ABSTRAK
1
PENDAHULUAN pembelajaran dalam konsep
pemberdayaan kelompok tani
Motivasi belajar petani dalam berlangsung dalam konsep pendidikan
pemanfaatan tanaman refugia diduga non formal, dan di dalamnya terdapat
masih rendah, khususnya pada pengorganisasian pembelajaran serta
komoditas tanaman padi. Untuk proses pembelajaran kepada petani dari
mengetahui kekuatan motivasi belajar sumber belajar (Zulvera, 2014).
petani, dapat dilihat dari beberapa
Dinas pertanian melalui UPT (Balai
indikator sebagai berikut : penyuluhan
Penyuluhan Pertanian) Kecamatan
atas pembelajaran keberhasilan
Kawedanan ini bergerak membentuk
petani tersebut melalaui proses
kelompok tani pada tiap desa, salah
belajar, dan proses belajar petani
satunya kelompok tani Karya Tani di
pada dasarnya merupakan kegiatan
Kecamatan Kawedanan Kabupaten
penyuluhan. Perubahan perilaku
Magetan. Kelompok Karya Tani adalah
petani kearah kemandirian dalam
kelompok terbaik di Kecamatan
pembelajaran pemanfaatan tanaman
Kawedanan yang telah berjalan selama
refugia merupakan salah satu tujuan,
20 tahun. Dengan berbagai pengalaman
dan terus berupaya mengembangkan
yang sudah di jalani oleh kelompok tani
paradigma kearah pemberdayaan
tersebut tidak lupa juga terdapat peran
petani, namun, sampai dengan saat
penting dari UPT BPP Kecamatan
ini belum ada acuan penyuluhan
Kawedanan.
motivasi belajar dengan jelas
bagaimana memfasilitasi proses Motivasi belajar yang terjadi di
motivasi belajar yang baik yang kelompok tani Karya Tani juga dapat
mengarah ke pemberdayaan petani. mengubah perilaku petani dalam bertani.
Dengan kegiatan melalui praktik motivasi
Motivasi diartikan sebagai
belajar petani tentang pemanfaatan
kekuatan, dorongan, kebutuhan,
tanaman refugia, dapat memberikan
semangat, tekanan atau mekanisme
pendidikan pertanian melalui penyuluhan
psikologis yang mendorong
pertanian mengenai pemanfaatan
seseorang atau sekelompok orang
tanaman refugia, bagaimana mendorong
untuk mencapai prestasi tertentu
motivasi belajar petani “pembelajaran
sesuai apa yang dikehendakinya.
merupakan perubahan berperilaku yang
Motivasi adalah suatu dorongan
bertahan lama dalam perilaku, atau
kehendak yang menyebabkan
dalam kapasitas berperilaku dengan
seseorang , melakukan suatu
cara tertentu yang dihasilkan dari praktik
perbuatan untuk mencapai tujuan
atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya
tertentu (Hakim, 2007).
(Hamidah, 2012).
Proses pembelajaran pertanian
Berdasarkan pernyataan di atas
terjadi dalam kaidah pendidikan non
dapat disimpulkan bahwa dalam upaya
formal menjelaskan “transformative
mengolah sumber daya individu
learning yang di terapkan bertujuan
mempunyai peran dalam upaya
untuk mengubah sikap bertani kearah
peningkatan motivasi belajar petani,
yang lebih baik, melakukan
selain itu faktor sosial juga sangat
perubahan sikap bertani yang lebih
mempengaruhi, seperti kemampuan
efisien dan efektif dalam
karakteristik petani (usia, tingkat
meningkatkan jumlah produksi padi
pendidikan, pengalaman, luas lahan)
dan harus diubah cara bertani yang
dan pembelajaran (ketersediaan materi,
lebih efisien dan efektif” (Syukur,
kesesuaian metode belajar, kesesuaian
2013). Kemudian “interaksi petani
cara pembelajaran) . Fakta di lapangan,
dengan sumber belajar dapat
kurangnya motivasi belajar petani
ditingkatkan dengan menfasilitasi
terhadap pemanfaatan tanaman refugia
pembentukan kelompok belajar petani
sebagai pengendalian hama pada
ke petani. Penelitian pendahuluan dan
tanaman padi.
penelitian terdahulu adalah proses
Rendahnya motivasi belajar petani
2
di kelompok tani Desa Selorejo Teknis analisis data yang
Kecamatan Kawedanan Kabupaten digunakan adalah untuk menjawab
Magetan dipengaruhi dari beberapa hipotesis menggunakan tenik
faktor yang menyebabkan motivasi analisis data deskriptif dan regresi
belajar petani dalam meningkatkan sederhana.
pembelajaran pemanfaatan tanaman
refugia masih rendah, berdasarkan HASIL DAN PEMBAHASAN
uraian latar belakang diatas penulis
mengambil judul penelitian tugas akhir Pengaruh Penyuluhan
“Motivasi Belajar Petani tentang
Pemanfaatan Tanaman Refugia
sebagai Pengendali Hama pada 1. Tanggapan Responden Mengenai
Tanaman Padi di Kelompok Tani Penyuluhan
Karya Tani Desa Selorejo Kecamatan a. Kesesuaian Dengan Materi yang
Kawedanan Kabupaten Magetan”. Disampaikan
Tanggapan responden mengenai
kesesuaian dengan materi yang
METODE PENELITIAN disampaikan ditunjukkan pada tabel di
bawah ini.
Jenis Penelitian No
Sanga
t (% Setuj
(%)
Ragu
- (%
Tidak
Setuj
(%
Sanga
t Tidak (%
Setuju ) u (4) Ragu ) ) Setuju )
u (2)
(5) (3) (1)
Sangat
No
Sangat
Setuju (%)
Setuju
(4)
(%)
Ragu-
Ragu (%)
Tidak
Setuju (%)
Tidak
Setuju
(%) Sumber : Data Primer Diolah 2021
(5) (3) (2)
10 18 36 31 62 1 2 0 0
(1)
0 0
Dari hasil di atas maka total hasil dari : 0
11
Mean
18
18
36
36
31
31
62
62
1
1
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
+ 0 + 6 + 120 + 90 = 216.
Skor 216 merupakan skor terakhir dan
Berdasarkan hasil dari tabel sudah bisa dimasukkan dalam rating
4.12 menunjukkan bahwa sebagian scale yang sudah di tentukan di atas.
besar responden memberikan Maka skor 216 merupakan masuk ke
jawaban “Setuju” terhadap item dalam daerah skala SB (Sangat Baik).
penyataan dari indikator kesesuaian
dengan materi yang disampaikan. 2. Penyuluh membantu saya untuk
Untuk jawaban “Setuju” mendapat mendapatkan pengetahuan,
respon sama banyak pada item pengembangan dan pemanfaatan
nomor 10 dan 11 dengan respon tanaman refugia
sebesar 31 yang membahas tentang
Penyuluh mampu memberi dorongan Kategori Skala Frekuensi Jumlah
5
Total 50 218 sudah bisa dimasukkan dalam rating
scale yang sudah di tentukan di atas.
Sumber : Data Primer Diolah Maka skor 210 merupakan masuk ke
2021 dalam daerah skala SB (Sangat Baik).
Dari hasil di atas maka total hasil dari 6) Penyuluh mampu mempengaruhi saya
: 0 + 0 + 3 + 120 + 95 = 218. untuk melakukan kegiatan yang
Skor 218 merupakan skor terakhir dan berkaitan dengan kemajuan
sudah bisa dimasukkan dalam rating pertaniannya
scale yang sudah di tentukan di atas.
Maka skor 218 merupakan masuk ke Kategori Skala Frekuensi Jumlah
4 S 36 144
Kategori Skala Frekuensi Jumlah
(orang)
5 SS 13 65
1 STS (1) 0 0
Total 50 212
2 TS 0 0
Sumber : Data Primer Diolah 2021
3 N 1 3
Dari hasil di atas maka total hasil dari : 0
4 S 25 100 + 0 + 3 + 144 + 65 = 212.
Skor 216 merupakan skor terakhir dan
sudah bisa dimasukkan dalam rating
5 SS 24 120
1 STS 0 0
Sumber : Data Primer Diolah 2021
Dari hasil di atas maka total hasil dari : 0
2 TS 0 0
+ 0 + 6 + 120 + 90 = 216.
3 N 4 12 Skor 216 merupakan skor terakhir dan
sudah bisa dimasukkan dalam rating
4 S 32 128
scale yang sudah di tentukan di atas.
5 SS 14 70 Maka skor 216 merupakan masuk ke
dalam daerah skala SB (Sangat Baik).
Total 50 210
8) Penyuluh memberi ide/gagasan
Sumber : Data Primer Diolah terbaru tentang perawatan dan
2021 pengendalian hama pada tanaman
Dari hasil di atas maka total hasil dari refugia
: 0 + 0 + 12 + 128 + 70 = 210. Kategori Skala Frekuensi Jumlah
6
2 TS 0 0 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
residual menyebar normal, dan jika nilai
3 N 2 6
sig lebih kecil dari 5% atau 0.05 maka
4 S 30 120 dapat disimpulkan bahwa residual
5 SS 18 90
menyebar normal. Dari hasil uji
normalitas diketahui nilai signifikansi
Total 50 216 0.076 > 0.05 maka dapat disimpulkan
bahwa nilai residual berdistribusi normal
Sumber : Data Primer Diolah dan dapat dilihat dengan grafik
2021 Normalitas Probability Plot. Jika data
Dari hasil di atas maka total hasil dari menyebar pada sekitar garis diagonal
: 0 + 0 + 6 + 120 + 90 = 216. dan mengetahui arah dari garis diagonal,
Skor 216 merupakan skor terakhir dan maka model egresi dapat dikatakan
sudah bisa dimasukkan dalam rating normal, sebaliknya jika sebaran data
scale yang sudah di tentukan di atas. jauh dari garis diagonal maka model
Maka skor 216 merupakan masuk ke regresi dapat dinyatakan tidak normal.
dalam daerah skala SB (Sangat Baik).
11