pengetahuan saya, di dalam naskah Tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah
yang pernah diajukan orang lain sebagai Tugas akhir atau untuk memperoleh
gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis oleh orang lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam
naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan pada daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah Tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapt
unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia Tugas Akhir digugurkan dan gelar vokasi
yang saya terima (S.Tr.P) dibatalkan, dan diproses sesuai dengan aturan
Mahasiswa,
TUGAS AKHIR
Mengetahui,
Menyetujui
Ketua Program Studi
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
TUGAS AKHIR
MOTIVASI BELAJAR PETANI TENTANG PEMANFAATAN TANAMAN
REFUGIA SEBAGAI PENGENDALI HAMA PADA TANAMAN PADI DI
KELOMPOK TANI KARYA TANI DESA SELOREJO KECAMATAN
KAWEDANAN KABUPATEN MAGETAN
07.1.2.17.2322
Mengetahui,
Menyetujui,
Direktur
Politeknik Pembangunan Pertanian Malang
TUGAS AKHIR
MOTIVASI BELAJAR PETANI TENTANG PEMANFAATAN TANAMAN
REFUGIA SEBAGAI PENGENDALI HAMA PADA TANAMAN PADI DI
KELOMPOK TANI KARYA TANI DESA SELOREJO KECAMATAN
KAWEDANAN KABUPATEN MAGETAN
07.1.2.17.2322
Mengetahui
Penguji III,
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun laporan tugas akhir
sebagai Pengendali Hama pada Tanaman Padi di Kelompok Tani Karya Tani
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tentu tidak terlepas dari dukungan
3. Dr. Eny Wahyuning P., SP, MP selaku Ketua Program Studi Penyuluhan
Pertanian Berkelanjutan.
Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna baik dari isi maupun tata
penulisan. Oleh sebab iitu, kritik dan saran yang sifat membangun dari semua
pihak terkait sangat dibutuhkan, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat
tersusun dengan baik dan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
10
DAFTAR TABEL
11
4.20. Penyuluh Mampu Mempengaruhi Saya untuk Melakukan Kegiatan
Yang Berkaitan dengan Kemajuan Pertaniannya.............................
4.21. Penyuluh Memberi Ide/Gagasan Terbaru tentang Tanaman
Refugia............................................................................................
4.22. Memberi Ide/Gagasan Terbaru tentang Perawatan dan
Pengendalian Hama pada Tanaman Refugia..................................
4.23. Model Summary...............................................................................
4.24. Coefficients......................................................................................
4.25. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test...........
4.26. Uji Normalitas P Plot of Regression Standardized Residual.............
4.27. Hasil Uji Heterokedastisiitas dengan Uji Glejser Coefficients...........
4.28. Hasil Uji Auto Korelasi Durbin Watson Model Summary..................
4.29. Hasil Uji t Coefficients......................................................................
4.30. Uji Koefisien Determinan Model Summary.......................................
5.1 Penggunaan Tanah di Desa Selorejo..............................................
5.2 Jumlah Penduduk di Desa Selorejo.................................................
5.3 Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan............................
5.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Kerja......................................
5.5 Rating Analisis Swot........................................................................
5.6 Matriks Strategi Internal (Ifas)..........................................................
5.7 Matriks Strategi Eksternal (Efas)......................................................
5.8 Pengelompokan Materi Penyuluhan................................................
5.9 Penetapan Metode Penyuluhan dan Rencana Pelaksanaannya......
5.10 Penetapan Media Penyuluhan.........................................................
5.11 Tahapan Pelaksanaan Penyuluhan.................................................
5.12 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Usia.............................
5.13 Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Bertani.................
5.14 Uji Reliabilitas Instrumen Evaluasi...................................................
5.15 Pengkatagorian Tingkat Kesesuaian Rancangan.............................
5.16 Tabulasi Data ( Pre Test ) Evaluasi Hasil........................................
5.17 Tabulasi Data ( Post Test ) Evaluasi Hasil.....................................
12
DAFTAR LAMPIRAN
13
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
motivasi belajar petani, dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut :
pemanfaatan tanaman refugia merupakan salah satu tujuan, dan terus berupaya
dengan saat ini belum ada acuan penyuluhan motivasi belajar dengan jelas
pemberdayaan petani.
2007).
mengubah sikap bertani kearah yang lebih baik, melakukan perubahan sikap
bertani yang lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan jumlah produksi padi
dan harus diubah cara bertani yang lebih efisien dan efektif” (Syukur, 2013).
1
2
Kawedanan ini bergerak membentuk kelompok tani pada tiap desa, salah
yang sudah di jalani oleh kelompok tani tersebut tidak lupa juga terdapat peran
Motivasi belajar yang terjadi di kelompok tani Karya Tani juga dapat
dalam kapasitas berperilaku dengan cara tertentu yang dihasilkan dari praktik
motivasi belajar petani, selain itu faktor sosial juga sangat mempengaruhi, seperti
tanaman padi.
diatas penulis mengambil judul penelitian tugas akhir “Motivasi Belajar Petani
Kabupaten Magetan?
1.3. Tujuan
Kabupaten Magetan.
1. Sebagai media yang dapat menjadi bahan referensi bagi petani tentang
padi.
oleh Yuniar Aviati dan Tegush Endaryanto (2019) tentang Kajian Proses
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek dalam proses pembelajaran yang
dan metode dan evaluasi penyuluhan dan faktor yang berpengaruh terhadap
komoditas jagung.
dilakukan oleh Dani Ari Setiawan, Endang Sri redjeki, Zuklarmain Nasution
Kelompok Tani. Penelitian ini bertujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis
Selokgongang, dan (3) menganalisis model apa saja yang digunakan dalam
5
6
dan (3) model pembelajaran, meliputi (a) Sekolah Lapang Pengendalian Hama
Terpadu (SLPHT); (b) percontohan budidaya tanam padi; (c) bimbingan teknik;
dilakukan oleh Yumi, Sumardjo, Darwis S Gani, Basita Ginting Sugihen (2011)
penting dalam pembelajaran petani dalam pengelolaan hutan rakyat lestari dan
penyuluh.
oleh Yumi, Sumardjo, Darwis S Gani, Basita Ginting Sugihen (2012) tentang
penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan 200 responden
Gunung Kidul terintegrasi dalam Pokja yang ditetapkan oleh Bupati; (2) intensitas
oleh I I Ketut Sukanata, Dakut dan Angie Yuniati (2015). Tujuan dan kegunaan
dengan kinerja kelompok tani. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk ;
petani dengan kinerja kelompok tani Tidak terdapat hubungan yang nyata antara
luas lahan dengan kinerja kelompok tani. Tidak terdapat hubungan yang nyata
yang nyata antara motivasi petani dengan kinerja kelompok tani dI Desa Cisaat
Kecamatan Dukupundang.
2.2.1. Motivasi
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin movere, yang berarti bergerak.
yang membuat kita melakukan apa yang kita lakukan. Motivasi merujuk pada
suatu proses dalam diri manusia yang menyebabkannya bergerak menuju tujuan,
atau bergerak menjauhi situasi yang tidak menyenangkan (Wade dan Carol,
2007).
yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri
dorongan yang ada dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang
tindakan tertentu. Proses motivasi terdiri dari : (a) identifikasi atau apresiasi
9
kebutuhan yang tidak memuaskan, (b) menetapkan tujuan yang dapat memenuhi
yang timbul dari diri manusia itu sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi
motivasi dipengaruhi oleh faktor kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
Motivasi ini akan menimbulkan perbedaan antar individu yang satu dengan yang
yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama,
(Hasibuan, 2001).
