105951103717
FAKULTAS PERTANIAN
MAKASSAR
2022
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP
PELESTARIAN HUTAN MANGROVE DI DESA MANYAMPA
KECAMATAN UJUNG LOE KABUPATEN BULUKUMBA
PROPOSAL
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan Strata
Satu (S-1)
105951103717
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Fakultas : Pertanian
Mengetahui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Diketahui,
Dr. Ir. Andi Khaeriyah,.M.Pd Dr. Ir. Hikmah, S.Hut., M.Si., IPM.
NIDN. 0926036803 NIDN. 0011077101
iii
HALAMAN KOMISI PENGUJI
Pembimbing I Ttd
Pembimbing II
Penguji I
Nama : (..........................)
NIDN :
Penguji II
Nama : (..........................)
NIDN :
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga proposal usulan penelitian ini dapat selesai. Tema
yang akan dipilih dalam penelitian yang akan dilaksanakan pada 2021 ini ialah
Terima kasih kepada Ibu Irma selaku pembimbing 1 dan Bapak Hasanuddin
dosen pembimbing 2. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Ibu, seluruh
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I. PENDAHULUAN
km. Jajaran pantai ini tergabung di dalam 17.508 pulau yang merupakan gabungan
antara bentuk ekosistem pantai dan hutan pantai. Dengan banyaknya pulau-pulau
ini, maka banyak pula ekosistem hutan pantai yang tumbuh di sekitar garis pantai
tersebut. Ekosistem hutan pantai ini sangat berperan penting dalam kehidupan biota
darat dan biota laut. Diketahui juga bahwa beberapa tipe hutan pantai merupakan
tipe perantara antara ekosistem hutan darat dengan ekosistem laut (Sugiarto dan
Willy, 2003).
pemandangan yang mempesona bagi banyak orang. Kawasan ini ditumbuhi jenis
tumbuhan semak belukar, yang disebut sebagai hutan mangrove. Hutan mangrove
ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia dan hewan yang hidup
di dalamnya atau disekitarnya, bahkan bagi mahluk hidup yang tinggal untuk
daerah-daerah yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh
oleh pasang surut air laut, tetapi tidak terpengaruh oleh iklim. Mangrove merupakan
vegetasi khas di zona pantai, floranya berjenis semak hingga pohon yang besar dan
tingginya hingga 50 – 60 meter dan hanya mempunyai satu tajuk di pucuk tanaman
(Istomo, 1992). Hutan mangrove biasa disebut sebagai hutan payau atau hutan
bakau.
1
Namun pengertian hutan mangrove tidak hanya terbatas pada daerah yang
bervegetasi saja, tetapi juga daerah terbuka atau berlumpur, selalu atau secara
teratur tergenang air laut yang terletak diantara hutan dan laut, yang sering dikenal
diberbagai sektor, baik sektor pertanian hingga sektor perumahan pada dasawarsa
diindikasikan (diketahui) oleh adanya proses erosi/abrasi pantai, intrusi air laut, dan
kepentingan adalah salah satu penyebabnya. Dan mengingat letaknya yang strategis
serta sumber daya alam yang dapat diperoleh dari kawasan ini, banyak kepentingan
Saat ini hutan mangrove di dunia hanya tersisa sekitar 17 juta hektar, dan 22%
dari luas tersebut terdapat di kawasan Indonesia. Namun luas hutan mangrove itu
peruntukannya (fungsi) oleh masyarakat setempat maupun pihak lain yang berada
2
1.3. Tujuan Penelitian
mangrove.
2. Sebagai bahan informasi untuk penelitian yang sejenis pada masa yang akan
datang.
