diberikan kepada 55
karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Teknik pengambilan sampel yang Timur APJ Kediri secara langsung untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik menjawabnya.
Proportionate stratified random sampling dengan
cara memberikan angket kepada karyawan yang
dipilih secara acak pada tiap bagian di PT PLN Definisi Operasional Variabel
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Variabel dalam penelitian ini adalah:
dan Jaringan Kediri yaitu di bagian Manajer Area, 1. Keramahan (X1)
Kinerja, APP (Alat Pesawat dan Pembahan), 2. Keterbukaan Pengalaman (X2)
Distribusi, Niaga, Perencanaan, SDM & 3. Knowledge Sharing (Z)
Keuangan. Perhitungan proporsi sampel per 4. Kinerja Karyawan (Y)
bagian adalah sebagai berikut:
1. Manajer Area :

172
Berikut ini dijelaskan definisi operasional f. Value, yaitu pernyataan karyawan terkait
variabel-variabel yang digunakan dalam dengan kesiapan seseorang untuk menguji
penelitian ini, yaitu: ulang nilai-nilai sosial politik dan agama.
1. Keramahan
Keramahan karyawan PT PLN (Persero) 3. Knowledge Sharing
Distribusi Jawa Timur APJ Kediri (X1), Knowledge Sharing karyawan PT PLN
ditunjukkan sebagai berikut: nilai kualitas (Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Kediri (Z),
orientasi individu dengan kontinum mulai dari ditunjukkan sebagai berikut: memberikan
lemah lembut sampai antagonis didalam berpikir, kesempatan kepada anggota suatu kelompok,
perasaan dan perilaku dan percaya pada orang organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi
lain. Indikator yang digunakan adalah: ilmu pengetahuan, teknik, pengalaman dan ide
1. Trust, yaitu pernyataan karyawan tentang yang mereka miliki kepada anggota lainnya.
asumsi tentang tingkat kepercayaan individu Indikator yang digunakan adalah:
terhadap orang lain. a. Embrained Knowledge, yaitu pengetahuan
2. Straightforwardness, yaitu pernyataan yang terdapat pada konseptual dan
karyawan terkait dengan individu yang terus kemampuan kognitif.
terang, sungguh-sungguh dalam menyatakan b. Embodied Knowledge, yaitu pengetahuan
sesuatu. yang berbentuk dengan melakukan dan
3. Altruism, yaitu pernyataan karyawan terkait ditanam dalam konteks tertentu.
dengan individu yang murah hati dan c. Encultured Knowledge, yaitu pengetahuan
memiliki keinginan untuk membantu orang yang dilakukan dengan pemahaman bersama,
lain sosialisasi, dan akulturasi.
4. Compliance, yaitu pernyataan karyawan d. Embedded Knowledge, yaitu pengetahuan
terkait yang berkaitan dengan karakteristik yang terletak dalam rutinitas sistematik.
dari reaksi terhadap konflik interpersonal. e. Encoded Knowledge, yaitu pengetahuan yang
5. Modesty, yaitu pernyataan karyawan terkait dikodekan dalam buku, buku pedoman dan
dengan individu yang sederhana dan rendah kode praktek dan dibuat eksplisit melalui
hati. tanda-tanda dan simbol atau dalam uraian
6. Tender-mindedness, yaitu pernyataan untuk jabatan.
karyawan terkait perasaan yang penuh kasih
sayang dan mereka merasakan penderitaan 4. Kinerja Karyawan
orang lain. Kinerja Karyawan PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur APJ Kediri (Y),
2. Keterbukaan Pengalaman ditunjukkan sebagai berikut: hasil kerja yang
Keterbukaan pengalaman karyawan PT dapat dicapai oleh karyawan PT PLN (Persero)
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Kediri Distribusi Jawa Timur APJ Kediri. Indikator
(X2), ditunjukkan sebagai berikut: nilai usaha sebagai berikut :
secara proaktif dan penghargaannya pada a. Quantity of work, yaitu jumlah kerja yang
pengalaman demi kepentingannya sendiri, menilai dilakukan dalam suatu periode waktu yang
bagaimana menggali sesuatu yang baru dan tidak telah ditentukan.
biasa. Indikator yang digunakan: b. Quality of work, yaitu kualitas kerja yang
a. Fantasy, yaitu pernyataan karyawan terkait dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian
dengan Individu yang memiliki imajinasi dan kesiapannya.
yang tinggi dan aktif. c. Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan
b. Aesthetic yaitu pernyataan karyawan terkait yang dimunculkan dan tindakan-tindakan
dengan Individu yang memiliki apresiasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
yang tinggi terhadap seni dan keindahan. yang timbul.
c. Feelings, yaitu pernyataan karyawan terkait d. Cooperation, yaitu kesediaan untuk bekerja
dengan Individu yang menyadari dan sama dengan orang lain (sesama anggota
menyelami emosi dan perasannya sendiri organisasi)
d. Action, yaitu pernyataan karyawan terkait e. Dependability, yaitu kesadaran dan dapat
dengan Individu yang berkeinginan untuk dipercaya dalam hal kehadiran dan
mencoba hal-hal baru. penyelesaian pekerjaan.
e. Ideas, yaitu pernyataan karyawan terkait f. Initiative, yaitu semangat untuk melaksankan
dengan Berpikiran terbuka dan mau tugas-tugas baru dan dalam memperbesar
menyadari ide baru dan tidak konvensional. tanggung jawabnya.

173
g. Personal qualities, menyangkut kepribadian, square methods). Proses perhitungan
kepemimpinan, keramahantamahan, dan dilakukan dengan cara iterasi, dimana iterasi
integritas pribadi. akan berhenti jika telah tercapai kondisi
kenvergen. Estimasi parameter yang didapat
Teknik Analisis Data dengan PLS dapat dikategorikan menjadi tiga
Uji Validitas dan Reliabilitas yaitu (Ghozali, 2008:19) :
Uji validitas, digunakan untuk mengetahui a. Weight estimate yang digunakan untuk
kelayakan butir-butir pernyataan pada kuisioner. menciptakan skor variabel laten.
Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika rhitung b. Path estimate (estimasi jalur) yang
yang merupakan nilai dari corrected item-total menghubungkan variabel laten dan
correlation dari dan rtabel sebesar 0,361 (Sugiyono antara variabel laten dan blok
(2006:288). indikatornya (loading).
Reliabilitas adalah merupakan ukuran suatu c. Means dan lokasi parameter (nilai
kestabilan dan konsisten responden dalam konstanta regresi) untuk indikator dan
menjawab kuisioner. Reabilitas suatu variabel variabel laten.
dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach f. Evaluasi Model.
Alpha > 0,60. Evaluasi Model ini dibagi menjadi dua yaitu
outer model dan inner model .
Analisis Statistik 1) Outer model terbagi menjadi dua yaitu
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, reflektif dan formatif. Outer model
maka teknik analisis data yang digunakan dalam reflektif dievaluasi dengan convergent
penelitian ini adalah analisis deskriptif, Partial dan discriminant validity dari
Least Square (PLS) dan pengujian hipotesis indikatornya dan composite reability
dengan menggunakan metode statistika yang untuk block indikator. Sedangkan Outer
didukung perangkat lunak komputer yaitu model formatif dievaluasi berdasarkan
menggunakan program smart PLS. Partial Least substantive content yaitu dengan melihat
Square (PLS) merupakan metode analisis yang tingkat signifikansi dari weight.
powerful karena dapat diterapkan pada semua 2) Inner model diukur dengan menggunakan
skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi beberapa kriteria yaitu:
dan ukuran sampel tidak harus besar. Partial a. R2 untuk variable laten endogen.
Least Square (PLS) selain dapat digunakan b. Estimasi koefisien jalur. Hal ini
sebagai konfirmasi teori tetapi dapat juga merupakan nilai estimasi untuk
digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan jalur dalam model
hubungan antar variabel laten. struktural yang diperoleh dengan
langkah-langkah PLS adalah sebagai prosedur bootstrapping dengan
berikut : nilai yang harus signifikan.
a. Merancang model structural atau inner c. f2 untuk effect size.
model. Inner model yang kadang disebut juga d. Relevansi prediksi (Q2). Apabila
(inner relation, structural model dan diperoleh nilai Q2 lebih dari nol hal
subtantive theory) adalah menggambarkan tersebut memberikan bukti bahwa
hubungan antar variabel laten berdasarkan model memiliki predictive
pada substantive theory. relevance namun apabila diperoleh
b. Merancang model pengukuran atau outer nilai Q2 dibawah nol maka terbukti
model. Outer model sering juga disebut bahwa model tidak memiliki
(outer relation atau measurenment model) predictive relevance.
mendefinisikan bagaimana setiap blok Adapun asumsi yang digunakan dalam PLS
indikator berhubungan dengan variabel laten. adalah sebagai berikut
Tersaji dalam gambar 3.1. a. Hubungan antar variabel laten dalam
c. Mengkontruksi diagram jalur. inner model dan aditif
d. Mengkonversi diagram jalur ke sistem b. Model structural bersifat rekursif
persamaan. g. Model Pengukuran atau Outer Model
e. Melakukan estimasi atau pendugaan Convergent validity dari model
parameter. pengukuran dengan refleksi indicator dinilai
Pendugaan parameter dilakukan untuk berdasarkan korelasi dari model antara item
menghitung data variabel laten. Metode score/component score dengan construct score
pendugaan parameter (estimasi) di dalam yang dihitung dengan PLS. Ukuran refleksi
PLS adalah metode kuadrat terkecil (least individual dikatakan tinggi jika korelasi lebih dari

174
0, 70 dengan konstruk yang ingin diukur. Namun mayoritas karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi
demikian untuk penelitian tahap awal dari Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri
pengembangan skala pengukuran nilai loading 0, pada bagian SDM dan Keuangan sebanyak 21
5 sampai 0,60 dianggap cukup. karyawan atau 38,2 %.
Metode lain untuk menilai discriminant b) Jenis Kelamin
validity adalah membandingkan nilai square root Berdasarkan data jenis kelamin diketahui
of average variance extracted (AVE) setiap bahwa dari 55 responden karyawan dijadikan
konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan subyek penelitian, 41 orang atau 74,5 % berjenis
konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan kelamin laki-laki dan responden yang berjenis
memiliki nilai discriminant validity yang baik. kelamin perempuan ada 14 orang atau 25,5 %.
Rumus menghitung AVE : Hasil di atas memberikan informasi bahwa
mayoritas karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi

2

AVE  i Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri


    var 
2
berjenis kelamin laki-laki.
i i i
c) Masa Kerja
Dimana : Berdasarkan data masa kerja diketahui
λi : Component Loading ke indicator bahwa 1-10 tahun yaitu masing-masing sebanyak
var (εi) : 1-  i2 15 orang atau 27,3 %. Responden yang
mempunyai lama bekerja 11-20 tahun sebanyak 8
Direkomendasikan nilai AVE harus lebih besar
orang atau 14,5 %, sedangkan yang mempunyai
0,50.
lama bekerja antara > 20 tahun sebanyak 32 orang
atau 58,2 %. Hasil di atas memberikan informasi
h. Pengujian Hipotesis (Resampling
bahwa mayoritas karyawan PT. PLN (Persero)
Bootstraping)
Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
Jaringan Kediri mempunyai lama bekerja antara >
dilakukan dengan melihat dari koefisien jalur
20 tahun yaitu sebanyak 32 orang atau 58,2 %.
yang ada dengan membandingkan antara nilai
d) Pendidikan Terakhir
probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig
Berdasarkan data pendidikan terakhir
dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
diketahui bahwa pendidikan terakhir dari
berikut:
karyawan SLTA yaitu sebanyak 10 orang atau
1). Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau
18,2 %. Karyawan yang merupakan tamatan
sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05
Diploma 1 sebanyak 4 orang atau 7,3 % dan
≤ Sig) maka Ho diterima dan Ha ditolak,
tamatan Diploma 3 sebanyak 7 orang atau 12,7 %.
artinya tidak signifikan.
Karyawan yang merupakan tamatan S1 sebanyak
2). Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau
32 orang atau 58,2 % dan tamatan S2 sebanyak 2
sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05
orang atau 3,6 %. Hasil di atas memberikan
≥ Sig) maka Ho ditolak dan Ha diterima,
informasi bahwa mayoritas karyawan PT. PLN
artinya signifikan.
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan
dan Jaringan Kediri adalah pendidikan S1
HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak 32 orang atau 58,2%.
Karakteristik Responden
Berikut ini gambaran masing-masing
Distribusi Variabel Penelitian
karakteristik responden yaitu jabatan, jenis
Berikut ini adalah tanggapan responden
kelamin, masa kerja dan pendidikan terakhir dari
mengenai variabel keramahan, keterbukaan
responden.
pengalaman, knowledge sharing, dan kinerja
a) Bidang/Bagian
karyawan.
Berdasarkan atas bidang/bagian pekerjaan,
1) Variabel Keramahan
diketahui bahwa tercatat sebanyak 1 orang atau
Pada variabel keramahan, responden
1,8 % adalah responden manajer area, 3 orang
memberikan jawaban tertinggi untuk indikator
atau 5,4 % responden pada bagian Kinerja, 7
tender-mindedness dengan skor rata-rata sebesar
orang atau 12,7 % adalah responden pada bagian
4,16. Hal ini menunjukkan rata-rata responden
APP, 9 orang atau 16,4 % adalah responden pada
setuju atas indikator tender-mindedness yaitu
bagian Distribusi, 10 orang atau 18,2 % adalah
karyawan mempunyai sifat tender-mindedness
responden dari bagian Niaga dan PP, 4 orang atau
dan peduli terhadap karyawan lain dan bersikap
7,3 % adalah responden pada bagian perencanaan,
sopan pada semua orang yang mereka temui.
dan 21 orang atau 38,2 % adalah responden pada
Rata-rata variabel keramahan sebesar 4,01,
bagian SDM dan Keuangan. Hasil di atas
hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden
memberikan informasi bahwa responden

175
setuju dari semua indikator variabel keramahan. pearson antara skor item dengan skor total yang
Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang terbentuk. Jika nilai r yang dihasilkan tiap item
lebih banyak menjawab dengan skor 4 dan 5 atau pertanyaan dengan skor total ≥ r tabel, maka item
setuju dan sangat setuju. pertanyaan tersebut adalah valid. Sebaliknya jika
2) Variabel Keterbukaan Pengalaman nilai r yang dihasilkan < r tabel, maka item
Variabel keterbukaan pengalaman, pertanyaan tersebut tidak valid atau gugur.
responden memberikan jawaban tertinggi untuk Pengujian validitas dilakukan dengan program
indikator feelings dengan skor rata-rata sebesar SPSS 16.0.
4,27. Hal ini menunjukkan rata-rata responden Hasil pengujian validitas untuk masing-
setuju atas indikator feelings yaitu karyawan akan masing item pernyataan pada setiap indikator
berusaha untuk memulai diskusi dengan orang menghasilkan nilai lebih besar daripada nilai r
lain apabila mengalami masalah yang belum tabel (0,266). Dengan demikian dapat
mereka mengerti. disimpulkan bahwa semua indikator dalam
Rata-rata variabel keterbukaan pengalaman penelitian ini valid dan dapat digunakan untuk
sebesar 3,96. Hal ini menunjukkan bahwa rata- analisis selanjutnya
rata responden setuju dari semua indikator Berdasarkan hasil uji reliabilitas diketahui
variabel keterbukaan pengalaman. Hal ini dapat besarnya nilai cronbach alpha pada indikator di
dilihat dari jawaban responden yang lebih banyak tiap variabel keramahan, keterbukaan
menjawab dengan skor 4 dan 5 atau setuju dan pengalaman, knowledge sharing dan kinerja
sangat setuju. karyawan lebih besar dari nilai kritis 0.6, dengan
3) Variabel Knowledge Sharing demikian dapat disimpulkan dimensi di tiap
Variabel knowledge sharing, responden variabel keramahan, keterbukaan pengalaman,
memberikan jawaban tertinggi untuk indikator knowledge sharing dan kinerja karyawan adalah
embodied knowledge dengan skor rata-rata reliabel/ konsisten dan dapat digunakan pada
sebesar 4,13. Hal ini menunjukkan rata-rata analisis selanjutnya.
responden setuju atas indikator embodied
knowledge yaitu pengetahuan yang dimiliki Hasil Partial Least Square (PLS)
perusahaan sedang ditulis untuk memudahkan Untuk mengetahui seberapa besar
sharing antara lain SOP dan manual. pengaruh keramahan dan keterbukaan pengalaman
Rata-rata variabel knowledge sharing terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh
sebesar 3,94. Hal ini menunjukkan bahwa rata- knowledge sharing PT. PLN (Persero) Distribusi
rata responden setuju dari semua indikator Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri,
variabel knowledge sharing. Hal ini dapat dilihat dilakukan analisa dengan menggunakan partial
dari jawaban responden yang lebih banyak least square dikarenakan sampel yang ada
menjawab dengan skor 4 atau setuju. jumlahnya kurang dari 100. Berikut adalah hasil
4) Variabel Kinerja Karyawan dari analisa partial least square:
Variabel kinerja karyawan responden
memberikan jawaban tertinggi untuk indikator Analisis Mediating
dependability dengan skor rata-rata sebesar 4,33. 1. Evaluasi Outer Model
Hal ini menunjukkan rata-rata responden setuju a) Convergent Validity
atas indikator dependability yaitu karyawan Suatu indikator dikatakan memenuhi
bertanggung jawab atas pekerjaan yang mereka convergent validity jika mempunyai nilai loading
lakukan. di atas 0,5. Berikut analisis convergent validity
Rata-rata variabel kinerja karyawa sebesar untuk variabel keramahan, keterbukaan
4,09. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pengalaman, knowedge sharing dan, kinerja
responden setuju dari semua indikator variabel karyawan.
kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari Berdasar outer loading untuk variabel
jawaban responden yang lebih banyak menjawab keramahan, keterbukaan pengalaman, knowledge
dengan skor 4 dan 5 atau setuju dan sangat setuju. sharing dan kinerja karyawan dapat diketahui
bahwa ada beberapa indikator yang belum
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data memenuhi validitas konvergen (convergent
Validitas adalah kemampuan instrumen validity) artinya indikator tersebut belum baik
(kuesioner) dalam mengukur objek (variable) dalam mengukur variabel keramahan, keterbukaan
yang akan diukur. Uji validitas dilakukan terhadap pengalaman, knowledeg sharing dan kinerja
masing-masing pernyataan yang membentuk karyawan. Hal ini dapat dilihat nilai original
suatu variabel penelitian. Dalam mengukur sample estimate dari beberapa indikator tersebut
validitas digunakan korelasi product moment kurang dari 0.5, sehingga indikator-indikator