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara
potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau pengetahuan yang dilandasi
tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena
faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan
belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik (Ngalim, 2007).
daya penggerak didalam diri petani yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan arah pada kegiatan belajar dan yang memberikan arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
2.2.3.Penyuluhan Pembelajaran
kepada petani ini bukan pembelajaran yang sifatnya formal. Mereka belajar
berbagai macam. Cara yang digunakan oleh UPT Balai penyuluh pertanian ini
kemudian proses selanjutnya proses yang dilakukan adalah proses pelatihan dan
praktik yang diberikan oleh penyuluh dari UPT Balai Penyuluh Pertanian. Hal ini
tersebut juga disebut pengembangan sikap para petani agar menjadi petani
berperilaku yang bertahan lama dalam perilaku atau dalam kapasitas berperilaku
satu bagian terpenting dalam temuan penelitian ini, dimulai dari input, dimana
adanya proses penerimaan peserta didik atau menemukan peserta didik yang
mana di dalam proses ini inputnya adalah petani itu sendiri. yang dilakukan oleh
kelompok ataupun dari UPT Balai Penyuluhan Pertanian. Hal ini juga timbulnya
motivasi dari para petani untuk mau belajar dan meningkatkan hasil produksi dan
kepada petani dan adanya pelatihan yang disambung dengan praktik di lapangan
langsung yang berguna untuk mengaplikasikan apa yang sudah diberikan pada
pembelajaran terjadi karena adanya tahapan yang runtun dimulai dari masukan,
pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar yang diajarkan (Trianto, 2009).
2.2.4.Petani
Pelaku utama usahatani adalah para petani dan keluarganya, yang selain
satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu,
usaha tani, agroindustri, pemasaran dan jasa penunjang. Petani adalah setiap
orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan
hidupnya di bidang pertanian dalam arti luas yang meliputi usahatani pertanian,
mengelola usaha dibidang pertanian yang meliputi usaha hulu, usaha tani,
2.2.5.Tanaman Refugia
bagi musuh alami baik predator maupun parasitoid, agar pelestarian musuh
alami tercipta dengan baik. Refugia merupakan tanaman yang sengaja ditanam
di pematang sawah sebagai tempat tinggal musuh alami, dapat berupa tanaman
Bagi musuh alami, tanaman refugia ini memiliki banyak manfaat diantaranya
adalah sebagai sumber pakan dan tempat berlindung atau tempat tinggal
yang berpotensi sebagai refugia antara lain: tanaman berbunga, gulma berdaun
lebar, tumbuhan liar yang ditanam atau yang tumbuh sendiri di areal
harus ditanam dari biji tanpa pindah tanam, tanaman harus cepat tumbuh,
mudah dalam perawatan, tanaman memiliki nilai ekonomis bagi petani, tanaman
dapat tumbuh dalam budidaya minimum, tanaman tidak disukai oleh hama
lahan pertanian yang subur dengan dikelilingi tanaman bunga yang mekar.
Berdasarkan dari berbagai sumber merangkum apa saja manfaat dari tanaman
refugia ini, adapun manfaat dari tanaman refugia bagi tanaman budidaya adalah
sebagai berikut:
mencolok
6. Melestarikan lingkungan
2.3.1. Penyuluhan
khususnya untuk para petani dan keluarganya di pedesaan dengan tujuan agar
sistem belajar untuk menjadi mau, tahu, dan bisa menyelesaikan masalah yang
usaha taninya agar tercapai produktivitas usaha yang tinggi. Perubahan perilaku
yang ada diharapkan petani lebih terbuka dalam menerima petunjuk dan
bimbingan serta lebih aktif dan dinamis dalam melaksanakan usaha taninya
(Azwar,S. 2001).
pendidikan memiliki ciri-ciri antara lain: 1). Penyuluhan adalah sistem pendidikan
non-formal (di luar sekolah) yang terencana, dapat dilakukan di mana saja, tidak
berasal dari salah satu anggota peserta didik; 2). Penyuluhan merupakan
2.3.2.Tujuan Penyuluhan
kecakapan, sikap dan bentuk tidakan petani serta merubah sifat petani
1994).
petani; 3). Tujuan pedoman, yaitu arah tujuan dari kegiatan penyuluhan itu
keterampilan, memperbaiki cara hidup, perubahan perilaku dan sikap yang lebih
sasaran
sumber informasi, teknologi dan sumber daya yang ada, agar sasaran
1993).
2.3.4.Sasaran Penyuluhan
adalah :
17
2.3.5.Materi Penyuluhan
atau bahan penyuluhan adalah segala bentuk pesan, informasi, inovasi teknologi
baru yang diajarkan atau disampaikan kepada sasaran meliputi berbagai ilmu,
teknik, dan berbagai metode pengajaran yang diharapkan akan dapat mengubah
kegiatan penyuluhan, baik yang menyangkut ilmu atau teknologi baru, yang
oleh sasaran penyuluhan. Materi atau pesan yang ingin disampaikan dalam
dan mewujudkan perbaikan mutu hidup setiap individu warga masyarakat yang
a. Materi Pokok.
b. Materi Penting.
c. Materi Penunjang.
2.3.6.Metode Penyuluhan
mendapatkan hasil yang efektif dan efisien (Isbandi, 2005). Metode penyuluhan
forum (ceramah, diskusi), media cetak (koran, poster, leaflet, folder) dan media
dengar pandang (TV, radio, film). Media penyuluhan sangat diperlukan agar
langsung dari sasaran dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan media
penyuluhan tidak langsung, lewat perantara orang lain, surat kabar atau media
lain yang tidak memungkinkan penyuluh dapat menerima respon dari sasarannya
Media tidak langsung menurut bentuknya dapat dibagi atas : 1). Media
elektronik, yaitu TV, radio, film, slide ; 2). Media cetak, berupa pamflet, leaflet,
folder, brosur, placard, dan poster. Penyuluhan dengan media cetak adalah
campuran antara tulisan dan gambar sebagai saluran atau media komunikasinya
(Mardikanto, 1993).
2.3.8.Evaluasi Penyuluhan
pertanian adalah suatu alat manajemen yang berorientasi pada tindakan dan
20
penyuluhan yang lebih efektif (Van den Ban dan Hawkins, 1999).
sekerja dalam meningkatkan kesejahteraan petani, hal ini dapat dicapai melalui
tugas seorang penyuluh pertanian adalah merubah sikap mental yang mendasari
tingkah laku para petani menjadi lebih baik lagi agar dapat mewujudkan petani
KERANGKA PIKIR
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Motivasi belajar Petani Tentang Pemanfaatan Tanaman Refugia Sebagai Pengendalian Hama Pada Tanaman
Padi
2. Bagaimana pengaruh penyuluhan Motivasi belajar Petani Tentang Pemanfaatan Tanaman Refugia Sebagai Pengendalian
Hama Pada Tanaman Padi
TUJUAN
1. Mengetahui Motivasi belajar Petani Tentang Pemanfaatan Tanaman Refugia Sebagai Pengendalian Hama Pada Tanaman
Padi
2. Mengetahui efektivitas penyuluhan Motivasi belajar Petani Tentang Pemanfaatan Tanaman Refugia Sebagai Pengendalian
Hama Pada Tanaman Padi
3. Mengetahui rancangan penyuluhan peningkatan Motivasi belajar Petani Tentang Pemanfaatan Tanaman Refugia Sebagai
Pengendalian Hama Pada Tanaman Padi
Variabel X Variabel Y
Penyuluhan Motivasi Belajar Petani
Metode penelitian
Rancangan Penyuluhan
Materi Metode
Tujuan Sasaran Media
Pemanfaatan Ceramah dan
peningkata Kelompok Leaflet dan
tanman refugia diskusi
npengetahu tani karya PPT
an tani
Evaluasi penyuluhan
RTL /
Pelaksanaan
Rekomendasi
penyuluhan
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Dan Waktu
3.2.1.Populasi Penelitian
Populasi bukan hanya orang, akan tetapi juga benda – benda alam yang lain.
ditarik kesimpulan bahwa Populasi dari penelitian ini adalah kelompok tani Karya
3.2.2.Sampel Penelitian
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan stara yang
ada dalam populai itu. Rumus yang digunakan untuk pengambilan jumlah sampel
N
n= 2
1+ N .(e )
Keterangan :
n : Sampel
N : Populasi
e² : Persen Kesalahan
rumus Slovin dapat diambil dalam populasi yang akan diteliti 100 petani dengan
100
n=
1+100. ( 0.1 )
2
100
¿
1+100 . 0,01
100
¿
1+1
100
¿
2
n=50 petani
pemilihan sampel secara lotre/undian dan nantinya nama yang keluar akan
Menurut Sugiyono (2013:38) variabel adalah suatu atribut atau sifat dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
yang di sampaiakan
kemampuan petani
petani
dalam membangun
pengetahuan
Sumber : Yuniar dan Teguh (2019) tentang kajian proses pembelajaran dalam
penyuluhan
petani
tanaman refugia
tanaman refugia
motivasi
3.2.4.Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk dalam
A. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari petani
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instransi pemerintah seperti
dinas pertanian, kantor desa dan kantor balai penyuluhan pertanian. Data
maka perlu dijelaskan pengertian dan batasan operasional yaitu sebagai berikut :
1. Penyuluhan
baru. Dari rumusan tersebut dapat diambil tiga hal yang terpenting, yaitu;
2. Motivasi belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara
potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau pengetahuan yang dilandasi
1. Uji validitas
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas adalah suatu ukuran yang
diukur. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor item dengan
skor total. Uji validitas dilakukan dengan ketepatan alat ukur sehingga benar-
benar mengukur apa yang sebenarnya diukur. Dalam pengujian validitas, jumlah
responden yang diambil 50 orang dari 100 populasi yang ada dan tidak ada
program SPSS uji validitas sebenarnya untuk melihat kelayakan butir – butir
pertanyaan dalam kuesioner dapat mendefinisikan suatu variabel, jika r tabel < r
2. Uji reliabilitas
diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek
kemungkinan pengukuran skala lain yang mengukur hal yang sama dan
1. . Analisis Deskriptif
berikut:
0 % - 20 % = Sangat Rendah
21 % - 40 % = Rendah
41 % - 60 % = Sedang
61 % - 80 % = Tinggi
Hasil nilai yang di peroleh jika diplot melalui garis kontinum dapat dilihat
Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi
29
Rendah Tinggi
0 20 40 60 80 100
bisa dan konsisten. Sebelum melakukan proses analisis regresi linier sederhana
a. Uji Normalitas
Pada uji normalitas dilakukan untuk menguji normalitas dari distribusi data
terkait dengan analisis statistik parametrik, asumsi dari variable terkait pada
setiap variabel bebas dapat didistribusikan secara normal atau tidak terhadap
regresi linier. Model regresi bias digunakan jika dari model regresi memiliki
pengujian statistik. Data dikatakan normal jika nilai signifikan > 0.10.
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan menguji dari sama atau tidaknya varian residual
observasi yang satu dengan yang lainnya. Jika residulnya memiliki varian yang
c. Uji Autokorelasi
variabel yang ada di dalam model prediksi dengan perubahan waktu. Oleh
karena itu apabila asumsi autokorelasi terjadi pada sebuah model prediksi, maka
secara autokorelasi.
Terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas (X) dengan variabel
tergantung (Y)
3.2.9.Hipotesis Penelitian
tanaman padi
tanaman padi
31
refugia sebagai pengendalian hama pada tanaman padi di Kelompok tani Karya
3.3.1.Sasaran Penyuluhan
Sasaran utama penyuluhan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha, pada
penelitian ini, sasaran penyuluhan yaitu kelompok tani Karya Tani Desa Selorejo.
3.3.2.Tujuan Penyuluhan
ingin dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan tujuan dari rancangan
3.3.3.Materi Penyuluhan
3.3.4.Metode Penyuluhan
metode serta lingkungan sekitar. Media yang digunakan dapat menunjang dalam
pihak terkait, dan aparat desa setempat mengenai hal-hal yang berhubungan
hama pada tanaman padi. Metode evaluasi yang digunakan adalah deskriptif
secara lotre/undian dan nantinya nama yang keluar akan dimasukkan dalam
katagori sampel
4.1. Gambaran Umum Kelompok Tani Karya Tani Desa Selorejo Kecamatan
lembaga semacam kelompok tani ini adalah sebuah keniscayaan dan keharusan.
Kelompok tani mulai didirikan pada tahun 2001 di Desa Selorejo oleh semua
anggota petani dengan tujuan untuk kemakmuran para anggota tani yang ada di
Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Magetan. Bandar udara Iswahyudi, salah
kecamatan yang terdiri dari 208 desa dan 27 kelurahan. Kabupaten Magetan
dilintasi oleh jalan raya utama Surabaya-MadiunYogyakarta dan jalur kereta api
lintas selatan pulau jawa, akan tetapi jalur tersebut tidak melintasi ibukota
35
36
sebesar 13,26% bekerja di bidang lain yang meliputi industri, konstruksi, pegawai
Kegiatan kelompok tani “Karya Tani” yang dilakukan lebih untuk kegiatan
maksud bahwa petani modern tidak hanya identik dengan mesin pertanian yang
modern tetapi perlu ada organisasi yang dicirikan, yaitu dengan adanya
dikelurahan melalui pertanian. Kelompok tani “Karya Tani” tersebut akan dibina
dan dikawal hingga menjadi lembaga usaha yang mandiri, profesional dan
memiliki jaringan kerja luas. Sedangkan dasar dari pengorganisasian ini adalah
bekerjasama dalam pengadaan sarana produksi berupa pupuk dan obat obatan,
serta informasi terbaru dari petugas penyuluh pertanian. Disamping itu, kelompok
Kemajuan kinerja kelompok tani “Karya Tani” didasari oleh semangat dan
kesadaran anggota untuk berkelompok dan guyub serta adanya dukungan dari
memiliki Visi dan Misi. Visi Kelompok Tani Karya Tani adalah Mewujudkan usaha
tani dan masyarakat yang sejahtera. Sedangkan Misinya adalah sebagai berikut:
37
yang lain.
yang baik.
baik. Adapun struktur organisasi Kelompok Tani “Karya Tani” Desa Selorejo
Ketua
Sekretaris Bendahara
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Kelompok Tani Karya Tani
Desa Selorejo Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
4.2. Gambaran Karakteristik Responden
jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bertani. Untuk lebih jelasnya akan
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah ( orang ) Persentase ( % )
Laki – Laki 46 92 %
Perempuan 4 8%
Total 50 100 %
demikian dapat diketahui bahwa anggota kelompok tani Karya Tani Desa
2. Usia Responden
berikut ini.
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia Jumlah ( orang) Persentase ( % )
< 20 tahun 3 6%
21 – 30 tahun 5 10 %
31 -40 tahun 9 18 %
41 – 50 tahun 27 54 %
>50 tahun 6 12 %
39
Total 50 100 %
antara 21-30 tahun sebanyak 5 orang atau 10%, berusia antara 31-40 tahun
sebanyak 9 orang atau 18%, berusia antara 41-50 tahun sebanyak 27 orang
atau 54% dan yang berusia ≥ 50 tahun sebanyak 6 orang atau 12%. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa anggota kelompok tani Karya Tani Desa
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidkan terakhir Jumlah Persentase
(orang) (%)
Sd 8 16 %
Smp 26 52 %
Sma 12 24 %
Diploma 4 8%
Total 50 100 %
atau 16%, jenjang pendidikan terakhir SMP sebanyak 26 orang atau 52%,
orang atau 8%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa anggota kelompok
4. Lama Bertani
Tabel 4.4
Lama Bertani Responden
Lama bertanu Jumlah (orang) Persentase (%)
> 5 Tahun 4 8%
6 – 10 Tahun 3 6%
11 – 15 Tahun 8 16 %
16 – 20 Tahun 18 36 %
>5 Tahun 17 34 %
Total 50 100 %
orang atau 8%, lama bertani antara 6-10 tahun sebanyak 3 orang atau 6%,
lama bertani 11-15 tahun sebanyak 8 orang atau 16%, lama bertani antara 16-
diketahui bahwa anggota kelompok tani Karya Tani Desa Selorejo Kecamatan
41
1. Uji Validitas
pernyataan pada kuesioner yang ingin diukur. Uji instrumen dilakukan pada 20
responden pada Kelompok Tani yang ada di Magetan yang disebar secara
acak. Penentuan valid atau tidaknya item yang digunakan maka harus
digunakan adalah 0.05 (5%) dengan n = 20. sehingga r tabel dalam penelitian
ini adalah r (0.05: 20-2 = 18) = 0.443. Pengolahan data dilakukan secara
Program for Social Science). Hasil pengolahan data untuk uji validitas dapat
Tabel 4.5
Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Penyuluhan (X)
variabel Keterangan
Penyuluhan
Motivasi belajar
Tingkat signifikan () 5% atau 0,05, dari 11 butir atau item kuesioner
penelitian ini, hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih
besar daripada r tabel, artinya seluruh butir (items) instrumen penelitian memiliki
hubungan yang “signifikan” dengan skor total. Dengan demikian, 11 butir (items)
variabel penyuluhan (X) tersebut adalah “valid” atau sah digunakan sebagai
Sedangkan uji validitas dan reliabilitas variabel motivasi belajar (Y) dapat
Tabel 4.6
Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (Y)
Tingkat signifikan () 5% atau 0,05, dari 8 butir atau item kuesioner
penelitian ini, hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih
besar daripada r tabel, artinya seluruh butir (items) instrumen penelitian memiliki
hubungan yang “signifikan” dengan skor total. Dengan demikian, 8 butir (items)
variabel motivasi belajar (Y) tersebut adalah “valid” atau sah digunakan sebagai
2. Uji Reliabilitas
mengukur reliabel atau tidak. Suatu variabel jika memiliki cronbachs alpha
lebih dari 0,6. Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel penyuluhan (X)
dan motivasi belajar (Y) dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y
Alpha Alpha
No. Variabel Keterangan
hitung Cronbach
1 X 0,764 0,6 Reliabel
2 Y 0,809 0,6 Reliabel
Sumber data: Data primer diolah pada lampiran 7
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengujian reliabilitas
0,764 > 0,6. Pengujian reliabilitas variabel motivasi belajar (Y) menunjukan nilai
alpha cronbach sebesar 0,809 > 0,6. Karena nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,6,
Tabel 4.8
Kesesuaian Dengan Materi Yang Disampaikan
Sangat
Sangat Ragu- Tidak
Setuju Tidak
No Setuju (%) (%) Ragu (%) Setuju (%) (%)
(4) Setuju
(5) (3) (2)
(1)
1 19 38 30 60 1 2 0 0 0 0
2 19 38 30 60 1 2 0 0 0 0
3 10 20 38 76 2 4 0 0 0 0
terbanyak yaitu pada item nomor 1 dan 2 dengan respon sebesar 19 yang
dihadapi.
Tabel 4.9
Media yang Digunakan Penyuluh sesuai dengan Kemampuan Petani
Sangat
Sangat Ragu- Tidak
Setuju Tidak
No Setuju (%) (%) Ragu (%) Setuju (%) (%)
(4) Setuju
(5) (3) (2)
(1)
4 8 16 35 70 7 14 0 0 0 0
5 14 28 28 56 8 16 0 0 0 0
Tabel 4.10
Metode yang digunakan penyuluh sesuai dengan kemampuan petani
Ragu Sangat
Sangat Tidak
Setuju - Tidak
No Setuju (%) (%) (%) Setuju (%) (%)
(4) Ragu Setuju
(5) (2)
(3) (1)
6 21 42 28 56 1 2 0 0 0 0
7 15 30 32 64 3 6 0 0 0 0
Mean 18 36 30 60 2 4 0 0 0 0
lingkungan setempat.
Membangun Pengetahuan
Tabel 4.11
Kemampauan Penyuluh yang Digunakan Mengaktifkan Petani
Dalam Membangun Pengetahuan
Sangat
Sangat Ragu- Tidak
Setuju Tidak
No Setuju (%) (%) Ragu (%) Setuju (%) (%)
(4) Setuju
(5) (3) (2)
(1)
8 17 34 30 60 3 6 0 0 0 0
9 13 26 30 60 7 14 0 0 0 0
Mean 15 30 30 60 5 10 0 0 0 0
“Setuju” mendapat respon sama banyak pada item nomor 8 dan 9 dengan
tani dalam menyusun program kerja dan pemanfaatan tanaman refugia dan
Baik Lagi
48
Petani untuk Berusaha Tani Lebih Baik Lagi ditunjukkan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.12
Penyuluh Menumbuhkan Motivasi Petani Untuk Berusaha Tani
Lebih Baik Lagi
Sangat
Sangat Ragu- Tidak
Setuju Tidak
No Setuju (%) (%) Ragu (%) Setuju (%) (%)
(4) Setuju
(5) (3) (2)
(1)
10 18 36 31 62 1 2 0 0 0 0
11 18 36 31 62 1 2 0 0 0 0
Mean 18 36 31 62 1 2 0 0 0 0
mendapat respon sama banyak yaitu pada item nomor 10 dan 11 dengan
respon sama banyak pada item nomor 10 dan 11 dengan respon sebesar 1
refugia.
a. Skor ideal
skor ideal kriterium dari seluruh item digunakan rumus sebagai betikut
Dalam penelitian ini skor tertinggi adalah 5 dan jumlah responden adalah
Tabel 4.13
Nilai Skor Ideal
1 SB 5 50 250
2 B 4 50 200
3 C 3 50 150
4 TB 2 50 100
5 STB 1 50 50
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
b. Rating scale
50
sebagai berikut:
Tabel 4.14
Rating scale
0 – 50 STB
51 – 100 TB
101 – 150 C
151 – 200 B
201 – 250 SB
Sumber : Data Primer Diolah 2021
Tabel 4.15
Saya mau belajar tentang pemanfaatan tanaman refugia
1 STS 0 0
2 TS 0 0
3 N 2 6
4 S 30 120
5 SS 18 90
Total 50 216
51
Skor 216 merupakan skor terakhir dan sudah bisa dimasukkan dalam
rating scale yang sudah di tentukan di atas. Maka skor 216 merupakan
Tabel 4.16
Penyuluh membantu saya untuk mendapatkan pengetahuan,
pengembangan dan pemanfaatan tanaman refugia
1 STS 0 0
2 TS 0 0
3 N 2 6
4 S 30 120
5 SS 18 90
Total 50 216
Sumber : Data Primer Diolah 2021
Skor 216 merupakan skor terakhir dan sudah bisa dimasukkan dalam
rating scale yang sudah di tentukan di atas. Maka skor 216 merupakan
refugia
52
Tabel 4.17
Saya bersedia untuk meningkatkan sikap belajar
pemanfaatan tanman refugia
1 STS 0 0
2 TS 0 0
3 N 1 3
4 S 30 120
5 SS 19 95
Total 50 218
Sumber : Data Primer Diolah 2021
Skor 218 merupakan skor terakhir dan sudah bisa dimasukkan dalam
rating scale yang sudah di tentukan di atas. Maka skor 218 merupakan
memotivasi belajar
Tabel 4.18
Penyuluh membantu saya melakukan kerja sama antar
petani untuk memotivasi belajar
1 STS (1) 0 0
2 TS 0 0
3 N 1 3
4 S 25 100
53
5 SS 24 120
Total 50 223
Sumber : Data Primer Diolah 2021
Dari hasil di atas maka total hasil dari : 0 + 0 + 3 + 100 + 120 = 223.
Skor 216 merupakan skor terakhir dan sudah bisa dimasukkan dalam
rating scale yang sudah di tentukan di atas. Maka skor 223 merupakan
Tanaman Refugia
Tabel 4.19
Penyuluh mendorong saya untuk meningkatkan ketrampilan
dalam pemanfaatan tanaman refugia
1 STS 0 0
2 TS 0 0
3 N 4 12
4 S 32 128
5 SS 14 70
Total 50 210
Sumber : Data Primer Diolah 2021
Skor 210 merupakan skor terakhir dan sudah bisa dimasukkan dalam
rating scale yang sudah di tentukan di atas. Maka skor 210 merupakan
Tabel 4.20
Penyuluh mampu mempengaruhi saya untuk melakukan kegiatan
yang berkaitan dengan kemajuan pertaniannya
1 STS 0 0
2 TS 0 0
3 N 1 3
4 S 36 144
5 SS 13 65
Total 50 212
Sumber : Data Primer Diolah 2021
Skor 216 merupakan skor terakhir dan sudah bisa dimasukkan dalam
rating scale yang sudah di tentukan di atas. Maka skor 216 merupakan
Tabel 4.21
Penyuluh memberi ide/gagasan terbaru tentang
tanaman refugia
1 STS 0 0
2 TS 0 0
3 N 2 6
55
4 S 30 120
5 SS 18 90
Total 50 216
Sumber : Data Primer Diolah 2021
Skor 216 merupakan skor terakhir dan sudah bisa dimasukkan dalam
rating scale yang sudah di tentukan di atas. Maka skor 216 merupakan
Tabel 4.22
Penyuluh memberi ide/gagasan terbaru tentang perawatan
dan pengendalian hama pada tanaman refugia
1 STS 0 0
2 TS 0 0
3 N 2 6
4 S 30 120
5 SS 18 90
Total 50 216
Sumber : Data Primer Diolah 2021
Skor 216 merupakan skor terakhir dan sudah bisa dimasukkan dalam
rating scale yang sudah di tentukan di atas. Maka skor 216 merupakan
pengaruh penyuluhan terhadap motivasi belajar petani pada kelompok tani Karya
menggunakan SPSS 16. Tabel berikut di bawah ini adalah estimasi model
Tabel 4.23
Model Summary
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi hubungan (R) yaitu
74,8%. Sedangkan sisanya sebesar 25,2% diterangkan oleh variabel lain yang
Tabel 4.24
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.019 .277 3.681 .001
penyuluhan .776 .065 .865 11.923 .000
a. Dependent Variable: motivasi belajar
Sumber : Data primer 2021
57
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai constant (a) sebesar 1.019
Y= a+ bX
Keterangan :
Y = Variabel Dependen
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
Y= 1.019 + 0.776 X
3. Standart error pada estimasi persamaan regresi adalah ukuran dari kesalahan
adalah 0,2%.
Uji asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan hanya pada empat uji
1. Uji Normalitas
normal atau tidak. Untuk itu yang pertama dicari adalah nilai residual dari data
yang akan dianalisis. Pengujian pada uji normalitas dapat dilakukan dengan
sig yang dihasilkan, distribusi data dapat dikatakan normal jika nilai sig > 0.05
dan distribusi data dikatakan tidak berdistribusi normal jika nilai dari sig < 0.05.
Dengan menggunakan aplikasi SPSS maka hasil nilai residual dapat dilihat
pada lampiran dan uji Kolmogorov-smimov dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.25
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 50
Normal Parameters a
Mean .0000000
Std. Deviation .17841984
Most Extreme Absolute .181
Differences Positive .088
Negative -.181
Kolmogorov-Smirnov Z 1.278
Asymp. Sig. (2-tailed) .076
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil yang dilihat dari tabel 4.25 bahwa jika nilai sig. > 5%
atau 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa residual menyebar normal, dan jika
59
nilai sig lebih kecil dari 5% atau 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa residual
menyebar normal. Dari hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0.076 >
0.05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal dan
dapat dilihat dengan grafik Normalitas Probability Plot. Jika data menyebar
pada sekitar garis diagonal dan mengetahui arah dari garis diagonal, maka
model egresi dapat dikatakan normal, sebaliknya jika sebaran data jauh dari
Tabel 4.26
Grafik Uji Normalitas P Plot of Regression
Standardized Residual
Tabel grafik di atas menunjukkan bahwa titik-titik berada tidak jauh dari
garis diagonal, dan pola grafik normal, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa model regresi ini layak dan memenuhi uji asumsi klasik.
2. Uji Haterokedastisitas
60
melakukan uji heterokedasitas maka nilai residual harus dibuat absolut dan
dilakukan dengan uji glejser, cara penilaiannya adalah dengan melihat nilai sig
> 0.05 maka tidak terjadi heterokedastisitas, dan jika <0.05 maka terjadi
heterokedastisitas:
Tabel 4.27
Hasil Uji Heterokedastisiitas dengan Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .024 .180 .131 .896
penyuluhan .026 .042 .088 .613 .543
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber : Data diolah, 2021
adalah 0.543 karena nilai signifikansi variabel penyuluhan lebih besar dari
0.05 maka sesuai dengan pengambilan keputusan dalam uji glejser, dapat
3. Uji Autokorelasi
pengamatan satu dengan pengamtan lain yang disusun menurut runtut waktu.
Hasil dari uji auto korelasi Durbin-Watson (DW) dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.28
Hasil Uji Auto Korelasi Durbin Watson
Model Summaryb
Nilai DW pada tabel di atas adalah 2.383 lebih besar dari batas atas
1.549 (dU) dan lebih kecil dari 2.415 (4-dU). Maka sebagaimana dasar
bahwa tidak terjadi autokorelasi. Dengan demikian maka analisis regresi linier
dapat dilanjutkan.
Keterangan:
N= 50
Dw = 2.383
Dl = 1.503
Du= 1.549
1. Uji Parsial
Tabel 4.29
62
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.019 .277 3.681 .001
penyuluhan .776 .065 .865 11.923 .000
a. Dependent Variable: motivasi belajar
berikut:
yang bernilai positif artinya semakin baik penyuluhan, maka semakin besar
dapat dilihat dari nilai Sig. pada kolom terakhir. Nilai signifikansi untuk variabel
secara signifikan terhadap motivasi belajar, yaitu nilai signifikannya lebih kecil
Tabel 4.30
63
determinasi (R²) yang diperoleh sebesar 0.748. Hal ini bererti 74,8% yang
Magetan
menyampaikan aspirasi, ide dan solusi yang terkait dengan masalah yang
dihadapi petani. Keberadaan dari lembaga semacam kelompok tani ini adalah
sebuah keniscayaan dan keharusan. Kelompok tani mulai didirikan pada tahun
2001 di Desa Selorejo oleh semua anggota petani dengan tujuan untuk
kemakmuran para anggota tani yang ada di Desa Selorejo, di prakarsai oleh
Kepala Desa.
Kegiatan kelompok tani “Karya Tani” yang dilakukan lebih untuk kegiatan
maksud bahwa petani modern tidak hanya identik dengan mesin pertanian yang
modern tetapi perlu ada organisasi yang dicirikan, yaitu dengan adanya
dikelurahan melalui pertanian. Kelompok tani “Karya Tani” tersebut akan dibina
dan dikawal hingga menjadi lembaga usaha yang mandiri, profesional dan
memiliki jaringan kerja luas. Sedangkan dasar dari pengorganisasian ini adalah
Kemajuan kinerja kelompok tani “Karya Tani” didasari oleh semangat dan
kesadaran anggota untuk berkelompok dan guyub serta adanya dukungan dari
65
66
Desa Selorejo memiliki luas administrasi 308,4 Ha, yang terdiri atas 3 dusun
sebagai berikut:
2. SebelahTimur : Jambangan
sistem pengairan menggunakan pompa air. Desa Selorejo merupakan salah satu
desa yang memiliki letak cukup strategis. Secara geografis wilayah utara Desa
Selorejo berbatasan dengan Desa Sugihrejo dan terdapat fasilitas publik antara
lain sekolah, pasar dan masjid, sedangkan sebelah selatan yang berbatasan
langsung dengan Desa Mangunrejo ini terdapat lahan pertanian. Demikian juga
kondisi lahan yang relatif datar dan subur sangat mendukung produktifitas hasil
pertanian. Sebelum Desa Selorejo berdiri sendiri, dahulu kala bernama Desa
1. Dusun Dongol
2. Dusun Selorejo
3. Dusun Ponggok
dipimpin oleh Kepala Desa bernama Bapak Singo Dikromo Sadiman dengan
masa jabatan tahun 1945-1965. Kemudian Desa Watu Gajah berganti nama
67
menjadi Desa Selorejo, dengan daftar nama Kepala Desa yang pernah
sebagai berikut:
desa Selorejo.
5.1.3.Kondisi Geografis
ketinggian tempat antara 360 mdpl, mempunyai tingkat kesuburan tanah sedang
tanah datar, Keadaan Erosi tanah antara ringan sampai dengan sedang, sedang
tingkat keasaman tanah berkisar antara pH 6,0 – 6,5 cenderung netral, sehingga
Pengairan di dedsa selorejo berasal dari aliran sungai dan sumber mata air
pengairan sawah berasal dari jaringan irigasi, sedang kedalaman permukaan air
tanah 5-15 m, serta kondisi sungai yang ada kecil sampai dengan sedang.
dengan jumlah hari hujan 132 hari per tahun, meliputi jumlah bulan basah
sebanyak 6 bulan yaitu bulan Oktober sampai dengan Maret. Jumlah bulan
yang ditanam padi. Namun di wilayah ini padi hanya ditanam satu kali dalam
di desa selorejo.
