Anda di halaman 1dari 11

PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DI DESA TOLOMBUKAN

KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Narita R. Kamuntuan
Very Y. Londa
Deysi L. Tampongangoy

Abstrac: Farmers groups conduct various activities to increase farm farmers


group. But in fact that happened there are still members of the Group of
farmers don't have ability and potential, is so good in live and manage
existing farms on the farmer groups, there are still farmers group members
who do not work expanded feet according to what to expect.
Research in using qualitative research methods, descriptive.
Informants scrutinized as much as 12 informants: 1 person group Chairman,
11 members of the group. data collection techniques are used i.e., techniques
of observation/observation and interview. data analysis techniques are used,
namely the reduction of the data, the presentation of data, and the
withdrawal of the conclusion.

Keywords : empowerment, farmers group

PENDAHULUAN pertanian merupakan sumber daya


alam yang memiliki keunggulan
Sektor pertanian memiliki komparatif dibanding bangsa lain,
peranan yang penting dalam karena proses pembangunan yang
menunjang keberhasilan ideal harus mampu menghasilkan
pembangunan di Indonesia. Sektor produk-produk pertanian yang
pertanian juga memiliki peranan memiliki keunggulan kompetitif
penting dalam menghasilkan produk- terhadap bangsa lain, baik untuk
produk yang diperlukan sebagai kepentingan ekspor maupun
input sektor lain, terutama sektor substitusi impor.
industri sebagai negara agraris maka Memandang sektor pertanian,
sektor pertanian menjadi sektor yang di sulawesi utara pertanian
sangat kuat dalam perekonomian, merupakan bagian terpenting dari
dalam tahap awal proses upaya pembangunan yang di
pembangunan terutama dalam laksanakan. Pembangunan Pertanian
penyediaan pangan, dan sektor ditunjukkan untuk meningkatkan
pendapatan dan taraf hidup petani, kelompok akan lebih mudah
dan kesempatan berusaha serta mencapai tujuan-tujuan yang
mengisi dan memperlancar pasar diinginkan, dibandingkan dengan
baik pasar dalam negeri dan mapun bekerja sendiri. Salah satu strategi
pasar luar negeri, melalui pertanian dalam membangkitkan partisipasi
yang maju efesiensi yang teguh petani dalam berbagai program
sehingga makin mampu pembangunan dilakukan dengan
meningkatkan mutu dan derajat pendekatan kelompok. Pendekatan
pengelolaan produksi serta kelompok dipandang lebih efisien
menunjang pembangunan wilayah. dan dapat menjadi media untuk
Kondisi ini ditunjang dengan suatu terjadinya proses belajar dan
kenyataan bahwa mayoritas berinteraksi dari para anggota
masyarakat sulawesi utara tinggal di kelompok, sehingga diharapkan
pedesaan dengan mata pencaharian terjadi perubahan perilaku petani ke
utama di sektor pertanian. Dalam arah yang lebih baik atau berkualitas.
mencapai peningkatan pembangunan Kelompok tani yang berada
pertanian di Sulawesi Utara peranan di Desa Tolombukan ini masih
kelembagaan kelompok tani di belum menjadi kelompok tani yang
pedesaan sangat besar dalam berdaya kerena dimana anggota-
mendukung dan melaksanakan anggota kelompoknya masih belum
berbagai program yang sedang dan di berdayakan. Kelompok tani
akan dilaksanakan, karena kelompok melakukan berbagai kegiatan-
tani inilah pada dasarnya pelaku kegiatan pertanian untuk
utama pembangunan pertanian. meningkatkan kelompok tani. Tetapi
Di Desa Tolombukan sejak pada kenyataannya yang terjadi
dulu sudah memiliki tradisi atau masih ada anggota kelompok tani
budaya gotong royong dan mereka belum memiliki kemampuan dan
sudah terbiasa bekerjasama serta potensi yang begitu baik dalam
berkelompok sesuai dengan budaya- menjalan dang mengelola pertanian
budaya dan kondisi lokal yang sudah yang ada pada kelompok tani
ada. Dilihat dari sisi masyarakat tersebut, masih ada anggota
mereka beranggapan bahwa bekerja kelompok tani yang tidak bekerja
susuai dengan apa yang diharapkan. kekompakan anggota kelompok
Yang dimana seharusnya kelompok dalam kegiatan kelompok tani masih
tani itu harus memiliki anggota relatif rendah, pembentukan dan
kelompok tani yang berpengetahuan pengembangan berdasarkan
agar mampu menjalankan dan pendekatan yang naik turun
memberdayakan kelompok tani menyebabkan tidak tumbuhnya
dengan kemampuan dan potensi yang partisipasi anggota dan tidak
dimiliki sebagai seorang anggota terlaksana penyuluhan pertanian.
kelompok. Hal ini di sebabkan Kenyataan yang dilihat
karena kelompok tani ini masih dilapangan, penyuluhan yang
kurang memberikan arahan-arahan dilakukan di kelompok tani di Desa
kepada anggotanya tentang Tolombukan masih sangat kurang,
bagaimana mereka mengelola sehingga kemampuan yang di miliki
pertanian yang kelompok tani miliki oleh setiap anggota kelompok tani di
dengan benar, kelompok hanya desa Tolombukan masih kurang.
sebagai nama saja dan tidak Anggota kelompok tani masi
melakukan apa yang seharusnya memiliki pengetahuan yang sedikit
dilakukan, bahkan dalam kelompok dalam mengelolah dan menjalankan
tanipun jarang sekali melakukan kelompok tani serta usahataninya.
pertemuan, pertemuan ini sanggat Dalam Peraturan Mentri
penting dilakukan kelompok agar Pertanian Nomor 82 Tahun 2013
bisa saling bertukar pengalaman dan tentang Pedoman Pembinaan
pengetahuan sebagai sesama petani, Kelompok tani dan Gabungan
Hal yang terjadi pada kelompok tani Kelompok Tani. Penumbuhan dan
yang ada di Desa Tolombukan pengembangan kelompok tani
Kecamatan Pasan Kabupaten dilakukan melalui pemberdayaan
Minahasa Tenggara, di desa ini petani untuk merubah pola pikir
sudah lama terbentuk kelompok tani petani agar mau meningkatkan
yang sepertinya hanya sekedar nama usahataninya dan meningkatkan
saja, karena tidak terlihat program- kemampuan kelompok tani dalam
program yang terlaksana didalamnya. melaksanakan fungsinya.
Yang dimana partisipasi dan Pemberdayaan petani dapat
dilakukan melalui kegiatan pelatihan penumbuhan dan pengembangan
dan penyuluhan dengan pendekatan kelompok tani menjadi kelompok
kelompok. Kegiatan penyuluhan yang kuat dan mandiri untuk
melalui pendekatan kelompok meningkatkan pendapatan petani dan
dimaksudkan untuk mendorong keluarganya.
terbentuknya kelembagaan petani Pemberdayaan
yang mampu membangun sinergi Pemberdayaan merupakan
antar petani dan antar kelompok tani upaya memberdayakan baik terhadap
dalam rangka mencapai efisiensi individu maupun kelompok orang
usaha. Selanjutnya, dalam rangka atau kelompok masyarakat agar
meningkatkan kemampuan kelompok mereka memiliki kemampuan untuk
tani dilakukan pembinaan dan mengatasi permasalahannya.
pendampingan oleh penyuluh Pemberdayaan selalu terkait dengan
pertanian, dengan melaksanakan penggalian dan pengembangan
penilaian klasifikasi kemampuan potensi masyarakat.
kelompok tani secara berkelanjutan Menurut Sulistiyani,
yang disesuaikan dengan kondisi (2004:79) ; pemberdayaan
perkembangannya. Untuk merupakan upaya meningkatkan
mewujudkan pertanian tangguh harkat lapisan masyarakat dan ribadi
dalam pemantapan ketahanan manusia. Upaya ini meliputi:
pangan, peningkatan nilai tambah 1. Penyediaan berbagai masuka
dan daya saing produk pertanian dan Penigkatan taraf
serta peningkatan kesejahteraan pendidikan
petani, diperlukan dukungan sumber Meningkatkan pendidikan
daya manusia berkualitas melalui dengan apa yang dimiliki
penyuluhan pertanian dengan dengan fasilitas-fasilitas yang
pendekatan kelompok yang dapat ada dan memperkuat modal.
mendukung sistem agribisnis 2. Mendorong dan memotivasi,
berbasis pertanian (tanaman pangan, sehingga dapat meningkatkan
dan perkebunan). Sehubungan kesadaran akan potensinya
dengan itu perlu dilakukan dalam menciptakan suasana
pembinaan dalam rangka untuk berkembang.
3. Memperkuat daya dan hamparan yang sama dan
potensi, yang dimiliki dengan terorganisasi satu sama lain secara
langkah-langkah positif musyawarah. Lebih lanjut
dalam Departemen merumuskan Azas
memberdayakan/mengemban kelompok tani dapat dilihat dari
gkan sesuatu dengan tujuan definisi tersebut, yaitu:
yang ada. 1. Kesamaan kepentingan
Organisasi Dasar pembentukan kelompok
Hardjito (1995:5) atani adalah kesamaan
berpendapat bahwa Organisasi kepentingan yang diwujudkan
adalah kesatuan sosial yang dalam suatu tujuan kelompok.
dikoordianasikan secara sadar, yang Tujuan dan cara pencapaiannya
memungkinkan anggota mencapai ditetapkan secara bersama-sama.
tujuan yang tidak dapat dicapai Pembagian dan pendelegasian
melalui tindakan individu secara pencapaian tujuan terwujudnya
terpisah. Keefektifan organisasi tidak dalam suatu kepengurusan
merupakan kunci dimana kita harus kelompok yang disepakati
menggunakan teknik bersama.
pengorganisasian. Apabila organisasi 2. Kesamaan kawasan/hamparan
tidak efektif atau organisasi dalam Kesamaan ini akan memudahkan
gawat, maka satu-satunya terjadinya komunikasi antar
jawabannya adalah teknik anggota. Intensitas komunikasi
pengorganisasian harus digunakan akan tinggi bila jarak dan
untuk menemukan cara anggota tidak besar, sehingga
menanggulanginya. kekompokan kelompok dapat
Kelompok Tani mudaah terbentuk. Oleh karena
Departemen Pertanian itu jumlah anggota yang efisien
mendefinisika kelompok tani antara 10 sampai 25 orang.
merupakan wadah sebagai tempat 3. Musyawarah
atau forum dan sekumpulan petani Prinsip ini merupakan fondasi
yang mempunyai kepentingan yang dari kelompok tani dimana
sama dalam suatu kawasan atau kepentingan setiap anggotanya
diapresiasikan. Segala keputusan 5. Kelompok melaksanakan
berada ditanggan para anggota pertemuan secara rutin dan
yang dituangkan dalam suatu teratur minimal sekali sebulan
keputusan bersama. 6. Kelompok memberlakukan rotasi
Dalam keberhasilan suatu kepengurusan /pengkaderan dan
kelompok tani juga harus menjadi teratur minimal 1-2 periode
kelompok yang akti dalam pengurus, dan
melakukan semua aktifitas kegiatan- 7. Kelompok mengelola pencatatan
kegiatan kelompok tersebut. Menurut semua kegiatan yang
Budiharjo (2006) kelompok tani dilaksanakan dan
yang aktif memiliki ciri-ciri sebagai memanfaatkannya sebagai bahan
berikut: pembelajaran.
1. Anggotanya berkelompok atas Metode Penelitian
kesadaran dan pilihannya sendiri Dalam penelitian ini, yang
untuk memperkuat kepercayaan didasari dari sejumlah masalah yang
diri dan meningkatkan tertuang dalam latar belakang
kemampuan dalam rangka masalah penulis serta disesuaikan
memecahkan masalahnya. dengan tujuan peneliti, maka
2. Kelompok mempunyai tujuan penelitian ini mengunakan jenis atau
dan rencana kegiatan yang metode penelitian kualitatif. Model
dirumuskan dan disepakati oleh penelitian kualitatif ini biasanya
seluruh anggota. digunakan dalam pengamatan dan
3. Anggota terlibat dalam kegiatan penelitian sosial.
kelompok dan pengambilan
Pembahasan
keputusan yang menyangkut
Pemberdayaan yang
kehidupan mereka.
dilakukan terhadap kelompok tani
4. Kelompok mempunyai norma
Mukakaringan Satu yang bertujuan
dan aturan yang disepakati
untuk meningkatkan kemampuan
bersama serta memberlakukan
yang dimiliki oleh setiap anggotanya
sanksi bagi yang melanggarnya
ini merupakan kegiatan pembelajaran
dan memberikan penghargaan
yang bertujan agar para anggota
bagi anggota yang berpartisipasi.
kelompok mampu
mengorganisasikan diri mereka Permodalan dalam pertanian
sendiri agar bisa hidup lebih menjadi suatu faktor produksi
sejahtera. penting dalam usaha pertanian.
Berdasarkan hasil penelitian Sayangnya, akses petani terhadap
pemberdayaan kelompok tani sumer-sumber permodalan yang
Mukakaringan Satu di Desa disedialkan masih sangat terbatas.
Tolombukan, yang dikaji dari tiga Anggota kelompok tani
aspek sebagai berikut: Mukakaringan di Desa Tolombukan
1. Aspek Penyedian Berbagai juga sebagian kecil petaninya masih
Masukkan dan Peningkatan menguasai lahan yang sempit.
Taraf Pendidikan Dengan demikian tidak jarang
a) Sarana dan Prasarana ditemukan bahwa kekurangan biaya
Mengenai sarana pertanian merupakan kendala bagi kelompok
yang ada di kelompok tani tani dan anggotanya bahkan dalam
Mukakaringan Satu Desa mengembangkan kelompok tani.
Tolombukan, berdasarkan hasil Modal menjadi faktor pembatas yang
pengamatan yaitu luas lahan cukup tinggi terhadap petanian yang
pertanian Sawah 10 Ha, Lahan dilakukan anggota kelompok.
pertanian Jagung 7 Ha, dan lahan Berdasarkan hasil wawancara
untuk menanam Bawang Merah dan terhadap beberapa anggota, bahwa
Cabe 4 Ha. Sarana berupa alat-alat sebagian besar usaha pertanian yang
pertanian yang dimiliki oleh dilakukan petani masih
kelompok tani Mukakaringan Satu mengandalkan modl sendiri yang
seperti, Traktor, Semprot Padi, berasal dari aset pertanian yang
Rontok Padi, dan Terpal jemur. Dari didapat sendiri. Hasil temuan
hasil penelitian, sisitem pertaniannya penelitian bahwa kelompok tani
belum mengarah pada sistem yang Mukakaringan satu pada tahun 2013
modern, kerena masih banyak mendapat bantuan dana dari dinas
menggunakan sistem bertani yang pertanian yang disalurkan sebesar Rp
tradisional. 4.000.000,- yang digunakan untuk
b) Permodalan pengembangan pengolahan sawah.