176
tersebut harus dihilangkan dari model. Indikator- nilai korelasi antara kinerja karyawan keramahan
indikator tersebut adalah X1.1, X1.2, X1.4, X1.7, dan keterbukaan pengalaman, dan knowledge
X2.3, X2.6, Y1, Y2, Y6, Z1, Z2, dan Z8. sharing masing-masing adalah 0.530268,
Berdasar outer loading putaran ke dua 0.543742, 0.578134. Ketiga nilai korelasi tersebut
untuk variabel keramahan, keterbukaan lebih kecil dari nilai akar AVE, dengan demikian
pengalaman, knowledge sharing dan kinerja dapat disimpulkan variabel keramahan sudah
karyawan dapat diketahui bahwa ada beberapa memiliki discriminant validity yang baik.
indikator yang masih belum memenuhi validitas Perhitungan akar AVE pada variabel
konvergen (convergent validity) artinya indikator knowledge sharing sebesar 0,765858, sementara
tersebut belum baik dalam mengukur variabel nilai korelasi antara knowledge sharing,
keramahan, keterbukaan pengalaman, knowledge keramahan keterbukaan pengalaman, dan kinerja
sharing dan kinerja karyawan. Hal ini dapat karyawan masing-masing adalah 0.651241,
dilihat nilai original sample estimate dari 0.767847, 0.530268. Ketiga nilai korelasi tersebut
beberapa indikator tersebut kurang dari 0.5, lebih kecil dari nilai akar AVE, dengan demikian
sehingga indikator-indikator tersebut harus dapat disimpulkan variabel keramahan sudah
dihilangkan dari model. Indikator-indikator memiliki discriminant validity yang baik.
tersebut adalah Z2. c) Composite Reliability
Berdasarkan hasil convergent validity Bagian ketiga pada outer model adalah
putaran kedua diketahui bahwa nilai loading pada menguji composite reliability. Composite
analisis convergent validity putaran kedua sudah reliability menguji nilai reliabilitas antara blok
memenuhi syarat lebih dari 0,5, sehingga dapat indikator dari konstruk yang membentuknya.
dikatakan semua indikator dari variabel Composite reliability adalah baik jika nilainya
keramahan, keterbukaan pengalaman, knowledge diatas 0,70. Nilai composite reliability untuk
sharing dan kinerja karyawan sudah memenuhi semua variabel dan indikator lebih besar dari 0,70.
convergent validity dan dapat dilanjutkan ke Dengan demikian model variabel tersebut telah
analisis selanjutnya. memenuhi composite reliability.
b) Discriminant Validity
Selanjutnya akan dilakukan pengujian 2. Evaluasi Inner Model
discriminant validity dengan melihat nilai akar Berdasar tujuan penelitian, untuk
average variance extracted (AVE) untuk setiap mengetahui hubungan antara varaibel keramahan
konstruk dan membandingkannya dengan korelasi dan keterbukaan pengalaman tidak dapat
antar konstruk. dijelaskan menggunakan analisis smart-PLS
Model memiliki discriminant validity yang karena dalam PLS tidak ada tanda hubung antara
baik, jika akar AVE untuk setiap variabel dalam variabel laten exogen, tetapi menggunakan
model lebih tinggi dari korelasi antara dimensi bantuan SPSS.
tersebut dengan dimensi lainnya. Diketahui dari Syarat agar variabel knowledge sharing
perhitungan akar AVE pada variabel keramahan dapat disebut sebagai variabel yang memoderasi
sebesar 0,786372, sementara nilai korelasi antara pengaruh antara keramahan dan keterbukaan
keramahan dan keterbukaan pengalaman, pengalaman terhadap kinerja karyawan maka
knowledge sharing dan kinerja karyawan masing- keempat variabel tersebut harus signifikan.
masing adalah 0.712302, 0.543742, 0.651241. Hubungan keramahan dengan knowledge sharing,
Ketiga nilai korelasi tersebut lebih kecil dari nilai keterbukaan pengalaman dengan knowledge
akar AVE, dengan demikian dapat disimpulkan sharing. Hubungan antara keramahan dengan
variabel keramahan sudah memiliki discriminant kinerja karyawan, hubungan antara keterbukaan
validity yang baik. pengalaman dengan kinerja karyawan, hubungan
Perhitungan akar AVE pada variabel antara knowledge sharing dengan kinerja
keterbukaan pengalaman sebesar 0,773121, karyawan.
sementara nilai korelasi antara keramahan dan 1) R-square
keterbukaan pengalaman, knowledge sharing dan Berdasarkan pengolahan data dengan PLS,
kinerja karyawan masing-masing adalah dihasilkan nilai koefisien determinasi (R-square)
0.578134, 0.767847, 0.712302. Ketiga nilai sebesar 37,8362% artinya besarnya pengaruh
korelasi tersebut lebih kecil dari nilai akar AVE, penerapan keramahan, keterbukaan pengalaman,
dengan demikian dapat disimpulkan variabel knowledge sharing, terhadap kinerja karyawan
keramahan sudah memiliki discriminant validity PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
yang baik. Pelayanan dan Jaringan Kediri adalah sebesar
Perhitungan akar AVE pada variabel 37,8362%, sedangkan 62.1638% sisanya
kinerja karyawan sebesar 0,698044, sementara dipengaruhi faktor lain yang juga berpengaruh

177
terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Hasil estimasi inner weight untuk variabel
Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan keterbukaan pengalaman dan kinerja karyawan
Jaringan Kediri. menunjukkan nilai path sebesar 0.294544 dengan
Besarnya pengaruh keramahan, nilai t-statistik sebesar 1.751404, dimana nilai t-
keterbukaan pengalaman, terhadap knowledge statistik tersebut kurang dari 1,96, hal ini
sharing pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa menunjukkan tidak adanya pengaruh yang
Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri adalah signifikan variabel keterbukaan pengalaman
sebesar 61,11673% sedangkan 38,88327% terhadap kinerja karyawan. Hasil estimasi inner
sisanya dipengaruhi faktor lain yang juga weight untuk pengaruh variabel keterbukaan
berpengaruh terhadap knowledge sharing PT. pengalaman terhadap knowledge sharing
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area menunjukkan nilai path sebesar 0.617034 dengan
Pelayanan dan Jaringan Kediri. nilai t-statistik sebesar 7.739790, dimana nilai t-
2) Uji Kausalitas statistik tersebut lebih dari 1,96, hal ini
Hasil analisa PLS juga menghasilkan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
koefisien path pada inner model: variabel keterbukaan pengalaman terhadap
knowledge sharing.
Tabel 1. Hasil dari Inner Weight Hasil estimasi inner weight untuk
Original T- Ketera pengaruh variabel knowledge sharing terhadap
Hubungan
sample (O) Statistic ngan kinerja karyawan menunjukkan nilai path sebesar
Tidak 0.150429 dengan nilai t-statistik sebesar
Keramahan ->
0.235973 1.867513 Signifik 1.075217, dimana nilai t-statistik tersebut kurang
Kinerja
an dari 1,96, hal ini menunjukkan tidak adanya
Keramahan -> Signifik pengaruh yang signifikan variabel knowledge
0.211727 2.934901
Knowledge sharing an sharing terhadap kinerja karyawan.
Keterbukaan Tidak
Dengan demikian hasil penelitian ini
pengalaman -> 0.294544 1.751404 Signifk
Kinerja an menyatakan bahwa keramahan dan keterbukaan
Keterbukaan pengalaman berpengaruh signifikan terhadap
pengalaman -> 0.617034 7.739790 Signifik knowledge sharing pada PT. PLN (Persero)
Knowledge sharing an Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan
Tidak Jaringan Kediri. Sedangkan Keramahan dan
Knowledge sharing
0.150429 1.075217 Signifik keterbukaan pengalaman tidak berpengaruh
-> Kinerja
an signifikan terhadap kinerja karyawan, knowledge
Sumber: Output PLS, 2011 sharing juga tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Hasil estimasi inner weight untuk Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri. Hal di
pengaruh keramahan dengan kinerja, atas dapat dijelaskan dengan diagram path sebagai
menunjukkan nilai path sebesar 0.235973 dengan berikut:
nilai t-statistik sebesar 1.867513 dan tingkat
signifikan sebesar 5% (t tabel signifikan 5 % =
1,96) dimana nilai t- statistik tersebut kurang dari
dari 1,96 hal ini menunjukkan tidak adanya
pengaruh yang signifikan variabel keramahan
terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan tabel di
atas dapat disimpulkan bahwa hasil estimasi inner
weight untuk keramahan dan knowledge sharing
menunjukkan nilai path sebesar 0.211727 dengan
nilai t- statistik sebesar 2.934901, dimana nilai t-
statistik tersebut lebih dari 1,96, hal ini
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
variabel keramahan terhadap knowledge sharing.

178
sharing pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Area Pelayanan dan Jaringan Kediri dan memiliki
outer loading yang positif. Hal ini sejalan dengan
pendapat Organ & Lingl, (1995) dalam Matzler
(2010) yang mengemukakan bahwa keramahan
memerlukan bergaul dengan orang lain dalam
menyenangkan hubungannya. Karena berbagi
pengetahuan adalah bentuk kegunaan tempat
kerja, kerjasama, dan kolaborasi dan memerlukan
kerjasama dan keakuran antara rekan kerja.
Berdasarkan distribusi jawaban responden
didapatkan bahwa indikator tender-mindedness
memperoleh nilai rata-rata tertinggi dari indikator
yang membentuk variabel keramahan. Hal
tersebut ditunjukkan melalui hasil skor rata-rata
sebesar 4,16. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa indikator tender-mindedness lebih kuat
dalam membentuk variabel keramahan
dibandingkan dengan indikator lainnya. Hal ini
Gambar 1. Hasil Diagram Path menunjukkan bahwa karyawan pada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Area Pelayanan dan
Sumber: Data primer diolah Jaringan Kediri yang mempunyai tender-
mindedness tinggi akan cenderung melakukan
Pembahasan knowledge sharing pada karyawan lain.
Berikut akan dibahas temuan penelitian Melalui hasil estimasi inner weight yang
atas analisis data empiris sehubungan dengan menggunakan bantuan software Smart PLS yang
hipotesis yang diajukan, yaitu pengaruh menunjukkan pengaruh yang signifikan antara
keramahan dan keterbukaan pengalaman terhadap variabel keramahan terhadap knowledge sharing.
kinerja karyawan yang dimediasi oleh knowledge Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
sharing. dilakukan oleh Matzler, et al (2010) bahwa
1) Pengaruh Keramahan terhadap keramahan berpengaruh signifikan positif
Knowledge Sharing terhadap knowledge sharing.
Berkembangnya pengetahuan yang ada di 2) Pengaruh Keterbukaan Pengalaman
perusahaan menuntut para karyawan untuk terhadap Knowledge Sharing
melakukan knowledge sharing dengan karyawan Berkembangnya pengetahuan yang ada di
lain. Karena aset perusahaan yang terpenting saat perusahaan menuntut para karyawan untuk
ini berada pada sumber daya manusia yang dapat melakukan knowledge sharing dengan karyawan
berbagi pengetahuan. Hal ini dilakukan agar lain. Karena aset perusahaan yang terpenting saat
perusahaan tidak kehilangan pengetahuan yang ini berada pada sumber daya manusia yang dapat
ada pada diri karyawan saat mereka nanti pensiun, berbagi pengetahuan. Hal ini dilakukan agar
meninggal ataupun mutasi. Pada PT. PLN perusahaan tidak kehilangan pengetahuan yang
(Persero) Distribusi Jawa Area Pelayanan dan ada pada diri karyawan saat mereka nanti pensiun,
Jaringan Kediri para karyawan dituntut untuk meninggal ataupun mutasi. Pada PT. PLN
melakukan knowledge sharing. Keramahan pada (Persero) Distribusi Jawa Area Pelayanan dan
kepribadian para karyawan ini akan Jaringan Kediri para karyawan dituntut untuk
mempengaruhi bagaimana karyawan akan melakukan knowledge sharing. Keramahan pada
melakukan knowledge sharing kepada karyawan kepribadian para karyawan ini akan
lainnya. mempengaruhi bagaimana karyawan akan
Keramahan yang memiliki enam indikator melakukan knowledge sharing kepada karyawan
trust, straightforwardness, altruism, compliance, lainnya.
modesty, dan tender-mindedness berpengaruh Berdasarkan uji yang telah dilakukan
signifikan terhadap knowledge sharing. dapat diketahui bahwa keterbukaan pengalaman
Berdasarkan uji yang telah dilakukan dapat yang terbentuk dari enam indikator fantasy,
diketahui bahwa dengan tingginya keramahan aesthetic, feelings, action, ideas, dan value
karyawan dapat meningkatkan knowledge sharing berpengaruh signifikan terhadap knowledge
antar karyawan. Hal ini karena kelima indikator sharing pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
keramahan berpengaruh terhadap knowledge

179
Area Pelayanan dan Jaringan Kediri dan memiliki meningkatkan kinerja karyawan pada PT PLN
outer loading yang positif. (Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Kediri.
Berdasarkan distribusi jawaban responden Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
didapatkan bahwa indikator feelings memperoleh penelitian Suliman, et al (2010) yang menjelaskan
nilai rata-rata tertinggi dari indikator yang bahwa keramahan bepengaruh negatif terhadap
membentuk variabel keterbukaan pengalaman. kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menolak
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teori dari Thoresen, et al (2004) menjelaskan
indikator feelings lebih kuat dalam membentuk bahwa agreeableness (keramahan) berpengaruh
variabel keterbukaan pengalaman dibandingkan signifkan positif terhadap kinerja karyawan.
dengan indikator lainnya. Hal ini menunjukkan 4) Pengaruh Keterbukaan Pengalaman
bahwa karyawan yang mempunyai feelings terhadap Kinerja Karyawan.
(Individu yang menyadari dan menyelami emosi Keterbukaan pengalaman yang terbentuk
dan perasannya sendiri) yang tinggi akan dari enam indikator yaitu fantasy, aesthetic,
cenderung melakukan knowledge sharing pada feelings, action, ideas, dan value tidak
karyawan lain. berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Melalui hasil estimasi inner weight yang pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Area
menggunakan bantuan software Smart PLS yang Pelayanan dan Jaringan Kediri. Berdasarkan
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan distribusi jawaban responden didapatkan bahwa
antara variabel keramahan terhadap knowledge indikator value memiliki skor rata-rata paling
sharing. Hasil penelitian ini mendukung rendah yaitu sebesar 3,44 adalah “saya lebih suka
penelitian yang dilakukan oleh Matzler, et al menghabiskan waktu di dalam lingkungan yang
(2010) bahwa keterbukaan pengalaman familiar dengan saya dibandingkan menghabiskan
berpengaruh signifikan positif terhadap waktu dengan lingkungan yang berbeda”. Hal ini
knowledge sharing. mengindikasikan bahwa responden lebih suka
3) Pengaruh Keramahan terhadap Kinerja menghabiskan waktu di dalam lingkungan yang
Karyawan. berbeda. Mereka menganggap lingkungan yang
Keramahan dalam penelitian ini terbentuk berbeda akan lebih memberikan kenyamanan bagi
dari enam indikator yaitu trust, mereka dalam memberikan keterbukaan
straightforwardness, altruism, compliance, pengalaman pada karyawan lain. Item pernyataan
modesty, dan tender-mindedness tidak ini yang menjadikan tingkat keterbukaan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pengalaman tidak memiliki pengaruh yang
pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Area signifikan terhadap kinerja karyawan. Sehingga
Pelayanan dan Jaringan Kediri. hal ini menjadikan tingkat keterbukaan
Berdasarkan distribusi jawaban responden pengalaman rendah dan tidak berpengaruh pada
didapatkan bahwa indikator compliance memiliki kinerja karyawan. Selain value terdapat indikator
skor rata-rata paling rendah yaitu sebesar 3,38 yang rendah juga yaitu ideas dengan skor rata-rata
adalah “Saya mudah menerima reaksi terhadap sebesar 3,75 dengan item pernyataannya adalah
konflik interpersonal”. Hal ini mengindikasikan “saya memiliki pemikiran yang berbeda dengan
bahwa responden tidak mudah menerima reaksi orang lain sehingga saya tidak ragu untuk
terhadap konflik interpersonal karena mereka memberikan ide saya dalam sebuah diskusi”. Item
menganggap di dalam suatu perusahaan adalah pernyataan ini mengindikasikan bahwa responden
melakukan bagaimana melakukan pekerjaan ketika berdiskusi tidak selalu memberikan ide
sebaik-baiknya. Item pernyataan ini yang atau pemikirannya karena mereka menganggap
menjadikan tingkat keramahan tidak memiliki lawan berdiskusi mereka tidak sepaham dengan
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja apa yang dipikirkan.
karyawan. Sehingga hal ini menjadikan tingkat Melalui hasil estimasi inner weight yang
keramahan rendah dan tidak berpengaruh pada menggunakan bantuan software Smart PLS yang
kinerja karyawan. menunjukkan tidak adanya pengaruh yang
Melalui hasil estimasi inner weight yang signifikan variabel keterbukaan pengalaman
menggunakan bantuan software Smart PLS yang terhadap kinerja karyawan. Maka dapat dijelaskan
menunjukkan tidak adanya pengaruh yang bahwa variabel keterbukaan pengalaman belum
signifikan antara variabel keramahan terhadap menjadi variabel yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan. Maka dapat dijelaskan bahwa kinerja karyawan, terdapat variabel lain yang
variabel keramahan belum menjadi variabel yang dapat mempengaruhi atau meningkatkan kinerja
dapat mempengaruhi kinerja karyawan, terdapat karyawan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
variabel lain yang dapat mempengaruhi atau Timur APJ Kediri.

180
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil adalah karyawan yang fresh graduate, jadi mereka
penelitian Suliman, et al (2010) yang menjelaskan masih baru dan belum sepenuhnya tau mengenai
bahwa keterbukaan pengalaman berpengaruh knowledge sharing yang ada di perusahaan. Hal
negatif terhadap kinerja karyawan. Hasil ini mengakibatkan lemahnya pengaruh knowledge
penelitian ini menolak teori dari Thoresen, et al sharing terhadap kinerja karyawan.
(2004) yang mengungkapkan bahwa keterbukaan Melalui hasil estimasi inner weight yang
pengalaman berpengaruh signifkan positif menggunakan bantuan software Smart PLS yang
terhadap kinerja karyawan. menunjukkan tidak adanya pengaruh yang
5) Pengaruh Knowledge Sharing terhadap signifikan antara variabel knowledge sharing
Kinerja Karyawan. terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat
Knowledge sharing sebagai variabel dikatakan bahwa knowledge sharing belum bisa
mediasi dalam pengaruh keramahan dan menjadi variabel mediasi antara keramahan dan
keterbukaan pengalaman terhadap kinerja keterbukaan terhadap kinerja karyawan. Ada
karyawan terbentuk dari lima indikator yaitu variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja
embrained knowledge, embodied knowledeg, karyawan selain knowledge sharing dan yang
embedded knowledge, encoded knowledge, dan dapat menjadi mediasi antara variabel keramahan
encultured knowledge. Berdasarkan uji yang telah dan keterbukaan pengalaman terhadap kinerja
dilakukan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa karyawan selain knowledge sharing di PT PLN
Area Pelayanan dan Jaringan Kediri dapat (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan
diketahui bahwa pengaruh knowledge sharing dan Jaringan Kediri.
terhadap kinerja karyawan hasilnya tidak Hasil penelitian ini sejalan dengan
signifikan. penelitian yang dilakukan oleh Woerkom dan
Berdasarkan distribusi jawaban responden Sanders (2010) bahwa knowledge sharing
didapatkan bahwa indikator embrained berpengaruh negatif pada kinerja individu dalam
(pengetahuan konseptual dan kognitif) tim. Hasil penelitian ini menolak teori dari
memperoleh nilai rata-rata rendah dari indikator Subagyo (2007:3) yang menjelaskan bahwa salah
yang membentuk variabel knowledge sharing satu hal yang mempengaruhi kinerja karyawan
dengan skor rata-rata 3,84. Item pernyataan ini adalah berbagi pengetahuan.
adalah “Sedang terjadi penyebaran pengetahuan
yang sudah terbukti keberhasilannya meskipun KESIMPULAN
belum ditulis di tempat kerja”. Hal ini Berdasarkan pada hasil dan pembahasan
mengindikasikan bahwa pengetahuan yang ada yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka
diperusahaan sudah terlaksana tetapi belum dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
sepenuhnya terbukti keberhasilannya. Selain 1. Keramahan berpengaruh signifikan terhadap
encoded knowledge, terdapat indikator yang rata- knowledge sharing. Hal ini menunjukkan
rata skornya rendah yaitu encoded knowledge bahwa keramahan antar karyawan yang baik,
(pengetahuan yang dikodekan dalam buku) yang maka akan meningkatkan knowledge sharing
ditunjukkan melalui hasil skor rata-rata sebesar pada karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi
3,75. Item pernyataan pada indikator ini adalah Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan
“pengetahuan tertulis sudah mulai tersistem dan Kediri.
dibakukan seperti teknologi, product 2. Keterbukaan pengalaman berpengaruh
specifications, manual, paten, dan lisensi” dan signifikan terhadap knowledge sharing. Hal
“membentuk kelompok-kelompok diskusi yang ini menunjukkan bahwa keterbukaan
berinteraksi secara regular di tempat kerja”. Hal pengalaman antar karyawan dengan baik,
ini mengindikasikan bahwa responden merasa maka akan meningkatkan knowledge sharing
knowledge sharing belum sepenuhnya berjalan di pada karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi
perusahaan. Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan
Hasil wawancara yang telah dilakukan Kediri.
dengan salah satu karyawan bidang SDM & 3. Keramahan tidak berpengaruh signifikan
Keuangan menunjukkan bahwa hasil knowledge terhadap kinerja karyawan. Hal ini
sharing yang ada di perusahaan masih berjalan menunjukkan bahwa keramahan antar
kurang lebih satu setengah tahun tahun. Jadi, karyawan, belum dapat meningkatkan kinerja
knowledge sharing yang ada di PT. PLN (Persero) karyawan pada PT. PLN (Persero) Distribusi
Distribusi Jawa Area Pelayanan dan Jaringan Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan
Kediri masih tahap awal perintisan knowledge Kediri. Maka dapat disimpulkan bahwa ada
sharing. Diketahui juga bahwa ada beberapa variabel lain yang dapat mempengaruhi
karyawan yang melakukan knowledge sharing ini kinerja karyawan selain keramahan.

181
4. Keterbukaan pengalaman tidak berpengaruh DAFTAR ACUAN
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini Amirin, T. 2010. Populasi dan Sampel Penelitian
menunjukkan bahwa keterbukaan 4. Ukuran Sampel Rumus Slovin.
pengalaman antar karyawan, belum dapat (Online),(http://tatangmanguny.wordpres
meningkatkan kinerja karyawan pada PT. s.com/2010/04/19/ukuran-sampel-rumus-
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area slovin/, diakses 18 Mei 2011)
Pelayanan dan Jaringan Kediri. Maka dapat Anggraini, K. D. 2010. “Pengaruh Dimensi
disimpulkan bahwa ada variabel lain yang Desain Organisasional Terhadap
dapat mempengaruhi kinerja karyawan selain Kepuasan Pembagian Pengetahuan
keterbukaan pengalaman. antara Unit Pada PT Terra Computer
5. Knowledge sharing tidak berpengaruh System”. Surabaya: Universitas
signifikan terhadap kinerja karyawan, karena Airlangga
ada variabel lain yang dapat mempengaruhi Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
kinerja karyawan selain knowledge sharing Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Cipta.
Area Pelayanan dan Jaringan Kediri. Cho, N. et al. 2007. An Empirical Study on The
Berdasarkan hasil penelitian dan Effect of Individual Factors on
pengamatan yang telah dilakukan, peneliti dapat Knoweledge Sharing By Knowledge
memberikan beberapa masukan sebagai berikut: Type. Journal of Global Business and
1. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Technology. Vol. 3: No.2.
Area Pelayanan dan Jaringan Kediri Daft, I.R. 2001. Era Baru Manajemen. Buku 2,
disarankan untuk lebih meningkatkan Edisi:9. Jakarta:Salemba Empat
penerapan knowledge sharing dengan cara Dessler, G. 2008. Manajemen Sumber Daya
memperkenalkan lebih jauh tentang manfaat Manusia. Edisi 10. Indonesia: PT Indeks.
knowledge sharing, pelatihan untuk para Evans, C. 2003. Managing for Knowledge HR’s
karyawan, dan mengadakan kelompok Strategi Role. Biddles, British: Oxford
diskusi antar karyawan atau Bidang. Fang, C dan Liu, W. 2008. The effect of
2. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan personality on willingness and behavior
yaitu jumlah sampel yang kecil dan hanya of knowledge
terbatas pada karyawan yang ada di PT. PLN sharing.(Online),(http://www.ncu.edu.tw
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area /~ncu7020/Files/Phd_Repord/97/14/pape
Pelayanan dan Jaringan Kediri saja sehingga r.pdf ,diakses 20 November 2010).
perlu dilakukan generalisasi yang lebih baik Feist, J dan Feist, J.G. 2009. Teori Kepribadian.
dalam penentuan populasi dan sampel. Theories of Personality. Buku 2: Edisi 7
3. Berpijak dari keterbatasan tersebut, penulis Jakarta: Salemba Humanika.
memberikan saran untuk penelitian Friedman, H and Schustack, M. 2006.
selanjutnya, yaitu: Kepribadian : Teori Klasik dan Riset
a. Diharapkan untuk melakukan penelitian Modern. Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
dengan memperluas jumlah populasi Ghozali, I. 2008. Konsep dan Aplikasi dengan
pada beberapa lokasi unit-unit Program AMOS 16.0. Semarang: Undip
perusahaan sehingga sampel yang Ghozali, I. 2008. Structural Equation Modeling:
diambil akan lebih baik sebagai langkah Metode Alternatif dengan Partial Least
generalisasi untuk memenuhi kriteria Square. Semarang. Undip
metodologi penelitian yang digunakan. Gibson, et al. 1985. Organisasi Perilaku,
b. Diharapkan untuk melakukan penelitian Struktur, Proses. Jakarta : Erlangga
dengan menggunakan variabel Gomes, F, C. 2003. Manajemen Sumber Daya
keramahan, keterbukaan pengalaman, Manusia. Yogyakarta: Andi
knowledge sharing dan kinerja Greenberg, J dan Baron, A.R. 2008. Behavior in
karyawan pada perusahaan lain sesuai Organization. United State of America:
dengan yang diterapkan perusahaan Perason Prentice Hall
sebelumnya, sehingga bisa Gupta, B. 2008. Role of Personality in Knowledge
merepresentasikan keadaan keramahan, Sharing and knowledge aquitition
keterbukaan pengalaman, knowledge Journal of the Indian Academy of
sharing dan kinerja karyawan suatu Applied Psychology. (Online), Vol. 34,
perusahaan secara keseluruhan. No.1, 143-149,
(http://medind.nic.in/jak/t08/i1/jakt08i1p
143.pdf diakses 9 Maret 2011).

182
Hall, S.C dan Lindzey, G. 1970. Theories of pada Mahasiswa Suku Jawa”. Fakultas
Personality. Second Edition. New York, Psikologi Universitas
London, Sydney, Turonto. Airlangga.(Online),Vol.7No.3,(journal.un
Handoko, T. 2001. Manajemen Personalia & air.ac.id/.../05%20%20Analisis%20Faktor
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: %20Alat%20Ukur%20Kepribadian%20B
BPFE ig%2, diakses 15 November 2010).
Haron, H. 2005. “Conceptualization of Tacit Mathis, R.L dan Jackson, H.J. 2002. Manajemen
Knowledge Dimension. Proceedings of Sumber Daya Manusia. Buku 2.
the Postgraduate Annual Research Penerjemah Jimmy Sadeli dan Bayu
Seminar”. Universiti Teknologi Malaysia. Prawira Hie. Jakarta: Salemba Empat.
(Online), Matzler K, Renzl B, and dkk. 2008. Personality
(http://eprints.utm.my/3334/1/Rose_Alind Traits and Knowledge Sharing. Journal
a_- of economic psychology. (Online), P
_Conceptualization_of_Tacit_Knowledge 301-313, Http://Sciencedirect.com,
_Dimension.pdf, diakses 10 Maret 2011). diakses 15 Oktober 2010).
Helmstedter, E. 2003. The Economics of Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis
Knowledge Sharing. USA: Edward Elgar. Kompetensi. Surabaya: Ghalia Indonesia.
Herlinda, A. 2007. “Pengaruh Karakteristik Nasrudin, E. 2010. Psikologi Manajemen.
Individu terhadap Kinerja Karyawan Bandung: CV Pustaka Setia.
Biro SDM dan Umum Perum Perhutani Nimran, U. 2009. Perilaku Organisasi. Bandung:
Unit II Jawa Timur”. Surabaya: UNAIR. Laros.
Huysman, M dan Wit, D. 2002. Knowledge Pasaribu, M. 2009. Knowledge Sharing Untuk
Sharing in Practice. Netherlands:Kluwer Meningkatkan Kinerja Layanan
Academic. Perusahaan. Jakarta : Gramedia.
Ivancevich, et al. 2005. Perilaku dan Manajemen Prawirosentono, S. 1999. Kebijakan Kinerja
Organisasi. Jilid 1, Edisi 7. Jakarta: Karyawan: Kiat Membangun Organisasi
Erlangga. Kompetitif Menjelang Perdagangan
Karkoulian, S and Osman, Y. 2007. Prediction of Bebas Dunia. Yogyakarta: BPFE
Knowledge Sharing from Big Five Robbins, S. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta:
Personality Traits via Interpersonal PT Indeks Gramedia.
Trust. Lebanese American University. Robbins, S dan Judge, A. T. 2007. Organizational
Koswara, E. 2003. Teori-teoti Kepribadian. Behavior. United State of America:
Bandung: PT. Eresco. Pearson Prentice Hall.
Suliman, Abubakr. et al. 2010. Personality Traits
Kreitner, R dan Kinicki, A. 2005. Perilaku and Work Performance in Duty Free
Organisasi. Edisi Kelima Jakarta : Industry. International Journal and
Salemba Empat. Management. (Online) Vol. 20 No. 1, pp.
Luthan, F. 1981. Organizational Behavior. Thrid 64-82, (Http://Emeraldinsight.com
Edition. Tokyo Japan: International diakses pada 9 Maret 2011).
Student Edition. Sanders B. A. 2008. “Using Personality traits to
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor predict police officer performance. An
Publik. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP Internasional Journal of Police
STIM YKPN Strategies & Management”. (Online),
Mangkunegara, P.A. 2005. Manajemen Sumber Vol. 31: No. 1, pp 129-147,
Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Http://Emeraldinsigt.com, diakses 15
PT Remaja Rosdakarya. Oktober 2010).
Mangkuprawira, S. 2004. Manajemen Sumber Setiarso, B. 2006. “Berbagi Pengetahuan”.
Daya Strategik. Jakarta Selatan: Ghalia Komunitas E-learning Ilmu
Indonesia. Komputer.com.(Online),(http://ilmukomp
Marques, D. dkk. 2008. Knowledge sharing uter.org/wpcontent/uploads/2006/09/bse-
networks and performance. (Online), kmitb.pdf, diakses 5 November 2010).
Vol.14,N.º2,161-192. Subagyo, H. 2007. “Modul Pelatihan Knowledge
(http://www.scielo.oces.mctes.pt/pdf/cog Management. Makasar : Bursa
/v14n2/v14n2a04.pdf, diakses 9 Maret Pengetahuan Kawasan Indonesia Timur
2011). (BaKTI)”.
Mastuti, E. 2005. “Analisis Faktor Alat Ukur Subagyo, H. “Metodologi Pengukuran Peranan
Kepribadian Big Five (Adaptasi dari IPIP) Forum Diskusi dalam Proses Berbagi