3. Sebagai syarat menyelesaikan sarjana Strata satu (SI) program studi Kehutanan,
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai suatu tipe hutan yang tumbuh di
daerah pasang surut (terutama di pantai yang terlindung, laguna, muara sungai)
mangrove merupakan suatu sistem yang terdiri atas organisme (tumbuhan dan
Mangrove merupakan suatu tipe hutan tropik dan subtropik yang khas,
tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut
air laut. Mangrove banyak dijumpai di wilayah pesisir yang terlindung dari
gempuran ombak dan daerah dan daerah yang landai. Mangrove tumbuh optimal di
wilayah pesisir yang memiliki muara sungai besar dan delta yang aliran airnya
wilayah pesisir yang terjal dan berombak besar dengan arus pasang surut kuat,
komunitas yang hidup di dalam kawasan lembap dan berlumpur serta dipengaruhi
oleh pasang surut air laut. Mangrove disebut juga sebagai hutan pantai, hutan payau,
atau hutam bakau. Pengertian mangrove sebagai hutan pantai (pesisir), baik daerah
4
yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut maupun wilayah daratan pantai yang
payau atau hutan bakau adalah pohon-pohonan yang tumbuh di daerah payau pada
tanah aluvial atau pertemuan air laut dan air tawar di sekitar muara sungai. Pada
umumnya formasi tanaman didominasi oleh jenis-jenis tanaman bakau. Oleh karena
itu, istilah bakau hanya untuk jenis-jenis tumbuhan dari genus Rizhopora,
sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut
(Harahab, 2010).
Wilayah mangrove mempunya sifat khas dan unik. Sifat unik mangrove
disebabkan oleh luas vertikal pohon dengan organisme daratan menempati bagian
atas dan organisme lautan menempati bagian bawah. Kondisi pencampuran antara
antara organisme daratan dan lautan ini menggambarkan suatu rangkaian dari darat
dalam perputaran nutrien atau unsur hara pada perairan pantai di sekitarnya yang
kondisi iklim yang sesuai untuk kelangsungan proses biologi beberapa organisme
merupakan daerah perikanan yang subur, karena terdapat hubungan yang positif
5
dan signifikan antara hutan mangrove dengan tingkat produksi perikanan (Ghufran
pantai, menjaga stabilitas sedimen dan bahkan turut berperan dalam menambah
luasan lahan daratan dan perlindungan garis pantai. Selain itu juga berperan penting
basah pesisir terumbu karang, dan lamun. Manfaat mangrove selain ditinjau dari
2009). Maka dari itu, setidaknya ada tiga fungsi utama ekosistem mangrove yaitu:
penahan dan perangkap sedimen, pencegah intrusi garam, dan sebagai penghasil
energi serta hara. 2. Fungai biologis: Sebagai habitat alami biota dan tempat
3. Fungsi ekonomi: Sebagai sumber bahan bakar (kayu bakar dan arang), bahan
kertas, keperluan rumah tangga, tekstil, serat sintesis penyamakan kulit, dan obat-
6
2.1.3 Karakteristik Hutan Mangrove
Menurut Arief (2003) hutan mangrove umumnya tumbuh pada daerah yang
jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir. Daerahnya tergenang air laut
secara berkala, baik setiap hari maupun yang hanya tergenang pada pasang saat
menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat melalui aliran air sungai, serta
terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat.
tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri atas 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19
jenis liana, 44 jenis epifit dan 1 jenis sikas. Namun hanya terdapat kurang lebih
Menurut Sukardjo (1993) dalam Ghufran dan Kordi (2012) terdapat lima faktor
dengan hubungan osmosis mangrove, substrat, pengaruh darat seperti aliran air
masuk dan rembesan air tawar, dan keterbukaan terhadap gelombang yang
membagi zona mangrove berdasarkan jenis pohon ke dalam enam zona, yaitu:
7
3. Zona HutanBruguiera
4. Zona hutanRhizophora
6. Zona Sonneratia
kedalam dua divisi yaitu zona air payau ke laut dengan kisaran salinitas antara 10
30 ppt, dan zona air tawar ke air payau dengan salinitas antara 0-10 ppt pada waktu
air pasang
hutan mangrove tetap tinggi dan merupakan penyebab utama rusaknya hutan
mangrove dalam kondisi rusak berat mencapai luas 42%, kondisi rusak mencapai
luas 29%, kondisi baik mencapai luas < 23% dan kondisinya sangat baik hanya
seluas 6%. Saat ini keberadaan hutan mangrove semakin terdesak oleh kebutuhan
manusia, sehingga hutan mangrove sering dibabat habis bahkan sampai punah
(Wiyono, 2009). Jika hal ini terus menerus dilakukan maka akan mengakibatkan
terjadinya abrasi, hilangnya satwa atau biota laut yang habitatnya sangat
memerlukanhutan mangrove.
telah mengalami kerusakan. Agar rehabilitasi dapat berjalan secara efektif dan
8
efisien perlu didahului survei untuk menetapkan kawasan yang potensial untuk
2005).
mangrove yang telah rusak agar ekosistem mangrove dapat menjalankan kembali
Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan dalam menyusun rencana rehabilitasi
ombak, penjaga garis pantai dan sebagainya) untuk mengurangi energi gelombang
laut yang mengenai bibir pantai. Pendekatan biologi merupakan upaya vegetative
penciptaan habitat dengan mengubah sistem yang rusak menjadi yang lebih stabil.
9
Pemulihan merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu ekositem atau
sebagai akibat terjadinya interaksi sosial antara individu atau kelompok masyarakat
2. Partisipasi adalah suatu konsep perilaku yang dapat dilaksanakan oleh individu
3. Partisipasi juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu, yang penting bagi
sosial masyarakat.
representatif.
10
Dari berbagai bentuk partisipasi yang telah disebutkan diatas, partisipasi
dalam bentuk nyata (memiliki wujud) dan juga bentuk partisipasi yang diberikan
dalam bentuk tidak nyata (abstrak). Bentuk partisipasi yang nyata misalnya uang,
harta benda, tenaga dan keterampilan sedangkan bentuk partisipasi yang tidak nyata
1. Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha usaha bagi
berupa alat-alat kerja atau perkakas. Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang
sosialnya.
atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun untuk
11
memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang
diikutinya.
arisan, menghadiri kematian, dan lainnya dan dapat juga sumbangan perhatian
atau tanda kedekatan dalam rangka memotivasi orang lain untuk berpartisipasi.
Partisipasi menurut Effendi dalam Siti Irine Astuti D. (2009: 37), terbagi
terjadi dalam kondisi tertentu, masyarakat terlibat atau mengambil bagian dalam
suatu program pihak lain, dalam hubungan di mana masyarakat berada sebagai
masyarakat dilihat dari bentuknya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu “partisipasi
non fisik dan partisipasi fisik”. Partisipasi fisik adalah partisipasi masyarakat (orang
12
perpustakaan berupa buku atau bentuk bantuan lainnya. Sedangkan partisipasi non
Kondisi hutan mangrove yang ada saat ini berada dalam situasi yang sangat
mengkhawatirkan. Hal ini terlihat dari luas hutan mangrove yang mengalami
penyusutan tiap tahunnya. Keadaan ini tidak terlepas dari kerusakan yang
disebabkan oleh alam, dan terutama oleh manusia. Lestarinya kawasan hutan
mangrove sangat dipengaruhi oleh aktifitas yang terjadi di sekitar hutan itu sendiri.
Adapun aktifitas yang dapat membantu pelestarian hutan mangrove itu adalah
hutan mangrove. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
13
Gambar 1. Kerangka Berfikir
14
III. METODE PENELITIAN
Kabupaten Bulukumba.
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil riset melalui pendapat (opini) dari orang-
Sasaran dalam penelitian ini antara lain kelompok petani tambak dan anggota
b) Data sekunder, yakni data penunjang data primer yang terdiri dari kondisi
penunjang lainnya.
responden dan jumlah yang terdapat pada Kelompok Sadar Wisata sebanyak 17
15
responden. Jadi total keseluruhan responden pada dua kelompok di atas sebanyak
32 responden.
kelapangan.
dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara.
16
c) Partisipasi Sosial, ialah bentuk partisipasi atau keterlibatan seseorang pada
dalam kegiatan berdasarkan uraian Yadav (1980) dalam (Theresia 2014) dan
17
Berdasarkan rumus diatas, dapat dilihat tingkat nilainya masing-masing
direpresentasikan.
18
dalam upaya pertemuan dan gagasan,
pelestarian rapat usulan/ide
5. Tidak
hutan dalam setiap 1
Berpartisipasi
mangrove pertemuan
atau rapat
Diukur 1. Sangat
Apakah anda 5
berdasarkan berpastisipasi
ikut
Keterlibatan skor apakah 2. Berpastisipasi 4
berpastisipasi
responden responden 3. Cukup
dalam bentuk 3
dalam memberikan Berpastisipasi
tindakan
2 memberikan atau tidak 4. Kurang
terhadap 2
sumbangan memberikan Berpastisipasi
upaya
dalam bentuk sumbangan
pelestarian
tenaga dalam 5. Tidak
hutan 1
bentuk Berpartisipasi
mangrove
tenaga
Diukur 1. Sangat
5
berdasarkan berpastisipasi
skor apakah 2. Berpastisipasi 4
responden 3. Cukup
Keterlibatan terlibat atau 3
Apakah anda Berpastisipasi
responden tidak terlibat 4. Kurang
ikut serta 2
dengan ikut dalam Berpastisipasi
dalam
dalam kegiatan kegiatan-
kegiatan
sosial, seperti kegiatan
3 sosial
arisan, gotong- sosial di
terhadap
royong desa seperti
pelestarian
dan/atau arisan,
hutan 5. Tidak
serikat tolong gotong- 1
mangrove Berpartisipasi
menolong royong
dan/atau
serikat
tolong
menolong
Apakah anda Keterlibatan 1. Sangat
5
ikut serta responden Dinilai berpastisipasi
dalam dalam dengan 2. Berpastisipasi 4
merencanakan merencanakan mengacu 3. Cukup
kegiatan yang kegiatan- pada skor 3
4 Berpastisipasi
terkait kegiatan responden 4. Kurang
program terkait dengan atas 2
Berpastisipasi
pelestarian program kegiatan
hutan pelestarian perencanaan 5. Tidak
1
mangrove mangrove Berpartisipasi
Apakah anda Keterlibatan Dinilai 1. Sangat
5 5
ikut serta responden dengan berpastisipasi
19
dalam dalam mengacu 2. Berpastisipasi 4
melaksanakan melaksanakan pada skor 3. Cukup
program kegiatan- responden 3
Berpastisipasi
kegiatan kegiatan yang atas 4. Kurang
terhadap telah pelaksanaan 2
Berpastisipasi
pelestarian direncanakan kegiatan
hutan 5. Tidak
1
mangrove Berpartisipasi
Apakah anda Keterlibatan 1. Sangat
Dinilai 5
ikut serta responden berpastisipasi
dengan
dalam dalam 2. Berpastisipasi 4
mengacu
memanfaatkan memanfaatkan 3. Cukup
pada skor 3
6 hasil dari hasil-hasil dari Berpastisipasi
responden
kegiatan kegiatan 4. Kurang
atas 2
pelestarian pelestarian Berpastisipasi
pemanfaatan
hutan hutan 5. Tidak
hasil 1
mangrove mangrove Berpartisipasi
Keterlibatan 1. Sangat
5
Apakah anda responden Dinilai berpastisipasi
terlibat dalam dalam dengan 2. Berpastisipasi 4
pemantauan melaksanakan mengacu 3. Cukup
terhadap pemantauan pada skor 3
7 Berpastisipasi
kegiatan terhadap responden 4. Kurang
pelestarian kegiatan- atas 2
Berpastisipasi
hutan kegiatan yang keinginan
mangrove sudah pemantauan 5. Tidak
1
dilakukan Berpartisipasi
20
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri R, J. Rais, S.P. Ginting, M.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumber Daya
Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita.
Ghufran, M. dan Kordi, K.M. 2012. Ekosistem Mangrove: potensi, fungsi, dan
pengelolaan. Rineka Cipta. Jakarta.
21
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
Hari/Tanggal :
Kode. Responden :
Nama Responden :
lengkap dan benar sehingga mampu menjadi data obyektif. Informasi yang
untuk pengkajian dan penelitian. Atas perhatian dan partisipasi yang diberikan kami
22