Bantuan dana untuk program
pinjaman tidak perna kelompok tani poktan berprilaku aktiv dalam usaha
ini terima, karena bantuan dana yang produksi dan pembaharuan dalam
perna diterima hanya untuk pengetahuan usaha pertanian yang
mengembangkan pengolahan sawah lebih modrn.
akan tetapi tidak mencukupi. Dalam aspek ini yang didapat
Kelompok tani Mukakaringan satu dari para petani sebagai anggota
ini hanya mendapatkan bantua dana kelompok selama ini berupa
dari awal hanya 1 kali saja. dorongan yang bersifat teknis yakni
c) Peningkatan Taraf Pendidikan anggota didorong agar mampu
Di Kelompok tani menangani pengolahan dan
Mukakaringan satu masih memiliki perbaikan lahan, baik lahan
kendala dengan rendahnya tingkat kelompok maupun lahan milik petani
pendidikan mereka, sehingga tak itu sendiri. Tetapi dorongan seperti
heran jika produksi pertaniannya ini masih belum mampu membuat
kurang berdaya saing yang tinggi. anggota kelompok tani untuk
Dengan rendahnya tingkat memberdayakan diri mereka, masih
pendidikan petani dapat diperlukan dorongan-dorongan yang
mempengaruhi rendahnya lain agar potensi yang dimiliki
kemampuan dan semangat kerja menjadi lebih baik. Anggota
anggota. Anggota kelompok tani kelompok tani masih merasa tidak
Mukakaringan satu lebih banyak diberdayakan oleh kelompok tani,
merupakan petani tradisional. karena tidak ada dorongan dan
Artinya petani tersebut hanya motivasi yang begitu baik yang
berpikiran untuk mengolah hasil dilakukan oleh pengurus kelomok
pertanian dari perkebunan mereka tani. Pengurus hanya mendorog
sendiri untuk mencukupi kebutuhan petani untuk mengembangkan
saja. kemampuan mereka sediri dengan
2. Aspek Mendorong dan cara mengarap di perkebunan sendiri
Memotivasi sehinggan mereka bisa lebih mandiri
Peran mendorong dan dan lebih banyak mengetahuai
memotivasi dalam proses bagaimana cara mengolah dan
pemberdayaan memicu agar anggota
mengembangkan pertanian dengan program usaha pengolahan hasil
baik. yaitu mencari dan belajar tentang
3. Aspek Memperkuat Daya dan strategi pengolahan hasil pertanian
Potensi yang didapat dan diajarkan pada saat
Dari hasil penelitian yang mengikuti penyuluhan di Dinas
didapat bahwa dikelompok tani Pertanian. Hasil penelitian yang
Mukakaringan Satu, bahwa didapat dilapangan bahwa program
kelompok tani ini banyak tersebut masih belum berjalan
mendapatkan bantuan berupa alat- dengan baik, belum ditemukan
alat atau kebutuhan lainnya yang bentuk pembaharuan berupa strategi
diperlukan kelompok tani dalam bertani yang dibuat oleh anggota
usaha pertanian untuk meningkatkan baik dalam proses pengolahan
potensi anggotanya yang masih sampai pada proses produksi hasil
dirasa kurang. Hal ini terjadi karena dari pertanian kelompok tani ataupun
pola pemikiran pemikiran petani hal petanian sendiri yang
yang masih sempit dan daya serap menunjukan potensi-potensi yang
anggota yang masih rendah terhadap ada masih belum digali dan
pengetahuan pertanian yang modern. dikembangkan atau ditingkatkan
Kelompok tani sebagai fasilitator guna memberdayakan anggota
terhadap para petani yang menjadi kelompok tani itu sendiri.
