Anda di halaman 1dari 5

Nama: Aditya Dwi Susanto

Kelas: XI – IPS 3
Dampak Covid-19 dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan,
teknologi dan politik.

•Bidang Sosial
Tata sosial dan budaya masyarakat kita ini terkenal dengan ramah
tamahnya, bertemu bersalaman ,senyum sapa hangat yang selalu
terpancar. Tapi apa sekarang yang terjadi,senyum itu seakan hilang
tertutup masker yang beraneka ragam dan juga kita sekarang harus
menjaga jarak akibat wabah ini. Ada lagi seperti kebiasaan kita yang
saling berkumpul, beribadah bersama dan lain lain. Dulu itu jadi hal
yang rutin, sekarang jadi hal yang sangat dirindukan bahkan
diimpikan.sementara ini kita harus lebih banyak berdiam diri di
rumah, keluar bila benar benar ada keperluan. Tetapi dibalik
kehebohan wabah ini yang berdampak pada sosial dan budaya
masyarakat  kita ,tidak selamanya negatif.Coba kita pikirkan, yang
dulu kita tidak dibuat betah di rumah ,selalu ada saja alasan keluar
rumah untuk inilah,untuk itulah. SekarangSekarang harus berusaha
betah di rumah,bagi seorang pelajar banyak hal positif yang bisa kita
dapat,antara lain:
-kita jadi semakin dekat dengan keluarga yaitu seperti dengan
mengobrol dan bercanda
-kita jadi semakin kreatif dengan menggunakan alat teknologi yang
kita punya
-kita jadi semakin sensitif dengan hal hal yang biasanya tidak kita
pedulikan ,contoh nya kita peduli dengan kebersihan rumah,peduli
dengan tata letak barang dan lain lain.
•Bidang Ekonomi
Sektor pariwisata yang sekarang mengalami kelesuan sehingga daya
beli menurun secara drastis karena berkurangnya pengunjung baik
turis lokal maupun turis mancanegara, yang secara otomatis
pendapatan dan devisa yang di hasilkan dari sektor pariwisata
semakin menurun. Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pemerintah
pada 18 Maret 2020, segala kegiatan di dalam dan di luar ruangan di
semua sektor yang terkait pariwisata dan ekonomi kreatif ditunda
sementara waktu demi mengurangi penyebaran corona. Hal ini
mengakibatkan sektor pariwisata menjadi lumpuh sementara,
sehingga pengangguran semakin bertambah karena pariwisata
merupakan salah satu wadah yang memberikan lapangan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar tempat wisata maupun masyarakat dari luar.
Contohnya, Aston Bogor Hotel & Resort melakukan penutupan yang
di mulai pada tanggal 22 Maret 2020 serta 120 karyawan
dipulangkan karena adanya penurunan bisnis yang di akibatkan oleh
pandemi dari virus corona ini. Bukan hanya sektor pariwisata yang
mengalami kelumpuhan sementara, tetapi para karyawan dari jenis
perusahaan lainnya ikut merasakan dampak dari pandemi Covid-19.
Yang dimana pekerjaan atau kegiatan yang biasanya dilakukan diluar
rumah secara langsung sekaran terpaksa harus dilakukan di dalam
rumah. Serta ada banyak pula karyawan yang terancam
pemberhentian hak kerja (PHK) karena banyak pekerjaan yang tidak
memungkinkan untuk dikerjakan dirumah, seperti halnya kegiatan
produksi yang bergantung pada mesin yang berada di tempat
produksi.
•Bidang Pendidikan
Sosial distancing berlaku sebagai imbauan, perintah yang harus
dipatuhi oleh masyarakat  tanpa terkecuali dengan tujuan
menghindari hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Sejak
diberlakukannya Social distancing, itu juga memberi dampak bagi
pendidikan. Perihal belajar dirumah, Proses pembelajaran yang
biasanya terdapat pertemuan dikelas dialihkan dengan pertemuan
daring ataupun atau bisa dikatakan kuliah online guna meminimalisir
pertemuan satu sama lain disuatu ruangan yang sama dalam jarak
yang dekat serta menghindari kerumunan. Persekolahan mengganti
pertemuan kelas dengan pemberian tugas rumah kepada murid,
pemberian tugas bertujuan agar murid bisadan tetap belajar
dirumah. SedangkanSedangkan di perguruan tinggi, mengalih
pertemuan kelasnya dengan pertemuan daring dan tugas daring.
Berbagai masalah dirasakan oleh para siswa dan mahasiswa terkait
belajar dirumah, para siswa mengeluh akan belajar dirumah dipenuhi
dengan tugas yang terlalu banyak, disisi lain mahasiswa mengeluh
bahwa pertemuan daring banyak terkendala oleh jaringan Web,
teknologi  yang kurang memadai hingga sinyal. Selain itu kurang
efektifnya belajar dirumah karena Banyak para siswa yang penyalah
gunakan belajar dirumah untuk bermain game online, berbelanja,
dan bermain ketempat-tempat keramaian.

