Anda di halaman 1dari 14

JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN

(BISMA)
Jurnal Bisnis dan Manajemen (BISMA) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan diterbitkan 2
(dua) kali dalam setahun. Jurnal ini diharapkan sebagai wahana komunikasi dan media
bagi para akademisi dan praktisi dalam menuangkan ide-ide dalam bentuk kajian,
pengamatan, pengalaman praktis, dan hasil penelitian empiris di bidang bisnis dan
manajemen.

SUSUNAN REDAKSI
Pelindung : Drs. H. Setijo Budiadi, MM (Dekan FE Unesa)

Penasehat : Drs. Purwohandoko, MM


Drs. Wikono, MM
Drs. Kirwani, SE, MM

Pemimpin Umum : Dra. Jun Surjanti, SE, M.Si


Sekretaris : Sri Setyo Iriani, SE, M.Si

Pemimpin Redaksi : Putu Herry Sunarya, SE, MM


Wakil Pemimpin Redaksi : Dwiarko Nugrohoseno, S.Psi, MM
Bendahara : Widyastuti, S.Si, M.Si

Redaktur Ahli : Dr. Dewi Tri Wijayanti, M.Si


Dr. Andre Dwijanto Witjaksono, ST, M.Si
Dra. Anik Lestari Andjarwati, MM
Nadia Asandimitra, SE, MM
Musdholifah, SE, M.Si
Rikasari, SE, Ak, M.Comm

Mitra Bestari : Prof. Dr. Djumilah Zein (Unibraw)


Prof. Dr. H. Retig Adnyana, M.Si (Unesa)
Prof. Dr. Musclich Anshori (Unair)
Dr. Rer. pol. Debby Ratna Daniel, Ak (Unair)
Dr. Muafi, SE, M.Si (UPN Yogyakarta)
Budiono, SE, M.Si (ISEI)

Marketing dan Tata Usaha : Nindria Untarini, SE, M.Si


Yessy Artanti, SE, M.Si

Alamat Redaksi :
JURUSAN MANAJEMEN FE UNESA
Kampus Unesa Ketintang Surabaya, 60231
Telp. (031) 8299945, 8280009 PS. 702 Fax. 8299946
Email : bisma_femanj @ yahoo.com
ISSN

BISMA
Jurnal Bisnis dan Manajemen
Vol. I, No. 1, Agustus 2008

DAFTAR ISI

1. Pengaruh Etika Bisnis dan Perilaku Etis Manajer Terhadap Tanggung Jawab Perusahaan
Pada Lingkungan Sosial
Hj. Anik Lestari Andjarwati & H. Setijo Budiadi 1-13

2. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Komunikasi Antar Pribadi Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan di PT PG Rajawali
Dwiarko Nugrohosuno & Harun Charismaini 14-21

3. Relevansi Nilai Devidend Yield dan Price Earning Ratio dalam Penilaian Harga Saham
Bagi Perusahaan yang Mengalami Pertumbuhan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di
BEJ Th 2001-2005)
I Ketut Jati & Ni Luh Supadmi 22-29

4. Dimensi Kualitas Hubungan dalam Konteks Jasa Salon Rambut


Lerbin R. Aritonang 30-37

5. Analisis Value Chain Guna Mencapai Strategi Cost Leadership dalam Meningkatkan
Efisiensi Biaya (Studi Pada Perusahaan X di Sidoarjo)
Heri Widodo 38-49

6. Penerapan Korelasi dalam Mengukur Hubungan Antar Costumer Relationship


Management dengan Costumer Loyality
I Putu Artaya & Gede Arimbawa 50-63

7. Pengaruh Sikap dan Keyakinan Konsumen dalam Keputusan Pembelian Tepung Terigu
Merek Gunung Bromo Produk PT. Bogasari Flour Mils Surabaya
I Putu Artaya 64-71

8. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia, Budaya Organisasi, dan Motivasi


terhadap Kinerja Karyawan PT. Pertamina (Persero) Unit Pengolahan V Balikpapan-
Kalimantan Timur
Fariansyah Hassan Basrie 72-83
PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, BUDAYA
ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.
PERTAMINA (PERSERO) UNIT PENGOLAHAN V
BALIKPAPAN - KALIMANTAN TIMUR

FARIANSYAH HASSAN BASRIE

Abstract
This research aimed to analyzis effect of: 1) human resource development, corporate culture, motivation
toward employee performance, 2) corporate culture toward human resource dvelopment, 3) corporate
culture toward motivation, 4) motivation toward human resource development and, 5) human resource
development toward motivation in PT Pertamina (Persero) Processing Unit V East Kalimantan.
Furthermore, object of this research was PT Pertamina (Persero) Processing Unit V East Kalimantan. This
study using survei method with cross section analyzis. Sample using purposive sampling method.
Respondance of this research was 16332 fixed, 1599 unfixed employee of PT Pertamina (Persero)
Processing Unit V East Kalimantan. Each of population take as respondance 95 employee, total
respondance 190. Sum of, 174 respondace take a questioner bac (almost 92%) model testing using structural
equation modelling.
In addition, this research found that corporate cuturw was build with increased inovation culture,
organization activity base on employee orientation, and take attention to any problem cause be employee
bring implication and better relation was a side effect of corporate culture and give space for employee to
inovation and it can accomodate existing problem.
This research also proofing that developing education and training, working capacity, knowladge ability,
skill ability and on the job training, it can reach corporate objective. This research show that motivation had
negative influence toward human resource development.
This result also give information, that corporate culture had not directed effect on wok performance. On the
other hand, other variable was give splilover effect. It was work motivation. This variable can be
organization effort within increasing employee performance and organization.

Keywords : human resource development, corporate culture, motivation, employee performance