anggota diharapkan mampu Kesimpulan
mengembangkan daya dan potensi Berdasarkan latar
anggotanya agar mampu belakang yang ada dan hasil
meningkatkan hasil pertanian. penelitian yang dilakukan mengenai
Adapun yang dilakukan pemberdayaan kelompok tani
kelompok tani dalam Mukakaringan satu di Desa
mengembangkan daya dan potensi Tolombukan adalah kelompok tani
anggotanya dengan mendorong ini masih belum berkembang
anggotanya untuk rajin dan selalu menjadi kelompok tani yang maju,
mengelola lahan perkebunan kerena anggota kelompok tani yang
kelompok atau lahan milik sendiri. belum menjadi berdaya sehingga
Bukan hanya itu saja, tetapi melalui kemampuan yang dimilik masih
belum di tinggkatkan oleh kelompok 3. Upaya memperkuat daya daan
tani, sehingga di katakan kelompok potensi
tani masih belum berkembang dan Anggotanya kelompok tani
menjadi berdaya. Hal ini nyata selaku tempat petani untuk belajar
terlihat pada : tidak mengembangkan daya dan
1. Upaya penyedian berbagai potensi anggotanya dengan baik dan
masukan dan peningkatan taraf benar sehingga anggota kelompok
pendidikan. masih banyak yang tidak
Kelompok tani memiliki berpengetahuan yang tinggi dalam
beberapa sarana yang bisa digunakan mengelola pertanian kelompok tani
anggota kelompok dalam pengelolan dan tidak mampu meningkatkan hasil
pertania, akan tetapi kelompok tidak pertanian.
mengajarkan dengan benar tentang Daftar Pustaka
bagaimana mengunakan sarana
Adi, Isbandi Rukminto. 2002.
tersebut, sehingga banyak anggota
Pemikiran-pemikiran Dalam
kelompok yang tidak bisa
Pembangunan Kesejahteraan
menggunakan sarana tersebut. Dan
Sosial. Jakarta: Lembaga
juga akses permodalan yang masih
Penerbit FE UL.
masih kurang dan peningkatan taraf
Ambar, T. S. 2004. Kemandirian dan
pendidikan anggota kelompok tani
model-model Pemberdayaan.
yang masih sedikit rendah.
Yogyakarta: Gava Media.
2. Upaya mendorong dan
Anonim. 2007. The Decentralized
memotivasi
Livestock Services in Eastern
Dalam meningkatkan
Indonesia Project
kesadaran akan potensinya atau
(DELIVERI), Panduan
keinginan untuk perkembangan
Pelatihan Pengembangan
anggota yang dilakukan oleh
Kelompoktani.
kelompok tani masih dirasa kurang.
Jakarta: Kementerian
Kerana kelompok tani kurang
Pertanian.
memotivasi anggotanya dengan baik
Anwas. 2013. Pemberdayaan
dalam mengelola pertanian yang
Masyarakat di Era Global.
dimiliki kelompok tani.
Bandung: Alfabeta.
Djatmiko Y. H. 2008. Perilaku Sulistiyani, A. T. 2004. Kemitraan
Organisasi. Bandung: dan Model-model
Alfabeta. Pemberdayaan.
Makmur, S. 2008. Pemberdayaan Yogyakarta: Gava Media.
Sumber Daya Manusia dan Surtanto. 1995. Dasar-dasar
Efektivitas organisasi. organisasi. Yogyakarta:
Jakarta: PT.Raja Grafindo Gadja Mada University
Persada. Press.
Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Wahab. 2008. Anatomi Organisasi
Pembangunan Pertanian. dan Kepemimpinan
Surakatra: University Press. Pendidikan. Bandung:
Peraturan Menteri Pertanian, Alfabeta.
Nomor 82/Permentaan/OT.14 Widodo, S. E. 2015. Manajemen Pen
0/8/2013. Tangan 19 gembangan SumberDaya ma
Agustus 2013. Pedoman nusia. Yogyakarta: Pustaka
Penumbuhan dan Pelajar.
Pengembangan Kelompok T
ani dan Gabungan
Kelompok Tani
Pranarka dan Moeljarto, 1996.
Pemberdayaan : konsep,
kebijakan dan implementasi.
Jakarta: CSIS
Robbins, Stephen. 1994. Teori
Organisasi Struktur,Desain
& Aplikasi. Jakarta: Arcan.
Sarwanto. 1991. Dasar-Dasar
Organisasi dan Manajemen.
Jakarta: Balai Aksara.
Suhardiyono. 1992. Penyuluhan
Petunjuk Bagi Pertanian.
Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai