Anda di halaman 1dari 3

BAHAN PRE-READING DISKUSI

UJI CEMARAN MIKROBIOLOGIS MAKANAN-MINUMAN, SEDIAAN NON-STERIL,


KOSMETIK DAN OBAT TRADISIONAL
Tujuan dan peranan uji mikrobiologis makanan-minuman, obtra, kosmetika
Bahaya cemaran E.coli dalam makanan/sediaan oral
Bahaya cemaran S. aureus dalam makanan/sediaan oral, topikal dan kosmetika
Bahaya cemaran P. aeruginosa dalam sediaan topikal dan kosmetika
Bahaya cemaran S. thyposa dalam makanan/sediaan oral
Bahaya cemaran kapang dan khamir dalam makanan/sediaan oral dan kosmetika
Prinsip uji mikrobiologis makanan-minuman, obtra, kosmetika (secara umum
menjelaskan tahapan pengerjaan)
Teknik pengambilan dan preparasi sampel (pengeceran, penanganan sampel dengan
pengawet à rujuk peraturan POM untuk kosmetika)
Teknik perhitungan ALT: tujuan, media, tahapan, interprentasi hasil
Teknik pengujian APM: tujuan, media, pengerjaan (uji presumtif, uji penegasan, uji
penetapan), interprentasi hasil [ingat! Hanya sediaan oral yang diuji APM]
Uji penegasan E. coli dan coliform dalam media EMBA: prinsip pengujian dan
interprentasi hasil
Uji penegasan S. thyposa dalam media SSA: prinsip pengujian dan interprentasi hasil
Uji penegasan S. aureus dalam media VJA/MSA: prinsip pengujian dan interprentasi
hasil
Uji penegasan kapang dan khamir: prinsip pengujian dan interprentasi hasil
Uji penegasan P. aeruginosa dalam media cetrimide agar: prinsip pengujian dan
interprentasi hasil

UJI STERILITAS
Pengertian sterilitas, steril, sterilisasi dan uji sterilitas
Pentingnya sterilitas dan tujuan pengujian sterilitas sediaan farmasi dan alat
kesehatan di bidang farmasi
Prinsip pengujian sterilitas sediaan farmasi dan alat kesehatan
Perbedaan pengujian sterilitas sediaan farmasi di FI IV dan FI V
Pengambilan contoh sampel: pertimbangan bentuk sediaan, jumlah bets, pembuatan
sediaan (misalnya klo di otoklaf suhu >100°C, bisa dikurangi jumlah sampelnya).
Tipe media pembenihan: komposisi & penggunaannya
Uji kesesuaian metode & uji fertilitas: tujuan, prosedur & interprentasi
Teknik inaktivasi pengawet dalam sediaan
Uji inokulasi langsung (merujuk ke FI IV)
Pengujian menggunakan teknik penyaringan membran (merujuk ke FI V)
Interprentasi hasil
UJI KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM (KHM) ANTIMIKROBA
Pengertian Minimum Inhibitory Concentration (MIC) & Minimum Kill Concentration
(MKC)
Tujuan pengujian MIC-MKC dan aplikasinya di bidang farmasi/kesehatan
Prinsip pengujian MIC-MKC (secara umum menjelaskan tahapan dari penyiapan
sampel hingga interprentasi hasil)
Tipe pengujian MIC: dilusi padat dan dilusi cair (keuntungan dan kerugian, perbedaan
metodenya)
Media yang digunakan untuk pengujian MIC (sebaiknya dijelaskan media yang secara
resmi dalam pengujian), pengaturan komponen dan karakteristik media sesuai tipe
biakan uji yang digunakan
Teknik pengujian MIC secara dilusi agar: jenis biakan dan jumlah koloni yang
digunakan, penyiapan dan pengenceran sampel & biakan; lama & kondisi inkubasi
Teknik pengujian MIC secara dilusi cair: jenis biakan dan jumlah koloni yang
digunakan, penyiapan dan pengenceran sampel & biakan; lama & kondisi inkubasi
Interprentasi hasil
Pengujian MKC
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengujian MIC: konsentrasi inokulum; kondisi,
lama dan suhu inkubasi; komposisi dan pH media, penentuan titik akhir pengujian
(endpoint measurement)

III. UJI KOEFISIEN FENOL (RIDEAL-WALKER TEST)


Pengertian koefisien fenol
Tujuan pengujian koefisien fenol dan aplikasinya di bidang farmasi/kesehatan
Prinsip pengujian koefisien fenol (secara umum menjelaskan tahapan dari penyiapan
sampel hingga interprentasi hasil)
Tipe pengujian koefisien fenol: metode Rideal-Walker & metode Chick-Martin
(perbedaannya meliputi: media, suhu, biakan uji, volume media, waktu sampling,
perhitungan koefisien)
Interprentasi hasil
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengujian koefisien fenol: waktu sampling & suhu
Limitasi uji koefisien fenol

IV. UJI POTENSI ANTIBIOTIKA


Pengertian pengujian potensi antibiotika
Pentingnya pengujian potensi antibiotika
Perbedaan kadar dan potensi
Prinsip pengujian potensi antibiotika
Perbedaan pengujian potensi antibiotika dan pengujian sensitivitas antibiotika
Metode pengujian potensi antibiotika: metode lempeng agar & metode turbidimetri
Penyiapan uji: baku pembanding (larutan dan pengencerannya) & biakan
Desain pengujian 3 + 3
Desain pengujian 5 + 1
Interprentasi hasil & cara perhitungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengujian

V. UJI KLT BIOAUTOGRAFI


Pengertian KLT bioautografi
Perbedaan KLT bioautografi dan KLT autografi
Prinsip pengujian KLT bioautografi
Tipe-tipe KLT bioautografi: metode langsung, metode tanam, metode kontak à
tekankan pada perbedaan tipe-tipe KLT seperti cara kerja, media, tipe silika yang
digunakan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengujian KLT bioautografi
Interprentasi hasil

Anda mungkin juga menyukai