PENDAHULUAN PT. Pertamina harus dapat menunjukkan kinerja


Sehubungan adanya perubahan dan yang baik
ketentuan yang berlaku di lingkungan PT.Pertamina Sebagai perusahaan besar PT. Pertamina
(Persero), maka peran sumber daya manusia sangat (Persero) harus mampu menjadi perusahaan yang
menentukan pencapaian tujuan perusahaan sesuai menjadi ikon Good Corporate Governance (GCG).
dengan visi dan misi yang baru, sehingga kualitas Perubahan telah banyak dilakukan oleh PT.
sumber daya manusia perlu ditingkatkan. PT. Pertamina (Persero). Proses penandatanganan Pakta
Pertamina (Persero) perlu menyusun suatu program Integritas yang telah dilakukan oleh Pertamina
untuk mengetahui sampai sejauh mana keberadaan adalah sebuah langkah formalitas yang baik dalam
sumber daya manusia yang dimiliki saat ini yang menerapkan GCG. Keputusan ini dibuat dengan
bisa menunjang keberhasilan sejalan dengan itikad baik (good faith), penuh kehati-hatian (care),
perubahan Pertamina yang sebelumnya dari dipikirkan secara matang dan melalui studi yang
perusahaan cost center menuju perusahaan profit benar (diligence) dan independent. Tetapi beban
centre. Dalam mencapai visi dan misinya, berat yang harus dipikul oleh Pertamina adalah
Pertamina berkomitmen untuk menarapkan tata pernah dipersepsiikan memiliki citra yang negatif
nilai, antara lain: clean, compettive, confident, (Media Pertamina, 2 Juni 2008). Persepsi ini harus
costomer focused, commercial dan capable. bisa dihilangkan. Iklim perubahan ini juga
Program ini akan berhasil jika ditunjang dengan memberikan dampak bagi pengembangan sumber
penekanan pada pengembangan sumber daya daya manusia, budaya kerja, dan motivasi kerja,
manusia yang tepat, penciptaan budaya organisasi yang seharusnya semakin meningkat.
yang kondusif, motivasi kerja semua karyawan Berkaitan dengan ketiga aspek tersebut
yang kuat sehingga kinerja perusahaan akan yakni pengembangan sumber daya manusia, budaya
meningkat dengan baik. Sebagai profit centre maka kerja, dan motivasi kerja dari karyawan di

72
Pertamina, assessment dan fit and proper test saat kemampuan secara kelompok. Seiring perjalanan
ini sedang diimplementasikan di Pertamina. waktu, maka saat ini dilingkungan PT.Pertamina
Program ini dilakukan agar karyawan memiliki (Persero) digalakkan program Transformasi
kompetensi yang sesuai dengan kriteria sehingga Pertamina yang digulirkan melalui tema bisnis dan
karyawan berhak menduduki formasi sesuai dengan tema fundamental.
posisi yang dinginkan dan dibutuhkan oleh Berkaitan dengan uraian tersebut di atas,
Pertamina. Masalah yang dijumpai di lapangan untuk dapat menangani kegiatan sumber daya
adalah masih ada beberapa karyawan yang sudah manusia, tentunya pihak perusahaan harus mampu
terlanjur masuk dalam formasi tetapi tidak memiliki mengembangkan sumberdaya manusia dalam
kompetensi yang memadai untuk berada di mengikuti berbagai macam perubahan. Agar sebuah
dalamnya. Sampai sekarang upaya mengatasi hal ini organisasi dapat bergerak dengan cepat dan
belum dilakukan secara optimal oleh Pertamina, fleksibel, terutama dalam memanfaatkan peluang,
karena penerapan program ini memakan waktu yang organisasi harus berusaha agar setiap orang yang
lama dan karyawan harus bersabar untuk menunggu ada didalamnya berperan serta menyumbangkan
gilirannya (Media Pertamina, 14 Januari 2008). dan mengembangkan gagasan dan ide, karena hanya
Tentu saja masalah ini harus diperhatikan secara organisasi yang fleksibel dan adaptif yang mampu
serius oleh perusahaan. Kondisi ini relatif dialami bersaing dalam era persaingan global yang sangat
PT. Pertamina di setiap daerah, termasuk di UP V ketat sebagai dampak dari terbukanya berbagai
Balikpapan. Aspek ini menjadi sangat penting untuk kesempatan bagi pelaku bisnis antar negara.
diperhatikan mengingat aspek ini sangat berkaitan Faktor budaya juga faktor yang turut serta
erat dengan pengembangan sumber daya manusia menentukan kualitas dan kuantitas produk yang
perusahaan dan akan berdampak juga pada aspek dihasilkan karyawan itu sendiri. Kedua variabel
budaya organisasi yang kurang kondusif dan inilah yang juga menjadi variabel penjelas mengapa
motivasi kerja karyawan yang semakin menurun. kinerja karyawan pada beberapa sektor usaha
Ini dibuktikan dengan masih adanya pelanggaran- cenderung menurun ketika upaya pengembangan
pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa oknum sumber daya karyawannya masih belum jelas dan
karyawan. Pada bulan Juni 2008, sudah ada 40 dilakukan tidak dengan upaya yang terencana serta
pelanggaran yang dilakukan oleh oknum terprogram menuju pada satu sistem yang dapat
perusahaan untuk satu jenis pelanggaran yang diandalkan yang dapat memberi dampak pada
dianggap mencemarkan Pertamina (Media peningkatan kinerja karyawan. Pada sisi lain budaya
Pertamina, 2 Juni 2008). organisasi yang semakin kompleks dan cenderung
Dipilihnya lokasi penelitian di tidak terkelola dengan sangat memadai,
PT.Pertamina (Persero) Unit Pengolahan V mengakibatkan beberapa organisasi sangat sulit
Balikpapan-Kalimantan Timur, karena merupakan untuk melakukan proses penyesuaian yang dapat
salah satu cabang perusahaan yang sangat digunakan untuk memperkuat dan meningkatkan
dihandalkan bisa menopang tiga tujuan utama kualitas dan kuantitas kinerja karyawan perusahaan
pemerintah saat ini yakni; mampu untuk termasuk pada Pertamina UP V Balikpapan.
mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional (pro- Pertamina sebagai perusahaan migas berbendera
growth); memperluas penyediaan lapangan kerja persero di usianya yang ke-47 tahun telah mampu
(pro-job), dan memberantas kemiskinan (pro-poor). membukukan peningkatan kinerja pada periode
Salah satu tugas berat yang diemban oleh Pertamina 2004. Pertamina tetap berharap dapat mewujudkan
adalah memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak keinginannya menjadi worldclass company.
dan Non Bahan Bakar Minyak untuk dalam negeri, Beberapa penelitian yang telah dilakukan di
dalam hal ini hampir 25 % keperluan dalam negeri perusahaan adalah Egan, et al. (2004); Guest, et al.
diperoleh dari PT.Pertamina (Persero) Unit (2004); McIntyre (2004); Duken (1999); Jaemon
Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur. (2000); dan Nadler (1990). Selanjutnya penelitian
Sehingga apabila proses pengolahan dan produksi di yang dilakukan di universitas yang relevan dengan
PT.Pertamina (Persero) Unit Pengolahan V penelitian ini diantaranya, Perumalla (2000), Jung
Balikpapan, Kalimantan Timur mengalami dan Avolio (1999), dan Hadisoebroto (2000).
gangguan akan berdampak pada masyarakat dan Penelitian-penelitian tersebut menguji hubungan
secara nasional bisa menimbulkan gejolak antara bentuk-bentuk pengembangan sumber daya
dimasyarakat. manusia, budaya organisasi dan kinerja. Penelitian-
Oleh karena itu kehandalan Sumber Daya penelitian tersebut belum mempertimbangkan
Manusia yang dimiliki oleh Pertamina UP V pentingnya variabel motivasi dalam meningkatkan
Balikpapan khususnya diharapkan bisa sebagai aset kinerja. Padahal karyawan yang memiliki motivasi
perusahaan harus dijaga dan selalu ditingkatkan tinggi cenderung melakukan pekerjaan dengan
kemampuannya baik kemampuan individu maupun sungguh-sungguh dan berusaha meningkatkan

