Tesis
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-2 pada
Program Studi Ilmu Lingkungan
MELIA ARIYANTI
30000213410029
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun oleh
Melia Ariyanti
30000312410029
Mengetahui,
Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama Pembimbing Kedua
Mengetahui,
Direktur Program Pasca Sarjana Ketua Program Studi
Universitas Diponegoro Magister Ilmu Lingkungan
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes., PKK Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA
NIP. 19540722 198501 1 001 NIP. 19611228 198603 1 004
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh
Melia Ariyanti
30000312410029
Anggota:
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Melia Ariyanti
30000312410029
iv
RIWAYAT HIDUP
Sekolah Menengah Atas dilanjutkan pada tahun 1996 sampai dengan 1999 di
SMA Negeri 3 Semarang. Tahun 1999 memasuki program Sarjana di Universitas
Gadjah Mada (UGM) dan memperoleh gelar kesarjanaan strata 1 (S1) Jurusan
Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian diraih pada
tahun 2004. Sejak tahun 2009 menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan
Kementerian Perindustrian pada unit kerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
(BBIHP) Makassar. Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa
Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, melalui
Program Beasiswa dari Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana
(Pusbindiklatren) BAPPENAS.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tesis dengan judul “Peluang Penerapan Produksi Bersih pada
Agroindustri Nata De Coco CV. Bima Agro Makmur Yogyakarta” ini. Tesis ini
merupakan sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2 pada Program
Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang.
Pencemaran lingkungan merupakan dampak negatif dari berkembangnya
aktivitas agroindustri. Produksi bersih merupakan suatu pendekatan yang tepat
dalam pengelolaan lingkungan bagi industri kecil, karena selain memberikan
manfaat secara ekonomi juga dapat meningkatkan kinerja lingkungan. Peluang
penerapan produksi bersih pada agroindustri nata de coco ini meliputi identifikasi
penggunaan bahan, air, dan energi, analisis sebab timbulnya KBP (Keluaran
Bukan Produk), analisis kinerja ekonomi dan lingkungan, analisis kelayakan serta
alternatif langkah perbaikan penerapan produksi bersih.
Dengan terselesaikannya penulisan tesis ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu terselesaikannya
penelitian dan penulisan tesis ini, terutama kepada:
1. Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph.D selaku Rektor Universitas Diponegoro,
Semarang;
2. Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes., PKK selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro, Semarang;
3. Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Lingkungan, Universitas Diponegoro sekaligus sebagai dosen pembimbing
utama yang telah memberikan arahan dan bimbingan yang bermanfaat dalam
penyusunan tesis ini;
4. Dr. Ing. Suherman, ST, MT selaku dosen pembimbing tesis yang telah
memberikan arahan dan bimbingan yang bermanfaat dalam penyusunan tesis
ini;
vi
5. Prof. Dr. Ir. Azis Nur Bambang, MS dan Dr. Hermawan, DEA selaku dosen
penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran untuk perbaikan
penyusunan tesis;
6. Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencana Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Pusbindiklatren Bappenas) atas beasiswa yang
diberikan sehingga penulis dapat menempuh pendidikan pada Magister Ilmu
Lingkungan;
7. Dr. Hartuti Purnaweni, MPA selaku Sekretaris Program Magister Ilmu
Lingkungan, seluruh dosen Program Studi Magister Ilmu Lingkungan atas
segala ilmu yang diberikan serta seluruh staf administrasi atas segala bantuan
selama masa perkuliahan;
8. Kementerian Perindustrian dan Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
(BBIHP) Makassar yang telah memberikan kesempatan dan ijin tugas belajar;
9. Bapak Konang dan para karyawan di CV. Bima Agro Makmur atas ijin
penelitian dan bantuan yang diberikan;
10. Orang tua, dan suamiku Dwi Aprianto, SE atas semua pengertian dan cinta
kasihnya, persembahan terindah untuk ananda tercinta „Muhammad Restu
Rabbani‟;
11. Teman- teman seperjuangan, MIL 38 Bappenas, atas indahnya pertemanan,
kebersamaan dan dukungannya selama masa perkuliahan, semoga tali
silaturahmi ini akan terjalin selamanya;
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu penyusunan tesis ini;
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Akhirnya
penulis berharap semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................xiv
ABSTRACT ............................................................................................................. xv
viii
2.8 Kinerja Lingkungan (Environmental Performance) ....................................... 28
2.9 Keluaran Bukan Produk (KBP/ NPO) ............................................................ 30
2.10Baku Mutu Limbah Cair Industri .................................................................... 32
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 33
3.1 Tipe Penelitian ................................................................................................ 33
3.2 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................................... 33
3.3 Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................. 34
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................... 35
3.5 Jenis Dan Sumber Data ................................................................................... 35
3.6 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................. 36
3.7 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 37
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 39
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................... 39
4.1.1 Profil CV. Bima Agro Makmur .............................................................39
4.1.2 Bahan Baku, Produk dan Energi ...........................................................42
4.1.3 Mesin dan Peralatan Produksi ...............................................................47
4.1.4 Pengelolaan Lingkungan CV. Bima Agro Makmur ..............................48
4.1.5 Tahapan Proses Produksi CV. Bima Agro Makmur .............................49
4.2. Identifikasi Kinerja Lingkungan ..................................................................... 57
4.2.1 Indikator Input .......................................................................................57
4.2.2 Indikator Output ....................................................................................59
4.3. Identifikasi Penerapan Produksi Bersih .......................................................... 63
4.3.1 Diagram Alir Proses ..............................................................................63
4.3.2 Non Product Output (NPO) dan Perhitungannya ..................................66
4.3.3 Identifikasi Inefisiensi pada Proses Produksi Nata de Coco .................67
4.3.4 Sumber Masalah Terjadinya Inefisiensi di CV. Bima Agro Makmur ...71
4.3.5 Tindakan Produksi Bersih .....................................................................74
4.4. Analisis Kinerja Lingkungan dan Kinerja Ekonomi....................................... 78
4.4.1 Analisis Kinerja Lingkungan.................................................................78
4.4.2 Analisis Kinerja Ekonomi .....................................................................81
4.4.3 Analisis Kelayakan ................................................................................83
ix
4.4.4 Penentuan Skala Prioritas ......................................................................84
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 89
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 89
5.2 Saran ............................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 91
LAMPIRAN.......................................................................................................... 96
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
xiv
ABSTRACT
xv
BAB I. PENDAHULUAN
sangat berguna, dan perlu ditingkatkan karena penerapan EMA membantu bisnis
di Jepang dalam proses produksi dan konsumsi menuju keberlanjutan.
Penerapan ekoefisiensi pada proses produksi keju di Belanda menurut van
Middelaar et al., (2011) adalah dengan cara mengurangi dampak yang
ditimbulkan terhadap lingkungan dan dengan menurunkan risiko dampak dari
proses produksi susu di peternakan misalnya memakai bahan pakan yang dapat
mengurangi emisi gas metana dari sapi, mengurangi dampak pemakaian bahan
yang harus diimpor misalnya dengan menggunakan bahan lokal atau produk
antara. Di dalam pabrik dapat dilakukan upaya minimisasi penggunaan energi
fosil dengan memilih penggunaan sumber energi alternatif.
Menurut Park & Behera, (2014) penggunaan indikator ekoefisiensi untuk
simbiosis jaringan industri berdasarkan World Business Council for Sustainable
Development (WBCSD) berupa indikator ekonomi dan tiga indikator lingkungan
yaitu penggunaan bahan, konsumsi energi dan emisi CO2.
Produksi bersih atau ekoefisiensi dapat diterapkan di semua sektor industri
kecil dan menengah. Hasil penelitian Fernández-Viñé et al., (2010) menunjukkan
bahwa industri kecil menengah di Venezuela mengetahui peraturan resmi
lingkungan yang ada tetapi mereka kurang memahami permintaan konsumen
tentang produk ramah lingkungan. Penerapan ekoefisiensi tidak bertujuan untuk
meningkatkan daya saing sehingga strategi produksi bersih hanya dipakai untuk
mengurangi biaya produksi dan menghindari image negatif perusahaan. Langkah
umum yang dipakai seperti daur ulang bahan dan penggunaan kembali khususnya
untuk kemasan tetapi perangkat produksi bersih lain tidak dilaksanakan seperti
desain proses, produk dan jasa berdasarkan daur hidup produk, penggunaan energi
terbarukan atau pemasaran yang ramah lingkungan. Dari delapan sektor industri
yang dianalisa, industri pangan dan kimia mempunyai indeks penerapan
ekoefisiensi tertinggi, sedangkan industri plastik dan kayu terendah.
Sebenarnya besarnya jumlah dan intensitas limbah yang muncul dari
industri bisa dikurangi dengan menerapkan konsep produksi bersih pada industri
nata de coco. Penerapan konsep produksi bersih ini akan memberikan keuntungan
5
Selulosa merupakan hasil fermentasi dari air kelapa oleh bantuan bakteri
Acetobacter xylinum dan asam asetat. Gula dari air kelapa di ubah menjadi asam
asetat dan benang - benang selulosa, yang lama kelamaan akan membentuk suatu
massa yang mencapai ketebalan beberapa sentimeter. Dengan demikian selulosa
bakteri yang berbentuk padat, berwarna putih transparan, bertekstur kenyal seperti
18
Air kelapa
Penyaringan
Penambahan cuka
Penyiapan bibit
Lembaran nata
Pengolahan pasca
fermentasi
Tabel 3. Syarat mutu SNI Nata dalam kemasan berdasar SNI 01-4317-1996
secara parallel dengan program GMP, HACCP, dan produksi nir limbah
(Fransiska, 2010).
Menurut Purwanto, (2005), penerapan produksi bersih pada industri
secara sistematis meliputi 5 (lima) langkah, yaitu :
1. Perencanaan dan Organisasi
Langkah ini memerlukan komitmen dari manajemen untuk melakukan
penerapan produksi bersih. Kebanyakan industri kecil tidak mempunyai
struktur organisasi, manajemen perusahaan dilakukan oleh pemilik
perusahaan secara langsung. Komitmen, visi dan misi perusahaan untuk
mengelola lingkungan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan, sehingga
karyawan dapat mengetahui dan bekerjasama dengan pemilik untuk
melakukan kegiatan industri yang dapat mengurangi potensi timbulnya
limbah.
Peluang Item
Biaya investasi Peralatan
Instalasi
Biaya investasi total
Biaya tahunan Biaya produksi
Perawatan
Bahan baku
Biaya tahunan total
Keuntungan Kenaikan penjualan
Penjualan produk
samping
Penghematan
- Bahan baku
- Air
- Energi
- Pengolahan
limbah
Keuntungan total
Keuntungan bersih
Payback period
(Sumber: Purwanto, 2013)
Keputusan akhir prioritas penerapan peluang produksi bersih dari
kelayakan ekonomi berturut-turut dimulai dari tanpa biaya (no cost), dengan biaya
rendah (low cost), dan memerlukan biaya tinggi (high cost).
Berdasarkan hasil studi kelayakan yang dilakukan oleh Hakimi &
Budiman (2006), diperoleh opsi yang memperoleh prioritas tertinggi adalah
pemanfaatan sisa potongan nata untuk pembuatan pupuk dengan total skor 15.5
serta keuntungan Rp. 611582,4 dan payback period 0,4578 bulan.
- Konsumsi energi, yaitu total energi yang dikonsumsi sama dengan energi
yang dibeli atau diperoleh (misalnya minyak bumi, gas alam) dikurangi
energi yang digunakan seperti listrik, uap.
- Konsumsi bahan, adalah jumlah dari berat dari semua bahan yang dibeli
atau diperoleh dari sumber lain seperti bahan baku, bahan penunjang dan
barang pra atau semi manufaktur untuk proses produksi
- Konsumsi air, adalah jumlah dari semua air baku yang dibeli dari pemasok
air atau diperoleh dari sumber permukaan atau air tanah.
Gambar
KBP (keluaran 3. Konsep
bukan produk) =Keluaran Bukan
semua materi, Produk
energi dan (KBP)
air yang digunakan
dalam proses produksi namun tidak termasuk di dalam produk akhir
- Gambaran perusahaan
- Peninjauan lapangan (check list)
- Diagram Alir Proses
-
Kajian Awal (Tinjauan Kuantitatif)
proses produksi nata de coco dilakukan dengan membuat diagram alir proses dan
perhitungan neraca massa untuk mengidentifikasi aliran air, bahan, energi, dan
sumber timbulan limbah. Identifikasi pemborosan dibatasi pada penggunaan
bahan baku, bahan penunjang dan air. Dari tahapan ini dilakukan analisis untuk
menentukan peluang penerapan produksi bersih.
dalam selokan untuk kemudian diujikan ke Balai Besar Kulit, Karet dan
Plastik (BBKKP) Kementerian Perindustrian di Yogyakarta.
e. Dokumentasi berupa foto-foto setiap tahapan proses produksi nata de coco
mulai dari bahan baku sampai menjadi produk; foto alat, bahan dan kondisi
lingkungan di dalam pabrik serta sekitar lokasi CV.Bima Agro Makmur.
2. Data sekunder berupa :
a. hasil penelitian sebelumnya tentang penerapan produksi bersih di industri
pangan ( hal 8-9) diperoleh dari buku, tesis, dan jurnal.
b. studi literatur tentang pengertian dan definisi produksi bersih serta proses
pembuatan nata de coco secara umum dari pustaka, internet, penelitian
sebelumnya.
c. Peta lokasi penelitian yaitu Kec. Kretek, Kab. Bantul, D.I Yogyakarta (hal
110) diperoleh dari website Pemerintah Kabupaten Bantul
(bantulkab.go.id).
bahan, air dan energi yang inefisien, mengukur dan menghitung timbulan NPO
berupa limbah padat, cair dan emisi karbon yang berpotensi menimbulkan
dampak lingkungan.
3. Pengukuran
Pengukuran dilakukan secara langsung di lokasi penelitian meliputi
penggunaan bahan baku, bahan penunjang, penggunaan bahan bakar,
penggunaan air dan jumlah limbah cair, dan limbah padat. Tujuan pengukuran
pada bahan baku, energi dan air (input) serta limbah (output) adalah untuk
mengetahui jumlah bahan baku, air, energi dan limbah pada tiap tahapan proses
yang akan digunakan dalam perhitungan neraca massa.
Sedangkan pengambilan sampel kualitas air limbah dilakukan pada saat
jalannya proses produksi nata de coco untuk menganalisis baku mutu limbah cair
sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun
2008 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan
kelapa.
4. Daftar Periksa (check list)
Untuk mengidentifikasi kondisi eksisting penerapan good housekeeping
(tata kelola yang baik) di CV. BAM, maka dikumpulkan data menggunakan
daftar periksa (Lampiran II) dengan cara wawancara terhadap pemilik usaha,
karyawan diperkuat dengan observasi dan pengambilan dokumentasi.