•Bidang Teknologi
wabah corona mau tidak mau membuat orang beralih semua ke
online. Aturan-aturan birokrasi yang selama ini meminta tatap muka
antara masyarakat dan pemerintah atau pihak tertentu, tidak bisa
dipertahankan lagi. Salah satunya adalah sekolah. Homeschooling
dan e-learning selama ini terbentur masalah birokrasi. Dengan
wabah virus corona, tidak ada alasan lagi untuk menahan pendidikan
jarak jauh. Sejumlah layanan publik dari pemerintah juga akhirnya
dibuat online sepenuhnya di beberapa negara. Dan juga kehidupan
digital menjadi lebih sehat Profesor Sherry Turkle dari MIT Amerika
Serikat dan pengarang Reclaiming Conversation: The Power of Talk in
a Digital Age membuat analisa bahwa pandemi COVID-19 membuat
kehidupan digital akan menjadi lebih sehat. Orang-orang yang
menghabiskan waktu dengan gawainya, mulai berpikir untuk mencari
manfaat lebih baik. Beberapa contohnya pemain cello Yo-Yo Ma
membuat postingan konser harian untuk netizen. Penyanyi
Broadway Laura Benanti meminta penampil musik di sekolah yang
batal tampil, mengirimkan pertunjukannya kepada dirinya. Banyak
pakar yoga memberikan kelas online gratis dan hal sejenisnya. Jika ini
dilanjutkan menurut Sherry Turkle, maka manusia akan mewariskan
kebiasaan baru yang positif.

•Bidang Politik
Corona Memicu Instabilitas Politik, John Scott menyampaikan bahwa
rakyat akan membenci pemerintah yang gagal melindungi warga
negaranya. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa rakyat tidak
akan kembali memilih politisi yang gagal dalam dalam melaksanakan
tanggung jawabnya pada pemilu mendatang. Lebih lanjut, ia
mencontohkan sejumlah kepala negara seperti Moon Jae In (Korea
Selatan), Shinzo Abe (Jepang), dan Donald Trump (AS) memperoleh
banjir kritik atas ketidakmampuan mereka menangani virus dan
membiarkan korban terjangkit terus bertambah.
Solusi atau upaya yang dilakukan Pemerintah sekarang yaitu
menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai 10 April
yang dimulai di provinsi DKI Jakarta, karena merupakan kasus covid-
19 terbanyak saat ini di Indonesia.
Dalam PSBB, terdapat aturan yang lebih ketat dan memiliki sanksi
mengikat ketimbang imbauan social distancing. Misalnya, semua
warga yang keluar rumah wajib menggunakan masker, jam
operasional transportasi publik dibatasi, kapasitas penumpang
kendaraan (umum dan pribadi) maksimal 50% dari daya angkut, dan
sebagainya. Kepolisian dan Polisi Pamong Praja akan menjadi
penegak hukum, bakal ada sanksi bagi yang melanggar.

Anda mungkin juga menyukai