73
kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaannya. pengembangan sumber daya manusia ?, (3) apakah
Model motivasi yang memiliki kausalitas juga telah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap
diungkapkan oleh Porter dan Lawler (1996). Model motivasi ?, (4) apakah motivasi berpengaruh
ini menggambarkan pentingnya motivasi yang perlu signifikan terhadap pengembangan sumber daya
didukung dengan penghargaan dalam meningkatkan manusia? Dan (5) apakah pengembangan sumber
kinerja seseorang. Demikian juga dari berbagai daya manusia berpengaruh signifikan terhadap
penelitian yang mengkaji pengambangan sumber motivasi ?. Sedangkan hipotesis penelitian ini
daya manusia, budaya organisasi, dan motivasi adalah;
ternyata belum terintegrasi menjadi sebuah model Hipotesis 1: Pengembangan sumber daya manusia,
yang holistik. budaya organisasi dan motivasi berpengaruh
Berdasarkan keterbatasan penelitian signifikan terhadap kinerja karyawan.
sebelumnya tersebut, maka penelitian ini Hipotesis 2: Budaya organisasi berpengaruh
menghasilkan suatu model yang mengintegrasikan signifikan terhadap pengembangan sumber daya
variabel pengembangan sumber daya manusia, manusia.
budaya, motivasi, dan kinerja organisasi. Untuk Hipotesis 3: Budaya organisasi berpengaruh
kepentingan pengujian model tersebut, maka para signifikan terhadap motivasi.
karyawan PT. Pertamina (Persero) Unit Pengolahan Hipotesis 4: Motivasi berpengaruh signifikan
V Balikpapan Kalimantan Timur akan diminta terhadap pengembangan sumber daya manusia.
berpartisipasi dalam penelitian ini. Hal ini Hipotesis 5: Pengembangan sumber daya
dikarenakan berdasarkan pengamatan peneliti, manusia berpengaruh signifikan terhadap motivasi.
identifikasi masalah yang sudah timbul adalah
belum optimalnya pengembangan sumber daya METODE PENELITIAN
manusia yang ada. Jika pun ada, pengembangan Desain Penelitian
sumber daya manusia belum bisa dimanfaatkan Desain penelitian yang digunakan adalah
secara sepenuhnya oleh karyawan. Hal ini akan rancangan survey, yang pada dasarnya merupakan
berdampak pada budaya organisasi yang kurang penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh
kondusif. Sehingga kesemuanya akan berdampak fakta fakta mengenai fenomena fenomena yang
timbal balik pada motivasi kerja yang rendah. Jika ada dalam masyarakat untuk mencari keterangan
kondisi ini terus berlanjut dikhawatirkan terjadi yang lebih faaktual dan sistimatis (Nazir,1988).
penurunan kinerja karyawan yang terus menerus Unit analisis yang dipergunakan dalam penelitian
menurun pada karyawan Pertamina UP V ini adalah individu. Individu yang dimaksud
Balikpapan. disini adalah karyawan pada PT. Pertamina
Berdasarkan uraian tersebut, maka (Persero) Unit Pengolahan V Balikpapan
penelitian bertujuan untuk menghasilkan model Kalimantan Timur
yang komprehensif dengan mempertimbangkan
variabel pengembangan sumber daya manusia, Lokasi Penelitian
budaya organisasi, dan motivasi kerja karyawan Lokasi penelitian yang dipilih dalam
yang berdampak pada kinerja kerja karyawan PT. penelitian ini adalah Propinsi Kalimantan Timur
Pertamina (Persero) Unit Pengolahan V Balikpapan dengan target populasi adalah karyawan pada PT.
Kalimantan Timur. Hal ini sekaligus yang menjadi Pertamina (Persero) Unit Pengolahan V Balikpapan
originalitas dan kebaruan dari penelitian ini. Kalimantan Timur yang mengolah minyak mentah
Berdasarkan pada uraian di atas, maka menjadi produk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan
permasalahan pokok yang menjadi fokus penelitian Non Bahan Bakar Minyak (Non BBM) yang siap
adalah upaya peningkatan kinerja karyawan menuju dipasarkan. Bahan Bakar Minyak dan Non Bahan
Pertamina yang produktif, sehingga Pertamina akan Bakar Minyak tersebut untuk memenuhi kebutuhan
semakin eksis dan siap bersaing ditingkat dalam negeri khususnya Kawasan Timur Indonesia,
internasional, sesuai dengan visi dan misi yang diantaranya meliputi daerah Kalimantan, Sulawesi,
mensejajarkan dengan perusahaan sejenis di tingkat Ambon, Irian Jaya/ Jayapura dan sekitarnya serta
internasional. sebagian untuk di eksport.
Penelitian ini akan meneliti pengaruh
kausalitas antara budaya oraganisasi, motivasi dan Populasi dan Sampel Penelitian
pengembangan sumber saya manusia terhadap Populasi merupakan keseluruhan dari
kinerja kerja karyawan, yakni menganalisis; (1) kumpulan elemen yang memiliki sejumlah
apakah pengembangan sumber daya manusia, karakterisik umum karyawan yang terdiri dari
budaya organisasi dan motivasi berpengaruh karyawan di fungsi/ bidang dilingkungan kerja
signifikan terhadap kinerja karyawan ?, (2) apakah PT.Pertamina (Persero) Unit Pengolahan V
budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap Balikpapan Kalimantan Timur untuk di teliti.

74
Populasi dikelompokkan menjadi dua, yaitu : Total sampel dalam penelitian ini adalah 95 + 95
kelompok pertama populasi terdiri dari kelompok = 190
karyawan Pertamina, sedangkan kelompok kedua
adalah populasi terdiri dari karyawan Non Pengumpulan Data
Pertamina (tenaga kontrak rutin Pertamina). Data dapat diperoleh melalui dua sumber, yaitu
Adapun alasan memilih kedua kelompok data primer dan data sekunder.
penelitian tersebut karena dapat mewakili semua Konstruk Eksogen
kelompok yang ada di PT. Pertamina (Persero) Budaya organisasi, Variabel ini tersusun atas
Unit Pengolahan V Balikpapan Kalimantan Timur. indikator karakteristik organisasi dan tersusun atas 7
Selanjutnya untuk menentukan sampel penelitian indikator yang dipertimbangkan, diantaranya:
digunakan purposive sampling, yaitu teknik inovasi dengan memperhitungkan resiko, perhatian
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, terhadap masalah secara rinci, orientasi hasil,
dalam hal ini karyawan yang memiliki tingkat orientasi pada karyawan, orientasi pada tugas,
pendidikan minimal SLTA. keagresifan dan kemantapan./ stabilitas.
Berdasarkan rumus di atas, dengan tingkat Konstruk Endogen
presisi 10%, maka ukuran sampel diperoleh adalah: Pengembangan Sumber Daya Manusia, Variabel
Jumlah sampel yang diambil kelompok satu ( pengembangan sumber daya manusia diamati
karyawan Pertamina ), adalah sebagai berikut : melalui 6 indikator yaitu; pendidikan dan pelatihan,
1632 kapasitas kerja, kemampuan pengetahuan,
n1 =  94,22  95 kemampuan keterampilan, kemampuan sikap dan
1  (1632 )(0.1) 2
pemagangan. Hasil uji vailiditas dan reliabilitas
Jumlah sampel yang diambil kelompok dua ( kuesioner menghasilkan valid dan reliabel. Model
karyawan Non Pertamina), adalah sebagai Statisik yang digunakan adalah Structural Equation
berikut : Modelling dengan tehnik AMOS.
1599
n2 =  94,11  95
1  (1599 )(0.1) 2

HASIL DAN PEMBAHASAN


UJI STATISTIK
Uji Model Tahap Awal

Gambar 1
Pengukuran Faktor dan Hasil Uji Model keterkaitan antara Budaya Organisasi (X1), Pengembangan
Sumber Daya Manusia (X2), dan Motivasi (X3), terhadap Kinerja Karyawan (Y1) pada tahap Awal.

e8 e9 e10 e11 e12 e13

UJI HIPOTESA
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
Chi Square =945.549
.82 .71 .61 Probability =.000
.53 .80
Perajat Bebas =371
.45
RMSEA =.095
GFI =.722
Penembangan
i1
SDM AGFI =.675
TLI =.782
CFI =.800
CMIN/DF =2.549
e1 X1.1 .20
-.49
.62
.91 .49 Y1.1 e25
e2 X1.2
.71 .78
e3 X1.3 .72 Y1.2 e26
.53
.68 Budaya .37 Kinerja .74
e4 X1.4 Y1.3 e27
Organisasi Karyawan .70
.70
e5 X1.5 .80 Y1.4 e28
.66
e6 X1.6 .69 .42 .07 Y1.5 e29

e7 X1.7 u1

Motivasi i2

.77 .85 .83 .67 .72 .47 .56 .68


.82 .80 .79

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11

e14 e15 e16 e17 e18 e19 e20 e21 e22 e23 e24

Hasil uji model tahap awal dengan menggunakan Fit Indices Overall Model belum baik, sehingga
Amos menghasilkan Evaluasi Kriteria Goodness Of diperlukan modification indices.

75
Tabel 1
Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices Overall Model Tahap Awal
Goodness of fit Hasil Model
Cut-off Value Keterangan
index *
2 – Chi- Diharapkan
945.549 Model Marginal
square kecil
Model
Sign.Probability  0.05 0.000
Marginal
Model
CMIN/DF  2.00 2.549
Marginal
Model
 0.90
-.16
GFI 0.722
Marginal
Model
AGFI  0.90 0.675
Marginal
Model
TLI  0.94 0.782
Marginal
Model
CFI  0.94 0.800
Marginal
Model
RMSEA  0.08 0.095
Marginal
Sumber : Fariansyah (2007).

Uji Model Tahap Akhir .16


Gambar 2 .30
Pengukuran Faktor
.22 dan Hasil Uji Model keterkaitan.14antara Budaya Organisasi (X1), Pengembangan -.13
Sumber Daya Manusia (X2), dan Motivasi (X3), terhadap Kinerja Karyawan (Y1) pada tahap Akhir.
-.13 .50 .36

e8 e9 e10 e11 e12 e13


.28
UJI HIPOTESA
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
Chi Square =317.428
.87 .67 .58 Probability =.314
.78 .84
Perajat Bebas =306
.81
RMSEA =.015
GFI =.895
Penembangan
i1
SDM AGFI =.851
TLI =.995
CFI =.996
CMIN/DF =1.037
e1 X1.1 .19
-1.51
.31 1.43 1.03 Y1.1 e25
e2 X1.2 .58
.70 .74 .38
.10 e3 X1.3 .54 .63 Y1.2 e26
-.19 .18 .71 .27 Kinerja .76 .22
Budaya Y1.3 e27
-.11 -.30 e4 X1.4
Organisasi Karyawan .64
-.35 -.32 .70
-.36
-.12 e5 X1.5 .76 Y1.4 e28
-.32
-.38 .82
.53
.39 e6 X1.6 .78 .18 .20 Y1.5 e29
.00 u1
e7 X1.7

Motivasi i2

-.11 .77 .80 .67 .72 -.16


.69 .82 .81 .72 .39 .50
.74
.26
.21
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11
-.26 .30 .15
e14 e15 e16 e17 e18 e19 e20 e21 e22 e23 e24
-.24
-.19
.26 .21 .19 .55 .35 .16
.42
-.24
.34
.24.14
.17
Setelah dilakukan modification of indices
.19 Kriteria Goodness
.14.18 Of Fit Indices.21Overall Model
maka hasil uji model tahap awal dengan telah memenuhi criteria. -.18
-.23
menggunakan Amos menghasilkan Evaluasi -.25

-.23
76

-.31
Tabel 2
Evaluasi Goodness of Fit Indices Model Secara Keseluruhan
Goodness of fit index Cut-off Value Hasil Model* Keteranga
n
2 – Chi- Diharapkan 317.429 Baik
square kecil
Sign.Probability  0.05 0.314 Baik
CMIN/DF  2.00 1.037 Baik
GFI  0.90 0.895 Cukup Baik
AGFI  0.90 0.851 Cukup Baik
TLI  0.95 0.995 Baik
CFI  0.95 0.996 Baik
RMSEA  0,08 0.095 Baik
Sumber : Fariansyah (2007).

Tabel 3
Pengujian Hipotesis Uji Model keterkaitan antara Budaya Organisasi (X1),
Pengembangan Sumber Daya Manusia (X2), dan Motivasi (X3)
terhadap Kinerja Karyawan (Y1)

Variabel Variabel Koef Path Efek p


H Keputusan
Independen Dependen Direct Indirect Total Value
Budaya Kinerja
H1.1 0.213 0.486 Diterima*
Organisasi Karyawan 0.273 0.013
Pengembangan Kinerja
H1.2 -0.034 0.154 Diterima*
SDM Karyawan 0.188 0.042
Kinerja -
H1.3 -0.231 Diterima**
Motivasi Karyawan 0.198 0.033 0.060
Budaya Pengembangan
H2 -0.097 1.329 Diterima*
Organisasi SDM 1.426 0.004
Budaya
H3 0.465 0.646 Diterima*
Organisasi Motivasi 0.181 0.035
Pengembangan -
H4 0.917 Diterima*
Motivasi SDM -1.508 0.591 0.017
Pengembangan
H5 -0.625 0.403 Diterima*
SDM Motivasi 1.028 0.000

Keterangan :
** Signifikan pada level 5 %, Nilai t tabel (  =5%) = 1.96
 Signifikan pada level 10 %, Nilai t tabel (  =10%) = 1.65

Sedangkan, hasil uji model hubungan 3.Motivasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap
pengaruh budaya organisasi (X1), pengembangan Kinerja Karyawan (Y1)
sumber daya manusia (X2), motivasi (X3), terhadap 4.Budaya Organisasi (X1) berpengaruh signifikan
kinerja karyawan (Y1) dapat dijelaskan secara terhadap Pengembangan Sumber Daya Manusia
terperinci sebagai berikut : (X2).
1 Budaya Organisasi (X1) berpengaruh signifikan 6.Motivasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap
terhadap Kinerja Karyawan (Y1). Pengembangan Sumber Daya Manusia (X2)
2.Pengembangan Sumber Daya Manusia (X2) 7.Pengembangan Sumber Daya Manusia (X2)
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja berpengaruh signifikan terhadap Motivasi (X3)
Karyawan (Y1).

77
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa menunjukkan bahwa motivasi yang
usaha pengembangan sumber daya manusia yang diberikan oleh pihak Pertamina kepada
dilakukan oleh pihak Pertamina melalui pendidikan karyawannya berupa pemberiaan
dan pelatihan, dan pemagangan dapat memotivasi penghargaan, kesempatan berprestasi,
karyawan dalam bekerja. Program pendidikan, kesempatan berkarier, pemberian imbalan/
pelatihan dan pemaganagan yang telah dilakukan insentif, kesempatan maju dan berkembang,
oleh pihak Pertamina dapat meningkatkan kesempatan promosi, upah, dan keamanan
kemampuan dan wawasan karyawan, sehingga kerja, dapat meningkatkan kinerja
karyawan Pertamina sudah merasa bahwa karyawan
kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikologis  Budaya Organisasi berpengaruh signifikan
sudah terpenuhi. Efek langsung antara terhadap Pengembangan Sumber Daya
pengembangan sumber daya manusia (X2) dengan Manusia. Hasil penelitian ini membuktikan
motivasi (X3) dengan arah positif sebesar 1,028. bahwa budaya menjadi dasar orientasi bagi
Efek tidak langsung dengan nilai negatif -0,625 karyawan untuk memperhatikan kepentingan
sedangkan efek total yang merupakan penjumlahan semua karyawan. Kepentingan karyawan
efek langsung dan efek tidak langsung diperoleh dapat diupayakan melalui peningkatan kualitas
angka sebesar 0,403. Dengan demikian dapat atau kemampuan non fisik, dapat dilakukan
disimpulkan bahwa H5, yang menyatakan bahwa melalui pendidikan dan pelatihan, dimana
pengembangan sumber daya manusia (X2) upaya tersebut merupakan upaya untuk
berpengaruh terhadap motivasi (X3) diterima atau mengembangkan sumber daya manusia yang
didukung dengan fakta. ada di organisasi.
 Budaya Organisasi berpengaruh signifikan
KESIMPULAN DAN SARAN terhadap Motivasi. Hasil penelitian ini
Kesimpulan membuktikan bahwa budaya menjadi dasar
Secara umum pengelolaan sumberdaya orientasi bagi karyawan untuk
manusia di PT. Pertamina sangat baik dengan memperhatikan kebutuhan semua karyawan.
menempatkan budaya organisasi sebagai ciri, nilai Pemenuhan kebutuhan karyawan oleh
atau norma atas perilaku dalam berorganisasi. perusahaan dapat memotivasi karyawan.
Budaya organisasi PT. Pertamina menjadi dasar  Motivasi berpengaruh signifikan terhadap
bagi karyawan yang berimplikasi pada motivasi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Temuan
kerja. Efek dari motivasi ini adalah kinerja penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi
karyawan dan organisasi yang meningkat, berpengaruh negatif signifikan terhadap
sedangkan kesimpulan secara khususnya adalah : pengembangan sumber daya manusia. Apabila
 Budaya Organisasi, Pengembangan Sumber karyawan sudah termotivasi untuk
Daya Manusia dan Motivasi berpengaruh mengembangkan keterampilan dan
signifikan terhadap Kinerja Karyawan. kemampuannya hendaknya pihak perusahaan
a. Budaya organisasi mempunyai pengaruh memberikan kesempatan kepada karyawan
yang positif dan signifikan terhadap kinerja tersebut, yaitu berupa kesempatan untuk
karyawan. Hasil penelitian ini menemukan berkarir, karena kesempatan berkarier yang
bahwa budaya organisasi yang dibangun diberikan oleh perusahaan kepada karyawan
yaitu dengan meningkatkan budaya untuk berkarier sesuai dengan keahliannya
inovasi, aktivitas organisasi berorientasi masing-masing dapat menunjang karier
pada karyawan dan juga memperhatikan karyawan tersebut.
permasalahan yang ada dengan baik  Pengembangan Sumber Daya Manusia
membawa implikasi ketenangan dan berpengaruh signifikan terhadap Motivasi. Hasil
kinerja karyawan. penelitian ini membuktikan bahwa usaha
b. Pengembangan sumber daya manusia pengembangan sumber daya manusia yang
mempunyai pengaruh yang positif dan dilakukan oleh pihak Pertamina melalui
signifikan terhadap kinerja karyawan. pendidikan dan pelatihan, dan pemagangan
Temuan ini membuktikan bahwa dengan dapat memotivasi karyawan dalam bekerja.
mengembangkan pendidikan dan pelatihan, Program pendidikan, pelatihan dan
kemampuan pengetahuan, kemampuan pemaganagan yang telah dilakukan oleh pihak
keterampilan, kemampuan sikap dan Pertamina dapat meningkatkan kemampuan dan
pemagangan pada karyawan oleh pihak wawasan karyawan, sehingga karyawan
Pertamina, tujuan organisasi akan tercapai. Pertamina sudah merasa bahwa kebutuhan fisik
c. Motivasi memberi peran langsung terhadap maupun kebutuhan psikologis sudah terpenuhi.
kinerja karyawan. Temuan penelitian ini

78
Saran atau keselarasan yang baik antara tujuan atau
Budaya Organisasi : kebutuhan individu dan organisasi. Sehingga
Temuan dari penelitian ini nampaknya melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia
dapat memperkaya pemahaman bagaimana kebutuhan individu dan organisasi terpenuhi dimana
meningkatkan kinerja organisasi melalui pada akhirnya akan dapat meningkatkan Kinerja
pemahaman Budaya Organisasi yang effektif. Karyawan (individu) atau dapat meningkatkan
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Budaya kinerja organisasi.
Organisasi dibangun yaitu dengan meningkatkan Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
Budaya Inovasi, Aktivitas Organisasi berorientasi dengan mengembangkan pendidikan dan pelatihan,
pada karyawan daan juga memperhatikan kapasitas kerja, kemampuan pengetahuan,
permasalahan yang ada dengan baik membawa kemampuan keterampilan, kemampuan sikap dan
implikasi ketenangan kerja dan dapat meningkatkan pemagangan pada karyawan tujuan organisasi akan
kinerja karyawan. Selanjutnya untuk meningkatkan tercapai. Pengembangan Sumber Daya Manusia
kinerja karyawan melalui kinerja organisasi merupakan cara untuk mencapai suatu tujuan
disarankan untuk dilakukan dengan cara organisasi secara efektif dan efisien melalui
menanamkan budaya organisasi yang effektif. Yang pelaksanaan tugas dan kewajiban individu dalam
perlu menjadi perhatian dalam memberikan organisasi. Hal ini tercapai ketika adanya sinergi
informasi bahwa interaksi dan hubungan yang lebih atau keselarasan yang baik antara tujuan atau
baik sebenarnya merupakan side effect dari budaya kebutuhan individu dan organisasi. Sehingga
organisasi yang sehat dan memberikan ruang pada melalui pengembangan sumber daya manusia
karyawan untuk berinovasi dan tetap dapat kebutuhan individu dan organisasi terpenuhi dimana
menampung permasalahan yang ada, sehingga : hal ini dapat meningkatkan kinerja individu dan
 PT. Pertamina dapat terus mengembangkan organisasi.
program-program yang saat ini telah Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
dicanangkan seperti menumbuhkan budaya dengan mengembangkan pendidikan dan pelatihan,
inovasi, kebersamaan, dan lainnya dan juga kapasitas kerja, kemampuan pengetahuan,
memperhatikan motivasi karyawan karena hal kemampuan keterampilan, kemampuan sikap dan
ini membawa spillover effect yang paling besar pemagangan pada karyawan tujuan organisasi akan
terhadap komitmen dan kinerja tercapai. Pengembangan Sumber Daya Manusia
 Kasus di PT. Pertamina dan hasil kajian empiris merupakan cara untuk mencapai suatu tujuan
sebelumnya memberi penguatan pentingnya organisasi secara efektif dan efisien melalui
budaya organisasi dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban individu dalam
menumbuhkembangkan kinerja. Dan dalam hal organisasi. Hal ini tercapai ketika adanya sinergi
ini tentunya setiap organisasi hendaknya atau keselarasan yang baik antara tujuan atau
memperhatikan dengan sungguh-sungguh kebutuhan individu dan organisasi. Sehingga
terhadap tumbuhnya budaya organisasi dengan melalui pengembangan sumber daya manusia
baik. Sehingga budaya organisasi yang baik ini kebutuhan individu dan organisasi terpenuhi dimana
dapat menstimulasi aspek-aspek penting hal ini dapat meningkatkan kinerja individu dan
organisasi yang lain. organisasi.
 Sumber daya manusia adalah aset bagi Motivasi :
organisasi untuk menghadapi tantangan dan Motivasi yang selama ini diberikan oleh
ancaman, dengan demikian pengelolaan PT.Pertamina (Persero) Unit Pengolahan V
sumberdaya manusia harus mendasarkan pada Balikpapa Kalimantan Timur kepada karyawannya
pemahaman kritis akan keselarasan antara berupa pemberian penghargaan, kesempatan
tujuan individu dan organisasi. Hal ini akan berprestasi, kesempatan berkarier, pemberian
berhasil bila budaya organisasi yang sehat telah imbalan/ insentif, kesempatan maju dan
mampu diinternalisasi oleh karyawan menjadi berkembang,kesempatan promosi, upah dan
norma yang menjadikan suatu tindakan perlu keamanan kerja dapat memingkatkan kinerja
atau tidak untuk dilakukan dan wadah bagi karyawan. Karena faktor ini sudah terbukti dalam
penumbuhan kebersamaan dalam organisasi hasil penelitian, maka disarankan agar sistim yang
Pengembangan Sumber Daya Manusia : ada bisa dipertahankan, atau bahwa ditingkatkan
Pengembangan Suber Daya Manusia lagi, dengan melakukan penelitian lanjutan tentang
merupakan cara untuk mencapai suatu tujuan indikator-indikator yang berkaitan dengan
organisasi secara effektif dan effisien melalui kesistiman yang sedang berlaku. Dengan demikian
pelaksanaan tugas dan kewajiban individu dalam akan didapatkan suatu data yang akurat untuk
organisasi. Untuk menuju organisasi yang effektif dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan.
dan effisien maka disarankan agar dilakukan sinergi Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dampak