183
Pengetahuan: Kasus Intra PDII-LIPI”. Umam, K. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung:
Jakarta: LIPI. (Online), Pustaka Setia
(http://ilmukomputer.org/wp- Winardi J. 2007. Manajemen Perilaku
content/uploads/2008/02/hendroskmukurs Organisasai. Jakarta : Kencana Prenada
na.pdf, diakses 27 Oktober 2010). Media Group
Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Woerkom, M and Sanders, K. 2010. “The
Bandung: Alfabeta. Romance of Learning from
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Disagreement: The Effectof Cohesiveness
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta and Disagreement on Knowledge Sharing
Supriyanto, A dan Machfudz, M. 2010. Behavior and Individual Performance
“Metodologi Riset Manajemen Sumber Within Teams”. (Online), 25:139-145,
Daya Manusia”. Malang: UIN-MALIKI http://www.springerlink.com/content/701t
PRESS. 381632k71113/fulltext.pdf diakses
Tim Penyusun. 2010. World Class Service. PT. tanggal 15 oktober 2010.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timut Wulandari, D. 2008. “Pengaruh Dimensi Sifat
APJ Kediri. Kepribadian Terhadap Kinerja Perawat
Tim Penyususun. 2006. Panduan Penulisan dan Bagian Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Penilaian Skripsi. Surabaya: Universitas Adi Husada Kapasari”. Surabaya:
Negeri Surabaya. Universitas Airlangga
Thoresen, Carl. et al. 2004. The Big Personality Yuliazmi. 2005. Tesis “Penerapan Knowledge
traits and individual Job Performance Management pada Perusahaan
Growth Trajectories in Mantenance and Reasuransi: Studi kasus di PT.
Transitional Job Stages”. Journal of Reasuransi Nasional Indonesia”. Jakarta:
Applied Psychology. (Online), Universitas Budi Luhur. (Online),
Vol.89,No.5,835–853. (riyogarta.com/downloads/tesis_yuliazmi.
(faculty.washington.edu/mdj3/MGMT58 pdf, diakses 7 November 2010).
0/Readings/.../Thoreson.pdf, diakses 9 Yusuf, S dan Nurihsan, J. Teori Kepribadian.
Maret 2011). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
www.pln.com, diakses tanggal 24 Desember 2010

184
PENGARUH KERAMAHAN DAN KETERBUKAAN PENGALAMAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN YANG DIMEDIASI OLEH
KNOWLEDGE SHARING PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA
TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN KEDIRI

SOFIA SURYARIANA1
Email:sofiasuryariana@gmail.com

Abstract
Economy development of globalization which is indicated by the rapid developments in information
technology have an impact on the importance of human resource development-based knowledge sharing to
support each activity within the organization. Every employee is required to be able to perform their jobs
and adapt to the environment and the partners who have different personality traits of agreeableness and
openness to experience. This study aims to examine and analyze whether this study aims to test and analyze
whether the influence of agreeableness and openness to experience on performance of employees which were
mediated by knowledge sharing at PT. PLN (Persero) Distribution of East Java Area Network and Services
Kediri.
The sampling technique of this study is using proportionate stratified random sampling with sample
size of 55 respondents. Statistical analysis method was used Partial Least Square (PLS) with the help of the
SMART PLS and SPSS 16.0 software. Based on the result of analysis showed that agreeableness and
openness to experience has positive effect and significant impact on the knowledge sharing with value t-
statistics of 2.934 and 7.739. Agreeableness and openness to experience has not positive effect and
significant impact on the performance of employees with a value t-statistics of 1.867 and 1.751. Variable
knowledge sharing has not positive effect and significant impact on the performance of employees with a
value t-statistics of 1.075.
The result showed that the value of agreeableness and openness to experience on knowledge sharing
were 61.11 %, while the remaining 38.88 % effected by other variables. The influence of agreeableness,
openness to experience and knowledge sharing on the performance of employees were 37.83 %, while the
remaining 62.16 % effected by other variables.

Keywords: agreeableness, openness to experience, knowledge sharing, and employees of performance

PENDAHULUAN sesorang berperilaku dengan individu yang lain


Perkembangan perekonomian globalisasi dalam sebuah organisasi. Organ dan Ling, (1995)
yang diindikasikan dengan perkembangan pesat dalam Matzler (2010) mengemukakan bahwa
dalam teknologi informasi dan komunikasi, keramahan memerlukan bergaul dengan orang
membawa dampak pada pentingnya lain dalam menyenangkan hubungannya. Karena
pengembangan sumber daya manusia yang berbagi pengetahuan adalah bentuk kegunaan
berbasis pengetahuan untuk menunjang setiap tempat kerja, kerjasama, kolaborasi, dan keakuran
aktivitas dalam organisasi. Sumber daya manusia antara rekan kerja.
ini yang dimaksud adalah para karyawan yang Peran individu merupakan salah satu
mempunyai peranan penting di dalam suatu faktor penting dalam berbagi pengetahuan, maka
organisasi. perlu memahami lebih luas lagi mengenai
Setiap karyawan dituntut untuk dapat karakteristik kepribadian untuk memperoleh
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jabatan gambaran lebih tentang cara untuk
yang dipegang dan beradaptasi dengan lingkungan mempromosikan berbagi pengetahuan guna
serta rekan kerja yang mempunyai keramahan dan meningkatkan kinerja. Berbagi pengetahuan dari
keterbukaan pengalaman berbeda-beda. para karyawan akan memberikan pengetahuan
keramahan dan keterbukaan pengalaman yang baru bagi para karyawan lain yang sebelumnya
berbeda-beda ini akan mempengaruhi bagaimana tidak diketahui dalam pekerjaannya. Berbagi
1
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya

167
pengetahuan dengan karyawan lain akan data dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
membangun dan membuat para karyawan menjadi Area Pelayanan dan Jaringan Kediri tahun 2010
lebih kreatif dan berkembang dalam bekerja. yang menjelaskan bahwa pegawai PT PLN
Judge dan Ilies (2002) dalam Karkoulian (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan
dan Osman (2007) menjelaskan “these five dan Jaringan Kediri yang berumur 51-56 tahun
personality dimensions affect the employees’ sebanyak 50 orang, hal ini menunjukkan bahwa
behavior and job performance to varying beberapa tahun lagi pegawai yang telah lama
degrees”. Manusia adalah sumber daya penting bekerja dan berkontribusi besar akan kemajuan
bagi semua organisasi. Keberhasilan suatu PLN akan pensiun. Hal ini tidak sebanding
perusahaan dalam menjalankan semua dengan generasi penerus PLN yang berusia 21-
aktivitasnya tidak lepas dari peranan manusia 30 tahun hanya berjumlah 25 orang pegawai.
sebagai pengelolanya. Oleh karena itu perlu bagi Hal ini perlu diperhatikan oleh PT PLN (Persero)
pimpinan perusahaan mengetahui keramahan dan Distribusi Jawa Timur APJ Kediri. Tanpa
keterbukaan pengalaman dalam usahanya penerapan sistem knowledge sharing yang
meningkatkan kinerja karyawan. konsisten maka dengan banyaknya karyawan yang
Thoresen, et al (2004) mengemukakan tidak bekerja lagi di PLN sama artinya dengan
bahwa keramahan dan keterbukaan pengalaman kehilangan knowledge atau asset yang ada di
berpengaruh signifkan positif terhadap kinerja potensi karyawan (insani). Berdasarkan latar
karyawan. Sedangkan Suliman, et al (2010) belakang di atas, maka permasalahan penelitian
menjelaskan bahwa keramahan dan keterbukaan ini adalah sebagai berikut :
pengalaman berpengaruh negatif terhadap kinerja 1. Bagaimana keramahan berpengaruh terhadap
karyawan. Jadi kedua jurnal di atas terdapat knowledge sharing pada karyawan PT. PLN
research gap terkait dengan keramahan, (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
keterbukaan pengalaman dan kinerja karyawan. Pelayanan Jaringan Kediri?
Matzler, et al (2010) menjelaskan bahwa 2. Bagaimanaketerbukaan pengalaman
keramahan dan keterbukaan pengalaman berpengaruh terhadap knowledge sharing pada
berpengaruh signifikan positif terhadap karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
knowledge sharing. Sedangkan Gupta (2008) Timur Area Pelayanan Jaringan Kediri?
menjelaskan bahwa keterbukaan pengalaman 3. Bagaimana keramahan berpengaruh terhadap
berpengaruh negatif terhadap knowledge sharing. kinerja karyawan pada karyawan PT. PLN
Fang (2008) menjelaskan bahwa keramahan (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
berpengaruh negatif pada knowledge sharing. Jadi Pelayanan dan Jaringan Kediri?
ketiga pendapat di atas terdapat research gap 4. Bagaimana keterbukaan terhadap pengalaman
antara keramahan, keterbukaan pengalaman dan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
knowledge sharing. Woerkom dan Sanders (2010) karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
menjelaskan bahwa knowledge sharing Timur Area Pelayanan Jaringan Kediri?
berpengaruh negatif pada kinerja individu dalam 5. Bagaimana knowledge sharing berpengaruh
tim. Sedangkan Marques, et al (2008) terhadap kinerja karyawan pada karyawan PT.
menjelaskan bahwa knowledge sharing PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Pelayanan Jaringan Kediri?
Penjelasan dari Woerkom dan Sanders (2002) dan
Marques, et al (2008) terdapat research gap. The Big Five Personality
Sehingga dari keenam pendapat di atas terdapat Penelitian ini menggunakan istilah
research gap mengenai keramahan, keterbukaan keramahan (agreeableness) dan keterbukaan
pengalaman, knowledge sharing, dan kinerja pengalaman (openness to experience). Joomla
karyawan. (2009) dalam Nurhayati (2010:34) menjelaskan
PT PLN (Persero) yang selanjutnya dalam The Big Five Personality adalah suatu pendekatan
penelitian ini difokuskan pada PT PLN (Persero) yang digunakan dalam psikologi untuk melihat
Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan kepribadian manusia melalui trait yang tersusun
Jaringan Kediri yang merupakan salah satu Badan dalam lima buah domain kepribadian yang telah
Usaha Milik Negara (BUMN) berskala besar yang dibentuk dengan menggunakan analisis faktor.
bergerak pada bidang kelistrikan dan telah Lima traits kepribadian tersebut adalah
menerapkan knowledge sharing sejak tahun 2010. extraversion, agreeableness, conscientiousness,
Hal ini dibuktikan dengan adanya wawancara neuoriticism, openness to experiences. McCrae
yang telah dilakukan peneliti tanggal 23 Maret dan Costa (1985) dalam Feist dan Feist (2009)
2011 pada salah satu karyawan bagian SDM dan menjelaskan bahwa the big personality terdiri dari
Keuangan. Berkaitan pemaparan di atas, diperoleh

168
neurotisme, extraversi, keramahan, keterbukaan dan Feist (2009:137) menjelaskan bahwa
pengalaman, dan kesadaran. keterbukaan pengalaman adalah membedakan
antara orang-orang yang memiliki keragaman
Keramahan dengan orang-orang yang mempunyai suatu
Penelitian ini menggunakan istilah kebutuhan atas akhir yang sempurna, serta yang
keramahan dan agreeableness. Costa & McCrae tetap merasa nyaman dengan asosiasi mereka
(1985) dalam Feist dan Feist (2009:137) terhadap hal-hal dan orang-orang yang tidak
menjelaskan : Keramahan adalah membedakan asing. Orang yang tinggi keterbukaannya,
antara orang-orang yang berhati lembut dengan biasanya kreatif, imajinatif, penuh rasa penasaran,
mereka yang kejam. Orang-orang yang memiliki terbuka, dan lebih memilih variasi. Sebaliknya
skor yang mengarah pada keramahan cenderung mereka yang rendah keterbukaannya terhadap
mudah percaya, murah hati, pengalah, mudah pengalaman biasanya konvensional, rendah hati,
menerima, dan memiliki perilaku yang baik. konservatif, dan tidak terlalu penasaran terhadap
Mereka yang memiliki skor sebaliknya, sesuatu.
cenderung penuh curiga, pelit, tidak, ramah, Openness to experience mengacu pada
mudah kesal, dan penuh kritik terhadap orang bagaimana seseorang bersedia melakukan
lain.obbins dan Judge (2007:98) menjelaskan penyesuaian pada suatu ide atau situasi yang baru.
bahwa “agreeableness is an individual’s Seseorang dengan tingkat openness yang tinggi
propensity to defer to others. Highly agreeable digambarkan sebagai seseorang yang memiliki
people are cooperative, warm, and trusting. nilai minat berpetualang, value, kemampuan
People who score low on agreeableness are cold, imajinasi, emosionalitas, intelektualitas, dan
disagreeable, and antagonistic”. kebebasan (Costa & McCrae (1997) dalam
Costa & McCrae (1997) dalam Karkoulian & Osman (2007)).
Karkoulian & Osman (2007) menjelaskan: Cara mengukur keterbukaan pengalaman
Agreebleness dapat disebut juga social menurut Costa & McCrae (Pervin & John, 2001)
adaptibility atau likability yang mengindikasikan dalam Mastuti (2005) adalah kemampuan
seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang imajinasi (imagination), minat terhadap seni
selalu percaya, terus terang, berperilaku (artistic interest), emosionalitas (emotionality),
menolong, kerendahan hati, dan simpatik. Namun, minat berpetualangan (adventurousness),
ditemukan pula sedikit konflik pada hubungan intelektualitas (intellect), kebebasan (liberalism).
interpersonal yang diindikasikan dengan McCrae dan Costa (1985) dalam Feist dan Feist
compliance. Orang yang memiliki tingkat (2009:136) menjelaskan:
agreeableness yang tinggi, dimana ketika 1. Skor tinggi: imajinatif, kreatif, inovatif,
berhadapan dengan konflik, self esteem mereka penasaran, dan bebas.
akan cenderung menurun. Selain itu, menghindar 2. Skor rendah: realistis, tidak kreatif,
dari usaha langsung dalam menyatakan kekuatan konvesional, tidak penasaran, dan
sebagai usaha untuk memutuskan konflik dengan konservatif.
orang lain merupakan salah satu ciri dari
seseorang yang memiliki tingkat aggreeableness Knowledge Sharing
yang tinggi. Penelitian ini menggunakan istilah
Costa & McCrae (Pervin & John, 2001) knowledge sharing dan berbagi pengetahuan.
dalam Mastuti (2005) menjelaskan bahwa ada Setiarso (2006:4) menjelaskan “knowledge
beberapa cara mengukur, yaitu kepercayaan sharing adalah setiap anggota mempunyai
(trust), moralitas (morality), berperilaku kesempatan yang luas dalam menyampaikan
menolong (altruism), kemampuan bekerjasama pendapat, ide, kritikan, dan komentarnya kepada
(cooperation), kerendahan hati (modesty), anggota lainnya”. Huysman dan Wit (2002:2)
simpatik (sympathy). Costa & McCrae (1985) “knowledge sharing as a learning process foe the
dalam Feist dan Feist (2009:136) menjelaskan: individual while disregarding its contribution to
1. Skor tinggi: berhati lembut, mudah percaya, the organizationas a whole”.
dermawan, ramah, toleran, dan bersahabat. Blacker (1995) dalam Matzler, et al
2. Skor rendah: keras hati, penuh kecurigaan, (2008:1) membagi knowledge sharing menjadi
pelit, bermusuhan, kritis, dan lekas marah. lima dimensi, yaitu: Embrained Knowldege,
Embodied Knowledge, Encultured Knowledge,
Keterbukaan Pengalaman Embedded Knowledge, dan Encoded Knowledge.
Penelitian ini menggunakan istilah
keterbukaan pengalaman dan openness to
experience. Costa & McCrae (1985) dalam Feist