Magetan dan jumlah penduduk di bidang pertanian dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
sebanyak 2.057 jiwa yang terdiri dari 1.085 jiwa laki-laki dan 972 jiwa
perempuan. Selain itu dari jumlah keseluruhan penduduk terdapat 654 jiwa yang
berikut.
mengadopsi sesuatu.
yang paling tinggi yaitu Remaja (15-39) sebesar 36,70%. Pada golongan umur
belajar anggota Kelompok Tani tergolong belum maksimal. Oleh karena itu perlu
yang diperoleh sebesar 0.748. Hal ini bererti 74,8% yang artinya R² terletak
antara 0 dan 1, maka dapat disimpulkan bahwa variabel X pada penelitian ini
sedangkan sisanya sebesar 25,2% diterangkan oleh variabel lain yang tidak
diajukan dalam penelitian ini. dan berdasarkan dari hasil analisis swot ditemukan
strategi.
5.2.1.Pengumpulan Data
dengan spesifikasi anggota Kelompok Tani Karya Tani Desa Selorejo Kecamatan
1. Kekuatan (Strenghts)
b. Lama bertani
71
tani
2. Kelemahan (Weaknesses)
3. Peluang (Opportunity)
4. Ancaman (Treaths)
pertanian.
Selanjutnya yakni membuat matrik faktor internal (IFAS) dan faktor (EFAS)
serta menentukan rating dan scoring. Parameter penilaian dari penelitian ini
dengan empat kriteria, dengan masing-masing kriteria diberi nilai rentang 1-4
peluang, dan ancaman. Rating yang diperoleh akan dikalikan dengan bobot
No Nilai Keterangan
1 4 Sangat kuat
2 3 Kuat
3 2 Mendekati kuat
4 1 Lemah
score sebesar 1,99 dan faktor kelemahan mendapatkan skor 0,55 sehingga total
yang diperoleh adalah 2,54 yang artinya bahwa posisi faktor internal di nilai
cukup kuat karena skor yang dimiliki > 2,5 (Yani Subaktilah, dkk dalam David
2018).
Matriks strategi eksternal dari faktor peluang mendapat skor sebesar 1.57
dan faktor ancaman dengan skor 0,80 sehingga diperoleh total skor dan strategi
faktor eksternal yakni 2.37 sehingga posisi faktor eksternal memiliki nilai yang
5.2.2.Tahap Analisis
74
skor kekuatan dengan total score kelemahan sebagaimana nilai X, skor faktor
1.99 - 0.55
1.44
1.57-0.80
0.77
mempertemukan antara nilai titik X dan titik Y dalam satu koordinat yang terbagi
dalam 4 kuadran I (nilai positif – nilai positif), kuadran II (nilai positif – nilai
negatif), kuadran III (nilai negatif – nilai positif), dan kuadran IV (nilai negatif –
nilai negatif) . Berikut adalah posisi kuadran dari nilai x dan y yang sudah
didapatkan.
75
Gambar 5.1 menunjukkan pertemuan antara titik X dan titik Y matriks posisi
SWOT berada pada kuadran I (positif – positif) dengan kata lain bahwa posisi
keempat faktor tersebut dan berikut adalah strategi yang dapat digunakan:
76
5.2.3.Pengambilan Keputusan
kualitas produk yang disinkronkan dengan hasil dari matriks posisi SWOT yang
berada pada kuadran I yang akan dijadikan sebagai acuan dalam menyusun
hama pada tanaman padi melalui penyuluhan yang dapat dilakukan secara
padi.
Magetan yang diberikan secara offline yaitu melalui file dan dokumen. Waktu
5.3.1.Sasaran Penyuluhan
Sasaran penyuluhan dari penelitian ini yakni petani anggota Kelompok Tani
Karya Tani yang berjumlah 20 orang petani laki-laki dengan karakteristik yang
telah menjadi petani lebih dari 16 tahun, berusia lebih dari 41-50 tahun dan
78
5.3.2.Tujuan Penyuluhan
akan dapat diketahui sejauh mana tujuan penyuluhan tersebut dapat tercapai.
Karya Tani dengan materi, media dan metode penyuluhan yang dapat diterima
5.3.3.Materi Penyuluhan
dipilih karena dapat mengenalkan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada
suatu produknya, serta mengubah pola pikir petani agar mau meningkatkan
Pengelompokan
Jenis
Jenis Materi Penyuluhan Kelompok Tujuan yang
UsahaTani
Sasaran ingin dicapai
Pemanfaatan tanaman Padi Kelompok Tani Peningkatan
Refugia sebagai Karya Tani Desa Pengetahuan
pengendalian hama pada Selorejo Petani
tanaman padi Kecamatan
Kawedanan
Kabupaten
Magetan
Sumber: Data Primer Diolah 2021
menggali data permasalahan yang ada dari hasil persepsi petani mengenai
1. Penyusunan Sinopsis
5.3.4.Metode Penyuluhan
demonstrasi unit, pameran, sekolah lapang, temu wicara, temu bisnis, temu
Magetan adalah dengan metode ceramah dan diskusi. Metode ini dipilih
berdasarkan dari karakteristik sasaran berada pada usia 41-50 tahun, maka
dapat diketahui bahwa sasaran dapat melihat dan mendengar dengan baik.
Serta jenjang pendidikan yan dimiliki anggota Kelompok Tani rata-rata lulusan
tanaman padi.
penyuluhan:
disampaikan.
karakteristik, latar belakang dan lingkungan sasaran, serta jenis, bentuk, dan
sifat materi.
b. Responbilitas /
Tanggungjawab : Memberikan sasaran (petani) kesempatan
Penyuluh dalam dalam bertanya dan diskusi tentang cara
melaksanakan metode meningkatkan Motivasi Belajar Petani
dan teknik yang dipilih Tentang Pemanfaatan Tanaman Refugia
Sebagai Pengendali Hama Pada Tanaman
Padi, disamping itu memberikan sasaran
kesempatan dalam berbagi pengalaman yang
telah dilakukan, serta memastikan apakah
petani dapat menerima materi yang telah
disuluhkan.
c. Hubungan Sosial yang
dapat terbentuk dari : Diskusi yang terjadi dapat mengarah kepada
pelaksanaan metode hubungan petani
(dan teknik) yang dipilih.
d. Sistem Penunjang yang
diperlukan untuk : Persiapan LPM, Sinopsis, serta materi
melaksanakan metoda peningkatan motivasi belajar yang akan
(dan teknik) yang dipilih disuluhkan berupa leaflet dan ppt
Pengetahuan penyuluh : Penguasaan materi, manajemen waktu,
yang dibutuhkan dalam mampu menarik perhatian sasaran (petani)
melaksanakan metoda serta mempunyai pengalaman dalam materi
(dan teknik) yang dipilih yang disuluhkan.
Tempat dan Waktu Rumah kelompok tani, Kecamatan
direncanakan : Kawedanan, Kabupaten Magetan
Personil-personil yang a. Penyuluh
terlibat b. Perangkat desa
c. Staf Dinas Pertanian
d. Mahasiswa
e. Kelompok Tani Karya Tani
Sumber: data primer diolah 2021
5.3.5.Media Penyuluhan
menetapkan dan membuat media penyuluhan yang akan digunakan. Media yang
83
akan digunakan adalah dengan menggunakan media PPT dan leaflet. Media
leaflet dan PPT dipilih karena sebagian besar anggota kelompok tani adalah
berpendidikan SLTP dan SLTA dan mudah untuk memahami sehingga informasi
yang akan disampaikan dapat dipahami dan dimengerti serta leafleat yang
diperoleh dapat disimpan untuk praktek selanjutnya. Media ini juga dipilih karena
tepat sasaran dan diharapkan bisa diterapkan oleh seluruh anggota kelompok
Pendekatan Langsung
Sumber: data primer diolah 2021
c. Melakukan identifikasi media yang tersedia termasuk potensi yang ada pada
dilaksanakan.
kesesuaian
suatu variable yang akan di evaluasi. Instrumen pada evaluasi penyuluhan ini
dan indikator evaluasi sebagai panduan atau pedoman yang penting dalam
ya maka mendapat skor 1 dan menjawab salah / tidak maka mendapat skor 0
5.5. Implementasi
5.5.1.Persiapan Penyuluhan
85
dahulu agar kegiatan penyuluhan dapat berjalan dengan lancar. Berikut adalah
2. Mempersiapkan materi
5.5.2.Pelaksanaan Penyuluhan
anggota kelompok tani karya tani yang menjadi sasaran penyuluhan dan
pemanfaatan tanman refugia sebagai pengendali hama pada tanman padi yang
tanaman refugia sebagai pengendali hama pada tanaman padi sebanyak 15 butir
pertanyaan
tanaman padi
dilaksanakan.