79
dari motivasi dengan pengembangan intrinsik Capozzoli, Thomas K, (1997), Creating A
karyawan ini berpengaruh pada variabel kinerja Motivating Environmenent for Employeers,
karyawan sehingga perlu dijadikan salah satu bahan Journal Stating adlah Cicle Success, April
pertimbangan dalam pengembilan keputusan, 1997, Vol 58. ISS. 4 page 16-17
khususnya dalam pembinaan karyawan. Caleb, Kwong, 2004, Human Resource
Management Of Chinese Micro-Finance
DAFTAR PUSTAKA Instution, The connection between
Adiwina, R Maya (1999), Peran Kekuasaan Atasan organizational starategy and HRM. SEAS
dalam Komitmen dan Hasil Kerja Pada Web, 2004
Bawahan yang Memiliki Tingkat Kesiapan Carl F, Fey dan Daniel R. Denison, 2003.
Tinggi, Jumal Psikologi 4, 39-49 Organizational culture and effectiveness:
Al-Rasjid, Harun (1993), Analisis Jalur Sebagai can American theory be applied in Rusia?
Sarana Statistika dalam analisisKlausal, Chatman, Jeniffer A & john K. A (1994) Assasing
Laboratorium Penelitian, Pengabdian pada The Relationship Between Indutry
Masyarakat dan PengkajianEkonomi Charactristic and Organization Culture :
(LP3E), UNPAD Bandung How Difrent Can You Be, Academic of
Aldag, R.J, & Brief, A.P, (1979) Task Design and Manajemen Journal, Vol. 37, P. 77-91
Employee Motivation, Glenview 11,Scoo Choueke Richard and Amstrong Roger, 200.
Foresman. Culture: a missing perpective on Small and
Amabile, Teresa M (1997), Motivating Creativity in medium sized enterprise development,
Organization : Doing What You Love And International Journal of Enterpreneurial
Laving What ayou Do,Califomis Behaviour and Research, vol. 6, no. 2000.
Manajement Journal, Vol 40,No 1 Christophe Boone, Bert De Brabender and
Amstrong. M., (1994). A Handbook of Human Hellemans, 2000. CEO locus of control and
Resources Management, terjemahan, small film performance. Organization
ElexMedia Komputindo, Jakarta. studies Journal, 2000, 21/3.
Amstrong, 1995, How to ben an even manager, Consuelo, G. Sevilla, 1988. An introduction to
Kopen page, Limited. Research Methods, Philippines, Rax
Amabile, Teresa, M. 1997. Motivating Creativity in Printing company, Inc.
Organization: On doing what you loveAnd Cythia D. Fisher. 2002. Real time affect at Work: a
laving what you do. California Management neglected phenomenon in organizational
Journal, Vol 40, No.1. behaviour. Australian Journal of
Ang, Michael (1995) Menjadi Manajer yang lebih Managemen, vol. 27. 2002.
Baik Lagi ( Edisi terjemahan, Davis, K, and Newstrom J.W, (1995) Perilaku
BinarupaAksara, Jakarta. Organisasi, Jilid I dan II, Ali Bahasa Agus
Arikunto, Suharsini, 1998, Prosedur Penelitian Dharma. Erlangga, Jakarta.
suatu Pendekatan, renika Cipta, Jakarta. Dessler, Gary, (1997) Manajemen Sumber Daya
Bacal, Robert, 2001, Performance management, Manusia, Edisi Ketujuh, Jilid I dan II
Gramedia Pustaka Utama Cipta, Jakarta Prenhallindo, Jakarta.
Budiar, 2004. Pengaruh demografi, Kompensasi Djojonegoro, Wardiaman (1997), Budaya
dan lingkungan kerja terhadap Peruasahaan, PT. X Medio Kompetindo,
motivasi,Kepuasan kerja serta komitmen Jakarta
organisasi: studi kasus Industri rokok Deal, T. E. And Kennedy, A.A. 1982 Corporate
Kretek diPropinsi Jawa Timur, Disertai, culture, Addiso Wesley Publishing
tidak dipublikasikan, Universitas company. London.
Brawijaya,Malang. Duken, H. Marina, 2000. Elemen-elemen Temporal
Bernadin, H. John and Russell E.A.(1993). Human Budaya organisasional dan dampaknya
Resources Manajement, Mc Graw-Hill, New terhadap kinerja perusahaan, terjemahan.
York Journal.
Brown, L.D (1983), Managing conflict at Egan, Toby Marshall, Baiyin Yang and Kenneth R.
organizational interface, reading, MA* Bartlett (2004), The Effects of
Addison-Westley. Organizational Learning Culture and Job
Brown, Barbara B., 2003, Employee Organizational satisfaction on Motivation to Transfer
Commitment and Their Perception of Learning and Turnover Intention, Human
Supervisors’ Relation-Oriented and Task- resources Development Quarterly, 15 (3):
Oriented Leadership Behaviors, Doctor of 279-301.
Philosophy, March, Fall Church, Virginia.

80
Ekanayake, Samson, 2004. Agency theory, national Jacques, E., Clement, S.,D., 1994, Executive
culture and Management Control system. Leadership : A Practical Guide to
Journal of American Academy of Business, Managing Complexity, Blackwell,
Cambridge. Cambridge.
Elizabeth F, Cabrera dan Jaime Bonache, 2002. An Jung and Avolio (1999), Effect of Leadership style
Expert HR System For Aligning and followers Cultural Orientation on
Organizational Culture and Strategy. Performance in Group and Individual Task
Effendi, sofyan dan Singarimbun masri, 1987. Condition, Academy of Management
Metode Penelitian Survei, LP3ES, Journal, Apr, 42 (2): 208-218.
Jakarta. Kidas, K. Antonios, 2002, The cultural relativity of
Eoh, Jeny, 2001. Pengaruh Budaya Perusahaan, employee empowerment: findings from the
gaya managemen dan pengembangan Tim European hotel Industry, Institute for
terhadap kinerja karyawan: studi kasus di Reserch on Intercultural cooperation.
PT. Semen Gresik dan PT. Semen padang. Tilburg University
Disertasi Doktor-Univrsitas Indonesia, Kovach, Kenneth, A (1995), Employee motivation:
Jakarta Addresing a Crucial Factor in Your
Gibson, James 1996. Organisasi dan managemen Organizations Performance, Employee
Perilaku, struktur, proses, terjemahan, Relation Today, Summer, 22 (2): 93-107.
Erlangga, Jakarta. Lam, K. Simon an John Schaubroeck, 2000. The
Gilley, J.W dan Eggland, S.A., (1989), Principle of Role of Locus of control inreaction to being
Human resources Development, Reading: promoted and to being passed over: a quasi
Addition Wesley experiment. Academy of Management
Guest, David., Neil Conway and Philip Dewe journal, vol. 43, no. 1, 2002.
(2004), Using Sequential Tree Analysis to Lim, Bernard, 1995. Examining the
search Bundles of HR Practices, Human oerganizational culture and organizational
resources Management Journal, 14 (1): 79- performance link, Leadership and
96. organizational development Journal.
Gomez dan Mejia et, al, . 1995. Managemen sumber Lou, Cataline, dkk, 2000, Enabling Human
daya manusia, andi Offset, Yogyakarta. Resources as a strategic Partner, American
Hatch, Mary, J., 1997, Organization Theory, Productivity and quality, 2000. ISBN: 1-
Modern Symbolic and Potsmodern 928593-43-7.
Perspective, Oxford University Press, Luthans, Fred, 2001, Organizational Behavior,
England. Ninth Edition, Mc Graw Hill, Boston
Hodge, B.J, And Anthony, W.P. 1994. Nadler. Leonard 1990. Development Human
Organization Theory: a strategy approach, Resources, Gulf Publishing, co.
Fourt Edition, Allyn and Bacon, Inc. Mangkunegara, A.P 2004. Manajemen Sumber
Hofstede, G. 1983. The Cultural Realitvity of Daya Manusia Perusahaan, Rosdakarya
Organizational Practices and theories. Bandung.
Journal of International Bussiness studies, McLagan, P.A, (1989), Models for Human
vol. 44, no. 2. Fall. Resources Development Practice. The
Hofstede, G. 1984. Cultural dimensions in Models. Alexandria, Virginia: American
management and planning. Asia Pasific society Training and Development
Journal of management studies. Vol. 3, Mcintyre, Tammy L 2004. A Model of Level of
Januari.. Involvement and Strategic Roles Of Human
Hofstede, G. 1998. Identifying Organizational resources Development (HRD) Proffesional
subcultures: An empirical approach, as Facilitators as Due Diligence and the
Journal of management studies, vol. 35. Integration Process, Human resources
January. development Review, Jun, 3 (2): 173-182.
Ivancevich, J., Oleleins, M., and Matterson, M,.
1997, Organizational Behavior and Media Pertamina (2008), Pertamina harus menjadi
Management, Irwin, Sydney. icon GCG, 2 Juni, Tahun XLIV
Jae Moon, M (2000), Organizational Commitment Media Pertamina (2008), Beri efek jera bagi
Revisited in New Public Management Pelanggar Prinsip GCG 2 Juni, No. 22, Tahun
Motivation, Organizational Culture, Sector XLIV
and Managerial level, Public Performance Media Pertamina (2008), Kompetisi Migas dan
and Management review, Vol. 24, No. 2, Tantangan ke depan, No. 02, 14 Januari,
Desember, pp. 177-194. Tahun XLIV

81
Michael Ritchie, 2000. Organizational culture: an Robbins, S.P., (2002), Perilaku Organisasi: Konsep,
examination of its effect on the Kontroversi, Aplikasi, Prenhallindo, Jakarta
internazation process and member Rutherford, Sarah. 2001. Organizational cultures,
performance. Southem Bussines Review, women manager and exclusion, women in
spring 2000:25. Management Review, vol 16. no. 8-2001.,
Nadler, L dan Nadler, Z., 1989, Developing Human MCB University Press.
Resources, San Fransisco: Jossey Bass
Nimran, Umar, 1997, Perilaku Organisasi, Citra Saffold, III. Guy S (1988), Culture Traits, Strenght
Media, Surabaya. and Organizational Performance: Moving
Olson, D. Philip and Gough Newel, 2001. Export Beyond `Strong Culture`, Acadeny of
planning and performance: an Management Review, 13 (4): 546-558.
organizational culture perspective on small Schuler, R.S dan Jackson, S.E., (1997), Manajemen
firms, New England Journal of Sumber Daya Manusia. Menghadapi Abad
enterpreurship, spring, 2001. Ke-21, Edisi Keenam, Jilid 1&2, Erlangga,
Onken (1998), Temporal element of organizational Jakarta
culture and impact on firm performance, Siagian, SP. 1984. Pengembangan Sumber Daya
HRM. Insani. Gunung Agung. Jakarta
Orpen, Cristhoper, (1997), The Effect of Format Siagian, SP. 1995. Management Sumber Manusia,
Mentoring on Employee work Motivation, Bumi Aksara. Jakarta
Organizational Commitment and Job Sikula, A.E., (1981), “Personnel Administration
Performance, Journal of HRM. and Human resources Management,” John
Ouchi (19881), Hierachies, caln and theory Z. A Wiley & Sons, Inc.
new perpective on organizational Simamora, Henry, 1997. Management Sumber daya
development. Organizational dynamics, manusia, STIE YKPN, Yoyakarta.
Autumm. Slowikowski, Sue and Dennis, jarat. 1997. the
Paul D. Balkemen, 2001. Management styles and Impact of culture on the adoption of high
Professional Identities among UK technology products. MCB Univercity
Podiatrist, School of Health, Staffordshire Press, ISSN 0263-4503.
Univercity, Stafford, Uk Soedarto, T., (2004), Pengaruh Motivasi Kerja,
Perumalla, Vijaya S (2000), Profiles and HRM Kemampuan Individu, Gaya
Practices od Small and Medium scale Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Business ikn Atlanta, School of Public terhadap Prestasi Kerja, Disertasi, Uniibraw
George Institute of Technology, Atlanta, Malang.
December. Sofo, F., (2003), Pengembangan Sumber Daya
Peters dan Waterman, 1981. Rahasia Perusahaan Manusia, Terjemahan, Airlangga University
Unggul (in search of excellence). Press, Surabaya.
Penerjemah dan Penerbit PT. Diana Putaka, Steven W. Pool, 2000. Organizational culture and
Jakarta. its relationship between job tension in
Philip D. Olson dan Newell Gough, 2001. Export measuring outcomes among business
planning and performance: an executives. Journal of management
organizational culture prespective on small development. Vo. 19. no. 1. 2000.
firm. New England journal of Swasto, B. 1995. Pengembangan Sumber Daya
entrepreneurship, spring, 2001, 4, 1. Manusia pengaruhnya terhadap kinerja dan
Pothukuchi, Vijay, dkk. 2002. National and imbalan, Universitas Brawijaya Malang
organizational culture differences and Timpe, A. Dale, 1991. Performance: seri
international joint venture, Journal of managemen sumber daya manusia, PT. Elix
International Bissiness Studie, 33,2. second Media Koputindo, Jakarta.
quarter, 2002. Thomas C. Timreck 2001. Managing Motivation
Rao, TV. 1996. Penilaian Prestasi Kerja: teori dan and Developing Job satisfaction in the
praktek, seri Management No. 125, PT. Health Care Work Environment, Journal of
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. HRM.
Ranupandoyo dan Suad Husnan (1990), Manajemen Ulrich, Dave (1997), Measuring Human Resource:
Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta. An Overview of Practice and Prescription
Ritchie (2000), Orgabizational Culture An for Result, Human Resources Management,
Examination of its effect on the Internation Fall ;36 (3): 3030-320..
Process and member performance, HRM.

82
Vinning. Grant. McEvoy Denis and Brown. 2000. Wexley, K.N dan Yukl, G.A., (1978),
Changing the Culture; developing model `Organizational Behavior and Personel
for enhancing agribusiness marketing skill. Psychology`, Richard D. Irwin.
Veithzal. 2004. Management Sumber Daya Yousef, A. Darwish (1999), Organizational
Manusia untuk Perusahaan, dari teori ke Commitment: A mediator of the Relationship
praktik, Raja Grafindo persada, Jakarta. of Leadership Behavior with Job satisfaction
Walton, J (1999), Strategic Human Resources and Performance in a Non Western Country,
Development, London Guildhall University. Journal of Managerial
Watkins, K (1989), Five Metaphors: Alternative psychology,Vol.15,No.1,
Theories for Human Resources pp. 6-28.
Development: In Gradous D. (ed) System ------------------------- (2000), Satisfaction with Job
theory. Applied for Human resources Security as a predictor of Organizational
Development. Alexandria, VA: American Commitment and Job performance in a
society for Training and Development, p. Multicultural Environment, International of
167-184. Manpower, 19 (3): 184-194.

83

Anda mungkin juga menyukai