Anda di halaman 1dari 3

SKMP GEOGRAFI

1. (A) spasial dan atribut


Solusi: Sistem informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mampu menyimpan, mengelola,
menganalisis, dan menyajikan informasi bereferensi geografis. Agar SIG dapat bekerja dnegan
baik maka salah satu komponennya yaitu data yang terdiri dari data spasial dan data atribut. Data
spasial adalah data yang berkaitan dengan aspek keruangan geografis, sedangkan data atribut
adalah data deskriptif yang menjelaskan hal-hal yang ada pada data spasial.

2. (D) aglomerasi
Solusi: Aglomerasi merupakan kecenderungan yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah
yang relatif sempit yang paling menguntungkan baik mengingat kesejenisan gejala maupun
adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan. Sebagai contohnya penamaan beberapa
wilayah di Jakarta menjadi Kampung Ambon dan Kampung Melayu disebabkan oleh faktor
aglomerasi (pengelompokkan). Penduduk yang bertempat tinggal pada wilayah tersebut, sejak
dahulu memusat pada satu tempat sesuai dengan suku atau kelompoknya masing - masing.

3. (E) kepadatan penduduk dan aktivitas perdagangan


Solusi: pola interaksi antar wilayah terjadi biasnaya karena wilayah tersebut memiliki karakteristik
yang memicu terjadinya suatu hubungan salaing melengkapi antara satu wilayah dengan wilayah
lainnya. Sebagai contoh pola interaksi dipengaruhi oleh kepadatan penduduk dan aktivitas
perdagangan. Semakin padat penduduk suatu wilayah maka kecenderungan untuk melakukan
interaksi akan semakin tinggi, selain itu, dengan adanya aktivitas perdagangan maka akan terjadi
interaksi antara penjual dan pembeli dari berbagai wilayah karena setiap wilayah menghasilkan
sumberdaya alam yang berbeda-beda sehingga saling melengkapi.

4. (D) peta jalur evakuasi


Solusi: Kegiatan mitigasi bencana akan dapat berjalan dengan lancar apabila masing-masing
komponen saling berinteraksi agar tercapai tujuan mitigasi. Seperti misalnya dalam Input data
yang dibutuhkan dalam aplikasi sistem informasi geografis (SIG) untuk bidang mitigasi bencana
adalah peta jalur evakuasi. Dengan memahami peta jalur evakuasi makan dapat diketahui jalur
mana yang direkomendasikan apabila terjadi suatu bencana.

5. (A) bentuk dan pola


Kegiatan interpretasi foto udara memerlukan unsur-unsur interpretasi agar memudahkan dalam
pengenalan terhadap berbagai macam objek dan fenomena yang diamati. Sebagai contohnya
mengidentifikasi perbedaan hutan dengan danau, maka unsur interpretasi yang digunakan adalah
bentuk dan pola. Dari segi bentuk antara hutan dan danau jelas memiliki perbedaan. Hutan
memiliki bentuk yang relatif tidak seragam terutama bagian tajuknya, sedangkan danau memiliki
bentuk menyerupai area dengan tekstur halus dan lebih lembab. Dari segi polanya, hutan memiliki
pola yang bergantung pada jenis hutannya sedangkan danau memiliki pola area yang relatif
seragam.

6. (A) 2000 km
Solusi: Jarak episentrum = ((gelombang sekunder-gelombang primer) – 1’) x 1000 km)
= ((10.08’ – 10.05’) – 1’) x 1000 km
= ((03’) – 1’) x 1000 km
= 02’ x 1000 km
= 2000 km

7. (B) keterbatasan penguasaan teknologi


Solusi: pemanfaatan pasang surut air laut sebagai sumber energy tentunya membutuhkan
pemahaman khusus dan kelengkapan teknologi. Masyarakat saat ini masih sangat terbatas dalam
pemahaman mengenai teknologi pembangkit energi dari pasang surut air laut sehingga perlu
dilakukan sosialisasi dan pelatihan dalam penggunaan teknologi tersebut.

8. (B) meningkatkan infiltrasi dan menurunkan debit banjir


Solusi: keberadaan hutan selalu memberikan manfaat yang besar sehingga menjaga hutan akan
memberikan kkeuntungan tersendiri bagi kelangsungan kehidupan. Hutan yang terdapat pada
daerah hilir DAS memberikan manfaat yaitu mencegah terjadinya banjir, karena mempunya
serasah tebal sehingga memudahkan air meresap ke dalam tanah dan memiliki pori makro
sehingga air cepat ke dalam tanah atau dengan kata lain infiltrasinya meningkat sehingga debit
banjir akan berkurang.

9. (A) tanah laterit, alluvial, dan andosol


Solusi: Setiap jenis tanah memiliki karakteristik tersendiri yang proses pembentukannya
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jenis tanah yang tersebar di berbagai daerah sangat beragam.
Sebagai contoh di daerah Pulau Jawa terdapat beberapa jenis tanah yang mendominasi, yaitu
tanah alluvial, vulkanis, laterit dan andosol. Tanah alluvial merupakan tanah berumur muda yang
terbentuk akibat endapan halus di muara sungai, sehingga banyak di jumpai di muara-muara
sungan daerah Jawa. Tanah andosol yaitu tanah yang terbentuk karena pengaruh proses
vulkanisme, warna tanah biasanya cenderung gelap. Tanah laterit merupakan tanah yang telah
mengalami pelapukan lanjut dan juga kurang subur akibat dari erosi oleh air hujan secara masif.

10. (D) menangkap ikan dengan menggunakan jala


Solusi: Pemanfaatan sumberdaya laut perlu dilakukan dengan memperhatikan kelestariannya
agar dapat berkelanjutan. Pemanfaatan yang tidak bertanggungjawab akan menimbulkan
berbagai dampak merugikan bagi lingkungan, biota yang hidup disana, dan bagi kita sendiri. Perlu
upaya pemanfaatan yang ramah lingkungan seperti misalnya menangkap ikan dengan jala. Jala
merupakan jarring penangkap ikan yang tidak berbahaya karena tidak beracun seperti pukat
harimau atau zat kimia lain yang mampu mencemari habitat laut.

11. (E) Awan cumulonimbus


Solusi: Awan cumulonimbus merupakan jenis awan yang tergolong awan tinggi yaitu berada pada
ketinggian 500 m-1500 m. berada pada ketinggian tersebut sering sekali terdapat berbagai
femomena seperti adanya petir hingga hujan badai. Awan cumulonimbus berasal dari bahasa latin
yaitu dari kata cumulus yang artinya kumpulan dan nimbus yang artinya hujan badai. Sehingga
pada awan inilah sering terjadi hujan badai.

12. (E) orangutan, badak bercula, dan cendrawasih


Solusi: Perlindungan terhadap hewan-hewan yang hamper punah terus dilakukan oleh
pemerintah. Beberapa hewan endemik langka tersebar di berbagai daerah. Contohnya adalah
orangutan yang terdapat di Kalimantan kondisi saat ini memprihatinkan sehingga perlu dilindungi,
kemudian ada badak bercula baik yang di Jawa mau[un di sumatera juga dilindungi agar tidah
punah, dan burung cendrawasih yang merupakan ciri khas daerah Papua juga dilindungi sebagai
satwa langka endemik.

13. (C) 0,83


Solusi; Rumus yang digunakan dalam menghitung indeks konektivitas adalah:
𝑒
β=
𝑣
β = indeks konektivitas
e = jumlah jaringan jalan
v = jumlah kota
berdasarkan gambar pada soal dapat ditentukan indeks konektivitasnya, yaitu:

5
β=
6
= 0,83

14. (E) Kecepatan angin dan tekanan udara


Solusi: Secara umum terdapat beberapa faktor cuaca yang mempengaruhi penerbangan yaitu
angina, tekanan udara, awan, dan hujan. Kondisi angin yaitu arah angin menentukan arah pesawat
mendarat ataupun lepas landas. Pesawat akan mendarat dan lepas landas pada arah yang
berlawanan dengan arah angin. Faktor cuaca lainnya yang berperan pada penerbangan adalah
tekanan udara. Tekanan udara digunakan untuk estimasi ketinggian pesawat terhadap
permukaan dan menjadi sangat vital saat pesawat akan mendarat.

15. (C) memiliki inetraksi dengan wilayah sekitar


Solusi: pusat pertumbuhan suatu kota akan dapat maju apabila memiliki jaringan interaksi
terhadap wilayah sekitar. Pertimbangan kemudahan akses akan mendorong setiap aktivitas yang
dikembangkan di pusat pertumbuhan dapat berkembang pesat. Selain itu, diharapkan juga
dengan majunya pusat pertumbuhan tersebut akan memberikan dapmpak juga terhadap
kemajuan daerah sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai