TUGAS 1
2. Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain, apalagi
bagi orang yang mempunyai sifat extrovert, karena sifat ini memiliki kebutuhan yang lebih tinggi untuk
berinterakasi dengan orang lain. Jika kebutuhannya tidak terpenuhi seolah-olah akan memunculkan
ancaman tersendiri bagi dirinya. Misalnya ketika kebutuhan emosional atau mental tidak tepenuhi,
maka kesehatan mentalnya akan terganggu. Jika dilihat dari sudut dinamika, semua anggota keluarga
yang selama ini jarang berkumpul harus beradaptasi dengan kondisi rumah yang berbeda, belum lagi
keinginan anak-anak yang selalu ingin bermain karena merasa gak betah dirumah.
Bagi orang tua keadaan ini menjadi tantangan tersendiri karena harus menjelaskan keadaan
sebenarnya yang sedang terjadi ini bukanlah semata-mata libur sekolah, namun keadaan diluar
sedang krisis menyangkut kesehatan bersama, dan menjelaskan keadaan tersebut kepada anak tanpa
membuat anak-anak menjadi ikut-ikutan cemas. Bagi sebagaian orang keadaan seperti ini banyak
menimbulkan emosi, karena di karantina dirumah menjadikan kelelahan tersendiri, terutama bagi kita
yang terbiasa kerja diluar rumah. Pekerjaan dikantor ada akhirnya, ketika jam kerja sudah selesai kita
pulang, walaupun ketika di kantor kita masih memantau keadaan dirumah, namun sekarang dengan
diberlakukannya work from home (WFH) ? pekerjaan kantor seolah-olah gak ada batasnya, karena
berbaur dengan pekerjaan rumah, terutama bagi ibu-ibu dan memang melelahkan sekali.
Tidak hanya mengguncang aspek sosial, pandemi ini juga mengakibatkan perubahan kebiasaan dalam
masyarakat. Semenjak semakin tingginya angka kasus covid-19 ini mengakibatkan banyak orang
menjadi “gila media sosial”. Hampir setiap saat mereka selalu update mengenai informasi wabah covid-
19 yang melanda negeri ini. Penggunaan internet atau media sosial tidak hanya mereka gunakan
untuk mengupdate informasi, namun juga untuk kepentingan sekolah, kuliah, dan pekerjaan. Dari hal
tersebut dapat dikatakan bahwa telah terjadi perubahan budaya masyarakat, dari yang sebelumnya
non virtual bergeser ke arah budaya masyarakat virtual, yakni masyarakat yang aktivitas sosialnya
dilakukan secara virtual menggunakan media sosial.
Namun demikian, pandemi ini juga mengajarkan banyak hal. Terganggunya kehidupan dan aktivitas
sosial masyarakat ini harus kita sikapi secara positif. Karena bagaimanapun, yang terpenting adalah
kita mampu mensyukuri apa yang terjadi dengan selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari virus
corona yang kini melanda.