Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS MIKROBIOLOGI SEDIAAN FAR,MASI

Moh. Fasalim Riadi1 dan Edi Abd Rahmat2


1
Mahasiswa Fakultas Farmasi, Umi.
2
Asisten LaboratoriumMikrobiologi Fakultas Farmasi, Umi
Email : m.fasalimriadi@yahoo.com

ABSTRAK
Latar Belakang : Makanan, minuman, obat tradisional, sediaan non steril, serta
kosmetik merupakan suatu sediaan yang berasal dari hewan, tumbuhan, mineral,
maupun dari zat-zat kimia sintetik. Pada umumnya sediaan-sediaan tersebut,
diproduksi oleh industri secara besar-besaran dan biasanya memakan waktu yang
cukup lama dalam produksi, penyimpanan, distribusi dan akhirnya sampai ke
tangan konsumen. Jadi kemungkinan dapat terjadi pertumbuhan mikroba di
dalamnya. Analisis kuantitatif mikroorganisme pada suatu sediaan farmasi
makanan-minuman dan kosmetik penting dilakukan untuk mengetahui mutu
sediaan dan bahan farmasi, makanan, minuman, dan kosmetika.Untuk mengetahui
bahan baku dan bahan tambahan tidak mengalami perubahan sifat serta bebas dari
kontaminasi mikroba, maka diperlukan uji mikrobiologis, yang meliputi pengujian
angka lempeng total bakteri, dan uji cemaran bakteri/kapang
Tujuan Penelitian :Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui
pengujian secara mikrobiologis terhadap sediaan farmasi yang diperkiran
mengandung bakteri patogen.
Metode :Design praktikum ini adalah dengan menggunakan metode ALT kapang,
design menggunakan pengenceran berdasarkan tablet SNI dimulai dari
pengenceran 10-2, pengenceran 10-3 dan pengenceran 10-4diambil 1 mL dari
pengenceran 10-2, 10-3dan 10-4kemudian masukkan kedalam capet dan di
tambahkan medium PDA dan diinkubasi 3 x 24 jam kemudian, diamati dan di
hitung jumlah koloninya. Metode MPN berdasarkan ada tidaknya pertumbuhan
mikroba pada tabung reaksi yang berisi medium LB dan tabung durham
menggunakan pengenceran berdasarkan tablet SNI dimulai dari pengenceran 10-
2
,pengenceran 10-3 dan pengenceran 10-4diambilmL dari pengenceran 10-2, 10-3dan
10-4kemudian masukkan kedalam tabung reaksi yang berisi medium LB lalu,
diinkubasi 1 x 24 jam dan amati gelumbung gas yang terdapat pada tabung
durham dan perubahan warna (hijau tua kuning). Jika terjadi perubahan warna
maka di lanjutkan dengan medium selektif yaitu medium EMBA.
Hasil: Pada percobaan ALT bakteri diperoleh hasil pada pengenceran 10-2, 10-3
dan 10-4 tidak terdapat koloni kapang, sedangkan pada pengujian MPN bakteri
patogen tidak ada pertumbuhan karena tidak mengalami perubahan warna dan
terdapat gelembung gas di dalam tabung durham..
Kesimpulan :dari pengujian dapat disimpulkan bahwa pada sampel dodol tidak
terdapat bakteri patogen untuk uji MPN seperti bakteri Staphylococcus aureus
dalam kemasan dan layak untuk dimakan dan di konsumsi serta layak untuk di
pasarkan.
Kata kunci: Dodol, Cemaran, dan Staphylococcus aureus

