MATERI KE 3
Kompetensi Dasar
3.19. Menilai perkembangan usaha
4.19. Membuat bagan perkembangan usaha
Indikator
3.19.1. Menjelaskan Model pengembangan Usaha
3.19.2. Mengidentifikasi Rencana Pengembangan Usaha
3.19.3. Menganalisis Perkembangan usaha
4.19.1. Membuat rencana Pengembangan Usaha
Materi Pokok
Indikator Keberhasilan Usaha
Berikut indikator-indikator-indikator dari suatu usaha menurut pakar: kemampuan
menyesuaikan diri, produktifitas, kepuasan kerja, kemampuan mendapatkan laba dan
pencarian sumber daya (Steers, 1978).
Suranti (2006: 46), menyatakan bahwa indikator indikator usaha dapan melalui 3 (tiga)
pendekatan yaitu:
Indikator indikator usaha menurut Dwi Riyanti (2003), dapat dilihat dari:
1. Modal
2. Pendapatan
3. Volume Penjualan
4. Output produksi
5. Tenaga Kerja
6. Konsep Keberhasilan Usaha
Menurut Suyanto (2010), yakin usaha industri kecil di pengaruhi oleh berbagai
faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap
pengusaha. Usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat peningkatan dalam
Kinerja maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran usaha suatu perusahaan
dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan citra
perusahaan. Menurut Glancey dalam Sony Heru Priyanto (2009), Wirausaha yang
memiliki kemampuan mengambil keputusan yang lebih unggul akan dapat
meningkatkan performansi usaha seperti peningkatan profit dan petumbuhan usaha.
Seperti yang dikemukakan oleh Suryana (2011), bahwa “Untuk menjadi wirausaha yang
sukses harus memiliki ide atau visi bisnis (visi bisnis) yang jelas, kemudian ada
kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko baik waktu maupun uang”. Erliah
(2007), menyatakan bahwa “Suatu usaha dikatakan berhasil dalam usahanya setelah
jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik dalam permodalan,
skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan”. Menurut Sony (2009), yang
memiliki kewirausahaan tinggi dan digabung dengan kemampuan manajerial yang
sudah memadai akan membuat dia sukses dalam usahanya.
Selain dari laba, mampu usaha dapat dilihat dari target yang dibuat oleh pengusaha. Hal
ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Edi (2005), yang menyatakan bahwa
kita dapat menganalisis usaha dengan melihat kinerja suatu perusahaan yang dapat
dirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai
yang diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Kinerja perusahaan
adalah keluaran dari berbagai faktor di atas yang dilalui oleh ukuran ini menjadi sangat
penting untuk melihat tingkat adaptasi bisnis dengan lingkungannya.
Kinerja usaha perlu oleh target perusahaan yang ditentukan manajer pemilik
usaha. Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk menilai apapun
tingkat yang besar suatu target atau tujuan usaha.
dari bisnis yang berhasil mencapai, suatu bisnis yang berhasil Bila mendapat laba,
karena laba adalah tujuan dari seseorang yang melakukan bisnis ”.
Dwi (2003) mengemukakan bahwa “Keberhasilan didefinisikan sebagai tingkat hasil atau
tujuan organisasi”. Menurut Albert Wijaya dalam Suryana (2011) yang mengemukakan
bahwa “Faktor yang merupakan tujuan yang kritis dan menjadi yakin bahwa suatu
perusahaan adalah laba”. Dan percaya diri menurut Dwi (2003) percaya diri adalah
usaha kecil yang berhasil karena wirausaha memiliki otak yang cerdas, kreatif,
mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif. Mereka juga
memiliki energi yang melimpah serta kemampuan asertif.
Sehingga, dapat diketahui bahwa yakin bahwa percaya diri adalah percaya diri dari
bisnis yang benar-benar percaya diri, yang yakin telah mendapatkan dari wirausaha
yang memiliki otak yang cerdas, yang kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan
dapat menerapkan secara proaktif dan hal tersebut terlihat dari usaha wirausaha dimana
suatu keadaan usahanya Yang Lebih Baik Dari periode sebelumnya Dan
menggambarkan LEBIH daripada Yang lainnya Yang sederajat ATAU sekelasnya,
DAPAT Dilihat Dari Efisiensi Analisa dan Yang dikelompokkan berdasarkan Efisiensi
Beroperasi Teknis Dan Efisiensi Beroperasi Ekonomis, Target Perusahaan Yang
ditentukan Oleh manajer-pemilik usaha, permodalan, skala Anda usaha, hasil temuan
laba atau laba, jenis usaha atau pengelolaan, kinerja keuangan, serta citra perusahaan.
Aliran adalah pemenuhan tujuan yang berasal dari dalam individu. Ini adalah bagian dari
inti pusat atau esensi di mana orang-orang yang memiliki rasa yang mendalam siapa
mereka, di mana mereka datang dari, dan di mana mereka akan pergi. Ini menyediakan
sumber energi yang sangat besar dan arah yang memberi makna bagi kehidupan.
1. Tujuan jelas dan umpan balik (Tujuan jelas dan umpan balik)
2. Tantangan keterampilan (Challenge skill)
Aliran atau flow yang ada pada diri sendiri memberikan pengaruh pengaruh atas proses
kewirausahaan yang dilakukan terutama dalam hal sikap yang dilakukan dalam
pencapaian usaha.
Samir (2005) mengemukakan bahwa indikator dalam mengukur usaha atau kinerja
organisasi, yaitu sebagai berikut:
Beberapa indikator dalam mendukung usaha menurut Henry (2007), adalah sebagai
berikut:
Laba (Profitabilitas)
Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara pendapatan
dengan biaya.
Besar kecilnya produktivitas usaha akan menentukan besar kecilnya produksi. Hal ini
akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya menentukan
pendapatan yang besar, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.
Daya Saing
Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut
perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila mampu
bersaing atau paling tidak mampu bertahan menghadapi pesaing.
Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, kepercayaan internal dan kepercayaan
eksternal. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada dalam
perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari
segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun
masyarakat luas, bahkan juga para pesaing. Indikator indikator usaha menurut Dwi
(2003), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan suatu usaha dapat dilihat dari:
1. Modal
2. Pendapatan
3. Volume Penjualan
4. Output produksi
5. Tenaga Kerja
Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan dalam dimensi
percaya usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini
menggunakanpendapat Dwi (2003) bahwa dimensi peningkatan usaha yang
diantarannya adalah Peningkatan dalam peningkatan modal atau peningkatan modal,
Jumlah produksi, Jumlah pelanggan, Perluasan usaha, Perluasan daerah pemsaran,
Perbaikan sarana fisik dan pendapatan.