1 20 – 30 2 20
2 31 – 40 12 50
3 41 – 50 6 30
Jumlah 20 100
sebagian besar responden berada pada usia 31-40 tahun, hal ini menerangkan
produktif maka dari itu dari jumlah usia produktif menjelaskan bahwa adanya
1
6
SD SMP SMA S1
1 1 – 10 15 70
2 11 – 20 3 20
3 21 – 30 2 10
Jumlah 20 100
lama pengalaman Bertani yaitu pada waktu 1-10 tahun. Pada waktu ini masih
terhitung baru dalam menjalankan kegiatan usaha tani. Hal ini bisa dijadikan jika
pengalaman Bertani masih terhitung baru, maka tingkat adopsi dan rasa ingin
tahu dari pelaku utama dan pelaku usaha itu tinggi. Pada saat penerimaan materi
akan lebih mudah diterima, apabila materi yang disampaikan disesuaikan dengan
kebutuhan sasaran maka dari itu perlu mengetahui karakteristik sasaran sebelum
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut dapat sistematis (Arikunto, 2010). Adapaun pengukuran variabel
penelitian dilakukan kuesioner variable pengetahuan umtuk evaluasi hasil
penyuluhan. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 13 agustus 2021 di
Desa Selorejo Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.
Pengetahuan 956 15
Refugia sebagai pengendalian hama pada tanaman padi. Cara untuk mengetahui
Refugia sebagai pengendalian hama pada tanaman padi adalah Skala Guttman,
data yang diperoleh adalah data kuantitatif , dalam Skala Guttman sasaran akan
memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Jawaban setiap instrument
yang menggunakan Skala Guttman mempunyai gradasi dari benar dan salah,
x Jumlah responden
x Jumlah responden
Skor Maksimal =1 x 15 x 20
= 300
Skor Minimal =0 x 15 x 20
=0
= 10%
SR R C T ST
(post test) berikut adalah tabel tabulasi data sesudah pelaksanaan penyuluhan
= 92%
92
SR R C T ST
= 92 % - 10%
= 82 %
93
94
Pengetahuan
Responden
100%
80% 92%
60%
40%
20%
0% 10%
Pre Test Post Test
= 92 % - 10%
= 82 %
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
95
96
peningkatan sebesar 82 %
7.2. Saran
Azwar S., 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Jakarta: Pustaka
Pelajar
Anwas, Oos M, 2013. Pengaruh Pendidikan Formal, Pelatihan, dan Intensitas
Dani. A. S , E. S. Redjeki , Z. Nasution. 2017. Analisis Proses Pembelajaran
Dalam Konsep Pemberdayaan Kelompok Tani. Jurnal Pendidikan 2 ( 8
). 1077—1080.
Dewandini, S.K.R. (2010). Motivasi Petani Dalam Budidaya Mendong Di
Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. (Skripsi). Program Studi
Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Hamidah. 2012. Pengaruh Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kubis Bunga Pitih ( Brassica
oleracea var. Botrytis.L. subvar. Cauliflora DC ). J. Agrifarm 1 ( 2 ) : 34-
42
Ketut S., Dukat Dan A. Yuniati. 2015. Hubungan Karakteristik Dan Motivasi
Petani Dengan Kinerja Kelompok Tani (Studi Kasus Desa Cisaat
Kecamatan Dukupuntang). Jurnal Agrijati .28 ( 1 ).
97
98
Isbandi R dan Adi. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. FISIP
UI PRESS.
99
van den Ban, A. W., Hawkins, H.S. 1999. Penyuluhan Pertanian. Penerjemah;
Herdiasti, A.D. Yogyakarta: Kanisius
Wade, Carole & Carol Tavris. 2007. Psikologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Yumi, Sumardjo, Darwis S. G., dan Basita G. S., 2012. Model pengembangan
dan pembelajaran petani dalam pengelolaan hutan rakyat lestari. Jurnal
Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 8 (3). 196—210.
100
Yumi, Sumardjo, Darwis S.G., & Basita, G.S. (2011). Model Pengembangan
Pembelajaran Petani Dalam Pengelolaan Hutan Rakyat Lestari: Kasus
Di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dan
Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Sosial
Dan Ekonomi Kehutanan, 8(3), 196- 210.
Zulvera. 2014. Faktor Penentu Adopsi Sistem Pertanian Sayuran Organik Dan
Keberdayaan Petani Di Provinsi Sumatera Barat. (Disertasi). Program
Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan, Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor, Bogor
LAMPIRAN
101
102
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Oleh
Aji Chandra Mustofa
Motivasi belajar Petani Tentang Pemanfaatan Refugia Sebagai Pengendali
Hama Pada Tanaman Padi di Kelompok Tani Karya Tani Di Desa Selorejo
Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan Tahun 2021
No Identitas Keterangan
1 Usia …… tahun
2 Jenis Kelamin a. Laki laki b. Perempuan
3 Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA d. Diploma/ S1
4 Lama Bertani ………. tahun
No Pernyataan STS TS R S SS
A Kesesuaian Dengan Materi Yang Di
Sampaiakan
1. Penyuluh menyampaikan materi
penyuluhan dengan baik
2 Materi yang disampaikan sesuai
kebutuhan petani
3 Materi yang disampaikan sesuai masalah
yang dihadapi
B Media Yang Digunakan Penyuluh
Sesuai Dengan Kemampuan Petani
4. Penyuluh menyampaikan informasi
penyuluhan menggunakan media yang
mudah dipahami
5. Media presentasi yang digunakan
penyuluh sesuai dengan tempat /
lingkungan setempat
C Metode yang digunakan penyuluh
sesuai dengan kemampuan petani
103
MOTIVASI BELAJAR
No Pernyataan STS TS R S SS
F. Keinginan Belajar Tentang
Pemanfaatan Tanaman Refugia
12. Saya mau belajar tentang pemanfaatan
tanaman refugia
13. Penyuluh membantu saya untuk
mendapatkan pengetahuan,
pengembangan dan pemanfaatan
tanaman refugia
G. Kesediaan Meningkatkan Sikap Petani
1. Variabel Penyuluhan
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.766 12
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
penyuluhan 47.7000 4.01445 20
item1 4.2500 .55012 20
item2 4.3500 .48936 20
item3 4.4500 .51042 20
item4 4.2500 .55012 20
item5 4.1500 .48936 20
106
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.774 9
107
Item Statistics
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
motivasi belajar 35.0000 9.684 1.000 .858
item12 65.5500 33.734 .800 .742
item13 65.5500 35.418 .503 .761
item14 65.7000 34.853 .528 .757
item15 65.6000 34.989 .588 .756
item16 65.4500 34.787 .613 .754
item17 65.8000 33.221 .724 .740
item18 65.7000 33.379 .762 .740
item19 65.6500 33.187 .769 .738
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
penyuluhan 47.7000 16.116 1.000 .890
item1 91.1500 59.608 .536 .751
item2 91.0500 58.787 .725 .745
item3 90.9500 59.103 .650 .748
item4 91.1500 58.555 .666 .745
item5 91.2500 60.092 .545 .753
108
Karakteristik Responden
No.
Resp Nama Jenis Pendidika Lama
Kelamin Usia n Bertani
41 - 50 16-20
1 Guntur Laki-Laki Tahun SMP Tahun
> 50
2 Sarmin Laki-Laki Tahun SD > 20 Tahun
31 - 40 11-15
3 Samidi Laki-Laki Tahun SMA Tahun
41 - 50
4 Cahyo Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
Perempua 41 - 50 16-20
5 Minto n Tahun SMP Tahun
41 - 50
6 Harjo Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
≤ 20 16-20
7 Widodo Laki-Laki Tahun SMA Tahun
21 - 30
8 Misrah Laki-Laki Tahun Diploma 6-10 Tahun
31 - 40 11-15
9 Joko Laki-Laki Tahun SMP Tahun
> 50
10 Hariyadi Laki-Laki Tahun SD > 20 Tahun
31 - 40 11-15
11 Miin Laki-Laki Tahun SMA Tahun
> 50 16-20
12 sutris Laki-Laki Tahun SMP Tahun
41 - 50 16-20
13 Misdi Laki-Laki Tahun SMP Tahun
41 - 50
14 Heri Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
21 - 30
15 Topa Laki-Laki Tahun Sarjana ≤ 5 Tahun
Perempua 21 - 30
16 Markun n Tahun Diploma ≤ 5 Tahun
Perempua 41 - 50 11-15
17 Wiji n Tahun SMP Tahun
31 - 40 11-15
18 Painem Laki-Laki Tahun SMA Tahun
110
41 - 50
19 Kamisah Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
41 - 50 16-20
20 Painem Laki-Laki Tahun SMP Tahun
41 - 50 16-20
21 Yuni Laki-Laki Tahun SMP Tahun
41 - 50 16-20
22 Junet Laki-Laki Tahun SMP Tahun
41 - 50
23 Wagiyo Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
Mustaki 41 - 50
24 m Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
41 - 50
25 Madon Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
41 - 50
26 Endra Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
31 - 40 11-15
27 Sinuk Laki-Laki Tahun SMA Tahun
41 - 50
28 Riyanto Laki-Laki Tahun SD > 20 Tahun
41 - 50 16-20
29 Marno Laki-Laki Tahun SMP Tahun
41 - 50
30 Midi Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
Perempua 31 - 40 16-20
31 Guntoro n Tahun SMA Tahun
21 - 30
32 Rubin Laki-Laki Tahun SMA 6-10 Tahun
> 50
33 Harto Laki-Laki Tahun SD > 20 Tahun
31 - 40 11-15
34 Rokib Laki-Laki Tahun SMA Tahun
41 - 50 16-20
35 Susanto Laki-Laki Tahun SMP Tahun
41 - 50 16-20
36 Jarwo Laki-Laki Tahun SMP Tahun
41 - 50
37 Rusdi Laki-Laki Tahun SD > 20 Tahun
41 - 50 16-20
38 Andris Laki-Laki Tahun SMP Tahun
Bamban ≤ 20
39 g Laki-Laki Tahun Diploma ≤ 5 Tahun
≤ 20
40 Yusan Laki-Laki Tahun SMA 6-10 Tahun
41 - 50
41 Dani Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
41 - 50 16-20
42 Gandi Laki-Laki Tahun SMP Tahun
41 - 50
43 Tikno Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
> 50 16-20
44 Agus Laki-Laki Tahun SD Tahun
111
31 - 40 16-20
45 Bandi Laki-Laki Tahun SMA Tahun
21 - 30
46 Antok Laki-Laki Tahun SMA ≤ 5 Tahun
41 - 50 16-20
47 Kusmin Laki-Laki Tahun SD Tahun
31 - 40 11-15
48 Gimin Laki-Laki Tahun SMA Tahun
> 50 16-20
49 Sarno Laki-Laki Tahun SD Tahun
41 - 50
50 dendi Laki-Laki Tahun SMP > 20 Tahun
112
d. Keberadaan h. Tingkat
mendukung i. Pemanfaatan
pengembangan teknologi
tersedia
EFAS
j. Peluang k. Ancaman
(Opportunity) (Treaths)
l. Keaktifan anggota p. Harga gabah
tinggi fluktuatif
113
beras
t. Tingkat
persaingan yang
tinggi dengan
u. Tingkat
kepercayaan
konsumen mulai
turun terhadap
kualitas produk
pertanian.
114
Keputusan Pemilihan
Karakteristi k Sasaran
Tujuan Penyuluhan
Materi Penyuluhan
Pendekatan Psiko-
yangDigunakan
Metode
Prioritas
Tingkat Adopsi
Media
Kondisi
Sosial
(P/S)
1. DiskusiKelompok I
2. Anjangsana - - - - - - -
3. DemonstrasiCara - - - - - - -
4. DemonstrasiHasil - - - - - - -
5. DemonstrasiPlot - - - - - - -
6. DemonstrasiFarming - - - - - - -
Diskusi dan ceramah
7. DemonstrasiArea - - - - - - -
8. DemonstrasiUnit - - - - - - -
9. Pameran - - - - - - -
17. Ceramah I
18. Kaji tindak - - - - - - -
Keputusan Pemilihan
Metode dan Teknik
Karakteristik Sasaran
Materi Penyuluhan
Tujuan Penyulhan
Pendekatan Psiko
Prioritas
Tingkat Adopsi
Media
Kondisi
Sosial
(P/S)
Benda sesungguhnya - - - - - -
Diagram - - - - - -
Media slide power point.
Grafik - - - - - -
leafleat
Poster - - - - - -
Kartun - - - - - -
Komik - - - - - -
Overhead - - - - - -
Transparan
Slide I
Film Strip - - - - - -
Audio Card - - - - - -
Instruction
Recorder - - -
Peta Singkap - - - - - -
Folder - - - - - -
Leaflet I
Diorama - - - - - -
9.Hari/Tanggal : 9 Agustus
1. Tanaman Hias
Beberapa jenis refugia yang berasal dari tanaman hias, diantaranya bunga mahari,
bunga kertas dan bunga kenikir. Jenis - jenis tanaman hias berbunga ini selain
dapat berfungsi sebagai rumah bagi predator alami juga memberikan kesan indah
pada lingkungan
2. Tanaman Sayuran
Beberapa jenis sayuran juga dapat berfungsi sebagai refugia antara lain kacang
panjang, bayam, dan jagung.
3. Gulma
Gulma yang selama ini terkesan sebagai tanaman pengganggu ternyata bisa
dijadikan refugia. Terutama yang berasal dari famili asteraceae seperti babadotan,
dan ajeran. Gulma juga mampu memberikan habitat yang nyaman bagi
berkembangnya musuh alami dalam agrosekosistem
A. Identitas Responden
1. Nama :
…………………………………………………………
2. Umur :
…………………………………………………………
5. Lama Bertani :
…………………………………………………………
122
B. Petunjuk Pengisian
1. Mohon Memberi tanda silang (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap
paling sesuai dan mohon mengisi bagian yang membutuhkan jawaban
tertulis.
Benar =1
Salah =0
Megetahui
Bena
No Pernyataan Salah
r
Refugia adalah berbagai jenis tumbuhan
dan tanaman yang dapat untuk
1.
menghadirkan dan mengundang musuh
alami
Adanya pemanfaatan refugia sebagai
2.
pengendali hama
Tanaman refugia untuk mengurangi
3.
serangan penyakit
Tanaman refugia mempermudah dalam
4.
perawatan di lahan persawahan
Adanya pemakaian pertisida
5.
membutuhkan biaya lebih mahal
Penanaman refugia akan mengurangi
6. biaya usaha tani untuk pengendalian
hama
Tanaman refugia sebagai mikro habitat
7.
predator dan parasitoid
Tanaman refugia menyediakan tepungsari
.8.
sebagai makanan alternatif bagi predator
Memahami
Beberapa jenis sayuran berfungsi
9. tanaman refugia antara lain kacang
Panjang, bayam dan jagung.
Menanam Refugia sejajar dengan
10
matahari
Aplikasi
11. Tanaman Refugia mudah ditanam
123
Jumlah
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
1. 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4
2. 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
3. 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
4. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
5. 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
6. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
7. 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
8. 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
124
9. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
10. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11. 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
12. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
13. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
14. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15. 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
16. 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
17. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
18. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
19. 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
20. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Total Skor 32
Jumlah
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 13
5 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
125
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15