169
Kinerja Karyawan Moeheriono (2009:99) menyebutkan ada tiga
Umam (2010:189) kinerja adalah “hasil faktor kinerja individu “knowledge, skill,
kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan motivasi, dan peran”.
peran atau tugasnya dalam periode tertentu yang Gomes, (2003:142) mengungkapkan
dihubungkan dengan ukuran nilai atau standar bahwa ada tujuh kriteria performansi kerja yang
tertentu dari organisasi tempat individu tersebut didasarkan atas perilaku yang spesifik, yaitu:
bekerja”. Mathis dan Jackson (2002:78) Quantity of work, Quality of work, Creativeness,
mendefinisikan kinerja adalah apa yang dilakukan Cooperation, Dependability, Initiative, dan
atau tidak dilakukan karyawan. Dari pendapat Personal qualities. meyangkut kepribadian,
tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah kepemimpinan, keramahantamahan, dan integritas
hasil kerja yang dicapai seseorang per satuan pribadi. Supriyanto dan Machfud (2010:141)
waktu dalam melaksanakan tugas kerja sesuai menjelaskan ada 10 indikator dalam mengukur
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya kinerja karyawan yaitu Kuantitas, Kualitas,
menurut ukuran atau standar yang untuk Ketepatan waktu, Kedisiplinan, Kepemimpinan,
pekerjaan yang bersangkutan. Kreativitas dan inovasi,Kehadiran/absensi,
Kerjasama tim, Tanggung Jawab, dan
Penilaian Kinerja Perencanaan pekerjaan.
Mathis dan Jackson (2002:80) “penilaiaan Moeheriono (2009:108-112)
kinerja adalah proses evaluasi seberapa baik menyebutkan beberapa metode dalam penilaian
karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika kinerja, yaitu Skala Peringkat (Rating Scale),
dibandingkan dengan satu set standar, dan Metode Kejadian Kritis (Critical Incidents),
kemudian mengkomunikasikannya dengan para Metode Essai (Essay), Standar Pekerjaan (Work
karyawan”. Gomes (2003:142) mengemukakan Standard), Metode Ranking (Ranking Method),
penilaian kinerja “merupakan tipe kriteria Distribusi Terbatas (Forces Distribution), Metode
performansi yang menilai dan/atau mengevaluasi Daftar Periksa (Checklist), Skala Pemeringkatan
performansi kerja pekerja berdasarkan deskripsi Berdasarkan Perilaku (Behaviorally Anchored
perilaku yang spesifik”. Berdasarkan pengertian Rating Scales / BARS), dan Manajemen
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian Berdasarkan Sasaran (Management By Objective).
kinerja (Performance Appraisal) adalah suatu
proses pengukuran kinerja karyawan secara Hubungan Keramahan dan Keterbukaan
periodik atau seberapa baik karyawan Pengalaman dengan Kinerja Karyawan
menghasilkan kinerja yang diharapkan oleh Kreitner dan Kinicki (2005:176)
perusahaan. menjelaskan bahwa “Secara ideal, dimensi
Mahmudi (2010:20) mengungkapkan bahwa kepribadian lima besar yang berpengaruh secara
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah: positif dan kuat dengan prestasi kerja akan
1. Faktor personal/individual, meliputi: membantu dalam seleksi, pelatihan dan penilaian
pengetahuan, keterampilan (skill), karyawan”. Black, et al (2000) dalam Sanders
kemampuan. Kepercayaan diri, motivasi,dan (2007) menjelaskan “the Big Five personality
komitmen yang dimiliki oleh setipa inventory has been found to be related to job
individu. performance in a variety of occupations,
2. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas including policing”. Natsir (2010:35) menjelaskan
dalam memberikan dorongan, semangat, bahwa “keterbukaan adalah faktor terpenting
arahan, dan dukungan yang diberikan untuk menjaga keutuhan sebuah organisasi”.
manajer dan team leader. Pasaribu (2009:103) menjelaskan bahwa dengan
3. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan trust dan kerjasama (cooperation) akan
semangat yang diberikan oleh rekan dalam membentuk hasil pekerjaan lebih baik, lebih
satu tim, kepercayaan terhadap sesame cepat, dan mengurangi biaya.
anggota tim, kekompakan dan keeratan Ananta dan Ellitan (2007:6) dimensi
anggota tim. personality yang mempengaruhi sikap kerja
4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, adalah keramahan, keterbukaan pengalaman,
fasilitas kerja atau infrastruktur yang extraversion, stabilan emosi, dan kesadaran.
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, Kesinambungan hubungan dalam dimensi-
dan kultur kinerja dalm organisasi. dimensi personality dan intelegensi seseorang
5. Faktor kontekstual (situasional), meliputi: sangat menentukan kinerja individu yang pada
tekanan dan perubahan lingkungan ekternal akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan
dan internal. secara keseluruhan. Judge & Ilies (2002) dalam
Karkoulian dan Osman (2007) mengungkapkan

170
kelima dimensi kepribadian di atas mempengaruhi dan negatif dibandingkan dengan individu yang
perilaku karyawan dan kinerja pekerjaan untuk rendah keterbukaaan terhadap pengalaman.
berbagai tingkat. Penelitian yang dikemukakan oleh
Robbins (2003:61) menjelaskan bahwa Matzler, et al (2010) menjelaskan bahwa dimensi
pekerjaan menuntut hal-hal yang berbeda-beda keramahan dan keterbukaan terhadap pengalaman
dari setiap individu dan setiap individu memiliki berpengaruh signifikan positif terhadap
kemampuan yang berbeda-beda. Demikian kinerja knowledge sharing. Organ & Lingl, (1995) dalam
karyawan akan meningkat bila terdapat Matzler (2010) mengemukakan bahwa keramahan
kesesuaiaan kemampuan pekerjaan yang tinggi. memerlukan bergaul dengan orang lain dalam
Penelitian yang dikemukakan oleh Thoresen, et al menyenangkan hubungannya. Karena berbagi
(2004) menjelaskan bahwa bahwa dimensi pengetahuan adalah bentuk kegunaan tempat
keramahan dan keterbukaan pengalaman kerja, kerjasama, dan kolaborasi dan memerlukan
berpengaruh signifkan positif terhadap kinerja kerjasama dan keakuran antara rekan kerja. Dari
karyawan. Begitu pula penelitian dari Wulandari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan
(2008) mengungkapkan bahwa keramahan dan bahwa ada keterkaitan antara keramahan dan
keterbukaan pengalaman berpengaruh secara keterbukaan terhadap pengalaman dengan
bersama-sama positif terhadap kinerja karyawan. knowledge sharing.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
ada keterkaitan antara keramahan dan keterbukaan Hubungan Knowledge Sharing dengan Kinerja
pengalaman dengan kinerja karyawan. Karyawan
Anggraini (2010:44) menjelaskan bahawa
Hubungan Keramahan dan Keterbukaan setiap aspek knowledge mendukung tugas dan
Pengalaman dengan Knowledge Sharing operasi tertentu. Struktur knowledge tertentu
Tobing (2007:142) menjelaskan bahwa merupakan kerangka pembangun universal untuk
fondasi budaya untuk sharing adalah trust yaitu mencapai kinerja yang tinggi, apa pun fungsi
saling percaya antara karyawan dengan bisnisnya. Subagyo (2007:3) salah satu hal yang
perusahaan, atau antara karyawan dengan mempengaruhi kinerja karyawan adalah berbagi
karyawan lainnya. Trust disini merupakan salah pengetahuan karena dengan berbagi pengetahuan,
satu bentuk keramahan seseorang terhadap karyawan akan mengetahui apa yang sebelumnya
seseorang atau sesuatu”. tidak diketahui dalam pekerjaannya. Sehingga
Tobing (2007:143-145) menjelaskan: seringnya berbagi pengetahuan dengan karyawan
selain bentuk keramahan (trust) juga terdapat lain maka akan membangun dan membuat para
faktor lain yaitu keterbukaan. Orang yang terlalu karyawan menjadi lebih kreatif dan berkembang
terbuka mengemukakan ide di forum-forum tatap dalam bekerja.
muka kadang dianggap sebagai ancaman atau Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
dinilai menggurui, penilaiaan dan interpretasi Van Offenbeek (2001) Woerkom dan Sanders
yang keliru seperti ini sebaiknya dihindari. (2010) menjelaskan bahwa “found that the
Feist dan Feist (2009:140) “keyakinan, activities ‘information storage and retrieval’ and
sikap, dan perasaan yang dimiliki seseorang ‘acquiring information’ influenced the
terhadap dirinya adalah adaptasi karakteristik, performance of student teams positively”. Dari
karena mempengaruhi bagaimana seseorang pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ada
bertindak dalam suatu kondisi tertentu”. Pasaribu keterkaitan antara knowledge sharing dengan
(2009:57-58) menjelaskan bahwa “faktor-faktor kinerja karyawan
yang mempengaruhi sharing adalah karakteristik
knowledge, kolaborasi (trust dan kerjasama) dan Hipotesis Penelitian
adaptasi (replikasi dan rutinitas). Trust dan Diduga ada pengaruh yang signifikan
kerjasama merupakan bentuk keramahan antara keramahan dan keterbukaan pengalaman
seseorang pada sesuatu atau orang lain”. terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh
McCrae & Costa (1992) dalam Matzler knowledge sharing pada PT PLN (Persero)
(2010) mengemukakan bahwa: keterbukaan Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan
terhadap pengalaman merupakan imajinatif, Jaringan secara simultan maupun parsial.
estetika, perhatian terhadap perasaan batin, dan
keingintahuan terhadap intelektual Individu METODE PENELITIAN
dengan tinggi. Tingkat keterbukaan yang baik Jenis Penelitian
dalam dan dunia luar dan bersedia untuk Penelitian ini menggunakan pendekatan
menyalurkan ide-ide baru dan tidak konvensional kuantitatif, dimana penelitian ini menggunakan
nilai-nilai, dan mereka pengalaman baik positif analisis statistik yang menitikberatkan pengujian

171
55
 1  0,85
hipotesis. Data yang digunakan merupakan data 64
55
terukur yang akan menghasilkan simpulan yang 2. Kinerja :  4  3,44
dapat digeneralisasikan. 64
Sumber Data
55
1. Data primer 3. APP :  8  6,87
Data ini yang diperoleh secara langsung dari 64
responden, yaitu informasi/data yang didapatkan 55
dari jawaban responden yang telah ditentukan. 4. Distribusi :  10  8,59
64
Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara
langsung meminta kepada respoden untuk 55
memberikan penilaiannya terhadap daftar 5. Niaga :  11  9,54
pernyataan (angket). 64
2. Data sekunder 55
Data ini diperoleh secara tidak langsung 6. Perencanaan :  5  4,29
64
melalui dokumen-dokumen dan laporan
perusahaan yang sudah dibukukan oleh PT PLN 55
(Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Kediri. Data 7. SDM & Keu :  25  21,48
64
tersebut meliputi; sejarah perusahaan, struktur
organisasi, jumlah pegawai, hasil produksi. Penentuan para karyawan yang akan mengisi
angket adalah dengan cara mengundi nama-nama
Lokasi dan Waktu Penelitian karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Penelitian ini di lakukan di PT. PLN Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri yaitu
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan di bagian Manajer Area, Kinerja, APP (Alat
dan Jaringan Kediri yang beralamat di jalan Pesawat dan Pembahan), Distribusi, Niaga,
Jendral Basuki Rahmad No 1 Kediri, Kode Pos Perencanaan, SDM & Keuangan. Setelah itu di
64123 pada tanggal 1 Juni – 10 Juni 2011. ambil secara random/acak sesuai jumlah sampel
yang telah ada dari populasi tiap bidang. Sehingga
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel dapat ditentukan siapa saja nama karyawan yang
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh akan mengisi angket dari penelitian ini.
karyawan tetap pada PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri Teknik Pengumpulan Data
yang berjumah 64 orang. Hal ini sesuai dengan Data-data yang diperlukan dalam penelitian
syarat ukuran atau jumlah sampel dalam Partial ini dikumpulkan melalui cara sebagai berikut:
Least Square (PLS) adalah minimal 1. Mencari data-data yang diperlukan melalui
direkomendasikan antara 30-100 kasus. dokumen yang sudah dibukukan oleh
Jumlah sampel dalam penelitian ini perusahaan PT PLN (Persero) Distribusi
menggunakan taraf kesalahan 5%, maka ukuran Jawa Timur APJ Kediri seperti sejarah
sampel yang digunakan adalah 55 karyawan. perusahaan, struktur organisasi, dan jumlah
Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari pegawai.
populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai 2. Angket, teknik pengumpulan data yang
berikut: dilakukan dengan cara memberi seperangkat
2 .N .P.O pernyataan yang berbentuk instrument
S
d 2 N  1  2 .P.Q pengukuran tertulis yang diberikan kepada 55
karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Teknik pengambilan sampel yang Timur APJ Kediri secara langsung untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik menjawabnya.
Proportionate stratified random sampling dengan
cara memberikan angket kepada karyawan yang
dipilih secara acak pada tiap bagian di PT PLN Definisi Operasional Variabel
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Variabel dalam penelitian ini adalah:
dan Jaringan Kediri yaitu di bagian Manajer Area, 1. Keramahan (X1)
Kinerja, APP (Alat Pesawat dan Pembahan), 2. Keterbukaan Pengalaman (X2)
Distribusi, Niaga, Perencanaan, SDM & 3. Knowledge Sharing (Z)
Keuangan. Perhitungan proporsi sampel per 4. Kinerja Karyawan (Y)
bagian adalah sebagai berikut:
1. Manajer Area :

172
Berikut ini dijelaskan definisi operasional f. Value, yaitu pernyataan karyawan terkait
variabel-variabel yang digunakan dalam dengan kesiapan seseorang untuk menguji
penelitian ini, yaitu: ulang nilai-nilai sosial politik dan agama.
1. Keramahan
Keramahan karyawan PT PLN (Persero) 3. Knowledge Sharing
Distribusi Jawa Timur APJ Kediri (X1), Knowledge Sharing karyawan PT PLN
ditunjukkan sebagai berikut: nilai kualitas (Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Kediri (Z),
orientasi individu dengan kontinum mulai dari ditunjukkan sebagai berikut: memberikan
lemah lembut sampai antagonis didalam berpikir, kesempatan kepada anggota suatu kelompok,
perasaan dan perilaku dan percaya pada orang organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi
lain. Indikator yang digunakan adalah: ilmu pengetahuan, teknik, pengalaman dan ide
1. Trust, yaitu pernyataan karyawan tentang yang mereka miliki kepada anggota lainnya.
asumsi tentang tingkat kepercayaan individu Indikator yang digunakan adalah:
terhadap orang lain. a. Embrained Knowledge, yaitu pengetahuan
2. Straightforwardness, yaitu pernyataan yang terdapat pada konseptual dan
karyawan terkait dengan individu yang terus kemampuan kognitif.
terang, sungguh-sungguh dalam menyatakan b. Embodied Knowledge, yaitu pengetahuan
sesuatu. yang berbentuk dengan melakukan dan
3. Altruism, yaitu pernyataan karyawan terkait ditanam dalam konteks tertentu.
dengan individu yang murah hati dan c. Encultured Knowledge, yaitu pengetahuan
memiliki keinginan untuk membantu orang yang dilakukan dengan pemahaman bersama,
lain sosialisasi, dan akulturasi.
4. Compliance, yaitu pernyataan karyawan d. Embedded Knowledge, yaitu pengetahuan
terkait yang berkaitan dengan karakteristik yang terletak dalam rutinitas sistematik.
dari reaksi terhadap konflik interpersonal. e. Encoded Knowledge, yaitu pengetahuan yang
5. Modesty, yaitu pernyataan karyawan terkait dikodekan dalam buku, buku pedoman dan
dengan individu yang sederhana dan rendah kode praktek dan dibuat eksplisit melalui
hati. tanda-tanda dan simbol atau dalam uraian
6. Tender-mindedness, yaitu pernyataan untuk jabatan.
karyawan terkait perasaan yang penuh kasih
sayang dan mereka merasakan penderitaan 4. Kinerja Karyawan
orang lain. Kinerja Karyawan PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur APJ Kediri (Y),
2. Keterbukaan Pengalaman ditunjukkan sebagai berikut: hasil kerja yang
Keterbukaan pengalaman karyawan PT dapat dicapai oleh karyawan PT PLN (Persero)
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Kediri Distribusi Jawa Timur APJ Kediri. Indikator
(X2), ditunjukkan sebagai berikut: nilai usaha sebagai berikut :
secara proaktif dan penghargaannya pada a. Quantity of work, yaitu jumlah kerja yang
pengalaman demi kepentingannya sendiri, menilai dilakukan dalam suatu periode waktu yang
bagaimana menggali sesuatu yang baru dan tidak telah ditentukan.
biasa. Indikator yang digunakan: b. Quality of work, yaitu kualitas kerja yang
a. Fantasy, yaitu pernyataan karyawan terkait dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian
dengan Individu yang memiliki imajinasi dan kesiapannya.
yang tinggi dan aktif. c. Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan
b. Aesthetic yaitu pernyataan karyawan terkait yang dimunculkan dan tindakan-tindakan
dengan Individu yang memiliki apresiasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
yang tinggi terhadap seni dan keindahan. yang timbul.
c. Feelings, yaitu pernyataan karyawan terkait d. Cooperation, yaitu kesediaan untuk bekerja
dengan Individu yang menyadari dan sama dengan orang lain (sesama anggota
menyelami emosi dan perasannya sendiri organisasi)
d. Action, yaitu pernyataan karyawan terkait e. Dependability, yaitu kesadaran dan dapat
dengan Individu yang berkeinginan untuk dipercaya dalam hal kehadiran dan
mencoba hal-hal baru. penyelesaian pekerjaan.
e. Ideas, yaitu pernyataan karyawan terkait f. Initiative, yaitu semangat untuk melaksankan
dengan Berpikiran terbuka dan mau tugas-tugas baru dan dalam memperbesar
menyadari ide baru dan tidak konvensional. tanggung jawabnya.

173
g. Personal qualities, menyangkut kepribadian, square methods). Proses perhitungan
kepemimpinan, keramahantamahan, dan dilakukan dengan cara iterasi, dimana iterasi
integritas pribadi. akan berhenti jika telah tercapai kondisi
kenvergen. Estimasi parameter yang didapat
Teknik Analisis Data dengan PLS dapat dikategorikan menjadi tiga
Uji Validitas dan Reliabilitas yaitu (Ghozali, 2008:19) :
Uji validitas, digunakan untuk mengetahui a. Weight estimate yang digunakan untuk
kelayakan butir-butir pernyataan pada kuisioner. menciptakan skor variabel laten.
Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika rhitung b. Path estimate (estimasi jalur) yang
yang merupakan nilai dari corrected item-total menghubungkan variabel laten dan
correlation dari dan rtabel sebesar 0,361 (Sugiyono antara variabel laten dan blok
(2006:288). indikatornya (loading).
Reliabilitas adalah merupakan ukuran suatu c. Means dan lokasi parameter (nilai
kestabilan dan konsisten responden dalam konstanta regresi) untuk indikator dan
menjawab kuisioner. Reabilitas suatu variabel variabel laten.
dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach f. Evaluasi Model.
Alpha > 0,60. Evaluasi Model ini dibagi menjadi dua yaitu
outer model dan inner model .
Analisis Statistik 1) Outer model terbagi menjadi dua yaitu
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, reflektif dan formatif. Outer model
maka teknik analisis data yang digunakan dalam reflektif dievaluasi dengan convergent
penelitian ini adalah analisis deskriptif, Partial dan discriminant validity dari
Least Square (PLS) dan pengujian hipotesis indikatornya dan composite reability
dengan menggunakan metode statistika yang untuk block indikator. Sedangkan Outer
didukung perangkat lunak komputer yaitu model formatif dievaluasi berdasarkan
menggunakan program smart PLS. Partial Least substantive content yaitu dengan melihat
Square (PLS) merupakan metode analisis yang tingkat signifikansi dari weight.
powerful karena dapat diterapkan pada semua 2) Inner model diukur dengan menggunakan
skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi beberapa kriteria yaitu:
dan ukuran sampel tidak harus besar. Partial a. R2 untuk variable laten endogen.
Least Square (PLS) selain dapat digunakan b. Estimasi koefisien jalur. Hal ini
sebagai konfirmasi teori tetapi dapat juga merupakan nilai estimasi untuk
digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan jalur dalam model
hubungan antar variabel laten. struktural yang diperoleh dengan
langkah-langkah PLS adalah sebagai prosedur bootstrapping dengan
berikut : nilai yang harus signifikan.
a. Merancang model structural atau inner c. f2 untuk effect size.
model. Inner model yang kadang disebut juga d. Relevansi prediksi (Q2). Apabila
(inner relation, structural model dan diperoleh nilai Q2 lebih dari nol hal
subtantive theory) adalah menggambarkan tersebut memberikan bukti bahwa
hubungan antar variabel laten berdasarkan model memiliki predictive
pada substantive theory. relevance namun apabila diperoleh
b. Merancang model pengukuran atau outer nilai Q2 dibawah nol maka terbukti
model. Outer model sering juga disebut bahwa model tidak memiliki
(outer relation atau measurenment model) predictive relevance.
mendefinisikan bagaimana setiap blok Adapun asumsi yang digunakan dalam PLS
indikator berhubungan dengan variabel laten. adalah sebagai berikut
Tersaji dalam gambar 3.1. a. Hubungan antar variabel laten dalam
c. Mengkontruksi diagram jalur. inner model dan aditif
d. Mengkonversi diagram jalur ke sistem b. Model structural bersifat rekursif
persamaan. g. Model Pengukuran atau Outer Model
e. Melakukan estimasi atau pendugaan Convergent validity dari model
parameter. pengukuran dengan refleksi indicator dinilai
Pendugaan parameter dilakukan untuk berdasarkan korelasi dari model antara item
menghitung data variabel laten. Metode score/component score dengan construct score
pendugaan parameter (estimasi) di dalam yang dihitung dengan PLS. Ukuran refleksi
PLS adalah metode kuadrat terkecil (least individual dikatakan tinggi jika korelasi lebih dari

174
0, 70 dengan konstruk yang ingin diukur. Namun mayoritas karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi
demikian untuk penelitian tahap awal dari Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri
pengembangan skala pengukuran nilai loading 0, pada bagian SDM dan Keuangan sebanyak 21
5 sampai 0,60 dianggap cukup. karyawan atau 38,2 %.
Metode lain untuk menilai discriminant b) Jenis Kelamin
validity adalah membandingkan nilai square root Berdasarkan data jenis kelamin diketahui
of average variance extracted (AVE) setiap bahwa dari 55 responden karyawan dijadikan
konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan subyek penelitian, 41 orang atau 74,5 % berjenis
konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan kelamin laki-laki dan responden yang berjenis
memiliki nilai discriminant validity yang baik. kelamin perempuan ada 14 orang atau 25,5 %.
Rumus menghitung AVE : Hasil di atas memberikan informasi bahwa
mayoritas karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi

2

AVE  i Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri


    var 
2
berjenis kelamin laki-laki.
i i i
c) Masa Kerja
Dimana : Berdasarkan data masa kerja diketahui
λi : Component Loading ke indicator bahwa 1-10 tahun yaitu masing-masing sebanyak
var (εi) : 1-  i2 15 orang atau 27,3 %. Responden yang
mempunyai lama bekerja 11-20 tahun sebanyak 8
Direkomendasikan nilai AVE harus lebih besar
orang atau 14,5 %, sedangkan yang mempunyai
0,50.
lama bekerja antara > 20 tahun sebanyak 32 orang
atau 58,2 %. Hasil di atas memberikan informasi
h. Pengujian Hipotesis (Resampling
bahwa mayoritas karyawan PT. PLN (Persero)
Bootstraping)
Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
Jaringan Kediri mempunyai lama bekerja antara >
dilakukan dengan melihat dari koefisien jalur
20 tahun yaitu sebanyak 32 orang atau 58,2 %.
yang ada dengan membandingkan antara nilai
d) Pendidikan Terakhir
probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig
Berdasarkan data pendidikan terakhir
dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
diketahui bahwa pendidikan terakhir dari
berikut:
karyawan SLTA yaitu sebanyak 10 orang atau
1). Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau
18,2 %. Karyawan yang merupakan tamatan
sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05
Diploma 1 sebanyak 4 orang atau 7,3 % dan
≤ Sig) maka Ho diterima dan Ha ditolak,
tamatan Diploma 3 sebanyak 7 orang atau 12,7 %.
artinya tidak signifikan.
Karyawan yang merupakan tamatan S1 sebanyak
2). Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau
32 orang atau 58,2 % dan tamatan S2 sebanyak 2
sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05
orang atau 3,6 %. Hasil di atas memberikan
≥ Sig) maka Ho ditolak dan Ha diterima,
informasi bahwa mayoritas karyawan PT. PLN
artinya signifikan.
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan
dan Jaringan Kediri adalah pendidikan S1
HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak 32 orang atau 58,2%.
Karakteristik Responden
Berikut ini gambaran masing-masing
Distribusi Variabel Penelitian
karakteristik responden yaitu jabatan, jenis
Berikut ini adalah tanggapan responden
kelamin, masa kerja dan pendidikan terakhir dari
mengenai variabel keramahan, keterbukaan
responden.
pengalaman, knowledge sharing, dan kinerja
a) Bidang/Bagian
karyawan.
Berdasarkan atas bidang/bagian pekerjaan,
1) Variabel Keramahan
diketahui bahwa tercatat sebanyak 1 orang atau
Pada variabel keramahan, responden
1,8 % adalah responden manajer area, 3 orang
memberikan jawaban tertinggi untuk indikator
atau 5,4 % responden pada bagian Kinerja, 7
tender-mindedness dengan skor rata-rata sebesar
orang atau 12,7 % adalah responden pada bagian
4,16. Hal ini menunjukkan rata-rata responden
APP, 9 orang atau 16,4 % adalah responden pada
setuju atas indikator tender-mindedness yaitu
bagian Distribusi, 10 orang atau 18,2 % adalah
karyawan mempunyai sifat tender-mindedness
responden dari bagian Niaga dan PP, 4 orang atau
dan peduli terhadap karyawan lain dan bersikap
7,3 % adalah responden pada bagian perencanaan,
sopan pada semua orang yang mereka temui.
dan 21 orang atau 38,2 % adalah responden pada
Rata-rata variabel keramahan sebesar 4,01,
bagian SDM dan Keuangan. Hasil di atas
hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden
memberikan informasi bahwa responden

175
setuju dari semua indikator variabel keramahan. pearson antara skor item dengan skor total yang
Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang terbentuk. Jika nilai r yang dihasilkan tiap item
lebih banyak menjawab dengan skor 4 dan 5 atau pertanyaan dengan skor total ≥ r tabel, maka item
setuju dan sangat setuju. pertanyaan tersebut adalah valid. Sebaliknya jika
2) Variabel Keterbukaan Pengalaman nilai r yang dihasilkan < r tabel, maka item
Variabel keterbukaan pengalaman, pertanyaan tersebut tidak valid atau gugur.
responden memberikan jawaban tertinggi untuk Pengujian validitas dilakukan dengan program
indikator feelings dengan skor rata-rata sebesar SPSS 16.0.
4,27. Hal ini menunjukkan rata-rata responden Hasil pengujian validitas untuk masing-
setuju atas indikator feelings yaitu karyawan akan masing item pernyataan pada setiap indikator
berusaha untuk memulai diskusi dengan orang menghasilkan nilai lebih besar daripada nilai r
lain apabila mengalami masalah yang belum tabel (0,266). Dengan demikian dapat
mereka mengerti. disimpulkan bahwa semua indikator dalam
Rata-rata variabel keterbukaan pengalaman penelitian ini valid dan dapat digunakan untuk
sebesar 3,96. Hal ini menunjukkan bahwa rata- analisis selanjutnya
rata responden setuju dari semua indikator Berdasarkan hasil uji reliabilitas diketahui
variabel keterbukaan pengalaman. Hal ini dapat besarnya nilai cronbach alpha pada indikator di
dilihat dari jawaban responden yang lebih banyak tiap variabel keramahan, keterbukaan
menjawab dengan skor 4 dan 5 atau setuju dan pengalaman, knowledge sharing dan kinerja
sangat setuju. karyawan lebih besar dari nilai kritis 0.6, dengan
3) Variabel Knowledge Sharing demikian dapat disimpulkan dimensi di tiap
Variabel knowledge sharing, responden variabel keramahan, keterbukaan pengalaman,
memberikan jawaban tertinggi untuk indikator knowledge sharing dan kinerja karyawan adalah
embodied knowledge dengan skor rata-rata reliabel/ konsisten dan dapat digunakan pada
sebesar 4,13. Hal ini menunjukkan rata-rata analisis selanjutnya.
responden setuju atas indikator embodied
knowledge yaitu pengetahuan yang dimiliki Hasil Partial Least Square (PLS)
perusahaan sedang ditulis untuk memudahkan Untuk mengetahui seberapa besar
sharing antara lain SOP dan manual. pengaruh keramahan dan keterbukaan pengalaman
Rata-rata variabel knowledge sharing terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh
sebesar 3,94. Hal ini menunjukkan bahwa rata- knowledge sharing PT. PLN (Persero) Distribusi
rata responden setuju dari semua indikator Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri,
variabel knowledge sharing. Hal ini dapat dilihat dilakukan analisa dengan menggunakan partial
dari jawaban responden yang lebih banyak least square dikarenakan sampel yang ada
menjawab dengan skor 4 atau setuju. jumlahnya kurang dari 100. Berikut adalah hasil
4) Variabel Kinerja Karyawan dari analisa partial least square:
Variabel kinerja karyawan responden
memberikan jawaban tertinggi untuk indikator Analisis Mediating
dependability dengan skor rata-rata sebesar 4,33. 1. Evaluasi Outer Model
Hal ini menunjukkan rata-rata responden setuju a) Convergent Validity
atas indikator dependability yaitu karyawan Suatu indikator dikatakan memenuhi
bertanggung jawab atas pekerjaan yang mereka convergent validity jika mempunyai nilai loading
lakukan. di atas 0,5. Berikut analisis convergent validity
Rata-rata variabel kinerja karyawa sebesar untuk variabel keramahan, keterbukaan
4,09. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pengalaman, knowedge sharing dan, kinerja
responden setuju dari semua indikator variabel karyawan.
kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari Berdasar outer loading untuk variabel
jawaban responden yang lebih banyak menjawab keramahan, keterbukaan pengalaman, knowledge
dengan skor 4 dan 5 atau setuju dan sangat setuju. sharing dan kinerja karyawan dapat diketahui
bahwa ada beberapa indikator yang belum
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data memenuhi validitas konvergen (convergent
Validitas adalah kemampuan instrumen validity) artinya indikator tersebut belum baik
(kuesioner) dalam mengukur objek (variable) dalam mengukur variabel keramahan, keterbukaan
yang akan diukur. Uji validitas dilakukan terhadap pengalaman, knowledeg sharing dan kinerja
masing-masing pernyataan yang membentuk karyawan. Hal ini dapat dilihat nilai original
suatu variabel penelitian. Dalam mengukur sample estimate dari beberapa indikator tersebut
validitas digunakan korelasi product moment kurang dari 0.5, sehingga indikator-indikator

176
tersebut harus dihilangkan dari model. Indikator- nilai korelasi antara kinerja karyawan keramahan
indikator tersebut adalah X1.1, X1.2, X1.4, X1.7, dan keterbukaan pengalaman, dan knowledge
X2.3, X2.6, Y1, Y2, Y6, Z1, Z2, dan Z8. sharing masing-masing adalah 0.530268,
Berdasar outer loading putaran ke dua 0.543742, 0.578134. Ketiga nilai korelasi tersebut
untuk variabel keramahan, keterbukaan lebih kecil dari nilai akar AVE, dengan demikian
pengalaman, knowledge sharing dan kinerja dapat disimpulkan variabel keramahan sudah
karyawan dapat diketahui bahwa ada beberapa memiliki discriminant validity yang baik.
indikator yang masih belum memenuhi validitas Perhitungan akar AVE pada variabel
konvergen (convergent validity) artinya indikator knowledge sharing sebesar 0,765858, sementara
tersebut belum baik dalam mengukur variabel nilai korelasi antara knowledge sharing,
keramahan, keterbukaan pengalaman, knowledge keramahan keterbukaan pengalaman, dan kinerja
sharing dan kinerja karyawan. Hal ini dapat karyawan masing-masing adalah 0.651241,
dilihat nilai original sample estimate dari 0.767847, 0.530268. Ketiga nilai korelasi tersebut
beberapa indikator tersebut kurang dari 0.5, lebih kecil dari nilai akar AVE, dengan demikian
sehingga indikator-indikator tersebut harus dapat disimpulkan variabel keramahan sudah
dihilangkan dari model. Indikator-indikator memiliki discriminant validity yang baik.
tersebut adalah Z2. c) Composite Reliability
Berdasarkan hasil convergent validity Bagian ketiga pada outer model adalah
putaran kedua diketahui bahwa nilai loading pada menguji composite reliability. Composite
analisis convergent validity putaran kedua sudah reliability menguji nilai reliabilitas antara blok
memenuhi syarat lebih dari 0,5, sehingga dapat indikator dari konstruk yang membentuknya.
dikatakan semua indikator dari variabel Composite reliability adalah baik jika nilainya
keramahan, keterbukaan pengalaman, knowledge diatas 0,70. Nilai composite reliability untuk
sharing dan kinerja karyawan sudah memenuhi semua variabel dan indikator lebih besar dari 0,70.
convergent validity dan dapat dilanjutkan ke Dengan demikian model variabel tersebut telah
analisis selanjutnya. memenuhi composite reliability.
b) Discriminant Validity
Selanjutnya akan dilakukan pengujian 2. Evaluasi Inner Model
discriminant validity dengan melihat nilai akar Berdasar tujuan penelitian, untuk
average variance extracted (AVE) untuk setiap mengetahui hubungan antara varaibel keramahan
konstruk dan membandingkannya dengan korelasi dan keterbukaan pengalaman tidak dapat
antar konstruk. dijelaskan menggunakan analisis smart-PLS
Model memiliki discriminant validity yang karena dalam PLS tidak ada tanda hubung antara
baik, jika akar AVE untuk setiap variabel dalam variabel laten exogen, tetapi menggunakan
model lebih tinggi dari korelasi antara dimensi bantuan SPSS.
tersebut dengan dimensi lainnya. Diketahui dari Syarat agar variabel knowledge sharing
perhitungan akar AVE pada variabel keramahan dapat disebut sebagai variabel yang memoderasi
sebesar 0,786372, sementara nilai korelasi antara pengaruh antara keramahan dan keterbukaan
keramahan dan keterbukaan pengalaman, pengalaman terhadap kinerja karyawan maka
knowledge sharing dan kinerja karyawan masing- keempat variabel tersebut harus signifikan.
masing adalah 0.712302, 0.543742, 0.651241. Hubungan keramahan dengan knowledge sharing,
Ketiga nilai korelasi tersebut lebih kecil dari nilai keterbukaan pengalaman dengan knowledge
akar AVE, dengan demikian dapat disimpulkan sharing. Hubungan antara keramahan dengan
variabel keramahan sudah memiliki discriminant kinerja karyawan, hubungan antara keterbukaan
validity yang baik. pengalaman dengan kinerja karyawan, hubungan
Perhitungan akar AVE pada variabel antara knowledge sharing dengan kinerja
keterbukaan pengalaman sebesar 0,773121, karyawan.
sementara nilai korelasi antara keramahan dan 1) R-square
keterbukaan pengalaman, knowledge sharing dan Berdasarkan pengolahan data dengan PLS,
kinerja karyawan masing-masing adalah dihasilkan nilai koefisien determinasi (R-square)
0.578134, 0.767847, 0.712302. Ketiga nilai sebesar 37,8362% artinya besarnya pengaruh
korelasi tersebut lebih kecil dari nilai akar AVE, penerapan keramahan, keterbukaan pengalaman,
dengan demikian dapat disimpulkan variabel knowledge sharing, terhadap kinerja karyawan
keramahan sudah memiliki discriminant validity PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
yang baik. Pelayanan dan Jaringan Kediri adalah sebesar
Perhitungan akar AVE pada variabel 37,8362%, sedangkan 62.1638% sisanya
kinerja karyawan sebesar 0,698044, sementara dipengaruhi faktor lain yang juga berpengaruh

177
terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Hasil estimasi inner weight untuk variabel
Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan keterbukaan pengalaman dan kinerja karyawan
Jaringan Kediri. menunjukkan nilai path sebesar 0.294544 dengan
Besarnya pengaruh keramahan, nilai t-statistik sebesar 1.751404, dimana nilai t-
keterbukaan pengalaman, terhadap knowledge statistik tersebut kurang dari 1,96, hal ini
sharing pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa menunjukkan tidak adanya pengaruh yang
Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri adalah signifikan variabel keterbukaan pengalaman
sebesar 61,11673% sedangkan 38,88327% terhadap kinerja karyawan. Hasil estimasi inner
sisanya dipengaruhi faktor lain yang juga weight untuk pengaruh variabel keterbukaan
berpengaruh terhadap knowledge sharing PT. pengalaman terhadap knowledge sharing
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area menunjukkan nilai path sebesar 0.617034 dengan
Pelayanan dan Jaringan Kediri. nilai t-statistik sebesar 7.739790, dimana nilai t-
2) Uji Kausalitas statistik tersebut lebih dari 1,96, hal ini
Hasil analisa PLS juga menghasilkan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
koefisien path pada inner model: variabel keterbukaan pengalaman terhadap
knowledge sharing.
Tabel 1. Hasil dari Inner Weight Hasil estimasi inner weight untuk
Original T- Ketera pengaruh variabel knowledge sharing terhadap
Hubungan
sample (O) Statistic ngan kinerja karyawan menunjukkan nilai path sebesar
Tidak 0.150429 dengan nilai t-statistik sebesar
Keramahan ->
0.235973 1.867513 Signifik 1.075217, dimana nilai t-statistik tersebut kurang
Kinerja
an dari 1,96, hal ini menunjukkan tidak adanya
Keramahan -> Signifik pengaruh yang signifikan variabel knowledge
0.211727 2.934901
Knowledge sharing an sharing terhadap kinerja karyawan.
Keterbukaan Tidak
Dengan demikian hasil penelitian ini
pengalaman -> 0.294544 1.751404 Signifk
Kinerja an menyatakan bahwa keramahan dan keterbukaan
Keterbukaan pengalaman berpengaruh signifikan terhadap
pengalaman -> 0.617034 7.739790 Signifik knowledge sharing pada PT. PLN (Persero)
Knowledge sharing an Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan
Tidak Jaringan Kediri. Sedangkan Keramahan dan
Knowledge sharing
0.150429 1.075217 Signifik keterbukaan pengalaman tidak berpengaruh
-> Kinerja
an signifikan terhadap kinerja karyawan, knowledge
Sumber: Output PLS, 2011 sharing juga tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Hasil estimasi inner weight untuk Timur Area Pelayanan dan Jaringan Kediri. Hal di
pengaruh keramahan dengan kinerja, atas dapat dijelaskan dengan diagram path sebagai
menunjukkan nilai path sebesar 0.235973 dengan berikut:
nilai t-statistik sebesar 1.867513 dan tingkat
signifikan sebesar 5% (t tabel signifikan 5 % =
1,96) dimana nilai t- statistik tersebut kurang dari
dari 1,96 hal ini menunjukkan tidak adanya
pengaruh yang signifikan variabel keramahan
terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan tabel di
atas dapat disimpulkan bahwa hasil estimasi inner
weight untuk keramahan dan knowledge sharing
menunjukkan nilai path sebesar 0.211727 dengan
nilai t- statistik sebesar 2.934901, dimana nilai t-
statistik tersebut lebih dari 1,96, hal ini
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
variabel keramahan terhadap knowledge sharing.

178
sharing pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Area Pelayanan dan Jaringan Kediri dan memiliki
outer loading yang positif. Hal ini sejalan dengan
pendapat Organ & Lingl, (1995) dalam Matzler
(2010) yang mengemukakan bahwa keramahan
memerlukan bergaul dengan orang lain dalam
menyenangkan hubungannya. Karena berbagi
pengetahuan adalah bentuk kegunaan tempat
kerja, kerjasama, dan kolaborasi dan memerlukan
kerjasama dan keakuran antara rekan kerja.
Berdasarkan distribusi jawaban responden
didapatkan bahwa indikator tender-mindedness
memperoleh nilai rata-rata tertinggi dari indikator
yang membentuk variabel keramahan. Hal
tersebut ditunjukkan melalui hasil skor rata-rata
sebesar 4,16. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa indikator tender-mindedness lebih kuat
dalam membentuk variabel keramahan
dibandingkan dengan indikator lainnya. Hal ini
Gambar 1. Hasil Diagram Path menunjukkan bahwa karyawan pada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Area Pelayanan dan
Sumber: Data primer diolah Jaringan Kediri yang mempunyai tender-
mindedness tinggi akan cenderung melakukan
Pembahasan knowledge sharing pada karyawan lain.
Berikut akan dibahas temuan penelitian Melalui hasil estimasi inner weight yang
atas analisis data empiris sehubungan dengan menggunakan bantuan software Smart PLS yang
hipotesis yang diajukan, yaitu pengaruh menunjukkan pengaruh yang signifikan antara
keramahan dan keterbukaan pengalaman terhadap variabel keramahan terhadap knowledge sharing.
kinerja karyawan yang dimediasi oleh knowledge Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
sharing. dilakukan oleh Matzler, et al (2010) bahwa
1) Pengaruh Keramahan terhadap keramahan berpengaruh signifikan positif
Knowledge Sharing terhadap knowledge sharing.
Berkembangnya pengetahuan yang ada di 2) Pengaruh Keterbukaan Pengalaman
perusahaan menuntut para karyawan untuk terhadap Knowledge Sharing
melakukan knowledge sharing dengan karyawan Berkembangnya pengetahuan yang ada di
lain. Karena aset perusahaan yang terpenting saat perusahaan menuntut para karyawan untuk
ini berada pada sumber daya manusia yang dapat melakukan knowledge sharing dengan karyawan
berbagi pengetahuan. Hal ini dilakukan agar lain. Karena aset perusahaan yang terpenting saat
perusahaan tidak kehilangan pengetahuan yang ini berada pada sumber daya manusia yang dapat
ada pada diri karyawan saat mereka nanti pensiun, berbagi pengetahuan. Hal ini dilakukan agar
meninggal ataupun mutasi. Pada PT. PLN perusahaan tidak kehilangan pengetahuan yang
(Persero) Distribusi Jawa Area Pelayanan dan ada pada diri karyawan saat mereka nanti pensiun,
Jaringan Kediri para karyawan dituntut untuk meninggal ataupun mutasi. Pada PT. PLN
melakukan knowledge sharing. Keramahan pada (Persero) Distribusi Jawa Area Pelayanan dan
kepribadian para karyawan ini akan Jaringan Kediri para karyawan dituntut untuk
mempengaruhi bagaimana karyawan akan melakukan knowledge sharing. Keramahan pada
melakukan knowledge sharing kepada karyawan kepribadian para karyawan ini akan
lainnya. mempengaruhi bagaimana karyawan akan
Keramahan yang memiliki enam indikator melakukan knowledge sharing kepada karyawan
trust, straightforwardness, altruism, compliance, lainnya.
modesty, dan tender-mindedness berpengaruh Berdasarkan uji yang telah dilakukan
signifikan terhadap knowledge sharing. dapat diketahui bahwa keterbukaan pengalaman
Berdasarkan uji yang telah dilakukan dapat yang terbentuk dari enam indikator fantasy,
diketahui bahwa dengan tingginya keramahan aesthetic, feelings, action, ideas, dan value
karyawan dapat meningkatkan knowledge sharing berpengaruh signifikan terhadap knowledge
antar karyawan. Hal ini karena kelima indikator sharing pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
keramahan berpengaruh terhadap knowledge

179
Area Pelayanan dan Jaringan Kediri dan memiliki meningkatkan kinerja karyawan pada PT PLN
outer loading yang positif. (Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Kediri.
Berdasarkan distribusi jawaban responden Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
didapatkan bahwa indikator feelings memperoleh penelitian Suliman, et al (2010) yang menjelaskan
nilai rata-rata tertinggi dari indikator yang bahwa keramahan bepengaruh negatif terhadap
membentuk variabel keterbukaan pengalaman. kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menolak
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teori dari Thoresen, et al (2004) menjelaskan
indikator feelings lebih kuat dalam membentuk bahwa agreeableness (keramahan) berpengaruh
variabel keterbukaan pengalaman dibandingkan signifkan positif terhadap kinerja karyawan.
dengan indikator lainnya. Hal ini menunjukkan 4) Pengaruh Keterbukaan Pengalaman
bahwa karyawan yang mempunyai feelings terhadap Kinerja Karyawan.
(Individu yang menyadari dan menyelami emosi Keterbukaan pengalaman yang terbentuk
dan perasannya sendiri) yang tinggi akan dari enam indikator yaitu fantasy, aesthetic,
cenderung melakukan knowledge sharing pada feelings, action, ideas, dan value tidak
karyawan lain. berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Melalui hasil estimasi inner weight yang pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Area
menggunakan bantuan software Smart PLS yang Pelayanan dan Jaringan Kediri. Berdasarkan
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan distribusi jawaban responden didapatkan bahwa
antara variabel keramahan terhadap knowledge indikator value memiliki skor rata-rata paling
sharing. Hasil penelitian ini mendukung rendah yaitu sebesar 3,44 adalah “saya lebih suka
penelitian yang dilakukan oleh Matzler, et al menghabiskan waktu di dalam lingkungan yang
(2010) bahwa keterbukaan pengalaman familiar dengan saya dibandingkan menghabiskan
berpengaruh signifikan positif terhadap waktu dengan lingkungan yang berbeda”. Hal ini
knowledge sharing. mengindikasikan bahwa responden lebih suka
3) Pengaruh Keramahan terhadap Kinerja menghabiskan waktu di dalam lingkungan yang
Karyawan. berbeda. Mereka menganggap lingkungan yang
Keramahan dalam penelitian ini terbentuk berbeda akan lebih memberikan kenyamanan bagi
dari enam indikator yaitu trust, mereka dalam memberikan keterbukaan
straightforwardness, altruism, compliance, pengalaman pada karyawan lain. Item pernyataan
modesty, dan tender-mindedness tidak ini yang menjadikan tingkat keterbukaan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pengalaman tidak memiliki pengaruh yang
pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Area signifikan terhadap kinerja karyawan. Sehingga
Pelayanan dan Jaringan Kediri. hal ini menjadikan tingkat keterbukaan
Berdasarkan distribusi jawaban responden pengalaman rendah dan tidak berpengaruh pada
didapatkan bahwa indikator compliance memiliki kinerja karyawan. Selain value terdapat indikator
skor rata-rata paling rendah yaitu sebesar 3,38 yang rendah juga yaitu ideas dengan skor rata-rata
adalah “Saya mudah menerima reaksi terhadap sebesar 3,75 dengan item pernyataannya adalah
konflik interpersonal”. Hal ini mengindikasikan “saya memiliki pemikiran yang berbeda dengan
bahwa responden tidak mudah menerima reaksi orang lain sehingga saya tidak ragu untuk
terhadap konflik interpersonal karena mereka memberikan ide saya dalam sebuah diskusi”. Item
menganggap di dalam suatu perusahaan adalah pernyataan ini mengindikasikan bahwa responden
melakukan bagaimana melakukan pekerjaan ketika berdiskusi tidak selalu memberikan ide
sebaik-baiknya. Item pernyataan ini yang atau pemikirannya karena mereka menganggap
menjadikan tingkat keramahan tidak memiliki lawan berdiskusi mereka tidak sepaham dengan
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja apa yang dipikirkan.
karyawan. Sehingga hal ini menjadikan tingkat Melalui hasil estimasi inner weight yang
keramahan rendah dan tidak berpengaruh pada menggunakan bantuan software Smart PLS yang
kinerja karyawan. menunjukkan tidak adanya pengaruh yang
Melalui hasil estimasi inner weight yang signifikan variabel keterbukaan pengalaman
menggunakan bantuan software Smart PLS yang terhadap kinerja karyawan. Maka dapat dijelaskan
menunjukkan tidak adanya pengaruh yang bahwa variabel keterbukaan pengalaman belum
signifikan antara variabel keramahan terhadap menjadi variabel yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan. Maka dapat dijelaskan bahwa kinerja karyawan, terdapat variabel lain yang
variabel keramahan belum menjadi variabel yang dapat mempengaruhi atau meningkatkan kinerja
dapat mempengaruhi kinerja karyawan, terdapat karyawan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
variabel lain yang dapat mempengaruhi atau Timur APJ Kediri.

180
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil adalah karyawan yang fresh graduate, jadi mereka
penelitian Suliman, et al (2010) yang menjelaskan masih baru dan belum sepenuhnya tau mengenai
bahwa keterbukaan pengalaman berpengaruh knowledge sharing yang ada di perusahaan. Hal
negatif terhadap kinerja karyawan. Hasil ini mengakibatkan lemahnya pengaruh knowledge
penelitian ini menolak teori dari Thoresen, et al sharing terhadap kinerja karyawan.
(2004) yang mengungkapkan bahwa keterbukaan Melalui hasil estimasi inner weight yang
pengalaman berpengaruh signifkan positif menggunakan bantuan software Smart PLS yang
terhadap kinerja karyawan. menunjukkan tidak adanya pengaruh yang
5) Pengaruh Knowledge Sharing terhadap signifikan antara variabel knowledge sharing
Kinerja Karyawan. terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat
Knowledge sharing sebagai variabel dikatakan bahwa knowledge sharing belum bisa
mediasi dalam pengaruh keramahan dan menjadi variabel mediasi antara keramahan dan
keterbukaan pengalaman terhadap kinerja keterbukaan terhadap kinerja karyawan. Ada
karyawan terbentuk dari lima indikator yaitu variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja
embrained knowledge, embodied knowledeg, karyawan selain knowledge sharing dan yang
embedded knowledge, encoded knowledge, dan dapat menjadi mediasi antara variabel keramahan
encultured knowledge. Berdasarkan uji yang telah dan keterbukaan pengalaman terhadap kinerja
dilakukan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa karyawan selain knowledge sharing di PT PLN
Area Pelayanan dan Jaringan Kediri dapat (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan
diketahui bahwa pengaruh knowledge sharing dan Jaringan Kediri.
terhadap kinerja karyawan hasilnya tidak Hasil penelitian ini sejalan dengan
signifikan. penelitian yang dilakukan oleh Woerkom dan
Berdasarkan distribusi jawaban responden Sanders (2010) bahwa knowledge sharing
didapatkan bahwa indikator embrained berpengaruh negatif pada kinerja individu dalam
(pengetahuan konseptual dan kognitif) tim. Hasil penelitian ini menolak teori dari
memperoleh nilai rata-rata rendah dari indikator Subagyo (2007:3) yang menjelaskan bahwa salah
yang membentuk variabel knowledge sharing satu hal yang mempengaruhi kinerja karyawan
dengan skor rata-rata 3,84. Item pernyataan ini adalah berbagi pengetahuan.
adalah “Sedang terjadi penyebaran pengetahuan
yang sudah terbukti keberhasilannya meskipun KESIMPULAN
belum ditulis di tempat kerja”. Hal ini Berdasarkan pada hasil dan pembahasan
mengindikasikan bahwa pengetahuan yang ada yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka
diperusahaan sudah terlaksana tetapi belum dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
sepenuhnya terbukti keberhasilannya. Selain 1. Keramahan berpengaruh signifikan terhadap
encoded knowledge, terdapat indikator yang rata- knowledge sharing. Hal ini menunjukkan
rata skornya rendah yaitu encoded knowledge bahwa keramahan antar karyawan yang baik,
(pengetahuan yang dikodekan dalam buku) yang maka akan meningkatkan knowledge sharing
ditunjukkan melalui hasil skor rata-rata sebesar pada karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi
3,75. Item pernyataan pada indikator ini adalah Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan
“pengetahuan tertulis sudah mulai tersistem dan Kediri.
dibakukan seperti teknologi, product 2. Keterbukaan pengalaman berpengaruh
specifications, manual, paten, dan lisensi” dan signifikan terhadap knowledge sharing. Hal
“membentuk kelompok-kelompok diskusi yang ini menunjukkan bahwa keterbukaan
berinteraksi secara regular di tempat kerja”. Hal pengalaman antar karyawan dengan baik,
ini mengindikasikan bahwa responden merasa maka akan meningkatkan knowledge sharing
knowledge sharing belum sepenuhnya berjalan di pada karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi
perusahaan. Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan
Hasil wawancara yang telah dilakukan Kediri.
dengan salah satu karyawan bidang SDM & 3. Keramahan tidak berpengaruh signifikan
Keuangan menunjukkan bahwa hasil knowledge terhadap kinerja karyawan. Hal ini
sharing yang ada di perusahaan masih berjalan menunjukkan bahwa keramahan antar
kurang lebih satu setengah tahun tahun. Jadi, karyawan, belum dapat meningkatkan kinerja
knowledge sharing yang ada di PT. PLN (Persero) karyawan pada PT. PLN (Persero) Distribusi
Distribusi Jawa Area Pelayanan dan Jaringan Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan
Kediri masih tahap awal perintisan knowledge Kediri. Maka dapat disimpulkan bahwa ada
sharing. Diketahui juga bahwa ada beberapa variabel lain yang dapat mempengaruhi
karyawan yang melakukan knowledge sharing ini kinerja karyawan selain keramahan.

181
4. Keterbukaan pengalaman tidak berpengaruh DAFTAR ACUAN
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini Amirin, T. 2010. Populasi dan Sampel Penelitian
menunjukkan bahwa keterbukaan 4. Ukuran Sampel Rumus Slovin.
pengalaman antar karyawan, belum dapat (Online),(http://tatangmanguny.wordpres
meningkatkan kinerja karyawan pada PT. s.com/2010/04/19/ukuran-sampel-rumus-
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area slovin/, diakses 18 Mei 2011)
Pelayanan dan Jaringan Kediri. Maka dapat Anggraini, K. D. 2010. “Pengaruh Dimensi
disimpulkan bahwa ada variabel lain yang Desain Organisasional Terhadap
dapat mempengaruhi kinerja karyawan selain Kepuasan Pembagian Pengetahuan
keterbukaan pengalaman. antara Unit Pada PT Terra Computer
5. Knowledge sharing tidak berpengaruh System”. Surabaya: Universitas
signifikan terhadap kinerja karyawan, karena Airlangga
ada variabel lain yang dapat mempengaruhi Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
kinerja karyawan selain knowledge sharing Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Cipta.
Area Pelayanan dan Jaringan Kediri. Cho, N. et al. 2007. An Empirical Study on The
Berdasarkan hasil penelitian dan Effect of Individual Factors on
pengamatan yang telah dilakukan, peneliti dapat Knoweledge Sharing By Knowledge
memberikan beberapa masukan sebagai berikut: Type. Journal of Global Business and
1. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Technology. Vol. 3: No.2.
Area Pelayanan dan Jaringan Kediri Daft, I.R. 2001. Era Baru Manajemen. Buku 2,
disarankan untuk lebih meningkatkan Edisi:9. Jakarta:Salemba Empat
penerapan knowledge sharing dengan cara Dessler, G. 2008. Manajemen Sumber Daya
memperkenalkan lebih jauh tentang manfaat Manusia. Edisi 10. Indonesia: PT Indeks.
knowledge sharing, pelatihan untuk para Evans, C. 2003. Managing for Knowledge HR’s
karyawan, dan mengadakan kelompok Strategi Role. Biddles, British: Oxford
diskusi antar karyawan atau Bidang. Fang, C dan Liu, W. 2008. The effect of
2. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan personality on willingness and behavior
yaitu jumlah sampel yang kecil dan hanya of knowledge
terbatas pada karyawan yang ada di PT. PLN sharing.(Online),(http://www.ncu.edu.tw
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area /~ncu7020/Files/Phd_Repord/97/14/pape
Pelayanan dan Jaringan Kediri saja sehingga r.pdf ,diakses 20 November 2010).
perlu dilakukan generalisasi yang lebih baik Feist, J dan Feist, J.G. 2009. Teori Kepribadian.
dalam penentuan populasi dan sampel. Theories of Personality. Buku 2: Edisi 7
3. Berpijak dari keterbatasan tersebut, penulis Jakarta: Salemba Humanika.
memberikan saran untuk penelitian Friedman, H and Schustack, M. 2006.
selanjutnya, yaitu: Kepribadian : Teori Klasik dan Riset
a. Diharapkan untuk melakukan penelitian Modern. Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
dengan memperluas jumlah populasi Ghozali, I. 2008. Konsep dan Aplikasi dengan
pada beberapa lokasi unit-unit Program AMOS 16.0. Semarang: Undip
perusahaan sehingga sampel yang Ghozali, I. 2008. Structural Equation Modeling:
diambil akan lebih baik sebagai langkah Metode Alternatif dengan Partial Least
generalisasi untuk memenuhi kriteria Square. Semarang. Undip
metodologi penelitian yang digunakan. Gibson, et al. 1985. Organisasi Perilaku,
b. Diharapkan untuk melakukan penelitian Struktur, Proses. Jakarta : Erlangga
dengan menggunakan variabel Gomes, F, C. 2003. Manajemen Sumber Daya
keramahan, keterbukaan pengalaman, Manusia. Yogyakarta: Andi
knowledge sharing dan kinerja Greenberg, J dan Baron, A.R. 2008. Behavior in
karyawan pada perusahaan lain sesuai Organization. United State of America:
dengan yang diterapkan perusahaan Perason Prentice Hall
sebelumnya, sehingga bisa Gupta, B. 2008. Role of Personality in Knowledge
merepresentasikan keadaan keramahan, Sharing and knowledge aquitition
keterbukaan pengalaman, knowledge Journal of the Indian Academy of
sharing dan kinerja karyawan suatu Applied Psychology. (Online), Vol. 34,
perusahaan secara keseluruhan. No.1, 143-149,
(http://medind.nic.in/jak/t08/i1/jakt08i1p
143.pdf diakses 9 Maret 2011).

182
Hall, S.C dan Lindzey, G. 1970. Theories of pada Mahasiswa Suku Jawa”. Fakultas
Personality. Second Edition. New York, Psikologi Universitas
London, Sydney, Turonto. Airlangga.(Online),Vol.7No.3,(journal.un
Handoko, T. 2001. Manajemen Personalia & air.ac.id/.../05%20%20Analisis%20Faktor
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: %20Alat%20Ukur%20Kepribadian%20B
BPFE ig%2, diakses 15 November 2010).
Haron, H. 2005. “Conceptualization of Tacit Mathis, R.L dan Jackson, H.J. 2002. Manajemen
Knowledge Dimension. Proceedings of Sumber Daya Manusia. Buku 2.
the Postgraduate Annual Research Penerjemah Jimmy Sadeli dan Bayu
Seminar”. Universiti Teknologi Malaysia. Prawira Hie. Jakarta: Salemba Empat.
(Online), Matzler K, Renzl B, and dkk. 2008. Personality
(http://eprints.utm.my/3334/1/Rose_Alind Traits and Knowledge Sharing. Journal
a_- of economic psychology. (Online), P
_Conceptualization_of_Tacit_Knowledge 301-313, Http://Sciencedirect.com,
_Dimension.pdf, diakses 10 Maret 2011). diakses 15 Oktober 2010).
Helmstedter, E. 2003. The Economics of Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis
Knowledge Sharing. USA: Edward Elgar. Kompetensi. Surabaya: Ghalia Indonesia.
Herlinda, A. 2007. “Pengaruh Karakteristik Nasrudin, E. 2010. Psikologi Manajemen.
Individu terhadap Kinerja Karyawan Bandung: CV Pustaka Setia.
Biro SDM dan Umum Perum Perhutani Nimran, U. 2009. Perilaku Organisasi. Bandung:
Unit II Jawa Timur”. Surabaya: UNAIR. Laros.
Huysman, M dan Wit, D. 2002. Knowledge Pasaribu, M. 2009. Knowledge Sharing Untuk
Sharing in Practice. Netherlands:Kluwer Meningkatkan Kinerja Layanan
Academic. Perusahaan. Jakarta : Gramedia.
Ivancevich, et al. 2005. Perilaku dan Manajemen Prawirosentono, S. 1999. Kebijakan Kinerja
Organisasi. Jilid 1, Edisi 7. Jakarta: Karyawan: Kiat Membangun Organisasi
Erlangga. Kompetitif Menjelang Perdagangan
Karkoulian, S and Osman, Y. 2007. Prediction of Bebas Dunia. Yogyakarta: BPFE
Knowledge Sharing from Big Five Robbins, S. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta:
Personality Traits via Interpersonal PT Indeks Gramedia.
Trust. Lebanese American University. Robbins, S dan Judge, A. T. 2007. Organizational
Koswara, E. 2003. Teori-teoti Kepribadian. Behavior. United State of America:
Bandung: PT. Eresco. Pearson Prentice Hall.
Suliman, Abubakr. et al. 2010. Personality Traits
Kreitner, R dan Kinicki, A. 2005. Perilaku and Work Performance in Duty Free
Organisasi. Edisi Kelima Jakarta : Industry. International Journal and
Salemba Empat. Management. (Online) Vol. 20 No. 1, pp.
Luthan, F. 1981. Organizational Behavior. Thrid 64-82, (Http://Emeraldinsight.com
Edition. Tokyo Japan: International diakses pada 9 Maret 2011).
Student Edition. Sanders B. A. 2008. “Using Personality traits to
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor predict police officer performance. An
Publik. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP Internasional Journal of Police
STIM YKPN Strategies & Management”. (Online),
Mangkunegara, P.A. 2005. Manajemen Sumber Vol. 31: No. 1, pp 129-147,
Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Http://Emeraldinsigt.com, diakses 15
PT Remaja Rosdakarya. Oktober 2010).
Mangkuprawira, S. 2004. Manajemen Sumber Setiarso, B. 2006. “Berbagi Pengetahuan”.
Daya Strategik. Jakarta Selatan: Ghalia Komunitas E-learning Ilmu
Indonesia. Komputer.com.(Online),(http://ilmukomp
Marques, D. dkk. 2008. Knowledge sharing uter.org/wpcontent/uploads/2006/09/bse-
networks and performance. (Online), kmitb.pdf, diakses 5 November 2010).
Vol.14,N.º2,161-192. Subagyo, H. 2007. “Modul Pelatihan Knowledge
(http://www.scielo.oces.mctes.pt/pdf/cog Management. Makasar : Bursa
/v14n2/v14n2a04.pdf, diakses 9 Maret Pengetahuan Kawasan Indonesia Timur
2011). (BaKTI)”.
Mastuti, E. 2005. “Analisis Faktor Alat Ukur Subagyo, H. “Metodologi Pengukuran Peranan
Kepribadian Big Five (Adaptasi dari IPIP) Forum Diskusi dalam Proses Berbagi

183
Pengetahuan: Kasus Intra PDII-LIPI”. Umam, K. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung:
Jakarta: LIPI. (Online), Pustaka Setia
(http://ilmukomputer.org/wp- Winardi J. 2007. Manajemen Perilaku
content/uploads/2008/02/hendroskmukurs Organisasai. Jakarta : Kencana Prenada
na.pdf, diakses 27 Oktober 2010). Media Group
Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Woerkom, M and Sanders, K. 2010. “The
Bandung: Alfabeta. Romance of Learning from
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Disagreement: The Effectof Cohesiveness
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta and Disagreement on Knowledge Sharing
Supriyanto, A dan Machfudz, M. 2010. Behavior and Individual Performance
“Metodologi Riset Manajemen Sumber Within Teams”. (Online), 25:139-145,
Daya Manusia”. Malang: UIN-MALIKI http://www.springerlink.com/content/701t
PRESS. 381632k71113/fulltext.pdf diakses
Tim Penyusun. 2010. World Class Service. PT. tanggal 15 oktober 2010.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timut Wulandari, D. 2008. “Pengaruh Dimensi Sifat
APJ Kediri. Kepribadian Terhadap Kinerja Perawat
Tim Penyususun. 2006. Panduan Penulisan dan Bagian Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Penilaian Skripsi. Surabaya: Universitas Adi Husada Kapasari”. Surabaya:
Negeri Surabaya. Universitas Airlangga
Thoresen, Carl. et al. 2004. The Big Personality Yuliazmi. 2005. Tesis “Penerapan Knowledge
traits and individual Job Performance Management pada Perusahaan
Growth Trajectories in Mantenance and Reasuransi: Studi kasus di PT.
Transitional Job Stages”. Journal of Reasuransi Nasional Indonesia”. Jakarta:
Applied Psychology. (Online), Universitas Budi Luhur. (Online),
Vol.89,No.5,835–853. (riyogarta.com/downloads/tesis_yuliazmi.
(faculty.washington.edu/mdj3/MGMT58 pdf, diakses 7 November 2010).
0/Readings/.../Thoreson.pdf, diakses 9 Yusuf, S dan Nurihsan, J. Teori Kepribadian.
Maret 2011). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
www.pln.com, diakses tanggal 24 Desember 2010

184

Anda mungkin juga menyukai