PENDAHULUAN
Industry makanan, minyak, kosmetik dan farmasi juga menggunakan
mikroorganisme untuk menghasilkan polisakarida. Xanthamonas camperis
menghasilkan polisakarida yang dikenal sebagai xantan untuk menstabilkan bahan
makanan, sebagai agen pengikat untuk berbagai produk farmasi serta unuk
pewarnaan tekstil1.
Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang
mencakup uji fisik, uji kimia, uji mikrobiologi, dan uji organoleptik.Uji
mikrobiologi merupakan salah satu uji yang penting, karena selain dapat menduga
daya tahan simpan suatu makanan, juga dapat digunakan sebagai indikator
sanitasi makanan atau indikator keamanan makanan.Pengujian mikrobiologi
diantaranya meliputi uji kuantitatif untuk menentukan mutu dan daya tahan suatu
makanan, dan ujikualitatif bakteri patogen untuk menentukan tingkat
keamanannya, serta uji bakteri indikator untuk mengetahui tingkat sanitasi
makanan tersebut2.
Pemeriksaan mikrobiologis terhadap bahan makanan termasuk susu dan
produk susu dapat memberikan informasi mengenai mutu bahan mentahnya,
keadaan kebersihan pada pengolahannya, dan keefektifan metode pengawetannya.
Dalam hal makanan yang menjadi busuk atau basi, penyebab kerusakan itu dapat
diidentifikasi; setelah penyebab kerusakan itu ditemukan, maka sumber
pencemarannya serta keadaan yang memungkinkan terjadinya kerusakan itu dapat
ditelusuri3.
Dalam analisis kuantitatif tersebut ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah mikroorganisme didalam
suatu bahan atau sediaan farmasi, makanan, munaman, dan kosmetika dapat
dibedakan sebagai berikut4:
1. Angka lempeng total (ALT)
2. Metode filtrasi
3. Angka kapang kamir (AKK)
4. Pemeriksaan bakteri pathogen
Pengujian mikrobiologis pada sediaan-sediaan farmasi terdiri dari uji angka
lempeng total dan uji adanya bakteri serta jamur. Metode yang diguanakn untuk
menghitung jumlah bakteri atau jamur dalam suatu sample digunakan dua metode
yaitu secara langsung dan tidak langsung. Metode langsung menggunakan
hemositometer atau colony counter.Metode tak langsung menggunakan metode
hitungan cawan, metode turbidimetri, dan metode Most Probable Number5.
Homogenisasi sampel pemeriksaan adalah suatu cara penyiapan sampel
pemeriksaan untuk memperoleh distribusi mikroba sebaik mungkin didalam
sampel yang akan diperiksa. Tujuan homogenisasi adalah membebaskan sel-sel
bakteri atau jamur yang mungkin terlindungi didalam bahan pemeriksaan dan
untuk menormalkan kembali sel-sel bakteri dan jamur yang mungkin viabilitasnya
berkurang karena kondisi yang kurang menguntungkan dalam sediaan farmasi
yang akan diperiksa4.
METODE PRAKTIKUM
Sampel: Dodol
Bahan dan Alat Penelitian :
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aluminium foil,
alkohol 70%, aquadest, medium PDA (Potato Dextrose Agar), medium LB
(Laktosa Broth). Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu botol coklat,
cawan petri, enkas, lampu spiritus, rak tabung,spoit dan tabung reaksi.
Cara kerja
Penyiapan Sampel
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dimana
pengerjaannya dilakukan secara aseptis.Setelah itu, ditimbang sampel Dodol
sebanyak 1 gram (haluskan) dan dimasukkan ke dalam botol pengenceran 10-1
yang berisi aquadest 9 ml yang telah disterilkan, lalu dihomogenkan. Kemudian
dipipet 1 ml sampel dari botol pengenceran 10-1 dan dimasukkan ke dalam botol
pengenceran 10-2 yang telah berisi aquadest 9 ml yang telah disterilkan,lalu
dihomogenkan. Diulangi pengerjaan yang sama untuk pengenceran 10-3 dan 10-4.
Pada botol pengenceran terakhir dipipet 1 ml kemudian dibuang.
Pengujian ALT Kapang
Disiapkan alat dan bahan. Di buat pengenceran sampel 10-2, 10-3, dan 10-
4
.Dimasukkan kedalam cawan petri sebanyak 1 mL hasil pengenceran10-2, 10-3,
dan 10-4.Dimasukkan medium PDA (Potato Dextrose Agar) sebanyak 9 mL
kedalam masing-masing cawan petri.Dihomogenkan dan didiamkan sampai
memadat. Kemudian diinkubasi dalam inkubator selama 3x24 jam dan diamati.
Pengujian MPN
Disiapkan alat dan bahan, masukkan 5 mL medium Laktosa Broth (LB)
kedalam tabung reaksi, masukkan 1 ose hasil dari pengenceran sampel kedalam
tabung berisi medium. Inkubasi diinkobator selama 1x24 jam dan amati
kekeruhannya, perubahan warna dan banyaknya gelembung yang ada pada tabung
durham.
Analisis Hasil :
Analisis hasil dilakukan dengan cara mengamati kekeruhan dari medium,
perubahan warna dari mediumdan banyaknya gelembung yang ada pada tabung
durham. Jika terdapat kekeruhan dan perubahan warna berarti sampelnya bagus
dan apabila terjadi kekeruhan dan perubahan warna berarti terdapat
cemaranmikroba pada sampel.
HASIL PRAKTIKUM
Gambar 1: pengamatan ALT kapang
Tabel 1: hasil pengamatan ALT Kapang
kelompok Sampel Pengenceran
10-1 10-2 10-3 10-4
IV Dodol 3 - - -
Tabel 1: hasil pengamatan ALT Bakteri
kelompok Sampel Pengenceran
10-1 10-2 10-3 10-4
IV Dodol - 24 23 17

Gambar 2: pengujian MPN pada medium LB (Laktosa Broth)


Tabel 3: hasil pengujian MPN
Kelompok Sampel Medium
IV Dodol 10-1 10-2 10-3 10-4
- - - -

PEMBAHASAN
Kualitas mikrobiologis dari sediaan kosmetik merupakan suatu masalah
yang sangat penting untuk diperhatikan. Pada waktu penyimpanan dan peredaran
ada kemungkinan terjadi pertumbuhan mikroorganisme di dalamnya, terutama
bila ditunjang dengan pemakaian bahan-bahan yang telah terkontaminasi dan juga
syarat-syarat sanitasi dan higienis kurang diperhatikan. Adanya mikroorganisme
dalam sediaan kosmetik tidak dikehendaki karena dapat menyebabkan infeksi
pada kulit.
Pada percobaan ini, dalam menentukan jumlah cemaran mikroba (bakteri
dan kapang-khamir) serta pemeriksaan bakteri patogen dalam sediaan farmasi
kosmetik dengan menggunakan metode angka lempeng total (ALT) dan uji MPN.
Pada pengujian ALT untuk cemaran bakteri adalah dibuat larutan stok dari
sampel Dodol. Diencerkan dengan pengenceran 10-2, 10-3, dan 10-4, Dimasukkan
kedalam cawan petri yang berisi pengenceran10-2, 10-3, dan 10-4.Dimasukkan
medium PDA(Potato Dextrose Agar) sebanyak 9 mL kedalam masing-masing
cawan petri.Dihomogenkan dan didiamkan sampai memadat. Kemudian
diinkubasi dalam inkubator selama 3x24 jam dan diamatipertumbuhan koloninya.
Untuk pengerjaan uji MPN dilakukan dengan pengujian pada medium LB
yaitu untuk bakteri patogen seperti staphylococcus aureus dengan menggunakan
larutan stok dari sampel Dodol.Dari hasil pengenceran, diambil satu ose dari
larutan stok dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi medium LB untuk
bakteri staphylococcus aureus. Selanjutnya di inkubasi dan diamati kekeruhannya
serta perubahan warnanya.
Untuk pengujian cemaran mikroba dengan menggunakan metode angka
lempeng total (ALT) untuk menghitung jumlah bakteri digunakan konsentrasi
dimulai pada pengenceran 10-2, 10-3, dan 10-4. Hal ini dimaksudkan untuk
meminimalkan jumlah bertumbuhan bakteri pada cawan petri karena hal tersebut
dapat menyulitkan dalam perhitungan.
Pengujian sampel Dodol ini, tidak di lakukan bakteri patogen pada
medium spesifik karena tidak terdapat kekeruhan atau perubahan warna pada
medium yang menandakan tidak adanya pertumbuhan mikroorganisme. Uji MPN
merupakan pengujian untuk sediaan farmasi yang melewati saluran pencernaan
karena berhubungan dengan bakteri patogen yang ada dalam tubuh manusia
seperti staphylococcus aureus, sedangkan sampel makanan hanya untuk
pemakaian luar sehingga tidak dilakukan pengujian MPN.
Pada percobaan ini, diperoleh dua data yaitu ALT bakteri dan uji bakteri
patogen. Pada percobaan ALT bakteri diperoleh hasil pada pengenceran 10-1
sampai 10-4 tidak terdapat koloni bakteri. Pada percobaan uji bakteri patogen
sampel Dodol tidak mengandung bakteri patogen jenis apapun.Hal ini dapat
dilihat dari hasil tabung reaksi yang tidak mengalami perubahan apapun setelah
diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam.Sehingga percobaan ini tidak perlu
dilakukan untuk pengujian medium spesifik.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa tidak terdapat koloni pada ALT
bakteri maupun pengujian bakteri patogen . Hal tersebut menandakan bahwa
sampel dodol bebas dari cemaran bakteri patogen
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Pada percobaan ALT
bakteri dan uji bakteri patogen diperoleh hasil pada pengenceran 10-1 sampai 10-4
tidak diperoleh koloni bakteri,
SARAN
Sebaiknya praktikan harus lebih hati-hati dan teliti baik pada saat praktikum
maupun pada pengamatan agar tidak terjadi kesalahan dan asisten pendamping
lebih memperhatikan lagi tingkat keamanan praktikum.
DAFAR PUSTAKA
1. Pratiwi., S., 2008,Mikrobiologi Farmasi. Erlangga: Jakarta
2. Fardiaz, Srikandi., 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo
Persada : Jakarta.
3. Irianto, K., 2006. Mikrobiologi jilid. Yrama Widya: Bandung.
4. Radji, M., 2010, Buku Ajar Mikrobiologi, EGC, Jakarta.
5. Djide, N., 2006,Analisis Mikrobiologi Farmasi, Universitas Hasanuddin:
Makassar.

Anda mungkin juga menyukai